Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akne vulgaris merupakan salah satu penyakit kulit yang menjadi masalah

utama pada usia remaja. Penyakit ini sering di temukan pada remaja dan dewasa

muda. Akne vulgaris akan lebih sering berkembang semenjak seseorang

mengalami masa pubertas. Hal ini dikarenakan perubahan hormon selama masa

 pubertas yang dapat merangsang kelenjar sebasea dimana kelenjar tersebut

adalah kelenjar yang mengeluarkan lemak yang disebut sebum dan berfungsi

melumasi rambut dan kulit.

Umumnya akne vulgaris muncul diwajah, leher, dada, punggung, dan

 bahu. Bagian tubuh tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar

minyak fungsional terbesar. elama masa pubertas inilah kelenjar sebasea

menjadi lebih aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan. elain

hormon penyebab timbulnya akne vulgaris diantaranya faktor genetika,

kosmetika, makanan atau diet dan lain sebagainya.

Akne vulgaris dapat membuat hidup seseorang menjadi

tidak menyenangkan terutama yang timbul pada bagian

wajah terkena. Bagi mereka wajah bernilai penting karena berkaitan dengan

penampilan dan kepercayaan diri. eseorang akan menghabiskan waktunya

untuk merenungi nasib dengan

 berlama!lama didepan cermin, tidak peduli apakah yang tampak disana hanya

 beberapa bintik atau ratusan."

1
#nsiden yang paling sering akne vulgaris $%& ' (&&)* pada usia remaja

dan dewasa muda, yaitu umur (+!( tahun pada wanita dan (-!( tahun pada

 pria. /eski demikian akne vulgaris dapat terjadi pada usia lebih muda ataupun

lebih tua, tetapi setelah remaja kelainan ini berangsur!angsur berkurang, namun

terkadang terutama pada wanita akan menetap pada usia 0&!an atau bahkan

lebih. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa prevalensi akne vulgaris

sangat tinggi dan bervariasi diantara kelompok etnis dan negara. Peneliti

di Australia menemukan ada 1,) dari siswa berusia (&!(1 tahun yang

terkena akne vulgaris dan 0,0) dari (-!(% tahun. ebuah studi di Peru

menunjukkan

 bahwa prevalensi akne vulgaris pada siswa (1 dan ( tahun masing!

masing (-,00) dan (,10). tudi penelitian di#ndonesia tahun 1&&%

menunjukkan

 bahwa prevalensi umum akne vulgaris -%,1) dengan "%,+) pada wanita dan

%,) pada laki!laki dengan umur terbanyak ("!(- tahun.

Penelitian lain menyebutkan bahwa frekwensi akne vulgaris pada

manusia cukup tinggi, bahkan menurut 2ligman penyelidik terkenal di bidang

akne menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang melewati kehidupannya

tanpa adanya sebuah acne vulgaris di kulitnya.

eseorang dalam menghadapi penyakit akan melakukan berbagai

macam cara agar dapat sembuh dan terhindar dari penyakit. #ni mulai dari

pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit hingga berusaha memulihkan

kesehatan setelah sembuh dari penyakitnya.ekitar &) dari seluruh

remaja mengalami akne


dalam derajat berbeda!beda dan 1&) nya memerlukan bantuan dokter. 2eluhan

2
ini umumnya bersifat estetis sehingga perlu diperhitungkan diperhatikan dampak 

 psikososial yang dapat mempengaruhi interaksi sosial, prestasi sekolah dan

 pekerjaan.

3leh karena itu pengetahuan mempunyai peran yang sangat penting

untuk terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai

faktor, salah satunya adalah pendidikan dimana diharapkan jika seseorang

dengan

 pendidikan yang tinggi maka semakin luas pula pengetahuannya. Pengetahuan

seseorang terhadap suatu objek mempuyai aspek positif dan aspek negatif,

kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap seseorang.

B. Rumusan Masalah

(. Apa yang dimaksud acne vulgaris4

1. Apa etiologi acne vulgaris4

0. Bagaimana patofisiologi acne vulgaris4

+. Apa manifestasi klinis acne vulgaris4

". Apa klasifikasi acne vugaris4


-. Bagaimana pemeriksaan diagnostic acne vulgaris4

. Bagaimana penatalaksanaan acne vulgaris4

%. Bagaimana pencegahan acne vulgaris4

C. Tujuan penulisan

(. Untuk mengetahui defenisi acne vulgaris

1. Untuk mengetahui etiologi acne vulgaris

3
0. Untuk mengetahui patofisiologi acne vulgaris

+. Untuk mengetahui manifestasi klinis acne

vulgaris ". Untuk mengetahui klasifikasi acne

vugaris

-. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic acne vulgaris

. Untuk mengetahui penatalaksanaan acne vulgaris

%. Untuk mengetahui pencegahan acne vulgaris

4
BAB II

PEMBAHAAN

A. !"nsep #asar me#is

$. De%enisi

Akne vulgaris $jerawat* merupakan penyakit kulit akibat perdangan

kronik folikel pilosebasea yang umunya terjadi pada masa remaja dengan

gambaran klinis berupa komedo, papula, pustul, nodus, dan kista pada

tempat

 predileksinya $Arif /ansjoer, dkk. 1&((*.

Akne vulgaris $jerawat* merupakan kelainan folikel umum yang

mengenai pilosebasea $polikel rambut* yang rentan dan paling sering

ditemukan di daerah muka, leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan

komedo tertutup $ white head *, komedo terbuka $black head*, papula, pustul,

nodus, dan kista $ Brunner 5 uddarth, 1&& *.

&. Eti"l"gi

Penyebab yang pasti dari akne vulgaris ini belum diketahui dengan

 jelas tetapi banyak faktor yang berpengaruh yaitu 6

a. Produksi minyak berlebihan

7erawat tidak melulu muncul karena kotor, melainkan lebih

disebabkan faktor dari dalam tubuh. 7erawat adalah kondisi abnormal

kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceus

 gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori!

5
 pori kulit. Penyebab jerawat yang paling umum adalah hormon,

tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri

 b. el!sel kulit mati

Umumnya, jerawat dsebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak karena

giat diproduksi hormon androgen. 7erawat timbul karena kelenjar minyak

yang berlebih tersebut bercampur dengan sel kulit mati. 2etika sel!

sel kulit itu bercampur dengan jumlah sebum yang sudah meningkat itu,

campuran yang tebal dan lengket itu dapat membentuk penyumbat yang

menjadi bintik hitam atau putih. Banyak yang beranggapan, bahwa

 jerawat hanya menyerang muka, tetapi jerawat bisa juga menyerang

 bagian tubuh lain, seperti di bagian punggung, dada dan lengan atas.

c. Bakteri

8ang membuat masalah semakin rumit, bakteri biasanya ada di

kulit, yang disebut  p.acne, yang cenderung berkembang biak didalam

kelenjar  sebaceous  yang tersumbat, yang menghasilkan 9at!9at yang

menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. 2elenjar tersebut terus

membengkak, dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang

ke kulit daerah sekitarnya. #nilah yang menyebabkan jerawat batu jenis

yang paling mungkin, yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang

dan

 bekas luka seperti cacar yang permanen.

6
d. 2osmetik 

Penyumbatan pori!pori seringkali terjadi oleh penggunaan

kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang

menyatu dengan foundation. :oundation yang terkandung pada bedak 

menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori!pori.

e. 3bat!obatan

2onsumsi obat kortikosteroid, baik oral $obat minum* maupun

topical $obat oles*, yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun,

juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri

patogen yang meningkat.

'. Pat"%isi"l"gi

elama usia kanak 'kanak, kelenjar sebasea berukuran kecil dan pada

hakekatnya tidak berfungsi, kelenjar ini berada dibawah kendali

endokrin, khususnya hormon ! hormon androgen. ;alam usia

pubertas, hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea dan

menyebabkan kelenjar tersebut membesar serta mensekresikan suatu

minyak alami ,yaitu sebum yang merembas naik hingga puncak folikel

rambut dan mengalir keluar pada

 permukaan kulit.

Pada remaja yang berjerawat, stimulasi androgen akan meningkatkan

daya responsive kelenjar sebasea sehingga akne terjadi ketika duktus

 pilosebaseus tersumbat oleh tumpukan sebum. Bahan bertumpuk ini akan

membentuk komedo.

7
(. Mani%estasi klinis

/anifestasi klinik dari akne fulgaris ditandai dengan empat tipe

dasar lesi < 2omedo terbuka dan tertutup, papula, pustule dan lesi

nodulo kistik.

=empat predileksi akne vulgaris yaitu pada muka, bahu, dada bagian atas,

 punggung bagian atas, leher, dan lengan atas, kadang terkena erupsi kulit

 polimorfi. akne vulgaris dapat disertai gatal dan nyeri.

2omedo merupakan gejala patognomonik bagi akne berupa papul

miliar yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam

mengandung unsur melanin sehingga disebut komedo hitam, sedang bila

 berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengadung

unsur melanin disebut sebagai komedo putih atau komedo tertutup.

). !lasi%ikasi

a. 7erawat klasik $jerawat biasa*

=ampilannya mudah dikenali yaitu tonjolan kecil berwarna

pink atau kemerahan , kulit memproduksi minyak yang menjadi tempat

 berkembang biaknya bakteri akibatnya pori!pori tersumbat karena

terinfeksi oleh bakteri.

 b. >ystic acne $jerawat batu*


Bentuknya besar dengan tonjolan yang meradang hebat,

 berkumpul hampir diseluruh area wajah , ini terjadi karena kelenjar

minyak yang over aktif yang membanjiri pori!pori dengan minyak dan

terjadi penyumbatan pada duktus pilosebaseus yang menyalurkan sebum.

8
c. 2omedo
=erdiri atas 1 jenis<
(* 2omedo yang terbuka $blookhead* terlihat seperti pori!pori yang

membesar dan menghitam $yang berwarna hitam tersebut adalah

 penyumbatan pori!pori yang berubah warna karena akumulasi lipid,

 bakteri serta debris epitel *


1* 2omedo yang tertutup $whitehead* <adanya penumpukan sebum

dibawah kulit sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil


*. Pemeriksaan Diagn"stik 
a. Pemeriksaan ?aboratorium
Pada pasien wanita dengan nyeri haid $dysmenorrhea* atau

hirsutisme, evaluasi hormonal sebaiknya dipertimbangkan. Pasien

dengan virili9ation haruslah diukur kadar testosteron totalnya. Banyak

ahli juga mengukur kadar free testosterone, ;H@A!, luteini9ing

hormone $?H*,

dan kadar follicle!stimulating hormone $:H*.


2ultur lesi kulit untuk me!rule out gram-negative folliculitis amat

diperlukan ketika tidak ada respon terhadap terapi atau saat perbaikan

tidak tercapai.
 b. Pemeriksaan Histopatologis

/icrocomedo dicirikan oleh adanya folikel berdilatasi dengan a


 plug of loosely arranged keratin. eiring kemajuan $  progression*

 penyakit, pembukaan folikular menjadi dilatasi dan menghasilkan suatu

komedo terbuka $open comedo*. ;inding follicular tipis dan dapat robek

$rupture*. Peradangan dan bakteri terlihat jelas, dengan atau tanpa

 follicular rupture. Follicular rupture disertai reaksi badan asing $a

 foreign body reaction*. Peradangan padat $dense inflammation* menuju

9
dan melalui dermis dapat berhubungan dengan fibrosis dan jaringan parut

$ scarring* .
+. Penatalaksanaan
Pengobatan akne vulgaris dapat dilakukan dengan cara memberikan

obat topical, sistemik, dan pembedahan.


a. Pengobatan topical
Untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan dan

mempercepat penyembuhan lesi yang terdiri atas <


(* Bahan iritan yang dapat mengelupas, misalnya sulfur, peroksida

 bensoil, asam salisilat, asam vitamin A, asam aseleat, asam alfa

hidroksi $AHA*, misalnya asam glikolat.


1* Antibiotika topical yang dapat mengurangi mikroba dalam folikel

yang berperan dalam etiopatogenesis akne vulgaris misalnya,

tetrasiklin , eritromisin dan lain!lain.


0* Anti peradangan topical, salap atau krim kortokosteroid kekuatan

ringan atau sedang atau suntikan intra lasi kortikosteroid kuat pada

lesi nodulokistik.
 b. Pengobatan sistemik 
Pengobatan sistemik ditujukan terutama untuk menekan aktifitas

 jasad renik disamping juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi


sebum dan keseimbangan hormonal.
(* Anti bakteri sistemik, tetrasiklin , eritromisi, doksiklin dan

trimetropin.
1* @strogen antiandrogen sipriteron
asetat. 0* itamin A dan retinoid oral
c. Bedah kulit
=indakan bedah kulit kadang diperlukan terutama untuk

memperbaiki jaringan parut akibat akne vulgaris yang berat. =indakan ini

dilakukan setelah akne vulgarisnya sembuh.

10
(* Bedah skapel dilakukan untuk meratakan sisi jaringan parut yang

menonjol
1* Bedah listrik dilakukan pada komedo tertutup untuk mempermudah

 pengeluaran sebum
0* Bedah kimia dengan asan triklor asetat untuk meratakan jaringan

 parut yang berbenjol.


+* ;ermabrasi untuk meratakan jaringan parit yang hipo dan hipertrofi

 pasca akne yang lias.

,. Pen-egahan
Akne dapat dikendalikan dengan terapi bijaksana yang diteruskan

sampai proses penyakit menghilang spontan, ;itujukan untuk mencegah

 pembentukan mikrokomedo, melalui pengurangan hyperkeratosis folikel dan

 produksi sebum. Pengendalian awal memerlukan waktu paling sedikit +!%

minggu juga penting untuk memperhatikan pengaruh emosional berat pada

akne. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan yaitu <


a. >uci selalu wajah pagi dan malam dengan pembersih mengandung

salicylic!acid untuk mengelupas sel kulit mati. Atau scrub kulit wajah
minimal seminggu sekali. Bawalah selalu kertas penyerap minyak untuk

menyerap kelebihan minyak di wajah. unakan juga masker untuk kulit

 berminyak seminggu sekali.


 b. Untuk membunuh bakteri penyebab jerawat, gunakan sabun muka yg

mengandung ben9oyl!peroCida, atau sabun sulfur. ;an gunakan masker

anti bakteriDjerawat seminggu sekali. 2alau obat!obat jerawat yg dijual

11
 bebas tidak mempan, mintalah ke dokter kulit obat jerawat yg

mengandung vitamin A derivatif seperti Eetin!A.


c. ;iet rendah lemak 
d. >ukup istirahat
e. Penggunaan kosmetik secukupnya
f. Hindari polusi debu.
g. Hindari pemencetan.
Pathway

acne vulgaris

 pembentukan lesi pada kulit

gangguan kosmetik pada wajah peradangan perubahan


status kesehatan

 penampilan terganggu pelepasan mediator kimia kurang


terpajang
informasi tentang penyakit
  histamine
 prostaglandi
n
  bradikinin
tidak tahu tentang

 pengobatanDperawatannya

  malu
reseptor nyeri pada ujung saraf
kurang pengetahuan

gangguan citra tubuh medulla spinalis


cortec cerebri
kecemasan
  nyeriDgatal
ansietas
 

12
B. !"nsep Dasar Asuhan !eperaatan
$. Pengkajian
a/ Aktivitas istirahat
=anda< perasaan klien gelisah akan keadaan kulitnya
0/  #ntegritas ego
ejala< ansietas, emosi, kesal
=anda< menolak perhatian terhadap sekitarnya, ;epresi karena

memikirkan akan proses penyembuhan


-/  Feurosensori
ejala< dapat meningkatkan emosional seperti rasa tidak nyaman ,dan

gatal
=anda< perubahan diri, orientasi dan prilaku.
#/  Fyeri
gejala < klien mengeluh nyeri pada akne
=anda< adanya lesi pada kulit, kemerahan dan edema
e/ #nteraksi social
ejala< hubungan dengan orang lain kurang terbina

&. Diagn"sa !eperaatan


a. angguan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan reaksi inflamasi
 b. Fyeri berhubungan dengan proses peradangan dan adanya lesi pada kulit.
c. angguan citra diri berhubungan dengan rasa malu dan frustrasi terhadap
tampilan diri.
d. 2urang pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan
kurang terpapar terhadap informasi.

'. Inter1ensi keperaatan


a. angguan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan reaksi inflamasi
• =ujuan 6 tidak terjadi gangguan integritas kulit.

13
• #ntervensi <
(* 3bservasi atau catat ukuran, warna dan keadaan kulit di area
sekitar luka.
Easional < /engetahui perkembangan luka pasien dan kulit di
sekitarnya.
1* Beri perawatan kulit sering agar tidak kering.
Easional < =erjadi kering dapat merusak kulit dan mempercepat
kerusakan.
0* Anjurkan pasien untuk menggunakan kosmetik atau preparat
tabir surya.
Easional < Banyak masalah kosmetika pada hakekatnya semua
kelainan malignitas kulit dapat dikaitkan dengan kerusakan kulit
kronik.

 b. Fyeri b.d proses peradangan dan adanya lesi pada kulit
• =ujuan < nyeri hilangDterkontrol.
• #ntervensi <
(* 3bservasi tingkat nyeri pasien.
Easional < /engindikasikan kebutuhan untuk intervensi dan juga
tanda!tanda perkembanganD resolusi komplikasi.
1* Ajarkan pasien tehnik distraksi dan relaksasi.
Easional < ;istraksi relaksasi dapat membantu meringankan
nyeri
0* Beri posisi yang nyaman.
Easional < /emberikan kenyamanan pada pasien sehingga dapat
mengurangi nyeri yang dirasakan.
+* 2olaborasi pemberian analgetik.
Easional < Pemberian analgetik dapat membantu meringankan
derajat nyeri pasien.
c. angguan citra diri berhubungan dengan rasa malu dan frustrasi terhadap
tampilan diri.
• =ujuan 6 2lien akan mempertahankan konsep diri yang positif
selama
dalam perawatan.

#ntervensi <

14
(* 2aji persepsi pasien dan pandangannya terhadap akne.
Easional < Pasien yang memandang akne sebagai cacat kulit
 biasanya tidak toleransi terhadap tampilan diri, sedangkan pasien

yang memandang akne sebagai penyakit yang normal dan


fisiologis dapat menerima konsep diri dan tidak beresiko
terganggu konsep diri
1* Perhatikan perilaku menarik diri, membicarakan diri tertang hal
negatif.
Easional < /engidentifikasi kebutuhan untuk intervensi
0* ;orong pengungkapan perasaan.
Easional < 3rang terdekat memulai penerimaan perubahan dan
mengurangi ansietas mengenai perubahan citra diri.
+* Perhatikan perilaku menarik diri dan penggunaan penyangkalan.
Easional < Penyangkalan mungkin lama dan mungkin maladaptif
karena pasien tidak siap mengatasi masalah pribadi.
"* Eujuk keterapi fisik dan konsul psikiatrik. >ontoh klinik spesialis
 perawat psikiatrik, pelayanan social, psikologis sesuai kebutuhan.
Easional < /embantu dalam identifikasi cara atau alat untuk
meningkatkan atau mempertahankan kemandirian.
d. 2urang pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan kurang
terpapar terhadap informasi.
• =ujuan 6 2lien akan meningkatkan pengetahuan selama dalam
 perawatan.

#ntervensi <
(* 2aji tingkat pengetahuan pasien.
Easional < untuk mengetahu sejauh mana pengetahuan pasien
tentang penyakitnya.
1* 7elaskan pada pasien tentang penyebab, perlawanan penyakit ,
 pengobatan dan lamanya pengobatan serta pencegahan akne
vulgaris.
Easional < untuk /eningkatkan pengetahuan pasien.
0* ;orong dan berikan kesempatan untuk bertanya.

15
Easional < meningkatkan proses belajar, meningkatkan
 pengambilan keputusan dan menurunkan ansietas sehubungan
dengan ketidaktahuan.

BAB III
PENUTUP
A. !
esimpulan
Akne vulgaris $jerawat* merupakan kelainan folikel umum yang mengenai

 pilosebasea $polikel rambut* yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah

muka, leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup $ white

head *, komedo terbuka $black head*, papula, pustul, nodus, dan kista $

Brunner

5 uddarth, 1&& *.
Ada beberapa macam terapi yang diberikan pada pasien akne vulgaris

yakni < pengobatan sistemik, pengobatan topical dan pembedahan. edangkan

untuk mencegah timbulnya akne dianjurkan beberapa hal yaitu < diet, perawatan

kulit dan memberikan informasi yang cukup kepada pasien mengenai penyebab

 penyakit serta pencegahannya.


B. aran
;ari hasil pembahasan diatas, maka disarankan agar dalam memberikan

asuhan keperawatan pada pasien dengan akne vulgaris harus diperhatikan

 pendidikan kesehatan yang penting yakni< diet, perawatan diri dan menghindari

kosmetik berlebihan

16
DA2TAR PUTA!A

Brunner 5 uddarth. 1&& Keperawatan Medikal Bedah. @> < 7akarta.

;juanda, A . 1&(&. lmu !enyakit Kulit dan Kelamin . :2U# < 7akarta.

/ansjoer, arif. 1&((. Kapita "elekta Kedokteran.@disi 2etiga. /edia Aesculapius<

7akarta

17

Anda mungkin juga menyukai