Anda di halaman 1dari 85

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

3 JANUARI 4 FEBRUARI 2011


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Ilmu yang mempelajari obat-obatan yang
berpengaruh pada fungsi-fungsi mental dan
perilaku.

Faktor-faktor pendukung keberhasilan Th/ :


Pemilihan obat yg tepat
Dosis yang tepat
Waktu pemberian yg tepat
Durasi Th/
Cara pemberian
Psikodinamika pasien
Obat antipsikotik ( neuroleptic agent )
Obat antidepresant
Obat antimania
Obat antianxietas ( anxiolytics )
Obat anti-Insomnia
Obat anti obsesif kompulsif
Obat anti panic
Golongan Nama Generik Nama Dosis dewasa
Phenotiazine Dagang
Aliphatic Chlorpromazine Thorazine 300-800 mg/hari
Triflupromazine Vesprin 100-150 mg/hari
Promazine Sparine 40-800 mg/hari
Piperazine Prochlorperazine Compazine 40-150 mg/hari
Perphenazine Trilafon 8-40 mg/hari
Trifluoperazine Stelazine 6-20 mg/hari
Fluphenazine Prolixin,per 1-20 mg/hari
mitil
Piperidine Thioridazine Mellaril 200-700 mg/hari
Mesoridazine Serentil 75-300 mg/hari
Thioxanthine Chlorprothixene Taractan 50-400 mg/hari
Thiothixene Nafane 6-30 mg/hari
Loxapine Loxitane 60-100 mg/hari
Molindone Moban 50-100 mg/hari
Butyrophenone Haloperidol Haldol 6-20 mg/hari
DiphenilButilpip Pimozide Orap 1-10 mg/hari
eridine
Dapat diberikan 1x1
Lipofilik
Terakumulasi di otak,paru dan jaringan lain
yang padat sirkulasi
Menembus placenta
Di ekskresi lewat ASI
Jalur metabolisme utama mel Cyt-P450 di
hepar
Dihasilkan dari inhibisi neurotransmisi
dopaminergik pasca sinaptik di otak
Menyebabkan penurunan aktifitas
motorik,respon motorik,hiperaktifitas dan
agresifitas
Terutama ditujukan utk menghilangkan
gejala-gejala positif pada Schizofrenia.
Gangguan psikotik primer
Gangguan psikotik sekunder
Severe agitation & violent behavior
Tourettes disorder
Hiccups
Gangguan fungsi hepar
Penyakit darah
Epilepsi
Kelainan irama jantung
Hipertermia
Alergi & hipersensitifitas
Neurologis
1. Parkinsonism
2. Distonia akut
3. Akathisia akut
4. Afek epileptogenik
5. Sedasi
Non neurologis
1. Hipotensi orthostatik
2. Agranulositosis
3. Penurunan libido & kemampuan orgasme
4. Penambahan berat badan
5. Ikterus
Non neurologis
1. Hipotensi orthostatik
2. Agranulositosis
3. Penurunan libido & kemampuan orgasme
4. Penambahan berat badan
5. Ikterus
Chlorpromazine Potensiasi dgn obat sedatif
& analgesik
Chlorpromazine meningkatkan depresi pusat
pernafasan
Fluoxetine,antidepresan trisiklik
meningkatkan kadar Chlorpromazine dalam
darah
Kombinasi dgn Anti hipertensi & antipsikotik
lain memperberat Hipotensi orthostatik
Anak anak : Selalu mulai dengan dosis
rendah dan dinaikan perlahan hingga terlihat
efek klinis
Geriatric : Mulai dari dosis kecil ( dari
dosis dewasa )
Wanita hamil dan menyusui :
Tidak boleh menyusui
Tidak boleh menggunakan obat neuroleptik
abortus
2. Antipsikotik Atipikal
Inhibisi reseptor dopamin dan serotonin
SDA ( serotonin dopamine antagonist ) obat
pertama schizophrenia pengganti
antipsikotik tipikal
A. Risperidone
Efek tinggi dan ES minimal
Dosis lazim tidak ada gejala extrapiramidal
Sedasi dan efek antikolinergik <
chlorphromazine
Dosis lazim 2 6 mg/hari
B. Clozapine
Efektif schizophrenia berat
ES: Agranulositosis , kejang , antikolinergik
tinggi
Dosis dianjurkan 25 100 mg/hari
C. Olanzapine
Untuk pasien schizophrenia dengan ES
ringan
Dosis lazim 10 20 mg/hari
D. Sertindole
Dapat menyebabkan sinus takikardia,
kongesti nasal, dan volume ejakulasi
menurun.
Waktu paruh 3 hari pasien non
compliant
Dititrasi perlahan agar tidak hipotensi
ortostatik
E. Quetiapine
Efektif tanpa gejala extrapiramidal
ES : sedasi, takikardi, peningkatan
BB, dan agitasi
Dosis 50 400 mg/hari
F. Ziprasidone
Efektif untuk schizophrenia
Efektif untuk pasien dengan gejala
afektif dan kecemasan
ES : sedasi, naussea, pusing
Golongan Nama generik Nama dagang Dosis
Amitriptyline Elavil 150 300 mg/hr
Clomipramine Anafranil 130 250 mg/hr

Norepinephrine Doxepin Adapin, 150 300 mg/hr


Reuptake Sinequan
Inhibitor ( Imipramine Tofranil 150 300 mg/hr
tricyclic ) Amoxapine Asendin 150 400 mg/hr
Desipramine Norpramin 150 300 mg/hr
Maprotiline Ludiomil 150 230 mg/hr
Nortriptyline Pamelor 50 150 mg/hr
Protriptyline Vivactil 15 60 mg/hr
Citalopram Celexa 20 40 mg/hr
Selective Fluoxetine Prozac 20 40 mg/hr
Serotonine
Reuptake Fluvoxamine Luvox 100 -200 mg/hr
Inhibitor Paroxetine Paxile 20 40 mg/hr
Sertraline Zoloft 100 150 mg/hr
Golongan Nama Generik Nama Dagang Dosis
Atypical Bupropion Wellbutrin 200 300 mg/hr
Antidepresant Mirtazapine Remeron 15 45 mg/hr
Nefazodone Serzone 200 400 mg/hr
Trazodone Desyrel 150 200 mg/hr
Monoamine Phenelzine Nardil 30 60 mg/hr
Oxidase Tranylcypromin Parnate 20 30 mg/hr
Inhibitor e
Selegiline Eldepryl 10 mg/hr
Moclobemide Aurorix, 300 600 mg/hr
Manerix
MAO-I : Antidepresan dan anxiolytic poten
Berinteraksi dengan Tyramine
Merupakan derivat Iproniazid
Farmakokinetik
konsentrasi dalam plasma mencapai puncak
dalam 2 jam
Waktu paruh 2 3 jam
Berfungsi mendegradasi monoamine sitoplasma (
NE, E, serotonin, dopamin, tyramine)
2 tipe MAO : MAO-A dan MAO-B
Farmakodinamik
MAO-I berkerja di SSP,Saraf simpatis, Hepar
dan GIT
Efek gangguan tidur dan depressed mood
Hipotensi dan hepatotoksisitas (Phenelzine,
isocarboksid)
Level max dalam 5 10 hari
Efek terapuetik persisten selama 2 minggu
GIT : Mendegradasi Tyramine
Indikasi
Major Depressive Disorders
Episode Depressive Bipolar
Gangguan panic + Agoraphobia
Post traumatic stress disorders
Gangguan Makan
Social Phobia

Selegiline lebih untuk Parkinsonisme


Kontraindikasi
Gangguan Ginjal

Gangguan KV

Hipertiroidisme

Alergi dan hipersensitivitas

Ibu hamil dan menyusui

Efek samping
Hipotensi ortostatik

Insomnia

BB naik

Insomnia, nausea, dizzeness meclobemide


efektif pada gasngguan depresi, panik,
Generalized anxiety disorder, Post traumatic
stress disorders dan gangguan obesesif
kompulsif
Farmakokinetik
Metabolisme lintas pertama
Mencapai plasma max dalam 2 8 jam
Waktu paruh 10 70 jam ( 1 x / hari )
Metabolisme di hepar oleh cyt-p450
Farmakodinamik
ADT hambat NE dan serotonin
Antagonis kompetitif pada reseptor
muskarinik, histamin 1, adrenergik alfa 1
alfa 2
Doxepine Antihistaminergik plg poten
Clomipramine plg selektif untuk
reseptor serotonin
Berkerja di SSP dan KV
Dosis terapeutik antiaritmik 1A
Dosis tinggi : Kardiotoksik dan fatal
INDIKASI
Major depressive disorder
Gagguan mood karena depresi
Gangguan panik + Agrophobia
Generalized anxiety disorders
Gangguan obsesi-kompulsif(clomipramine)
Gangguan makan
Pain disorder
Enuresis pada anak
EFEK SAMPING
Episode manik pada riwayat bipolar I
Antikolinergik (amitripyline, imipramine, doxepin)
Sedasi
Hipotensi ortostatik
Pada jantung: pemanjangan QT, depresi ST, perpanjang
waktu konduksi
Stimulasi psikomotor (myoclonic twitches dan tremor) oleh
desipramine, protriptyline
Agranulositosis
INTERAKSI
Kadar ADT meningkat bila diberi bersama antipsikotik,
aspirin, cimetidine, thiazide, fluoxetine
Kadar ADT menurun bila diberi bersama pil KB, barbiturat,
lithium
Efek depresi pernapasan bila diberi bersama opioid,
alkohol, hipnotik sedatif, antihistamin
Efek kardiovaskular bila diberi bersama simpatomimetik
Efektif untuk depresi, gangguan obsesi kompulsif dan
gangguan makan
Efek samping sedikit
FARMAKOKINETIK
Waktu paruh fluoxetin 20 jam, kecuali fluoxetine(2-3hari)
Konsentrasi di plasma max 4-8jam
Di metabolisme di hepar oleh enzim cyt-P450
FARMAKODINAMIK
Menyebabkan konsentrasi serotonin meningkat dan
reseptor serotonin teraktivasi
Mencegah degradasi serotonin oleh enzim MAO
Bila MAO-I + SSRItoxic serotonin syndrome
Efek samping menimal
INDIKASI
Depresi (populasi umum, kaum lansia, komorbiditas, ibu hamil)
Gangguan cemas
- Gangguan obsesif kompulsif
- Gangguan panik
- Fobia sosial
- Gangguan stress pascatrauma
Bulimia nervosa
Premenstrual dysphoric disorder
Ejakulasi dini
Paraphilia
Attention deficit and hyperactive disorder
Gangguan autistik
Chronic pain syndrome
Gangguan psikosomatik
EFEK SAMPING
Disfungsi seksual
Mual, muntah, dispepsia, diare
BB meningkat
Kecemasan
Insomnia
Sedasi
Tremor
Penurunan fungsi trombosit
Peningkatan prolaktin, mammoplasia dan
galaktrorea
Withdrawal syndrome bila dihentikan tiba-tiba
Bila SSRI+clozapinemeningkatkan
clozapinekejang
Efektif untuk depresi, indikasi
pemberhentian rokok(hambat reseptor
nikotinik)
Efek samping seksual kecil&penurunan
berat badan
Efek dopaminergikpsikostimulan ringan
Kadar di plasma mencapai puncak dalan 2
jam
Waktu paruh 12 jam
Memblokade pengambilan kembali
dopamin, meningkatkan efisiensi NE
Hanya memberi efek pada SSP
Indikasi untuk depresi, gangguan bipolar,
attention deficit , hiperactive disorder,
detoksifikasi kokain, pemberhentian merokok
Efek samping antara lain sakit kepala,
insomnia, mual, restlessness, agitasi dan
irritabilitas
MAO-I + bupropionkrisis hipertensi
Tidak menyebabkan efek antikolinerfik
Menghambat ambilan kembali serotonin
Efek samping seperti aktivitas antagonistik
reseptro alfa-1 adrenergik dan
antihistaminergik
Diindikasikan untuk insomnia dan depresi
Terapi lini pertama untuk depresi
Efek samping minimal
SNRI juga mancakup obat trisiklik karena
menghambat pengambilan serotonin&NE
DULOXETINE
Waktu paruh 8-17 jam
Efek samping:mual, mulut kering,
konstipasi, napsu makan menurun,
kelelahan
Efektif untuk fibromyalgia, nyeri
neuropati diabetik, depresi
VENLAFAXINE
Efektifitas tinggi, onset of action lebih
cepat
Efek terapeutik setelah pemberian 7 hari
Konsentrasi dalam plasma mencapai
puncak dalam 5-9 jam
Waktu paruh 3,5-9 jam
Dimetabolisme di hepar oleh cyt-P450
Indikasi untuk depresi dan cemas, obsesif
kompulsif, panik, agoraphobia, social
phobia, ADHD, chronic pain syndrome
Dosis 75-225mg/hari
Antagonis reseptor alfa-2 presinaptik(meningkatkan
neurotransmitter NE&Serotonin)
Antagonis reseptor serotonin 5-HT2 dan 5-HT3
Antagonis pada reseptor 5-HTI (menurunkan
cemas&depresi)
Antagonis reseptor histamin H1(efek sedasi)
Konsentrasi dalam plasma dalam 2 jam
Respon tampak stelah 2-4jam
Dosis 15-45 mg/hari
INDIKASI
Depresi dan insomnia
EFEK SAMPING
Somlonens
Meningkatkan nafsu makan, kolesterol serum dan TG
Hipotensi ortostatik, agranulositosis
Menghambat pengambilan NE selektif
Afinitas pada reseptor muskarinik minimal
Kadarnya mencapai puncak pada plasma dalam 2
jam
Waktu paruh sekitar 13 jam (sehingga diberikan
2x sehari)
Metabolisme di hepar dan ekskresi di urine
Dosis umum 4-10 mg/hari
INDIKASI
Depresi
Major depressive disorder
Gangguan bipolar I
Dysthymia
EFEK SAMPING
Urinary hesitancy(diminimalkan dengan
doxazopin)
Konstipasi
Sakit kepala
Perspirasi
Mulut kering
Penurunan libido
Insomnia
Lithium
Carbamazepin
Farmakokinetik :
Tdk berikatan dgn protein plasma
Tdk dimetabolisme
Tdk menembus BBB
t 20 jam
Eliminasi oleh ginjal
Diekskresi jg lewat ASI
Farmakodinamik :
Menghambat pelepasan hormon tiroid
Mengganggu impuls jantung
Meningkatkan produksi leukosit
Menurunkan kemampuan ginjal utk
mengkonsentrasikan urine
Indikasi :
Gangguan bipolar I
- episode manik
- episode depresif
Skizofrenia
Gangguan skizoafektif
Agresi
Efek samping :
Haus, poliuria, dyspepsia, tremor,
peningkatan berat badan, ggn kognitif
Mengeksaserbasi peny. Parkison

Nb = Temor dapat diredakan dgn pemberian


propanolol
Kontra indikasi :
Ggn fungsi ginjal
Ibu hamil ( trimester I )
Farmakokinetik :
Absorbsi lebih baik bersama dgn makanan
Metabolisme di hepar

Farmakodinamik :
Perpanjangan inaktivasi kanal Na
Meningkatkan metabolisme obat lain
Memperlambat konduksi impuls dari atrium
ke ventrikel
Antidiuretik ( mirip vasopresin )
Indikasi :
Ggn bipolar
Skizofrenia & ggn skizoafektif
Ggn pengendalian impuls
Ggn pasca trauma
Withdrawal alcohol & benzodiazepin
Kontraindikasi :
Alergi & hipersensifitas
AV block
Ggn fungsi hepar
Ggn fungsi ginjal
Kehamilan
Efek samping :
Leukopenia, agranulositosis
Hepatitis
Dermatitis eksoliatif
Mual, muntah, dyspepsia, konstipasi, diare
Pusing, ataxia, sedasi, diplopia,
hiperreflexia, tremor
Interaksi :
Ditingkatkan metabolismenya oleh
fenobarbital,fenythoin, dan valproat
Ditingkatkan kadarnya oleh
eritromisin,simetidin,fluoxetin, dan isoniazid
Menurunkan konsentrasi valproat,
lamotrigine, tiagabine, haloperidol.
Cara kerja : menghambat depolarisasi neuron
dan memperpanjang inaktivasi kanal Na
Meningkatkan kadar GABA sehingga
memberikan efek anti konvulsi
t 15 jam
Indikasi :
Ggn bipolar I
Ggn skizoafektif
Kleptomania
Efek samping :
Mual, dyspepsia, rambut rontok, BB naik
Pankreatitis hemoragik, ensefalopati,
hepatotoksisitas fatal ( sangat jarang )
Mencakup berbagai golongan, seperti :
Barbiturat
Agonis Reseptor Benzodiazepin
Non-benzodiazepin
Anti-depresan

Dahulu, sebelum benzodiazepin ditemukan obat antianxietas


yang sering digunakan adlah golongan barbiturat, namun saat ini
barbiturat tidak lagi diindikasikan mengingat efek samping dan
potensiasi ketergantungan yang besar.

Golongan Benzodiazepin mempunyai manfaat terapeutik yang


luas terutama untuk anastesi umum, meredakan kecemasan panik,
fobia, insomnia, kejang, dan gejala withdrawal alkohol.
Senyawa-senyawa yang meningkatkan ikatan
neurotransmitter GABA dengan reseptor GABA-A dengan
cara menduduki reseptor benzodiazepin.
Senyawa tersebut dapat tergolong dalam golongan
Benzodiazepin dan Non-Benzodiazepin.
Farmakokinetik
- pemberian per oral baik
- benzodiazepin seperti diazepam dan lorazepam mula kerja
yang cepat untuk penanganan cepat kecemasan dan untuk
menginduksi tidur
- berdasarkan waktu paruhnya terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. short acting (waktu paruh 3 6 jam)
2. intermediate acting (waktu paruh 6 24 jam)
3. long acting (waktu paruh > 24 jam)
- beredar dalam darah berkaitan dengan protein dan
konsentrasinya dalam LCS kurang lebih sama dengan
konsentrasi bebas obat dalam plasma
- metabolisme di hepar oleh enzym cytochrome P-450
Farmakodinamik
- bekerja dengan berikatan dengan reseptor GABA yang
sebenarnya tdd 2 subtipe :
GABA-A : memfasilitasi kerja inhibitory
neurotransmitter
GABA-B

- semua efek benzodiazepin bekerja pada susunan saraf pusat


dan efek yang menonjol adalah sedasi, hipnosis, penurunan
kecemasan, relaksasi otot, anterogade amnesia, dan
antikonvulsi
Indikasi
# kecemasan
# gangguan kecemasan yang berhubungan dengan depresi
# gangguan panik dan fobia sosial
# gangguan obsesif-kompulsif dan post-traumatic stress disorder
# insomnia
# depresi (terutama alprazam)
# gangguan bipolar I (sebagai adjuvant lithium)
# akathisia
# alcohol withdrawal syndrome
# status epileptikus
Efek Samping
1. sedasi residual di siang hari
2. anterogade amnesia
3. confusion
4. mempengaruhi keterampilan psikomotor
5. increased reaction time

Penghentian obat secara mendadak dapat menimbulkan


gejala putus obat yang ditandai dengan iritabilitas, bingung,
gelisah, insomnia, tremor, palpitasi, keringat dingin, dan lain-
lain
Interaksi Obat
> depresan susunan saraf (central nervous system depressant)
terjadi efek potensiasi efek sedasi dan depresi pusat
pernafasan
> stimulan SSP terjadi antagonisme efek antiansietas,
sehingga efek benzodiazepin berkurang
> neuroleptika benzodiazepin mengurangi dosis
neuroleptika sehingga efek samping neuroleptika dapat dikurangi
> simetidin, ketokonazol, eritromisin, ritonavir, pil KB,
isoniazid, disulfiram meningkatkan konsentrasi benzodiazepin
dalam plasma
Kontraindikasi
> hipersensitivitas / alergi terhadap benzodiazepin
> glaucoma
> Myasthenia Gravis
> gangguan pernafasan kronik (PPOK, asma)
> gangguan ginjal dan hepar

Benzodiazepin mempunyai efek teratogenik sehingga tidak boleh


diberikan pada ibu hamil, terutama pada trisemester pertama
Mencakup zolpicane, zolpidem, dan zaleplon.
Struktur kimia tidak mirip namun ketiganya tetap
tergolong agonis reseptor benzodizepin
Tidak memberikan efek pelemas otot dan antikonvulsif,
tapi diindikasikan terutama untuk gangguan tidur
Waktu paruh singkat sehingga sering digunakan untuk
menginduksi tidur pada pasien dengan early insomnia
Flurazepam, Temazepam, Quazepam, Etazolam, dan Triazolam
merupakan golongan Benzodiazepin yang digunakan sebagai
hipnotika
Flrazepam memiliki waktu paruh terpanjang dan Triazolam memiliki
waktu paruh terpendek
Semua Benzodiazepin mengurangi tidur REM yang idealnya obat-
obat hipnotik yang dipilih harus dapat menginduksi tidur dengan
cepat, mempertahankan tidur, dan tidak mengubah pola tidur yang
fisiologis, sesedikit mungkin hang-over di siang hari
Umumnya obat anti-insomnia tidak dapat digunakan selama lebih
dari 2 minggu karena dapat menimbulkan toleransi dan withdrawal
Generic Name Onset of Action Half Life (h) Active
Metabolites
Benzodiazepin
Anxiolytics
Alprazolam Fast to 12 15 jam No
Intermediate
Chlordiazepoxid Intermediate 8 28 jam Yes
e
Clonazepam Slow 18 50 jam No
Dipotassium Fast 48 jam Yes
Clorazepate
Diazepam Fast 20 50 jam Yes
Etazolam Fast 10 -24 jam No
Lorazepam Intermediate 10 20 jam No
Oxazepam Intermediate to 5 20 jam No
Slow
Generic Name Onset of Action Half Life (h) Active
Metabolites
Prazepam Slow 70 jam Yes
Temazepam Intermediate to 9,5 12 jam No
Slow
Benzodiazepin
Hipnotics
Triazolam Fast 1,7 5 jam No
Midazolam Fast 1 4 jam No
Brotizolam Fast 5 jam Yes
Loprazolam Fast 5 8 jam Yes
Flunitrazepam Fast 19 22 jam Yes
Flurazepam Fast 114 140 jam Yes
Nitrazepam Fast 24 jam Yes
Quazepam Fast 25 41 jam Yes
Lormetazepam Fast 12 20 jam No
Generic Name Onset of Action Half Life (h) Active
Metabolites
Non-
Benzodiazepin
Hypnotics
Zolpidem Fast 1,5 4,5 jam No
Zopiclone Fast 3 6 jam Yes
Zaleplon Fast 1 jam No
Sinonim : Hipnotika, somnifascient
Obat acuan : Fenobarbital
Nama generik Nama dagang Sediaan Dosis anjuran

Nitrazepam Magadon Tab 5 mg Dws 2 tab


Lansia 1 tab
Dumolid Tab 5 mg
Triazolam Halcion Tab 0,125 mg Dws 2 tab
Lansia 2 tab
Tab 0,250 mg Dws 1 tab
Lansia tab
Estazolam Esilgan Tab 1 mg 1-2 mg/mlm
Tab 2 mg

Chloralhydrate Chloralhydrat Soft cap 500 1-2 cap 15-30


500 mg sebelum tdr
Butir-butir D/ syndrome Insomnia :
Butuh > jam untuk tertidur
Butuh > jam untuk tidur kembali stelah
terbangun
Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari
Dibagi 3 tipe menurut waktunya :
Transient insomnia : 2-3 hari
Shortterm insomnia : 3 minggu
Longterm insomnia : > lama lg, disebabkan
oleh kondisi medikasi/psikiatrik tertentu.
Dibagi 4 tipe menurut penyebabnya :
SI psikik : ggn afekti bipolar & non polar
SI organik : Hipertiroid,putus obat
penekan SSP,
Zat perangsang SSP
SI situasional : Jet lag, workshift, stress
psikososial
SI penyerta : Pain producting illness,
paroxysmal nocturnal
dyspnoe, skizofrenia
Nb = Bila tdk ditemukan penyebab disebut primary
insomnia
Indikasi :
Terutama pd kasus Transient & Shortterm
insomnia.
Hati-hati pd kasus Longterm insomnia, obati
penyebab dasarnya.
Mekanisme kerja :
Gol benzodiazepin tdk menyebabkan REM
suppression & rebound
Gol anti depresan trisiklik & tetrasiklik
menekan REM sleep dan meningkatkan delta
sleep, jika mendadak dihentikan terjadi REM
rebound
Efek samping :
Pd pasien dgn insufisiensi pernafasan,
ureia,ggn fungsi hati dapat menimbulkan
Coma
Pd lansia dpt tjd oversedation shg resiko
jatuh lebih besar
Hypnotics are unique medication in that
their clinical effects is also their major side
effects that is sleepiness
Disinhibiting effect yg menyebabkan Rage
reaction ( perilaku penyerang dan ganas ) pd
penggunaan gol benzodiazepin yg lama
Interaksi obat :
Overdosis jarang
Potensiasi dgn CNS depressants dan resiko
kematian meningkat
Pemilihan obat :
Initial insomnia : Short acting
bezodiazepin
Delayed insomnia : anti depresan
trisiklik &
tetrasiklik
Broken insomnia : Fenobarbital/long
acting
benzodiazepin
Pengaturan dosis :
Dosis tungal 15-30 sebelum tidur
Dosis awal dpt dinaikkan dan dipertahankan
1-2 minggu, kemudian tapering off
Lama pemberian :
1-2 minggu saja, jgn lebih. Agar resiko
ketergantungan kecil.
> 2 minggu : perubahan sleep EEG sampai 6
bln
Penghentian obat seringkali sulit krn
habituasi penderita
Kontra indikasi :
Sleep apnoe syndrome
CHF
Chronic respiratory disease
Wanita hamil ( gol. Benzodiazepin )
Penggolongan :
Trisiklik : Imipramine,
clomipramine
Benzodiazepin : Alprazolam
Reversible Inhibitors of
Monoamine Oxydase A : Moclobemide
Selective Serotonin : Sertraline,
fluoxetin
Reuptake
Inhibitors
Indikasi :
Selama paling sedikit satu bulan
mengalami:
Anxietas dlm keadan dmn sebenarnya
secara objektif tdk ada bahaya
Anxietas tdk terbatas pd situasi yg telah
diketahui/dapat diduga sebelumnya
Bebas dr anxietas pd periode diantara
serangan panik
Dgn/tanpaagorafobia
Mengganggu aktifitas
Mekanisme kerja :
Menghambat reuptake serotonin, shg terjadi
penurunan sensitivitas reseptor
Efek samping ( gol. Trisklik ) :
Sedasi
Mulut kering, retensi urni, penlihatan
kabur
Hipotensi orthostatik
Tremor halus, insomnia
Jd penting utk periksa fungsi hati &
ginjal,EKG & EEG sebelum Th/

Nb : Gol SSRI /RIMA relatif aman


Interaksi obat :
+ CNS depresants = penekanan pusat
pernafasan
+ MAO inhibitors = Serotonin Malignant
Syndrome
+ Haloperidol/phenothiazine
= Menurunkan exkresi,shg kadar dlm
plasma meningkat
Cara penggunaan:
Mulai dgn dosis rendah, naikkan perlahan
dlm bbrp minggu.
Dosis efektif biasanya dalam waktu 2-3
bulan
Dosis pemeliharaan umumnya agak tinggi
Batas lamanya pemberian obat bersifat
individual, umumnya 6-12 bln, kemudian
dihentikan bertahap selama 3 bln.
Perhatian khusus :
Jangka waktu pegobatan lama, harganya
cukup mahal, dan dosisnya tinggi. Perlu
penjelasan pd keluarga
Pd awal pengobatan, reaction time akan
menurun, harus dihindarkan mengendarai
kendaraan.
Lansia dosis harus seminimal mungkin
Wanita hamil dan menyusui tdk
dianjurkan mengkonsumsi obat anti panik

Anda mungkin juga menyukai