Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
Penyusun
1. Profil Keluarga
Identitas Penderita
Nama : Tunnia dg Lebang
Tempat dan tanggal lahir : 07 April 1953
Umur : 66 Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Alamat : Jl. Sultan Alauddin LRG I
Tanggal Kunjungan :19 Januari 2019.
Identitas Anggota Keluarga dalam Satu Lingkungan Rumah
a. Anak Penderita
Nama : Ibrahim
Pekerjaan : Juru Parkir
Pendidikan : SD
Riwayat Penyakit :Depresi
b. Anak Penderita
Nama : Mansyur
Pekerjaan : Juru Parkir
Pendidikan : SMP
Riwayat Penyakit : Varicella
c. Menantu penderita
Nama : Ani
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Riawayat Penyakit : -
Penentuan kasus kedokteran keluarga ini bekerja sama dengan pihak puskesmas
Mangasa. Berdasarkan observasi yang dilakukan penyakit Hipertensi masuk ke dalam
10 penyakit terbesar pada tahun 2017. Menurut Pemegang Program Hipertensi di
Puskesmas Mangasa terdapat banyak kasus dengan diagnosis Hipertensi salah satunya
yang terdeteksi pada saat pelacakan bulan Januari 2019. Penderita tersebut rutin ke
puskesmas dan telah mendapatkan terapi pemulihan dari pihak puskesmas sehingga
disarankan untuk menilai perkembangan status kesehatan penderita serta melihat
kondisi lingkungan pasien dan mencari kemungkinan faktor penyebab. Pada tanggal 19
Januari 2019, kami mulai melakukan observasi dimana kami dibagi menjadi 2
kelompok. Kelompok pertama bertugas melakukan observasi di lingkungan Puskesmas
untuk meminta data rekam medis pasien sekaligus melakukan wawancara dengan pihak
puskesmas, sedangkan kelompok kedua melakukan kunjungan ke rumah pasien
penderita Hipertensi yang berinisial Ny. T. Kami melakukan observasi serta wawancara
kepada pasien seputar riwayat penyakit yang diderita, keadaan dalam rumah tangga
maupun keadaan lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
telah dilakukan, kami menemukan banyak faktor baik eksternal maupun internal yang
diduga kuat berpengaruh terhadap kondisi pasien tersebut. Diakhir sesi, kami
melakukan edukasi terhadap pasien mengenai pola hidup sehat, dan upaya pencegahan
komplikasi dari Hipertensi tersebut
3. Hasil Observasi Rumah Pasien
a. Anamnesis
Ibu Tunnia dg Lebang merupakan salah satu kasus yang berikan dari poli umum
puskesmas Mangasa. Ibu tunnia telah lama menderita penyakit hipertensi dan saat
ini kondisi hipertensinya dapat dikategorikan terkontrol dengan setiap hari ibu
tunnia meminum obat yang diresepkan. Selain hipertensi ibu Tunnia juga menderita
kolesterol, asam urat dan osteoporis. Saat dilakukan anamnesis pasien mengeluh
nyeri pada lutut dan sendi – sendi lainnya saat itu.
Setiap hari pasien rutin meminum obat yang diresepkan oleh dokter puskesmas
mangasa yaitu Amlodipin 10 mg, Simvastatin dan neurodex. Pasien juga mulai
mengurangi makanan yang merupakan pantangan dari penyakitnya seperti gorengan
dan makanan bergaram tinggi. Saat dikunjungi tampak pasien mengeluh nyeri pada
lutut dan persendian lainnya.
Pasien merupak seorang janda yang memiliki 5 orang anak, suami pasien telah
meminggal 6 bulan lalu dengan riwayat asma dan asam urat pula. Anak pertama dari
pasien merupakan seorang laki - laki dan telah lama meninggalkan rumah untuk
bekerja begitu pula dengan anak keduanya yang dimenikah dengan seorang tentara.
Anak pertama dan kedua pasien ini jarang menghubungi ataupun mengunjungi
pasien. Anak ketiga dari pasien telah meninggal dengan riwayat asma.
Saat ini pasien tinggal bersama Mansyur (anak keempat), Ibrahim (anak kelima, dan
Ani (Menantunya). Mansyur merupakan tulang punggung keluarga tersebut
sedangkan Ibrahim mulai tampak membaik setelah menderita depresi akibat sang
ayah meninggal. Ani merupakan istri dari Mansyur yang baru 1 tahun menikah.
Anamnesis Keluarga:
- Bentuk dan Fungsi keluarga
Multigenerational Family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggal bersama dalam satu rumah
- Family Cyrcle
Tahap Siklus Keluarga : Tahap menjanda atau menduda, dimulai
dari saat meninggalnya suami atau istri hingga pasangannya meninggal
dunia.
Siklus Hidup Keluarga : Tahap V (dissolution), salah satu pasangan
meninggal dunia.
- Genogram
Alm Ibu T
Bpk T 65 thn
Mansur Ani
41 tahun 33 tahun
thn
- Apgar Keluarga
PENILAIAN
HAMPI
KADAN
R
KOMPONEN PERNYATAAN G
SELALU TIDAK
KADAN
PERNA
G
H
1.ADAPTASI Saya puas dengan
bantuan yang
diberikan oleh
KELUARGA*
2
saya jika saya
berada dalam
kesulitan
b. Pemeriksaan Fisik
Dari rekam medis kunjungan terakhir ibu Tunnia pada tanggal 07 Januari 2019
didapat TD 120/80 mmHg, BB 43 kg, dan TB 142 cm. Saat kunjungan tersebut
dilakukan pula pemeriksaan GDS dengan hasil 141 dan pemeriksaan urine dengan
hasil sedimen albumin positif (+) , dan epitel sel positif (+). Pada Saat dilakukan
kunjungan hanya dilakukan pemeriksaan tekanan darah yang didapat yaitu TD ibu
Tunnia 130/80 mmHg dan TD Ani 100/80 mmHg.
4. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara pula, pasien hanya bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan pemasukan berasal dari anaknya yang bekerja sebagi Juru Parkir
dan untuk pengobatan pasien menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS)
3. Kondisi Rumah
Berdasarkan dari hasil observasi kami, pasien tinggal di daerah yang kumuh
dengan jarak antara rumah sangat rapat dan sanitasi lingkungan yang buruk.
Pasien juga tinggal di rumah tanpa ventilasi dan kurang terkena sinar
matahari sehingga ini dapat berdampak buruk untuk kesehatan pasien.
4. Faktor resiko :
5. Pemecahan Masalah
Sebagai dokter keluarga, langkah-langkah yang kami ambil adalah sesuai dengan
lingkungannyasebagai berikut:
1. Personal
hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, pasien perlu memperbaiki pola
2. Komprehensif
Primordial :
a. Menjelaskan kepada pasien perlunya menjaga pola makan dan gaya hidup
yang sehat..
Primer :
a. Menjaga pola hidup seperti :
o Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat
seseorang lebih berisiko terserang hipertensi.
o Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan
lebih terhindar dari risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat
atau bersepeda 2-3 jam setiap minggu.
o Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya,
roti dari biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran.
o Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu
sendok teh.
o Kurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari takaran
alkohol yang disarankan, bisa meningkatkan risiko hipertensi.
o Berhenti merokok. Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi
secara langsung, tetapi rokok bisa membuat arteri menyempit,
sehingga meningkatkan risiko serangan jantungdan stroke.
o Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan. Meminum lebih dari
empat cangkir kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.
Sekunder :
putus.
Tersier :
tekanan darah
d. Pengisiin berat badan dan perkembangan berat badan pasien tiap bulan
selama terapi
4. Mengutamakan pencegahan
a. Mengingatkan pasien untuk selalu melakukan cek tekanan darah secara berkala
c. Menjelaskan kepada pasien dan pasien itu sendiri bagaimana cara-cara untuk