Anda di halaman 1dari 27

PANDUAN PROGRAM PENDIDIKAN

KEPANITERAAN KLINIK

NEUROLOGI

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


RSUD dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA
HALAMAN PENGESAHAN

2
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Maksud 4
Tujuan 5
KARAKTERISTIK MAHASISWA 6
SASARAN PEMBELAJARAN 7
LINGKUP BAHASAN 11
METODE PENGAJARAN 14
RINCIAN METODA PENGAJARAN 15
JADWAL KEGIATAN KEPANITERAAN 18
BATASAN KEWENANGAN 19
TATA TERTIB KEPANITERAAN 20
EVALUASI 21
LAMPIRAN
Lembar penilaian Ujian

3
PENDAHULUAN

Perancangan pendidikan suatu rumusan rancangan kegiatan ditetapkan berdasarkan


visi, misi dan tujuan pendidikan, memuat langkah atau prosedur dalam proses kegiatan untuk
mencapai tujuan pendidikan, merupakan alat kontrol pengendalian warga satuan pendidikan,
memuat hasil yang ingin dicapai dalam proses layanan pendidikan kepada peserta didik dan
menyangkut masa depan proses pengembangan dan pembangunan pendidikan dalam waktu
tertentu yang lebih berkualitas. Rumah sakit Pendidikan Satelit adalah RS Pendidikan Utama
yang digunakan sebagai wahana pembelajaran klinis untuk memenuhi sebagian modul
pendidikan dalam rangka mencapai kompetensi berdasarkan standar Pendidikan.

A. Latar Belakang
Peran RS Pendidikan dalam menyediakan pengalaman belajar klinis memegang peranan
penting dalam pencapaian kompetensi. RS Pendidikan bersama-sama dengan Fakultas
Pendidikan klinis perlu merencanakan program pembelajaran klinis yang telah
disesuaikan dengan konteks pelayanan medis. Program pendidikan klinis akan berhasil
bila semua unsur di bagian yang bersangkutan memiliki perhatian dan komitmen
terhadap pendidikan, memiliki target pembelajaran yang jelas, memiliki kegiatan yang
terstruktur dan berimbang serta memiliki system evaluasi yang jelas dan obyektif.
Program pendidikan klinis harus memiliki target pencapaian pembelajaran yang jelas
yang ditugaskan dalam panduan pembelajaran, sehingga peserta didik dan pelaksanaan
kegiatan klinis harus sesuai dengan perencanaan dengan memperhatikan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga mampu mencapai tujuan kualitas yang
ditetapkan.

B. Maksud Dan Tujuan


1. Maksud
Buku ini sebagai bahan acuan dan panduan pengelolaan dan pengawasan pendidikan
praktik klinis di RSUD dr Dradjat Prawiranegara bagi mahasiswa pendidikan.

2. Tujuan
a. Menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk
pendidikan dan penelitian kesehatan

4
b. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi pasien, pemberi
pelayanan, peserta didik dan dosen klinis, subyek penelitian klinis dan
kesehatan lainnya, peneliti, penyelenggara Rumah Sakit Pendidikan dan
Fakultas Pendidikan Klinis
c. Menjamin terselenggaranya pendidikan, pelayanan dan penelitian kesehatan
yang bermutu
d. Terwujudnya tertib manajemen administrasi dalam pelaksanaan pendidikan
praktik klinis di RSUD dr Dradjat Prawiranegara
e. Tercapainya pendidikan klinis yang bermutu di RSUD dr Dradjat Prawiranegara
f. Tersedianya pelayanan rumah sakit oleh peserta didik sesuai dengan Standar
Pendidikan

5
KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang mengikuti modul kepaniteraan klinik Neurologi adalah mahasiswa yang
telah:

1. Lulus tahap akademik yaitu tahap perkuliahan semester I-VIII


2. Lulus Orientasi Kepaniteraan Klinik
3. Telah mengucapkan bai’at Sarjana Kedokteran

6
SASARAN PEMBELAJARAN

1. TUJUAN PENDIDIKAN
Diharapkan mahasiswa mendapat kesempatan sebaik-baiknya untuk memeriksa dan
melakukan tindakan pada penderita baik di poliklinik, IGD, bangsal perawatan dan
kegiatan lainnya.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti kepaniteraan klinik Neurologi, diharapkan calon dokter untuk
mencapai kompetensi tersebut dengan penekanan pada kompetensi utama:
Kompetensi Utama:
a. Profesionalitas Yang Luhur
Bila dihadapkan pada pasien dengan gangguan di bidang Neurologi, mahasiswa
mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan
prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, sosial budaya dan agama
dalam konteks lokal, regional dan global dalam mengelola masalah kesehatan
individu, keluarga, komunitas dan masyarakat.
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan hal
tersebut diatas.
b. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Bila dihadapkan pada pasien dengan gangguan di bidang Neurologimahasiswa
mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan, mengatasi
masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan
pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi
keselamatan pasien.
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1) Memahami keterbatasannya dalam profesi kedokteran dan meminta bantuan saat
memerlukannya
2) Memperlihatkan komitmen untuk belajar sepanjang hayat dan senantiasa
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
3) Memanfaatkan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhannya dalam
proses pembelajaran

7
c. Komunikasi Efektif
Bila dihadapkan pada pasien dengan gangguan di bidang Neurologimahasiswa
mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien
pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain. Setelah
menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1) Melakukan komunikasi verbal dan non-verbal yang efektif yang diperlukan untuk
membangun hubungan yang baik dengan pasien dan mendapatkan data yang
diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan menentukan tatalaksana.
2) Menjelaskan diagnosis dan tatalaksana kepada pasien maupun keluarga pasien.
3) Melibatkan pasien dan keluarga pasien dalam menentukan langkah diagnosis dan
tatalaksana
4) Membangun hubungan dokter-pasien yang efektif dan mampu beradaptasi dengan
kondisi pasien dan keluarganya
5) Menjalin kerjasama yang baik dengan profesi lainnya dalam memberikan
pelayanan kesehatan
d. Pengelolaan Informasi
Bila dihadapkan pada pasien dengan gangguan di bidang Neurologimahasiswa
mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan
dalam praktik kedokteran. Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan
mampu:
1) Mengaplikasikan pengetahuan mengenai desain dan metodologi penelitian, dan
epidemiologi klinik dalam rangka appraisal terhadap studi klinis dan informasi
mengenai diagnosis dan terapi yang efektif pada kasus Neurologi
2) Mengaplikasikan hasil penelitian yang valid, bermakna, dan relevan pada
tatalaksana kasus Neurologi seperti penggunaan uji diagnostik, memperkirakan
prognosis pasien, manfaat dan efek samping suatu regimen pengobatan,
rehabilitasi, dan prevensi.
e. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
Bila dihadapkan pada pasien dengan gangguan di bidang Neurologimahasiswa
mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landaran ilmiah ilmu
kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1) Menjelaskan patofisiologi penyakit di bidang Neurologi

8
2) Mampu menerapkan pengetahuan biomedik yang dimilikinya dalam proses
penegakkan diagnosis dan penentuan tatalaksana
3) Mengaplikasikan konsep epidemiologi dan biostatistik dalam pengelolaan kasus
neurologi.
f. Keterampilan Klinis
Bila dihadapkan pada pasien dengan gangguan di bidang Neurologi mahasiswa
mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan
menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan
orang lain. Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1) Melakukan anamnesis di bidang Neurologiyang terarah dengan menerapkan
kemampuan clinical reasoning sampai mengidentifikasi masalah, pengelolaan
masalah kesehatan individu, etik, dan moral
2) Melakukan pemeriksaan fisik umum di bidang Neurologi, serta membuat status
Neurologi
3) Menetapkan diagnosis banding dan diagnosis di bidang Neurologi (klinis,
etiologi, dan patologi)
4) Melakukan tatalaksana dan follow up meliputi pengobatan medikamentosa dan
non- medikamentosa termasuk rehabilitasi serta pencegahan kecacatan serta
penyuluhan
5) Menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi serta rencana penanggulangannya
6) Memberikan edukasi dan penyuluhan pada pasien, keluarga, maupun masyarakat
7) Melakukan penatalaksanaan inisial kasus kegawatdaruratan di bidang Neurologi
8) Melakukan rujukan pasien baik horizontal maupun vertikal sesuai kelainannya
9) Mampu mengelola masalah kesehatan secara holistik dan kompregensif

g. Pengelolaan Masalah Kesehatan


Bila dihadapkan pada pasien dengan gangguan di bidang Neurologi mahasiswa
mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, terpadu, dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan
kesehatan primer.
1) Mendeteksi faktor risiko penyakit-penyakit di bidang Neurologi
2) Melakukan anamnesis dan interpretasi aspek lingkungan seperti riwayat keluarga,
tempat tinggal, sekolah, dan lain-lain pada setiap interaksi dengan pasien

9
3) Menentukan strategi promosi kesehatan yang relevan dengan masalah pada
pasien dan lingkungannya

10
LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan Neurologi disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan di Indonesia.


Diutamakan penyakit-penyakit yang harus dikelola secara menyeluruh yaitu tingkat
kemampuan 3 dan 4 sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Penyakit-
penyakit lain dengan tingkat kemampuan pengelolaan lainnya juga dibahas. Selain itu,
pengelolaan juga mencakup perawatan dan pencegahan penyakit di bidang Neurologi.

Rujukan
1. Ropper AH, Samuel’s MA, Klein JP, Adams and Victor’s, Principle of Neurology,
New York: Mc Graw Hill, 2014.
2. Standar pelayanan Medis dan Standar Prosedur operasional Neurologi Perdossi ,
2008.
3. Baehr M, Frotscher M, Duus’s Topical Diagnosis in Neurology 4th ed : Anatomy,
Physiology, Sign and Symptoms. Stuttgart : Thieme, 2005.
4. Mardjono M, Sidharta P, Neurologi Klinis Dasar cetakan 15, Jakarta : Dian
Rakyat, 2012.
5. Harsono, Buku Ajar Neurologi, Jogyakarta : UGM Press, 2008.

11
Tabel Sasaran Belajar dan Penjabarannya menurut Sistem Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
Pokok Bahasan Subpokok Lingkup Bahasan Level Rujuka Metode Metode
Bahasan Kompet n Pengajara Evaluasi
ensi n
Kesadaran dan Penurunan Ensefalopati 3B
fungsi kortikal kesadaran Koma 3B iii,iv,v,vi,ix
5-11 A,B,E,F,I,J
luhur ,x
Mati batang otak 2
Gangguan Afasia 2
bahasa
Gangguan Mild cognitive impairment 2 5- D,E,F,G,H iii,iv,v,vi,vii
kognitif Demensia 3 10,15,1 ,I,K ,ix,x
A 7
Penyakit Alzheimer 2
Amnesia pasca trauma 3
A

Neurovaskular Stroke iskemik TIA 3


B
Infark serebral 3 5-
B 10,12,1
Stroke Hematom intraserebral 3B 3 B,D,E,F,G, i,iii,iv,v,vi,
perdarahan I,J,K, vii,ix,x
Perdarahan subarakhnoid 3
B
Hipertensi Ensefalopati hipertensi
emergensi 3B

A. Kuliah I. Penilaian diskusi diagnosis penyakit


B. Diskusi Diagnosa Penyakit II. Ujian pemeriksaan Ilmu Kesehatan
Anak
C. e-learning III. Ujian formatif pilihan ganda
D. Bedside teaching IV. Penilaian tugas jaga
E. Kerja klinik V. Buku log
F. Presentasi kasus VI. Penilaian presentasi kasus
G. Diskusi topik VII. Penilaian diskusi topik
H. Tugas jaga VIII. Ujian sumatif pilihan ganda
I. Laporan jaga IX. Mini-CEX

Sistematika Penyakit di dalam daftar ini dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia disertai
tingkat kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa pendidikan.
Tingkat kemampuan yang harus dicapai:
2 mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter
juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan

3A Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan


pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :

12
pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan
dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan
(bukan kasus gawat darurat).
3B Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan
dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan
(kasus gawat darurat).

13
METODE PENGAJARAN

Metode pengajaran yang digunakan pada modul kepaniteraan klinik Neurologi meliputi:
1. Tahap Orientasi
Bertujuan memberikan wawasan dan pengenalan mengenai Neurologi. Tahap ini terdiri atas:
a. Pengenalan modul
b. Kuliah pengantar
c. Diskusi diagnosis topik
d. e-learning

2. Tahap Latihan
Bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan praktik klinik serta evaluasi
hasil pembelajaran baik kepada mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan peni-
laian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa. Tahap ini terdiri atas:
a. Bedside teaching
b. Kerja klinik
c. Presentasi kasus
d. Diskusi topik
e. Tugas jaga
f. laporan jaga
g. Penyuluhan
h. Buku log

3. Tahap Umpan Balik


Bertujuan mengevaluasi hasil pembelajaran mahasiswa maupun pengelola modul dengan
melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa. Tahap ini terdiri atas:
Evaluasi formatif
a. Penilaian diskusi diagnosis penyakit
b. Ujian pemeriksaan neurologi
c. Mini-CEX
d. Ujian formatif pilihan ganda
e. Penilaian tugas jaga
f. Quiz e-learning
g. Buku log

Evaluasi sumatif
a. Penilaian presentasi kasus
b. Penilaian diskusi topik
c. Ujian Sumatif
d. OSCE

14
RINCIAN METODE PENGAJARAN

Pengenalan Modul
Tujuan: Memperkenalkan modul praktik klinik Neurologi termasuk menjelaskan tugas-tugas
yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa dan kompetensi yang harus dicapai di akhir modul. Men-
jelaskan kepada mahasiswa konsep penatalaksanaan pasien holistik dan komprehensif serta
bagaimana implementasi konsep ini dalam praktik sehari-hari. Mengingatkan kembali tata tertib
yang berlaku selama kepaniteraan klinik

Kuliah Pengantar
Tujuan: Membekali mahasiswa dengan pengetahuan Neurologi yang akan banyak digunakan se-
lama menjalani modul kepaniteraan klinik Neurologi.
Materi kuliah pengantar meliputi:
1. Kuliah Anamnesis
2. Kuliah Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang kasus neurologi
4. Kolaborasi Penatalaksanaan Pasien

Diskusi Diagnosis Penyakit


Tujuan: Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap kaitan antara patofisiologi dengan
manifestasi klinis
Metode Pembelajaran: Diskusi dengan pemicu. Mahasiswa akan mendapatkan 1 soal pemicu un-
tuk didiskusikan dan dipresentasikan pada sesi pleno

e- learning
Tujuan: Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami kasus-kasus di bidang
neurologi.
Melatih mahasiswa membuat interpretasi dari hasil pemeriksaan yang disajikan dalam
bentuk kasus dalam quiz think like neurologist.
Metode Pembelajaran: Mahasiswa diwajibkan mempelajari materi kasus oleh pembimbing
Setelah mempelajari materi tersebut, mahasiswa wajib mengerjakan quiz dari masing-masing
topik sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Neuroworkshop

15
Tujuan: Memperkenalkan mahasiswa pada pemeriksaan penunjang neurologi, neuroradiologi,
dan tindakan operasi bedah saraf sehingga mahasiswa dapat memahami tindak lanjut yang akan
dilakukan untuk penanganan kasus neurologi.
Memberikan pemahaman dan pengetahuan dalam merencanakan rujukan kasus neurologi

Bedside Teaching
Tujuan: Meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan pengambilan data primer (anamnesis
dan pemeriksaan fisik), membuat catatan medik, melakukan analisis komprehensif terhadap data
klinis tersebut, mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan untuk memecahkan masalah
terutama pengelolaan pasien dengan penekanan pada segi prioritas pemeriksaan, pengobatan, dan
rehabilitasi yang berdaya guna, berhasil guna, dan cost effective serta beretika.
Metode Pembelajaran: Bimbingan pada setiap kelompok mahasiswa sesuai jadwal.

Presentasi Kasus
Tujuan: Melatih mahasiswa merumuskan dan menganalisis masalah berdasarkan data primer,
membuat diagnosis/diagnosis banding, merencanakan penatalaksanaan, menyusun laporan ter-
tulis atau catatan medik terhadap masalah yang ditetapkan serta mempresentasikannya.
Metoda Pembelajaran: Mahasiswa menyiapkan satu kasus yang telah ditatalaksanakan pada saat
kerja poliklinik, kerja bangsal, dan kerja Unit Gawat Darurat. Mahasiswa diwajibkan membuat
makalah presentasi kasus.

Diskusi Topik
Tujuan: Melatih mahasiswa merumuskan dan menganalisis masalah berdasarkan data primer,
membuat diagnosis/diagnosis banding, merencanakan penatalaksanaan, menyusun laporan tertulis
atau catatan medik terhadap masalah yang ditetapkan serta mempresentasikannya.
Metoda Pembelajaran: Setiap kelompok mahasiswa mendapat satu topic untuk dibuat makalah
sebagai bahan diskusi.

Tugas Jaga
Tujuan: Melatih dan meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan pengambilan data primer
(anamnesis dan pemeriksaan fisik), membuat catatan medik, melakukan analisis masalah,
menetapkan diagnosis dan diagnosis banding, serta melatih mengelola pasien dengan baik dan
benar serta professional.
Metoda Pembelajaran: Tugas jaga dilakukan setiap hari termasuk pada hari libur dengan waktu
jaga: Hari kerja : 07.00 – 14.00
Hari libur :
Shift I: 07.00-19.00
Shift II: 19.00-07.00

Penyuluhan
Tujuan: Melatih mahasiswa berkomunikasi dengan masyarakat dan menyampaikan informasi
medis dengan bahasa yang mudah dipahami.

16
Metoda Pembelajaran: Kelompok yang bertugas mempersiapkan presentasi penyuluhan dalam
bentuk slide power point ataupun media lainnya. Mendiskusikan materi penyuluhan dengan pem-
bimbing minimal 1 hari sebelum hari penyuluhan. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Topik penyuluhan disesuaikan dengan lima penyakut terbanyak di RS.

Buku Log
Tujuan: Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama kepaniter-
aan
Metoda Pembelajaran: Pada setiap kegiatan, buku log harus ditandatangani oleh pembimbing/ tu-
tor/narasumber/dokter poliklinik/dokter ruangan/dll

17
Ujian Pemeriksaan neurologi
Tujuan: Menilai keterampilan mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan fisik dan pembuatan
rekam medik neurologi
Metoda Pembelajaran: Mahasiswa diminta memperagakan pemeriksaan fisik pada pasien
simulasi. Mahasiswa diminta untuk membuat rekan medik Ilmu Neurologi. Penguji
memberikan penilaian sesuai borang penilaian dan memberikan umpan balik apabila masih
ada kekurangan. Apabila mahasiswa dianggap belum kompeten maka mahasiswa harus
mengulang ujian ini hingga dinyatakan kompeten

Mini-CEX
Tujuan: Menilai kemampuan klinis mahasiswa dalam menghadapi kasus neurologi.
Metoda Pembelajaran: Mahasiswa diminta melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik umumi,
menentukan diagnosis, tatalaksana, menulis resep dan memberikan edukasi. Penilaian dapat
disesuaikan kondisi pasien dan kemampuan mahasiswa. Selama mini-CEX penguji
memberikan penilaian secara langsung

18
JADWAL KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT PENYAKIT
SARAF
Waktu Kegiatan
Minggu I a. Pengenalan dan pengarahan kegiatan di poli saraf
dan ruang rawat.
b. pretest dan pembagian pasien untuk presentasi
kasus.
c. Kuliah:
1. Materi pemeriksaan fisik dan bedside teaching
2. Stroke
3. Bangkitan/kejang
4. Kegawatdaruratan neuro
Minggu II a. Presentasi kasus
b. Bimbingan di poliklinik dan ruangan.

Minggu III a. Ujian praktek


b. Ujian teori
c. Post test

19
MATRIKS KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU NEUROLOGI

Minggu 1
JAM/HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
07.00-07.30
Introduksi
07.30-08.00 Follow up pasien
modul
08.00-08.30
08.30-09.00 - Mengikuti visite pasien dokter pembimbing
09.00-12.00 - Bedside teaching
12.00-13.00
13.00-14.00
- Mengikuti bimbingan kasus
14.00-15.00
- Kuliah umum
PIC

Minggu 2
JAM/HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
07.00-07.30
07.30-08.00 Follow up pasien
08.00-08.30 - Mengikuti visite pasien dokter pembimbing
08.30-09.00 - Bedside teaching
09.00-12.00 -Mengikuti kegiatan poliklinik
12.00-13.00
13.00-14.00
- Mengikuti bimbingan kasus
14.00-15.00
- Kuliah umum
PIC

Minggu 3
JAM/HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
07.00-07.30
07.30-08.00 Follow up pasien
08.00-08.30 - Mengikuti visite pasien dokter pembimbing
08.30-09.00 -Mengikuti kegiatan poliklinik
09.00-12.00 - Bedside teaching
12.00-13.00
13.00-14.00 - Mengikuti bimbingan kasus
14.00-15.00 -Diskusi Kasus
- Presentasi kasus
PIC

20
Minggu 4
JAM/HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
07.00-07.30
07.30-08.00 Follow up pasien
08.00-08.30 - Mengikuti visite pasien dokter pembimbing
08.30-09.00 -Mengikuti kegiatan poliklinik
09.00-12.00 - Bedside teaching
12.00-13.00
13.00-14.00 - Mengikuti bimbingan kasus
14.00-15.00 -Diskusi Kasus
- Presentasi kasus
PIC

Minggu 5
JAM/HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
07.00-07.30
07.30-08.00 Follow up pasien
08.00-12.00 - Mengikuti bimbingan kasus -Ujian Praktek
-Diskusi Kasus -Ujian teori
- Presentasi kasus -Post test
12.00-13.00
13.00-14.00 - Mengikuti bimbingan kasus
-Diskusi Kasus
14.00-15.00
- Presentasi kasus
PIC

21
BATASAN KEWENANGAN

Selama mengikuti kepaniteraan di RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara peserta kepaniteraan


memiliki kewenangan sebagai berikut :
a. Kewenangan di Poliklinik
b. Kewenangan di Rawat Inap
c. Kewenangan di Kamar Operasi
d. Kewenangan di Instalasi gawat darurat
e. Kewenangan di ICU

Semua kegiatan diatas harus dikerjakan dibawah supervisi dokter pembimbing dan tidak
boleh dilakukan jika tanpa dokter pembimbing. Penjelasan lebih lanjut tentang
kewenangan klinis dituangkan dalam kebijakan direktur rumah sakit

22
TATA TERTIB

TATA TERTIB KEPANITERAAN


1. Peserta kepaniteraan diharuskan memakai jas praktek dan tanda pengenal yang telah
ditentukan, selama menjalankan tugas kepaniteraan.
2. Peserta kepaniteraan diwajibkan mengikuti apel pagi dan apel siang sesuai ketentuan
Rumah Sakit.
3. Peserta kepaniteraan diwajibkan mengisi daftar hadir setiap hari pada saat datang dan
pulang. Tidak dibenarkan menandatangani daftar hadir yang bukan haknya.
4. Peserta kepaniteraan tidak dibenarkan meninggalkan tugasnya dalam jam tugas
kecuali mendapat izin dari kepala koordinator kepaniteraan yang terkait Peserta
kepaniteraan diwajibkan mengikuti dengan seksama rencana pendidikan kepaniteraan
di bagian terkait
5. Peserta kepaniteraan yang tidak mengikuti 3 hari kegiatan atau lebih, berturut-turut
atau tidak, dengan alasan apapun harus mengulangi kepaniteraan.
6. Peserta kepaniteraan yang datang terlambat lebih dari 15 menit dari waktu yang telah
ditentukan, dianggap tidak hadir dan setiap keterlambatan tetap dicatat sebagai
pelanggaran disiplin.
7. Peserta kepaniteraan saat bekerja di ruang perawatan, poliklinik dan unit gawat
darurat, tidak diperkenankan melakukan tindakan medis apapun kecuali seizin dokter
pembimbing, penanggung jawab ruangan, poliklinik atau unit gawat darurat.
8. Peserta kepaniteraan diwajibkan menunjukan sikap dan perilaku yang sopan selama
menjalankan tugas kepaniteraan.
9. Peserta kepaniteraan tidak dibenarkan merokok dan menggunakan NARKOBA
selama bertugas di Rumah Sakit.
10. Tata tertib ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
11. Pelanggaran terhadap tata tertib atau tidak melaksanakan tugas-tugas yang telah
ditentukan, akan diberi sanksi akademik sesuai dengan beratnya pelanggaran.
12. Selama mengikui kepaniteraan, mahasiswa terikat pada kode etik kedokteran.

23
EVALUASI HASIL BELAJAR

Evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan sumatif:


a. Evaluasi formatif
a. Penilaian diskusi diagnosis penyakit
b. Mini-Cex
c. Penilaian tugas jaga
d. Penilaian diskusi topik
e. Quiz e-learning
f. Buku log
b. Evaluasi sumatif
i. Penilaian presentasi kasus
ii. Ujian pemeriksaan Ilmu kesehatan anak

Untuk dapat mengikuti ujian sumatif mahasiswa harus memenuhi seluruh


syarat berikut ini:
a. Kehadiran > 80% dari total sesi
b. Mengikuti semua sesi bedside teaching
c. Mengikuti semua evaluasi formatif
d. Telah mengumpulkan 10 status pasien
e. Telah mengumpulkan buku log yang telah diisi dan ditandatangani
Nilai modul ditentukan berdasarkan pembobotan sebagai berikut ini:

BENTUK FREKUENSI BOBOT (%)


Penyuluhan 1 5
Mini CEX 1 10
Diskusi diagnosa penyakit 1 10
Presentasi diskusi topik 1 10
Penilaian tugas jaga 1 15
Presentasi kasus 1 15
Ujian akhir 1 35

Nilai akhir modul dapat ditentukan apabila nilai dari setiap komponen > 65. Jika
terdapat nilai komponen < 65 maka mahasiswa harus mengikuti ujian remedial 1x
dengan penguji yang berbeda di RS tempat modul kepaniteraan klinik berlangsung
hingga semua nilai komponen > 65.
Mengulang Modul
a. Setelah remedial ada nilai komponen < 65
b. Tidak memenuhi syarat mengikuti ujian sumatif
c. Melakukan pelanggaran akademik yang berhubungan dengan etika dan perilaku
(misal plagiarisme, menyontek)
d. Pengulangan modul dilakukan sebelum kenaikan tahap klinik II sebagai
24
prasyarat kelulusan.

Kelulusan dan Predikat Kelulusan


Nilai minimum yang harus dicapai di setiap komponen penilaian = 65 (B)
Mahasiswa lulus modul praktik klinik jika nilai modul sekurang-kurangnya
= 65 (B)
Sesudah mendapatkan nilai akhir kepaniteraan, nilai tersebut dikonversikan menjadi
nilai huruf, sebagai berikut

Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Mutu


75.00-100 A 4.00
72.50-74.99 A- 3.75
70.00-72.49 AB 3.50
67.50-69.99 B+ 3.25
65.00-67.49 B 3.00
62.50-64.99 B- 2.75
60.00-62.49 BC 2.50
57.50-59.99 C+ 2.25
55.00-57.49 C 2.00
52.50-54.99 C- 1.75
50.00-52.49 CD 1.50
47.50-49.99 D+ 1.25
45.00-47.49 D 1.00
0-45.00 E 0.00

Evaluasi Program Pendidikan


a. Target mahasiswa yang mencapai nilai B = 90%
b. Perubahan jadwal kurang dari 10%
c. Kehadiran narasumber/tutor di masing-masing sesi tepat waktu 80-90%
d. Kehadiran masing-masing mahasiswa selama modul adalah minimal 90%
e. Kriteria kelulusan dan nilai dalam Evaluasi Hasil Pembelajaran merujuk
pada peraturan yang berlaku

Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Praktik klinis


a. Setelah pelaksanaan kegiatan modul praktik klinis, tiap KSM diwajibkan
mengirimkan laporan pelaksanaan kegiatan modul praktik klinis, daftar hadir
pembimbing serta kuisioner pembimbing klinis oleh mahasiswa ke Tim Kordik paling
lambat 5 (lima) hari setelah ujian berakhir.
b. Evaluasi penyelenggaraan pendidikan klinis dilakukan setiap semester oleh Tim
Kordik dan dilaporkan ke Direktur Rumah Sakit dan Dekan.
c. Evaluasi penggunaan dana dalam rangka penyelenggaraan pendidikan / praktik klinis
dilakukan setiap semester oleh wadir umum dan keuangan dan dilaporkan ke Direktur
Rumah Sakit dan Dekan.

25
Evaluasi Modul Kepaniteraan Klinis
a. Setiap KSM yang menjadi tempat Praktik Klinis mahasiswa pendidikan klinis
melaksanakan kajian modul kepaniteraan klinis yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan bimbingan klinis bersama – sama dengan dosen pembimbing klinis dari
unsur Fakultas klinis.
b. Kajian dilakukan oleh semua dokter pembimbing klinis dari unsur Fakultas klinis dan
koordinator kepaniteraan klinis di masing – masing KSM.
c. Evaluasi dilakukan setiap tahun.
d. Apabila dipandang perlu untuk membuat perubahan modul kepaniteraan klinis
namum belum tiba jadwal evaluasi, maka KSM melalui koordinator kepaniteraan
klinisnya bersama – sama dengan dosen pembimbing klinis Fakultas klinis yang
ditugaskan di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara dapat memberikan usulan perubahan
modul kepaniteraan klinis yang dimaksud.
e. Usulan perubahan seperti yang dimaksud pada nomor 4 di atas disampaikan ke Tim
Kordik. Tim Kordik selanjutnya membuat usulan perubahan yang dimaksud ke
Direktur RSUD dr. Dradjat Prawiranegara dan Dekan Fakultas klinis.
f. Apabila usulan yang dimaksud seperti pada nomor 4 di atas disetujui, maka
selanjutnya modul praktik klinis yang telah direvisi diusulkan untuk ditetapkan oleh
Dekan Fakultas klinis dan disetujui oleh Direktur RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
untuk dipakai sebagai pedoman dalam bimbingan pendidikan klinis di RSUD dr.
Dradjat Prawiranegara.
g. Fakultas klinis dan RSUD dr. Dradjat Prawiranegara membuat Surat Keputusan
Bersama tentang pemakaian Modul Kepaniteraan klinis di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara.

26
27

Anda mungkin juga menyukai