Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK SEDIAAN CAIR

TUGAS MENGHITUNG KD DAN


QUALITY CONTROL SEDIAAN
ELIKSIR

WIDYA HARIYANI
191000248201020
QUALITY CONTROL
• Kontrol kualitas (QC) adalah prosedur atau seperangkat prosedur yang dimaksudkan untuk
memastikan bahwa produk yang diproduksi metode yang dilakukan sesuai kriteria yang
ditentukan atau memenuhi persyaratan tertentu. Terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
• in coming materials (analisis kualitas bahan baku, seperti basis, pengawet),
• in process control (kontrol proses saat produk belum dikemas, seperti cek kadar, pH, volume,
dll), dan
• end product control (kontrol produk akhir setelah produk dikemas, untuk menguji kualitas
sediaan).
ELIKSIR
• Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung
selain obat juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat
warna dan zat pewangi, untuk digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan
etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol,
sorbitol dan propilen glikol.sebagai pengganti gula dapat ditambahkan sirup simpleks. (Fornas
Ed. II hal 313)
• Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain
obat  juga zat tambahan seperti gula dan atau pemanis lainnya, zat warna, zat wewangi dan zat
pengawet; digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan
propilenglikol; sebagai pengganti gula dapat digunakan sirop gula. ( FI edisi III 1976 hal.8)
CUALITY CONTROL SEDIAAN ELIKSIR

1. Organoleptis, Diamati dengan cara pancar indera, apakah sediaan elixir tersebut sudah sesuai
dengan ketentuan sediaan elixir yang benar, yaitu bau dan rasa yang sedap, tidak ada pertikel
yang tidak larut.
2. Uji Kejernihan, Dengan cara melihat langsung sediaan tersebut, apakah masih ada / tidak
 partikel yang tertinggal / tidak larut.
3. Uji Densitas ( Bobot jenis) Dengan menggunakan piknometer :
a. Timbang pikno bersih.
b. Letakkan kaca arloji dan isi dengan elixir yang akan diuji.
c. Masukkan pikno yang berisi sampel kedalam beaker glass dengan 200 ml air es lebih kurang
20˚C.
d. Segera ambil teteskan cairan yang berada diluar kapiler dengan kertas saring menyedot sisi
ujunga kapiler terus tutp kapiler dengan tudung cepat-cepat.
e. Biarkan pada suhu ruangan, baru bagian luar pikno dilab.
f. Timbang pikno dengan isinya.
g. Bobot jenis dihitung dengan rumus
Bj = (p+e) –p
vp
Ket :
p = berat piknometer
E = eliksir
Vp = volume piknometer
4. Viskositas
• Viskometer kapiler / ostwold Dengan cara waktu air dari cairan yang diuji dibandingkan dengan
waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk
lewat dua tanda tersebut.
• Viskometer hoppler Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat - gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah
menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat
cair yang diselidiki. Kecepatan  jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel.
• Viskometer cup dan pob Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari
 bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer
ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling
bagian tube sehingga menyebabkan penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini
menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat.  
• Viskometer cone dan plate Dengan cara sampel ditempatkan ditengah-tengah, kemudian dinaikan
hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan  bermacam kecepatan dan
sampelnya digeser pada ruangan yang sangat sempit antara papan yang didalam kemudian
kerucut yang berputar.
5. pH,Sediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter, yaitu disesuaikan dengan pH usus
karena sediaan diabsorbsi di usus jadi pH sediaan harus sama dengan pH usus.
Prosedur Kerja
1. Organoleptis
• Amati elixir yang sudah dibuat
catat hasil pengamatan berupa warna, bau dan rasa elixir
2. Homogenitas
• Amati elixir dibawah lampu atau cahaya
• Amati ada partikel atau tidak
• amati sediaan homogen atau tidak
3. Kejernihan
• Amati elixir dibawah lampu atau cahaya
• Amati elixir jernih atau tidak
4. Berat jenis Cara kerja :
• Timbang berat piknometer kosong dan kering + tutupnya
• Ukur volume piknometer Dengan cara :
• Timbang berat piknometer kosong dan kering + tutupnya (misal pgram)
• Isi piknometer dengan air hingga penuh, lalu rendam dalam es hingga suhunya 2⁰ di bawah suhu percobaan
• Piknometer ditutup, suhu dinaikkan hingga suhu percobaan. Mestinya ada  bagian air tumpah karena pemuaian.
Lalu air yang menempel di  piknometer dibersihkan
• Timbang piknometer beserta isinya (misal p + a gram) Hitung massa air {( p+a ) p}
• Volume piknometer tersebutn sama dengan volume air
Bj = (berat piknometer + air) – berat piknometer kosong
volume piknometer
Volume piknometer = (berat piknometer +air) – berat piknomter kosong
Bj
Hitung Bj :
• Timbang berat piknometer kosong dan kering + tutupnya
• Isi piknometer dengan eliksir hingga penuh, lalu direndam dalam es hingga suhu 2⁰ dibawah suhu percobaan
• Piknometer ditutup, sushu dinaikkan hingga suhu percobaan, mestinya ada bagian eliksir tumpah karena pemuaian.
Lalu eliksir yang menempel di piknomete dibersihkan.
• Timbang piknometer beserta isinya
BJ = (Berat piknometer + eliksir ) - berat pikno kosong
Volume piknometer
5. pH, diukur dengan pH strip
• Tuanglah eliksir dalam wadah
• Ukur ph menggunakan pH strip
• Ctaat hasil pada lembar hasil, lakukan 3 kali replikasi
6. Viskositas , dengan cara
• Viskometer dibersihkan, larutan eliksir sebanyak 150ml dimasukkan dalam cup
• Rotor dimasukkan dalam cup, kemudian dinyalakan
• Lihat skala yang ditunjukkan oleh jarum sesuai nomor rotor yang digunakan, tunggu hingga
konstan, dicatat skalanya
• Lakukan replikasi uji viskositas sebanyak 3 kali
SOAL • 73.84 = (5/100 × 25) + (x/100 × 46) + (100-5-x)/100 × 80
R/ Parasetamol 80 mg/ 5 ml • 73,84 = 1,2 + 0,46x + 76 + 0,8x
( 80mg/5ml × 100ml = 1600mg = 1,6 g • 73,84 = 77,25 – 0,34 x
etanol 5 % • 0,34x = 77,25 -73,84
mf. Eliksir 100 ml • 0,34x = 3,41
• Kelarutan paracetamol dalam etanol 1:7 • x = 3,42 /0,34
• Kelarutan paracetamol dalam air 1: 70 • x = 10,02 (gliserol)
KD etanol : 25
• Selanjutnya digunakan peopilenglikol, sehingga gliserol
KD Propilenglikol : 33 dikurang menjadi 5%
KD glisero : 46
• Persamaannya :
KD air : 80
• 73,84 = (5/100×25) + (5/100×46) + (x/100×33) + (100-
KD Butuh
5- 5-x)/100 ×80
Untuk melarutkan 1,6 g dibutuhkan etanol
• 73,84 = 1,25 + 2,3 + 0,33x +72 – 0,8x
= 1,6 × 7 = 11,2 ml etanol atau 11,2ml/100ml × 100% = 11,2 %
• 73,84 = 75,5 – 0,47 x
Etanol yang digunakan 5 %, sisanya digantikan dengan
propilenglikol dan gliserol. • 0,47x = 75,5 – 73,84
KD butuh : • 0,47x = 1,66
KD = (11,2 ml /100 × 25 ) + (100-11,2)/100 × 80 = 73,84 • x = 1,66/0,47
• x = 3,5 %
R/ Parasetamol 80 mg/ 5 ml
Etanol 5 %
Gliserol 5%
Propilenglikol 3,5 %
Aqua des 100%

Anda mungkin juga menyukai