Anda di halaman 1dari 26

Ases Folikel Rambut atau Kelenjar sebasea

• Andri P. Handoyo
• Chris A. M. Kmur
• Jupither B. W.
Kafiar
• Kenet Sineri
Kelompok • Marest A. Msen
18
• Obaja Y. Anoga
• Paulina N. Weyai
• Rahel A. F. Bisay
• Widya Y. Yeuw
• Yoel Wonorenggo
Akne Vulgaris

Definisi : merupakan peradangan


menahun dari folikel sebasea yang
ditandai dengan adannya komedo,
papel, pustule, nodul, kista, kadang2
jaringan parut pd daerah wajah, bahu,
punggung, lengan atas dan dada.
Merupakan penyakit dari pilosebasea.
Etiologi

Belum
diketahui Pengaruh hormon
secara
pasti androgen (testoteron dan
dehydroepiandrosteron)
pd kehamilan
mempunyai pengaruh


Genetik
Hormon
terhadap akne, yaitu
Faktor • Makanan/diet meningkatkan aktivitas
• Stres
pencetus: • Bakteri kelenjar sebasea.
• Bahan kimia
• musim
Patogenesis
Produk sebum ↑ dipengaruhi hormon androgen

Penyumbatan saluran pilosebasea

Perubahan kimiawi sebum. Trigliseridaas.lemak


bebasradang

↑ flora dalam folikel: propionibakterium acnes,


stafilokokus epidermidis & pitirosporum ovale.
Gejala klinis
Pengobatan

Predileksi : Wajah, Bahu, Punggung,


Lengan atas dan Dada Diobati dengan benzoil
peroksidase topikal, asam salisilat,
atau antibiotik topikal seperti
Kulit biasanya tampak berminyak/Sebore eritromisin dan klindamisin.

Erupsi kulit polimorf : Komedo (komedo


tertutup dan terbuka), Papul, Pustule, Keadaan yg lebih berat diobati
Nodul. dengan eritromisin oral 1 gram/hr.
Jika sembuh meninggalkan jaringan Parut,
Keloid, jaringan parut terutama berbentuk
seperti cetak Es (Ice Pick Scar)
Folikulitis

Definisi
Radang pd folikel
rambut, paling
sering pd kulit
kepala dan
ekstremitas

Penyebab terutama:
stafilokokus
• Papul atau pustula eritematosa dan bagian
tengahnya terdapat rambut, biasanya multiple.
Gambaran
Klinik

• Menjaga kebersihan kulit


• Makanan tinggi protein dan kalori
• Antibiotik sistemik, misalnya eritromisin
• Antibiotik topikal: asam fusidat
Terapi: • Bila ada eksudasi, dikompres dgn NaCl
Furunkel

• Peradangan folikel rambut dan jaringan sekitarnya. Lebih dr


satu furunkulosis
• Penyebab: Stafilokokus aureus
• Lokasi: daerah tubuh yg berambut seperti ketiak, bokong,
Definisi: punggung, leher dan wajah.

• Keluhan nyeri. Nodus eritematous berbentuk kerucut,


ditengahnya terdapat pustul.
Gambaran • Lunak abses,berisi pus dan jaringan nekrotik, pecah  fistel.
klinik:
Terapi:
Higiene kulit

Antibiotik sistemik

Dilakukan insisi dan


aspirasi pd lesi yg sudah
matang, selanjutnya
dikompres + diberi
antibiotik topikal.
Dermatitis Atopik

Ditandai oleh dermatitis eksematous dgn disertai rasa


gatal yg intensif.

lesi menjadi liken jika pasien terperangkap dalam siklus


scratch-itch.

Penyakit ini memburuk (52%) atau membaik (24%)


selama kehamilan

Pengobatan: pemberian steroid topikal dan


antihistamin oral. Kadang diperlukan steroid sistemik.
Eritema Nodusum

Patogenesis autoimun, berhubungan dengan kehamilan, infeksi obat – obatan dan


keganasan.

Gejala Klinis: nodul2 eritematosa yang hangat, nyeri di tungkai bawah bagian anterior,
kemudian berkembang  lesi ecchimoid seperti memar dan sembuh tanpa jaringan parut
dalam 3 – 6 minggu. Nodul berukuran diameter 1 – 15 cm, multiple dan biasa bilateral.

Eritema nodusum dipresipitasi oleh kehamilan, adanya pengaruh estrogen.

Pengobatan: ditujukan pd penyakit dasar yang mempresipitasi timbulnya eritema nodusum


Pamfigus Vulgaris

Merupakan suatu penyakit autoimun.

Disebabkan oleh sirkulasi autoantibody IgG yang menyerang langsung permukaan sel keratinosit, yg
menyebabkan kerusakan kohesi antar sel – sel epidermal.

Menyebabkan munculnya sejumlah vesikel, lesi, bula dan erosi pd kulit dan membran mukosa.

Area khas yg terkena: lipatan paha, kepala, muka ketiak, leher, badan dan derah periumbilikal dan
genitalia.

Gambaran histologik: akantolisis dengan intraeptelial melepuh.

Imunofluoresensiadanya deposit IgG pd permukaan sel keratinosit atau tanpa deposit komplemen.

Pengobatan: kortikosteroid: prednison & dexamethason, dosis bervariasi biasanya 60 – 150 mg/hr.
Psoriasis

Suatu kondisi kulit berupa skuamouspapula yg didapat 1


– 3 % dari populasi.

Umumnya ringan, kadang menjadi berat


menyeluruh/artritis psoriasis. Bentuk pustul.

Terapi: kortikosteroid topikal kategori C. Kasus berat


gunakan siklosporin kategori C, cahaya UV B, bisa juga
berikan psoralen oral kombinasi dengan cahaya UV A.
Lupus Eritematosus
Sistemik (LES)

Merupakan suatu kelainan autoimun yg mempengaruhi perempuan selama


kehamilan.

diagnosis: ditemukan 8 – 11 kriteria, yaitu ruam malar, ruam diskoid, fotosensitif,


artritis”oral ulcers” serositis (efusi perikadiak) anemia, proteinuria > 0,5% g/hari.

Pd kehamilan: timbul alopesia, eritema pd wajah/telapak tangan, atralgia dan


edema.

Meningkat pd abortus spontan,KJDR, preeklampsia, PJT/ prematuritas.


Pengobatan

Penderita harus rawat


inap

Kortikosteroid sistemik:
prednison 1 mg/kg BB.

Antibiotik, antiviral,
antifungal

Sitostatik: azatioprin,
siklofosfamid
Kelainan Kulit Yang Khas Pada Kehamilan:

• adalah gatal yang menyeluruh selama kehamilan


tanpa adanya ruam (walaupun bisa ada ekskoriasi).
• Derajat gatal bervariasi, tetapi biasanya lebih berat
pd ekstremitas.
Pruritus • Gatal terbatas pd dinding perut bagian depan,
biasanya berhubungan dgn regangan kulit dan
Gravidarum timbul striae.
• Gatal karena kolestasis berhubungan dengan
kadaer serum asam bilirubin dan tes2 fungsi hepar.
• Pruritus biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi
sekitar 50% berulang pd kehamilan berikutnya.
Pengobatan

• Scr simptomatik pd kasus ringan, berikan


pelembab kulit dan antipruritus topikal.
• Dgn ultraviolet/cahaya sinar matahari juga dpt
menghilangkan rasa gatal.
• Pd kasus berat berikan kolestiramin.
Antihistamin juga dpt membantu.
Pruritic Urticarial dan Plaque of Pregnancy (PUPPP)
• Penyakit kulit pruritus yg paling sering ditemukan.
• Ditandai papul eritematosa, plak, dan lesi urtikaria.
• Biasanya muncul pd trimester ke-3
• Muncul pertama kali pd daerah abdomen, pd daerah regangan striae,
menyebar ke paha, jarang ke bokong dan lengan.
• Penyebab dan patogenesisnya tidak/belum diketahui, tetapi banyak
penelitian yg melaporkan risiko trjadi PUPPP meningkat pd BB ibu
yg naik berlebihan selama kehamilan.
• Rata2 lesi kulit ini timbul pd umur kehamilan 36 minggu.
• Sering terjadi pd primipara.
• Pd pemeriksaan histopatologik didapatkan epidermis normal
disertai infiltrasi perivaskular supersial dari limfosit dan histiosit
serta edema papilar dermis. Epidermis yg mengalami spongiosa dgn
perivaskuler dermis dan infiltrasi limfohistiosit interstitial yg
menunjukan edema dan adanya eosinofilia.
• Terapi dgn steroid topikal scr umum.
• Steroid sistemik, obat – obat anti
pruritus: hidroksizin/difenhidramin
Pengobatan untuk rasa gatal.
Erupsi Papular Pada Kehamilan (prurigo gestationis
dan papular dermatitis)
• Lesi umumnya tampak pd trimester kedua pd usia kehamilan
25 sampai 30 minggu.
• Tampak papul kecil2 berukuran 1 – 2 mm, tidak ada vesikel
atau bula, serta menyebar scr simetris pd badan lengan bawah.
• Penyakit ini setelah kehamilan.
• Pada prurigo gestationis yg menonjol adalah rasa gatal disertai
ekskoriasi. Prurigo gestationis ini sulit dibedakan dgn pruritus
gravidarum.
• .
Diagnosis

Prurigo gestationis, diagnosisnya berdasarkan gambaran klinik, yaitu ada erupsi papular atau
tidak ditemukan ada kolestatis.

Papular dermatitis, gambaran histologiknya tidak spesifik. Dicurigai adanya peranan sensitisasi
alergi terhadap plasenta, yaitu jika dilakukan injeksi intradermal ekstrak plasenta yg berasal dari
penderita papular dermatitis akan menunjukan reaksi dan sebaliknya, ekstrak plasenta yg normal
tidak menunjukan reaksi terhadap penderita papular dermatitis.

Pengobatan : Antihistamin dan krim steroid topikal untuk rasa gatal.


Herpes Gestasionis (Pamfigud Gestasionis)
Suatu penyakit kulit yang terdiri atas bula, pruritus, dan autoimun, terutama pd multipara, terjadi
pada trimester kedua/ketiga dan pasca persalinan. Penyakit ini jarang terjadi.

Penyakit ini bukan disebabkan oleh virus herpes. Diyakini adanya predisposisi genetik dimana ada
peningkatan frekuensi HLA antigen tertentu.

Gejala klinis demam, sensasi panas dan dingin, malaise, mual, dan sakit kepala.

Gejala pd kulit bervariasi:pruritus plak eritematosa, urtikaria, vesikel/bula yg tegang dan besar.

Lesi umumnya di daerah abdomen, umbilikus, badan, bokong dan anggota gerak.

Gambaran histologik: edema supepidermal dgn infiltrasi limfosit, histiosit, dan eosinofil.

Teknik imunofluresen: biopsi kulit didapatkan komplemen C3, deposit IgG sepanjang membrana
basalis.
• Steroid dan antihistamin lokal.
Jika tidak ada perubahan berikan
prednison oral 1 mg/kg/hari.
• Jika tidak ada perubahan
terhadap pemberian
Pengobatan kortikosteroid dapat diberikan
dapson.
Impertigo
Herpetiformis Merupakan penyakit yang bukan disebabkan
oleh bakteri atau virus.
• Etiologi pasti belum diketahui.
• Tanda khas berupa pustul steril. Karakteristik lesi eritematosa pada daerah
lipatan meluas →perifer.
• Pemeriksaan histologik adanya lesi mikroabses, dimana neutrofil terkumpul
sebagai pustul menyerupai spons.
Lanjutan.........
• Secara klinis ditandai ratusan pustul steril
translusen muncul pd dasar suatu eritematosa
yg tidak beraturan, rasa gatal.
• Daerah paling sering ketiak, dibawah buah
dada, umbilikus, paha, lipatan bokong, tangan
dan kuku.
• Disertai demam, menggigil, mual, muntah,
diare dan dehidrasi.
• Prednison 15 – 30 mg/oral/hari.
• Antiboitik jika disertai infeksi sekunder.
• Cairan dan elektrolit khususnya kalsium
Pengobatan dinormalkan.

Anda mungkin juga menyukai