KELOMPOK 2
BAGUS DWI YANDRA (1914201084)
REZA ZULTIANIS (1914201070)
FIRDHA MIFTAHUL JANNAH
(1914201051)
RISE (1914201073)
VIDI LITA SIDIANA (1914201077)
NURUL LATIFA ANNUM (1914201068)
Acne vulgaris (jerawat)
pustule
Klasifikasi
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan hispatogenesis
• Kultur lesi kulit untuk me-rule out gram-
negatif folliculitis
Penatalaksanaan Medis
Pengobatan topikal
• Bahan iritan yang dapat mengelupas,misalnya
sulfur,peroksida bensoil,asam salisilat,asam vit A,asam
asetat,asam alfa hidroksi (AHA),misalnya asam
glikolat.
• Antibiotika topikal yang dapat mengrangi mikroba
dalam folikel yang berperan dalam etiopatogenesis
acne vulgaris misalnya,tetrasiklin,eritromisin dll.
• Anti peradangan topical,salap atau krim kortokosteroid
kekuatan ringan atau sedang atau suntikan intra lasi
kortikosteroid kuat pada lesi nodulokistik
Pengobatan sistemik
• Anti bakteri sistemik,tetrasiklin,eritromisi,doksiklin dan
trimetropin
• Estrogen antiandrogen sipriteron asetat
• Vitamin A dan retinoid oral
Bedah kulit
• Bedah skapel dilakukan untuk meratakan sisi jaringan parut
yang menonjol
• Bedah listrik dilakukan pada komedo tertutup untuk
mempermudah pengeluaran sebum
• Bedah kimia dengan asam triklor asetat untuk meratakan
jaringan parut yang berbenjol
• Dermabrasi untuk meratakan jaringan parit yang hipo dan
hipertrofi pasca acne yang lias.
Pencegahan
• Diet rendah lemak dan karbohidrat
• Melakukan perawatan kulit untuk membersihkan
permukaan kulit dari kotoran dan jasad renik
• Hidup sehat dan teratur
• Cukup istirahat
• Olahraga sesuai kondisi tubuh
• Penggunaan kosmetik secukupnya
• Hindari polusi debu
• Hindari pemencetan
• Memberikan informasi secukupnya pada penderita
mengenai penyebab,perjalanan penyakit dan lamanya
pengobatan.
Konsep Dasar Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
A. Riwayat Kesehatan
Masalah kesehatan atau keluhan yang dirasakan (misalnya gatal-
gatal) atau benjolan dikulit,pola sehat sakit,pola pemeliharaan
kesehatan,dan pola peran kekerabatan
B. Pola Kebutuhan Dasar
• Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
• Klien jarang membersihkan wajah,sering mengkonsumsi makan
yang meningkatkan produksi sebum,menggunakan kosmetik
yang tidak cocok dengan kulit karena berbahan dasar minyak.
C. Pola nutrisi metabolik
• Tidak ada gangguan dalam metabolik,klien hanya sering
mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi
sebum seperti cokelat,cola,gorengan atau produk susu.
D. Pola Eliminasi
Dari pola eliminasi tidak mengalami gangguan yang berarti.
Pola BAB dan BAK normal (BAB normalnya 1x tergantung
kebiasaan pasien,BAK 0,5/kg BB)
E. Pola Aktivitas dan Latihan
Walaupun klien mengalami nyeri pada jerawatnya biasanya
klien tidak mengalami gangguan dalam beraktifitas.
Aktivitas dapat dilakukan sebagaimana mestinya.
F. Pola Tidur dan Istirahat
Tidak mengalami gangguan pada pola tidur. Klien dapat
tidur nyenyak dan waktu tidur pasien cukup (8 jam/hari).
G. Pola Kognitif-perseptual
Klien masih belum mendapatkan informasi yang memadai
mengenai jerawat serta cara penanganannya.
H. Pola Persepsi Diri atau Konsep Diri
Dapat dilihat oleh Klien merasa tak nyaman dan malu dengan kondisi
fisiknya karena terdapat jerawat dibagian kulit yang orang lain.
I. Pola Seksual dan Reproduksi
Tidak gangguan dalam pola seksual dan reproduksi klien akibat jerawat
yang dialaminya.
J. Pola Peran-hubungan
Hubungan klien dengan lingkungan sekitar tidak terdapat masalah.
Kllien dapat menjalankan perannya dengan baik.
K. Pola Manajemen Koping Stress
Klien mengalami kecemasan terhadap jerawat yang muncul secara
berlebih serta ketakutan akan kerusakan kulit akibat jerawat yang timbul.
L. Pola Keyakinan-nilai
Kaji mengenai agama klien dan kebiasaan beribadah yang dilakukan
klien,umumnya klien tidak mengalami masalah dalam menjalankan
ibadahnya. Klien memiliki keyakinan terhadap kesembuhan dari
penyakit yang dialaminya.
Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan