45-75
10-30
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja dari obat anti depresan adalah menghambat reuptakeaminergik
neurotransmitter, menghambat penghancuran oleh enzim monoamineoksidase sehingga
terjadi peningkatan jumlah aminergik neurotransmitter padasinaps neuron di susunan saraf
pusat.
Indikasi
Gejala sasaran dari obat ini ialah sindrom depresi. Butir-butir diagnostik sindrom depresi
sebagai berikut:
Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami:
1.
Rasa hati murung.
2.
Hilang rasa minat dan rasa senang.
3.
Kurang tenaga hingga mudah lelah dan kendur kegiatan.
Keadaan di atas disertai gejala-gejala:
1.
Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian.
2.
Pengurangan rasa harga diri dan percaya diri.
3.
Pikiran perihal dosa dan diri tidak berguna lagi.
4.
Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa depan.
5.
Gagasan atau tindakan mencederai diri/bunuh diri.
6.
Gangguan tidur.
7.
Pengurangan nafsu makan.
Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari bermanifestasi dalam gejalapenurunan
kemampuan bekerja, hubungan social dan melakukan kegiatan rutin.
Kontraindikasi
Kontraindikasi dari obat anti depresan adalah penyakit jantung koroner,glaukoma,
retensi urin, hipertrofi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsy, penggunaanbersama obat
lithium
Efek Samping
Efek samping obat anti depresi dapat berupa:
Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi,sinus takikardia
dll).
Sedasi
Simpatomimetik
Antimuskarinik
lain
Gemetar, insomnia
Penglihatan kabur, konstipasi, susah buang
Kardiovaskular
Psikiatris
Neurologis
Metabolik-endokrin
menarik diri
Seizure
Berat badan meningkat, gangguan seksual
MAOI
Amoxapine
(pheneizine)
Sama seperti efek pada trisiklik dengan
tambahan dari efek yang dihubungkan
Maprotiline
dengan antipsikosis
Sama seperti pada trisiklik, seizure
Mirtazapine
tergantung dosis
Somnolen, selera makan meningkat, berat
Trazadone, nefazodone
Venlafaxine
Bupropion