Page |
6
HALAMAN PENGESAHAN
PEDOMAN PRAKTEK AREA KEPERAWATAN GERONTIK PPN
XXIX KELAS ABCD
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan
Visi
Menjadi program studi keperawatan yang menghasilkan Ners Profesional
berwawasan global berkarakter unggul berfokus pada perawatan penyakit
kronis berlandaskan nilai-nilai Kristiani di Tahun 2030
Misi
1) Menumbuh kembangkan karakter yang mencerminkan nilai-nilai
mengasihi, mencerahkan, dan melayani di civitas akademika
2) Menyelenggarakan pendidikan Ners yang bermutu, berkesinambungan,
dan berwawasan global berfokus kepada perawatan penyakit kronis
3) Menyelenggarakan penelitian keperawatan berfokus pada perawatan
penyakit kronis
4) Mengelola program pengabdian masyarakat berbasis riset dengan
penerapan IPTEK sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
5) Menyelenggarakan kerja sama dengan Institusi kesehatan dan lembaga
lainnya pada level nasional maupun internasional dalam pelaksanaan
tridharma PerguruanTinggi.
1
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Praktik profesi keperawatan Gerontik merupakan salah satu rangkaian kegiatan
pelaksanaan praktik profesi untuk meraih gelar Ners. Profesi Ners Gerontik termasuk
memiliki beban studi 2 SKS. Prasyarat mengambil mata kuliah ini mahasiswa harus sudah
mampu menyelesaikan Program Akademik (S1 Keperawatan).
Berkenaan kondisi pandemic Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru yang dilakukan di
Indonesia, pelaksanaan praktik keperawatan Gerontik dilaksanakan secara hybrid
learning (daring dan luring). Target yang dicapai tercantum dalam pedoman meliputi
asuhan keperawatan lansia baik individu dan lansia di dalam keluarga.
B. Tujuan
Peserta program profesi keperawatan Gerontik mampu mengaplikasikan asuhan
keperawatan Gerontik pada klien lanjut usia.
C. Peserta
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Institut Kesehatan Immanuel angkatan XXIX
kelas ABCD.
Page | 2
BAB II
PRAKTIK KEPERAWATAN GERONTIK
Page | 3
Daftar kasus dan tingkat pencapaian:
Page | 4
3) Mahasiswa wajib membawa alat pemeriksaan fisik sendiri dan menerapkan
protocol Kesehatan pada saat praktik di klinik.
C. Lahan Kegiatan
Pelaksanaan Stase Keperawatan Gerontik dilakukan secara praktik lapangan di tempat
kerja atau tempat tinggal mahasiswa masing-masing
D. Metode Pembelajaran
1) Askep Lansia Kelolaan di Keluarga dan Panti wredha
2) Reflective writing
3) Student Oral Case Analysis (SOCA)
4) Terapi Aktivitas Kelompok
Media pembelajaran yang digunakan: Google class room, Google Meet, Zoom, Whatsapp,
dan Email
E. Tata Tertib
Mahasiswa Praktik Profesi Keperawatan Gerontik wajib mematuhi tata tertib sebagai
berikut:
1) Melaksanakan antigen test satu hari sebelum pelaksanaan praktik
2) Menerapkan protokol kesehatan
3) Tata tertib kehadiran
a. Persentase kehadiran peserta program diwajibkan mencapai 100%
b. Bagi yang tidak hadir wajib mengganti sesuai dengan ketentuan penggantian
Dinas yang berlaku.
c. Peserta program wajib hadir dilahan praktik 10 menit sebelum kegiatan
praktik dimulai.
d. Peserta program wajib mengisi daftar hadir praktik harian dan lembar
bimbingan setiap kali bimbingan dilakukan dan mengumpulkannya kepada
Koordinator MK pada akhir kegiatan praktik.
e. Peserta program yang kehadirannya terlambat lebih dari 5 menit dianggap
tidak hadir dan wajib mengganti dinas.
Page | 5
f. Peserta program yang meninggalkan lahan praktik ataupun ruangan praktik
lebih dari 30 menit tanpa keterangan atau tanpa seijin pembimbing pada jam
praktik dianggap tidak hadir.
g. Peserta program yang tidak mengikuti kegiatan praktik karena sakit harus
membuktikannya dengan menyerahkan surat ijin atau surat sakit dari
instansi pelayanan kesehatan kepada Koordinator MK.
h. Peserta program yang tidak mengikuti kegiatan praktik karena mendapatkan
penugasan dari institusi atau alasan lain harus menyerahkan surat tugas atau
surat permohonan ijin kepada Koordinator MK sehari sebelum waktu ijin
tersebut dilaksanakan.
i. Penggantian waktu dinas berlaku bagi peserta program yang absen karena
sakit, ijin maupun tanpa keterangan dengan mengisi Formulir Penggantian
Dinas. Ketentuan penggantian waktu dinas adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Ketentuan Penggantian Dinas
4) Waktu Praktik
a. Waktu praktik setiap rotasi shift berlangsung selama 7 jam/hari (termasuk
waktu istirahat, pre dan post conference)
b. Libur satu hari diberikan setiap minggu sesuai dengan pengaturan jadwal
praktik di ruangan dan ketentuan Program Studi.
5) Pakaian Dinas atau Seragam dan Atribut Praktik
a. Peserta program wajib memakai seragam dan atribut yang telah ditentukan
oleh Program Studi dan mengikuti ketentuan yang berlaku di lahan praktik.
b. Pakaian Dinas yang di perbolehkan: seragam dinas klinik, tanda pengenal,
celana panjang berbahan kain, kemeja, jaket almamater dan sepatu tertutup.
Page | 6
6) Penampilan
a. Peserta program dilarang memanjangkan maupun menggunakan cat kuku
dan memakai perhiasan selain cincin pernikahan.
b. Peserta laki-laki dilarang memiliki rambut panjang ataupun jenggot dan
kumis.
c. Peserta perempuan wajib menggunakan hair net atau menjepit rambut agar
selalu rapih selama praktik.
7) Perlengkapan atau Peralatan Praktik
a. Peserta program wajib menggunakan jam tangan yang memiliki detik.
b. Peserta program tidak diperbolehkan menggunakan telpon genggam dalam
pengukuran tanda-tanda vital dan tidak diperkenankan untuk menggunakan
telepon genggam saat beraktifitas di ruangan (lahan praktik).
c. Peserta program wajib membawa nursing kit ataupun peralatan praktik dasar
lainnya (sesuai kebutuhan) saat melaksanakan kegiatan praktik.
d. Peserta wajib menjaga dengan baik peralatan-peralatan yang digunakan
dilahan praktik.
e. Peserta yang melakukan pelanggaran butir-butir diatas, akan dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku di lahan praktik ataupun dari Prodi
Profesi Ners.
F. Komponen Penilaian
Bobot dalam
No Komponen Penilaian
Persentase
A Ujian Pra Klinik 10%
B Asuhan Keperawatan Lansia 25%
Page | 7
Penilaian akhir tersebut akan diformasikan menjadi nilai dalam bentuk nilai mutu
(A,B,C,D). Format evaluasi dan laporan terlampir. Nilai batas lulus area keperawatan
Gerontik adalah 75. Patokan indikator penilaian mengikuti Pedoman Profes Ners
Institut Kesehatan Immanuel sebagai berikut:
70 – 79 B
60 – 69 C
50 – 59 D
0 - 49 E
Page | 8
G. Referensi
Bulechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., Wagner, C. 2013. Nursing Intervention
Classification (NIC). 6th Ed. Editor Nurjanah, I., & Tumanggor, R.D. Elservier:
Singapore
Miller, C.A. 2012. Nursing for Wellness in Older Adults. 6th Ed. Lippincott Williams &
Wilkins: Philadelphia.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Buletin
Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Semester I.
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Lanjut Usia. Kementrian
Kesehatan RI: Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Rencana Aksi Nasional
Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019
Tabloski, P.A. 2014. Gerontological Nursing. 3rd. Pearson Education: New
Jersey NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020.
EGC
PPNI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Ed.1
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Ed.1 PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Ed.1
Wilkinson, J. M., 2014., Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA, Intervensi NIC,
Hasil NOC. 10th Ed. EGC: Jakarta
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25
TAHUN 2016 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN LANJUT
USIA TAHUN 2016-2019
Website:
www.kemkes.go.id
consultgeri.org
hign.org
World Health Organization
Page | 9
BAB III
PENUTU
P
Pedoman Praktik Keperawatan Gerontik merupakan salah satu buku pedoman yang menjadi
standar acuan dalam pencapaian kompetensi Ners, khususnya bagi Program Studi Ners
Angkatan XXIX di Institut Kesehatan Immanuel. Buku pedoman ini diharapkan menjadi
acuan dalam proses pelaksanaan praktik, bimbingan dan evaluasi bagi Tim Pembimbing dari
Akademik, Praktisi dan Institusi terkait.
Page | 10
LAMPIRAN
Page | 11
Lampiran 1: Format Log Book Harian
Hari/ Waktu Kegiatan yang dilakukan TTD Mhs TTD Klien TTD
Tanggal Kelolaan Pembimbing /
Preceptor
Lahan Praktik
Senin, 16.00
6/3/2023
Mengetahui
Pembimbing
Akademik
…………………………………………………..
Page | 12
Lampiran 2: Lembar Bimbingan Praktik
Kelompok :
Tanggal/Jam: Tanggal/Jam:
Tempat: Tempat:
Mahasiswa Pembimbing Mahasiswa Pembimbing
Tanggal/Jam: Tanggal/Jam:
Tempat: Tempat:
Mahasiswa Pembimbing Mahasiswa Pembimbing
Mengetahui
Kordinator Area :
Page | 13
Lampiran 3: JADWAL KEGIATAN STASE KEPERAWATAN GERONTIK
PPN XXIX KELAS AJ (ABCD)
Page | 14
STASE 1: KELAS AJ B KEL 1
Page | 15
Lampiran 4: Laporan Pendahuluan
PENUGASAN INDIVIDU
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA :
DIABETES MELITUS
MAHASISWA:
AIYSONG
NIM
1420122188
Page | 16
I. Laporan Pendahuluan
LAPORAN
PENDAHULUAN
NAM
JUDU A:NI
L
M :
KELA
S:
KEL : iNDIVIDU
A. Definisi
A. Konsep Dasar Medik
1. Definisi
2. Klafikasi
Page | 18
c. Diabetes pada kehamilan (Gestasional Diabetes)
Page | 20
b. Diabetes melitus tidak tergantung insulin (DM TIPE II)
Faktor-faktor resiko :
1) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
5. Patofisiologi
Disamping glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dihati
meskipun tetap berada dalam darah menimbulkan hiperglikemia prospandial.jika
kosentrasi glukosa daram darah cukup tinggi maka ginjal tidak dapat menyerap
kembali glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul dalam
urine(glikosuria). Ketika glukosa yang berlebihan dieksresikan kedalam
urine,ekresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan,
keadaan ini dinamakan diuresis ostomik,sebagai akibat dari kehilangan cairan
berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih(poliurea), dan
rasa haus (polidipsi). (Smeltzer 2015 dan Bare,2015).
Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi
insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang
normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel sel B tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan insulin, maka kadar glukosa akan
meningkat dan terjadinya DM tipe II. Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin
yang berupakan ciri khas DM tipe II, namun masih terdapat insulin dengan
jumlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan
Page | 22
keton yang menyertainya, karena itu ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada DM
tipe II, meskipun demikian, DM tipe II yang tidak terkontrol akan menimbulkan
masalah akut lainya seperti sindrom Hiperglikemik Hiporosmolar Non-
Ketotik(HHNK). (Smeltzer 2015 dan Bare,2015)
Cepat haus, sering berkemih, mengantuk, cepat lapar, penurunan berat badan,
rasa lelah dan lemah yang tidak biasa, pandangan kabur, pemulihan luka yang
lama atau sering infeksi, dan warna kulit gelap (Kusuma, 2017).
"Ketika orang memiliki kadar gula darah tinggi, tergantung berapa lama
sudah merasakannya, mereka kerap merasa tak enak badan," kata Dr. Collazo-
Clavell. Bangun untuk pergi ke kamar mandi beberapa kali di malam hari
membuat orang lelah. Akibatnya, bila lelah orang cenderung mudah tersinggung,
Pandangan yang kabur, Kesemutan atau mati rasa.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
No Pemeriksaan Normal
Glukosa darah sewaktu >200mg/dl
1
Page | 23
2 Glukosa darah puasa >140 mg/dl
Page | 24
ditambahkan insulin kerja singkat untuk mengatasi hiperglikemia setelah
makan. Namun, karena tidak mudah bagi pasien untuk mencampurnya
sendiri, maka tersedia campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan
insulin kerja sedang, Idealnya insulin digunakan sesuai dengan keadaan
fisiologis tubuh, terapi insulin diberikan sekali untuk kebutuhan basal dan
tiga kali dengan insulin prandial untuk kebutuhan setelah makan. Namun
demikian, terapi insulin yang diberikan dapat divariasikan sesuai dengan
kenyamanan penderita selama terapi insulin mendekati kebutuhan fisiologis.
b. Obat Antidiabetik Oral
1) Sulfonilurea
Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada penderita DM tipe II akan
menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi DM tipe II terbagi menjadi dua
berdasarkan lama terjadinya yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronik
(Smeltzel dan Bare, 2015; PERKENI , 2015)
a. Komplikasi Akut
1) Ketoasidosis Diabetik (KAD)
Page | 27
A. Patoflow Diagram
B.
Page | 28
Daftar Pustaka
Ket:
1. Laporan Pendahuluan wajib di ketik di kertas A4. Laporan Pendahuluan; Minimal 4
Diagnosa Keperawatan Tunggal; 4 Ringkasan Diagnosa Keperawatan; 4 Rencana
Asuhan Keperawatan (6 Intervensi mandiri (Sesuai kaidah SMART) dan 2 Intervensi
Kolaborasi)
2. Daftar Pustaka menggunakan minimal 5 referensi dalam rentang waktu 2017-2022 dan
1 artikel dari journal kesehatan.
Page | 29
H. Analisa Data
DO :
DO :
Page | 30
3. DS : kelemahan Defisit perawatan
diri
DO
Page | 31
Page | 32
I. Ringkasan Diagnosa Keperawatan
Setiap Diagnosa Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkasan.
Dx Keperawatan
Defisit nutrisi Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
Definisi nya : metabolism.
Data Minor
subjektif :
- Cepat kenyang setelah makan.
- Nafsu makan menurun
- Kram atau nyeri abdomen.
Objektif
- Bising usus hiperaktif
- Otot menguyah lemah
- Membran mukosa pucat
Pengkajian
Faktor yg berhubungan Etiologi
Alternatif Dx (Saran
Penggunaan)
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang::
Sejauh mana nutrisi di cerna
dan di serap untuk memenuhi
nutrisi metabolism. Tujuan Jangka Pendek
(minimal 4 kriteria)
RENCANA KEPERAWATAN
.
.
Terapeutik
- Lakukan oral
hyginesebelum
makan jika perlu
- Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
- Berikan makanan
yang tinggi serat
untuk mencegah
konstipasi
- berikan suplemen
kanan jika perlu
Edukasi
- Anjurkan posisi
duduk jika mampu
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan
missal anti emetic
jika perlu
- Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kaloridan
jenis nutrient
yang di butuhkan.
Manjemen
keselamatan.lingkunga
Setelah di
n.
lakukan kunjugan Observasi
4x ke keluarga ny
- identifikasi kebutuhan
E
2. Resiko jatuh keselamatan
Tingkat jatuh
Monitor perubahan
menurun.
status keselamatan
Kriteria hasil
lingkungan.
- dari
Terapeutik
tempat tidur
menurun - hilangkan bahaya
keselamatan
- Jatuh saat
lingkungan (misal fisik
berdiri
biologis, kimia )
menurun
- modifikasi
- Jatuh saat
duduk menurun lingkungan untuk
meminimalkan bahaya
- Jatuh saat
dan resiko
di pindahkan
- sediakan alat bantu
menurun
keamanan.
- Jatuh saat
di kamar mandi- gunakan perangkat
pelindung ( missal
menurun
pengekangan fisik )
Edukasi
Dukungan perawatan
diri
Observasi
- Identifikasi
kebiasaan
Setelah di
aktivitas
lakukan
perawatan diri
kunjungan 4x ke
sesuai usia
keluarga ny E
3. defisit perawatan diri - Monitor
Perawatan diri
tingkat
meningkat
kemandirian
Kriteria
- Identifikasi ke
-Kemanpuan
butuhan alat
mandi
bantu
meningkat
kebersihan
- Kemanpuan
diri,
mengenakan
berpakaian,
pakan
berhias dan
meningkat
makan.
- Kemampuan
Terapeutik
makan
- Sediakan
meningkat
lingkungan
- Minat
yang
melakukan
terapeutik
perawatan diri
( suasan
meningkat
hangat, rileks,
privasi )
- Siapkan
keperluan
pribadi
( sabun
mandi )
- Damping
perawatan diri
sampai mandi
- Fasilitasi
untuk
menerima
ketergantunga
n
- Fasilitasi
kemandirian,
bantu jika
tidak mampu
melakukan
perawatan diri
- Jadwalkan
rutinitas
perawatan
diri.
Edukasi
- Anjukan
melakuk
an
perawat
an diri
sesuai
dengan
kemamp
uan.
3.
4.
5. mobilisasi keluarga
O Observasi
- Identifikasi
Setelah di
kekuatan dan
lakukan
sumber daya
kunjungan 4x
di dalam
kekeluarga ny E
keluarga dan
Kreteria
masyarakatide
- Perasaan di ntifikasi
abaikan kesiapan dan
kekhawatiran kemampuan
4, ketidak manpuan
tentang anggota
koping keluarga.
anggota keluarga untuk
keluarga belajar
meningkat
Terapeutik
- perilaku
- Jadikan
mengabaikan
pendengar
keluarga
yang baik
meningkat
untuk anggota
- kempuan keluarga
memneuhi
- Bina
kebutuhan
hubungan
anggota
saling percaya
keluarga
dengan
meningkat anggota
keluarga.
-
Edukasi
- Beri
imformasi
Kesehatan
pada keluarga
Kolaborasi
- Rujuk anggota
keluarga pada
dukungan
kelompok.
B
J. Intervensi Keperawatan (5 intervensi mandiri dan 2 intervensi kolaborasi)
1
Page | 20
Lampiran 5: Laporan Kasus
Laporan Kasus
1. Format Pengkajian
2. Hasil pemeriksaan Penunjang
3. Analisa Data (3 Diagnosa Keperawatan) dan Ringkasan Diagnosa Keperawatan
4. Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI dan SIKI)
5. Implementasi Keperawatan
6. Dokumentasi Askep
Page | 21
Format Pengkajian Askep Gerontik
A. DATA
DEMOGRAFI
Petunjuk Pengisian
1) Berilah tanda check list ( √ ) pada tempat yang disediakan
2) Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban
1. Usia : 84 Tahun
2. Jenis Kelamin :
Laki Perempuan
√
3. Pendidikan terakhir :
√ Tidak Sekolah SLTP Diploma
SD SMU Sarjana
√
Swasta Wiraswata
Jika Bekerja: -
6. Status perkawinan :
Page | 22
Tidak Menikah Menikah Janda / duda
√
Page | 23
7. Keluarga yang tinggal serumah :
Tinggal Sendiri Suami/Istri
Anak Lainnya
√ √
Keterangan : a n a k , m e n a n t u d a n c u c u 2 o r a n g
9. PengukuranTanggal
pemeriksaan
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Page | 24
B. Format Pengkajian
RIWAYAT
KESEHATAN
Nama (inisial) : Ny. E Jenis Kelamin: perempuan
Usia : 84 Tahun
Alamat : jl HusinHamzah komp grya jawi permai no 14 B
KELUHAN DAN PENYAKIT 3 BULAN TERAKHIR:
Mual, muntah, Diabetes, CKD,Anemia
GENOGRAM
Keterangan:
: Perempuan X : Meninggal
: Laki-laki : tinggal dalam satu rumah
:
Klien
RIWAYAT JATUH
WAKTU : > 3 TAHUN/ 2 TAHUN/1 TAHUN/ < 6 BULAN YG LALU
LOKASI & PENYEBAB: di rumah, penyebab lemah anggota gerak bawah
Page | 25
KELUHAN UTAMA (PQRST): tidak bisa makan, minum kurang, adl di bantu total, Riwayat
jatuh
Page | 26
*POSTUR TUBUH (TULANG BELAKANG): TB/BB: 165 cm / 60 kg
TEGAP/MEMBUNGKUK/KIFOSIS/SKOLIOSIS Lingkar betis : …… cm
TTV : Nadi ( …76 / mnt); Respirasi ( 16…. / mnt); Suhu (36…..) ; TD ( …120./…70. mmHg)
(Tanggal pemeriksaan 7/3/2023
harus dicantumkan)
Page | 27
TELINGA: pendengaran baik EKSTREMITAS: kelemahan extrimitas
kanan bawah
Page | 28
KEBIASAAN KHUSUS: tidak ada
Page | 29
POLA ELIMINASI
BAK: > 5 KALI/3 -5 KALI/ < 3 KALI /HARI BAB: 1 KALI / 2 KALI / ≥ 3 KALI / HARI
WARNA URINE: KUNING JERNIH/PUTIH KONSISTENSI: ENCER / KERAS /
LEMBEK
JERNIH/KUNING KERUH
GANGGUAN BAK: TIDAK ADA / ADA* GANGGUAN BAB: TIDAK ADA / ADA*
Ket: pakai pempers Ket :
MASALAH DGN POLA BAK: TIDAK ADA / MASALAH DGN POLA BAB: TIDAK
ADA* ADA / ADA*
Page | 30
MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN:
Page | 31
POLA SOSIALISASI
KEMAMPUAN SOSIAL: bisa berinteraksi dengan keluarga hanya dalam rumah
SIKAP KLIEN TERHADAP ORANG LAIN: koorperatif
MASALAH DALAM BERSOSIALISASI: saat di kaji terbatas karena kondisi tidak bisa jalan
PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL
PANDANGAN KLIEN: kabur karena ada Riwayat katarak
KEGIATAN YANG DILAKUKAN: di rumah, nonton tv, nyanyi bahasa mandarin.
MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN : berdoa di rumah sesuai dengan agama yang
di anut kong hu cu.
Page | 32
C. PENGKAJIAN COMPREHENSIF GERIATRIC ASSESSMENT (CGA)
NO FUNG NILAI
SI
1. Mengendalikan rangsang pembuangan tinja
Keterangan:
0= tak terkendali/ tak teratur (perlu 2
pencahar) 1= kadang-kadang tak terkendali
(1x seminggu)
2= terkendali teratur
2. Mengendalikan rangsang
berkemih 0= tak terkendali atau 2
pakai kateter
1= kadang-kadang tak terkendali (hanya 1x/24 jam)
2= mandiri
3. Membersihkan diri (seka muka, sisir rambut, sikat
gigi) 0 = tergantung pertolongan orang lain 0_
1= mandiri
4. Penggunaan jamban,masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana,
membersihkan, menyiram)
0 = tergantung pertolongan orang lain 0
_
1= perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan
sendiri beberapa kegiatan yang lain
2 = mandiri
5. Makan
0 = tidak mampu 1
1 = perlu ditolong memotong makanan
2 = mandiri
6. Berubah sikap dari berbaring ke
duduk 0= tidak mampu
1 = perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 2
orang) 2 = bantuan minimal 1 orang
3 = mandiri
7. Berpindah/
berjalan 0 = tidak
mampu 0
1 = bisa (pindah) dengan kursi
Page | 33
roda 2 = berjalan dengan bantuan
1 orang
3 = mandiri
8. Memakai baju
0 = tergantung orang lain 1
1 = sebagian dibantu (misalnya mengancing baju)
Page | 34
NO FUNG NILAI
SI
2 = mandiri
9. Naik turun
tangga 0 = tidak 0
mampu
1 = butuh pertolongan
2 = mandiri
10. Mandi
0 = tergantung orang lain 0
1= mandiri
JUMLAH 8
Penilaian:
20 : Mandiri
12 - 19 : Ketergantungan
ringan
9 - 11 : Ketergantungan
sedang
5–8 : Ketergantungan berat 7/03./2023
0-4 : Ketergantungan
Aiysong
(TTD dan Nama perawat )
Sumber:
Mahoney, F.I., & Barthel, D. (1965). Functional evaluation: the Barthel Index. Maryland State
Med Journal, 14: 56-61.
Page | 35
PENGKAJIAN FUNGSIONAL: KATZ INDEKS
Pedoman: Lingkari skor yang menampilkan kegiatan yang mampu dilakukan oleh klien
SKO KRITE
R RIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK), berpindah, ke
kamar kecil,
berpakaian dan mandiri
B Kemandirian dalam semua hal kecuali dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan
satu
fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah
dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Bandung ,…7../…3./…2023….
Aiysong
Page | 36
MINI MENTAL STATUS EXAM (MMSE)
Nama Klien : NY E Usia : 84 thn
Tempat: RUMAH KELUARGA Tn A Tanggal : 7/3/2023
Page | 38
NO Aspek Yang Sko Skor Klien
Dikaji r
Dokumentasi gambar:
klien tidak bisa menulis.
Skor Total 30 26
Catatan Pemeriksa:
Pemeriksaan MMSE klien normal _ _
_ _ _
Interpretasi hasil:
Skor 24-30 : Normal
Skor 18-23 : Kemungkinan mengalami gangguan
kognitif Skor 0 -17 : Klien mengalami gangguan
kognitif
Bandung ,…7../…3./…2023….
Aiysong
(TTD dan Nama perawat )
Sumber:
Folstein, M., Folstein, S.E., McHugh, P.R. (1975). “Mini-Mental State” a practical method for
grading the cognitive state of patients for the clinician. Journal of Psychiatric Research,
12(3): 189-198.
Page | 39
ABBREVIATED MENTAL TEST
Aiysong
Page | 40
PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA
SKRINING RISIKO JATUH HENDRICH II FALL RISK
MODEL (RAWAT JALAN)
Bandung ,7…../3…./…2023….
Aiysong
Page | 41
PENGKAJIAN RESIKO JATUH
‘TIMED UP AND GO TEST’
Page | 43
Indikator hasil:
< 14 detik : resiko jatuh
rendah
≥ 14 detik : resiko jatuh
tinggi Tanggal : 7 /3 / 2023
Test 1 : 8 detik
Observasi
: Tanggal :
8/3/2023
Test 2 : 10 detik
Bandung ,…8../…3./…2023….
Observasi : resiko jatuh tinggi
Aiysong
(TTD dan Nama perawat )
Sumber:
Jacobs, M., & Fox, T. (2008). Using the “Timed Up and Go/TUG” test to predict risk of falls.
Assisted Living Consult.
Podsiadlo, D., & Richardson, S. 1991. The timed Up & Go: a test of basic functional mobility
for frail elderly persons. J Am Geriatr Soc, 39(2): 142-148.
Page | 44
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) (SHORT FORM)
Keterangan skor total Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal; setiap jawaban bercetak tebal
mempunyai nilai 1
Interpretasi hasil
Skor 0-4 : Normal (tidak depresi)
Skor 5 - 9 : kemungkinan besar
depresi Skor > 10 : Depresi
Page | 46
MINI NUTRITIONAL ASSESSMENT
Page | 48
PENGKAJIAN UCLA LONELINESS SCALE (SKALA KESEPIAN)
Petunjuk Pengisian:
1. Berikut terdapat pernyataan yang menjelaskan tentang bagaimana anda merasakan
sesuatu. Untuk tiap pernyataan menjelaskan seberapa sering yang anda rasakan.
2. Pada lembar jawaban terdapat 4 kolom alternatif jawaban atas respon anda. Lingkari
setiap jawaban yang sesuai dengan pilihan anda yaitu
TP (Tidak Pernah): jika pernyataan tersebut tidak pernah anda
rasakan J (Jarang) : Jika pernyataan tersebut jarang anda rasakan
Kadang-kadang : Jika pernyataan tersebut sering anda rasakan
Selalu : Jika pernyataan tersebut sangat sering anda rasakan
Page | 50
No Pertanya Tidak Jaran Kadang Sangat Nilai
an Pernah g - Sering
kadang
14. Seberapa sering anda merasa 1 2 3 4 4
terisolasi
dari orang lain?
15. Seberapa sering anda mendapatkan 4 3 2 1 4
bantuan orang lain ketika
dibutuhkan?
16. Seberapa sering anda merasa ada 4 3 2 1 1
orang
yang benar-benar memahami anda?
17. Seberapa sering anda merasa malu? 1 2 3 4 1
Total Skor 44
Skor item
Bandung ,…9../…3./…2023….
Page | 51
Aiysong
Page | 52
H. Analisa Data minimal 4 dx keperawatan tunggal
Data Objektif:
- Klien tampak tidak bisa
jalan.
- Riwayat retak tulang
panggul.
Data Objektif:
- Klien di mandikan oleh
keluarga
- Klien di dorong dengan
kursi roda ke toilet
- Klien di beri makan,
minum oleh keluarga
Page | 53
3. Data subjektif Ketidak manpuan menelan Resiko defisit nutrisi
- Keluarga Tn. A
mengatakan klien Ny. E
makan sedikit.
Data objektif
- Klien Ny. E makan hanya 4
sendok
- Klien Ny. E. tampak susah
menelan.
Data objektif
- Klien Ny. E merasa di
abaikan
- Saudara Tn. A jarang
datang
Page | 54
2. Intervensi Keperawatan (4 intervensi mandiri dan 2 intervensi kolaborasi)
Edukasi
Page | 55
resiko tinggi bahaya lingkungan.
Page | 56
2 Devisit Dukungan perawatan diri
perawatan diri
Setelah di lakukan kunjungan 4x ke
Observasi
keluarga ny E
- Identifikasi kebiasaan aktivitas
Perawatan diri meningkat
perawatan diri sesuai usia
Kriteria
- Monitor tingkat kemandirian
-Kemanpuan mandi meningkat
- Identifikasi ke butuhan alat bantu
- Kemanpuan mengenakan pakan
kebersihan diri, berpakaian, berhias dan
meningkat
makan.
- Kemampuan makan meningkat
Terapeutik
- Minat melakukan perawatan diri
- Sediakan lingkungan yang terapeutik
meningkat
( suasan hangat, rileks, privasi )
Page | 57
Edukasi
Page | 59
4. Ketidakmampua Setelah di lakukan kunjungan 4x
mobilisasi keluarga
n
kekeluarga ny E O Observasi
koping keluarga Kreteria
- Identifikasi kekuatan dan sumber daya
- Perasaan di abaikan di dalam keluarga dan masyaraka
kekhawatiran tentang anggota
- tidentifikasi kesiapan dan kemampuan
keluarga meningkat
anggota keluarga untuk belajar
- perilaku mengabaikan keluarga Terapeutik
meningkat
- Jadikan pendengar yang baik untuk
- kempuan memneuhi kebutuhan anggota keluarga
anggota keluarga meningkat
- Bina hubungan saling percaya dengan
anggota keluarga.
Edukasi
Page | 60
3. lmplementasi dan Evaluasi
Page | 61
Dx Kep 1. monitoring tingkat kemandirian klien S:
2. ajarkan klien atau keluarga untuk mendorong Klien mengatakan tidak manpu merawat diri
2. sendiri
ke mandirian untuk memberikan bantuan hanya
jika klien tidak mampu melakukan nya. O:
3. mendorong klien untuk melakukan aktivitas
Tampak klien di bantu keluarga ( mandi, makan
sehari hari yang normal minum, keluar dari kamar naik ke kursi roda. )
4. memberikan aktivitas rutin sehari hari sesuai
A.
kemampuan Deficit perawatan diri tidak terjadi
5. monitor kebutuhan klien untuk alat alat bantu
P
untuk kebersihan diri, berpakaian, toileting dan
Intervensi keperawatan di lanjutkan
makan.
Page | 62
Dx Kep 1. anjurkan klien makan porsi keci tapi sering. S:
Klien mengatakan bila makan rasa cepat
2. Monitoring berat badan klien
3
kenyang.
3. Monitoring asupan makanan klien
O:
4. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
Klien makan 4 sendok
yang sesuai.
A:
5 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
Defisit nutrisi tidak terjadi
makan ( missal anti emetic )
P:
6. Kolaborasi dengan ahli giziuntuk menentukan
Intervensi keperawatan di lanjutkan.
jumlah kalori dan jenis nutrient yang di butuhkan
jika perlu.
Page | 63
Dx Kep 1. menganjurkan keluarga selalu mendapingi S:
Klien mengatakan dirinya di abaikan oleh
klien
4. keluarga
2. menganjurkan keluarga memperhatikan O:
Tampak keluarga jarang dating mengujungi klien
kesukaan klien
A. :
3. Anjurkan keluarga untuk mendengarkan Kemampuan koping keluarga teratasi
P :
keluhan klien
Intervensi keperawatan di lanjutkan.
4. menganjurkan keluarga memberikan perhatian
khusus kepada klien
5. menganjurkan keluarga agar selalu mengajak
bicara klien.
Page | 64
Lampiran 6: TERAPI AKTIVITAS INDIVIDU
A. Latar Belakang (jelaskan secara singkat kenapa perlu dilakukan aktivitas ini;
kaitannya dengan masalah kesehatan lansia apa)
Pada saat pelaksanaan kunjungan keperawatan lansia pada keluarga TN.A di temukan
dalam keluarga tersebut klien NY.E umur 84 tahun menderita diabetes melitus tipe 2.
Dalam pengkajian ditemukan NY.E ada riwayat jatuh lebih dari tiga tahun yang lalu dan
mengalami retak tulang panggul. Bedasarkan data skring resiko jatuh di dapatkan bahwa
skor nya tinggi, maka di rencanakan melakukan TAK (terapi akativitas individu )
mengajarkan cara pencegahan jatuh.
B. Tujuan
Umum :
Setelah di lakukan terapi aktivitas di harapkan klien dan keluarga mampu memahami dan dapat
mengaplikasikan pencegahan jatuh.
Khusus
Setelah di berikan TAK (terapi aktivitas individu / keluarga selama 30 menit klien dan
keluarga :
a. Mampu menjelaskan penyebab jatuh
b. Mampu menjelasakan pencegahan jatuh
c. Mampu menjelaskan masalah yang timbul paca jatuh
d. Manpu meperagakan pencegahan jatuh.
C. Metode TAK
Tanya jawab
65
leaflet
E. Sasaran
Klien dan keluarga
berkebun
2 Isi TAK: 20 menit - Menjelaskan langkah-langkah -
kegiatan
- Menjelaskan penyebab jatuh
- Menjelaskan pencegahan jatuh
- Masalah yang muncul pasca jatuh
66
No Taha Alokasi Kegiata Penanggun
p n g
Waktu
Jawab
3 Terminasi 5 menit - Memberikan kesempatan -
kepada klien untuk
mengungkapkan perasaannya
setelah melakukan aktivitas
kelompok
- Memberikan pujian atas apa
yang telah di ungkapkan
- Memberikan kesempatan
untuk klien bertanya tentang
terapi yang bersangkutan
- Menjawab pertanyaan.
- Menyimpulkan materi.
- Memberikan salam penutup.
H. Daftar Pustaka
I. Lampiran Materi TAK
J. Lampiran Media/alat bantu misal: leaflet, gambar peraga
K. Dokumentasi Kegiatan
Page | 67
LAPORAN TERAPI AKTIVITAS
LANSIA JUDUL TAK:
MAHASISWA:
……………………………………………..
NIM
Page | 68
Lampiran 7: Format Penilaian
Nama:
Format Penilaian NIM:
Laporan Pendahuluan Evaluator: TTD:
Keperawatan Gerontik
Kasus:
6. Analisa data 15
7. Diagnosa keperawatan (min 4 dx) 10
8. Perencanaan 15
□ Tujuan (SMART)
□ Rencana Tindakan
□ Rasional tiap rencana
9. Daftar Pustaka 5
10. Pengumpulan tepat waktu 5
11. Sistematika penulisan 5
TOTAL
NILAI
Page | 69
Nama:
NO INDIKAT NILAI
OR
1. Pengkajian
1. Mengumpulkan data yang komprehensif dan akurat
2. Ketepatan data
3. Mengidentifikasikan diagnosa keperawatan yang actual dan potensial
4. Menentukan prioritas masalah
5.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Kemampuan merumuskan diagnose keperawatan gerontik berdasarkan
masalah dan kebutuhan klien.
2. Menetapkan prioritas dari masalah klien
3. Menetapkan tujuan yang sesuai dan konsisten dengan diagnosa
4. Menetapkan kriteria evaluasi yang dapat diukur
3. Intervensi Keperawatan
1. Menyusun rencana tindakan Keperawatan Gerontik untuk mencapai tujuan
2. Meliputi aspek peningkatan dan pencegahan, rehabilitasi dan kuratif
4. Tujuan Keperawatan
1. Sesuai dengan rencana tindakan
2. Berfokus pada masalah
3. Menuliskan sesuai kriteria SMART
4. Sesuai dengan kemampuan klien
Page | 70
NO INDIKAT NILAI
OR
6. Evaluasi Tindakan Keperawatan
1. Mengobservasi perilaku klien (kemampuan dan kemauan) setelah dilakukan
tindakan Keperawatan Komunitas
2. Menilai hasil tindakan Keperawatan Gerontik berdasarkan pada tujuan
3. Memecahkan masalah berdasarkan kebutuhan klien
7. Evaluasi Perkembangan Keperawatan Gerontik
1. Membuat rencana tindak lanjut yang akan dilakukan klien secara mandiri
2. Memvalidasi hasil tindakan Keperawatan Gerontik berdasarkan tujuan
3. Membuat kontrak tindakan yang akan datang
TOTAL
NILAI
Page | 71
Lampiran 8: Daftar Nama Mahasiswa PPN 29 (ABCD)
KELAS A
RS.
BAYUKART
A
KELOMP KELOMP
OK 1 OK 2
NO NAM NAM
A A
1 Fuad Afdlol 1 Budy Setyanto
2 Paula Kurniasih 2 Dadan Wahyudin
3 Siti Khalimah 3 Elmita br Sinuraya
4 Yusta Astri Lestari 4 Ester Natalia Dewanti
5 Winda LIani 5 Fridawati Kemit
6 Arifin 6 Lemmy Horasniari Purba
7 Desi Natalia Sianturi 7 Musa Buwana Raya
8 Diyah Tiara Suci 8 Robertus Krismanto
9 Idad Darul Khoer 9 Siti Rahmawati
10 Nurjamilah 10 Soetijowati
11 Riangga Widodo 11 Tacih
12 Yudha Herlangga Kharisma 12 Wigati
13 Aep Saepudin 13 Yani
14 Natalia Madayanti 14 Luciana Risky Amalia
15 Nenden Fernandes
NON RS BAYUKARTA
KELOMP
OK 1
NO NAM
A
1 Mery Hariany
2 Dirma Suryanti Olla
3 Stefanus Laia
4 Sara Puspita Sari
5 Agata Dorathea Sianturi
6 Marta Pera Sonata
7 Herlina Sri Herawati
8 Yustam Robinson Karlau
9 Irwansyah Nugraha
10 Fera Lara Sati
11 Peronika
12 Mikael Langkola
13 Tuti Hendrawati
14 Rina Trisnawati
15 Noferius Gea
Page | 72
16 Ratna wulan
17 Slamet Awaludin
18 Arman M Korwa
19 Tiny Lestari S
Page | 73
KELAS B (RS VINCENTIUS)
NO Kelompok 1 NO Kelompok 2
1 Adventila Art Tivani 1 Agus Susanti
2 Christian ade saputra 2 Anna Lusia
3 Claudia Yolanda Lindri 3 Citra Putri Gayatri
4 Fhenty Hariyanty B 4 Dian Mardiana
5 Florensia Fatmawani 5 Diastrik Lipin
6 Heriadi 6 Devi Virgandari
7 Kristianus 7 Dewi Anggita Pusnawati
8 Nopriani 8 Elis Trafina
9 Oravininia Nawang Tarigas 9 G. Septian Arjuna
10 Patrichia Claudia Satyowati 10 Ismawati
11 Philipus Bong Bong 11 Lusius
12 Resti Andriani 12 Ratno Deby
13 Riyadi 13 Simson Frengki
14 Sugianto 14 Trifonia Afridiana
15 Sutiagres 15 Wina Maria
16 Windi Vernando 16 Yolanda Eulogia
17 Valentinus Endy 17 Yovita Deutelin
18 Yoel Sutanto 18 Zwefornia Sulvina Edinata
19 Yosua Febriyanto 19 Eka
20 Yuyun Lestari 20 Hermina Asui
Page | 74
KELAS C
NO Kelompok 1 NO Kelompok 2
1 FARIDA 1 LESTINA V. G. SIREGAR
2 BEKTI A. KRISTININGTYAS 2 ENGELIN
3 MARIETTA NOVYANTI 3 LINDAWATI SIAHAAN
4 CHRIS D. UTAMI PURBA 4 MARIANA
5 ERLINDA SARY GIRSANG 5 HAPPY F. GULTOM
6 DESA M. HARIANJA 6 ELVIONA TUTUPOLY
7 RUSLINA SIHALOHO 7 TARULI DELYANTY
8 DWI FEBRIANI PURBA 8 DENNI R H. DAMANIK
9 AFRITAYANTI MANALU 9 ROMIATI GULTOM
10 JULISTIKA LUMBAN GAOL 10 DESI ARI TAURAN
11 DHENY M. HARIANJA 11 ADRIYANY ZEBUA
12 FERI DERMAN HALAWA 12 DERMAWAN T.
13 YENI SARA T. ARITONANG 13 DESNAULI SITOMPUL
14 AJENG G. MAHATMAJATI 14 JUNIATI REGINA M.
15 ELTANIA GIOVANNI 15 HEDTI N. RUMONDANG
16 ANNE C. T. SIMAREMARE 16 SETIA TIUR ERLINA
17 KEZIA E. SAHELANGI 17 EFALUSIANA P.
18 RENOVA SINURAT 18 MARTHA H. SINAGA
19 KRISTINA N. ARIANTI
20 RUNELLA BR SEMBIRING
Page | 75