Anda di halaman 1dari 73

PSIKOFARMAKA

Shinta Ramadhani

PEMBIMBING:
dr. Andri Sudjatmoko, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIS PSIKIATRI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
DEFINISI PSIKOFARMAKA

Obat yang bekerja secara selektif pada sistem saraf


pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap
aktivitas mental dan perilaku.

Digunakan untuk terapi gangguan


psikiatrik yang berpengaruh terhadap
taraf kualitas hidup pasien.
PSIKOFARMAKA

Berdasarkan Berdasarkan
rumus kimia efek klinis
GOLONGAN PSIKOFARMAKA
BERDASARKAN RUMUS KIMIA

Gol.Fenotiazin : Klorpromazin, Flufenazin, Perphenazin,


trifluoperazi

Gol. Butirofenon : Haloperidol

Gol. Benzodiazepin : Diazepam, nitrazepam

Gol. Trisiklik : Amiteiptilin, Imipramin

Gol. Tetrasiklik : Mianserin

Gol Pentasikilik : Butaklamol (Sulpirid)


GOLONGAN PSIKOFARMAKA
BERDASARKAN EFEK KLINIS

Antipsikotik

Antidepresan

Antiansietas

Antimanik/mood stabilizer

Anti-insomnia

Anti-Obsesif Kompulsif

Anti Panik
ANTIPSIKOTIK
ANTIPSIKOTIK

Terbagi menjadi 2 golongan


• Obat anti psikotik tipikal (phenotiazine, Butyrophenone<
diphenyl-butyl-piperidine)
• Obat anti psikotik atipikal (benzamide,
dibenzodiazephine, benzisoxazole)

CARA KERJANYA TERHADAP


RESEPTOR DOPAMINE
• Dopamine reseptor antagonis (antipsikotik tipikal)
• Serotonin dopamine antagonis (antipsikotik atipikal)
Sistem Dopaminergik

Sistem Nigrostriatal
Bila berlebihan terjadi
gangguan motorik

Sistem
Tuberoinfundibular
Bila berlebihan terjadi gangguan
fungsi endokrin
Sistem
Mesolimbokortikal
Bila berlebihan terjadi gangguan
fungsi kognitif
Mekanisme Kerja :
Memblokade Dopamine (D2)
pada reseptor pasca sinaps
Antipsikotik bekerja sebagai neuron di otak, khususnya di
Antagonis reseptor dopamine sistem limbik dan sistem
pada jalur utama otak ekstrapiramidal
8
ANTIPSIKOTIK

PRINSIP
PENGOBATAN Pengobatan dimulai
dari terapi inisial,
dilanjutkan ke terapi
pengawasan dan
kemudian diberikan
terapi pemeliharaan.
Cara penggunaan
Dalam pemberian dosis, perlu dipertimbangkan:1,2,3
 Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu

 Onset efek sekunder (efek samping): sekitar 2-6 jam (pertama


kali muncul)

 Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)

 Dosis pagi dan malam berbeda untuk mengurangi dampak efek


samping, sehingga tidak menganggu kualitas hidup pasien

 Tappering off mulai dilakukan ketika Aktivitas sehari hari


/ADL dapat dilakukan secara normal
Dosis
maintenance
Pertahankan
8-12 minggu
Evaluasi setiap Pertahankan selama 6
2 minggu & bulan-2 tahun (diselingi
bila perlu drug holiday 1-2
Dinaikkan dinaikkan
hari/minggu)
setiap 2-3 hingga dosis
hari (hingga optimal
dosis efektif)
Mulai
dosis awal Tapering off (dosis
dengan diturunkan tiap 2-4
dosis minggu)
anjuran

STOP
ANTIPSIKOTIK
Efek Samping (informed consent terlebih dahulu)

 Extrapiramidal: distonia akut, sindrom parkinson, akatisia, dikinesia tardiv

 Endokrin: galactorrhea, amenorrhea

 Antikolinergik: hiperprolaktinemia

 Sindrom Neuroleptik Maligna : Kegawatdaruratan

 Tatalaksana efek samping

- Diturunkan dosisnya

- pada SNM stop pemberian obat dan berikan antikolinergik


Antipsikotik Golongan Tipikal

Nama Generik Dosis Initial Dosis Terapeutik Dosis Maximal


Chlorpromazine 50-100 mg/h 300-1000 mg/h 1000mg/h
Fluphenazine 5 mg/h 5-20 mg/h 20 mg/h
Fluphenazine 12.5-25 mg IM/2-4 6.25-50 mg IM/2-4 100 mg
Decanoat minggu minggu IM/bln
Haloperidol 2-5 mg/h 2-20 mg/h 20 mg/h
Haloperidol 25-50 mg IM/2-4 50-200 mg IM/2-4 200 mg IM/bln
Decanoat minggu minggu
Perphenazine 4-8 mg/h 16-64 mg/h 64 mg/h
Trifluoperazine 5 mg/h 5-40 mg/h 40 mg/h
Antipsikotik Atipikal/ Serotonin-Dopamine Antagonist (SDA)

SDA Starting Dose Titration Range Max.


Dose

Risperidone 1 – 2 mg/day 1 mg/2-3 days 4 – 6 mg/day

Olanzapine 5 – 10 mg 5 mg/week 10 – 20 mg/day

Quetiapine 25 mg bid 50 mg/day 300 – 800 mg/day

Clozapine 12.5 mg

Dose increased every 3 days


Day 2: 25 mg
Day 3: 25 mg bid
Day 6: 50 mg bid
Day 9: 75 mg bid
Day 12: 100 mg bid
Day 15: 125 mg bid
Day 18: 150 mg bid
Day 21: 200 mg bid
Pemilihan Obat

Antipsikotik Mg-q Dosis Mg/h Sedasi Otonomik EPS


Chlorpromazine 100 150 600 +++ +++ ++
Thioridazine 100 100 900 +++ +++ +
Perphenazide 8 8 48 + + +++
Trifluoperazine 5 5 60 + + +++
Fluphenazine 5 5 60 ++ + +++
Haloperidol 2 2 100 + + ++++
Pimozide 2 2 6 + + ++
Clozapine 25 25 75 ++++ + -
Levomepromazine 25 50 300 ++++ ++ +
Sulpiride 200 200 1600 + + +
Risperidone 2 2 9 + + +
Antipsikosis
Meprosetil Haldol

Trilafon
ANTI DEPRESAN
Anti depresan

INDIKASI PENGGUNAAN
• Gejala Sasaran (target syndrome) : SINDROM DEPRESI
• Butir-butir diagnostik Sindrom Depresi :
• Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari
mengalami
• Rasa hati yang murung
• Hilang minat dan rasa senang
• Kurang tenaga hingga mudah lelah dan kendur kegiatan
Anti depresan
• Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian
• Pengurangan rasa harga diri dan percaya diri
• Pikiran perihal dosa dan diri tidak berguna lagi
• Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa
depan
• Gagasan atau tindakan mencederai diri/bunuh diri
• Gangguan tidur
• Pengurangan nafsu makan

DISERTAI GEJALA-
GEJALA
Jenis-jenis Antidepresan

Tricyclics and Tetracyclics (TCA)

Serotonin Selective Reuptake Inhibitors (SSRIs)

Dual Serotonin -Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI)

Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)

Norepinephrine and Dopamine Reuptake Inhibitor (NDRI)


ANTI DEPRESAN
Nama obat Dosis anjuran Anti Sedasi Hipertensi Keterangan
mg/h kolinergik ortostatik
Amitriptyline 75-150 +++ +++ +++ +++ = berat
Imipramine 75-150 +++ ++ ++
Clomipramine 75-150 ++ ++ ++ ++ = sedang
Trazodone 100-200 + +++ +
Mirtazapine 15-45 + +++ + + = ringan
Maprotiline 75-150 + ++ +
Mianserin 30-60 + ++ + +/- = tidak
Amoxapine 200-300 + + ++ ada atau
Tianeptine 25-50 +/- +/- +/- minimal
Moclobemide 300-600 +/- + + sekali
Setraline 50-100 +/- +/- +/-
Paroxetine 20-40 +/- +/- +/-
Fluvoxamine 50-100 +/- +/- +/-
Fluoxentine 20-40 +/- +/- +/-
Citalopram 20-60 +/- +/- +/-
ANTI DEPRESAN
Nama obat Efek samping Usia Depresi
Trisiklik (Amitriptyline, Sedatif, otonomik, Pasien usia muda Agitated depression
Imipramine) kardiologik relatif
besar
Tetrasiklik
(Malprotiline, Efek otonomik dan Pasien usia lanjut Anxietas dan
Mianserin) dan kardiologik relatif kecil insomnia yg menonjol
Atipikal (Trazodone, tetapi sedatif relatif
Mirtazapine) besar

SSRI (Fluoxetine, Sedasi, otonomik, Dewasa & usia lanjut Retarded depression
setraline dll) kardiologik sangat
minimal
- -
MAOI-Reversibel Hipotensi ortostatik
(Moclobemide)
Anti depresan

MEKANISME KERJA
Menghambat ”re-uptake aminergic neurotransmitter”

Menghambat penghancuran oleh enzim


”Monoamine Oxidase”

Sehingga terjadi peningkatan jumlah ”aminergic


neurotransmitter” pada sinaps neuron di SSP
Anti depresan
CARA PENGGUNAAN

 Mengingat profil efek sampingnya, untuk penggunaan


pada sindrom depresi ringan dan sedang yang datang
berobat jalan pada fasilitas pelayanan kesehatan umum,
pemilihan obat anti-depresi sebaiknya mengikuti urutan
(step care) :
 Step 1  Golongan SSRI (Sertraline, etc)
 Step 2  Golongan Trisiklik (Amitriptyline, etc)
 Step 3  Golongan Tetrasiklik (Maprotiline, etc)
Golongan ”atypical” (Trazadone)
Golongan MAOI Reversible
Anti depresan
PENGATURAN DOSIS

• Onset efek primer: sekitar 2-4


minggu
• Onset efek sekunder: sekitar 12-24
jam
• Waktu paruh : 12-48 jam
• (Pemberian 1-2 x/hari)
Luvox Seroxat Zoloft

AURORIX PROZAC
ANTI MANIK
ANTI MANIK

 Sindrom mania
Dalam jangka Paling sedikit 4 gejala berikut :
waktu satu
minggu hampir Peningkatan aktifitas
setiap hari Lbh banyak bicara dr biasanya/adanya
terdapat keadaan dorongan u/ berbicara terus menerus
: Flight of ideas
Rasa harga diri yg melambung
Afek (mood,
suasana Berkurangnya kebutuhan tidur
perasaan) yg
meningkat, Mudah teralih perhatian
ekspresif atau Aktifitas berlebihan  merugikan
iritabel
ANTI MANIK

MEKANISME KERJA

• Sindrom mania disebabkan oleh


tingginya kadar serotonin dalam
celah sinaps neuron, khususnya
pada sist.limbik, yang
berdampak terhadap “Dopamin
receptor supersensitivity”
ANTI MANIK

Haloperidol

Carbamazepin

Mania akut

Valproic acid

Anti manik
Divalproex

Profilaksis Lithium
mania Carbonate
ANTI MANIK
LITHIUM
CARBONATE
• Pilihan utama untuk meredakan sindrom
mania akut atau profilaksis terhadap sindrom
mania yang kambuhan pada gangguan
afektif bipolar  kemampuan mengurangi
“dopamin receptor supersensitivity” dengan
meningkatkan “cholinergic-muskarinik
activity” dan menghambat “cyclic AMP dan
phosphoinositides”
ANTI MANIK
EFEK SAMPING

• Lithium dosis dan kondisi pasien


• Gejala efek samping yg dini (kadar serum lithium
0,6-1,2 mEg/L)
• Mulut kering, haus, gastrointestinal distress,
kelemahan otot, poliuri, tremor haluslbh nyata pd
pasien usia lanjut + neuroleptika + antidepressan
• Tidak ada efek sedasi dan ekstrapiramidal
• Gejala intoksikasi (kadar serum lithium > 1,5
mEq/L)
ANTI MANIK

Pemilihan obat
• Mania akut : haloperidol (I.M) + tab lithium carbonat.
Lithium carbonate  muncul efek 7-10 hari
• Gangguan afektif bipolar : Lithium carbonate
profilaksis
• Carbamazepine, valproic acid, Divalproex
pengganti Lithium carbonate
ANTI MANIK
LAMA PEMBERIAN

 Sindom mania akut gejala mereda  lithium


carbonate hrs diteruskan > 6 bulan  tappering off
 Gangguan afektif bipolar dan unipolar  beberapa
tahun
ANTI MANIK
Karbamazepin
Indikasi penggunaan terapeutik penggunaan karbamazepin adalah :3
 Epilepsi
 Gangguan bipolar (mania, depresi)
 Skizofrenia dan gangguan skizoafektif
 Gangguan depresif
 Gangguan pengendalian impuls
ANTI MANIK
Karbamazepin
Karbamazepin biasanya dimulai dengan dosis 200-400 mg per hari

dalam 3 atau 4 dosis dan ditingkatkan menjadi 800-1000 mg per hari

pada akhir minggu pertama pengobatan. Bila kemajuan terapi tidak

tercapai pada akhir minggu ke-2 pengobatan dan pasien tidak

mempunyai efek intoleransi obat maka dosis karbamazepin dapat

ditingkatkan sampai 1600 mg per hari.


ANTI MANIK
Karbamazepin
- Dosis Anjuran untuk karbamazepin adalah 400-600 mg per hari 2-3 kali

pemberian.

- Dosis untuk anak di bawah 6 tahun adalah 100 mg per hari, anak usia 6-12

tahun adalah 2 kali 100 mg per hari.

- Dosis awal untuk dewasa 2 kali 200 mg hari pertama, selanjutnya dosis

ditingkatkan secara bertahap. Dosis penunjang berkisar antara 800-1200 mg per

hari untuk dewasa dan 20-30 mg per KgBB untuk anak. Dengan dosis ini

umumnya tercapai kadar terapi dalam serum 6-8 μg/ml.


ANTI MANIK: Karbamazepin

TEGRETOL (Carbamazepine)

100mg 200mg
Chewable
ANTI MANIK
Haloperidol
Haloperidol adalah turunan butiropenon yang mempunyai aktivitas sebagai
antipsikotik dan efektif untuk pengelolaan hiperaktivitas, agitasi dan mania.
Reaksi ekstrapiramidal timbul pada 80% penderita yang diobati dengan
haloperidol. Hanya diberikan pada pasien psikotik dengan mania bukan
hanya sebagai antimanik akut
Haloperidol diindikasikan pada keadaan:
- Psikosis akut dan kronis
- Halusinasi pada skizofrenia
-Kelainan sikap dan tingkah laku pada anak
ANTI MANIK
Haloperidol
Dosis
Sedian haloperidol terdapat dalam bentuk tablet : 0,5 mg, 1,5 mg dan 5
mg, serta dalam bentuk likuor (injeksi) : 2 mg/ml dan 5 mg/ml. Besarnya
dosis tergantung kepada umur, keadaan fisik dan derajat kehebatan
gejalanya. Untuk dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun :
- Dosis awal bila gejala sedang : 0,5 mg – 2 mg pemberian 2-3 kali per
hari.
- Dosis awal bila gejala berat : 3 mg – 5 mg pemberian 2-3 kali per hari.
Untuk anak 3 -12 tahun : 0,05 mg – 0,15 mg per KgBB per hari terbagi
dalam 2-3 dosis pemberian.
ANTI MANIK
Asam Valproat
ASAM VALPROAT
Valproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan
cepat diubah menjadi bentuk asam di dalam lambung. Pertama kali
diperkenalkan sebagai obat anti epileptik yang efektif di tahun 1963.
Indikasi pemberian asam valproat adalah :
- Epilepsi
- Gangguan bipolar
- Gangguan skizoafektif
- Gangguan mental lain : gangguan depresif berat, gangguan panik,
gangguan stres pasca trauma
ANTI MANIK
Asam Valproat

Dosis

Asam valproat tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg dan bentuk sirup 250 per 5

ml. Dosis hari pertama adalah 250 mg diberikan bersama makanan. Dosis dapat

dinaikkan sampai 250 mg per oral 3 kali per hari selama 3 sampai 6 hari. Kadar

plasma teraputik untuk mengendalikan kejang adalah 50 dan 100 mg per ml bila

obat ditoleransi dengan baik. Dosis anak yang disarankan berkisar antara 20- 30

mg per KgBB per hari.


ANTI MANIK
Asam Valproat

Efek samping
ANTI-ANXIETAS
ANTI-ANXIETAS

SINONIM
• Psycholeptics
• Minor tranquillizers
• Anxiolytics
• Antianxiety drugs
• Ansiolitika
ANTI-ANXIETAS

DERIVAT DERIVAT
BENZODIAZEP DERIVAT
BARBITURAT
INE GLISEROL

- Diazepam (valium)
- Meprobamat - fenobarbital
- Bromazepam
(lexotan)
- Lorazepam (ativan)
- Alprazolam (xanax)
- Clobazam (frisium)
ANTI-ANXIETAS

• Efek • Penggunaan • Efek samping


• Menurunkan dalam terapi
• Cara kerja • Mengantuk
ansietas • Gangguan dan bingung
Pengikatan ansietas
GABA ke • Bersifat • Hati-hati pada
sedatif dan • Gangguan
reseptornya  pengguna
hipnotik otot alkohol
efek konduksi
klorida • Antikonvulsan • Kejang
• Pelemas otot • Gangguan
BENZODIAZEPIN
BENZODIAZEPIN
tidur
BENZODIAZEPIN BENZODIAZEPIN
INTERAKSI OBAT

Derivate benzodiazepine sebaiknya jangan


diberikan bersama dengan alkohol,
barbiturate dan atau fenotiazin. Kombinasi ini
mungkin menimbulkan efek depresi yang
berlebihan. Pada pasien dengan gangguan
pernapasan, benzodiazepine dapat
memperberat gejala sesak napas

Hati hati pemberian pada pelajar dan usia lanjut.


- pada pelajar: mengganggu fungsi kognitif
- pada usia lanjut : perhitungkan sensitifitas obat
ANTI-ANXIETAS
 CARA KERJA (BARBITURAT)
 Mengganggu transpor natrium dan kalium melewati membran sel
 Meningkatkan fungsi GABA

 KERJA (BARBITURAT)
 Depresi SSP
 Depresi pernafasan
 Induksi enzim
ANTI-ANXIETAS

 Zolpidem bekerja pada reseptor


benzodiazepin
 Tidak mempunyai sifat antikonvulsan / pelemas otot
 Tidak menimbulkan gejala putus obat
 Efek non klinik, mimpi buruk, agitasi

 Buspiron pengobatan ansietas umum


(golongan non-benzodiazepin)
 Bekerjamelalui mediasi reseptor serotonin
 Efek samping jarang (contoh : efek sedatif jarang)
ANTI-ANXIETAS
 Hidroksizin  antihistamin dengan aktivitas antiemetik.
 Untuk pasien ansietas dengan penyalahgunaan obat.
ANTI-ANXIETAS
EFEK SAMPING

 Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja


psikomotor menurun, kemampuan kognitif melemah.
 Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah).
 Potensi menimbulkan ketergantungan obat disebabkan oleh
efek obat yang masih dapat dipertahankan setelah dosis
terakhir berlangsung sangat singkat.
 Penghentian obat secara mendadak, akan menimbulkan
gejala putus obat (rebound phenomenon); pasien jadi iritabel,
bingung, gelisah.
ANTI-ANXIETAS

PENGATURAN DOSIS

• Steady state dicapai setelah 5-7 hari dengan dosis 2-3 kali
sehari

• Efek klinis terlihat bila kadar obat dalam darah telah mencapai
steady state

• Mulai dengan dosis anjuran → naikkan dosis setiap 3-5 hari


sampai dosis optimal → pertahankan 2-3 minggu →
diturunkan 1/8 x setiap 2-4 minggu → maintenance dose →
bila kambuh dinaikkan lagi dan bila tetap efektif →
pertahankan 4-8 minggu → tapering off
ANTI-INSOMNIA
ANTI-INSOMNIA
Sinonim : hypnotic, somnifacient, hipnotika

Penggolongan :
 Benzodiazepine : nitrazepam, flurazepam, estazolam.
 Non-Benzodiazepine : zolpidem

Mekanisme kerja : obat golongan benzodiazepine tidak


menyebabkan REM suppression dan rebound
ANTI-INSOMNIA
EFEK SAMPING

Supresi SSP pada saat tidur. Pada


pasien usia lanjut dapat terjadi
oversedation.
Efek samping dapat terjadi sehubungan
dengan farmakokinetik obat anti-
insomnia.
Penggunaan yang lama pada golongan
benzodiazepine dapat terjadi
ANTI-INSOMNIA
Pemilihan obat
 Initial
insomnia : obat yang dibutuhkan bersifat
sleep inducing anti-insomnia yaitu gol.
Benzodiazepine (short acting)
 Delayed insomnia : prolong latent phase anti-
insomnia yaitu gol. Heterosiklik anti-depresan
 Broken insomnia : sleep maintaining anti-
insomnia yaitu gol. Phenobarbital atau golongan
benzodiazepine (long acting)
ANTI-INSOMNIA

Pengaturan Dosis
 Pemberian tunggal dosis anjuran 15’-30’ sebelum tidur
 Dosis awal dapat dinaikkan menjadi dosis efektif dan
dipertahankan 1-2 minggu, kemudian secepatnya di tapering
off untuk mencegah rebound dan toleransi obat
 Pada usia lanjut dosis harus lebih kecil.
ANTI-INSOMNIA
Lama pemberian
 Sebaiknya sekitar 1-2 minggu agar risiko ketergantungan kecil.
 Kesulitan pemberhentian obat seringkali oleh karena psychological
dependence.
- lakukan edukasi perbaikan lifestyle

Perhatian khusus
 Kontraindikasi :
- Sleep apnoe syndrome
- Congestive heart failure
- Chronic respiratory sindrome
 Penggunaan benzodiazepine pada wanita hamil dapat menimbulkan
teratogenic effect.
ANTI INSOMNIA
 Magadon (nitrazepam)
 Kerja : menidurkan, anxiolitik, relaksasi otot
 Penggunaan terapi : Insomnia psikogen, neurotik atau
psikotik, insomnia sebelum pembedahan
 Efek samping : jarang pada dosis terapi

 Esilgan (Estazolam)
 Penggunaan terapi : simple insomnia dan gangguan
psikiatrik
 Efek samping : Tidur berlebihan, lesu, lemah, dll.
ANTI OBSESIF-KOMPULSIF
Anti Obsesif-Kompulsif

Dalam membicarakan obat anti obsesi kompulsi yang menjadi


acuan adalah klomipramin.
Obat anti obsesi kompulsi dapat digolongkan menjadi :
1. Obat anti obsesi kompulsi trisiklik, contoh klomipramin.
2. Obat anti obsesi kompulsi SSRJ, contoh sentralin, paroksin,
flovokamin, Fluoksetin.

Mekanisme kerja: Menghambat re-uptake


neurotransmitter serotonin sehingga gejala mereda.
Anti Obsesif-Kompulsif
Cara penggunaan
• Sampai sekarang obat pilihan untuk gangguan obsesi kompulsi adalah
klomipramin. Terhadap mereka yang peka dapat dialihkan ke golongan
SSRI dimana efek samping relatif aman. Obat dimulai dengan dosis
rendah klomopramin mulai dengan 25-50 mg /hari (dosis tunggal malam
hari), dinaikkan secara bertahap dengan penambahan 25 mg/hari sampai
tercaapi dosis efektif (biasanya 200-300 mg/hari).

• Dosis pemeliharan umumnya agak tinggi, meskipun bersifat individual,


klomipramin sekitar 100-200 mg/hari dan sertralin 100 mg/hari. Sebelum
dihentikan lakukan pengurangan dosis secara tappering off. Meskipun
respon dapat terlihat dalam 1 2 minggu, untuk mendapatkan hasil yang
memadai setidaknya diperlukan waktu 2- 3 bulan dengan dosis antara 75-
225 mg/hari.
ANTI-PANIK
ANTI-PANIK

MEKANISME
KERJA
• Sindrom panik berkaitan dengan
hipersensitivitas dari serotonic
reseptor di SSP. Mekanisme kerja
obat antipanik adalah menghambat
reuptake serotonin pada celah
sinaptik antar neuron.
ANTI-PANIK

Cara Penggunaan Obat


 Golongan SSRI mempunyai efek samping yang lebih ringan.

 Alprozolam merupakan obat yang paling kurang toksiknya dan


onset kerjanya lebih cepat.
.
ANTI-PANIK

Lama Pemberian Obat


•Lamanya pemberian obat tergantung dari individual, umunya
selama 6-12 bulan, kemudian dihentikan secara bertahap
selama 3 bulan bila kondisi penderita sudah memungkinkan.

•Dalam waktu 3 bulan bebas obat 75% penderita


menunjukkan gejala kambuh. Dalam keadaan ini maka
pemberian obat dengan dosis semula diulangi selama 2 tahun.
Setelah itu dihentikan secara bertahap selama 3 bulan.
ANTI-PANIK

Efek samping obat

• Mengantuk, sedasi, kewaspadaan


berkurang, neurotoksik
DAFTAR PUSTAKA

• Gunawan SG, Setabudy R, Nafrialdi, dan Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Edisi ke-lima. Jakarta: Departemen Farmakologi dan
Terapeutik FKUI. 2007. hal. 171-7
• Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Synopsis of Psychiatry : Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Ed. Lippincott Williams &
Wilkins, 2007.
• Maslim R. Panduan Praktis : Penggunaan Obat Psikotropik (Psychotropic Medication). Edisi ketiga. Jakarta : Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK-Unika Ama
• Mycek MJ, Harvey RA, Champe PC. Lippincott’s Illustatrated Reviews: Pharmacology. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott
Williams&Wilkins; 2000.
• Lieberman JA, Tasman A. Handbook of Psychiatric Drugs. Chester city : John Wiley&Sons Ltd ; 2006.
• Hollister LE. Obat antidepresan. Dalam: Farmakologi dasar dan klinik. Katzung BG. Edisi ke-enam.1998. Jakarta: EGC. hal. 467-77.
• Richard F, Michelle C, and Luigi C. Antidepressants; in Lippincott's Illustrated Reviews: Pharmacology. Harvey AR and Champe PC.
4th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2009. p. 142-50.
• Departemen Kesehatan Ditjen Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan kesehatan Jiwa. Buku pedoman pelayana kesehatan
jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan Ditjen Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan
kesehatan Jiwa.2006. hal. 59-64.
• Elvira SD, Hadisukanto G. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2010. hal. 356-60.
• Support Hope Inc. Antipsychotic : Haloperidol, Haldol. Disitasi tanggal : 05 Mei 2009 dari
http://www.supporthope.com/medication/anti_anxiety/index.html. Last update : Januari 2008.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai