Anda di halaman 1dari 31

TINDAKAN

BNO-IVP
Pembimbing: dr. Sudharmadji, Sp. Rad, MPH

Ave Maria Rosario (42190360)


BNO-IVP???
BNO = Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier = Ginjal, Overzicht = Penelitian) =
KUB (Kidney Ureter Blass).

IVP = Intravena pyelogram, merupakan prosedur pemeriksaan ginjal, ureter, dan VU


menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras melalui vena. Media
kontras akan mengikuti peredaran daraah dan dikumpulkan dalam ginjal, tractus urinary 
terisi kontras (putih)
TUJUAN
• Mengetahui adanya kelainan pada sistem
urinary, dengan melihat kerja ginjal dan
sistem urinary pasien
• Dengan IVP dokter dapat mengetahui adanya
kelainan pada sistem tractus urinary dari :
Batu ginjal 
Pembesaran prostat
Tumor pada ginjal, ureter dan blass
1. Batu saluran kemih INDIKASI
2. Kongenital anomali
3. Evaluasi massa abdomen, kista ginjal, tumor
ginjal
4. Glomerulonefritis
5. Obstruksi ginjal
6. Hydronefrosis 
7. Pyelonepritis 
8. Evaluasi trauma
9. Evaluasi preoperatif dari fungsi, lokasi, ukuran
dan bentuk ginjal dan ureter
Absolut :
• Hipersensitif terhadap kontras
KONTRAINDIKASI
• Tirotoksikosis
Relatif :
• Keadaan umum buruk
• Diabetes mellitus
• Myeloma multiple
• Dekompenasi kordis
• Pada keadaan kadar kreatinin > 2 mg/dL, &
ureum >60 tidak ada ekskresi urin
• Hamil
• Gangguan pada hepar
PROSEDUR
PERSIAPAN &
PEMERIKSAAN
1. Persiapan Pasien
• Pemeriksaan ureum kreatinin
• H-1 pemeriksaan pasien makan makanan yang lunak dan rendah serat. Minum air putih yang banyak
dengan interval teratur
• H-1 pemeriksaan, pasien minum obat pencahar. Makan malam terakhir jam 22.00 selanjutnya pasien
puasa (makan minum), mengurangi bicara serta tidak merokok sampai dilakukan pemeriksaan untuk
menghindari gangguan udara usus saat pemeriksaan
• Malam sebelum pemeriksaan pasien diberi laksansia untuk membersihkan kolon dari feses yang
menutupi daerah ginjal
• Setelah reaksi BAB tidak ada, pasien datang ke radiologi dalam keadaan perut kosong (puasa total)
• Skin test subkutan untuk memastikan bahwa penderita tidak alergi terhadap penggunaan kontras
• Informed consent
2. Persiapan Kontras
Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya
disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan
• Kontras ionik :
Urografin, Angiografin
• Kontras non-ionik :
Ultravist – Omnipaque – Iopamiro (lebih baik)
Dosis :
Dewasa  rata-rata 1 cc/kgBB
Anak  2-3 cc/kgBB
1. Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien

2. Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat
untuk melihat reaksi alergis.

3. Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan memasang alat compressive ureter
terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri.

4. Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah injeksi media kontras untuk
melihat masuknya media kontras ke collecting sistem

5. Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine untuk melihat pelviocaliseal dan ureter
proximal terisi media kontras.

6. Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30 mencakup gambaran
pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontras

7. Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras.
Film yang digunakan ukuran 30 x 40.

8. Yang terakhir lakukan foto post miksi dengan posisi AP supine untuk melihat kelainan kecil yang mungkin
terjadi di daerah bladder
FASE IVP

• Fase nefrogram  menit ke 5, menilai fungsi ekskresi ginjal, kontur ginal, PCS
(Pelvic Calyceal System)
• Fase pielogram  menit ke 15, mengisi SPC dan ureter
• Fase sistogram  menit 30, 45, mengisi VU
• Fase post miksi/post voiding  menilai fungsi pengosongan VU
• Apabila sampai menit ke 120 tidak tampak ekskresi kontras  non visualized
ginjal
HASIL PEMERIKSAAN NORMAL
PENILAIAN IVP
• Ginjal  Ureter  Vesica Urinaria
• Indentasi (+/-)
Kontras mengisi seluruh tractus urinaria namun terlihat bayangan yang suram yang
merupakan penekanan massa di luar organ.
• Filling defect (+/-)
Untuk menilai apakan ada bagian T.U yang tidak terisi kontras, untuk lihat massa.
• Additional Shadow (+/-)
Kelainan organ yang menyebabkan permukaan organ bertambah dan kontras mengisi
permukaan tersebut
Nama: Bp. L
Usia: 44 tahun

Anamnesis: Nyeri perut sejak 2 hari yang lalu, pada area perut kiri atas dan bawah. BAK tidak puas, dan
keruh. Demam (+)

Riwayat penyakit dahulu: batu ureter (+)

Diet: konsumsi alcohol (+)

KASUS
BNO PLAIN

• Peritoneal fat (+)


• Persiapan cukup dengan terdapat
sedikit udara pada usus
• Bayangan, letak ginjal samar
• Tak tampak lesi opak pada tractus
urinarius
• Psoas line kanan kiri intak
• Tulang tervisualisasi intak
HASIL PEMERIKSAAN
(NEPHROGRAM PHASE)

BNO IVP 5’

• Pengisian bahan kontras dilakukan serentak,


bentuk dan besar kedua ren juga letaknya
terlihat normal.
• Kontur renal dalam batas normal
• Tampak ujung calyx pelvicocalyces cuping
keduanya dalam batas normal
BNO IVP 15’ dan 30’
• Tampak ujung calyx pelvicocalyces dextra
sinistra normal
• Kedua ureter tampak tervisualisasi
dengan kontras
• Pasase dan peristaltic kedua ureter lancar,
dengan dilatasi ureter distal kiri parsial
HASIL
• Ureter kanan tak tampak obstruksi
PEMERIKSAAN
(URETEROGRAM • Vesica Urinaria terisi kontras pada 30
& SISTOGRAM menit optimal, mukosa regular, dinding
PHASE)
menebal, filling defect (-)
HASIL PEMERIKSAAN
(POST VOIDING)

• Urin residual post miksi relative minimal


• Tak tampak lesi dengan enhancement
kontras
• Pengosongan SPC keduanya cukup
Kesan Ro:
Kedua ginjal tak tampak abnormalitas
Dilatasi ureter ½ distal kiri, post ureterolithiasis
Penebalan dinding vesica urinaria, tanda cystitis
Hidronefrosis
● Distensi dan pelebaran renal pelvis
dan renal kaliks karena obstruksi
aliran urin dari ginjal ke vesika urinari
● Dapat terjadi secara unilateral atau
bilateral
Grade 0
Tidak ada dilatasi, dinding kaliks intak
Grade I (Mild)
Dilatasi pelvis renal tanpa dilatasi kaliks
Tidak ada atrofi parenkim
Grade II (Mild)
Dilatasi ringan pelvis dan kaliks
Tidak ada atrofi parenkim
Grade III (Moderate)
Dilatasi sedang pelvis dan kaliks
Forniks tumpul dan papil mendatar
Grade IV (Severe)
Dilatasi besar pelvis dan kaliks seperti balon
Batas pelvis dan kaliks hilang
Atrofi renal (korteks tipis)
• Tampak pengisian kontras
sehingga tampak adanya dilatasi
dari renal pelvis dan calices
sinistra

• Terjadi filling defek di ureter


sinistra
Pada ginjal kanan  didapatkan bentuk
pelvic dan calices dilatasi. Bentuk calices
flatening dan bluntting
Urolithiasis
● Massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran
kemih baik saluran kemih atas
(ginjal dan ureter) dan saluran
kemih bawah (kandung kemih dan
uretra), yang dapat menyebabkan
nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih dan infeksi.
Nephrolithiasis
Ureterolithiasis
Didapatkan gambaran calculus
pada sisi kanan setinggi L4.
setelah pengisian kontras
injeksi selama 15 menit, ada
sumbatan pada batu didukung
oleh adanya dilatasi bagian
atas ureter
Vesicolithiasis
Pyelonefritis
 Pyelonephritis merupakan inflamasi
parenkim ginjal dan pelvis renalis akibat
infeksi
 Penyebab tersering adalah infeksi sekunder
dari traktus urinarius bawah oleh bakteri
gram negatif (E. coli, Klebsiella, Proteus, dll)
 Penyebab patologi : refluks vesicoureter,
obstruksi sistem kolektivus
 Gambaran radiologi : pembesaran ginjal,
hydronefrosis, batas kortikomedular samar.
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG atau
CT untuk hasil yang lebih jelas
Pyelonephritis
THANK
S!
GBU 
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai