STATUS PASIEN
Nama : Nn. D Umur : 17 thn Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pelajar Pendidikan : SMA Agama : Islam Alamat : Pagak Status : Belum Menikah Suku : Jawa Tanggal periksa : 16-10-2012
ANAMNESA
Riwayat kebiasaan:
Pasien kadang-kadang malas membersihkan muka setelah beraktivitas maupun bepergian. Pasien juga senang makan coklat, telur, dan kacang. Pasien senang menekan jerawatnya dengan tangan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.
Kepala : Dbn Mata : Dbn THT : Dbn Muka : Terdapat Kelainan Kulit Mulut : Dbn GIT : Dbn Leher : Dbn Thorax (Posterior) : Dbn Abdomen : Dbn Sistem genetalia : Dbn Ekstremitas atas : Dbn Ekstremitas bawah : Dbn
Status Dermatologis
Regio Facialis Effloresensi Terdapat makula hiperpigmentasi (+), papula miliar tengahnya berwarna putih (+), papula eritematosa (+), pustula (+), vesikel (-), krusta (-), nodul (-), kista (-), skar (+), komedo terbuka (+), komedo tertutup (+)
Usulan pemeriksaan
Tidak ada pemeriksaan khusus, namun dapat dilakukan Px histopatologis Sebukan sel radang kronis di sekitar folikel sebasea dengan massa sebum di dalam folikel. Px mikrobiologis Bakteri penyebab. Px skin surface lipids Peningkatan free fatty acid .
Resume
Dari Anamnesa Pasien datang dengan keluhan bintil-bintil di wajah. Bintil-bintil tersebut dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Bintil-bintil tersebut rata-rata berukuran kecil. Bintil-bintil tersebut juga ada yang berisi nanah tetapi oleh pasien sering ditekan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Bintil-bintil kemerahan tersebut tidak gatal dan tidak nyeri. Meskipun begitu bintil-bintil tersebut membuat pasien tidak nyaman karena mengganggu penampilan. Pasien mengaku bintil tersebut sudah timbul sejak pasien berusia 14 tahun dan timbul lebih banyak saat setelah makan telor, ayam, coklat, dan kacangkacangan. Pasien malas membersihkan muka setelah beraktivitas maupun bepergian. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pada regio fasiais tampak makula hiperpigmentasi (+), papula miliar tengahnya berwarna putih (+), papula eritematosa (+), pustula (+), vesikel (-), krusta (-), nodul (-), kista (-), skar (+), komedo terbuka (+), komedo tertutup (+)
Diagnosa Kerja
Akne Vulgaris
Diagnosa banding
1. Erupsi akneiformis 2. True Akne lain (akne venenata & akne komedonal) 3. Acne rosasea 4. Dermatitis perioral
Erupsi acneiformis
Akne Rosasea
Perioral dermatitis
Menghindari terjadinya faktor pemicu aknehidup sehat & hindari stres, penggunaan kosmetika secukupnya, menghindari polusi debu, manipulasi, menjauhi terpacunya kelenjar minyak (rokok, minuman keras, makan tinggi lemak),
Medikamentosa
ETIOLOGI
Hosp es Sebu m Keratinis asi folikel FFA Akne Vulgaris
Androg en
Usia, ras, makan an Famili al
Flora folike l
Psiki s
Iklim
kental
Papul, Pustul lipase Kemotakti Nodul, Kista Flora k meningka meningka Jaringan parut t t hiperpigmenta Respon si hospes
Lesi akne vulgaris dibagi menjadi : Inflamasi : Pustula Nodula Non inflamasi : Komedo tertutup (white head) Komedo terbuka (black head) Papula
Predileksi : Wajah >>>, Punggung, Dada, Lengan/bahu
Diagnosis banding
1. Erupsi akneiformis 2. True akne lain (Akne venenata & akne komedonal) 3. Acne rosasea 4. Dermatitis perioral
Erupsi akneiformis
Acne Rosasea
Papulopustul, komedo(-) krn obat, onset tibatiba, mengenai area yang luas
Acne venenata & Acne comedonal
Eritem, pustul, pustul kecil, teleangiektasis dan kadang-kadang disertai hipertrofi kelenjar sebasea
Dermatitis perioral
monomorfik, tidak gatal, bisa berupa komedo atau papul, akibat kontaktan atau agen fisik
Polimorfik, eritema, papul, dan pustul terasa gatal, letak di 25 sekitar mulut
Keterangan
Akne vulgaris
Akne rosasea
Dermatitis perioral
Penyebab
Keratinisasi Induksi Zat kimia folikel,produ obat; atau ksi rangsangan sebum,asa kortikosteroi fisis m lemak d bebas,propi INH onibacteriu Barbiturat m Bromida acnes,andro gen,stres. Muka,bahu, dada atas,punggu ng atasa Komedo, papul tidak beradang, Hampir di seluruh tubuh di tempat kontak zat kimia atau rangsangan fisisnya
Belum diketahui
Lokasi
mulut
Lesi
Non Medikamentosa Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebumdiet rendah lemak & karbohidrat, Perawatan kulit.
Menghindari terjadinya faktor pemicu aknehidup sehat&hindari stres, penggunaan kosmetika secukupnya, menghindari polusi debu, manipulasi, menjauhi terpacunya klnjr minyak (rokok, mnmn keras, mkn pedas)
Nasehat Makan
Pantang Keju Kacang mete Kacang tanah Durian Alpukat Coklat Es krim Daging kambing, daging babi, daging ayam Dikurangi Susu Mentega Santan kelapa Pedas Makanan mengandung banyak lemak Goreng-gorengan
Cuci muka + sabun & air hangat secara teratur Tidak dipegang, dikorek & dipijat dgn tangan Cegah kosmetik berminyak & pelembab Hindarkan cuci muka dg sabun keras
Penatalakasanaan medikamentosa
Acne komedonal
Terapi topikal pengelupas kulit ; a. as. retinoat Cr / G 0,05 % b. bensoil peroksida G 2,5-5% c. as. 0,5-2% dlm lar hidroalkoholik
Acne papulopustuler
Ringan ; kombinasi antara pengelupas kulit dan antibiotik topikal (klindamisin 1% atau eritromisin 2%) Berat ; kombinasi antara pengelupas kulit dan antibiotik oral Doksisiklin 2 x 50-100 mg / hari klindamisin 2 x 150-300 mg / hari (ESO : kolitis seudomembran)
Skar akne
Keloid
Umumnya prognosis penyakit baik. Akne vulgaris umumnya sembuh sebelum mencapai usia 30-40an. Jarang terjadi akne vulgaris menetap sampai tua atau mencapai gradasi sangat berat sehingga perlu di rawat-inap di rumah sakit.
Pengobatan topikalditujukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi.
Pengobatan sistemikditujukan terutama untuk menekan aktivitas jasad renik disamping dapat juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi keseimbangan hormonal.
Tindakan bedah kulitmemperbaiki jaringan
Asam Retinoat Bersifat komedolitik dan anti inflamasi Menurunkan hiperkeratosis dan hiperproliferasi folikular Mengurangi jumlah mikrokomedo, komedo, maupun lesi yang mengalami inflamasi
Klindamisin Menghambat perkembangan bakteri Mempunyai efek antiinflamasi Menghalangi efek kemotaktik leukosit