Anda di halaman 1dari 31

REFERAT

OBAT ANTIDEPRESAN
Oleh: Muhammad Ridwan
Pembimbing: dr. IzakY. Samay, Sp.KJ, M.Kes
pendahuluan
• Depresi merupakan gangguan psikiatri yang merupakan penyakit umum di seluruh dunia,
terjadi pada sekitar 300 juta orang. Depresi dapat menjadi hal yang serius bila bertahan
lama pada diri seseorang. Hal ini dapat menyebabkan orang yang terkena depresi sangat
menderita sehingga berdampak buruk di tempat kerja, di sekolah, serta di keluarga.
 Gejala utama depresi yaitu afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan serta berkurangnya
energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas.

 Gejala lainnya berupa konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri
berkurang, gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna, dan pandangan masa depan yang
suram dan pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur
terganggu dan nafsu makan terganggu.
 Antidepresan terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu triciklic antidepressants (TCA), selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRI), serotonin/norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), atypical
antidepressants, dan monoamine oksidase inhibitors (MAOI).
antidepresan
• Terutama digunakan untuk mengobati depresi, gangguan obsesif kompulsif, gangguan ansietas
menyeluruh, gangguan panik, gangguan fobik dan pada kasus tertentu,

PENGGOLONGAN OBAT ANTI DEPRESAN


Atypical Tricyclic
SSRI SNRI MAOI
Antidepressant Antidepressant
 Fluoxetine  Duloxetine  Trazodone  Amitriptylin  Moclobemide

 Fluvoxamine  Veniafaxine  Mirtazapine  Clomipramine  Phenelzine

 Citalopram  Bupropin  Doxepin  Selegiline

 Escitalopram  Nefazodone  Desipramine  Tranylcypromine

 Paroxetine  Amoxapine

 sertraline  Imipramine
 Maprotiline
ANTIDEPRESI TRISIKLIK
 Antidepresan trisiklik merupakan anti depresan generasi pertama
 Belakangan telah digeser oleh anti depresan baru karena ditolerir lebih baik
dan faktor keamanan
 Pemberian secara oral diserap dengan baik dan level puncak dalam plasma
dicapai setelah 2-6 jam
 Reaksi klinik optimum setelah 2-4 minggu pemberian
 Kerja utama obat ini menghambat neurotransmitter norepinefrin dan
serotonin
Cara kerja

MENGHAMBAT UPTAKE PENGHAMBATAN


NEUROTRANSMITTER RESEPTOR

• TCA menghambat ambilan kembali


norepinefrin dan serotonin neuron
• TCA juga
masuk ke terminal saraf prasinaptik menghambat
• Dengan menghambat jalan utama reseptor
pengeluaran neurotransmiter, TCA
akan meningkatkan konsentrasi serotoni, a-
monoamin dalam celah sinaptik,
menimbulkan efek antidepresan adrenergik,
• ± densitas reseptor monoamin dalam histamin dan
otak dapat berubah setelah 2-4
minggu penggunaan obat muskarinik.
ANTIDEPRESI TRISIKLIK

TARGET KERJA PENGGUNAAN DALAM TERAPI


• TCA pikiran • Efektif dalam mengobati depresi mayor yang
berat
• Perbaiki kewaspadaan mental
• aktivitas fisik &
• Efektif untuk gangguan panik

• 2-3 minggu waktu yang diperlukan


• Efektif mengontrol ”ngompol”
• Banyak digunakan untuk gangguan obsesif
kompulsif. contoh obat : clomipramin
ANTIDEPRESI TRISIKLIK

FARMAKOKINETIK EFEK SAMPING


 TCA mudah di absorbsi per oral dan karena • Sedasi : rasa mengantuk, kewaspadaan
bersifat lipofilik. berkurang, kinerja psikomotor berkurang,
 Dimetabolisme oleh sistem maksosomal kemampuan kognitif menurun
hati • Antikolinergik : mulut kering, retensi urin,
 Dikonjugasi dengan asam glukuronat penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardi
 TCA keluar sebagai metabolit non aktif • Anti-adrenergik alfa : perubahan EKG,
melalui ginjal Hipotesis
• Neurotoksis : tremor halus, gelisah, agitasi,
insomnia
Cara Pemberian
• Dimulai dari dosis rendah yang ditingkatkan secara
bertahap setelah 7– 10 hari
• Bila setelah 2 minggu masih tidak ada reaksi, dosis boleh
ditingkatkan lagi.
• Penghentian obat secara mendadak dapat menyebabkan
fenomena rebound pada efek kolinergik, oleh karena itu
turunkan dosis bertahap sebanyak 25 – 50 mg setiap 3 – 7
hari.
ANTIDEPRESI TRISIKLIK
Gambaran obat anti depresan Interaksi Obat
Anti Hipotensi Interaksi obat Efek interaksi
Dosis
Jenis obat mg/hari
koliner Sedasi ortostatik Alkohol ↑ Kelemahan sikomotorik

gik Antikolinergik TCA dapat ↑efek antikolinergik

Amitriptilin ++ CPZ atau haloperidol dapat ↑ level TCA


50-300 +++ +++ Antipsikotik tipikal
TCA juga dapat ↑ level antipsikotik
(laroxyl)
↓ Metabolisme, ↑ level TCA,
Klomiparim Haloperidol
dan efek samping TCA
25-250 +++ +++ ++
(anafranil) TCA ↑level phenytoin,
Fenitoin
phenytoin dapat↓ level TCA
Imipramin
30-300 ++ ++ +++ ↓Metabolisme TCA, ↑ level
(tofranil) SSRI
TCA dan efeksamping

Tetrasiklik ↓Metabolisme TCA, ↑ level TCA, ↑efek


50-225 ++ ++ + CPZ samping antikolinergik, TCA juga ↑
maproptilin
level OPZ
Selective serotonin re-uptake inhibitor
 SSRI merupakan obat antidepresan yang baru : hanya menghambat
serotonin
 SSRI dibanding TCA : efek antikolinergik lebih kecil dan kordiotoksitosis
lebih rendah
 Kerja obat : spesifik menghambat ambilan serotonin sehingga kurang
memperlihatkan pengaruh terhadap sistem kolinergik, adrenergik atau
histaminergik

• SSRI sangat efektif digunakan untuk mengobati depresi dan beberapa jenis
gangguan cemas ( misalnya gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik dan
sosial fobia )
PENGGUNAAN
DALAM TERAPI • SSRI juga efektif digunakan pada komorbiditas depresi dengan gangguan fisik,
mislanya penyakit jantung, kejang, dan trauma kepala, stroke, demensia,
penyakit parkinson, asma, glaukoma dan kanker
Selective serotonin re-uptake inhibitor
FARMAKOKINETIK EFEK SAMPING
• SSRI diserap baik dengan • Gangguan orgasme

pemberian oral, • Gangguan saluran cerna



• Level puncak dalam

Dizzines sementara
Mengantuk
darah setelah 6 jam
• Tremor
• Penyerapan di usus tidak • Berkeringat
dipengaruhi oleh
• Sakit kepala
makanan
• Mulut kering
• SSRI secara selektif • Diare
menghambat
• Mual
pengambilan kembali
• Muntah
serotonin
• Penurunan Berat badan (sementara)
Lanjutan...
EFEK SAMPING

 Cemas dan Insomnia (Fluoxetin)


 Somnolen atau mengantuk berat
(pasroxetin)
 Diare (sertralin)
 Penggunaan benzodiazepin
sementara
 (alprazolam)
 Mengurangi lama dan beratnya gejala
 Fluoxetin dapat menyebabkan
hipoglikemia oleh karena itu pada
pasien yang mendapat terapi insulin
harus ada penyesuaian dosis.
Cara Pemberian
• Dimulai dari dosis kecil yang di tingkatkan secara bertahap
2- 3 minggu.
• Reaksi optimal didapat setelah 4 – 6 minggu.
• Pada pasien lansia disfungsi ginjal dan hepar, berikan dosis
rendah.
• Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap setelah 2 minggu
pemberian menjadi 20 mg, 40 mg dan dosis maksimal
adalah 60 mg
Fluoksetin

efek Merupakan contoh antidepresan yang selektif menghambat ambilan serotonin.

Indikasi utama nya. Lebih unggul daripada antidepresan trisiklik adalah


depresi.
Penggunaan
Digunakan pula untuk obati bulimia nervosa dan gangguan obsesi
dalam terapi kompulsif

Fluoksetin dalam terapi terdapat sebagai campuan R dan enantiomer S yang


Farmako- lebih aktif . Kedua senyawa mengalami demetilasi menjadi metabolit aktif,
norfluoksetin.
kinetik Fluoksetin dan norfluoksetin dikeluarkan secara lambat dari tubuh dengan
waktu paruh 1 – 10 hari untuk senyawa asli dari 3 – 3- hari untuk metabolit aktif.

Hilang libido,
Efek
ejakulasi terlambat,
samping anorganisme
Fluvoxamine
• Dosis awal untuk gangguan obsesif kompulsif adalah 50
mg/hari.
• Dinaikkan secara bertahap 50 mg/hari setiap 4-7 hari.
• Dosis maksimum 300 mg/hari.
• Bila diperlukan dosis melebihi 100 mg/hari maka dosis
dibagi 2 kali pemberian untuk mengurangi efek samping.
• Dosis awal untuk depresi adalah 20 mg dosis tunggal dipagi
hari.
• Bila reaksi kurang memadai setelah pemberian 2-3 minggu,
paroxetin dosis dapat dinaikkan 10 mg/hari sampai dosis maksimum 50
mg/hari.

• Dosis awal untuk gangguan panik 10mg/hari, dosis tunggal


di pagi hari ditingkatkan 10mg/hari setiap minggu, dosis
maksimal 40mg/hari.

• Dosis awal untuk gangguan obsesif kompulsif, dosis tunggal


20mg di pagi hari, ditingkatkan setiap minggu 10mg/hari
sampai dosis maksimal 60 mg/hari.

• Dosis awal untuk gangguan fobia sosial 20mg/hari, dosis


tunggal di pagi hari, di tingkatkan 10mg/hari minggu sampai
dosis maksimal 60mg/hari.
Sertralin
• Dosis awal 50 mg/hari diberikan sebagai dosis tunggal
pagi atau sore hari.
• Bila reaksi belum efektif setelah pemberian 1 minggu
atau lebih, dosis dapat dinaikkan secara bertahap sampai
dosis maksimal 200 mg.
• Pada pasien lansia atau gagal ginjal dan hepar mulai
dengan dosis 25 mg di pagi hari.
Tabel gambar obat antidepresan SSRI

Dosis
Jenis obat Antikolinergik Sedasi Hipotensi
mg/hari

Ortostatikparoxetin 20-50 0/+ 0/+ 0

Fluoxatin 20-60 0 0/+ 0

Sertralin 50-200 0 0/+ 0

Fluvoxamin 50-300 0 0/+ 0


MonoAmine Oksidase Inhibitor (MAOI)
 MAO adalah suatu enzim mitokondria yang ditemukan dalam jaringan saraf dan
jaringan lain, seperti usus dan hati.
 Dalam neuron, MAO berfungsi sebagai “katup penyelamat” ; memberikan
deaminasi oksidattif dan menonaktifkan setiap molekul neurotransmitter (NE,
Dopamin, Serotonin)
 MAOI dapat mematikan pada overdosis.
 Kerja obat : meningkatkan depot NE, serotonin dan dopamin dalam neuron dan
difusi selanjutnya sebagai neurotransmitter yang berlebih ke dalam ruang
sinaptik.

• MAOI digunakan untuk pasien depresi yang tidak responsif atau alergi dengan
PENGGUNAAN antidepresan trisiklik atau yang menderita ansietas hebat.
DALAM TERAPI • Pasien dengan aktivitas psikomotor lemah dapat memperoleh keuntungan
dari sifat stimulasi MAOI ini.
• Obat ini juga digunakan dalam pengobatan fobia.
MonoAmine Oksidase Inhibitor (MAOI)

FARMAKOKINETIK EFEK SAMPING

 Obat ini mudah di absorbsi pada • Tiramin menyebabkan lepasnya


pemberian oral tetapi efek katekolamin dalam jumlah besar, yang
antidepresan memerlukan waktu 2- tersimpan di ujung terminal syaraf,
4 minggu pengobatan sehingga terjadi sakit kepala, takikardia,
mual, hipertensi, aritmia jantung dan
 Jika mengubah obat antidepresan, stroke.
mesti di sediakan waktu minimum
2 minggu setelah penghentian
• Orang yang menerima MAOI tidak dapat
menguraikan tiamin yang diperoleh dari
terapi MAOI makanan ; keju , hati ayam, bir, anggur
 Obat ini di metabolisme dan merah yang di inaktifkan oleh MAO dalam
diekskresikan cepat di dalam urin. usus
• Karena itu pasien harus diberitahu untuk
menghindari makanan yang mengandung
tiramin.
Lanjutan

EFEK SAMPING lainnya

• mengantuk,
• hipotensi ortostatik,
• penglihatan kabur,
• mulut kering,
• Disuria,
• konstipasi.

• MAOI dan SSRI jangan diberikan bersamaan karena


bahaya “sindrom serotinin” yang dapat mematikan.
Selective Norepinephrin and Serotonin
re-uptake inhibitor
 Salah satu contoh obat ini adalah venlafaxine
 Menyebabkan penghambatan sentral selektif terhadap ambilan kembali
noradrenalin dan serotonin.

 = SSRI tetapi yang tersering ;


Efek Samping
 Mual, Sakit kepala, Insomnia, Somnolen, Mulut kering, Pusing ,
Konstipasi, Astenia, Berkeringat, Gugup.
 Pada dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan hipertensi.
 Overdosis mengakibatkan perubahan EKG, takikardi ventrikel,
bradikardia dan kejang.
Atypical Antidepressan
 Salah satu contoh obat ini yaitu bupropion, memiliki struktur kimia mirip
amfetamin, obat ini di duga bekerja pada efek dopaminergik.
 Dosis awal dewasa 100 mg 2 kali sehari, tergantung respon klinik nya,
 Dapat ditingkatkan hingga 300mg/hari.
 Efek obat terlihat setelah 4 minggu atau lebih.

 Perangsangan sentral agitasi, ansietas dan insomnia.


 Mulut kering, migrain, mual, muntah, konstipasi dan tremor
Efek Samping
 Bupropion tidak memperlihatkan efek antikolinergik
 Tidak menghambat MAO
Pemilihan Obat
• Pada dasarnya semua obat anti-depresi mempunyai efek primer (efek linis) yang sama pada dosis
ekivalen, perbedaan terutama pada efek sekunder (efek samping)
Nama obat Antikolinergik Sedasi Hipotensi orthostatik Keterangan

Amitriptyline +++ +++ +++


+++ ++ ++
+++ = berat
Imipramine
Clomipramine
++ ++ + ++ = sedang
+ +++ +
Trazodone
+ ++ + + = ringan
Maprotiline
+ ++ +
Mianserin + + ++
+/- = tidak ada/ minimal sekali
Amoxapine +/- +/- +/-
=non spesifik serotonin
Tianeptine +/- +/- +

Meclobemide +/- +/- +/- =spesifik serotonin


+/- +/- +/-
Sertraline
+/- +/- +/-
Paroxetine
+/- +/- +/-
Fluvoxamine
fluoxetine
Pemilihan Obat
• Pemilihan obat antidepresi sebaiknya mengikuti urutan (step care)
• Step 1 : golongan SSRI (sertaline, ect) bila tidak efektif (sekitar 3 bulan)
• Step 2 : golongan trisiklik (Amitriptyline, etc)
• Step 3 : golongan tetrasiklik (maprotiline, etc)
• golongan “atypical” (trazodone)
• golongan MAOI (moclobemide)
Pemberian Dosis

• Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan :

• Onset efek primer (efek klinis : sekitar 2 - 4 minggu


• Efek sekunder (efek samping) : sekitar 12 – 24 jam
• Waktu paruh : 12 – 48 jam (pemberian 1-2 x/hari)
Proses dalam pengaturan dosis

• Initiating Dosage (dosis anjuran), untuk mencapai dosis anjuran selama


minggu I. Misalnya amytriptylin 25 mg/hari pada hari I dan II, 50 mg/hari
pada hari III dan IV, 100 mg/hari pada hari V dan VI.
• Titrating Dosage (dosis optimal), dimulai pada dosis anjuran sampai dosis
efektif kemudian menjadi dosis optimal. Misalnya amytriptylin 150 mg/hari
selama 7 sampai 15 hari (miggu II), kemudian minggu III 200 mg/hari dan
minggu IV 300 mg/hari.
• Stabilizing Dosage (dosis stabil), dosis optimal dipertahankan selama 2-3
bulan. Misalnya amytriptylin 300 mg/hari (dosis optimal) kemudian
diturunkan sampai dosis pemeliharaan.
lanjutan

• Maintining Dosage (dosis pemeliharaan), selama 3-6 bulan. Biasanya dosis


pemeliharaan ½ dosis optimal. Misalnya amytriptylin 150 mg/hari.
• Tappering Dosage (dosis penurunan), selama 1 bulan. Kebalikan dari
initiating dosage. Misalnya amytriptylin 150 mg/hari à 100 mg/hari selama 1
minggu, 100 mg/hari à 75 mg/hari selama 1 minggu, 75 mg/hari à 50 mg/hari
selama 1 minggu, 50 mg/hari à 25 mg/hari selama 1 minggu.
Kegagalan Terapi
• Kepatuhan pasien menggunakan obat (compliance), yang dapat
hilang oleh karena adanya efek samping, perlu diberikan edukasi
dan informasi
• Pengaturan dosis obat belum adekuat
• Tidak cukup lama mempertahankan pada dosis minimal
• Dalam menilai efek obat terpengaruh oleh presepsi pasien yang
tendensi negative, sehingga penilaian menjadi “bias”.
Kesimpulan
• Antidepresan terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu triciklic antidepressants (TCA),
monoamine oksidase inhibitors (MAOI). selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI),
serotonin/norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), dan atypical antidepressants .
• Depresi ialah gangguan psikiatri yang memiliki gejala utama yaitu afek depresif, kehilangan
minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan
mudah lelah dan menurunnya aktivitas .
• Penggunaan antidepresan dengan golongan tertentu disesuaikan dengan klinis pasien
• SSRI digunakan untuk terapi depresi , gangguan cemas serta gannguan komorbiditas
depresi dengan gangguan fisik.
• Untuk golongan obat MAOI untuk pasien depresi yang tidak responsive atau penderita
ansietas hebat serta pada pasien yang aktivitas psikomotor lemah.
• Golongan SNRI yang bekerja dalam penghambatan ambilan kembali noradrenalin dan
serotonin banyak digunakan untuk pasien depresi yang memiliki efek samping sama
dengan SSRI.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai