Anda di halaman 1dari 69

PSIKOFARMAKA

 
Pembimbing :
dr. Salikur, M.Biomed, Sp.KJ
 
 
Oleh :
Ferina Intan/ FK YARSI / 1102015078
Definisi

Psikofarmaka adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan


saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental
dan perilaku (mind and behavior altering drugs), digunakan untuk terapi
gangguan psikiatri (psychotherapeutic medication)
Klasifikasi

Obat Anti-Psikosis

Obat Anti-Depresi

Obat Anti-Mania

Obat Anti-Anxietas

Obat Anti-Insomnia

Obat Anti-Obsesif Kompulsif

Obat Anti-Panik
Anti-Psikosis
CHLORPROMAZINE
Tipikal PERPHENAZINE
TRIFLUOPERAZINE
FLUPHENAZINE
THIORIDAZINE
HALOPERIDOL
PIMOZIDE
SULPIRIDE
Atipikal CLOZAPINE
OLANZAPINE
QUETIAPINE
ZOTEPINE
RISPERIDON
ARIPIPRAZOLE
Efek Kerja
Mekanisme Kerja

Anti-psikosis TIPIKAL

memblokade reseptor dopamine D2 sehingga efektif untuk gejala positif

Anti-psikosis ATIPIKAL

memblokade reseptor dopamine D2 dan juga serotonin 5HT2 sehingga


efektif juga untuk gejala negatif
Indikasi

• Hendaya berat dalam kemampuan daya menilai realitas

• Hendaya berat dalam fungsi-fungsi mental (gejala positif dan gejala


negatif)

• Hendaya berat dalam fungsi kehidupan sehari-hari


Farmakokinetik

• Obat-obat anti psikotik diberikan secara per oral, dan dapat


memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tubuh yang lain karena
bersifat lipid-soluble.

• Kebanyakan obat antipsikotik bergabung secara intensif dengan


protein plasma (92 – 99%)
• Obat-obatan ini memerlukan metabolisme oleh hati sebelum
eliminasi dan mempunyai waktu paruh yang lama dalam plasma
sehingga memungkinkan once-daily dosing.

• Waktu paruh eliminasi (ditentukan oleh clearance metabolic)


bervariasi, bisa dari 10 sampai 24 jam.
◦ Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hari
hingga dosis efektif (sindroma psikosis reda) dievaluasi setiap 2
minggu dan bila perlu dinaikkan dosis optimal dipertahankan
sekitar 8-12 minggu (stabilisasi)  diturunkan setiap 2 minggu
dosis maintenance dipertahankan selama 6 bulan – 2 tahun
(diselingi drug holiday 1-2 hari/minggu tappering off (dosis
diturunkan tiap 2-4 minggu) stop.
• Obat anti-psikosis parenteral berguna untuk pasien yang sulit teratur
makan obat atau tidak efektif dengan medikasi oral

• Obat anti-psikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat


walaupun diberikan dalam jangka waktu lama, sehingga potensi
ketergantungan sangat kecil.

• Jika dihentikan mendadak timbul gejala cholinergic rebound, yaitu:


gangguan lambung, mual, muntah, diare, pusing, gemetar dan lain-lain
dan akan mereda jika diberikan anticholinergic agents
Efek Samping

• Ekstrapiramidal

• Parkinsonisme (hipersaliva, tremor, bradykinesia, rigiditas otot)

• Distonia

• Akatisia

• Tardive Dyskinesia (TD) Neuroleptic Maglinant Syndrome

• Orthostatic Hypotension
Anti Depresi
Selective Serotonine Reuptake Inhibitor (SSRI) (Citalopram,
Excitalopram,Fluoxetine, Paroxetine, Sertraline)

Serotonine Norephinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI) (Venlafaxine,


Duloxetine, Desvelafaxine, Milnacipran, Levomilnacipran)

Trisiklik (Amitriptilin, Imipramine, Clomipiramine)

Tetrasiklik (Maprotiline, Mianserin)

Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOI) (Moclebemide)

Atypical (Trazadone)
Indikasi
Gejala Sasaran (target syndrome) : SINDROM DEPRESI

Disebabkan oleh defisiensi relatif salah-satu atau beberapa “aminergic

neurotransmitter ” (noradrenalin, serotonin, dopamin) pada celah sinaps

neuron di SSP

diagnostik Sindrom Depresi :

± 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami

◦ Rasa hati yang murung, perubahan mood atau disforia

◦ Perubahan tidur (hipersomnia atau insomnia)


◦ Perubahan nafsu makan (peningkatan atau penurunan)

◦ Kurang tenaga, mudah lelah, kehilangan minat terhadap aktivitas

◦ Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian

◦ Kurang percaya diri

◦ Merasa bersalah dan tidak berguna lagi

◦ Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa depan

◦ Keinginan bunuh diri


Mekanisme Kerja
Sehingga
MAOI terjadi

SSRI hanya menghambat peningkatan

Trisiklik memblokade pengrusakan jumlah

(TCA) reuptake dari serotonin ”aminergic

memblokade serotonin. pada sinaps. neurotransmit

reuptake dari ter” pada

noradrenalin celah sinaps

dan serotonin neuron di

yang menuju SSP

neuron
presinaps.
Tiga Fase Pengobatan Gangguan Depresif :

 Fase akut bertujuan untuk meredakan gejala

 Fase lanjutan untuk mencegah relaps

 Fase pemeliharaan/rumatan untuk mencegah rekuren


Pengaturan Dosis:

Waktu paruh : 12-48 jam (Pemberian 1-2 x/hari)

Ada lima proses dalam pengaturan dosis, yaitu:

• Initiating Dosage (dosis anjuran)

• Titrating Dosage (dosis optimal)

• Stabilizing Dosage (dosis stabil )

• Maintining Dosage (dosis pemeliharaan)

• Tappering Dosage (dosis penurunan)


Mengingat profil efek sampingnya, untuk penggunaan pada sindrom
depresi ringan dan sedang yang datang berobat jalan pada fasilitas
pelayanan kesehatan umum, pemilihan obat anti-depresi sebaiknya
mengikuti urutan (step care) :

Golongan SSRI (Sertraline, etc)

Golongan Trisiklik (Amitriptyline, etc)

Golongan Tetrasiklik (Maprotiline, etc)

Golongan atypical (Trazadone)

Golongan MAOI Reversible


Nama obat Dosis Anti Sedasi Hipertensi Keterangan
anjuran kolinergik ortostatik
mg/h
Amitriptyline 75-150 +++ +++ +++ +++ = berat
Imipramine 75-150 +++ ++ ++
Clomipramine 75-150 ++ ++ ++ ++ = sedang
Trazodone 100-200 + +++ +
Mirtazapine 15-45 + +++ + + = ringan
Maprotiline 75-150 + ++ +
Mianserin 30-60 + ++ + +/- = tidak
Amoxapine 200-300 + + ++ ada atau
Tianeptine 25-50 +/- +/- +/- minimal
Moclobemide 300-600 +/- + + sekali
Setraline 50-100 +/- +/- +/-
Paroxetine 20-40 +/- +/- +/-
Fluvoxamine 50-100 +/- +/- +/-
Fluoxentine 20-40 +/- +/- +/-
Citalopram 20-60 +/- +/- +/-
Efek Samping
Nama obat Efek samping Usia Depresi
Trisiklik Sedatif, otonomik, Pasien usia muda Agitated
(Amitriptyline, kardiologik relatif depression
Imipramine) besar

Tetrasiklik Efek otonomik Pasien usia lanjut Anxietas dan


(Malprotiline, dan kardiologik insomnia yg
Mianserin) dan relatif kecil tetapi menonjol
Atipikal sedatif relatif
(Trazodone, besar
Mirtazapine)

SSRI (Fluoxetine, Sedasi, otonomik, Dewasa & usia Retarded


setraline dll) kardiologik sangat lanjut depression
minimal

MAOI-Reversibel Hipotensi - -
(Moclobemide) ortostatik
Anti Mania
Haloperidol

Carbamazepin

Mania akut

Valproic acid

Anti mania
Divalproex

Profilaksis Lithium
mania Carbonate
Indikasi
Sindrom Mania

Dalam jangka waktu satu minggu hampir setiap hari terdapat keadaan
Afek (mood, suasana perasaan) yang meningkat, ekspresif atau iritabel.

Mekanisme kerja anti mania

Sindrom mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin dalam celah


sinaps neuron, khususnya pada sistem limbik, yang berdampak terhadap
“Dopamin receptor supersensitivity”
Paling sedikit 4 gejala berikut :

• Peningkatan aktivitas

• Lebih banyak bicara dari biasanya atau adanya dorongan untuk


berbicara terus menerus

• Flight of ideas

• Rasa harga diri yang melambung

• Berkurangnya kebutuhan tidur

• Mudah teralih perhatian


LITHIUM CARBONATE

Pilihan utama untuk meredakan sindrom mania akut atau profilaksis


terhadap sindrom mania yang kambuhan pada gangguan afektif bipolar
 kemampuan mengurangi “dopamin receptor supersensitivity”
dengan meningkatkan “cholinergic-muskarinik activity” dan
menghambat “cyclic AMP dan phosphoinositides”
LAMA PEMBERIAN

◦ Sindrom mania akut  gejala mereda  lithium carbonate hrs


diteruskan > 6 bulan  tappering off

◦ Gangguan afektif bipolar dan unipolar  beberapa tahun

PEMBERIAN OBAT

▫ Mania akut : haloperidol (I.M) + tab Lithium carbonate  muncul


efek 7-10 hari

▫ Gangguan afektif bipolar: Lithium carbonate  profilaksis

▫ Carbamazepine, valproic acid, Divalproex  pengganti Lithium


carbonate
EFEK SAMPING

◦ Lithium dosis dan kondisi pasien

◦ Gejala efek samping yang dini (kadar serum lithium 0,6-1,2 mEg/L)

◦ Mulut kering, haus, gastrointestinal distress, kelemahan otot, poliuri,


tremor halus lebih nyata pada pasien usia lanjut + neuroleptika +
antidepresan

◦ Tidak ada efek sedasi dan ekstrapiramidal

◦ Gejala intoksikasi (kadar serum lithium > 1,5 mEq/L)


HALOPERIDOL

Haloperidol adalah turunan butiropenon yang mempunyai aktivitas sebagai


antipsikotik dan efektif untuk pengelolaan hiperaktivitas, agitasi dan mania.
Reaksi ekstrapiramidal timbul pada 80% penderita yang diobati dengan
haloperidol.

Indikasi pada keadaan:

• Psikosis akut dan kronis

• Halusinasi pada skizofrenia

• Kelainan sikap dan tingkah laku pada anak


• Sedian haloperidol terdapat dalam bentuk

• Tablet: 0,5 mg, 1,5 mg dan 5 mg

• Likuor (injeksi): 2 mg/ml dan 5 mg/ml

• Besarnya dosis tergantung kepada umur, keadaan fisik dan derajat


kehebatan gejalanya. Untuk dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun :
• Dosis awal bila gejala sedang: 0,5 - 2 mg pemberian 2-3 kali per
hari.
• Dosis awal bila gejala berat: 3 - 5 mg pemberian 2-3 kali per hari.
Karbamazepine

Karbamazepin biasanya dimulai dengan dosis 200-400 mg per hari


dalam 3 atau 4 dosis dan ditingkatkan menjadi 800-1000 mg per hari
pada akhir minggu pertama pengobatan.

Bila kemajuan terapi tidak tercapai pada akhir minggu ke-2 maka dosis
karbamazepin dapat ditingkatkan sampai 1600 mg per hari
Asam Valproat
Valproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan
cepat diubah menjadi bentuk asam di dalam lambung.

Indikasi pemberian asam valproat adalah :

• Epilepsi

• Gangguan bipolar

• Gangguan skizoafektif

• Gangguan mental lain: Gangguan depresif berat, gangguan panik,


gangguan stres pasca trauma, gangguan bulimia nervosa
◦ Asam valproat tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg dan bentuk sirup
250 per 5 ml.

◦ Dosis hari pertama adalah 250 mg diberikan bersama makanan.

◦ Dosis dapat dinaikkan sampai 250 mg per oral 3 kali per hari selama 3
sampai 6 hari.

◦ Dosis anak yang disarankan berkisar antara 20- 30 mg per KgBB per
hari.
NATRIUM DIVALPROEX

• Obat ini efektif untuk penanganan epilepsi, baik bangkitan sederhana,


kompleks, absen, campuran dan tonik klonik (grand mall).

• Natrium divalproex ini juga digunakan untuk penanganan gangguan


bipolar episode manik pada dewasa, dan mencegah sakit kepala
migrain.
Sedian natrium divalproex tersedia dalam tablet 125 mg, 250 mg, 500
mg, bentuk kapsul 125 mg dan bentuk sirup 250 mg per 5 ml.

Untuk penanganan mania, terapi diawali dengan dosis harian 750 mg.
pada beberapa pasien dosis harus ditingkatkan sampai 1000 mg per
hari.
Anti Anxietas

Obat anti-ansietas mempunyai beberapa sinonim, antara lain psikoleptik,


transquilizer minor dan anksioliktik. Obat anti-cemas, juga dikenal
sebagai obat penenang, ada obat yang meredakan kecemasan dengan
memperlambat sistem saraf pusat.
Indikasi

Gejala sasaran: Sindom Anxietas

Diagnostik terdiri dari:

Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik terhadap 2


atau lebih hal yang dipersepsi sebagai ancaman, perasaan ini
menyebabkan individu tidak mampu istirahat dengan tenang.
Terdapat paling sedikit 6 dari 18 gejala :

◦ Kedutan otot ◦ Pusing

◦ Otot tegang ◦ Mual

◦ Mudah tersinggung ◦ Badan menggigil

◦ Tidak bisa diam ◦ Sering BAK

◦ Mudah lelah ◦ Sukar menelan

◦ Nafas pendek ◦ Perasaan jadi peka

◦ Jantung berdebar ◦ Mudah kaget

◦ Telapak tangan basah ◦ Sulit konsentrasi

◦ Mulut kering ◦ Susah tidur


Cara Kerja

Sindrom ansietas disebabkan hiperaktivitas dari sistem limbik yang terdiri


dari dopaminergic, nonadrenergic, seretoninergic neuron yang
dikendalikan oleh GABA-ergic yang merupakan suatu inhibitory
neurotransmitter.

Obat antiansietas benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya yang


akan menaikkan aksi inhibitor dari GABA, sehingga hiperaktivitas
tersebut mereda.
BENZODIAZEPIN
• Benzodiazepine memiliki rasio teraupetik yang tinggi sebagai anti ansietas
dan kurang menimbulkan adiksi

• Benzodiazepine sebagai “drug of choice” karena spesifisitas, potensi dan


kemanannya.

• Spectrum klinis benzodiazepine meliputi efek anti ansietas (lorazepam,


clobazam, bromazepam), antikonvulsan, anti insomnia
(nitrazepam/flurazepam), dan premedikasi tingkat operatif (midazolam).

• Efek klinis terlihat bila kadar obat dalam darah telah mencapai “steady state”
dimana dapat dicapai 5-7 hari dengan dosis 2-3 kali sehari.
• Onset of action cepat dan langsung memberikan efek.

• Mulai dengan dosis awal (dosis anjuran) kemudian dinaikkan dosis setiap
3-5 hari sampai mencapai dosis optimal.

• Dosis ini dipertahankan 2-3 minggu. Kemudian diturunkan 1/8 x dosis


awal setiap 2-4 minggu sehingga tercapai dosis pemeliharan. Bila kambuh
dinaikkan lagi dan tetap efektif pertahankan 4-8 minggu.

• Pemberian obat tidak boleh lebih dari 1-3 bulan dan penghentian selalu
secara bertahap.
Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran
Benzodiazepin Diazepam Tablet 2-5 mg Peroral 10-30 mg/hari,
    2-3x/hari parental IV/IM
2-10 mg/kali, setiap 3-4
jam

Klordiazepoksoid Tablet 5 mg 15-30 mg/hari


Kapsul 5 mg 2-3 x/hari

Lorazepam Tablet 0,5-2 mg 2-3x 1 mg/hari


Clobazam Tablet 10 mg 2-3x 10 mg/hari
 

Brumazepin Tablet 1,5-3-6 mg 3x1,5 mg/hari


 

Oksazolom Tablet 10 mg 2-3x 10 mg/hari


Klorazepat Capsul 5-10 mg 2-3x 5 mg/hari
Alprazolam Tablet0,25-0,5-1 mg 3x 0,25-0,5 mg/hari
Prazepam Tablet 5 mg 2-3x 5 mg/hari
Non Benzodiazepin Sulprid Capsul 50 mg 100-200 mg/hari
Buspiron Tablet 10 mg 15-30 mg/hari
Efek Samping

Efek samping untuk golongan anxietas, khususnya benzodiazepine


adalah:

(1) reaksi yang lazim: kelelahan, mengantuk, ataksia

(2) reaksi yang jarang terjadi: konstipasi, inkontinensia, retensia urin,


mata kabur, disartria, nausea, mulut kering, tremor, ruam kulit

(3) efek paradoksikal: kebingungan, depresi, nyeri kepala, perubahan


libido, vertigo, gangguan memori
Indikasi

Gejala sasaran: Sindrom insomnia

Diagnostik terdiri dari:

• Membutuhkan waktu > ½ jam untuk tertidur atau tidur kembali


setelah bangun sehingga siklus tidur tidak utuh dan menimbulkan
keluhan gangguan kesehatan

• Hendaya dalam kehidupan fungsi sehari-hari


Cara kerja anti insomnia

Obat anti-insomnia bekerja pada reseptor BZ1 di susunan saraf pusat


yang berperan dalam memperantarai proses tidur.
Cara penggunaan

◦ Dosis anjuran untuk pemberian tunggal 15-30 menit sebelum tidur.

◦ Dosis awal dapat dinaikkan sampai mencapai dosis efektif dan


dipertahankan sampai 1-2 minggu, kemudian secepatnya tapering off
untuk mencegah timbulnya rebound dan toleransi obat.
◦ Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebih
perlahan-lahan untuk menghidari oversedation dan intoksikasi.
◦ Lama pemberian tidak lebih dari 2 minggu agar risiko ketergantungan
kecil
Pemilihan obat, ditinjau dari sifat gangguan tidur :

• Initial Insomnia (sulit masuk ke dalam proses tidur)


Obat yang dibutuhkan adalah bersifat “Sleep inducing anti-insomnia” yaitu golongan
benzodiazepine (Short Acting) . Misalnya pada gangguan anxietas

• Delayed Insomnia (proses tidur terlalu cepat berakhir dan sulit masuk kembali ke
proses tidur selanjutnya)
Obat yang dibutuhkan adalah bersifat “Prolong latent phase Anti-Insomnia”, yaitu
golongan heterosiklik antidepresan (Trisiklik dan Tetrasiklik)
Misalnya pada gangguan depresi

• Broken Insomnia (siklus proses tidur yang normal tidak utuh dan terpecah-pecah
menjadi beberapa bagian (multiple awakening).
Obat yang dibutuhkan adalah bersifat “Sleep Maintining Anti-Insomnia”, yaitu
golongan phenobarbital atau golongan benzodiazepine (Long acting).
• Pemakaian obat antiinsomnia sebaiknya sekitar 1-2 minggu saja,
tidak lebih dari 2 minggu, agar resiko ketergantungan kecil.
Penggunaan lebih dari 2 minggu dapat menimbulkan perubahan
“Sleep EEG” yang menetap sekitar 6 bulan lamanya.

• Kesulitan pemberhetian obat seringkali oleh karena “Psychological


Dependence” (habiatuasi) sebagai akibat rasa nyaman setelah
gangguan tidur dapat ditanggulangi.
Anti Insomnia
Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran
Benzodiazepin Nitrazepam Tablet 5 mg Dewasa 2 tab
  Lansia 1 tab
Triazolam Tab 0,125 mg Dewasa 2 tab
  Lansia 1 tab
Tab 0,250 mg Dewasa 2 tab
Lansia 1 tab
Estazolam Tab 1 mg 1-2 mg/malam
Tab 2 mg
Non Chloral hydrate Soft cap 500 mg 1-2 cap
Benzodiazepin 15-30 menit
sebelum tidur
Efek Samping

• Supresi SSP (susunan saraf pusat) pada saat tidur.

• Hati-hati pada pasien dengan insufisiensi pernapasan, uremia,


gangguan fungsi hati, oleh karena keadaan tersebut terjadi penurunan
fungsi SSP, dan dapat memudahkan timbulnya koma. Pada pasien
usia lanjut dapat terjadi “over sedation”, sehingga resiko jatuh dan
trauma menjadi besar, yang sering terjadi adalah “hip fracture”.
Anti Obsesif Kompulsif

Obat anti obsesif kompulsif dapat digolongkan menjadi:

• Obat anti obsesif kompulsif trisiklik, contoh klomipramin.

• Obat anti obsesif kompulsif SSRI, contoh sertralin, paroksin,


fluvoxamine, fluoxetine, citalopram
Cara Kerja dan Indikasi

Mekanisme kerja obat anti obsesif kompulsif adalah sebagai serotonin


reuptake blockers (menghambat reuptake neurotransmitter serotonin)
sehingga hipersensitivitas tersebut berkurang.
◦Gejala sasaran: Sindrom Obsesif Kompulsif

◦Diagnostik terdiri dari:

◦Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala-gejala

obsesif kompulsif yang memiliki ciri-ciri:

◦Diketahui / disadari sebagai pikiran, bayangan atau impuls dari diri individu sendiri

◦Pikiran, bayangan atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak

menyenangkan.

◦Melaksanakan tindakan sesuai pikiran, bayangan atau impuls tersebut di atas bukan

merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan

◦Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil di lawan /

dielakkan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.
• Obat dimulai dengan dosis rendah klomipramin mulai dengan 25-50 mg /hari
(dosis tunggal malam hari), dinaikkan secara bertahap dengan penambahan 25
mg/hari sampai tercapai dosis efektif (biasanya 200-300 mg/hari).

• Dosis pemeliharan umumnya agak tinggi, meskipun bersifat individual,


klomipramin sekitar 100-200 mg/hari dan sertralin 100 mg/hari.

• Sebelum dihentikan lakukan pengurangan dosis secara tappering off.

• Meskipun respon dapat terlihat dalam 1-2 minggu, untuk mendapatkan hasil yang
memadai setidaknya diperlukan waktu 2- 3 bulan dengan dosis antara 75-225
mg/hari.
Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran

Clomipramine Anafranil Tablet 25 mg 75-200 mg/hr


Fluvoxamine Luvox Tablet 50 mg 100-200 mg/hr
 

Zoloft Tablet 50 mg 50-150 mg/malam


Sertraline

Fluoxetine Prozac Cap 20 mg 20-80 mg/hr


Nopres Caplet 20 mg
Antiprestin Cap 10-20 mg
Andep Cap 20 mg

Paroxetine Seroxat Tablet 20 mg 40-60 mg/ hr

Citalopram Cipram Tablet 20 mg 40-60 mg/hari


Efek Samping

◦ Efek anti-histaminergik (sedasi, mengantuk, kewaspadaan berkurang,


kinerja psikomotor menurun,dll)

◦ Efek anti-kolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urin,


penglihatan kabut, konstipasi,dll)

◦ Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi ortostatik)

◦ Efek neurotoksis ( tremor halus, kejang-epileptik, insomnia)

Efek samping yang tidak berat (tergantung daya toleransi dari penderita),
umumnya dapat ditoleransi oleh penderita dan akan menhilang dalam waktu
sekitar 3 minggu bila tetap diberikan dalam dosis yang sama.
Anti Panik

Penggolongan obat anti panik dibagi atas:

• Obat anti panik trisiklik (contoh : imipramin, klomipramin)

• Obat anti panik benzodiazepin (contoh : alprazolam)

• Obat anti panik MAOI-Reversible (RIMA)(contoh : mokoblemid)

• Obat antipanik SSRI (contoh : sertalin, fluoksetin, paroksetin dan


fluoksamin)
Indikasi
• Selama paling sedikit satu bulan, mengalami beberapa kali serangan

anxietas berat yang

• memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

▫ Serangan anxietas tersebut terjadi pada keadaan-keadaan

sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya

▫ Serangan anxietas tersebut tidak terbatas pada situasi yang telah

diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya.


◦ Terdapat keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada
periode diantara serangan-serangan panik (meskipun demikian,
umumnya dapat terjadi juga komplikasi “anxietas antisipatorik”, yaitu
anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang
mengkhawatirkan akan terjadi).
• Mulai dengan dosis rendah, secara perlahan-lahan dosis dinaikkan dalam
beberapa minggu untuk meminimalkan efek samping dan mencegah
terjadinya toleransi Obat.

• Dosis efektif biasanya dicapai dalam waktu 2-3 bulan.

• Lamanya pemberian obat tergantung dari individual, umumnya selama 6-12


bulan, kemudian dihentikan secara bertahap selama 3 bulan bila kondisi
penderita sudah memungkinkan.

• Dalam waktu 3 bulan bebas obat 75% penderita menunjukkan gejala


kambuh.

• Dalam keadaan ini maka pemberian obat dengan dosis semula diulangi
selama 2 tahun. Setelah itu dihentikan secara bertahap selama 3 bulan.
Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran

Imipramine Tofranil Tablet 25 mg 75-150 mg/hari

Clomipramine Anafranil Tablet 25 mg 75-150 mg/hari

Alprazol Xanax Tablet 0,25 mg, 0,5 mg,1 mg 2-4 mg/hari

Moclobemid Aurorix Tablet 150 mg 300-600 mg/hari

Sertralin Zoloft Tablet 50 mg 50-100 mg/hari


Fluoxetin Prozac Capsul dan caplet 20 mg 20-40 mg/hari
Elizac
Antiprestin
Courage
Kalxetin

Parocetin Seroxat Tablet 20 mg 20-40 mg/hari


Fluvoxamin Luvox Tablet 50 mg 50-100 mg/hari

Citalopram Cipram Tablet 20 mg 20-40 mg/hari


Efek Samping

 Efek anti-histaminergik (sedasi, mengantuk, kewaspadaan


berkurang, kinerja psikomotor menurun,dll)
 Efek anti-kolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi
urin, penglihatan kabut, konstipasi,dll)
 Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi ortostatik)
 Efek neurotoksis ( tremor halus, kejang-epileptik, agitasi,
insomnia)
DAFTAR PUSTAKA
• Maslim R. Panduan. 2007. Praktis : Penggunaan Obat Psikotropik (Psychotropic
Medication). Edisi ketiga. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Ama
• Gunawan SG, Setabudy R, Nafrialdi, dan Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Edisi
ke-lima. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007. hal. 171-7
• Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Synopsis of Psychiatry : Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Ed. Lippincott Williams & Wilkins, 2007.
• Maramis, Willy F. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Airlangga University
Press. 2009.
• Hollister LE. Obat antidepresan. Dalam: Farmakologi dasar dan klinik. Katzung
BG. Edisi ke-enam.1998. Jakarta: EGC. hal. 467-77.
• Elvira SD, Hadisukanto G. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
2010. hal. 356-60.

Anda mungkin juga menyukai