hipertensi
A. Tujuan
mengetahui tentang hipertensi meliputi pengertian, tanda dan gejala, komplikasi dan
penatalaksanaan dari hipertensi. Serta untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut
TN.KT” mampu :
D. Metode
Ceramah
E. Susunan Acara
Tahap Kegiatan Waktu
Pembukaan -Mengucapkan salam
-Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai 5 menit
kontrak waktu
F. Seeting Tempat
utara
: pembimbing : penyuluh
: audience : pasien
G. Media
- Leaflet
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
- TN.KT dan anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
siketahuinya.
- TN.KT dan anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
4. Evaluasi Hasil
NO NAMA TTD
MATERI PENYULUHAN
PENGENDALIAN HIPERTENSI
I. Definisi Dan Penggolongan Hipertensi
Tekanan darah adalah tenaga yang dipakai aliran darah yang dipompakan dari jantung
menyongsong tahanan pembuluh darah. Sepanjang hari tekanan darah akan berubah-ubah sesuai
dengan aktifitas tubuh. Latihan jasmani yang berat dan stres cenderung meningkatkan tekanan darah,
sedangkan dalam posisi berabring atau istirahat tekanan darah akan turun kembali. Kondiri ini
merupakan peristiwa normal, namun jika tekanan darah meningkat dengan drastis dan kemudian
tetap tinggi, maka orang tersebut dikatakan mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi.
WHO atau World Health Organization menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah
normal apabila tekanan sitolik (sewaktu bilik jantung menguncup) dibawah 140 mmHg, dan tekanan
diastolik (sewaktu bilik jantung mengembang) dibawah 90 mmHg. Orang dikategorikan sebagai
penderita hipertensi apabila tekanan sistoliknya sama atau diatas 160 mmHg dan tekanan
Hipertensi arteri dapat digolongkan dengan tiga cara, yaitu berdasarkan tekanan darah derajat
organ berikut :
plasma.
3. Tahap III : Gejala dan tanda sama-sama sudah tampak akibat kerusakan organ,
antara lain :
Fundus Optik : Pendarahan dan eksudat retina dengan atau tanpa edema papila.
Pada lebih dari 95% penderita hipertensi tidak dapat ditemukan penyebabnya yang khusus.
Para pasien ini didiagnosis sebagai pasien hipertensi primer/esensial. Sebagian kecil
penderita yang penyebab khususnya dapat diidentifikasi seperti kelainan pembuluh darah
ginjal, gangguan kelenjar tiroid atau penyakit kelenjar adrenal didiagnosis sebagai pasien
hipertensi sekunder.
A. Peranan Ginjal
Ginjal yang rusak akibat infeksi kambuhan, baik yang nyata seperti infeksi Gail atau yang
sangat terselubung seperti infeksi Louise sering menghasilkan jumlah renin yang
B. Ketidakseimbangan Kimiawi
Sebagian kasus hipertensi disebabkan oleh pembesaran dan kegiatan yang berlebihan pada
salah satu kelenjar adrenalin. Pengeluaran adrenalin dan nonadrenalin dalam jumlah
berlebihan akan menyebabkan jantung memompa lebih keras dan pembuluh darah
mengkerut. Akibatnya terjadi lonjakan yang tajam dalam tekanan darah yang menyebabkan
penderita menjadi merah padam wajahnya, Jantung berdebar-debar dan kepala berdenyut
serta pening.
C. Keturunan
Kebanyakan kasus tekanan darah tinggi kadangkala merupakan variasi normal dalam
ukuran jasmani. Kecenderungan orang untuk mengidap tekanan darah tinggi bisa pula
diturunkan dalam keluarga (genetik). Apabila riwayat hipertensi didapat dari kedua orang
Menurut Prof. Lot Page dari Amerika Serikat menjelaskan bahwa masyarakat dengan
konsumsi garam yang sangat minim seperti masyarakat eskimo, Massai, dan Iran memiliki
resiko menderita hipertensi yang sangat kecil. Sementara masyarakat yang banyak
mengkonsumsi garam seperti orang jepang seringkali mengidap tekanan darah tinggi, dan
E. Kegemukan (Obesitas)
Kelebihan berat badan memiliki hubungan erat dengan tekanan darah yang semakin
meninggi. Pada kebanyakan pengkajian, kelebihan bobot badan berkaitan dengan 2-6 kali
kenaikan resiko mendapatkan hipertensi. Pada populasi Barat, jumlah kasus hipertensi
Merokok juga dapat menyebabkan zat adrenalin meningkat, akibatnya kerja jantung dan
tekanan darah meningkat. Zat-zat yang tergantung dalam asap rokok seperti tar dan nikotin
beralkohol, lebih-lebih yang kadarnya tinggi akan mampu meningkatan tekanan darah serta
Stres dan ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa takut, dan
bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan
memacu jantung berdenyut lebih cepat serta kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat.
H. Usia
Hipertensi merupakan penyakit dengan segudang komplikasi, oleh karena itu kita wajib
mendeteksi secara dini kemungkinan adanya hipertensi. Hipertensi yang tidak diobati akan
Gagal jantung
Angina pektoris
Infark myokard
Gangguan penglihatan
Demensia vaskuler
Insufisiensi ginjal
Gagal ginjal
Walaupun tidak menimbulkan gejala yang khusus namun para penderita hipertensi biasanya
Pusing
Mudah marah
Telinga berdengung
Sesak nafas
Mudah lelah
Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi harus diambil tindakan pencegahan yang baik
2. Menghindari kegemukan
4. Olahraga teratur
10. Melakukan pengobatan melalui penggunaan obat-obat anti hipertensi sesuai dengan resep
dokter.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agness, dkk (2012) diperoleh bahwa ada pengaruh
pemberian jus mentimun terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan jus
mentimun dan sesudah diberikan jus mentimun. Penurunan tekanan darah terjadi karena mentimun
juga menyebabkan terjadinya penurunan sekresi aldosteron, sehingga terjadi penurunan reabsorpsi
natrium dan air di tubulus ginjal. Akibat dari mekanisme tersebut, maka terjadi peningkatan diuresis
yang menyebabkan berkurangnya volume darah, sehingga tekanan darah pun menjadi turun. Selain
itu, kalium juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer, akibatnya terjadi
penurunan resistensi perifer dan tekanan darah juga menjadi turun. Hal tersebut terjadi karena
kandungan di dalam mentimun yaitu potassium, magnesium dan fosfor pada mentimun yang
berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi. Mentimun jga bermanfaat sebagai detoksifikasi karena
kandungan airnya sangat tinggi hingga mencapai 90% dan membuat mentimun memiliki efek
diuretic. Mineral yang kaya dalam mentimun memang mampu mengikat garam dan dikeluarkan
Bahan:
100 gr mentimun
Madu/gula
Gelas
Sendok
Blender
Pisau
2. Kemudian masukkan ke dalam blender dan tambahkan 1/2 gelas air dan blender hingga
halus.
3. Tambahkan lagi madu atau gula pasir secukupnya, lalu blender kembali hingga rata.
4. Setelah itu tuangkan ke dalam gelas. Jus mentimun dapat disajikan untuk 2 gelas.
5. Jus mentimun diminum 1 kali sehari secara teratur (± 1/2-1 gelas sekali minum).
mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawat melakukan fungsi kolaboratif
1. Pemberian Obat
Pemberian obat kepada pasien terdapat beberapa cara yaitu melalui rute oral, parenteral, rekral,
vaginal, kulit, mata, telinga, dan hidung. Dalam pemberian obat ada beberapa hal yang harus
a. Benar Pasien
b. Benar Obat
Sebelum memberikan obat kepada pasien, label pada botol atau kemasan harus diperiksa
minimal 3 kali.
c. Benar Dosis
Sebelum memberikan obat perawat harus memeriksa dosis obat dengan hati-hati dan teliti,
jika ragu perawat harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum dilanjutkan ke
pasien.
d. Benar Cara/rute
Ada banyak rute/cara dalam memberikan obat, perawat harus teliti dan berhati-hati agar
e. Benar Waktu
Ketepatan waktu sangat penting khususnya bagi obat yang efektivitas tergantung untuk
mencapai atau mempertahankan darah yang sesudah atau sebelum makan, juga dalam
pemberian antibiotik tidak boleh diberikan bersaam dengan susu, karena susu dapat
mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap oleh tubuh.
f. Benar Dokumentasi
Setelah obat itu diberikan kita harus mendokumentasikan dosis, rute, waktu, dan kepada
siapa obat iru diberikan, dan jika pasien menolak pemberian obat maka harus di
Minum obat hipertensi dan jantung sesuka hati berbahaya. Saat kita meminum obat setiap hari
maka tubuh perlahan-lahan akan berubah. Seiring waktu, tubuh mulai akan beradaptasi dengan
manfaat baik obat. Sebaliknya saat tidak lagi berada di dalam tubuh, tubuh juga akan membutuhkan
waktu untuk beradaptasi. Pada kasus hipertensi, tiba-tiba berhenti minum obat dapat menyebabkan
tekanan dara naik lagi dan denyut jantung menjadi tidak teratur.
Studi menunjukkan bahwa dalam 2 hari bila berhenti minum obat hipertensi, tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung dapat tiba-tiba naik lagi. Akibatnya, komplikasi dapat bermunculan mulai
dari serangan jantung, gangguan ginjal, hingga stroke. Tak lain ubahnya dengan obat-obatan
penyakit jantung.
1. Apakah yang dimaksud hipertensi dan berapa batasan darah bagi seseorang yang digolongkan
5. Sebutkan minimal 5 upaya untuk mencegah dan menanggulangi hipertensi secara dini!
KUNCI JAWABAN POST TEST
1. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistole dan diastole mengalami kenaikan
melebihi batas normal (tekanan sistole di atas 140 mmHg dan tekanan diastole di atas 90 mmHg).
2. Faktor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktivitas saraf simpatis sistem
renin, angiostensin dan peningkatan obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia. Penyebabnya
yaitu penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom chusing dan hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan.
3. Komplikasi hipertensi yaitu: stroke, gangguan pada jantung (IMA), gangguan pada ginjal dan
Sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, nyeri pada tengkuk, sesak nafas, gelisah, mual, muntah,
Menghindari kegemukan
Olahraga teratur