Klinik Khusus
Sahyuddin
Div of Hematology & Med Oncology - Dept of Int Medicine
Medical Fac , Hasanuddin Univ
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
Tingkat Keterampilan: 4A
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Kursi atau meja periksa
Teknik Pemeriksaan
1. Frekuensi
normal : 50 – 90 x/menit.
Bradikardia : ≤ 50 x/menit
Takikardia : > 100 x/menit .
2.Irama
Apabila didapatkan irama jantung
ireguler (fibrilasi atrial dan kontraksi
prematur atrial atau ventrikel)
Untuk seluruh pola denyut arteri
ireguler diperlukan pemeriksaan
Pemeriksaan A. radialis
EKG untuk mengidentifikasi aritmia.
3. Pemeriksaan Pernapasan
Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan: Menilai pernapasan & kelainan
Teknik Pemeriksaan
Pasien posisi berdiri berhadapan dengan pemeriksa. Bila tidak bisa,
pasien dapat duduk di meja periksa atau dalam posisi berbaring. Posisi
pemeriksa paling baik berada di ujung kaki pasien.
Nilai: - Tipe pernapasan - Rasio inspirasi & ekspirasi
- Frekuensi napas - Batuk & nafas tambahan
- Dalamnya pernapasan - Adanya dyspnoe
- Regularitas - Postur & otot bantu nafas
- Sianosis sentral & perifer
4. Pemeriksaan Suhu
Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan
Mampu melakukan pengukuran suhu
Mampu menentukan letak pengukuran suhu
Alat dan Bahan
Termometer raksa (termometer digital), Kapas alkohol
Teknik Pemeriksaan
A. Pemeriksaan suhu di aksilla
Menjelaskan pemeriksaan yg akan dilakukan & prosedurnya.
Siapkan termometer (air raksa, digital, dll).
Cuci tangan terlebih dahulu, bersihkan termometer dg kapas alcohol.
Pastikan ketiak tidak basah, selipkan di ketiak dan tunggu selama 10 menit
(pada termometer digital sampai bunyi).
B. Pemeriksaan suhu oral
Bersihkan termometer dengan kapas alkohol.
Buka mulutnya dan angkat lidahnya.
Selipkan termometer di bawah lidah.
Minta pasien untuk menutup mulutnya kembali.
Tunggu selama 10 menit
C. Pemeriksaan suhu rektal
Bersihkan termometer dengan kapas alkohol.
Posisikan penderita miring dengan fleksi pada panggul.
Olesi termometer dengan lubrikan.
Masukkan termometer pada anus dg kedalaman 3-4 cm arah menuju
umbilikus,Tunggu selama 10 menit.
IV. Tehnik penyuntikan
Cara injeksi :
1. Injeksi intramuscular
2. Injeksi intravena
3. Injeksi subcutan
TEHNIK ASPIRASI
Harus dilakukan pd IM & IV.
IM : ujung jarum menembus PD (obat masuk IV intravena)
emboli akibat reaksi komponen kimia obat.
Prosedur :
IV : Jarum telah memasuki pembuluh darah, dan dilakukan aspirasi :
Apabila darah masuk tertarik lokasi telah tepat obat dimasukkan
IM : Jarum yang semestinya mencapai jaringan otot rupanya
bersarang di pembuluh darah.Hal ini biasanya terjadi karena lokasi
injeksi kurang tepat. Cabut jarum dan ulangi prosedur penyuntikan
dari awal.
TEHNIK DESINFEKSI KULIT DI LOKASI SUNTIKAN