Psikofarmaka
Farmakoterafi adalah pemberian obat,dan obat yg di gunakan untuk gannguan jiwa adalah di sebut dengan psikofarmaka.terapi gangguan jiwa dgn menggunakan obat di sbut Psikofarmakoterapi
Psikotropika adalah Obat yg mempunyai efek trapiutik langsung pada proses mental penderita karena kerjanya pd otak/sisten syraf pusat.Obat yg bekerjanya secara selektif pd SSP dan mempunyai efek utama pd kes mental dan prilaku,di gunakan untuk gangguan psikiatrik.
1.
2. 3.
4.
Obat2 Psikitropika sangat hati2 pada kasus: Anak2 dan usia lanjut (monitoring dan kecil) Wanita hamil khusus nya trimester pertama Pasien dgn kelainan jantung dan ginjal,glukoma ,Prostat,Asma,Epilepsi Pasien yg mengendarai kendaraan atau menjalani mesin yang memerlukan kewaspadaan tinggi
1. 2.
3.
Anti Depresi Butir-butir diagnostik Selama paling dikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami: Rasa hati yg murung Hilang minat dan rasa senang Kurang tenaga hingga mudah lelah,kendur kegiatan
1.
2.
3.
4.
Profil efek samping Anti Depresan berupa: Rasa mengantuk kewaspadaan kesadaran psikomotor ,kognitif menurun Mulut kering, retinsio urine, kabur,konstipati Perubahan EKG, hipotensi Efek neurotoksis Tremor,gelisah,agitasi, insomnia
Kewaspadaan pemberian obat anti Depresi: 1. Dapat menjadi ilegal dlm dosis yg berlebihan 2. Mempunyai kelambatan 3-5 minggu 3. Tdk diketahui adanya efek yg merugikan jangka panjang 4. Tdk terjadi toleransi terhadap efek trapiutik 5. Efek menetap sering kali dpt di minimalkan dgn menurunkan dosis
1.
2.
3.
4. 5. 6. 7.
OBAT ANTI MANIA (MOOD) Dalam jangka paling dikit 1minggu disertai gejala: Peningkatan aktifitas,sosial ataupun seksual atau ketidak tenangan fisik Lompat gagasan(flight of ideas) Lebih banyak berbicara dari lazimnya Rasa harga diri yg melambung Berkurangnya kebutuhan tidur Mudah beralih perhatian Kerterlibatan brlebih dlm aktifitas yg mengandung resiko tinggi yg merugikan
Gejala efek samping anti mania: Mulut kering Haus Gastro intestinal distres(Mual muntah,diare) Kelmahan otot Tremor halus,Hypotiroitisme,peningkatan berat badan,oedem pada tungkai
Dalam pengaturan dosis perlu dipertimbangkan: Onset efek primer(efek klinis) 2-4 minggu Omset efek skunder ( efek samping) 2-6 jam Wktu paruh 12-24 jam pemberian 1-2 kali/hari Dosi pagi &malam dpt berbeda ntuk mengurangi dampak efek samping sehingga tdk menganggu kwalitas hidup pasien
Efek samping yg sering timbul pada obat anti psikotik konvensional gangguan kekakuan atau ekstra piramidal(GEP),pergerakan,kaku,tremor dan otot-otot kaku, biasanya dokter mengganti pengobatan dgn anti psikotik atipikal,
Sangat penting bagi pasien mendptkan pengobatan walaupun sudah sembuh krn 4-5 px tdk minum obat kambuh.para ahli merekomendasikan px skizoprenia efisode pertama ttp mendapat obat anti psikotik selama 12-24 bulan sebelum menurunkan dosis, perlu diingat penghentian merupakan penyebab kekambuhan
Anti psikosis dan anti anxietas bermamfaat untuk kasus dgn gejala agitasi dan gaduh gelisah yang sangat hebat.Anti psikosis dan ECT di anjurkan tdk di berikan obat anti psikosis pd pagi hari sebelum ECT karena angka mortalitas yg tinggi.Anti psikosis dan anti konvulsiv, ambang konvulsi menurun,serangan kejang meningkat,Antasida efek obat Psikosis menurun oleh karena Asorbsi
Pengaturan dosis mempertimbangkan Efek primer sekitar 2-4 minggu.Efek sekunder 2-6 mgg dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dan efek samping dosis pagi kecil malam besar sehinnga tdk mengganggu kwlitas hidup PX.Dalam pemberian dosis awal sesuai dgn dosis anjuaran di naikan 2-3 hari sampai mencapai dosis efektif
1. 2.
3. 4.
Peran perawat harus mempunyai cukup pengetahuan ttang strategi psikofarmakologis yg tersedia meliputi: Pengkajian memberikan pendangan ttg Px Koordinasi Modalitas agar tdk membingungkan Px Pemberian obat di rancang secara profesional Pemantauan Efek Ternasuk efek yg di inginkan tau tidak
5.
6.
7.
Penyuluhan Px memungkinkan Px untuk minum obat dgn aman dan efektif Partisipasi dlm penelitian obat,perawat pentig dlm penelitien obat Kewenangan memberikan resep,beberapa perawat jiwa yg memenuhi persyartan pendidikan dan pengalaman sesuai dgn undang-undang boleh meresepkan Agens Farmakologi untuk mengobati gejala dan memperbaiki status fungsional Px
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Sebelum melakukan pengobatan evaluasi psikiatri yg harus dilakukan adalah: Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium Evaluasi status mental Riwayat medis dan psikiatri Riwayat medikasi Riwayat keluarga
Bensodiazepin merupakan obat pilihan yg sering di gunakan dalam penanganan Anxietas,insomnia,dan kondisi yg berhubungan dgn stres.Banyak ahli yakin bahwa terapi benzodiazepin harus singkat,selama priode stres spesifik.Namun dgn pengawasan .obat sering dalam jangka panjang
Indikasi utama dalam pemberian bensodiazepin: 1. Gangguan anxietas umum 2. Anxietas yg berhubungan dgn depresi 3. Gangguan tidur 4. Anxietas yg berhubugan dgn gx obat 5. Gangguan stres paska trauma 6. Putus obat dan alkohol 7. Anxietas yg berhubungan dgn penyakit medis 8. Relksasi muskoletal 9. Ganngguan kejang
1.
2. 3.
4.
5.
Anti konvulsi mengobati bipolar .karbamazepin,kewaspadaan perawat: Toksitasi litium adalah kedaruratan yg mengancam Kadar dlm darah harus sering di pantau Pengobatan mungkin saja gagal Litium dpt dikombinasi dgn anti depresi Px membutuhkan penkes yg tepat
Pengobatan anti psikotik untuk mengatasi skizoprenia ,sinrom organik,dgn psikosis,fase manik penyakit manik depresi dan depresi berat dgn psikotik.obat ini juga berguna untuk pasien yang mengalami anxietas berat dan penyalagunaaan obat atau alkohol karena benzpdiazepin di konra indikasikan bagi mereka
Efek samping anti psikotik banyak dan bervariasi serta menuntut banyak perhatian klinis dari perawat untuk memberikan perawatan yang optimal.perawat harus memberi perhatian tdp Ekstra piramidal sindromm (EPS) baik jangka panjang maupun jangka pendek.
1. 2. 3.
Obat- obatan yang paling umum mengatasi EPS: Benstropin 1-6 hari Trihexipenidil 1-10 Mg /hari Dipenhidrinamin 25-150 Mg/hari
Penanganan SNM Hentikan segera obat anti psikotik Perawatan suportif Obat dopamin (bromoktripin 7,5-60 mg
Butir- butir Diagnostik SNM Suhu badan lebih dari 38 derajat C Terdapat sindrom ekstrpiramidal berat Terdpt disfungsi otonomik ( incontinensia urine) Perubahan status mental Perubahan tingkat kesadaran Gejala-gejala tsb timbul dan berkembang dgn cepat
Keawspadaan perawat dlm pemberian anti psikotik: 1. dosis sangat bervariasi 2. Setelah dosis pertama PX dpt menerima dosis selanjutnya 3. Perbaikan gejala 2,3 hari sampai 2 mmgu 4. Banyak yg membutuhkan terapi jangka panjang 5. Pengawasan terhadapEPS
6.
Chlorpromazine LARGACTIL Tab PROMACTIL Ethibernal Amp Haloperidol Govotil Lodomer Haldol-Dec Tab. Amp
Fluphenazine FluphenazineDec
Anatensol Modecate
Tab. Amp
Sulpiride
Dogmatil Forte
Tab. Amp
Clozapine
Tab
Olanzapine
Zyprexa
Tab
Amitriptyline
Amitriptyline
Tab
Tab
25 mg 75 - 150 mg/h
25 mg 75-150 mg/hr
Clomipramoine Anafranil
Amoxapine
Asendine
Tab
Sertraline Fluoxetine
Tab Tab
10, 25, 75 - 150 50, 75 mg/h mg 50 mg 50-100 mg/h 10, 20 20-40 mg mg/h 20 mg
Lithium Carbonate
Freemania
Tab
Kap
Carbamazepine Bamgetol
Tab
Lorazepam Clobazam
Tab Tab
2-5 mg 1030 mg/hr 2-3 x shr 0,5-1-2 2-3 x 1 mg mg/h 10 mg 2-3 x 10 mg/h
Nitrazepam
Triazolam
Magadon Dumolid
Halcion
Tab
Tab
Soft cap
Tab
Imipramine
Tofranil
Tab
Tab
25 mg 75-150 mg/hr
25 mg 75-150 mg/hr
Clomipramoine Anafranil
Alprazolam
Xanax
Tab
25 mg 75-150 mg/hr
Fluoxetine
Nopres Courage
Cipram Seroxat
Tab
Citalopram Parocetine
Tab Tab
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Gejala Extra Piramidal Takikardi Pandangan Kabur Mulut kering,mual muntah,konstipati dll Impotensi SNM Tremor Parkinson
Peran Perawat
1.
Pengkajian
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Obat Psikiatrik sebelumnya Obat non psikiatrik sebelumnya Pemakaian Alkohol Riwayat Merokok Riwayat minum kopi Riwayat memakai obat jalanan
Lanjutan
2.
3.
4. 5. 6. 7. 8.
. Koordinasi terapi modalitas Memberikan obat kepada klien Monitor Efek obat Penkes tentang obat Maentenence obat Penelitian tentang obat Prescriftif authority
Tindakan keperawatan
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7.
BHSP Jelaskan program pengobatan Jelaskan efek terapy dan efek samping Jelaskan 5 benar pengobatan Suvervisi pengobatan Tangani efek samping Dorong keluarga mendukung pasien
Evaluasi
1.
2.
3. 4. 5.
Pasien bekerja sama Tak putus obat Efek terapy optimal Efek samping minimal Perubahan prilaku optimal