Anda di halaman 1dari 26

BNO-IVP

Pembimbing :
dr. Rizqi Rosyidah Nur, Sp. Rad
dr. Tika Mirantiayu, Sp. Rad

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SLAMET, GARUT
PERIODE 29 JULI 2019 – 30 AGUSTUS 2019
BNO merupakan satu istilah medis dari bahasa Belanda, Blass Nier
Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier = Ginjal, Overzicht =
Penelitian). Dalam bahasa Inggris, BNO disebut juga KUB (Kidney
Ureter Blass)

IVP atau Intra Venous Pyelography merupakan pemeriksaan radiografi


pada sistem urinaria (dari ginjal hingga blass) dengan menyuntikkan
zat kontras melalui pembuluh darah vena.
Pemeriksaan BNO-IVP

Tujuan Pemeriksaan:

• Untuk menggambarkan anatomi dari pelvis renalis dan


sistem calyces serta seluruh traktur urinarius dengan
penyuntikan kontras media positif secara intravena

• Dapat diketahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan


dan mengeksresikan bahan kontras tersebut.
Bahan kontras atau media kontras adalah suatu zat yang memiliki
nomor atom tinggi yang berguna untuk membedakan jaringan yang
tidak dapat dilihat oleh foto rontgen biasa. Pada pemeriksaan IVP,
bahan kontras yang digunakan berbahan baku yodium (I) dan jenis
bahan kontrasnya positif (yang tampak opaque pada foto rontgen)
Syarat bahan kontras yang digunakan pada pemeriksaan IVP

– Non Toxic atau tidak beracun, dapat ditolerir oleh tubuh.

– Bersifat water soluble dan non ionik atau larut dalam air artinya
dapat dengan mudah diserap atau dikeluarkan dari tubuh setelah
pemeriksaan.
Indikasi Pemeriksaan

• Nephrolithiasis • Kegagalan fungsi ginjal (renal

• Vesicolithiasis failure)

• Haematuria
• Hydronephrosis

• Massa pada ginjal, dsb.


• Uretrolithiasis

• Pyelonephritis

• Hipertofi prostat
Persiapan Pasien

• Sehari sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk

makan-makanan lunak yang tanpa serat (seperti bubur kecap)

supaya mudah dicerna oleh usus sehingga feces tidak keras.

• Makan terakhir pukul 19.00 (malam sebelum pemeriksaan) supaya

tidak ada lagi sisa makanan diusus, selanjutnya puasa sampai

pemeriksaan berakhir.

• Malam hari pukul 21.00, pasien diminta untuk minum

laksatif,sebanyak 4 tablet.
• 8 Jam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien tidak diperkenankan

minum untuk menjaga kadar cairan.

• Pagi hari sekitar pukul 06.00 (hari pemeriksaan), pasien diminta

untuk memasukkan laksatif supossitoria melalui anus, supaya usus

benar-benar bersih dari sisa makanan / feces.

• Selama menjalani persiapan, pasien diminta untuk tidak banyak

bicara dan tidak merokok supaya tidak ada intestinal gas (gas

disaluran pencernaan)
Tujuan persiapan sebelum foto IVP

Untuk membersihkan usus (gastro intestinal) dari udara dan feces yang
dapat mengganggu visualisasi dari foto IVP atau menutupi gambaran
ginjal dan saluran-salurannya. Pemeriksaan yang tidak baik terlihat dari
bayangan lucent di usus karna udara dan faeces.
Prosedur Pemeriksaan

Bila pasien telah menjalani persiapan dan telah diketahui kandungan ureum dan
kreatinin dalam darah.

• Nilai kreatinin menunjukkan fungsi penyaringan ginjal masih normal atau tidak.
Nilai kreatinin yang dianggap normal dan boleh melakukan pemeriksaan IVP
biasanya < 2,0.

• Nilai kreatinin yang tinggi saat pemeriksaan IVP menyebabkan kontras tidak
dapat disaring dalam ginjal sehingga membahayakan bagi pasien.
1. Dilakukan foto pendahuluan (plain photo BNO) dari abdomen
dengan posisi AP, menggunakan film ukuran 30cm x 40cm

Foto pendahuluan dibuat untuk:

• Mengecek persiapan pasien

• Menilai abdomen secara umum

• Mengetahui letak ginjal

• Menentukan faktor eksposi selanjutnya


2. Cek foto pendahuluan (plain photo BNO)
3. Melakukan skin test (5cc dibawah kulit secara intra kutan ditunggu 10
menit) dan IV test ( 2cc melalui intravena) sebelum memasukkan bahan
kontras
4. Melakukan pengukuran tekanan darah pasien terlebih dahulu sebelum
memasukkan kontras.
5. Menyuntikkan bahan kontras secara intravena, biasanya pada vena
cubiti, pasien dalam posisi supine
Volume bahan kontras:
• Dewasa sekitar 70kg:
20ml sodium-meglumin diatrizoat (misal urografin 76%)
Atau 40 ml meglumin iothalamate (misal hypaque 45%) untuk dosis
rendah
• Anak-anak: 2ml/kgBB. Bila ada dugaan kegagalan ginjal dosis
4ml/kgBB
6. Membuat foto 5 menit post injeksi untuk melihat fungsi
ginjal/nephrogram dan melihat pengisian media kontras pada
pelviocalis

7. Membuat foto 15 menit post injeksi untuk melihat pengisian media


kontras pada ureter
8. Membuat foto 30 menit post injeksi untuk melihat pengisian ureter
dan kandung kemih.

9. Kemudian pasien diminta untuk turun dari meja pemeriksaan


untuk buang air kecil (pengosongan blass) kemudian difoto lagi post
miksi untuk melihat kandung kemih sudah bersih dari urine dan
melihat adnya kelainan pada traktur urinarius, seperti ren mobile
dan pembesaran prostat
30 menit
Foto yang dibuat pada klinis
tertentu
• Hipertensi: frekuensi waktu lebi singkat
• Eksresi lambat: dibuat foto 24 jam setelah penyuntikan
bahan kontras film 30cm x 40cm
• Hidronefrosis: 48 jam setelah penyuntikan dosis
maksimum, film 30cm x 40cm posisi pasien prone
Bila ada kelainan pada vesical urinaria, misal:

• Hipertrofi prostat

• Diverticulum Dibuat posisi oblik

• Karsinoma

• Ren mobile: dibuat posisi AP supine, dengan film 30cm x 40cm

• Haematuria: dibuat foto oblik daerah kandung kemih, 30 menit


setelah penyuntikan
Kriteria gambar

Posisi AP/PA dengan film ukuran 30cm x 40cm

• Foto mencakup kedua ginjal, vesical urinaria, dan


simfisis pubis

• Lumbalis tergambar pada pertengahan film

• Foto setelah penyuntikan, kontras media mengisi


ginjal, ureter dan vesika urinaria
Posisi oblik

• Vesika urinaria tampak terisis kontras

• Pada pasien laki-laki harus tampak gambaran daerah


prostat

• Untuk foto post miksi diberi tanda PV (post voiding)


Kelebihan : Kekurangan :
1. Bersifat non invasif 1. Dapat menimbulkan alergi
2. Relatif aman terhadap media kontras

3. Memiliki nilai diagnosa yang 2. Ibu hamil dilarang melakukan


tinggi pemeriksaan ini

Anda mungkin juga menyukai