KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN XXVII
STIK IMMANUEL
JL KH WAHID HASYIM NO 161, BANDUNG
HALAMAN PENGESAHAN
PEDOMAN PRAKTEK AREA KEPERAWATAN GERONTIK PPN XXVII
Mengetahui,
Wakil Ketua I
Visi
Menjadi program studi keperawatan yang menghasilkan Ners Profesional
berwawasan global berkarakter unggul berfokus pada perawatan penyakit
kronis berlandaskan nilai-nilai Kristiani di Tahun 2030
Misi
1) Menumbuh kembangkan karakter yang mencerminkan nilai-nilai
mengasihi, mencerahkan, dan melayani di civitas akademika
2) Menyelenggarakan pendidikan Ners yang bermutu, berkesinambungan,
dan berwawasan global berfokus kepada perawatan penyakit kronis
3) Menyelenggarakan penelitian keperawatan berfokus pada perawatan
penyakit kronis
4) Mengelola program pengabdian masyarakat berbasis riset dengan
penerapan IPTEK sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
5) Menyelenggarakan kerja sama dengan Institusi kesehatan dan lembaga
lainnya pada level nasional maupun internasional dalam pelaksanaan
tridharma PerguruanTinggi.
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Praktik profesi keperawatan Gerontik merupakan salah satu rangkaian kegiatan
pelaksanaan praktik profesi untuk meraih gelar Ners. Profesi Ners Gerontik termasuk
memiliki beban studi 2 SKS. Prasyarat mengambil mata kuliah ini mahasiswa harus sudah
mampu menyelesaikan Program Akademik (S1 Keperawatan).
Program pembelajaran profesi ini berfokus pada aplikasi asuhan keperawatan Gerontik
untuk membantu klien dan keluarga dalam mencapai lansia yang mandiri dan sehat.
Mahasiswa Profesi Ners diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien
lansia dan keluarga secara komprehensif dan holistik ditinjau dari aspek bio-psiko-sosio-
spiritual.
Berkenaan kondisi pandemic Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru yang dilakukan di
Indonesia, pelaksanaan praktik keperawatan Gerontik dilaksanakan secara hybrid
learning (daring dan luring). Target yang dicapai tercantum dalam pedoman meliputi
asuhan keperawatan lansia baik individu dan lansia di dalam keluarga.
B. Tujuan
Peserta program profesi keperawatan Gerontik mampu mengaplikasikan asuhan
keperawatan Gerontik pada klien lanjut usia.
C. Peserta
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners STIK Immanuel Bandung angkatan XXVI berjumlah
76 mahasiswa.
D. Strategi Pelaksanaan
Berkenaan kondisi pandemic Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru, pelaksanaan
pelaksanaan praktik keperawatan Gerontik dilaksanakan secara hybrid learning (daring
dan luring). Praktik klinik keperawatan gerontic secara luring akan dilaksanakan dengan
metode pembelajaran studi kasus di laboratorium keperawatan STIK Immanuel dengan
mematuhi protocol Kesehatan yang ditetapkan oleh gugus tugas Covid-19 STIK
Immanuel.
BAB II
PRAKTIK KEPERAWATAN GERONTIK
C. Penugasan
1) Individu
a) Mahasiswa melakukan asuhan keperawatan individu pada lansia kelolaan
b) Mahasiswa menyusun reflective writing berdasarkan studi kasus
2) Kelompok
a) Kelompok merancang program kegiatan yang meningkatkan status kesehatan
klien lansia di keluarga dan masyarakat.
D. Lahan Kegiatan
Pelaksanaan Stase Keperawatan Gerontik dilakukan secara hybrid learning (daring dan
luring) yang dilaksanakan pada tanggal Senin 7 Maret 2022 – Sabtu, 19 Maret 2022.
(Praktik Profesi)
E. Metode Pembelajaran
1) Studi kasus: geriatric simulation clients
2) Reflective writing
3) Student Oral Case Analysis (SOCA)
4) Evidence based practice: Literature review
Media pembelajaran yang digunakan: Google class room, Google Meet, Zoom, Whatsapp,
dan Email
F. Komponen Penilaian
Bobot dalam
No Komponen Penilaian
Persentase
A Pre-Test dan Post Test 15%
B Reflective Writing 10 %
C Studi kasus: 1 klien kelolaan 20 %
Penilaian akhir tersebut akan diformasikan menjadi nilai dalam bentuk nilai mutu
(A,B,C,D). Format evaluasi dan laporan terlampir. Nilai batas lulus area keperawatan
Gerontik adalah 75. Patokan indikator penilaian mengikuti Panduan Akademik STIK
Immanuel sebagai berikut:
80 - 100 A
70 – 79 B
60 – 69 C
50 – 59 D
0 - 49 E
G. Referensi
Bulechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., Wagner, C. 2013. Nursing Intervention
Classification (NIC). 6th Ed. Editor Nurjanah, I., & Tumanggor, R.D. Elservier:
Singapore
Miller, C.A. 2012. Nursing for Wellness in Older Adults. 6th Ed. Lippincott Williams &
Wilkins: Philadelphia.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Buletin
Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Semester I.
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Lanjut Usia. Kementrian
Kesehatan RI: Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Rencana Aksi Nasional
Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019
Tabloski, P.A. 2014. Gerontological Nursing. 3rd. Pearson Education: New Jersey
NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. EGC
PPNI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Ed.1
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Ed.1
PPNI. (2018). Standar Keluaran Keperawatan Indonesia. Ed.1
Wilkinson, J. M., 2014., Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Hasil
NOC. 10th Ed. EGC: Jakarta
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016
TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN LANJUT USIA TAHUN 2016-2019
Website:
www.kemkes.go.id
consultgeri.org
hign.org
World Health Organization
BAB III
PENUTUP
Pedoman Praktik Keperawatan Gerontik merupakan salah satu buku pedoman yang menjadi
standar acuan dalam pencapaian kompetensi Ners, khususnya bagi Program Studi Ners
Angkatan XXVII di STIK Immanuel Bandung. Buku pedoman ini diharapkan menjadi acuan
dalam proses pelaksanaan praktik, bimbingan dan evaluasi bagi Tim Pembimbing dari
Akademik, Praktisi dan Institusi terkait.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Nama Mahasiswa PPN 27
DAFTAR NAMA
MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS (PPN) ANGKATAN XXVII
Abstract
Latar Belakang:
Tujuan:
Metode:
Hasil:
Kesimpulan:
Kata kunci: kata kunci ditulis menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris. Berisi kata
atau frasa maksimal enam kata. Kata kunci diurutkan berdasarkan abjad.
Contoh:
Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan menggunakan keyword
“dance therapy” “Elderly” “quality of life” dari beberapa artikel dari Science Direct,
Scopus dan ProQuest yang memenuhi kriteria inklusi yaitu artikel dari penelitian
kuantitatif dan kualitatif, berbahasa Inggris dan publikasi pada rentang tahun 2014-2018
serta kriteria eksklusi yaitu hanya tersedia dalam bentuk abstrak, bukan artikel akademik
dan populasi kurang dari 60 tahun. Sistem penapisan dari Preferred Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta- Analyses: The PRISMA Statement digunakan dalam kajian
literatur ini (Liberati et al., 2009; Moher, Liberati, Tetzlaff, & Altman, 2009).
Skema 1: Alur pemilihan artikel
Referensi: NLPDY Sari., Rekawati, E., (2018). Kajian literatur: manfaat terapi menari untuk
lansia. Nursing Current. Vol 2: No. 2.
14. Referensi
Referensi hanya memuat artikel yang telah di publikasi dan yang telah relevan dengan
naskah. Cara penulisan rujukan mengikuti gaya penulisan APA style. Untuk setiap artikel
yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam referensi, begitu juga sebaliknya setiap
pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam naskah tulisan.
MANUSKRIP EVIDENCE BASED
PRACTICE JUDUL:
MAHASISWA:
…………………………………………….. NIM
…………………………………………….. NIM
…………………………………………….. NIM
…………………………………………….. NIM
…………………………………………….. NIM
Kasus:
NIM:
Format Evaluasi Laporan
Evaluator: TTD:
Keperawatan Gerontik
Tempat :
Keterangan:
Nilai 3 : bila semua indikator penilaian didemonstrasikan dengan adekuat
Nilai 2 : bila sebagian besar indikator penilaian terpenuhi, tetapi ada yang kurang adekuat
Nilai 1 : bila sebagian kecil indikator penilaian dilakukan dengan adekuat
Nilai 0 : semua indikator penilaian tidak dilakukan
NO INDIKATOR NILAI
1. Pengkajian
1. Mengumpulkan data yang komprehensif dan akurat
2. Ketepatan data
3. Mengidentifikasikan diagnosa keperawatan yang actual dan potensial
4. Menentukan prioritas masalah
2. Diagnosa Keperawatan
1. Kemampuan merumuskan diagnose keperawatan gerontik berdasarkan
masalah dan kebutuhan klien.
2. Menetapkan prioritas dari masalah klien
3. Menetapkan tujuan yang sesuai dan konsisten dengan diagnosa
4. Menetapkan kriteria evaluasi yang dapat diukur
3. Intervensi Keperawatan
1. Menyusun rencana tindakan Keperawatan Gerontik untuk mencapai tujuan
2. Meliputi aspek peningkatan dan pencegahan, rehabilitasi dan kuratif
4. Tujuan Keperawatan
1. Sesuai dengan rencana tindakan
2. Berfokus pada masalah
3. Menuliskan sesuai kriteria SMART
4. Sesuai dengan kemampuan klien
5. Strategi Pelaksanaan Tindakan
1. Menentukan topik pertemuan dengan jelas
2. Menentukan waktu dan tempat pertemuan berdasarkan kesepakatan
dengan klien.
3. Merumuskan rencana tindakan
6. Evaluasi Tindakan Keperawatan
1. Mengobservasi perilaku klien (kemampuan dan kemauan) setelah dilakukan
tindakan Keperawatan Komunitas
NO INDIKATOR NILAI
2. Menilai hasil tindakan Keperawatan Gerontik berdasarkan pada tujuan
3. Memecahkan masalah berdasarkan kebutuhan klien
7. Evaluasi Perkembangan Keperawatan Gerontik
1. Membuat rencana tindak lanjut yang akan dilakukan klien secara mandiri
2. Memvalidasi hasil tindakan Keperawatan Gerontik berdasarkan tujuan
3. Membuat kontrak tindakan yang akan datang
TOTAL NILAI
MAHASISWA:
……………………………………………..
NIM
NAMA:
JUDUL NIM :
A. Definisi
B. Etiology
C. Faktor resiko
D. Klasifikasi
E. Patofisiology (Pathway yang menunjukan minimal 5 masalah keperawatan
Gerontik)
F. Tanda dan gejala
G. Diagnostik Penunjang
H. Analisa Data
I. Ringkasan Diagnostik Keperawatan (minimal 4 masalah keperawatan,
merujuk pada NANDA 2018 – 2020; NANDA 2020
J. Intervensi Keperawatan (4 Intervensi: 5 intervensi mandiri dan 2 intervensi
kolaborasi)
Daftar Pustaka
Ket:
1. Laporan Pendahuluan wajib di ketik di kertas A4. Laporan Pendahuluan; Minimal 4
Diagnosa Keperawatan Tunggal; 4 Ringkasan Diagnosa Keperawatan; 4 Rencana
Asuhan Keperawatan (6 Intervensi mandiri (Sesuai kaidah SMART) dan 2 Intervensi
Kolaborasi)
2. Daftar Pustaka menggunakan minimal 5 referensi dalam rentang waktu 2015-2021
dan 1 artikel dari journal kesehatan.
H. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Data Subjektif:
Data Objektif:
Data Subjektif:
Data Objektif:
I. Ringkasan Diagnosa Keperawatan
Setiap Diagnosa Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkasan.
Dx Keperawatan Intoleransi aktivitas
Definisi
Batasan karakteristik
Data Mayor
Data Minor
Pengkajian
Intervensi (NIC) *
Kriteria Hasil:
II. Laporan Kasus
1. Format Pengkajian (terlampir)
H. Analisa Data minimal 4 dx keperawatan tunggal
No Data Etiologi Masalah
Data Subjektif:
Data Objektif:
Data Subjektif:
Data Objektif:
2. Intervensi Keperawatan (4 intervensi mandiri dan 2 intervensi kolaborasi)
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil:
3. lmplementasi dan Evaluasi
Tgl/ jam Dx. Kep Implementasi Evaluasi Paraf
TERAPI AKTIVITAS INDIVIDU / KELOMPOK
Topik :
Sasaran :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Pelaksana :
A. Latar Belakang (jelaskan secara singkat kenapa perlu dilakukan aktivitas ini;
kaitannya dengan masalah kesehatan lansia apa)
B. Tujuan
Umum
Khusus
C. Metode
D. Media dan Alat
E. Sasaran
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
G. Setting Tempat
H. Susunan Kegiatan
Contoh:
No Tahap Kegiatan
1 Pra Interaksi dan Apersepsi - Mengucapkan salam
(5 Menit ) - Melakukan kontrak waktu dengan
peserta
- Menjelaskan tujuan dan metode
berkebun
2 Interaksi - Memberikan saran tentang cara
(20 Menit) menanam
- Melakukan kegiatan berkebun
bersama
No Tahap Kegiatan
3 Terminasi - Memberikan kesempatan kepada
(5 Menit ) klien untuk mengungkapkan
perasaannya setelah melakukan
aktivitas kelompok
- Memberikan pujian atas apa yang
telah di ungkapkan
- Memberikan kesempatan untuk
klien bertanya tentang terapi yang
bersangkutan
- Penutup
I. Materi TAK
Daftar Pustaka
J. Media TAK
32