Anda di halaman 1dari 36

Presentasi Kasus

Pembimbing: Dr. Budi Setianto, SpKK Oleh: Izzati Choiriyah 208.121.0045

Kepaniteraan Klinik Madya, RSUD Kepanjen

STATUS PASIEN
Nama : Nn. D Umur : 17 thn Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pelajar Pendidikan : SMA Agama : Islam Alamat : Pagak Status : Belum Menikah Suku : Jawa Tanggal periksa : 16-10-2012

ANAMNESA

Riwayat penyakit keluarga :

Ayah pasien Alergi makanan laut. Riwayat penyakit lain disangkal.


Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengalami penyakit seperti ini sejak 3 tahun yang lalu. Riwayat penyakit lain disangkal.

Riwayat kebiasaan:
Pasien kadang-kadang malas membersihkan muka setelah beraktivitas maupun bepergian. Pasien juga senang makan coklat, telur, dan kacang. Pasien senang menekan jerawatnya dengan tangan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.

Pemeriksaan fisik PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum:


Baik, kesadaran composmentis (GCS E4V5M6), kesan gizi cukup. Tanda vital : Tensi : (tidak dilakukan pengukuran) Nadi : (tidak dilakukan pengukuran) RR : (tidak dilakukan pengukuran) Suhu : (tidak dilakukan pengukuran)

Kepala : Dbn Mata : Dbn THT : Dbn Muka : Terdapat Kelainan Kulit Mulut : Dbn GIT : Dbn Leher : Dbn Thorax (Posterior) : Dbn Abdomen : Dbn Sistem genetalia : Dbn Ekstremitas atas : Dbn Ekstremitas bawah : Dbn

Status Dermatologis
Regio Facialis Effloresensi Terdapat makula hiperpigmentasi (+), papula miliar tengahnya berwarna putih (+), papula eritematosa (+), pustula (+), vesikel (-), krusta (-), nodul (-), kista (-), skar (+), komedo terbuka (+), komedo tertutup (+)

Usulan pemeriksaan
Tidak ada pemeriksaan khusus, namun dapat dilakukan Px histopatologis Sebukan sel radang kronis di sekitar folikel sebasea dengan massa sebum di dalam folikel. Px mikrobiologis Bakteri penyebab. Px skin surface lipids Peningkatan free fatty acid .

Resume
Dari Anamnesa Pasien datang dengan keluhan bintil-bintil di wajah. Bintil-bintil tersebut dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Bintil-bintil tersebut rata-rata berukuran kecil. Bintil-bintil tersebut juga ada yang berisi nanah tetapi oleh pasien sering ditekan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Bintil-bintil kemerahan tersebut tidak gatal dan tidak nyeri. Meskipun begitu bintil-bintil tersebut membuat pasien tidak nyaman karena mengganggu penampilan. Pasien mengaku bintil tersebut sudah timbul sejak pasien berusia 14 tahun dan timbul lebih banyak saat setelah makan telor, ayam, coklat, dan kacangkacangan. Pasien malas membersihkan muka setelah beraktivitas maupun bepergian. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pada regio fasiais tampak makula hiperpigmentasi (+), papula miliar tengahnya berwarna putih (+), papula eritematosa (+), pustula (+), vesikel (-), krusta (-), nodul (-), kista (-), skar (+), komedo terbuka (+), komedo tertutup (+)

Diagnosa Kerja
Akne Vulgaris

Diagnosa banding
1. Erupsi akneiformis 2. True Akne lain (akne venenata & akne komedonal) 3. Acne rosasea 4. Dermatitis perioral
Erupsi acneiformis
Akne Rosasea

Perioral dermatitis

Non Medikamentosa diet rendah lemak&karbohidrat, Perawatan kulit.

Menghindari terjadinya faktor pemicu aknehidup sehat & hindari stres, penggunaan kosmetika secukupnya, menghindari polusi debu, manipulasi, menjauhi terpacunya kelenjar minyak (rokok, minuman keras, makan tinggi lemak),

Medikamentosa

ETIOLOGI
Hosp es Sebu m Keratinis asi folikel FFA Akne Vulgaris

Androg en
Usia, ras, makan an Famili al

Flora folike l
Psiki s

Iklim

Usia, Ras, Familial, Cuaca Kelenjar palit trigliserida

Hormona l Stres Asam lemak bebas

Keratinisasi abnormal Sumbatan komedo

kental

Papul, Pustul lipase Kemotakti Nodul, Kista Flora k meningka meningka Jaringan parut t t hiperpigmenta Respon si hospes

Mikrokomedo : -Hiperkeratotik infundibulum -Korneosit kohesif -Sekresi sebum

Komedo : -Akumulasi korneosit & sebum -Dilatasi folikular ostium

Papul/pustul inflamasi : -Proliferasi P.acne -Inflamasi perifolikular

Nodule : -Ruptur dinding folikel -Inflamasi perifolikular -Skar

Lesi akne vulgaris dibagi menjadi : Inflamasi : Pustula Nodula Non inflamasi : Komedo tertutup (white head) Komedo terbuka (black head) Papula
Predileksi : Wajah >>>, Punggung, Dada, Lengan/bahu

Plewig & Kligman :

Diagnosis banding
1. Erupsi akneiformis 2. True akne lain (Akne venenata & akne komedonal) 3. Acne rosasea 4. Dermatitis perioral

Erupsi akneiformis

Acne Rosasea

Papulopustul, komedo(-) krn obat, onset tibatiba, mengenai area yang luas
Acne venenata & Acne comedonal

Eritem, pustul, pustul kecil, teleangiektasis dan kadang-kadang disertai hipertrofi kelenjar sebasea
Dermatitis perioral

monomorfik, tidak gatal, bisa berupa komedo atau papul, akibat kontaktan atau agen fisik

Polimorfik, eritema, papul, dan pustul terasa gatal, letak di 25 sekitar mulut

Keterangan

Akne vulgaris

Erupsi Akne akneformis venenata & akne komedonal

Akne rosasea

Dermatitis perioral

Penyebab

Keratinisasi Induksi Zat kimia folikel,produ obat; atau ksi rangsangan sebum,asa kortikosteroi fisis m lemak d bebas,propi INH onibacteriu Barbiturat m Bromida acnes,andro gen,stres. Muka,bahu, dada atas,punggu ng atasa Komedo, papul tidak beradang, Hampir di seluruh tubuh di tempat kontak zat kimia atau rangsangan fisisnya

Makanan atau Minuman panas

Belum diketahui

Lokasi

hidung, pipi, dagu, dan dahi

mulut

Lesi

papulopustu monomorfik, eritem, l tidak gatal, pustul, bisa berupa teleangiektas

polimorfi eritema, papul, dan

Non Medikamentosa Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebumdiet rendah lemak & karbohidrat, Perawatan kulit.

Menghindari terjadinya faktor pemicu aknehidup sehat&hindari stres, penggunaan kosmetika secukupnya, menghindari polusi debu, manipulasi, menjauhi terpacunya klnjr minyak (rokok, mnmn keras, mkn pedas)

Perawat kulit (skin care)

Nasehat Makan
Pantang Keju Kacang mete Kacang tanah Durian Alpukat Coklat Es krim Daging kambing, daging babi, daging ayam Dikurangi Susu Mentega Santan kelapa Pedas Makanan mengandung banyak lemak Goreng-gorengan

Cuci muka + sabun & air hangat secara teratur Tidak dipegang, dikorek & dipijat dgn tangan Cegah kosmetik berminyak & pelembab Hindarkan cuci muka dg sabun keras

Penatalakasanaan medikamentosa
Acne komedonal
Terapi topikal pengelupas kulit ; a. as. retinoat Cr / G 0,05 % b. bensoil peroksida G 2,5-5% c. as. 0,5-2% dlm lar hidroalkoholik

Acne papulopustuler
Ringan ; kombinasi antara pengelupas kulit dan antibiotik topikal (klindamisin 1% atau eritromisin 2%) Berat ; kombinasi antara pengelupas kulit dan antibiotik oral Doksisiklin 2 x 50-100 mg / hari klindamisin 2 x 150-300 mg / hari (ESO : kolitis seudomembran)

Acne konglobata / akne berat lainnya :


Pengobatan seperti akne papulopustuler berat namun bila dirasa perlu tindakan tambahan dapat diberikan : Pada bentuk nodulokistik : Inj. Kortiko. (Triamsinolon) dgn konsentrasi 2,5 mg/ml tiap lesi 0,01 -0,05 ml Pengelupasan kimia Estrogen dan cyproterone asetat oral (3-6 menstruasi) Ethynil estradiol

1. Skar atrofik/hipertrofi 2. Keloid 3. Hiperpigmentasi

Skar akne

Keloid

Umumnya prognosis penyakit baik. Akne vulgaris umumnya sembuh sebelum mencapai usia 30-40an. Jarang terjadi akne vulgaris menetap sampai tua atau mencapai gradasi sangat berat sehingga perlu di rawat-inap di rumah sakit.

Pengobatan topikalditujukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi.

Pengobatan sistemikditujukan terutama untuk menekan aktivitas jasad renik disamping dapat juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi keseimbangan hormonal.
Tindakan bedah kulitmemperbaiki jaringan

Asam Retinoat Bersifat komedolitik dan anti inflamasi Menurunkan hiperkeratosis dan hiperproliferasi folikular Mengurangi jumlah mikrokomedo, komedo, maupun lesi yang mengalami inflamasi
Klindamisin Menghambat perkembangan bakteri Mempunyai efek antiinflamasi Menghalangi efek kemotaktik leukosit

Vitamin A Mengurangi produksi sebum Mencegah hiperkeratosis folikularis Bersifat antiinflamasi

Anda mungkin juga menyukai