Anda di halaman 1dari 3

PENJELASAN KKD MEMBACA FOTO RONTGEN

1. Mempersiapkan alat dan memasang foto, memastikan foto tidak terbalik


 Perhatikan marker (R/L)
2. Menyebutkan jenis radiografi dan menentukan proyeksi
 JAWABAN : Radiografi thorax proyeksi …. (PA/AP/lateral/top lordotik/RLD)
 Patokan :
i. PA : scapula terlihat di luar hemithorax dan bagian dasar korpus
vertebra C7 bentuknya seperti huruf A
ii. AP : scapula terlihat di dalam hemithorax dan bagian dasar korpus
vertebra C7 datar
3. Menentukan ukuran jantung (CTR)
 Jarak antara batas kanan sampai batas kiri jantung  a
 Jarak antara dinding dalam rongga thorax kanan sampai kiri (posisi
mengukurnya di pertengahan dome/kubah diafragma)  b
 CTR = a : b
Proyeksi PA  N  50% atau 0,5
Proyeksi AP  N  60% atau 0,6
Catatan : Pada foto proyeksi AP kalau CTR lebih dari 60, cukup sebutkan
ukuran jantung kesan membesar. Tidak perlu disebutkan berapa besar CTR
nya. Berbeda dengan proyeksi PA, harus disebutkan berapa CTR nya.

4. Menentukan letak trakea


 JAWABAN : Trakea di tengah / trakea deviasi ke ….

5. Mengevaluasi kedua hilus


 JAWABAN : Kedua hilus tidak menebal / menebal
 Kaliber hilus normal tidak bolek melebihi diameter lumen trakea
Normalnya  18 mm, tetapi tidak lazim disebutkan berapa mm. Cukup
bandingkan saja dengan trakea

6. Mengevaluasi aorta
 JAWABAN : Aorta baik / kalsifikasi / dilatasi / elongasi
 Kalsifikasi = terlihat gambaran radioopak (putih), paling sering di arcus aorta
 Elongasi = ada elongasi yang bentuknya memanjang ke atas, cara menentukan
apakah itu elongasi atau tidak yaitu dengan menarik garis imajiner dari batas
atas clavicular kanan-kiri, dan garis imajiner titik arcus aorta paling atas,
kemudian diukur jaraknya. Apabila jaraknya kurang dari 1,5 cm artinya ada
elongasi aorta. Ada juga aorta elongasi yang bukan memanjang ke atas tetapi
melebar dan membelok, ini jugja disebut elongasi.
 Dilatasi = diameter lumen > 4 cm. Dapat terjadi pada aorta ascendens atau
aorta descendens. Cara mengukurnya : dari batas paling luar lumen trakea
diukur ke dinding lateral lumen aorta.

7. Mengevaluasi mediastinum superior


 JAWABAN : Mediastinum superior tidak melebar / melebar
 Gambaran pelebaran mediastinum superior adalah tampak perselubungan di
region tersebut. Dapat akibat gambaran V. cava superior (normal), sedangkan
yang patologis disebabkan oleh infiltrat, atau tumor mediastinum (timoma,
tiroid, teratoma dan limfoma)

8. Mengevaluasi coracan bronchovaskular kedua paru


 JAWABAN : Corakan bronchovaskular kedua paru baik / kasar / meningkat
 Corakan bronchovaskular merupakan gambaran struktur vascular dan bronkus.
Pada keadaan normal, corakan bronchovaskular hanya terlihat pada 2/3 bagian
medial hemithorax, sedangkan pada 1/3 lateralnya sudah samar. Pada posisi
tegak (erect), perbandingan corakan bronchovaskular lapangan atas
dibandingkan lapangan bawah kedua paru normalnya adalah 1 : 3. Sedangkan
pada posisi supine menjadi 1 : 1.
 Corakan bronchovaskular kasar  dapat terlihat jelas sampai perifer, bahkan
menyentuh dinding hemithorax
 Pada orang tua, corakan bronchovaskular dapat menjadi kasar disebabkan
kalsifikasi kartilago hyaline pada bronchus.
 Apabila pasien usia belum lanjut, dan corakan bronchovaskular kasar 
merupakan corakan bronchitis
 Corakan bronchovaskular meningkat artinya pada posisi foto tegak,
perbandingan corakan lapangan atas dan bawah berubah. Minimal
perbadingannya menjadi 1 : 1 ( antara lapangan atas dengan lapangan bawah
corakannya sama). Sedangkan pada posisi supine dikatakan meningkat apabila
corakan lapangan atas lebih besar dibandingkan lapangan bawah. Corakan
bronchovaskular yang meningkat terjadi pada keadaan bendungan paru, edema
paru

9. Mengevaluasi parenkim paru


 JAWABAN : apabila normal  Tidak tampak infiltrat di kedua lapangan paru.
Apabila patologis : sebutkan ada infiltrat / fibroinfiltrat / kalsifikasi di
lapangan atas / tengah / bawah paru kanan / kiri
 DESKRIPSI PATOLOGIS :
 PNEUMONIA : infiltrat (dengan gambaran air bronchogram positif (+)  kalau
terlihat) di lapangan atas / tengah / bawah paru kanan / kiri
 TB paru : fibroinfiltrat di lapangan atas / tengah / bawah paru kanan / kiri
(tergantung foto, apakah ada tuberkuloma, kalsifikasi, penarikan hilus  dapat
ditambahkan)
 PNEUMOTHORAX : area lusen avaskular dengan pergeseran pleural visceral
line ke sisi medial pada hemithorax kanan / kiri
 ABSES PARU : lesi radiolusen berdinding tebal, berbatas tegas dengan gambaran
air fluid level di dalamnya disertai infiltrate di sekitarnya di di lapangan atas /
tengah / bawah paru kanan / kiri

10. Mengevaluasi lengkung hemidiafragma kanan – kiri


 JAWABAN : lengkung hemidiafragma kanan – kiri licin. scalloping, suram,
tenting, letak tinggi
 Scalloping : gambarannya bergelombang, dapat normal, dapat juga patologis
misalnya karena eventerasio diafragma
 Suram : dapat akibat tertutup jantung, biasanya jantung yang kardiomegali,
atau dapat suram karena tertutup infiltrat/efusi pleura
 Tenting : dome diafragma tampak ada yag tertarik, karena fibrosis ec inflamasi
kronis, contoh pada pasien TB paru
 Letak tinggi : dikatakan hemidiafragma letak tinggi apabila perbedaan tinggi
kubah/dome hemidiafragma kanan-kiri lebih dari 2,5 korpus vertebra. Dapat
disebabkan proses patologis di hepar seperti abses hepar, cedera n. phrenicus
atau miastenia gravis

11. Mengevaluasi sinus kostofrenikus kanan-kiri


 JAWABAN : sinus kostofrenikus kanan-kiri lancip / tumpul / suram
 Tumpul  karena efusi pleura
Deskripsi : sinus kostofrenikus kanan / kiri tumpul dengan gambaran
meniscus sign
 Suram : karena tertutup infiltrat / pericardial fat pad
12. Menilai tulang – tulang
 JAWABAN : tulang – tulang intak / fraktur di ….
13. KESAN :
 Apabila normal :
i. Foto thorax dalam batas normal
Tidak tampak infiltrat di kedua paru
Jantung tidak kardiomegali
 Contoh patologis :
i. Kasus kardiomegali saja
 Kardiomegali
 Tidak tampak infiltrat di kedua paru
ii. Kasus kardiomegali dengan aorta kalsifikasi dan elongasi serta ada
pneumonia
 Kardiomegali dengan aorta kalsifikasi dan elongasi
 Infiltrat (dengan gambaran air bronchogram positif (+)  kalau
terlihat) di lapangan atas / tengah / bawah paru kanan / kiri,
dapat sesuai dengan pneumonia
iii. Kasus TB paru saja
 Fibroinfiltrat di lapangan atas / tengah / bawah paru kanan / kiri,
sesuai gambaran TB paru kanan / kiri
 Jantung tidak kardiomegali

Anda mungkin juga menyukai