Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan
pengobatan sakit ringan (minor illnesses), tanpa resep atau intervensi
dokter.Pengobatan sendiri yang sesuai aturan adalah apabila cara menggunakan obat
sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam kemasan. Selain mempunyai
keuntungan, pengobatan sendiri yang tidak sesuai aturan selain dapat membahayakan
kesehatan juga pemborosan waktu dan biaya karena harus melanjutkan upaya
pencarian pengobatan.
Upaya lain yang dapat dilakukan seseorang untuk menyembuhkan penyakit atau
gangguan kesehatan adalah dengan cara swamedikasi atau dengan cara pengobatan
sendiri yang merupakan suatau upaya yang dipilih untuk memperbaiki kondisi
kesehatannya. Swamedikasi bisa dilakukan dengan terapi menggunakan obat atau
terapi non obat. Penggunaan obat dalam pengobatan sendiri oleh masyarakat
dilakukan tanpa ada rujukan dari petugas kesehatan,sehingga pasien harus
mendiagnosis sendiri penyakitnya,kemudian memilih obat yang cocok dengan
penyakit yang diderita,sehingga pengobatan sendiri diperlukan pengetahuan yang
benar tentang obat yang digunakan. Kerasionalan dalam memilih dan menggunakan
obat sangat dibutuhkan mengingat obat akan bersifat racun jika penggunaanya tidak
tepat. Dalam hal ini kesadaran masyarakat untuk memplajari penggunaan obat yang
tepat sagat dibutuhkan untuk mencapai pengobatan yang rasional.
Masyarakat saat ini sudah tidak pasif lagi dalam menanggapi situasi sakit
maupun gangguan ringan kesehatannya. Masyarakat sudah tidak segan lagi minum
obat pilihan sendiri untuk menangkal gangguan-gangguan penyakit dan dalam hal ini
adalah wasir. Penyakit wasir sebenarnya bukanlah penyakit mematikan, namun
kebanyakan orang tidak mengetahui pemicu, pencegahan dan pengobatannya. Ini
terbukti masih banyaknya masyarakat yang beranggapan bila Buang Air Besar (BAB)
berdarah, maka dianggap menderita wasir. Selain itu anggapan bahwa jika menderita
wasir harus selalu dioperasi, tentu tidak sesederhana itu. Ada tahapan identifikasi dan
pemeriksaan dalam untuk memastikan seseorang menderita wasir dan perlu
melakukan operasi.
BAB II
ISI
A. SWAMEDIKASI
1. Pengertian
Pengobatan sendiri atau swamedikasi adalah suatu perawatan sendiri oleh
masyarakat terhadap penyakit yang umum diderita, dengan menggunakan obat bebas
dan terbatas yang dijual bebas atau obat keras yang bisa didapat tanpa resep dokter dan
diserahlan oleh apoteker diapotek berdasarkan inisiatifnya sendiri dan sesuai
keterangan yang wajib tercantum pada brosur dan kemasan obatnya untuk mengatasi
penyakit minor (POM, 2004).
2. Tujuan
Swamedikasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan secara tepat, aman dan
rasional. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan
penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk,
influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain (Depkes RI,
2007).
3. Faktor pencetus terjadinya Swamedikasi
a. Perkembangan teknologi informasi. Dimana masyarakat menjadi lebih mudah
mengakses informasi, termasuk informasi mengenai kesehatan. Masyarakat jadi
lebih berani untuk melakukan pengobatan terhadap penyakit yang dideritanya
berdasarkan aneka informasi yang didapatkan melalui internet (Kartajaya, 2011).
b. Semakin mahalnya biaya pengobatan ke dokter (Atmoko & Kurniawati, 2009;
Gupta, Bobhate, & Shrivastava, 2011).
c. Tidak cukupnya waktu yang dimiliki untuk berobat atau kurangnya akses ke
fasilitas fasilitas kesehatan (Atmoko & Kurniawati, 2009; Gupta, Bobhate, &
Shrivastava, 2011).
4. Peran Apoteker dalam Swamedikasi
Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan
pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat
dan penggunaannya. Dalam hal ini Apoteker dituntut untuk dapat memberikan
informasi yang tepat dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta
pelayanan obat kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat terhindar dari
penyalahgunaan obat (drug abuse) dan penggunasalahan obat (drug misuse).
Masyarakat cenderung hanya tahu merk dagang obat tanpa tahu zat berkhasiatnya
(Depkes RI, 2007). Obat untuk swamedikasi meliputi obat-obat yang dapat digunakan
tanpa resep yang meliputi obat wajib apotek (OWA), obat bebas terbatas (OBT) dan
obat bebas (OB) (SK Menkes NO. 2380/1983).
Apoteker dalam melayani pasien Swamedikasi perlu memenuhi ketentuan dan
batasan tiap jenis obat per pasien yang dapat diberikan sesuai dengan ketentuan.
Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan, memberikan informasi
meliputi dosis, aturan pakai, kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu
diperhatikan oleh pasien (MenKes RI, 1990).
5. Hal hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan swamedikasi.
Berikut ini merupakan beberapa hal yang penting untuk diketahui masyarakat
ketika akan melakukan swamedikasi (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
2006, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Atmoko & Kurniawati,
2009):
a. Kenali secara akurat gejala penyakit yang dialami
b. Obat yang digunakan adalah obat yang tergolong sebagai obat bebas, obat bebas
terbatas, dan obat wajib apotek
c. Obat golongan tersebut dapat diperoleh di apotek atau took obat berizin
d. Sebelum menggunakan obat, bacalah sifat, cara pemakaian, dan tanggal kadaluarsa
obat pada etiket, brosur, atau kemasan obat agar penggunaannya tepat dan aman
e. Cara pemilihan obat. Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu
diperhatikan :
1) Pemilihan obat yang sesuai dengan gejala atau keluhan penyakit
2) Kondisi khusus. Misalnya hamil, menyusui, lanjut usia, dan lain lain.
3) Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap penggunaan obat
tertentu
4) Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan
interaksi obat yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.
5) Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan kepada
apoteker.
f. Kenali efek samping obat yang digunakan agar dapat diperkirakan apakah suatu
keluhan yang timbul kemudian merupakan suatu penyakit baru atau efek samping
dari obat
g. Cara penggunaan obat harus memperhatikan hal hal berikut :
1) Obat tidak untuk digunakan secara terus menerus
2) Gunakan obat sesuai dengan ajuran yang tertera pada etiket atau brosur obat
3) Bila obat yang diminum menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan,
hentikan penggunaannya dan tanyakan kepada apoteker atau dokter
4) Hindari menggunakan obat orang lain, walaupun gejala penyakit sama
5) Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lengkap, tanyakan
kepada apoteker.
h. Gunakan obat tepat waktu, sesuai dengan aturan penggunaan. Contoh :
1) Tiga kali sehari berarti obat diminum setiap 8 jam sekali
2) Obat diminum sebelum atau sesudah makan.
i. Pemakaian obat secara oral adalah cara yang paling lazim karena praktis, mudah,
dan aman. Cara yang terbaik adalah meminum obat dengan segelas air putih
matang
j. Cara penyimpanan obat harus memperhatikan hal hal berikut :
1) Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat
2) Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau
seperti yang tertera pada kemasan
3) Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat
menimbulkan kerusakan obat
4) Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak
5) Jauhkan dari jangkauan anak anak.
B. KETOMBE
1. Pendahuluan
Ketombe yang ada pada kulit kepala menyebabkan terganggunya penampilan
seseorang karena timbulnya sisik dan serpihan yang berjatuhan dibaju dan
menyebabkan kulit kepala menjadi kotor serta lepek dan berbau. Selain itu
ketombe menyebabkan keresahan karena rasa gatal yang memungkinkan penderita
menggaruk kulit kepala hingga lecet dan berdarah, akibat yang paling parah dari
ketombe adalah kerontokan rambut pada tingkat yang meresahkan ditambah
dengan kondisi rambut yang menjadi berbau kurang sedap.
Berbagai kondisi memudahkan seorang berketombe, ada banyak teori walau
penyebab pasti belum diketahui. Faktor genetik, hiperproliferasi epidermis,
keaktifan kelenjar sebacea, stress, kelelahan, kelainan neurologi, serta kontak
dengan jamur penyebab ketombe (Degree et al. 1989).
2. Pengertian
Ketomber atau dandruff (dandruff atau dandriffe) berasal dari bahasa
Anglosaxon kombinasi dari tan yang berarti tetter (penyebab kulit yang
menyebabkan gatal) dan drof yang berarti dirty (kotor) (Ranganathan et al.
2007). Ketombe biasa dikenal melalui berbagai istilah medis seperti pityriasis
capitis, seborrhea sicca, pityriasis sicca, sicca capitis, atau dermatitis sebaroik
ringan pada kulit kepala (Robbins 2012).
Ketombe atau dandruff merupakana suatu kondisi abnormal yang ditandai
dengan terjadinya pengelupasan lapisan tanduk secara berlebihan dari kulit kepala
yang membentuk sisik-sisik halus (Ashbee 2007). Menurut Sinha (2005) ketombe
adalah satu masalah yang paling umum pada rambut, kondisi ini mengakibatkan
timbulnya sisik yang berlebihan atas sel-sel kulit mati pada kulit kepala. Keringat
dan kondisi kulit kepala yang abnormal, baik kering maupun berminyak juga
diduga menjadi penyebab berkembangnya ketombe dikulit kepala. Didukung oleh
iklim tropis yang menyebabkan orang Indonesia banyak berkeringat, membuat
penderita masalah ketombe sangat mudah ditemui di Indonesia. Cuaca panas yang
menimbulkan berkembangnya jamur pada kulit kepala dapat memperparah
masalah ketombe pada rambut.
Ketombe kering adalah ketombe yang paling banyak dan paling mudah
terindikasi, ketombe kering muncul dalam bentuk yang kering dan kecil, berwarna
putih dan abu-abu, kulit kepala seperti berkerak, dan sering mengganggu
penampilan seseorang karena serpihan yang berjatuhan pada bahu atau punggung
dan menimbulkan rasa gatal yang berlebihan. Hayatunnufus (2008) menjelaskan
pengertian dari ketombe kering sebagai berikut Ketombe kering (Pityriasis
Capitis Simples), terjadi karena pembentukan lapisan tanduk yang berlangsung
sangat cepat sehingga lapisan ini mengelupas membentuk sisik.
3. Patofisiologi
a. Infiltrasi dari jamur Pitysporum Ovale pada stratum korneum epidermis
Jamur Pitysporum Ovale dapat menginfiltrasi stratum korenum dari
epidermis. Jamur Pitysporum Ovale akan memecah komponen sebun
(Trigliserida menjadi asam lemak yang tersaturasi spesifik dan asam lemak
yang tidak tersaturasi dengan spesifik) dimana hal ini akan menimbulkan gejala
inflamasi dan sisik.
b. Inisiasi dan perkembangan dari proses inflamasi
Pada tahap ini, gejala yang timbul adalah munculnya eritema, gatal, panas,
terasa terbakar, terganggunya kualitas dari rambut. Inisiasi dari proses
inflamasi disebabkan oleh pengaktifan mediator inflamasi. Sitokin yang
teraktifasi adalah IL-1, IL 1-ra, IL-8, TNF- , IFN- dan pelepasan histamin.
Akibatnya akan menimbulkan tanda-tanda yang lebih spesifik seperti sisik-
sisik putih dan gatal
c. Proses kerusakan, proliferasi, dan diferiansiasi pada epidermis
d. Kerusakan barrier epidermis secara fungsional dan struktural
4. Penyebab, Tanda dan Gejala
Penyebab
Berbagai kondisi memudahkan seorang berketombe, ada banyak teori walau
penyebab pasti belum diketahui. Faktor genetik, hiperproliferasi epidermis,
keaktifan kelenjar sebacea, stress, kelelahan, kelainan neurologi, serta kontak
dengan jamur penyebab ketombe (Degree et al. 1989).
Salah satu yang menyebabkan masalah ketombe adalah berkembangnya
jamur dikulit kepala yang kotor akibat keringat, kelenjar sebum (minyak), dan
debu. Jamur yang berkembang pada kelenjar sebum tersebut adalah Pitysporum
Ovale (P. Ovale), jamur ini secara alami terdapat pada kulit kepala dan bagian
tubuh lainnya, jamur ini dapat menyerang manusia pada segala usia, oleh karena
itu bayi, anak-anak, dewasa dan orang tua dapat menderita ketombe (Said 2009).
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala ketombe berhubungan dengan alur patofisiologi timbulnya
ketombe yaitu:
a. Terdapat sisik atau serpihan
b. Timbul rasa gatal
c. Kulit kepala menjadi kemerahan
5. Faktor Resiko
a. Usia. Umumnya ketombe mudah terjadi pada siapa saja, namun biasanya
ketombe muncul ketika seseorang berusia muda, namun tak berarti juga
mereka yang sudah berusia lanjut tidak memiliki ketombe.
b. Kulit kepala dan rambut berminyak. Kelenjar minyak juga diproduksi di kulit
kepala. Jamur Pitysporum Ovale memakan minyak pada kulit kepala, sehingga
minyak pada kulit kepala dan rambut secara berlebihan yang dapat
memunculkan ketombe lebih cepat.
c. Karena diet yang salah. Diet bukanlah mengurangi asupan makanan dan nilai
nutrisi dan gizi yang penting bagi tubuh. Jika tubuh kekurangan sumber nutrisi
dan gizi penting, tentunya akan memudahkan kulit kepala mengalami
pengelupasan sel-sel kulit lebih cepat dari biasanya. Hal ini dikarenakan oleh
kulit kepala dan rambut membutuhkan nutrisi dan gizi yang sama seperti
halnya tubuh.
6. Tatalaksana Terapi
Sediaan anti ketombe dalam kosmetik biasanya disajikan dalam bentuk
sediaan: shampo, hair cream bath atau dapat juga dalam bentuk tonik. Zat yang
umum digunakan dalam kosmetik antiketombe adalah:
a. Sulfur
Sulfur memiliki sejarah panjang pada pengobatan kulit seperti untuk
acne ointment, sampo anti ketombe dan antidote karena terpapar material
radioaktif secara akut. Efek anti ketombe karena kemampuannya sebagai
keratolitik. Sulfur dapat digunakan sebagai anti ketombe sampai dengan kadar
10% dan dapat dikombinasi dengan asam salisilat untuk meningkatkan efek
anti ketombenya
b. Asam salisilat
Asam salisilat merupakan zat yang sering ditambahkan pada produk
perawatan kulit untuk perawatan jerawat dan psoriasis. Efek pada kulit sebagai
keratolitik, dijadikan dasar penambahan asam salisilat pada produk sampo
perawatan ketombe. Pada kulit dapat mempercepat regenerasi sel. Dalam
peraturan Ka Badan POM No. HK.00.05.42.1018 kadar asam salisilat dibatasi
3% untuk produk bilas dan 2% untuk produk lainnya.
c. Selenium sulfida
Selenium sulfida dengan kadar 1% dan 2,5% digunakan pada kulit
kepala untuk mengontrol gejala ketombe dan seborrheic dermatitis.
Mekanisme kerjanya sebagai anti ketombe dengan menghambat pertumbuhan
sel baik yang hiperproliferatif atau normal. Selenium sulfida 1% digunakan
sebagai anti ketombe sedang selenium sulfida mikronisasi 0,6%. Efek samping
dari penggunaan selenium sulfida adalah iritasi kulit, rambut kering atau
berminyak, rambut rontok.
d. Seng pirition
Bekerja sebagai anti mitosis, bakteriostatik dan fungistatik (drugs). Seng
pirition merupakan anti ketombe yang efektif dan bersifat anti fungi. Efek anti
ketombe berdasarkan kemampuan molekul pirition yang tak terionisasi untuk
mengganggu transpor membran dengan menghambat mekanisme energi
pompa proton sehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur. Dalam
peraturan Ka Badan POM No. HK.00.05.42.1018, kadar Seng pirition sebagai
anti ketombe dibatasi 2% untuk produk dibilas dan 0,1% produk non-bilas.
e. Pirokton olamine
Pirokton olamin atau Octopirox adalah suatu senyawa digunakan sebagai
terapi infeksi jamur. Seringkali digunakan sebagai salah satu komponen sampo
anti ketombe sebagai pengganti seng pirition.
BAB III
STUDI KASUS SWAMEDIKASI KETOMBE
A. KASUS
Dinda 18 tahun mengalami gatal dikepala, dan terdapat pengelupasan lapisan kulit, kulit
kepala terasa kering. Adanya pengelupasan lapisan kulit menyebabkan ada kotoran putih
di kepala dan kotoran itu sering jatuh di bahu. Rasa gatal itu sering sekali muncul.
B. SUBYEKTIF
Rasa gatal pada kepala yang sering muncul dan adanya kotoran yang sering jatuh di
bahu.
C. CARE PLAN
Mengatasi rasa gatal pada kepala yang disebabkan oleh ketombe dengan menggunakan
beberapa produk antiketombe seperti:
1. Selsun Yellow Double Impact
- Komposisi : Selenium sulfide dan Zink PtO
- Indikasi : Bekerja sinergis untuk menghilangkan ketombe yang berat
dan mengurangi gatal-gatal karena ketombe.
- Cara penggunaan : Gunakan Sulsen Yellow Double Impact 2 kali seminggu dan
lanjutkan dengan Sulsen 7 herbal atau Sulsen Gold setiap hari
secara teratur untuk hasil yang maksimal.
- Kontra Indikasi : Inflamasi atau eksudasi aku
- Efek samping : Rambut dan kulit kepala menjadi berminyak atau kering,
perubahan warna rambut, sensitivitas kutaneous
- Kemasan :
- Harga :
2. Selsun 7 Herbal
- Komposisi : Natural double conditione, Selenium Sulfide & ZnPtO, Soya
+ Gandum Ext, Kemiri Oil, Urang Aring, Sweet Almond Oil
- Indikasi : Menjaga kelembutan rambut, menjaga kulit kepala dan
rambut tetap sehat, mengurangi kerontokan, memperkuat rambut, menjaga
rambut agar senantiasa tetap berkilau dan terbebas dari ketombe.
- Cara penggunaan :
- Kontra indikasi
- Efek samping
- Kemasan
- Harga
3. Ketomed
- Komposisi : ketokonazol 2%
- Indikasi : Untuk mengobati infeksi ragi jenis Pityrosporum seperti
Pityriasis versicolor (pada tempat-tempat tertentu),
Seborrhoeic dermatitis dan pityriasis capaitis (ketombe) yang
sudah jelas diagnosanya.
- Cara penggunaan : Digunakan untuk mencuci kepala serta rambut. Biarkan 3
sampai 5 menit sebelum rambut dibilas. Pengobatan:
Untuk Pityriasis versicolor : sekali sehari selama 5 hari.
Untuk Seborrhoeic dermatitis dan Pityriasis capitis
(ketombe) 2kali seminggu selama 2-4 minggu.
- Kontra indikasi : Penderita yang peka terhadap zat aktif atau zat pembawa dari
sediaan serta anti fungsi imidazol lainnya.
- Efek samping : Iritasi, Gatal-gatal dan pedih.
- Kemasan
- Harga
4. NR shampoo
- Komposisi : Zat aktif Piroctone Olamine
- Indikasi :
- Cara penggunaan : Basakan rambut dan guna shampoo dibarengi dengan memijat
rambut secara lembut 2-3 menit. Lalu bilas dan diulangi apabila diperlukan
- Kontra indikasi :
- Efek samping :
- Kemasan :
- Harga :
5. Mylea
- Komposisi : Ekstrak bunga Arnika dan Piroctone Olamine
- Indikasi : Membantu mengurangi penyebab ketombe dan mengurangi
rasa gatal akibat ketombe
- Cara penggunaan : Basahi rambut, gunakan Mylea dengan memijat pada rambut
secara lembut hingga berbusa. Bilas hingga bersih dan ulangi apabila diperlukan.
- Kontra indikasi :
- Efek samping :
- Kemasan : 200 mL
- Harga : Rp 45.000,-
PERCAKAPAN
Keterangan:
- A : Apoteker
- D : Dinda (pasien)

Disuatu sore hari yang cerah terlihat seorang wanita muda turun dari mobilnya sambil
memegang kepalanya dan menuju Apotek Setia Budi.
A : Selamat sore mbak (sambil tersenyum)..saya Imam Choiri apoteker di apotek ini,
ada yang bisa saya bantu mbak?
D : Iya mas selamat sore juga (sambil tersenyum)..gini mas kepala saya dari 2 minggu
yang lalu gatal sekali karena ketombe sampe saya tidak tahan, kadang-kadang saya garuk
kepala saya sampe rasa perih sekali mas mungkin sampai berdarah atau gimana,
pokoknya saya gak nyaman banget sama gatal-gatal ini mas. Kira-kira disini ada obat
atau shampoo buat mengobati ketombe saya ini mas?
A : Kalau boleh saya tau sebelumnya mba pernah menggunakan suatu produk apa baru
untuk rambut atau pernah warnain rambut atau smooting gitu mba???
D : owhh iyahh kemaren terakhir kali sih saya smooting rambut saya, setelah itu kog
saya rasa rmbut saya kering, gatal trus muncul putih-putih kayak ketombe gtu mas,,
A : Terus mba rambutnya rajin dikeramas gak? berapa hari sekali ya?
D : (Tersenyum malu) yaa sebisanya aja sih. Seminggu sekali mungkin mas..
A : Ooo begitu...sepertinya kulit kepala mba itu gak cocok sama produk buat pelurusan
rambut itu ditambah dengan rambut yang tidak sering dikeramas jadinya jamur yang bisa
menyebabkan ketombe tumbuh mba..
D : Ooo gitu ya mas...iya habisnyakan saya sekarang sibuk banget jadinya gak sempat
buat sering-sering keramas mas (tersenyum).
A : Produk yang sudah mba gunakan untuk mengatasinya apa aja mba???
D : kemaren saya udah sempat nyoba segala jenis sampo antiketombe yang dipasaran
(Clear, head n shoulder, pantene) tapi semuanya ndak mepan.. gmana mas,, ada ngga
shampoo atau obat yang paling bagus buat ketombe saya...saya pengen yang paling
bagus mas biar cepat sembuh.
A : Baik mb... ini kami ada beberapa produk anti ketombe yang saya jamin bagus buat
menghilangkkan ketombe.. (sambil menunjukkan beberapa produk shampoo seperti
ketomet, selsun yellow double impact, ketofed, NR shampoo dan Mylea)
D : (melihat dan mengamati produk sambil) terus ini semua bedanya apa ya mas?
A : Gini mba semuanya ini bagus hanya yang membedakan itu dikandungan
shampoonya mba. Kalau ini (menunjukkan sulsen yellow double impact) kandungannya
ada Selenium sulfide dan Zink PtO yang kerjanya saling mendukung untuk mematikan
ketombe itu mba. Terus kalau yang ini (menunjukkan shampoo ketofed) kandungannya
itu ketokonazol yang juga berfungsi untuk membunuh jamur penyebab ketombenya.
D : Oh..terus ini? (Sambil menunjuk NR shampoo dan Mylea)
A : Kalau ini (menunjuk NR shampoo) kandungannya piroctone olamine dan kalau ini
(menunjukkan Mylea) kandungannya ekstrak bunga ornika dan piroctone olamine
fungsinya juga sama untuk membunuh jamu penyebab ketombe.
D : Nah terus dari keempat ini yang paling bagus produk yang mana mas? Isinya aja
beda-beda pasti juga ada yang terbaik dari yang baik dong ya mas.
A : Ooo kalau saya sih lebih merekomendasikan ini (menunjukkan produk selsun yellow
double impact) soalnya bahan aktifnya yang buat menghilangkan ketombe itu 2 jadinya
ya lebih cepat sembuhnya mba ya walaupun harganya lebih mahal dibandingkan dengan
yang lainnya selain itu juga ini yang paling sering dibeli orang untuk mengobati
ketombenya.
D : Yakin mas? terus ada efek sampingnya gak?
A : insha Allah bagus dan sangat cocok buat ketombe mba. Kalau untuk efek
sampingnya ada mba, shampoo ini karena gak ada tambahan conditionernya jadi bisa
mengeringkan rambut. Jadinya disarankan ini gak digunakan setiap hari.
D : Terus kalau bukan setiap hari cara makenya gimana dong mas?
A : Ini dipake 2 kali seminggu sampai membaik, kalau sudah membaik seperti gatal-
gatalnya sudah tidak sering timbul, serpihan-serpihan putih yang jatuh dibahu sudah
berkurang atau bahkan hilang pemakaian cukup 1 kali.
D : Kata mas tadikan bisa buat rambut saya kering? Kalau kayak gitu gimana dong mas?
Apa boleh saya makenya sama-sama dengan conditioner dari produk lain? Kan gak enak
dilihat juga mas kalau rambutnya kering. Merusak pemandangan nanti mas, bikin gak PD
mas (sambil senyum)
A : Saya sih sarankan jangan gunakan conditioner shampoo lain soalnyakan mba nya
sendiri yang bilang udah coba semua shampoo tapi hasilnya sama aja, takutnya nanti
malah timbul lagi ketombenya.
D : Terus kalau sudah sembuh atau membaik, saya berhenti make shampoonya? atau
tetap keramas 2 kali seminggu?
A : Kalau soal itu saya menyarankan lagi ketika sudah ketombenya sudah berkurang
atau tidak separah sekarang lagi gunakan ini aja mba (sambil mengambil dan
menunjukkan shampoo selsun 7 herbal) ini juga produk shampoo selsun tapi ini bisa
dipake setiap hari karena selain kandungan Selenium sulfide dan Zink PtO juga ada
kandungan lain yang bisa membuat rambut mba lebih lembut, tidak mudah rontoh dan
lebih berkilau. Jadi dalam 1 shampo ini sudah lengkap untuk antiketombe sama untuk
merawat rambut juga, gak usah pake conditioner lagi mba.
D : Yaudah deh saya ambil yang ini aja kalau gitu mas..jadi totalnya berapa?
A : Mau ambil yang kecil apa yang besar mba?
D : Yang besar sekalin aja mas, yang ini sama yang ini (menunjuk selsun yellow double
impact dan selsun 7 herbal). Totalnya berapa mas jadinya?
A : iyahh mba,, totalnya (.......................) silahkan dibayar ke kasir yah mba...
D : okay mas... makasih untuk informasinya.
A : iyah mba,,, makasih banyak atas kunjungannya..cepat sembuh ya mba ketombenya
D : Iya mas makasih

Anda mungkin juga menyukai