OLEH KELOMPOK 8 :
3. Etiologi
Penyebab yang pasti dari akne vulgaris ini belum diketahui dengan
jelas tetapi banyak factor yang berpengaruh yaitu ;
1. Sebun merupakan factor utama penyebab timbulnya akne .Akne yang
keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak .
2. Bakteri, Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah
Corynebacterium acnes,staphylococcus epidermis,
3. Herediter, Berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar palit
( kelenjar sebasea) Bila orang tua mempunyai parut bekas acne
kemungkinan besar anaknya akan menderita acne.
4. Hormon, Hormon androgen memegang peranan yang penting karena
kelenjar palit sangat sensitive terhadap hormon ini .Hormon androgen
berasal dari kelenjar adrenalin yang menyebabkan kelenjar palit
bertambah besar dan produksi sebum meningkat.
5. Iklim, Akne bertambah hebat pada musim dingin sebaliknya
kebanyakanmembaik pada musim panas.
6. Psikis, Pada beberapa penderita ,stress dan gangguan emosi dapat
menyebabkan eksaserbasi acne.
7. Kosmetika, Pemakaian bahan kosmetika tertentu ,secara terus menerus
dapat menyebabkan acne ringan.
4. Patofisiologi
5. Selama usia kanak –kanak, kelenjar sebasea berukuran kecil dan pada
hakekatnya tidak berfungsi, kelenjar ini berada dibawah kendali endokrin,
khususnya hormon - hormon androgen. Dalam usia pubertas, hormon
androgen menstimulasi kelenjar sebasea dan menyebabkan kelenjar
tersebut membesar serta mensekresikan suatu minyak alami ,yaitu sebum
yang merembas naik hingga puncak folikel rambut dan mengalir keluar
pada permukaan kulit.
6. Pada remaja yang berjerawat, stimulasi androgen akan meningkatkan daya
responsive kelenjar sebasea sehingga akne terjadi ketika duktus
pilosebaseus tersumbat oleh tumpukan sebum. Bahan bertumpuk ini akan
membentuk komedo.
7. Manisfestasi Klinis
Manifestasi klinik dari akne fulgaris ditandai dengan empat tipe
dasar lesi : Komedo terbuka dan tertutup, papula, pustule dan lesi nodulo
kistik. Tempat predileksi akne vulgaris yaitu pada muka, bahu, dada
bagian atas, punggung bagian atas, leher, dan lengan atas, kadang terkena
erupsi kulit polimorfi. akne vulgaris dapat disertai gatal dan nyeri.
Komedo merupakan gejala patognomonik bagi akne berupa papul
miliar yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna
hitam mengandung unsur melanin sehingga disebut komedo hitam, sedang
bila berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak
mengadung unsur melanin disebut sebagai komedo putih atau komedo
tertutup.
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktivitas istirahat
Tanda: perasaan klien gelisah akan keadaan kulitnya
b. Integritas ego
Gejala: ansietas, emosi, kesal
Tanda: menolak perhatian terhadap sekitarnya, Depresi karena
memikirkan akan proses penyembuhan
c. Neurosensori
Gejala: dapat meningkatkan emosional seperti rasa tidak nyaman ,dan
gatal
Tanda: perubahan diri, orientasi dan prilaku.
d. Nyeri
Gejala : klien mengeluh nyeri pada akne
Tanda: adanya lesi pada kulit, kemerahan dan edema
e. Interaksi social
Gejala: hubungan dengan orang lain kurang terbina
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit(terdapat lesi) D.0142
(SDKI hal : 304 )
Gangguan integritas kulit/jaringan b.d faktor mekanik (terdapat luka)
D.0129 (SDKI hal : 282 )
Gangguan citra tubuh b.d perubahan stuktur/ bentuk tubuh (perubahan
penampilan dikarenakan jerawat) D.0083 (SDKI hal : 186)
3. Diagnosa Keperawatan dan intervensi
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
(SDKI)
1 Resiko infeksi b.d kerusakan Risiko infeksi SLKI Hal : 183 Risiko infeksi SIKI Hal: 505
integritas kulit, malnutrisi, Luaran utama: Tingkat infeksi Intervensi utama : Pencegahan Infeksi
proses inflamasi, dan prosedur L.14137(SLKI:hal 139) I.14539 (SIKI Hal:278)
infasif D.0142 (SDKI hal : Ekspetasi : menurun Tindakan:
304 ) Kriteria hasil: Observasi
Kebersihan tangan meningkat Monitor tanda dan gejala infeksi local
Kebersihan badan meningkat dan sistemik
Demam menurun
Terapeutik
Nyeri menurun
Batasi jumlah pengunjung
Kemerahan menurun
Berikan perawatan kulit pada area
Piuria menurun edema
Letargi menurun Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Kultur area luka membaik dengan pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
Ajarkan cara memeriksa luka
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaboras pemberian imuninasi,jika
perlu.