GANGGUAN KONVERSI
Chlordiazepoxide
15-100 0,5-4
(Librium)
Antidepresan
• Efektif untuk gangguan depresi dan berbagai jenis gangguan cemas
• Antidepresan digolongkan menjadi:
– Trisiklik (TCA), contoh: amitriptyline, imipramin, clomipramine.
Adapun ciri-ciri dari golongan ini yaitu:
Merupakan anti depresan generasi pertama.
Reaksi klinik optimum: setelah 2-4 mg
Hati hati pada pasien usia lanjut, dan kondisi medik lain
khususnya jantung, karena sangat sensitif dengan efek samping
yang berkaitan dengan reseptor kolinergik dan alpa adrenergik
– SSRI, contoh: paroxetine, fluoxetine, fluvoxamine, sertraline. Adapun
ciri-ciri dari golongan ini yaitu:
Efektif untuk depresi dan beberapa gangguan cemas
Efektif untuk komorbid depresi dengan gangguan fisik
(jantung, kejang, trauma kepala, stroke, dementia, parkinson,
asma,glaukoma dan kanker
Minggu I kadang menimbulkan gejala cemas, gelisah,
insomnia, & gangguan pencernaan
Pemberian BZD sementara dapat mengurangi lama dan
beratnya gejala
Fluoxetine dapat menyebabkan hipoglikemia, pasien yang
mendapat terapi insulin harus ada penyesuaian
– Golongan lain, contoh: mirtazapine, trazodone
Tabel Farmakologi Golongan Antidepresan
Hipotensi
Dosis Level Efek
Jenis Obat Anticholinergik Sedasi Orthostati
mg/hari Dalam Plasma
k
Amitryptilin
50-300 ++++ ++++ ++ 110-250
(Laroxyl)
Clomipramine
25-250 +++ +++ ++ 80-100
(anafranil)
Imipramine
30-300 ++ ++ +++ 200-350
(Tofranil)
Tetracyclic
Maproptiline 50-225 ++ ++ + 200-300
(Ludiomil)
FLUOXETINE 20-60 0 0 0
FLUVOXAMIN
50-300 0 0/+ 0
E
2. Pendekatan Psikoterapi
Adapun yang termasuk pendekatan psikoterapi yaitu:
• Psikoterapi suportif
• CBT (Cognitive Behaviour Therapy)
• Relaksasi
• Hipnosis
Induksi dari keadaan konsentrasi fokal dengan pengecilan dari kesadaran
perifer, ditimbulkan melalui penggunaan sugesti. Dalam hipnosis, persepsi
subyek dapat alami perubahan, > responsif terhadap saran. Dapat memberikan
respon terhadap saran yang diberikan setelah hipnosis berakhir
• Hipnoterapi
Suatu bentuk terapi pemberdayaan pikiran bawah sadar dengan
mengistirahatkan pikiran sadar. Adapun tujuan dari terapi ini yaitu
mengetahui masalah utama dari pasien sehingga datang ke dokter dan
menyelesaikan masalahnya oleh dia sendiri sehingga pasien menjadi lebih
nyaman & menerima kondisinya.
Referensi
1. Ardani, Tristiardi Ardi. 2013. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.Bandung : Karya
Putra Darwati
2. Fausiah, Fitri. 2005. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia
3. Tomb, David. A. 2000. Psikiatri Edisi 6. Jakarta: EGC