Anda di halaman 1dari 31

MODUL

Pencitraan Gastrointestinal

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I


Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana RSUP Sanglah, Denpasar
2020
MODUL PENCITRAAN GASTROINTESTINAL

Tim Radiologi FK UNUD/ RSUP Sanglah


PENYUSUN

Program Spesialis Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi


FK UNUD/RSUP Sanglah
2020

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas terusunnya
modul pembelajaran pencitraan gastrointestinal.Panduan belajar ini merupakan tuntunan bagi
mahasiswa untuk mencapai kompetensi pada Mata Kuliah pencitraan gastrointestinal.
Mata pelajaran radiologi membagi tubuh ini menjadi bagian-bagian lebih kecil
berdasarkan region anatomi, system dan jenis pemeriksaan yang ada. Salah satunya adalah
gastrointestinal. Karena banyaknya jenis pemeriksaan untuk gastrointestinal, maka mahasiswa
perlu diberikan pedoma sehingga dapat mengerjakan dan memberikan hasil ekspertise sesuai
dengan teori yang benar.
Kami berharap panduan belajar ini dapat mengantarkan mahasiswa mencapai kompetensi
yang berkaitan dengan pencitraan gastrointestinal.

Denpasar, November 2020

Penyusun

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2|


2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Ajar


Fokus Mata Ajar pencitraan gastrointestinal membahas tentang semua pemeriksaan
radiologi yang berhubungan dengan pemeriksaan gastrointestinal. PPDS akan mendapat
materi mengenai anatomi dan fisiologi upper gastrointestinal, Anatomi dan radiologi UGI,
Kelainan abnormal dari UGI (pathologis UGI), Proteksi radiologi, Kontras media,
Positioning radiography UGI, Teknik pemeriksaan, Quality assurance radiography (jaminan
mutu). Intepretasi dan cara membuat penulisan ekspertize radiologi. Proses pembelajaran
difokuskan kuliah, diskusi, pendampingan pemeriksaan, pendampingan pembacaan.

B. Tujuan mata ajar


Tujuan Umum Pelatihan

Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksankana pelayanan radiologi
gastrointestinal yang berkualitas dengan menggunakan berbagai posisi dan alat radiologi
dan informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan, maupun sebagai ahli di bidang Radiology Emergency Travel Medicine
Tujuan Khusus Pelatihan :

Pada akhir sesi ini peserta didik diharapkan mampu membuat analisa dan ekspertise
berbagai pemeriksaan gastrointestinal

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 3|


2020
C. Kompetensi Mata Ajar
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata ajar pencitraan gastrointestinal, PPDS
mampu mengetahui, memahami, menguasai dan mampu membuat ekspertise pencitraan
gastrointestinal

D. Strategi Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran ini adalah melalui problem based learning tutorial dan CPC,
dimana PPDS diharapkan mengkonsultasikan setiap kasus yang dikerjakan dan
mendapatkan bimbingan langsung dari supervisor dan untuk kasus-kasus sulit akan
didiskusikan di forum radiologi maupun di luar radiologi. Pemberian kuliah akan diberikan
di awal-awal semester untuk memberikan gambaran awal pemeriksaan. Selain itu PPDS juga
diharapkan lebih banyak menggunakan metode ISS ( interactive Skull Sattion ) dimana
PPDS belajar mencari materi secara mandiri menggunakan berbagai sumber kepustakaan
seperti internet, expert dan lain-lain.

Bobot SKS

Gastrointestinal : 9 SKS

Muatan IPE / Etika Profesi

1. Mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik PPDS dalam
praktik kolaborasi antar profesi kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu untuk penanganan
pasien dalam CPC (Clinical Pathological Conference), desk teaching X-ray konvensional
maupun bedsite teaching pada pemeriksaan kontras.

2. Mampu menciptakan kolaborasi yang efektif dalam sebuah tim kerja dengan profesi dokter
lainnya

3. Mampu memberikan pelayanan medis maupun non medis radiologi terhadap pasien

4. Mampu menciptakan kerjasama yang efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan radiologi
terhadap pasien maupun dengan profesi non dokter seperti radiographer dan perawat.

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 4|


2020
Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran diperlukan untuk dapat mencapai kompetensi sesuai profil lulusan yang
telah ditetapkan. Adapun capaian pembelajaran dari Program Pendidikan Dokter Spesialis
Radiologi FK UNUD meliputi kompetensi-kompetensi berikut :

A. Sikap
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika
3. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain
4. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
5. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
6. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
7. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
8. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
9. Mengembangkan kemampuan sebagai pembimbing dan pendidik

B. Penguasaan Pengetahuan
1. Memiliki penguasaan dasar fisika dasar radiologi dan proteksi radiasi.
2. Memiliki penguasaan prinsip-prinsip Good Medical Practice.
3. Memiliki penguasaan teknologi pemeriksaan radiologi dan perkembangannya
4. Menguasai kemampuan untuk menganalisis menganalisis hasil-hasil pemeriksaan radiologi
berdasarkan ilmu kedokteran secara terintegrasi
5. Menguasai metode ilmiah dalam penulisan dan penelitian
6. Menguasai teknologi informasi dan pemanfaatannya
7. Menguasai pengetahuan aspek radiologis dari kondisi kesehatan di tingkat lokal yang
menjadi perhatian/unggulan di daerahnya berkerja

C. Keterampilan
1. Umum
1. Mampu bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan
kompleks, serta memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
profesi tersebut yang berlaku secara nasional/internasional
2. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif
3. Mampu menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam bentuk
publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau menghasilkan karya desain yang

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 5|


2020
spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi
yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau internasional
4. Mampu mengkomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan profesi, kewirausahaan, dan kemaslahatan manusia, yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum
melalui berbagai bentuk media
5. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan pekerjaan profesinya baik oleh dirinya sendiri, sejawat, atau sistem
institusinya
6. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan
dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya di
tingkat nasional, regional, dan internasional
7. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi
8. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang
profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya
9. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan bidang profesinya.

2. Khusus
1. Menjelaskan dan menyebutkan anatomi dari saluran pencernaan
2. Melakukan positioning pemeriksaan sehingga didapatkan informal yang optimal dari
gastro intestinal
3. Mampu melakukan proses imejing serta mengatur kondisi radiographyfluoroscopy
4. Mampu mengidentifikasi kelainan kelainan yang dapat terdeteksi pada saat
dilakukan imejing
5. Mampu membuat imejing kelainan gastrointestinal yang informative dan jelas
6. Mampu melakukan analisa gambaran imejing gastrointestinal
7. Mampu membuat ekspertise pemeriksaan imejing gastrointestinal terkait kompetensi
unggulan/muatan lokal, dalam hal ini yang terkait dengan Radiology Emergency Travel Medicine

E. Bahan Bacaan
1. Granger
2. Meschan iscadore
3. David shuton
4. Caffey
5. Diagnostic ultrasound I & II, Carol M. Rumack 2011

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 6|


2020
6. Jurnal
7. Review articles
8. Teaching files (PACS)

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 7|


2020
BAB II
MATERI PEMBELAJARAN

2.1 Upper Gastrointestinal ( UGI )


A. Jenis Kompetensi
Upper
Gastrointestinal
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksankana pelayanan UGI
yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi dan alat radiologi dan informasi
dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar yang ditetapkan
C. Dasar Teori
Definisi
Pemeriksaan UGI adalah pemeriksaan radiologis dengan menggunakan kontras media
untuk memvisualisasikan saluran pencernaan bagian atas.Baik secara dinamik dengan
fluoroskopi dan radiography.
Batasan
Adalah pemeriksaan radiologi dengan menggunakan kontras media positif dan negative
untuk menilai abnormalitas dari pergerakan, lumen dan mukosa akibat kelainan
pathologis yang ada
Kontras media yang digunakan adalah barium sulfat, udara dihasilkan dengan
evervescent dan dapat pula menggunakan kontras yodium yang larut dalam air dalam
keadaan tertentu dengan cara ditelan atau dengan menggunakan NGT (nasogastric
tube) Foto radiography diambil mulai dari esophagus sampai dengan duodenum
Posisi dilakukan dengan tepat sehingga kelainan yang ada dapat divisualisasikan dengan
jelas
Indikasi
Dicurigai kelainan dari traktur gastrointenstinal bagian atas, termasuk didalamnya :
1. Kelainan motilitas
2. Kelainan pada mukosa (ulkus, divertikel, inflamasi)
3. Keganasan
4. Degenerative
MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 8|
2020
5. Kelainan kongenital
6. Kelainan obstruktif
Kontraindikasi:
1. Perforasi dari saluran cerna, ulkus yang mengalami perforasi
2. Alergi bahan kontras media
3. Obstruksi total dari saluran cerna bagian atas
D. Peralatan dan Perlengkapan
X ray unit fluoro radiography dengan menggunakan TB monitor dengan KV dan Mas
bergantung ketebalan penderita, alat minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 KV
Kontras barium sulfat
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
Prosedur
1. Anamneses penderita adanya obstruksi atau kecurigaan perforasi dari saluran cerna
2. Puasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan
3. Persiapan kontras barium sulfat yang digunakan bila tidak dicurigai perforasi dari
saluran cerna dilakukan pengenceran 1:1 W/v pada daerah esophagus dan 1:3 pada
pemeriksaan lain
4. Bila dicurigai perforasi atau fistel maka dilakukan penggunaan kontras yang larut
dalam air dengan perbandingan 30% dengan aquadest
5. Persiapan alat yang digunakan menggunakan x ray unit fluoro radiography dengan
menggunakan TB monitor dengan KV dan Mas bergantung ketebalan penderita, alat
minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 KV
6. Penderita ditidurkan supine

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 9|


2020
7. Kontras diminumkan dengan jumlah sekitar 15 cc untuk esophagus dan bila diperlukan
dilakukan pnegulangan, untuk gaster dan duodenum diperlukan kontras 200 cc 1: 3
W/V dengan diberikan evervescent (EZ paque)
8. Posisi penderita dengan setengah telungkup
9. Kontras perjalanan diikuti dengan fluoroscopy, dilakukan pembuatan foto dari
esophagus penuh dan dilakukan valava maneuver agar terjadi peningkatan tekanan
sehingga dilatasi dari system vena esophagus dibagian distal, sehingga jika ada varises
esophagus dapat divisualisasikan dalam radiograf. Untuk pemeriksaan mukosa gaster
dengan kontras BaSO4 dalam air 1;3 15 ccmyang telah diminimkan, pasien diminta
berputar, terlentang, miring, telungkup, miring kontralateral dan terlentang lagi 2 kali.
Dilakukan foto fluorografi mukosa posisi terlentang, telungkup dan spot foto pada
daerah yang ada kelainan adtau yang dicurigai ada kelainan.
10. Setelahnya kontras barium sulfat dalam air 1:3 sebanyak 200 cc diminumkan untuk
memeriksa gaster dalam keadaan full filling pada posisi terlentang tegak dan
telungkup tegak. Dan setelahya dilakukan foto fluorografi pada duodenum saat blbus
terbuka, dan terisi pada posisi oblik serta saat sudah terisinya pars desendens dan
asendens duodenum pada posisi AP, dengan diperhatikan pada daerah ampulavateri
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
1. Dilakukan observasi secara holistic seksama pada radiograph OMD mulai dari
esophagus sampai pada duodenum, tentang keadaan alur mukosa dan dinding
esophagus, gaster, anthrum, pylorus maupun duodenum
2. Bila diketemukan kelainan ataupun lesi, disebutkan macam, jenis, ukuran, letak dan
reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada tidaknya penempitan lumen dan sejauh mana
penyempitan parsial ringan, sedang, berat, total.
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 10


2020
2.2 Esophagografi
A. Jenis Kompetensi
Esophagografi
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan
Esofagografi yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi dan alat radiologi
dan informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan
C. Dasar Teori
Kelainan-kelainan yang dapat tampak pada oesophagus anatara lain adalah :
1. Varises oesophagus
2. Achalasia oesophagus
3. Stricture oesophagus
4. Atresia oesophagus
5. Oesophagitis
6. Tumor oesophagus
7. Fistula oesophagus
8. Diverticulum oesophagus
9. Spasme oesophagus
Kontraindikasi:
1. Perforasi dari saluran cerna, ulkus yang mengalami perforasi
2. Alergi bahan kontras media
3. Obstruksi total dari saluran cerna bagian atas
D. Peralatan dan Perlengkapan
X ray unit fluoro radiography dengan menggunakan TB monitor dengan KV dan Mas
bergantung ketebalan penderita, alat minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 KV
Kontras barium sulfat
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 11


2020
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
Pemeriksaan oesophagus kontras BaSO4 dalam air 1:2 dilarutkan sampai homogeny
kemudian diminumkan sedikit-sedikit secara bolus dengan instruksi menelannya, sambil
dilakukan tindakan fluoroskopi radiografi pada oesophagus pada posisi berdiri atau
telungkup dengan kaki kiri ditekuk 90 derajat dilututnya dengan kepala miring ke kiri dan
sentrasi pada oesophagus dengan oesophagus-gastrik terekspose.
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)
2.3 Barium Follow Through
A. Jenis Kompetensi
Barium Follow
Through
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan
Barium Follow Through yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi dan alat
radiologi dan informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar
yang ditetapkan
C. Dasar Teori
Indikasi
1. Anemia yang tidak diketahui sebabnya
2. Nyeri perut yang tidak diketahui penyebabnya
3. Tanda-tanda malabsorbsi
4. Berat badan menurun dan adanya keluhan pada saluran cerna
MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 12
2020
Kontraindikasi:
1. Perforasi dari saluran cerna, ulkus yang mengalami perforasi
2. Alergi bahan kontras media
3. Obstruksi total dari saluran cerna bagian atas
D. Peralatan dan Perlengkapan
X ray unit fluoro radiography dengan menggunakan TB monitor dengan KV dan Mas
bergantung ketebalan penderita, alat minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 KV
Kontras barium sulfat
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
Dapat sebagai lanjutan dari pemeriksaan UGI. Pemeriksaan barium follow through
menggunakan kontras BaSO4 dalam air 1:3 dilarutkan sampai homogeny kemudian
diminumkan sedikit-sedikit secara bolus. Prinsip dari pemeriksaan : kontras masuk ke
dalam caecum. Foto yang diambil ½ jam-1 jam-2 jam-4 jam. Waktu dapat diperpanjang
maupun diperpendek sesuai dengan kondisi. Dapat dilakukan kompresi untuk
memperjelas kelainan.
Prosedur ini dapat juga dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam duodenum (
enterocolysis.
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 10 |


2020
2.4 Colon In Loop ( Barium Enema )
A. Jenis Kompetensi
Colon In Loop ( Barium Enema )
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan colon
in loop yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi dan alat radiologi dan
informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan
C. Dasar Teori
Definisi
Pemeriksaan Colon In Loop adalah pemeriksaan radiologis dengan menggunakan kontras
media utuk memfisualisasikan saluran pencernaan bagian bawah. Baik secara dinamik
dengan fluoroskopi dan radiography
Batasan
Adalah pemeriksaan radiologi dengan mneggunakan kontras media positif dan negaitf
untuk menilai abnormalitas dari pergerakan, lumen dan mukosa akibat kelainan patologis
yang ada
Kontras media positif yang digunakan adalah barium sulfat, sedangkan kontras negative
adalah udara di hasilkan dengan evervescent dan dapat pula menggunakan kontras
yodium yang dilarukan dalam air dalam keadaan tertentu dengan cara dimasukkan lewat
anus (per rektal) dengan menggunakan tube
Foto radiography diambil mulai dari anorektal sampai dengan ileocecal dan diusahkaan
terlihat refluk kontras ke dalam cecoilial.
Posisi dilakukan dengan tepat sehingga kelainan yang ada dapat divisualisasikan dengan
jelas
Indikasi :
1. Kelainan motilities
2. Kelainan pada mukosa(ulkus, divertikel, inflamasi)
3. Keganasan
4. Degenerative
5. kelainan kongenital

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 11 |


2020
6. Kelainan obstruktif
Kontra indikasi
1. Perforasi dari saluran cerna, ulkus, divertikel yang mengalami perforasi
2. Alergi bahan kontras media
3. Obstruksi total dari saluran cerna bagian bawah, merupakan kontra indikasirelative
D. Peralatan dan Perlengkapan
X ray unit fluoro radiography dengan menggunakan TB monitor dengan KV dan Mas
bergantung ketebalan penderita, alat minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 KV
Kontras barium sulfat
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
1. Anamneses penderita adanya obstruksi atau kecurigaan perforasi dari saluran cerna
2. Puasa selama 6 jam dan dilakukan lavament sebelum pemeriksaan
3. Persiapan kontras barium sulfat yang digunakan bilat idak dicurigai perforasi dari
saluran cerna dilakukan pengenceran BaSO4 dalam air !;4 sampai jumlah 1000-1500
cc
4. Bila dicurigai perforasi atau fistel maka dilakukan penggunaan kontras yang larut
dalam air dengan perbandingkan 30% dengan aquadest atau laruan NaCl fisiologis
5. Persiapan alat yang digunakan menggunakan x ray unit fluoro radiography dengan
mneggunakan TV monitor dengan KV dan Mas bergantung ketebalan penderita, alat
minimal mempunyai kemampuan 100 mA, 125 KvA
6. Penderita ditidurkan supine dipasang rektal kateter
7. Kontras dimasukkan per rektal perlahan dengan irrigator lavament bertahap, untuk
pengisian anorektalsigmoid, sigmoidodesendens dan fleksulra koli sinistra dan
transversum asendens sampai refluk cecoilial. Masing masin tahap dilakukan foto

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 12 |


2020
fluororadiografi. Bias juga dilakukan dengan effervescent (EZ paque). Setelhanya
dilakuakn evakuasi dan kemudian dimasukkan kontras negative udara yang
selanjutnya dilakukan foto fluoro radiografi whole abdomen
8. Posisi penderita dengan setengah telungkup
9. Kontras perjalanan diikuti dengna fluoroscopu, dilakukan pembuatan foto dari
anorektal yang penih dan dilakukan foto fluorografi mukosa pada posisi terlentang,
telungkup dan spot foto pada daerah yang ada kelainan atau yang dicurigai ada
kelainan
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
1. Dilakukan observasi secara holistic seksama padaradiograph LGI mulai dari ileocecal
sampai pada anorektal, tentang keadaaan alur mukosa dan dinding rectum, colon
sigmoid, desendens, transversum, asendens sampai ileocecal, juga pada daerah
fleksura coli dilakukan observasi yang teliti
2. Bilat diketemukan kelaiann ataupun lesi, disebutkan macam, jenis, ukuran, letak dan
reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada tidaknya penyempitan lumen dan sejauh mana
penyempitannya parsial ringan, sedang, berat, total
3. Dilakukan pengambilan resume untuk menuliskan dan menetapkan ekspertise
radiologis yang akan diberikan kepada pasien atau dokter yang meminta pemeriksaan
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)
2.5 Lopografi Distal
A. Jenis Kompetensi
Barium Follow
Through
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan
Lopografi Distal yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi dan alat
MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 13 |
2020
radiologi dan informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar
yang ditetapkan
C. Dasar Teori
Definisi
Pemeriksaan GIL adalah pemeriksaan radiologis dengan menggunakan kontras media
untuk memvisualisasikan saluran pencernaan atau loop/ saluran GI sekitar tempat
colostomy, melalui lubang colostomy, baik kekarah proksimal maupun distalnya. Baik
secara dinamik dnegan fluoroskopi dan radiography
Batasan
Adalah pemeriksaan radiologi dengan mneggunakan kontras media positif dan kadang
dengan disertai negative untuk menilai abnormalitas dari pergerakan, lumen dan mukosa
akibat kelainan kelainan patologis yang ada pada sekitar tempat colostomy
Kontras media yang digunakan adlaah barium sulfat, udara di hasilkan dengan
evervescent dan dapat pula menggunakan kontras yodium yang larut dalam air dalam
keadaaan tertentu dengan mengggunakan kateter yang dimasukkan melalui lubang
colostomy
Foto radiography diambil mulai dari lobang colostomy kea rah proksimal dan atau ke
distal. Posisi dilakukan dengan tepat sehingga kelainan yang ada dapat divisualisasikan
dengan jelas
Indikasi
Dicurigai kelainan dari traktur gastrointestinal bagian atas maupun bawah, post
colostomy,termasuk di dalamnya :
1. Kelainan motilitas
2. Kelainan pada mukosa(ulkus, divertikel, inflamasi)
3. Keganasan
4. Degenerative
5. kelainan kongenital
6. Kelainan penyempitan
lumen Kontra indikasi
1. Perforasi dari saluran cerna, ulkus yang mengalami perforasi
2. Alergi bahan kontras media

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 14 |


2020
3. Obstruksi total dari saluran cerna bagian bawah, merupakan kontra indikasirelative
D. Peralatan dan Perlengkapan
X ray unit fluoro radiography dengan menggunakan TB monitor dengan KV dan Mas
bergantung ketebalan penderita, alat minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 KV
Kontras barium sulfat
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
1. Anamneses penderita adanya obstruksi dan sudah dilakukan operasi colostomi
2. Puasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan
3. Persiapan kontras barium sulfat yang digunakan bilat idak dicurigai perforasi dari
saluran cerna dilakukan pengenceran BaSO4 dalam air 1:3
4. Bila dicurigai perforasi atau fistel maka dilakukan penggunaan kontras yang larut
dalam air dengan perbandingkan 30% dengan aquadest
5. Persiapan alat yang digunakan menggunakan x ray unit fluoro radiography dengan
mennggunakan TV monitor dengan KV dan Mas bergantung ketebalan penderita, alat
minimal mempunyai kemampuan 100 mA, 125 KvA
6. Penderita ditidurkan supine
7. Kontras dimasukkan dengan jumlah sekitar 15 cc bertahapsampai daerah cecum yang
proksimal dan rectum yang distal, melalui lubang kolostomi kearah proksimal maupun
distal jika pemeriksaan lopografi bipolar
8. Posisi penderita supine, jika diperlukan bisa oblique atau lateral
9. Perjalanan kontras diikuti dengna fluoroscopy, dilakukan pembuatan foto baik porsi
proksimal maupun distal dari kolostomi. Dilakukan foto fluorografi mukosa posisi
terlentang, oblik maupun spot foto pada daerah yang ada kelainan atau dicurigai adan
kelainan

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 15 |


2020
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
1. Dilakukan observasi secara holistic seksama padaradiograph GIL mulai dari lubang
colostomy kearah proksimal maupun distal
2. Bila diketemukan kelaiann ataupun lesi, disebutkan macam, jenis, ukuran, letak dan
reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada tidaknya penyempitan lumen dan sejauh mana
penyempitannya parsial ringan, sedang, berat, total atau sebaliknya jika terjadi dilatasi
lumen
3. Dilakukan pengambilan resume untuk menuliskan dan menetapkan ekspertise
radiologis yang akan diberikan kepada pasien atau dokter yang meminta pemeriksaan
H. Evaluasi
1. MSQ
1. Ujian Praktek (practical examination)
2. Essay
2. Attitude (kepada pasien, sejawat /
3. OSCA
klinisi, rekan sekerja)
4. Chek list
2.6 Fistulografi
A. Jenis Kompetensi
Fistulografi
B. Tujuan Pembelajaran

Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan
fistulografi yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi dan alat radiologi dan
informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan
C. Dasar Teori
Definisi
Pemeriksaan FGI adalah pemeriksaan radiologis dengan menggunakan kontras media
untuk memvisualisasikan saluran pencernaan bagian atas, intestinum tenuoe maupun
bagian bawah yang ada atau dicurigai adanya fistula atau defect saluran dengan organ
lain, ruang atau jaringan lunak, atau jaringan kulit dan berhubungan dengan udara luar.
Baik secara dinamik dnegan fluoroskopi dan radiography
Batasan

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 16 |


2020
Adalah pemeriksaan radiologi dengan mneggunakan kontras media positif dan negative
untuk menilai abnormalitas dari pergerakan, lumen dan mukosa akibat kelainan kelainan
patologis yang ada dan mengakibatkan adanya atau kecurigaan adanya ubungan dengan
organ atau ruang lainnya
Kontras media yang digunakan adalah barium sulfat, udara di hasilkan dengan
evervescent dan dapat pula menggunakan kontras yodium yang larut dalam air dalam
keadaaan tertentu dengan mengggunakan tube atau kateter atau plastic surlo atau NGT(
nasogastric tube)
Foto radiography diambil mulai kontras dimasukkan dari lubang fistel sampai kontras
masuk ke dalam ruangan atau berhenti pada satu tempat. Posisi dilakukan dengan tepat
sehingga kelainan yang ada dapat divisualisasikan dengan jelas
Indikasi
Dicurigai kelainan fistul dari traktur gastrointestinal dnegna organ ataupun ruangan
lainnya,termasuk di dalamnya :
1. Kelainan anatomi fistula
2. Kelainan ada tidaknya mukosa fistula
3. Keganasan
4. Degenerative
5. kelainan kongenital
6. Kelainan obstruktif
Kontra indikasi
1. Perforasi dari saluran cerna, ulkus yang mengalami perforasi
2. Alergi bahan kontras media
3. Obstruksi total dari saluran cerna bagian bawah, merupakan kontra indikasirelative
D. Peralatan dan Perlengkapan
X ray unit fluoro radiography dengan menggunakan TB monitor dengan KV dan Mas
bergantung ketebalan penderita, alat minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 KV
Kontras barium sulfat
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 17 |


2020
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
1. Anamneses penderita adanya obstruksi atau kecurigaan perforasi dan atau fistula
dari saluran cerna
2. Sebaiknya puasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan
3. Persiapan kontras barium sulfat dalam air 1:4 atau dengan larutaniodium
4. Bila dicurigai perforasi atau fistel maka dilakukan penggunaan kontras yang
larut dalam air dengan perbandingkan 30% dengan aquadest
5. Persiapan alat yang digunakan menggunakan x ray unit fluoro radiography dengan
mennggunakan TV monitor dengan KV dan Mas bergantung ketebalan penderita,
alat minimal mempunyai kemampuan 100 mA, 125 KvA
6. Penderita ditidurkan supine atau tergantung pada letaknya fistula atau yang
dicurigai adanya fistula
7. Kontras dimasukkan melalui lubang fistula bertahap sampai kontras tampak berhenti
pada satu tempat dan dilakukan radiografi bertahap sesuai dengan masukknya
kontras dalam saluran fistula
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
1. Dilakukan observasi secara holistic seksama padaradiograph mulai dari tempat
lubang fistula sampai pada akhir dari saluran fistulanya
2. Bila diketemukan kelainan ataupun lesi, disebutkan macam, jenis, ukuran, letak dan
reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada tidaknya penyempitan lumen dan sejauh mana
penyempitannya parsial ringan, sedang, berat, total atau sebaliknya jika
terjadidilatasi lumen
4. Dilakukan pengambilan resume untuk menuliskan dan menetapkan ekspertise
radiologis yang akan diberikan kepada pasien atau dokter yang meminta pemeriksaan
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 18 |


2020
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)
2.7 USG Hepar/GB/Pancreas/Lien
A. Jenis Kompetensi
USG Hepar/GB/Pancreas/Lien
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan
USG Hepar/GB/Pancreas/Lien yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi
dan alat radiologi dan informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai
dengan standar yang ditetapkan
C. Dasar Teori
Definisi
Pemeriksaan USG Hepar/GB/Pancreas/Lien adalah pemeriksaan radiologis dengan
menggunakan ultrasound (US) untuk memvisualisasikan hepar, vesica fellea atau
kandung empedu, pancreas dan lien baik secara dinamik real time maupun static printing
black and white maupun color
Batasan
Adalah pemeriksaan radiologi yang menggunakan US untuk menilai abnormalitas dari
anatomi hepar, vesica fellea atau kandung empedu, pancreas dan lien akibat kelainan
patologis yang ada
Dapat atau tidak dengan mneggunakan kontras media.Jika menggunakan kontras maka
kontras yang digunakan adalah air atau larutan garam fisiologi. Foto radiography diambil
sesuai yang ada pada monitor TV. Posisi dilakukan dengan tepat sehingga kelainan yang
ada dapat divisualisasikan dengan jelas
Indikasi
Dicurigai kelainan trakturs gastro intestinal bagian atas, hepar, vesica fellea atau
kandung empedu, pancreas dan lien ,termasuk di dalamnya :
1. Kelainan anatomi dan sedikit fungsi
2. Kelainan radang atau inflamasi

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 19 |


2020
3. Keganasan
4. Degenerative
5. kelainan congenital
6. Kelainan obstruktif
D. Peralatan dan Perlengkapan
USG dengan probe yang digunaan dari 3,5 sampai 12 MHz
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
1. Anamneses penderita adanya keluhan kelainan hepar, vesica fellea atau kandung
empedu, pancreas dan lien atau adanya riwayat trauma pada abdomen atas atau pada
organ tersebut
2. Sebaiknya puasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan
3. Pasien ditidurkan sesuai dengan posisi organ yang diperiksa sehingga untuk
memvisualisasikan dengan jelas, bias supine, oblik atau telungkup.
4. Persiapan US dengan variasi probe yang digunakan dari 3,5 sampai 12 MHz dan jika
perlu dengan kontras air atau larutan garam fisiologis
5. Alat US yang diperlukan adalah yang baik, artinya yang sesuai dengan waktu atau
tidak ketinggalan jaman, diusahakan USG color Doppler dengan harmonis system,
atau USG 3 atau 4D
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
1. Dilakukan observasi secara holistic seksama baik pada real time maupun static pada
hepar, vesica fellea atau kandung empedu, pancreas dan lien
2. Bila diketemukan kelainan ataupun lesi, disebutkan macam, jenis, ukuran, letak dan
reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada tidaknya penyempitan lumen dan sejauh mana

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 20 |


2020
penyempitannya parsial ringan, sedang, berat, total atau sebaliknya adanya pelebaran
saluran baik yang ekstra maupun yang intra
3. Dilakukan pengambilan resume untuk menuliskan dan menetapkan ekspertise
radiologis yang akan diberikan kepada pasien atau dokter yang meminta
pemeriksaan
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6.Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)
2.8 ERCP
A. Jenis Kompetensi
ERCP
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan
ERCP yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi dan alat radiologi dan
informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan
C. Dasar Teori
Definisi
Pemeriksaan ERCP adalah pemeriksaan radiologis dengan menggunakankontras media
untuk memvisualisasikan saluran pencernaan pancreas dan duodenum yang merupakan
bagian dari pemeriksaaan UGI, untuk menilai saluran patensi pancreas ke dalam
muaranya di duodenum secara retrograde. Baik secara dinamik dengan fluoroskopi dan
radiography
Batasan
Adalah pemeriksaan ERCP dengan menggunakan kontras media postitif dan negative
untuk menilai abnormalitas dan patensi dalri lumen saluran pancreas dan muaranya pada
dinding duodenum serta mukosa akibat kelainan patologis yang ada

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 21 |


2020
Kontras yang digunakan adalah kontras yang larut dalam air yang nonionic, biasanya
solusio iodium yang larut dalam air dalam keadaan tertentu dengan cara dimasukkan
lewat endoskopi ke dalam saluran pancreas pada duodenum
Foto radiography diambil mulai dari pemeriksaan sampai selesai baik secara dinamik
maupun static. Posisi dilakukan dengan tepat sehingga kelainan yang ada dapat
divisualisasikan dengan jelas
Indikasi
Dicurigai kelainan traktus gastro intestinal bagian atas, pancreas dan
duodenum, termasuk di dalamnya :
1. Kelainan pada pankreas
2. Kelainansaluran pancreas, mukosanya (ulkus, divertikel, inflamasi)
3. Keganasan
4. Degenerative
5. kelainan kongenital
6. Kelainan obstruktif, misalnya batu,
kalsifikasi Kontra indikasi
1. Perforasi saluran cerna, ulkus yang mengalami perforasi
2. Alergi bahan kontras media
3. Obstruksi total dari saluran cerna bagian atas sebelum dan pada pylorus
D. Peralatan dan Perlengkapan
X ray unit fluoro radiography dengan menggunakan TV monitor dengan KV dan mAs
bergantung ketebalan penderita, alat minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 kVA
Endoskopi
Kontras solusio iodium non ionic
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 22 |


2020
G. Langkah Kerja
1. Anamneses penderita adanya obstruksi atau kecurigaan penyakit pada UGI atau
pancreas atau saluran pankreas
2. Sebaiknya puasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan
3. Persiapan kontras solusio iodium non ionic sebanyak 20-50 cc
4. Bila dicurigai perforasi atau fistel maka dilakukan penggunaan kontras yang larut
dalam air dengan perbandingan 30% dengan aquadest
5. Persiapan alat yang digunakan menggunakan x ray unit fluoro radiography dengan
menggunakan TV monitor dengan KV dan mAs bergantung ketebalan penderita, alat
minimal mempunyai kemampuan 100 ma, 125 kVA
6. Penderita di tidurkan supine
7. Kontras dimasukkan lewat endoskopi ke dalam saluran pancreas dengan bimbingan
fluoroskopi
8. Posisi penderita dengna setengah telentang atau miring sesuai dengan kebutuhan
9. Kontras perjalanan diikuti dengan fluoroscopy dilakukan pembuatan foto dari
esophagus penuh dan dilakukan valsava maneuver agar terjadi peningkatan tekanan
sehingga dilatasi dari system saluran dapat divisualisasikan dlaam radiograph.
Dilakukan foto fluorografi posisi terlentang, telungkup dan spot foto pada daerah yang
ada kelaiann atau yang dicurigai ada kelainan pada visualisasi yang terjelas sampai
ampula vateri dan duodenumnya
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
1. Dilakukan observasi secara holistic seksama baik pada pada radiograph ERCP mulai
duodenum dan saluran pancreas, tentang keadaan alur mukosa dan dindingnya
2. Bila diketemukan kelainan ataupun lesi, disebutkan macam, jenis, ukuran, letak dan
reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada tidaknya penyempitan lumen dan sejauh mana
penyempitannya parsial ringan, sedang, berat, total
4. Dilakukan pengambilan resume untuk menuliskan dan menetapkan ekspertise
radiologis yang akan diberikan kepada pasien atau dokter yang meminta pemeriksaan
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 23 |


2020
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)
2.9 CT Gastrointestinal dan Hepar/GB/Pancreas/Lien
A. Jenis Kompetensi
CT Gastrointestinal dan Hepar/GB/Pancreas/Lien
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan CT
Gastrointestinal dan Hepar/GB/Pancreas/Lien yang berkwalitas dengan menggukanan
berbagai posisi dan alat radiologi dan informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan
sesuai dengan standar yang ditetapkan
C. Dasar Teori
Definisi
Pemeriksaan GI dan Hepar/GB/Pancreas/Lien dengan CT/MSCT adalah pemeriksaan
radiologis dengan menggunakan kontras media maupun tidak untuk memvisualisasikan
saluran bagian atas dan bawah
Batasan
Adalah pemeriksaan radiologi tanpa atau dengan menggunakan kontras media postitif
dan negative dengan menggunakan alat CT/MSCT untuk menilai abnormalitas dari
pergerakan, lumen dan mukosa akibat kelainan patologis yang ada
Kontras yang digunakan adalah kontras yang larut dalam air ataupun udara dihasilkan
dengan evervescent. Foto radiography dapat diambil mulai dari esophagus sampai dengan
duodenum atau GI atas maupun bawah serta Hepar/GB/Pancreas/Lien
Indikasi
Dicurigai kelainan traktus gastro intestinal bagian atas maupun bawah,
Hepar/GB/Pancreas/Lien termasuk didalamnya :
1. Kelainan motilitas
2. Kelainan pada mukosanya (ulkus, divertikel, inflamasi)
3. Keganasan
4. Degenerative

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 24 |


2020
5. kelainan kongenital
6. Kelainan obstruktif
Kontra indikasi
1. Relative tidak ada
2. Alergi bahan kontras media
3. Keadaan umum pasien yang sangat lemah atau sebaliknya hiperakitf
D. Peralatan dan Perlengkapan
CT Scan
Kontras solusio iodium non ionic
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
1. Anamneses penderita adanya kelainan dari saluran cerna
2. Sebaiknya puasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan
3. Persiapan kontras larut dalam air terutama non ionic dapat oral, rektal maupun
intravena atau udara intralumenal
4. Bila dicurigai perforasi atau fistel maka dilakukan penggunaan kontras yang larut
dalam air dengan perbandingan 30% dengan aquadest,
5. Penderita di tidurkan supine
6. Kontras diminimukan dengan jumlah sekitar 15 cc untuk esophagus dan bila
diperlukan dilakukan pengulanang, untuk gaster danduodenum dan GI bawah
diperlukan kontras 200 cc sampai 1000 cc
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
1. Dilakukan observasi secara holistic seksama baik pada pada GI mulai dari oesophagus
sampai pada duodenum, jejunum, ileum, colon dan rectum, tentang keadaan alur

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 25 |


2020
mukosa dan dindin gesofagus, gaster, antrhtum, duodenum, jejunum, ileum, colon dan
rektum
2. Bila diketemukan kelainan ataupun lesi, disebutkan macam, jenis, ukuran, letak dan
reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada tidaknya penyempitan lumen dan sejauh mana
penyempitannya parsial ringan, sedang, berat, total
3. Dilakukan pengambilan resume untuk menuliskan dan menetapkan ekspertise
radiologis yang akan diberikan kepada pasien atau dokter yang meminta pemeriksaan
H. Evaluasi
1. MSQ
5. Ujian Praktek (practical examination)
2. Essay
6. Attitude (kepada pasien, sejawat
3. OSCA
/ klinisi, rekan sekerja)
4. Chek list

2.10 MRI Hepar/GB/Pancreas/Lien


A. Jenis Kompetensi
MRI Hepar/GB/Pancreas/Lien
B. Tujuan Pembelajaran
Alih pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta didik agar melaksanakan pelayanan MRI
Hepar/GB/Pancreas/Lien yang berkwalitas dengan menggukanan berbagai posisi dan alat
radiologi dan informasi dan teknologi terkini yang tepat guna dan sesuai dengan standar
yang ditetapkan
C. Dasar Teori
MRI payudara adalah teknik pencitraan Hepar/GB/Pancreas/Lien tanpa menggunakan
radiasi. Pencitraan dilakukan dengan menggunakan gelombang radio untuk eksitasi
proton pada jaringan tubuh yang diletakkan pada area medan magnet.
Indikasi
Dicurigai kelainan Hepar/GB/Pancreas/Lien termasuk didalamnya :
1. Keganasan
2. kelainan kongenital
3. Kelainan obstruktif

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 26 |


2020
Kontraindikasi MRI :Pasien dengan pacemaker, klip intracerebral, magnetik foreign
body, katub jantung artificial
D. Peralatan dan Perlengkapan
MRI + coil abdomen
Kontras gadolinium
E. Petunjuk Umum
a. Baca dan pelajari dengan baik modul yang diberikan
b. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul
c. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti ataudipahami
F. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Pakailah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
G. Langkah Kerja
Pasien posisi supine, dilakukan scanning tanpa kontras.
Kemudian kontras intravena dimasukkan dengan Dosis kontras GdDTPA : 0,1 - 0,2
mmol/KgBB. Kemudian dilakukan scanning kembali
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
1. Bila diketemukan kelainan ataupun lesi, disebutkan macam, jenis, ukuran, letak
dan reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada tidaknya penempitan lumen dan sejauh
mana penyempitan parsial ringan, sedang, berat, total.
2. Dilakukan pengambilan resume untuk menuliskan dan menetapkan ekspertise
radiologis yang akan diberikan kepada pasien atau dokter yang meminta
pemeriksaan
H. Evaluasi
1. MSQ
2. Essay
3. OSCA
4. Chek list
5. Ujian Praktek (practical examination)
6. Attitude (kepada pasien, sejawat / klinisi, rekan sekerja)

MODULPENCITRAAN GASTROINTESTINAL PPDS I RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 27 |


2020

Anda mungkin juga menyukai