Anda di halaman 1dari 27

MODUL

Radiologi Emergency

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis


I Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana RSUP Sanglah,
Denpasar
2020
MODUL PENCITRAAN RADIOLOGI EMERGENSI

PENYUSUN
Tim Radiologi FK UNUD/ RSUP Sanglah

Program Spesialis Pendidikan Dokter Spesialis


Radiologi FK UNUD/RSUP Sanglah
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa
atas terusunnya modul pembelajaran radiologi emergency ini. Panduan belajar ini
merupakan tuntunan bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi pada Mata
Kuliah Radiologi Emergency.
Mata pelajaran radiologi emergency adalah salah satu mata pelajaran yang
sangat penting untuk diketahui dan merupakan modal dasar dalam praktek
radiologi sehari-hari pada unit gawat darurat. Radiologi emergency mencakup
kelainan pada semua region anatomi yang sering kita temui pada unit gawat
darurat.
Kami berharap panduan belajar ini dapat mengantarkan mahasiswa
mencapai kompetensi yang berkaitan dengan radiologi emergency.

Denpasar, November 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Ajar


Fokus mata ajar radiologi emergency membahas tentang semua
pemeriksaan radiologi yang berhubungan dengan kasus-kasus gawat darurat.
PPDS akan mendapat materi mengenai radioanatomi normal, patologi,
patofosiologi masing-masing penyakit, kelebihan dan kekurangan masing-
masing pemeriksaan, positioning, proteksi radiasi, SPO tiap pemeriksaan,
algoritme pemilihan modalitas, medikolegal. Proses pembelajaran difokuskan
kuliah, diskusi, pendampingan pemeriksaan, pendampingan pembacaan.

B. Tujuan mata ajar


Tujuan umum pelatihan
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar mampu
menginterpretasikan radiologi emergency yang berkualitas sesuai dengan
standard yang ditetapkan, maupun sebagai ahli di bidang Radiology
Emergency Travel Medicine.

Tujuan khusus pelatihan


Pada akhir sesi ini peserta didik diharapkan mampu membuat analisa dan
ekspertise berbagai pemeriksaan radiologi emergency

C. Kompetensi Mata Ajar


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata ajar radiologi emergency,
PPDS mampu mengetahui, memahami, menguasai dan mampu membuat
ekspertise berbagai pemeriksaan radiologi emergency

D. Bobot SKS

Radiologi Emergensi : 1 SKS

E. Muatan IPE / Etika Profesi

1. Mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik


PPDS dalam praktik kolaborasi antar profesi kesehatan dengan berbagai
disiplin ilmu untuk penanganan pasien dalam CPC (Clinical Pathological
Conference), desk teaching X-ray konvensional maupun bedsite teaching
pada pemeriksaan kontras.

2. Mampu menciptakan kolaborasi yang efektif dalam sebuah tim kerja dengan
profesi dokter lainnya

3. Mampu memberikan pelayanan medis maupun non medis radiologi terhadap


pasien

4. Mampu menciptakan kerjasama yang efektif untuk meningkatkan kualitas


pelayanan radiologi terhadap pasien maupun dengan profesi non dokter
seperti radiographer dan perawat

Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran diperlukan untuk dapat mencapai kompetensi sesuai


profil lulusan yang telah ditetapkan. Adapun capaian pembelajaran dari
Program Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi FK UNUD meliputi
kompetensi-kompetensi berikut :

A. Sikap
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan
tugas berdasarkan agama,moral, dan etika
3. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama,
dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
4. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan
5. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
6. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
7. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri
8. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
9. Mengembangkan kemampuan sebagai pembimbing dan pendidik
B. Penguasaan Pengetahuan
1. Memiliki penguasaan dasar fisika dasar radiologi dan proteksi radiasi.
2. Memiliki penguasaan prinsip-prinsip Good Medical Practice.
3. Memiliki penguasaan teknologi pemeriksaan radiologi
dan perkembangannya
4. Menguasai kemampuan untuk menganalisis menganalisis hasil-
hasil pemeriksaan radiologi berdasarkan ilmu kedokteran secara
terintegrasi
5. Menguasai metode ilmiah dalam penulisan dan penelitian
6. Menguasai teknologi informasi dan pemanfaatannya
7. Menguasai pengetahuan aspek radiologis dari kondisi kesehatan di
tingkat lokal yang menjadi perhatian/unggulan di daerahnya berkerja

C. Keterampilan
1. Umum
1. Mampu bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan
yang spesifik dan kompleks, serta memiliki kompetensi kerja yang
minimal setara dengan standar kompetensi profesi tersebut yang berlaku
secara nasional/internasional
2. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan
pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan komprehensif
3. Mampu menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun
dalam bentuk publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau
menghasilkan karya desain yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan
metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang diakui oleh
masyarakat profesi pada tingkat regional atau internasional
4. Mampu mengkomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau
karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi,
kewirausahaan, dan kemaslahatan manusia, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada
masyarakat umum melalui berbagai bentuk media
5. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan
keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaan profesinya baik
oleh dirinya sendiri, sejawat, atau sistem institusinya
6. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan
kemutakhiran bidang profesinya di tingkat nasional, regional, dan
internasional
7. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
strategis organisasi
8. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada
bidang profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya
9. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang
tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
yang terkait dengan bidang profesinya

2. Khusus
1. Mampu menerapkan pengetahuan, teknologi dan atau seni di dalam bidang
radiologi atau praktek profesionalnya melalui riset, sehingga menghasilkan
karya inovatif dan teruji (K1)
2. Mampu menerapkan fisika dan proteksi radiasi dalam seluruh pemeriksaan
radiologi, baik diagnostik maupun terapi (K2)
3. Mampu menerapkan pengetahuan mengenai positioning dalam seluruh
pemeriksaan radiologi, baik diagnostik maupun terapi (K3)
4. Mampu menerapkan pengetahuan mengenai media kontras dan
radiofarmaka dalam seluruh pemeriksaan radiologi, baik diagnostik
maupun terapi (K4)
5. Mampu melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit serta menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan (K8)
6. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuan radiologi, serta mampu mendapat pengakuan
nasional maupun internasional (K10)

F. Strategi Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran ini adalah melalui problem based learning tutorial
dan CPC, dimana PPDS diharapkan mengkonsultasikan setiap kasus yang
dikerjakan dan mendapatkan bimbingan langsung dari supervisor dan untuk
kasus-kasus sulit akan didiskusikan di forum radiologi maupun di luar
radiologi. Pemberian kuliah akan diberikan di awal-awal semester untuk
memberikan gambaran awal pemeriksaan. Selain itu PPDS juga diharapkan
lebih banyak menggunakan metode ISS ( Interactive School Station ) dimana
PPDS belajar mencari materi secara mandiri menggunakan berbagai sumber
kepustakaan seperti internet, expert dan lain-lain.

G. Bahan Bacaan
1. Frank ED, Long B, Smith B. Merrill?s Atlas of Radiographic
Positioning and Procedures 12th ed. Mosby, 2011
2. Paul & Juhl?s Essential of Radiologic Imaging 7th ed. Lippincott
Williams & Wilkins, 1998
3. Burgener FD, Kormano M, Pudas T. Differential Diagnosis
in Conventional Radiology 3rd ed. Thieme, 2007
4. Keats TE, Anderson MW. Atlas of Normal Roentgen Variants That
May Simulate Disease (th ed. Saunders, 2012
5. Thoracic Imaging: Pulmonary and Cardiovascular Radiology; W. Richard
Webb, Charles B. Higgins, Lippincott Williams & Wilkins 6.Textbook of
Radiology Immaging; Sutton
6. Roentgen signs in Diagnostic Immaging; Meschan
7. Diagnostic Radiology; Grainger & Allisons
8. Radiology of Chest Disease; Sebastian Langes
9. Fraser and Pare?s Diagnosis of Diseases of The Chest 4th Ed; Richard
S. Fraser, Nestor L. Muller, P.D. Pare, Neil Colman; Saunders; 1999
10. Jurnal
11. Review articles
12. Teaching files (PACS)
BAB II
MATERI PEMBELAJARAN

2.1 Emergency Thorax


A. Jenis
Kompetensi X
Ray thorax

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menunjukkan hasil pembelajaran dari objektif berbasis pengetahuan
2. Memberikan laporan foto toraks secara akurat
3. Berkomunikasi secara efektif dengan klinisi dan supervisor
4. Memahami prosedur pembuatan radiografi thorax
5. Memahami posisi-posisi standar pasien dalam pengambilan
foto toraks
6. Memahami syarat layak baca foto thorax
7. Mendapatkan informasi yang tepat dari pemeriksaan radiologi
8. Menunjukkan indikasi-indikasi klinik untuk melakukan foto
toraks dan kapan CT dan MRI dibutuhkan

C. Dasar Teori
Anatomi Normal
1. Menyebutkan dan menunjukkan tiga zona jalan napas
2. Menunjukkan lobul sekunder paru
3. Menunjukkan asinus
4. Menyebutkan bronki lobar dan segmental untuk tiap paru dan
stuktur histologisnya
5. Mengidentifikasikan struktur berikut pada foto polos posisi PA:
 Paru - kanan; kiri; lobus kanan atas, tengah, bawah; lobus kiri
atas dan bawah, lingula
 Fissura - minor, assesori superior, asesori inferior, azygos
dan fissura mayor
 Airway - trakea, carina, bronkus utama
 Jantung - atrium kanan, appendage atrial kiri, ventrikel kiri,
lokasi dari keempat katup jantung
 Aorta - asendens, lengkung aorta dan desendens
 Vena - vena cava superior, azygos, intercostal superior kiri
(aortic Nipple)
 Tulang - Iga, tulang belakang, klavikula, skapula, humeras
 Garis paratrakeal kanan
 Garis batas - anterior, posterior
 Aortopulmonari window
 Resesus azygoesofageal
 Garis paraspinal
 Arteri subklavia kiri
 Arteri pulmonalis dan ukuran normal
 Vena pulmonalis
 Diaphragma
6. Mengidentifikasikan struktur berikut pada foto polos posisi lateral:
 Paru - kanan; kiri; lobus kanan atas, tengah, bawah; lobus kiri
atas dan bawah, lingula
 Fissura - minor, mayor, assesori superior
 Airway - trakea, bronkus lobus atas, dinding posterior dari
bronkus intermedius
 Jantung - ventrikel kanan, right ventricular outflow stripe, atrium
kiri, ventrikel kiri, lokasi dari keempat katup jantung ;
menentukan ukuran jantung
 Aorta - asendens, lengkung aorta dan desendens
 Vena - vena cava superior dan inferior, branciocefalik
kiri (innominate), pertemuan vena pulmonal
 Tulang - Iga, tulang belakang, skapula, humerus
 Garis retrosternal
 Hemidiafragma kanan dan kiri
 Segitiga raider
 Arteri brankiosefalik (innominate)

Tanda-tanda pada foto polos dada


1. Mampu menunjukkan, menyebutkan patofisiologi
dan mengidentifikasi signifikansi dari hal-hal berikut ini dalam foto
polos:
 Bronkogram udara
 Air crescent sign
 Deep sulcus sign pada foto supine
 Contionous diafragma sign
 Tanda cincin di sekitar arteri (arteri pulmonari pada foto lateral)
 Fallen lung sign
 Flat waist sign
 Gloved finger sign
 Golden S
 Luftsichel sign
 Hampton's hump
 Silhoutte sign
 Cervicomoracic sign
 Tapered margins sign
 Figur 3 sign
 Sandwich sign
 Scimitar sign
 Double density sign
 Hilum overlay sign and hilum convergance sign
 Cavitas di paru dengan semua penyebabnya
 Fleischnerr's line
 Honey comb appearance
 Butterfly appearance
Trauma Toraks
1. Mengidentifikasikan pelebaran mediastinum pada foto trauma dan
menetapkan diagnosis diferensial.
2. Mengidentifikasikan dan menetapkan signifikansi dari
pseudoaneurisma truamatik kronik pada foto polos,
3. Mengidentifikasikan fraktur pada iga, flail chest, klavikula, tulang
belakang, dan skapula pada foto polos
4. Menyebutkan lima penyebab paling umum dari opaksitas abnormal
paru pada foto pasien trauma
5. Mengidentifikasikan diafragma yang terletak abnormal atau
hilangnya definisi diafragma pada foto trauma dan mengusulkan
diagnosis diafragma ruptur.
6. Mengidentifikasikan pneumotoraks dan pneumomediastinum pada
foto trauma.
7. Mengidentifikasikan lesi akvitas pada foto post-trauma dan
mengusulkan diagnosis leserasi dengan pembentukan pneumokel,
hematoma atau abses sekunder dari aspirasi.
8. Menyebutkan tiga penyebab paling umum dari pneumomediastinum
dalam keadaan trauma
9. Mengenali dan membedakan antara kontusi paru, laserasi dan
aspirasi
10. Mengenali hernia diaphragma sebagai akibat trauma thorax

Penyakit Paru Alveolar


1. Menyebutkan empat kategori umum dari penyakit paru alveolar
akut seperti pneumonia, pneumonia aspirasi dan edema paru
2. Menyebutkan tiga sindrom paru-ginjal
3. Menyebutkan empat penyebab umum dari adult respiratory
distress syndrome
4. Menyebutkan empat faktor predisposisi dan gambaran
radiologis dari bronchiolitis obliterans organizing pneumonia
5. Mengenali kelainan paru akibat inhalasi benda asing
6. Mengenali TB paru dengan segala aspeknya

Dinding Dada, Pleura, dan Diafragma


1. Mengenali dan menyebutkan empat penyebab efusi pleura
unilateral pada foto polos
2. Mengenali pneumotoraks pada foto supine dan berdiri.
3. Mengenali massa dari pleura dengan destruksi tulang dan infiltrasi
dinding dada pada foto polos dan sebutkan empat penyebab yang
mungkin
4. Mengenali kalsifikasi pleura pada foto polos dan mengusulkan
diagnosis ekspsur asbestos (bilateral) atau TB lama atau trauma
(unilateral)
5. Mengenali penampilan khas efusi pleura pada foto polos dengan
perbedaan pada tiap posisi.
6. Mengenali elevasi unilateral dan bilateraldiafragma pada foto polos
dan mengusulkan etiologi spesifik dengan sejarah yang mendukung
dan penemuan gambaran yang berhubungan.
7. Mengenali tension pneuothorax dan memahami implikasi akut
secara klinik.
8. Mengenali penebalan pleura difus, seperti yang terlihat pada
fibrothorax, mesothelioma ganas., metastasis pleura.
9. Menetapkan dan mengenali gambaran foto polos pada mesothelioma
ganas.
10. Mengenali efusi pleura yang mengalami proses organisasi
11. Mengenali tanda-tanda dan gambaran empyema
12. Membedakan efusi pleura yang berisi cairan transudat, exudate,
darah, pus.
13. Mengenali gambaran fluido pneumo thorax
14. Mengenali berbagai macam hernia diaphragmatica

Penyakit Emergency Jantung


1. Mengenali gambaran gagal jantung
2. Mengenali gambaran efusi pericardium
3. Mengenali gambaran pneumopericardium

Peralatan Monitor dan Suportif


1. Mampu mengidentifikasi, mengidentifikasi dan menentukan
peletakkan yang tepat dari alat-alat berikut, komplikasi bila terjadi
salah posisi dan lokasinya pada foto polos :
 Endotracheal tube
 Kateter vena pusat
 Kateter Swan-Ganz
 Feeding tube
 Nasogastric tube
 Chest tube
 Intra-aorta baloon pump
 Pacemaker
 Automatic implantable cardiac defibrilator
 Left ventricular assist device
 Clamshell device
 Pericardial drain
 Extracorporeal life support cannulae
 Intraesophageal manometer, temperature probe, atau pH probe
 Tracheal atau bronkial stent

D. Peralatan dan Perlengkapan


Alat X ray
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti atau dipahami

F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya

G. Langkah Kerja
1. Pasien dalam posisi tiduran (supine), atau erect sesuai dengan
gejala klinis pasien.
2. Pemeriksa harus mengetahui riwayat dan gejala klinis.

H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)

2.2 Emergency Muskuloskeletal


A. Jenis Kompetensi
X Ray musculoskeletal

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menunjukkan hasil pembelajaran dari objektif berbasis pengetahuan
2. Memberikan laporan foto musculoskeletal secara akurat
3. Berkomunikasi secara efektif dengan klinisi dan supervisor
4. Memahami prosedur pembuatan radiografi muskuloskeletal
5. Menjelaskan dan melakukan positioning pasien dalam pengambilan
foto musculoskeletal
6. Memahami cara kerja pesawat sinar x dan prosesing film dengan baik,
untuk mendapatkan gambaran radiologi muskuloskeletal yang optimal
7. Mendapatkan informasi yang tepat dari pemeriksaan radiologi
8. Menginterpretasikan radiograf muskuloskeletal, menjelaskan differential
diagnosis dan menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun
patologi khususnya pada kasus trauma dan infeksi
9. Membuat ekspertisi hasil pemeriksaan kasus-kasus muskuloskeletal secara
benar dan akurat
10. Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
11. Menunjukkan indikasi-indikasi klinik untuk melakukan foto
muskuloskeletal dan kapan CT dan MRI dibutuhkan

C. Dasar Teori
Anatomi Normal
1. Mengetahui proses perkembangan tulang dan struktur tulang
2. Menyebutkan dan menunjukkan nama-nama tulang
masing- masing regio
3. Menyebutkan dan menunjukkan bagian dari masing-
masing tulang
4. Mengidentifikasi anatomi sendi dan soft tissue masing-
msing region

Trauma Muskuloskeletal
1. Menyebutkan jenis-jenis fraktur musculoskeletal pada
orang dewasa dan anak-anak
2. Mengidentifikasikan dan menyebutkan jenis-jenis dislokasi sendi
3. Mengidentifikasi dan menyebutkan jenis-jenis trauma vertebra
4. Memahami aspek follow up pasca operasi
trauma musculoskeletal
5. Mengetahui dan dapat mengidentifikasi prosthesa
pada muskuloskeletal

Infeksi Muskuloskeletal
1. Menyebutkan jenis-jenis infeksi musculoskeletal pada
orang dewasa dan anak-anak
2. Mengidentifikasikan perbedaan antara infeksi akut dan
kronis pada musculoskeletal

D. Peralatan dan Perlengkapan


Alat X ray

E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti atau dipahami

F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya

G. Langkah Kerja
1. Pasien dalam posisi tiduran (supine), atau erect sesuai dengan
gejala klinis pasien.
2. Pemeriksa harus mengetahui riwayat dan gejala klinis.

H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)

2.3 Emergency Gastrointestinal dan Urogenital


A. Jenis
Kompetensi X
Ray Abdomen
Kontras studi kasus emergensi urogenital
USG FAST
USG kasus emergency gastrointestinal dan urogenital

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan dan memposisikan pasien untuk pemeriksaan abdomen
seperti supine, LLD, erect, prone dan oblique dengan sinar vertikal
dan horizontal
2. Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi organ traktus
digestivus baik yang normal maupun patologi
3. Menginterpretasi hasil pemeriksaan radiografi traktus digestivus,
menjelaskan diagnosis diferensial dan menyimpulkan diagnosis
pada kasus normal maupun patologis
4. Menjelaskan dan melakukan prosedur pemeriksaan USG
Focused Assessment Sonography on Trauma (FAST) dan USG
abdomen emergency dengan benar
5. Membuat ekspertisi secara benar dan akurat pada hasil
pemeriksaan USG FAST dan USG abdomen emergency
6. Melakukan pemeriksaan kontras studi untuk kasus-kasus
emergency pada traktus digestivus, khususnya trauma dan akut
abdomen
7. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kontras studi, USG FAST dan
USG abdomen pada kasus-kasus emergency khususnya trauma dan
akut abdomen
8. Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain
yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang
optimal
9. Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan
dengan keselamatan pasien.
10. Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi organ traktus
urogenital baik yang normal maupun patologi
11. Menginterpretasi hasil pemeriksaan radiografi traktus urogenital,
menjelaskan diagnosis diferensial dan menyimpulkan diagnosis
pada kasus normal maupun patologis
12. Menjelaskan dan melakukan prosedur pemeriksaan USG
traktus urinarius dengan benar
13. Membuat ekspertisi secara benar dan akurat pada hasil
pemeriksaan USG traktus urinarius emergency
14. Melakukan pemeriksaan kontras studi untuk kasus-kasus
emergency pada traktus urinarius, khususnya kasus akut abdomen
dan trauma
15. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kontras studi, dan USG
traktus urinarius pada kasus-kasus emergency khususnya trauma dan
akut abdomen
16. Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain
yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang
optimal
17. Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan
dengan keselamatan pasien.

C. Dasar Teori
Anatomi Normal
1. Menyebutkan dan menunjukkan kuadran-kuadran abdomen
2. Menyebutkan dan menunjukkan struktur anatomi normal
yang tampak pada foto polos abdomen
3. Mengidentifikasikan struktur berikut pada foto polos posisi supine:
 Pola gas usus normal
 Gaster
 Usus halus
 Colon
 Hepar
 Lien
 Soft tissue abdomen
 Garis psoas
 Ginjal kanan dan kiri
 Vesica urinaria
 Tulang-tulang bertebra lumbal, sacrum, pelvis
 Kalsifikasi normal dan abnormal
 Artefak

Tanda-tanda pada foto polos dada


1. Mampu menunjukkan, menyebutkan patofisiologi
dan mengidentifikasi signifikansi dari hal-hal berikut ini dalam foto
polos:
 Tanda-tanda pneumoperitoneum
o Udara subdiafragma
o Cupola sign
o Rigler’s sign
o Continuus diaphragm sign
o Football sign
 Chilaiditi’s phenomenon
 Ileus obstruktif
 Ileus paralitik
 Herring bone appearance
 Coiled spring sign
 Sentinel loop
 Sigmoid volvulus
 Caecal volvulus
 Thumb printing sign
 Lead pipe colon
 Toxic megacolon
 Staghorn calculus
 Ureteric stone
 Bladder stone
 Vascular calcification
 Gall stone
 Artifact dan benda asing
 Hepatomegaly
 Splenomegaly
 Pembesaran ginjal
 Ascites
 Massa pelvis
 Fraktur
 Metastase tulang
 Osteoartritis

Trauma Traktus Digestivus dan Urogenital


1. Mengidentifikasi adanya corpus alienum pada saluran cerna
2. Mengidentifikasikan tanda-tanda rupture esophagus
3. Mengidentifikasi dan memahami patofisiologi obstruksi
saluran cerna
4. Mengidentifikasi dan memahami patofisiologi ileus obstruksi
dan paralitik
5. Mengidentifikasi dan menyebutkan tanda-tanda
pneumoperitoneum
6. Mengidentifikasi trauma saluran cerna
7. Mengidentifikasi temuan cairan bebas pada USG FAST
8. Melakukan dan mengidentifikasi USG abdomen
pada appendicitis akut
9. Melakukan dan mengidentifikasi USG abdomen pada
pancreatitis akut
10. Mengidentifikasi dan menyebutkan tanda-tanda trauma
ginjal, ureter dan kandung kemih
11. Melakukan pemeriksaan kontras dandapat mengidentifikasi
trauma uretra
12. Melakukan dan mengidentifikasi USG urologi pada
pyelonefritis akut
13. Melakukan dan mengidentifikasi USG urologi pada kasus
gross hematuria

D. Peralatan dan Perlengkapan


Alat X ray

E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti atau dipahami

F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya

G. Langkah Kerja
1. Pasien dalam posisi tiduran (supine), atau erect sesuai dengan
gejala klinis pasien.
2. Pemeriksa harus mengetahui riwayat dan gejala klinis.
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)

2.4 Emergency Neuroradiologi dan Kepala-Leher


A. Jenis Kompetensi
X Ray Kepala-Leher
CT Scan Kepala Emergency

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk
pemeriksaan kepala-leher secara benar
2. Memahami cara kerja pesawat sinar x dan prosesing film dengan
baik, untuk mendapatkan gambaran radiologi kepala-leher yang
optimal.
3. Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi organ kepala-leher
yang normal maupun patologi
4. Menginterpretasikan radiograf kepala-leher menjelaskan
differential diagnosis dan menyimpulkan diagnosis: baik kasus
normal maupun patologi khususnya pada kasus trauma dan
infeksi
5. Membuat ekspertisi hasil pemeriksaan kasus-kasus kepala-leher
secara benar dan akurat
6. Memahami prosedur CT scan pada kasus-kasus emergensi
7. Memahami dan menjelaskan CT anatomi neuroradiologi yang
terkait kasus stroke dan trauma
8. Menginterpretasikan gambaran CT scan otak menjelaskan
diferential diagnosis dan menyimpulkan diagnosis: baik kasus
normal maupun patologi khususnya pada kasus trauma dan stroke
9. Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain
yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang
optimal.
10. Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan
dengan keselamatan pasien

C. Dasar Teori
Anatomi Normal
1. Menyebutkan dan menunjukkan nama-nama tulang maxillofacial
2. Menyebutkan dan menunjukkan nama-nama tulang calvaria
3. Menyebutkan dan menunjukkan struktur anatomi otak pada CT
scan kepala
4. Menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tulang cervical
5. Menyebutkan dan menunjukkan soft tissue regio kepala dan leher

Trauma Neuroradiologi dan Kepala-Leher


1. Mengidentifikasi dan menyebutkan jenis-jenis fraktur
maxillofacial dan calvaria
2. Mengidentifikasikan dan menyebutkan jenis-jenis fraktur
vertebra cervical
3. Mengidentifikasi dan menyebutkan jenis-jenis perdarahan
intracranial
4. Mengidentifikasi dan menyebutkan fraktur basis cranii
5. Memahami patofisiologi dan menunjukkan gambaran
stroke ischemic pada CT scan
6. Mengidentifikasi dan menyebutkan jenis-jenis trauma soft
tissue regio kepala leher

Infeksi Muskuloskeletal
1. Menyebutkan jenis-jenis infeksi soft tissue regio kepala dan leher
2. Mengidentifikasikan dan memahami patofisiologi gambaran
infeksi intracranial

D. Peralatan dan Perlengkapan


Alat X ray

E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti atau dipahami

F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya

G. Langkah Kerja
1. Pasien dalam posisi tiduran (supine), atau erect sesuai dengan
gejala klinis pasien.
2. Pemeriksa harus mengetahui riwayat dan gejala klinis.

H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)
2.5 Emergency Pediatri
A. Jenis
Kompetensi X
Ray

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan dan melakukan positioning pasien pediatri
2. Menginterpretasi hasil pemeriksaan radiograf, menjelaskan diagnosis
diferensial dan menyimpulkan diagnosis pada kasus normal maupun
patologisMenjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain
yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang
optimal
3. Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan
dengan keselamatan pasien

C. Dasar Teori
Anatomi Normal
Menyebutkan dan menunjukkan anatomi normal masing-masing region
pada pasien anak

Patologi
1. Menyebutkan jenis-jenis fraktur musculoskeletal pada anak-anak
2. Mengidentifikasikan dan menyebutkan corpus alienum pada anak
3. Mengidentifikasi dan menyebutkan kekerasan pada anak (child
abuse)
4. Mengidentifikasikan dan menyebutkan kasus emergensi thorax,
seperti gagal jantung, infeksi pulmonal, efusi pleura dan empyema,
pneumothoraks, komplikasi asma, penyakit paru prematur dan
komplikasinya, terhirup benda asing
5. Mengidentifikasi dan memahami patofisiologi bronchiolitis
6. Mengidentifikasi dan menyebutkan kasus emergensi abdomen yang
meliputi intususepsi, necrotizing enterocolitis, malrotasi, stenosis
pylorus, meconium ileus, meconium plug syndrome, inflammatory
bowel disease dan gastroenteritis

D. Peralatan dan Perlengkapan


Alat X ray

E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti atau dipahami

F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
1. Pasien dalam posisi tiduran (supine), atau erect sesuai dengan
gejala klinis pasien.
2. Pemeriksa harus mengetahui riwayat dan gejala klinis.

H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)

Anda mungkin juga menyukai