Kata Pengantar
Buku ini terdiri dari 7 Standar sesuai dengan Standar yang ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan RI dan dilampiri dengan prosedur tetap tatalaksana di
Unit Instalasi Radiologi.
Karena materi buku ini bersifat dinamis, maka Buku Standar Pelayanan
Administrasi dan Manajemen Instalasi Radiologi ini akan ditinjau setiap tiga
tahun sekali. Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan.
DAFTAR ISI
Hal
Kata pengantar..........................................................................................
Pendahuluan.........................................................................................................
- Visi..
- Misi.
- Tujuan.
A. Perencanaan..
1. Administrasi
4. Proteksi Radiasi..
1. Fasilitas
Oleh karena itu perlu dibuat rencana agar Instalasi Radiologi mampu
memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pasien.
Instalasi Radiologi melayani pasien dari Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap dan
Unit Gawat Darurat serta pasien luar Rumah Sakit kiriman dari Dokter praktek
dan rujukan :
Radiografer
Petugas Administrasi.
Perawat radiologi.
Kepala Administrasi
Uraian Tugas :
a. Menerima dan menjawab konsul dokter baik dalam lingkungan Rumah Sakit
maupun luar Rumah Sakit.
Uraian tugas :
5. Membina petugas kamar gelap sehingga tercapai hasil akhir yang optimal
dari radiograf.
7. Merencanakan kebutuhan habis pakai, misalnya film, obat cuci film dll.
8. Membantu dokter Spesialis Radiologi dalam pemeriksaan USG.
c. Operator
Uraian Tugas :
Uraian Tugas :
1. Mengambil film yang telah disinari dari kaset film , lalu mencuci dan
memprosesnya kemudian memasukkan film baru ke dalam kaset film.
2. Memberi tahu kepada operator bila ada yang rusak, supaya operator
mengulang pembuatan foto.
e. Petugas Administrasi
Uraian Tugas :
Menerima surat konsul dari dokter dan mencatatnya dalam buku register.
Memberi identitas pada amplop dan foto sesuai dengan data pasien.
f. Petugas Sanitasi.
Uraian Tugas :
3 Melaporkan bila ada kerusakan / lampu listrik yang putus kepada Kepala
Instalasi untuk diteruskan kepada IPSRS.
Uraian Tugas :
Mengawasi dan menegur sikap dan perilaku petugas terhadap proteksi radiasi.
1. Administrasi.
c. Memberikan surat tagihan kepada pasien rawat jalan sesuai tarif yang
berlaku, untuk membayar di kasir.
Film film yang sudah dieksposi, langsung dibawa ke dalam kamar gelap
untuk dilakukan pencucian .
B. Development / Pembangkit.
C. Rinsing
Setelah film pada development mencapai tingkat densitas maksimum,
kemudian film dipindahkan ke dalam air sambil diagitasi + menit. Pada tahap
ini disebut dengan rinsing.
D. Fixing
Tahap selanjutnya dari prosesins film adalah Fixing, yaitu memasukkan film ke
dalam cairan fixer + 4 5 menit, dengan tujuan :
b. Untuk melarutkan perak bromida yang tidak terkena ekaposi agar tidak
terjadi perubahan dari bayangan apabila foto dilihat di tempat kering.
E. Washing
F. Drying
Setelah film dicuci dengan bersih, selanjutnya film bersama hanger dikeringkan
dengan cara dimasukkan ke dalan alat pengering film, dengan temperatur
udara 40 C 50 C sampai kering.
Kaset yang kosong diisi dan ditutup kembali dengan rapi, kemudian box film
ditutup kembali. Setelah yakin semuanya sudah dalam keadaan tertutup dan
aman lampu penerangan pada kamar gelap dapat dihidupkan kembali.
4. Proteksi Radiasi
1. Justifikasi yaitu azas manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan resiko
yang diperoleh.
3. Limitasi yaitu dosis radiasi tidak akan melebihi Nilai Batas Dosis Radiasi
yang ditetapkan.
Nilai Batas Dosis ( NBD ) yang ditetapkan dalam buku keselamatan kerja
terhadap radiasi, dengan Surat Keputusan Dirjen Batan No. PN 03/160/DJ/89,
yang sekarang menjadi Surat Keputusan Kepala Bapeten No. 01 / Ka.
BAPETEN / V 1999. Nilai batas yang digunakan dalam keselamatan kerja ini
adalah seperti yang direkomendasikan oleh ICRP DALAM PUBLIKASI No. 26
dan oleh IAEA dalam Sefety Series No. 9.
2. Nilai Batas Dosis ( NBD ) untuk penyinaran seluruh tubuh adalah 50 mSv
( 5000 mRem ) dalam setahun.
3. Nilai Batas Dosis ( NBD ) untuk wanita dalam usia subur sama dengan untuk
pekerja radiasi pria, akan tetapi khusus untuk abdomen tidak boleh melebihi 13
mSv ( 1300 mRem ) dalam jangka waktu 13 minggu.
4. Nilai Batas Dosis ( NBD ) untuk wanita hamil, selama masa kehamilannya
dosis yang diterima janin tidak boleh melebihi 10 mSv.
5. Nilai Batas Dosis ( NBD ) untuk anggota masyarakat umum adalah 1/10 x
NBD pekeja radiasi atau 5 mSv ( 500 mRem ) dalam setahun.
D. Prosedur Kerja.
Apabila dokter yang akan melaksanakan telah siap, maka pasien tersebut
dipanggil masuk ruang pemeriksaan USG. Kemudian pasien disiapkan dan
dokter siap melaksanakan USG.
Untuk pasien rawat jalan / Poliklinik hasil pemeriksaan radiologi / USG apabila
telah selesai diberikan kepada pasien untuk dibawa ke dokter pengirim.
Untuk pasien rawat inap, hasil pemeriksan akan diambil oleh petugas
ruangan tersebut
7. SISTEM PENGARSIPAN
Hasil ekspertise dokter untuk foto rontgen dibuat rangkap dua, satu untuk
pasien dan satunya untuk arsip di radiologi.
Hasil bacaan USG dibuat rangkap dua, warna putih untuk pasien dan warna
merah muda untuk arsip radiologi.
STAF DAN PIMPINAN
1. TENAGA MEDIS
- Radiografer
- Operator
- Petugas Administrasi
2. TENAGA PARAMEDIS
c. Tanggung jawab :
3. TENAGA OPERATOR
c. Tanggung jawab :
4. TENAGA ADMINISTRASI
c. Tanggung jawab :
I. SARANA FISIK
Dalam merencanakan sebuah unit radiologi ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu : pengamanan terhadap radiasi.
Jarak antara sumber radiasi dengan petugas minimal 2 m dari sumber sinar
primer setelah diberi shielding.
Pintu ruangan pemeriksaan radiologi harus dilapisi dengan Pb. 2 mm.
1. OMNIX 200 ST
2. TBM-5
3. MOBILE UNIT
Irigator : 1 buah
Apron : 2 buah
2. USG ALOKA
Printer
3. USG KONTRON
1. Almari Instrumen :
kapas
alkohol
plester
betadin
bak instrumen
handscon
iopamiro 370
urografin
cairan infus : Na Cl
dexametason
antihistamin lainnya.
3. Perlengkapan lainnya :
standar infus
B. Ruang USG
Ruang USG merangkap sebagai ruang dokter dan tempat ekspertise dokter.
aquasonic jelly
kertas tissue
bed pemeriksaan
- fixer
- air
safety light
exhouse fan
Meja pendaftaran
Box countainer
APRON
Film bagde ( personil )
Lead glove
Kebijakan dan prosedur tetap yang ada di Instalasi Radiologi antara lain :
A. Kebijakan kebijakan.
PENGEMBANGAN STAF
DAN PROGRAM PENDIDIKAN
I. PENDAHULUAN
Suatu tujuan dari organisasi akan tercapai apabila sumber daya yang ada
dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan sebaik mungkin, baik sumber daya
manusia maupun aset-aset kekayaan yang berupa materi maupun non materi.
VISI :
MISI :
A. Tujuan Umum :
B. Tujuan Khusus :
2. Untuk Radiografer
1. Monitoring secara teratur terhadap beberapa hal yang dianggap perlu seperti
:
Pelaksanaan USG
Pengulangan foto
3. Tindakan :
4. Evaluasi :
5. Umpan Balik :
Laporan tertulis
PENUTUP
Telah disusun Buku Standart Pelayanan Administrasi Manajemen Instalasi
Radiologi RSU . .Kabupaten . yang terdiri dari 7 bab yang dapat digunakan
sebagai acuan dan pedoman bagi staf Instalasi Radiologi dalam melaksanakan
tugasnya.