Patofisiologi
Cidera Kepala
TIK - Oedem
- Hematom
Respon Biologi
Hypoxemia
Kelainan Metabolisme
Cidera Otak Primer
Kontusio
Laserasi
Gangguan Autoregulasi
Rangsangan Simpatis
Stress
Tahanan Vaskuler
Katekolamin
Sistemik & TD
O2 Ggan Metabolisme
Tek. Pemb.Darah
Mual, Muntah
Pulmonal
Asam Laktat
Tek. Hidrostatik
Oedem Otak
Cerebral
Difusi O2 Terhambat
Penatalaksanaan
Secara umum penatalaksanaan terapeutik pasien dengan trauma kepala adalah sebagai berikut
1; Nilai fungsi saluran nafas dan respirasi
2; Pemberian oksigenisasi
3; Awasi tekanan darah
4; Kenali tanda-tanda syok akibat hipovolemik atau neurogetik
5; Observasi 24 jam
6; Jika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu
7; Berikan terapi intravena bila ada indikasi
8; Anak diistirahatkan atau tirah baring
9; Pemberian obat-obat untuk vaskulasisasi
10; Pemberian obat-obat analgetik
11; Pembedahan bila ada indikasi
12; Nilai fungsi saluran nafas dan respirasi
13; Pemberian oksigenisasi
Pengkajian :
1; Pengkajian subyektif.
2; Pengkajian Objektif
Aktifitas
Gejala :Merasa lemah, lelah, hilang keseimbangan.
Tanda : Perubahan kesadaran,letargi,hemiparese quadreplegia, ataksia, cara berjalan tak
tegap. Masalah dalam keseimbangan cedera (trauma) ortopedi, kehilangan tonus otot, otot
spastik.
Sirkulasi
Gejala : Perubahan tekanan darah atau normal (hipertensi).
Perubahan frekwensi jantung (bradikardia, takikardia yang diselingi dengan bradikardia,
disritmia).
Integritas Ego
Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis).
Tanda : Cemas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung, depresi dan impulsif.
Eliminasi
Gejala :
Makanan/Cairan
Gejala : Mual, muntah, dan mengalami perubahan selera.
Tanda : Muntah (mungkin proyektil). Gangguan menelan (batuk, air liur keluar disfagia)
Neurosensori
Gejala :
Diagnosa Keperawatan.
1. Tidak efektifnya pola napas berhubungan dengan depresi pada pusat napas di otak,
kerusakan neorovaskular. .
2. perubahan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan peningkatan TIK.
pernapasan.
R/ : Perubahan dapat menandakan awitan komplikasi pulmonal (umumnya
mengikuti cedera otak) atau menandakan lokasi /luasnya keterlibatan otak. Pernapasan
lambat, periode apnea dapat menandakan perlunya ventilasi mekanis.
b.
Angkat kepala tempat tidur sesuai aturannya, posisi miring sesuai indikasi.
R/ : Untuk memudahkan ekspansi paru/ventilasi paru dan menurunkan
Kolaborasi :
akan terapi
Dx. 2. perubahan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan peningkatan TIK.
Tujuan : mempertahankan tingkat kesadaran biasa/perbaikan, kognisi, dan fungsi
motorik/sesnsorik.
Kriteria : Tanda vital stabil dan tak ada tanda-tanda peningkatan TIK.
Intervensi :
a.
Pantau/catat status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan nilai standar
Pantau TD
R/ pengungkapan tentang rasa takut secara terbuka dapat menurunkan ansietas dan
meningkatkan koping terhadap realitas.
b.