Anda di halaman 1dari 20

TUGAS COMPOUNDING DISPENSING

SWAMEDIKASI KETOMBE

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. apt. R.A Oetari, SU., MM., M.Sc

Disusun oleh :
Kelas A-Kelompok 8
1. Devyana Priwita K (2120414596)
2. Dewi Lestari (2120414597)
3. Dhiya Hanifan (2120414598)
4. Diah Purwitasari (2120414599)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER XLI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengobatan sendiri (self medication) merupakan upaya yang paling banyak
dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum mereka
memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/petugas kesehatan
(Depkes RI, 2008). Mengobati diri sendiri atau yang lebih dikenal dengan
swamedikasi berarti mengobati segala keluhan dengan obat-obatan yang dapat dibeli
bebas di apotek atau toko obat dengan inisiatif atau kesadaran diri sendiri tanpa
nasehat dokter (Muharni 2015).
Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit
ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk,
influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain (Depkes RI,
2006). Salah satu penyebab tingginya tingkat swamedikasi adalah perkembangan
teknologi informasi via internet. Alasan lain adalah karena semakin mahalnya biaya
pengobatan ke dokter, tidak cukupnya waktu yang dimiliki untuk berobat, atau
kurangnya akses ke fasilitas–fasilitas kesehatan (Hermawati 2012).
Swamedikasi harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami,
pelaksanaannya sedapat mungkin harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang
rasional. Kriteria obat rasional antara lain ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis
obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontraindikasi, tidak adanya interaksi
obat, dan tidak adanya polifarmasi (Muharni 2015).
Sampai saat ini di tengah masyarakat seringkali dijumpai berbagai masalah dalam
penggunaan obat. Diantaranya ialah kurangnya pemahaman tentang penggunaan obat
tepat dan rasional, penggunaan obat bebas secara berlebihan, serta kurangnya
pemahaman tentang cara menyimpan dan membuang obat dengan benar. Sedangkan
tenaga kesehatan masih dirasakan kurang memberikan informasi yang memadai
tentang penggunaan obat (Kemenkes RI 2015). Oleh karena itu, sebagai pelaku self-
medication harus mampu mengetahui jenis obat yang diperlukan, kegunaan dari tiap
obat, menggunakan obat dengan benar (cara, aturan pakai, lama pemakaian),
mengetahui efek samping obat yang digunakan dan siapa yang tidak boleh
menggunakan obat tersebut (Depkes RI 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tinjauan penyakit ketombe?
2. Bagaimana patofisiologi penyakitketombe?
3. Bagaimana terapi penatalaksanaan penyakit ketombe?
4. Bagaimana penyelesaian studi kasus swamedikasi penyakit ketombe berdasarkan
metode SBAR?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui tinjauan penyakit ketombe.
2. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit ketombe.
3. Untuk mengetahui terapi penatalaksanaan penyakit ketombe.
4. Untuk mengetahui penyelesaian studi kasus swamedikasi penyakit ketombe
berdasarkan metode SBAR.

D. Manfaat Makalah
Makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi mengenai cara
penanganan ketombe secara aman, rasional, dan efekif terhadap masyarakat umum,
mahasiswa/pelajar dan orang-orang yang membutuhkannya
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Swamedikasi
Swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa resep
oleh seseorang atas inisiatifnya sendiri (FIP, 1999). Dasar hukum swamedikasi adalah
peraturan  peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan No. 919
Menkes/Per/X/1993. Menkes/Per/X/1993. Secara sederhana, sederhana, dapat
dijelaskan bahwa swamedikasi merupakan salah satu upaya yang sering dilakukan
oleh seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit yang sedang dideritanya
tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada dokter.
Penting untuk dipahami  bahwa swamedikasi swamedikasi yang tepat, aman,dan
aman,dan rasional rasional tidak dengan cara mengobati mengobati tanpa terlebih
dahulu mencari informasi umum yang bisa diperoleh tanpa harus melakukan
konsultasi dengan pihak dokter. Adapun informasi umum dalam hal ini bisa berupa
etiket atau brosur. Selain itu, informasi tentang obat bisa juga diperoleh dari apoteker
pengelola apo  pengelola apotek, utamanya utamanya dalam swamedikasi dalam
swamedikasi obat keras obat keras yang termasuk yang termasuk dalam d dalam
daftar obat wajib apotek (Depkes RI., 2006; Zeenot, 2013).
B. Faktor Penyebab Swamedikasi
Ada beberapa faktor penyebab swamedikasi yang keberadaannya hingga saat ini
semakin mengalami peningkatan. Beberapa faktor penyebab tersebut berdasarkan
hasil  penelitian WHO; antara lain sebagai berikut :
1. Faktor sosial ekonomi
Seiring dengan meningkatnya pemberdayaan masyarakat, yang berdampak pada
semakin meningkatnya tingkat pendidikan, sekaligus semakin mudahnya akses
untuk memperoleh informasi, maka semakin tinggi pula tingkat ketertarikan
masyarakat terhadap kesehatan. Sehingga hal itu kemudian mengakibatkan
terjadinya peningkatan dalam upaya untuk berpartisipasi langsung terhadap
pengambilan keputusan kesehatan oleh masing-masing individu tersebut.
2. Gaya hidup
Kesadaran tentang adanya dampak beberapa gaya hidup yang bisa berpengaruh
terhadap kesehatan, mengakibatkan banyak orang memiliki kepedulian lebih
untuk senantiasa menjaga kesehatannya daripada harus mengobati ketika sedang
mengalami sakit pada waktu-waktu mendatang.
3. Kemudahan memperoleh produk obat
Saat ini, tidak sedikit dari pasien atau pengguna obat lebih memilih kenyamanan
untuk membeli obat dimana saja bisa diperoleh dibandingkan dengan harus
mengantri lama di Rumah Sakit maupun klinik.
4. Faktor kesehatan lingkungan
Dengan adanya praktik sanitasi yang baik, pemilihan nutrisi yang benar sekaligus
lingkungan perumahan yang sehat, berdampak pada semakin meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan
kesehatannya sekaligus mencegah terkena penyakit. (Zeenot, 2013).

C. Kriteria Obat Swamedikasi


Obat-obat yang dapat digunakan dalam swamedikasi meliputi obat-obat yang
dapat diserahkan tanpa resep, obat tersebut meliputi obat bebas (OB), obat bebas
terbatas (OBT) dan obat wajib apotek (OWA) (Depkes RI, 2008).
a. Obat bebas adalah obat yang dijual bebas dipasaran dan dapat dibeli tanpa resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau
dengan garis tepi berwarna hitam (Menteri Kesehatan RI, 2007)
b. Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih
dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda
peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah
lingkaran biru dengan garis tepi berwarna merah.
c. Obat wajib apotek adalah obat-obatan yang dapat diserahkan tanpa resep dokter,
namun harus diserahkan oleh apoteker di apotek. Terdapat daftar obat wajib
apotek yang dikeluarkan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI, yang
hingga saat ini sudah ada 3 daftar obat yang diperbolehkan diserahkan tanpa resep
dokter.

D. Definisi Ketombe
Ketombe adalah kelainan kulit kepala, dimana terjadi perubahan pada sel
stratum korneum epidermis dengan ditemukannya hiperproliferasi, lipid interseluler
dan intraseluler yang berlebihan, serta parakeratosis yang menimbulkan skuama
halus, kering, berlapis-lapis, sering mengelupas sendiri, serta rasa gatal.
Ketombe biasanya dianggap sebagai bentuk ringan dari dermatitis seboroika,
ditandai dengan skuama yang berwarna putih kekuningan. Brahmono mendefinisikan
ketombe sebagai kelainan kulit kepala beramut (scalp) yang ditandai dengan skuama
abu-abu keperakan berjumlah banyak, kadang disertai rasa gatal, walaupun tidak ada
atau hanyasedikit disertai tanda radang. Kulit kepala berambut tempat skuama
tersebut menjadi mudah rontok, berbau, dan rasa gatal yang sangat hebat pada kulit
kepala.
E. Etiologi
Etiologi dari dermatitis seboroik kulit kepala atau ketombe ini belum diketahui
secara pasti, sekalipun diperlihatkan adanya jamur lipofilik ( misalnya, Malassezia
furfur) pada preparat anti fungal. Tumpukan parakeratosis yang bercampur dengan
sel-sel radang akut berkumpul di sekitar folikel rambut dengan infiltrat sel-sel
neutrofil dan limfosit di seluruh daerah perivaskular superfisial. (Malassezia sp.
merupakan floranormal kulit dan berjumlah 46% dari populasi, sedangkan pada
penderita ketombejumlah tersebut meningkat menjadi 74%. Pityrosporum ovale,
termasuk golongan jamur, sebenarnya adalah flora normal di rambut. Akan tetapi
berbagai keadaan seperti suhu, kelembaban, kadar minyak yang tinggi, dan penurunan
imunitas (daya tahan) tubuh dapat memicu pertumbuhan berlebihan dari jamur ini.
F. Patofisiologi
1. Infiltrasi Malassezia
Malassezia dapat menginfiltrasi stratum korneum dari epidermis. Malassezia akan
memecah komponen sebum akan menimbulkan gejala inflamasi dan sisik
2. Inisiasi dan perkembangan dari proses inflamasi. Timbul gejala berupa eritema,
gatal, panas, rasa terbakar, terganggunya kualitas dari rambut
3. Proses kerusakan, proliferasi, dan diferensiasi pada epidermis.Setelah Malassezia
memicu pengeluaran mediator inflamasi, kemudian terjadi proliferasi dan
diferensiasi serta kerusakan yang lebih parah pada kulit kepala. Hiperproliferasi
dari epidermis menyebabkan adanya sisik pada kulit kepala.
4. Kerusakan barrier secara fungsional maupun structural. Kerusakan barrier pada
epidermis dapat menyebabkan Transpidermal water lossyang dapat menimbulkan
rasa kering pada kulit kepala.
G. Tanda dan Gejala Ketombe
Serpihan atau sisik merupakan tanda yang paling mudah terlihat dan muncul
di luar kulit kepala serta menempel pada helaian rambut. Ketombe yang berupa
serpihan atau sisik juga dapat diartikan sebagai awal mula terjadinya kerontokan
rambut saat terjadi pengelupasan sel kulit mati yang terlalu cepat. Serpihan atau sisik
yang berwarna putih dengan berbagai ukuran dan bentuk yang terdapat di sekitar kulit
kepala dan terkadang menempel pula pada helaian rambut.
Pengelupasan atau pergantian dari sel-sel kulit mati disekitar kulit kepala akan
menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Rasa gatal ini disebabkan oleh adanya jamur
dan bakteri yang keluar bersamaan saat pengelupasan terjadi, jakni jamur
Pityrosporum ovale, jamur inilah yang memainkan peranan timbulnya ketombe dan
rasa gatal di kulit kepala. Jika kulit kepala digaruk terus menerus akan membuat kulit
kepala mengalami peradangan dan iritasi yang semakin mempermudah pengelupasan
sel-sel kulit mati menjadi lebih berkembang.
Setelah rasa gatal yang terjadi akibat ketombe, kemudian dengan digaruk akan
menimbulkan kemerahan di kulit kepala. Kemerahan di kulit kepala ini dapat dilihat
dengan bantuan orang lain. Tanda kemerahan di kulit kepala ini disebabkan karena
aksi menggaruk dengan tangan yang berlebihan.
H. Faktor Resiko
 Usia.
Umumnya ketombe mudah terjadi pada siapa saja, namun biasanya ketombe
muncul ketika seseorang berusia muda, namun tak berarti juga mereka yang
sudah berusia lanjut tidak memiliki ketombe.
 Kulit kepala dan rambut berminyak.
Kelenjar minyak juga diproduksi di kulit kepala. JamurPitysporum
Ovalememakan minyak pada kulit kepala, sehingga minyak pada kulit kepala
dan rambut secara berlebihan yang dapat memunculkan ketombe lebih
cepat.
 Karena diet yang salah.
Diet bukanlah mengurangi asupan makanan dan nilai nutrisi dan gizi yang
penting bagi tubuh. Jika tubuh kekurangan sumber nutrisi dan gizi penting,
tentunya akan memudahkan kulit kepala mengalami pengelupasan sel-sel
kulit lebih cepat dari biasanya. Hal ini dikarenakan oleh kulit kepala dan
rambut membutuhkan nutrisi dan gizi yang sama seperti halnya tubuh.
I. Tatalaksana Terapi
 Sulfur
Sulfur memiliki sejarah panjang pada pengobatan kulit seperti untuk acne
ointment, sampo anti ketombe dan antidote karena terpapar material
radioaktif secara akut. Efek anti ketombe karena kemampuannya sebagai
keratolitik. Sulfur dapat digunakan sebagai anti ketombe sampai dengan kadar
10% dan dapat dikombinasi dengan asam salisilat untuk meningkatkan efek
anti ketombenyab.
 Asam salisilat
Asam salisilat merupakan zat yang sering ditambahkan pada produk
perawatan kulit untuk perawatan jerawat dan psoriasis. Efek pada kulit sebagai
keratolitik, dijadikan dasar penambahan asam salisilat pada produk sampo
perawatan ketombe. Pada kulit dapat mempercepat regenerasi sel. Dalam
peraturan Ka Badan POM No. HK.00.05.42.1018 kadar asam salisilat dibatasi 3%
untuk produk bilas dan 2% untuk produk lainnya.
 Selenium sulfida
Selenium sulfida dengan kadar 1% dan 2,5% digunakan pada kulit kepala
untuk mengontrol gejala ketombe dan seborrheic dermatitis.
Mekanisme kerjanya sebagai anti ketombe dengan menghambat pertumbuhan sel
baik yang hiperproliferatif atau normal. Selenium sulfida 1% digunakan
sebagai anti ketombe sedang selenium sulfida mikronisasi 0,6%. Efek samping
dari penggunaan selenium sulfida adalah iritasi kulit, rambut kering atau
berminyak, rambut rontok.
 Seng pirition
Bekerja sebagai anti mitosis, bakteriostatik danf ungistatik (drugs). Seng pirition
merupakan anti ketombe yang efektif dan bersifat anti fungi. Efek anti ketombe
berdasarkan kemampuan molekul pirition yang tak terionisasi untuk
mengganggu transpor membran dengan menghambat mekanisme energi
pompa protonsehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur. Dalam
peraturan Ka Badan POM No. HK.00.05.42.1018, kadar Seng pirition sebagai anti
ketombe dibatasi 2% untuk produk dibilas dan 0,1% produk non-bilas.e.Pirokton
olaminePirokton olamin atau Octopirox adalah suatu senyawa digunakan sebagai
terapi infeksi jamur. Seringkali digunakan sebagai salah satu komponen sampo
anti ketombe sebagai pengganti seng pirition

BAB III

PEMBAHASAN

A. Studi Kasus Berdasarkan Metode SBAR


Kasus 1
Seorang remaja putri 17 tahun datang ke apotek. Dia bertanya kepada apoteker obat
apa yang bisa direkomendasikan untuk keluhan yang dialami, akhir-akhir ini dia
mengeluhkan rasa gatal di kulit kepala, rambut rontok, kulit kepala terasa kering, dan
terdapatserpihan putih menempel dikulit kepalanya. Dia seorang murid SMA yang
aktif berlatih basket di sekolahannya. Remaja tersebut sering gonta-ganti merk
shampo dan hanya keramas seminggu sekali. Sebelumnya belum pernah mengalami
penyakit ini dan belum menggunakan obat apapun untuk mengatasi keluhan tersebut.
Metode SBAR
 Situation (S)
1. Identitas
- Nama pasien : An. Retno
- Umur : 17 th
- BB : 40 Kg
2. Keluhan
- Gatal
- Rambut rontok
- Kulit kepala terasa kering
- Terdapat serpihan putih yang menempel di kulit kepala
 Background (B)
1. Merasakan keluhan sudah 3 hari
2. Seorang remaja murid SMA yang aktif berlatih basket di sekolahannya.
3. Belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya, mulai merasakan
keluhan semenjak beberapa hari ini.
4. Sebelumnya belum pernah menggunakan obat untuk mengatasi keluhan
tersebut

 Assesment (A)
Dari gejala yang dialami pasien yakni gatal, rambut rontok, kulit kepala terasa
kering dan terdapat serpihan putih menempel di kulit kepala. Akhir-akhir ini
kegiatan pasien berlatih basket di sekolahannya. Pasien tersebut sering gonta-
ganti merk shampo dan hanya keramas seminggu sekali. Berdasarkan gejala yang
dirasakan pasien merupakan gejala dari ketombe. .
 Recommended (R)
- Diberikan selsum yellow double impact untuk mengatasi ketombe
- Diberikan selsum blue untuk merawat rambut dan mencegah terjadinya
ketombe.
- Memberikan KIE tetang cara penggunaan obat
- Memberikan informasi kepada pasien jika tidak mengalami perubahan
setelah 1 minggu pengobatan, maka harap segera melakukan pemeriksaan ke
dokter.

Penjelasan Obat :
1. Selsun Yellow Double Impact
 Komposisi : Selenium sulfide dan Zink PtO
 Indikasi : Bekerja sinergis untuk menghilangkan ketombe yang berat
dan mengurangi gatal-gatal karena ketombe.
 Cara penggunaan : Gunakan Sulsen Yellow Double Impact 2 kali seminggu
dan lanjutkan dengan Selsun blue 5 setiap hari secara teratur untuk hasil yang
maksimal.
 Kontra Indikasi : Inflamasi
 Efek samping : Rambut dan kulit kepala menjadi berminyak atau kering,
perubahan warna rambut, sensitivitas kutaneous
2. Selsun blue 5
 Komposisi : Selenium Sulfide, Aloe vera
 Indikasi : Mencegah ketombe dan merawat rambut lebih lembut dan
mudah diatur
 Cara penggunaan: Digunakan setiap hari dan didiamkan selama 2-3 menit

Dialog Kasus 1

Apoteker : Selamat pagi Ibu, perkenalkan saya Dewi Lestari apoteker di


apotek sugih waras. Ada yang bisa saya bantu ibu?
Pasien : Selamat pagi mbak, saya mau beli obat
Apoteker : Mohon maaf bu sebelumnya apakah saya boleh tahu nama ibu
dan umur ibu dan usia ibu?
Pasien Boleh mbak nama saya Retno umur saya 17 tahun mbak
:
Apoteker : Baik ibu, ibu mau membeli obat apa bu?
Pasien Begini mbak sudah 3 hari ini kepala saya gatal sekali mba,
: kulit kepala saya terasa kering, dan seperti ada serpihan putih
pada rambut saya mbak. Selain itu rambut saya sering rontok
mbak
Apoteker : Apakah ibu habis makan sesuatu yang bisa menimbulkan rasa
gatal atau ibu punya alergi?
Pasien : Tidak ada mbak
Apoteker : Sebelumnya kegiatan ibu sehari-hari apa ya bu?
Pasien Saya sebulan ini latihan basket terus mbak dari pagi sampe
: sore, tidak sempat keramas mbak
Apoteker : Kalau boleh tau ibu biasanya keramas berapa kali dalam
seminggu?
Pasien Saya keramas seminggu sekali mbak kadang 10 hari sekali
: mbak
Apoteker : Ibu menggunakan shampo apa bu saat keramas?
Pasien : Nggak mesti mbak, setiap keramas saya gonta ganti sampho
mbak
Pasien Selain itu apa lagi keluhan yang ibu rasakan?
:
Apoteker Tidak ada mba, itu saja mbak
:
Apoteker : Baik bu begini bu berdasarkan keluhan yang ibu sebutkan tadi
ibu mengalami ketombe pada rambut ibu
Pasien : Ketombe mbak? kok bisa ya mbak padahal saya belum pernah
mengalami ketombe lo mbak dirambut saya
Apoteker Iya bu, kebiasaan ibu yang sering gonta ganti shampoo salah
: satu alasan kenapa ibu mengalami keluhan tersebut. Kulit
kepala bisa menjadi iritasi akibat bahan kimia yang ada dalam
shampo tersebut bu sehingga ibu mengalami rasa gatal dikulit
kepala, selain itu bisa menyebabkan rambut rontok dan tipis
karena dampak dari zat kimia pada shampo yang terlalu
banyak diserap rambut sehingga rambut menjadi tipis dan
mudah rontok. Paparan bahan kimia di dalam shampo juga
dapat mermbuat kulit kepala mudah terkelupas dan
memungkinkan terjadinya ketombe jika tidak segera ditangani
bu.
Pasien Oh begitu ya mbak berarti saya tidak boleh gonta ganti shamoo
: lagi ya mbak
Apoteker : Iya bu benar
Pasien Kira-kira obat ketombe ini apa ya mbak? Saya sudah nggak
: kuat sama gatal yang saya rasakan mbak
Apoteker : Sebelumnya apakah ibu sudah periksa ke dokter
Pasien Belum mbak, saya baru mau membeli obat ini mbak untuk
: mengatasi keluhan saya
Apoteker : Baik bu mohon maaf bu apakah saya boleh melihat bagian
kulit kepala ibu yang berketombe?
Pasien : Boleh mbak ini
Apoteker : Apakah ibu memiliki alergi obat?
Pasien Tidak ada mbak
:
Apoteker Baik bu tunggu sebentar saya siyapkan obatnya dulu ya bu
:
(Apoteker menyiapkan obat untuk pasien)
Apoteker : Maaf bu sudah membuat ibu menunggu. Begini bu ini saya ada
merekomendasikan 3 shampo yang pertama selsun yellow
double impact, yang kedua selsum blue 5, dan yang ketiga
shampoo mylea. Untuk shampoo selsun yellow double impact
ini kandungannya ada Selenium sulfide dan Zink PtO, sulfur
yang kerjanya menghilangkan ketombe tingkat sedang sampai
berat, menghilangkan gatal;gatal karena ketombe dikulit
kepala. Untuk yang kedua ini shampo selsun blue 5
kandungannya yaitu zat antiketombe selenium sulfide 1%, zat
penyubur rambut aloe vera, dan 2 macam conditioner. Ini bisa
digunakan untuk mencegah kerontokan dan dapat
melembutkan rambut. Untuk yang ketiga ini Namanya Shampo
mylea, shampoo ini kandungannya ekstrak bunga arnica dan
piroctone olamine yang dapat mengurangi penyebab ketombe
dan mengurangi rasa gatal akibat ketombe. Kira-kira ibu pilih
yang mana bu?
Pasien Khasiatnya sama saja ya mbak? Jadi bingung pilih yang mana
:
Apoteker Iya bu betul, ketiga shampoo tersebut khasiatnya sama bu
:
Pasien Menurut mbak saya enaknya pakai mana ya mbak?
:
Apoteker : Kalau menurut saya sarankan ibu pake 2 merk shampoo yaitu
shampoo selsun yellow double impact, yang kedua shampoo
selsun blue 5. Shampo selsum yellow double inpact ini 2x
lebih bagus menghilangkan ketombe dipake 2 kali seminggu
sampai membaik, kalau sudah membaik seperti gatal-gatalnya
sudah tidak sering timbul, kotoran putih yang jatuh dibahu
sudah berkurang atau bahkan hilang pemakaian cukup 1 kali.
Setelah ketombenya berkurang ibu bisa memakai shampoo
selsum blue 5 ini bu. Untuk cara penggunaan nya yaitu
tuangkan Selsun Blue-5 secukupnya, keramaskan pada rambut
dan kulit kepala secara merata, biarkan 2-3 menit untuk
mendapatkan hasil yang maksimal kemudian bilas hingga
bersih. Dapat digunakan setiap hari untuk mendapatkan rambut
yang sehat, subur dan indah bu. Shampo selsum blue 5 ini
didalamnya mengandung conditioner bu jadi ibu ngga perlu
pake conditioner lagi bu
Pasien Iya mbak, saya pilih 2 ini ya mbak
:
Apoteker Baik bu, ibu rajin-rajin keramas ya bu, jangan gonta ganti
: shampoo lagi dan dan jangan menggaruk-garuk kepala ketika
gatal ya bu
Pasien Iya mbak
:
Apoteker Apakah ibu sudah paham yang saya jelaskan tadi?
:
Pasien Sudah mbak. Jadi shampoo yang akan saya pakai ada 2. Yang
: pertama Shampo selsum yellow double impact dipakai 2 kali
seminggu sampai membaik, kalau sudah membaik seperti
gatal-gatalnya sudah tidak sering timbul, ketombe berkurang
saya bisa memakai shampoo selsum blue 5 ini. Untuk cara
penggunaan nya yaitu tuangkan Selsun Blue-5 secukupnya,
keramaskan pada rambut dan kulit kepala secara merata,
biarkan 2-3 menit untuk mendapatkan hasil yang maksimal
kemudian bilas hingga bersih. Dapat digunakan setiap hari
untuk merawat rambut yang sehat, subur. Shampo selsum blue
5 ini didalamnya mengandung conditioner jadi saya tidak perlu
pake conditioner lagi mbak
Apoteker : Benar mbak, apakah ada yang bisa saya bantu lagi bu?
Pasien Tidak mbak, untuk pembayarannya dimana ya mbak?
:
Apoteker : Untruk pembayarannya langsung ke kasir ya bu
Pasien Baik mbak
:
Apoteker : Oyaa bu nanti semisal 1 minggu tidak membaik diperiksakan
ke dokter ya bu
Pasien : Baik mbak
Apoteker : Semoga lekas sembuh ya bu
Pasien Terimakasih mbak, saya permisi mbak
:
Apoteker : Iya bu, sama-sama
B. Studi Kasus Berdasarkan Metode SBAR
Kasus 2
Seorang mahasiswa bernama Antin datang ke apotek dengan keluhan gatal di kulit
kepalanya dan terdapat pengelupasan lapisna kulit, kulit terasa kering. Adanya
pengelupasan kulit menyebabkan ada kotoran putih di kulit kepala dan kotoran itu
sering jatuh di bahu. Dua minggu yang lalu ia mewarnai rambutnya. Rasa gatal
muncul 2 setelah mewarnai rambutnya.
Metode SBAR
 Situation (S)
Identitas
- Nama pasien : An. Antin
- Umur : 20 th
- BB : 50 Kg
3. Keluhan
- Pengelupasan lapisan kulit kepala
- Kulit kepala terasa kering
- Kotoran putih sering jatuh di bahu
- Dua minggu yang lalu mewarnai rambut
- Timbul rasa gatal setelah mewarnai rambut
 Background (B)
- Merasakan keluhan sudah seminggu ini
- Seorang mahasiswa 2 minggu yang lalu habis mengecat rambut .
 Assesment (A)
Dari gejala yang dialami pasien yaknikulit kepala mengelupas, timbul rasa gatal
di kepala dan terdapat kotoran putih jatuh di bahu. Berdasarkan gejala yang
dirasakan pasien ini merupakan gejala dari ketombe.
 Recommended (R)
- Diberikan selsum yellow double impact untuk mengatasi ketombe
- Diberikan selsum herbal 7 untuk merawat rambut.
- Memberikan KIE tetang cara penggunaan obat
Penjelasan Obat :
1. Selsun Yellow Double Impact
 Komposisi : Selenium sulfide dan Zink PtO
 Indikasi : Bekerja sinergis untuk menghilangkan ketombe yang
berat dan mengurangi gatal-gatal karena ketombe.
 Cara penggunaan : Gunakan Selsun Yellow Double Impact 2 kali seminggu
dan lanjutkan dengan Selsun herbal 7 setiap hari secara teratur untuk hasil yang
maksimal.
 Kontra Indikasi : Inflamasi
 Efek samping : Rambut dan kulit kepala menjadi berminyak atau kering,
perubahan warna rambut, sensitivitas kutaneous
2. Selsun Herbal 7
 Komposisi : Natural double conditione, Selenium Sulfide & ZnPtO, Soya +
Gandum Ext, Kemiri Oil, Urang Aring, Sweet Almond Oil
 Indikasi : Menjaga kelembutan rambut, menjaga kulit kepala dan rambut tetap
sehat, mengurangi kerontokan, memperkuat rambut, menjaga rambut agar
senantiasa tetap berkilau dan terbebas dari ketombe.
 Cara penggunaan : Digunakan setiap hari untuk merawat rambut
Dialog Kasus 2
Apoteker : Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?
Pasien : Pagi mbak, saya mau beli obat
Apoteker : Sebelumnya perkenalkan saya Diah apoteker yang bertugas
hari ini, obat untuk siapa ya mbak dan keluhannya apa?
Pasien : Ini mbak rambut saya rasanya gatal sekali
:
Apoteker : Sudah berapa lama rambutnya gatal mbak?
Pasien Sekitar semingguan lebih dikit lah mbak rambut saya ni gatal
: mggak nyaman rasanya mbak
Apoteker : Maaf mbak kalau boleh tau seberapa sering mbak keramas?
Pasien Saya keramas seminggu sekali sih mbak, tapi dua minggu yang
: lalu itu saya habis mewarnai rambut mbak. Dua hari setelah itu
kok rasanya rambut saya jadi kering banget gitu mbak sama
ada ketombenya banyak.
Apoteker : begitu ya mbak, sepertinya mbak kurang cocok dengan merk
cat rambut itu
Pasien Kayaknya iya mbak, soalnya saya baru pertama kali pakai cat
: rambut merk yang itu
Apoteker : apakah sudah mencoba produk sampo tertentu untuk mengatasi
ketombe ?
Pasien : Saya coba pake sampo yang warnanya biru putih, pokoknya
merknya itu ada shoulder-shouldernya mbak terus saya pake
sampo clear. Tapi belum sembuh-sembuh mbak.
Apoteker Baik mbak, di apotek kami memiliki beberapa sampo untuk
: mengatasi ketombe yang mbak alami. Ini ada Selsun, sampo
NR dan ketomed
Pasien bedanya apa ya mbak?
:
Apoteker : begini mbak semuanya ini bagus hanya yang membedakan itu
dikandungan shampoonya. Kalau ini (menunjukkan sulsen
yellow double impact) kandungannya ada Selenium sulfide dan
Zink PtO yang kerjanya saling mendukung untuk mematikan
ketombe itu mbak. Terus kalau yang ini (menunjukkan
shampoo ketomed) kandungannya itu ketokonazol yang juga
berfungsi untuk membunuh jamur penyebab ketombenya.
Kalau NR shampoo kandungannya piroctone olamine
fungsinya juga sama untuk membunuh jamur penyebab
ketombe
Pasien Nah terus dari ketiga sampo ini yang paling bagus produk yang
: mana mbak? Isinya aja beda-beda pasti juga ada yang terbaik
dari yang baik dong ya mbak
Apoteker Ooo kalau saya sih lebih merekomendasikan ini (menunjukkan
: produk selsun yellow double impact) soalnya bahan aktifnya
yang buat menghilangkan ketombe itu 2 jadinya ya lebih cepat
sembuhnya , walaupun harganya lebih mahal dibandingkan
dengan yang lainnya selain itu juga ini yang paling sering
dibeli orang untuk mengobati ketombenya.
Pasien kira-kira ada efek sampingnya nggak ya mbak?
:
Apoteker : Kalau untuk efek sampingnya ada mbak, shampoo ini karena
gak ada tambahan conditionernya jadi bisa mengeringkan
rambut. Jadinya disarankan ini gak digunakan setiap hari.
Pasien : Boleh sambil pake conditior nggak mbak waktu pake sampo
: ini?
Apoteker : Saya sih sarankan jangan gunakan conditioner shampoo lain
dulu mbak. Soalnyakan mbak nya sendiri yang bilang udah
coba semua shampoo tapi hasilnya sama aja, takutnya nanti
malah timbul lagi ketombenya
Pasien iya mbak, terus cara pakainya gimana ya mbak
:
Apoteker : Ini dipake 2 kali seminggu sampai membaik, kalau sudah
membaik seperti gatal-gatalnya sudah tidak sering timbul,
serpihan-serpihan putih yang jatuh dibahu sudah berkurang
atau bahkan hilang pemakaian cukup 1 kali
Pasien Terus kalau sudah membaik, saya berhenti make shampoonya
: atau tetap lanjut pake sampo ini ya mbak?
Apoteker : Kalau ketombenya sudah berkurang atau tidak separah saat ini,
sebaiknya mbak menggunakan ini (sambil mengambil dan
menunjukkan shampoo selsun 7 herbal) ini juga produk
shampoo selsun tapi ini bisa dipake setiap hari karena selain
kandungan Selenium sulfide dan Zink PtO juga ada kandungan
lain yang bisa membuat rambut mbak lebih lembut dan tidak
mudah rontoh. Jadi dalam 1 shampo ini sudah lengkap untuk
antiketombe sama untuk merawat rambut juga, sehingga tidak
perlu pakai conditioner lagi
Pasien : Ooo gitu ya mbak, saya ambil dua-duanya deh kalo gitu
Apoteker : Jika nanti dalam dua minggu belum membaik atau menjadi
lebih parah ketombenya, sebaiknya mbak periksa ke dokter
Apoteker : Kalau saya sarankan mbak jangan gonta-ganti shampoo ya,
sebaiknya rajin keramas paling tidak seminggu dua kali, dan
kalau keramas dibilas yang bersih ya mbak rambutnya.
Pasien Iya mbak
:
Apoteker : Iya mbak, sudah paham tentang cara pakai samponya ini kan?
Pasien Iya mbak
:
Apoteker : Boleh saya minta mbak ulangi tentang cara pakai sampo ini?
Pasien Jadi yang Selsun yellow double impact ini dipake 2 kali
: seminggu sampai membaik. Trus kalo udah nggk parah
ketombenya bisa pake Selsun herbal
Apoteker : Iya mbak sudah betul. Ada yang perlu ditanyakan lagi?
Pasien Udah mbak nggak ada
:
Apoteker Baik, untuk pembayarannya bisa di kasir ya mbak. Semoga
: lekas sembuh. Terimakasih mbak.
Pasien Iya mbak sama-sama
:
BAB III
KESIMPULAN

1. Ketombe adalah kelainan kulit kepala, dimana terjadi perubahan pada sel stratum
korneum epidermis dengan ditemukannya hiperproliferasi, lipid interseluler dan
intraseluler yang berlebihan, serta parakeratosis yang menimbulkan skuama halus,
kering, berlapis-lapis, sering mengelupas sendiri, serta rasa gatal.
2. Patofisiologi ketombe yaitu Infiltrasi Malassezia, Inisiasi dan perkembangan dari
proses inflamasi, proses kerusakan, proliferasi, dan diferensiasi pada epidermis
serta kerusakan barrier secara fungsional maupun structural. Kerusakan barrier
pada epidermis dapat menyebabkan Transpidermal water lossyang dapat
menimbulkan rasa kering pada kulit kepala.
3. Tatalaksana terapi ketombe yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi
farmakologi diantaranya dengan obat-obatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi ketombe yaitu dengan sulfur, asalm salisilat, selenium sulfide dan seng
pirition. Sedangkan terapi non farmakologi ketombe rajin-rajin keramas, tidak
jgonta ganti shampoo, jangan menggaruk-garuk kepala, dan habis keramas
rambut jangan dikuncir.
4. Penyelesaian studi kasus swamedikasi penyakit ketombe berdasarkan metode
SBAR meliputi situation (S), background (B), assesment (S), dan
recommendation (R).

Anda mungkin juga menyukai