Anda di halaman 1dari 47

STANDAR 5

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK


5.1 Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan kajian,
bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi.
Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama,
pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program
pendidikan. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan
memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai
dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan
evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi,
pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft
skills)yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
5.1.1 Kompetensi
Uraikan secara ringkas kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang merupakan kekhususan atau
keunggulan program studi.
Pada Dasarnya Area Kompetensi Dokter Spesialis Mata Meliputi :
Kriteria Umum* :
1. Mempunyai sikap dan perilaku Pancasila dan menjunjung tinggi etika kedokteran Indonesia.
2. Mempunyai kompetensi akademis profesional spesialistik untuk memberikan pelayanan
kesehatan mata.
3. Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dengan memakai sumber belajar yang
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjurus ke tingkat akademik
tertinggi.
4. Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan secara mandiri sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat.
Kriteria Khusus*:
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional berdedikasi dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan mata untuk menurunkan angka kebutaan.
2. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengawasi gawat darurat di bidang pelayanan
kesehatan mata.
3. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan serta melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
di bidang mata secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
4. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan penelitian dibidang Ilmu
Penyakit Mata dengan memegang teguh etika penelitian.
5. Melakukan pelayanan kesehatan mata sesuai dengan standar pelayanan medik dan etika
keilmuan.
Standar kompetensi adalah kompetensi minimal yang harus dicapai dalam pendidikan yang ditetapkan oleh
kolegium.
Kompetensi adalah kemampuan menggunakan secara tepat pengetahuan, komunikasi, ketrampilan teknik,
penalaran klinis, sikap dan nilai-nilai serta penerapannya dalam kedokteran untuk kepentingan individu dan
masyarakat yang dilayani.
Area Kompetensi Dokter Spesialis Kesehatan Mata meliputi Standar Kompetensi Dokter Indonesia dengan
pendalaman keilmuan/kompetensi dalam Ilmu Kedokteran Jiwa. Lulusan program studi Ilmu Kesehatan

MataFK USU akan memiliki kompetensi utama sebagai seorang dokter spesialis sesuai dengan Kurikulum
Program Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan MataIndonesia dari Kolegium Psikiatri
Indonesia 2013.
Pada dasarnya ada 6 (enam) area kompetensi Dokter Spesialis Kesehatan Mata. Yaitu:

1.

1.
2.
3.
4.

Penatalaksanaan pasien
Pengetahuan medik Ilmu Kesehatan Mata
Hubungan interpersonal dan komunikasi
Pembelajaran dan pengembangan diri berbasis masalah dan praktik (Problem and Practice Based

5.
6.

Learning)
Profesionalisme dan etika
Praktik berbasis system

Penatalaksanaan Pasien
Kompetensi dokter spesialis Kesehatan Matadalam penatalaksanaan pasien meliputi kompetensi umum
dan khusus sebagai berikut:
Kompetensi umum, meliputi:
a. Kemampuan melaksanakan wawancara klinis medik secara komprehensif.
b. Kemampuan melakukan pemeriksaan fisik diagnostik secara komprehensif dan lengkap.
c. Kemampuan menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan mencakup pemeriksaan
laboratorium, pencitraan dan pemeriksaan medik lainnya.
d. Kemampuan menentukan diagnostik fisik dan diagnosis banding.
e. Kemampuan melakukan penatalaksanaan medik awal dan menentukan indikasi rujukan.
Kompetensi khusus, meliputi:
a.
b.

2.

Mampu melakukan pemeriksaan psikiatrik sesuai dengan standard yang telah ditentukan (legeartis):
i.
Melakukan wawancara psikiatrik.
ii.
Mengenali fenomenologi gejala psikiatrik deskriptif dan dinamik.
Mampu:
i.
Membuat formulasi diagnostic deskriptif, nosologik (termasuk menentukan diagnosis
ii.

banding) dan formulasi diagnostik dinamik berdasarkan konsep bio-psiko-sosio-kultural.


Menentukan pemeriksaan psikologik dan neuropsikiatrik yang diperlukan (tes kepribadian,

iii.

pemeriksaan neurokognitif, PANSS, MADRAS, dll).


Melakukan tatalaksana ekletik-holistik yang meliputi aspek biologic, psikologik, edukatif dan

sosio-kultural.
c. Mampu menentukan dan melakukan tatalaksana kasus dengan kedaruratan psikiatrik.
Pengetahuan Medik Ilmu Kedokteran Jiwa
Kompetensi dokter spesialis Kesehatan Matadalam hal pengetahuan medik Ilmu Kesehatan Matameliputi
kompetensi umum dan khusus, sebagai berikut:
Kompetensi umum:
a. Menguasai dan mampu menerapkan pengetahuan mengenai psikopatologi berbagai gangguan jiwa
dalam praktik klinik, meliputi:
i.
Epidemiologi
ii.
Sebab dan proses terjadinya gangguan jiwa yang mencakup aspek biologic, psikologik,

b.

edukatif dan sosio-kultural.


iii.
Psikopatologi deskriptif fenomenologik gangguan jiwa.
iv.
Psikopatologi psikodinamik.
v.
Prognosis gangguan jiwa.
Menguasai dan mampu menerapkan pengetahuan tumbuh-kembang manusia berdasarkan konsep

c.

perkembangan kognitif, psikoseksual (afektif), psikososial dan moral dalam praktik klinik.
Menguasai dan mampu menerapkan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu perilaku dalam praktik
klinik, y ang meliputi:

d.

e.

i.
Teori belajar
ii.
Teori psikodinamik (psikoanalisis, analisa transaksional, Gestalt, Eksistensial).
iii.
Teori dinamika kelompok.
iv.
Kedaruratan psikiatrik.
v.
Psikiatri transkultural dan religi.
vi.
Psikiatri komunitas.
vii.
Dasar-dasar metodologi penelitian dan statistik.
Menguasai dan mampu menerapkan pengetahuan mengenai teknik wawancara, evaluasi, diagnosis
pasien dan pilihan terapi dalam praktik klinik, yang meliputi:
i.
Wawancara diagnostic.
ii.
Pemeriksaan status mental.
iii.
Prisip dasar tes psikologik.
iv.
Pemeriksaan laboratorium.
v.
Pencitraan otak dan organ lain terkait.
vi.
Pemeriksaan elektromedik.
Menguasai dan mampu menerapkan berbagai modalitas terapi.
i.
Terapi biologik:
Psikofarmakoterapi (termasuk anti depresan, anti psikotik, anti cemas, mood stabilizer,
hipnotik-sedatif dan psikostimulansia), meliputi cara kerja obat, indikasi klinis, efek

samping, interaksi obat, toksisitas.


Electro Convulsive Therapy (ECT).
Terapi kasus kedaruratan psikiatrik, diantaranya meliputi percobaan bunuh diri,
intervensi krisis, diagnosis banding untuk kasus kedaruratan, metoda terapi kedaruratan

ii.
iii.

dan kedaruratan lain misalnya: kekerasan, perkosaan dan Drug Abuse.


Berbagai bentik psikoterapi: individual, keluarga dan kelompok.
Berbagai metode psikoterapi antara lain; psikoterapi suportif brief dynamic therapy,
Cognitive Behaviour Therapy (CBT), analisis, transaksional, terapi berorientasi psikoanalitik

iv.

seperti psikoanalis, terapi Gestalt dan Eksistensial.


Kombinasi psikoterapi-psikofarmaka.

Kompetensi khusus:

3.

a.

Menguasai dan mampu menerapkan pengetahuan di bidang-bidang khusus psikiatri sesuai dengan

b.

kompetensi akhir yang diharapkan yang meliputi:


i.
Psikiatri adiksi.
ii.
Psikiatri Anak dan Remaja.
iii.
Psikiatri Biologi dan Neuropsikiatri.
iv.
Psikiatri Forensik
v.
Psikiatri Geriatri
vi.
Psikiatri Komunikasi
vii.
Psikiatri Liaison (Consultation-Liaison Psychiatry/CLP)
Menguasai dan mampu menerapkan pengetahuan di bidang neuropsikiatri dalam praktik klinik,

meliputi:
i.
Aspek neurosains sebagai latar belakang berbagai gangguan jiwa.
ii.
Manifestasi gangguan jiwa pada berbagai gangguan neurologic.
iii.
Neuropsikofarmakologi di dalam tatalaksana berbagai gangguan neuropsikiatrik.
Hubungan Interpersonal dan Komunikasi
Kompetensi dokter spesialis Kesehatan Matadalam hal Hubungan Interpersonal dan Komunikasi, adalah
sebagai berikut:
Kompetensi umum:
a. Kemampuan dalam:
i.
Berkomunikasi secara efektif dengan pasien secara verbal, non verbal dan tertulis.
ii.
Mengarahkan komunikasi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan tingkat
intelektual dengan memperhitungkan aspek sosio-kultural. Etnis. Agama dari pasien dan
keluarganya.

iii.
iv.

Mendengarkan dan memahami pasien.


Mengembangkan empati, rapport, dan hubungan terapeutik yang baik dengan pasien

v.

(therapeutic alliance).
Mengembangkan dan meningkatkan rapport dan kerja sama yang baik dengan pasien dan

vi.
vii.

keluarganya.
Menyampaikan informasi dengan jelas dan bermakna bagi pasien.
Mengkomunikasikan berbagai resistensi dalam aspek perasaan dan perilaku yang dapat

viii.

menggaggu terciptanya hubungan terapeutik yang baik.


Memberikan pemahaman tentang aspek medic, psikososial, dan perilaku kepada pasien,

b.

keluarga dan profesi lain yang terkait.


Kemampuan untuk menentukan dan melakukan kepada bidang spesialisasi kedokteran lain, termasuk

c.

menginterpretasi dan mengevaluasi hasil rujukan, meliputi:


i.
Mengetahui waktu/kapan harus melakukan rujukan.
ii.
Mengkomunikasikan dengan jelas maksud rujukan.
iii.
Membahas hasil rujukan dengan konsultan, pasien, dan keluarga pasien.
Bertindak sebagai konsultan yang efektif bagi sejawat lain, tenaga profesi kesehatan jiwa lain, dan
badan kemasyarakatan, meliputi:
i.
Mengkomunikasikan dengan efektif jawaban atas rujukan yang diminta.
ii.
Memberikan rekomendasi yang jelas dan spesifik.
iii.
Menjalankan peran sebagai konsultan.
iv.
Menghargai pengetahuan serta keahlian pihak yang merujuk.

Kompetensi khusus:
a.

Mampu melakukan komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya, dalam hal:
i.
Menjelaskan tentang gangguan psikiatrik dan neurologik serta pengobatannya dengan
ii.

b.

istilah-istilah yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan intelektual pasien dan keluarganya.
Bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam merencanakan penatalaksanaan yang

disepakati, termasuk risiko dan keuntungan dari tatalaksana yang diberikan.


iii.
Menyampaikan cara-cara pencegahan yang mudah dipahami dan prsktis.
Membuat catatan medik yang lengkap dan berkelanjutan sampai dengan informasi terbaru, serta
menuliskan resep pengobatan yang jelas dan benar sesuai dengan standard pengobatan. Data-data
tersebut harus mencakupinformasi penting dengan tetap menjaga privasi pasien, dan berguna bagi

4.

c.

profesi kedokteran lain.


Mampu bekerjasama secara efektif dalam tim multidisipliner (CLP) baik sebagai anggota maupun

d.

sebagai pemimpin, meliputi:


i.
Kemampuan mendengarkan secara efektif.
ii.
Menyimpulkan dan mengintegrasikan informasi dari anggota tim dari disiplin ilmu lain.
iii.
Mengkomunikasikan secara jelas rencana terapi yang terintegrasi.
iv.
Menjadi penengah dalam situasi konflik antar anggota kelompok.
Mampu menjelaskan secara efektif pada pasien dan keluarganya mengenai hal-hal khusus sebagai

berikut:
i.
Hasil pemeriksaan.
ii.
Menggunakan informed consent bila diperlukan.
iii.
Penyampaian informasi prognosis pasien harus mempertimbangkan kondisi pasien.
iv.
Perawatan paliatif bila diperlukan.
Pembelajaran dan Pengembangan Diri Berbasis Masalah dan Praktik (Problem and Practice Based
Learning)
Kompetensi dokter spesialis Kesehatan Matadalam pembelajaran dan pengembangan diri berbasis praktik,
meliputi:
a. Mampu menyadari keterbatasan diri dan memahami pentingnya belajar seumur hidup.
b. Selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan mengikuti perkembangan ilmu/teknologi
kedokteran yang mutakhir, untuk kualitas pelayanan pasien.

c.

Mampu memanfaatkan kepustakaan mutakhir dan teknologi informasi, serta secara aktif mengikuti
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan, kursus atau mengikuti pertemuan ilmiah tingkat lokal, nasional

d.

e.
5.

atau internasional.
Mampu mengevaluasi secara sistematis kasus yang ditangani dari pengalaman praktik, meliputi:
i.
Belajar dari kasus-kasus yang ditangani.
ii.
Menggunakan pedoman terapi/standard pelayanan medic secara benar.
iii.
Menelusuri rekam medic dan hasil akhirnya.
iv.
Memperoleh informasi dari pasien mengenai hasil terapi dan kepuasan pasien.
v.
Melakukan evaluasi diri untuk mengenali kesalahan guna perbaikan.
vi.
Melakukan analisa dan penyimpulan masalah khusus yang berasal dari pasien.
Mampu secara kritis mengevaluasi kepustakaan kedokteran yang relevan dengan menggunakan data

evidence base medicine dalam praktek klinik.


Profesionalisme dan Etika
Profesionalisme dan etika meliputi aspek-aspek: professional conduct (bertindak sesuai standar profesi),
professional attitude and ethics (menjaga sikap dan perilaku sejalan dengan etika profesi), professional
integrity (menjaga integritas profesi), dengan penjabaran sebagai berikut:
a. Mampu menunjukkan tanggung jawab dalam penatalaksanaan pasien meliputi:
i.
Segera tanggap terhadap komunikasi pasien dan profesi kesehatan lain.
ii.
Memanfaatkan jejaring pelayanan kesehatan dalam keadaan darurat.
iii.
Menggunakan rekam medic sebagai dokumen untuk memahami perjalanan penyakit dan

b.

iv.

terapinya.
Menyediakan dokter pengganti yang setara bila tidak berada ditempat sehingga pelayanan

v.
vi.

tetap berjalan.
Bekerjasama dengan anggota tim medis lain/tim multidisiplin.
Memberikan pelayanan yang berkesinambungan termasuk konsultasi, rujukan dan ahli rawat

bila diperlukan.
Mampu menunjukkan: perilaku etis, integritas profesi, kejujuran, empati dan konfidensialitas dalam
memberikan pelayanan medis, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan informed consent, perilaku

c.

professional dan bilamana terdapat konflik kepentingan antara dokter-pasien.


Mampu menghargai pasien, keluarga pasien dan sejawat sebagai

pribadi,

termasuk

mempertimbangkan umur, kultur, disabilitas, latar belakang etnis, jenis kelamin, tingkat sosial-

6.

d.

ekonomi, agama/kepercayaan, politik dan orientasi seksual.


Mampu menunjukkan pemahaman dan kepekaan terhadap kondisi terminal serta berbagai hal yang

e.

berkaitan dengan perawatannya.


Mampu menilai perilaku profesionalnya sendiri dan memperbaikinya bila perlu. Ikut serta dalam

f.

penilaian perilaku professional teman sejawat.


Menyadari hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan, termasuk mengakui dan memperbaiki

kekeliruan medik seandainya ada.


Praktik Berbasis Sistem
a. Memiliki pengetahuan tentang system pelayanan kesehatan, termasuk juga konseling bagi pasien dan
b.

keluarganya.
Memiliki pengetahuan praktis mengenai berbagai sistem yang berperan dalam pelayanan kesehatan

c.
d.

dan terapi pasien.


Mampu menggunakan berbagai panduan pelayanan medis yanga ada.
Mampu bekerjasama dalam memanfaatkan berbagai fasilitas, organisasi, system pelayanan yang ada
di masyarakat dan fasilitas pemerintah, untuk meningkatkan kondisi pasien yang mempunyai

e.

gangguan psikiatrik dan neurologik.


Mengetahui keterbatasan yang ada di masyarakat baik dalam hal pengetahuan mengenai kesehatan
maupun dalam aspek sosio-ekonomi, dan dapat menyesuaikan pelayanan pasien dengan kenyataan
yang ada.

f.
g.

Mampu memberdayakan sumber daya/profesi lain yang terkait dalam penatalaksanaan pasien.
Mampu menunjukkan pemahaman aspek legal gangguan psikiatrik dan neurologic yang berdampak

h.

pada pasien dan keluarganya.


Mampu menunjukkan pemahaman manajemen risiko (risk management).

Kompetensi pendukung yang akan dimiliki oleh lulusan program studi Ilmu Kesehatan MataFK USU
merupakan muatan lokal kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan kondisi lokal yang
mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Kolegium PDSKJI dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu serta Evaluasi Diri Prodi.
Kompetensi lainnya yaitu melakukan penanganan penderita secara elektik holistik (aspek organobiologik,
psikoedukatif, sosiokultural dan spiritual)
Catatan:Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung dan lainnya dapat dilihat pada
Kepmendiknas Nomor 045/U/2002, dan Standar Kompetensi DokterSpesialis Dokter
Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis.Tahun 2008 dari Kolegium Dokter Spesialis dan
Dokter Gigi Spesialis. Indonesia.
5.1.2 Jelaskan struktur kurikulum (perkuliahan, tugas khusus, operasi,bedside teaching, case presentation,
laporan jaga, dll),keterkaitan di antaranya, serta ketepatan waktu pelaksanaannyasertajelaskan tentang
program pendidikan yang meliputi kegiatan akademik dan kegiatan praktek klinik (pelayanan medik)
pasien di rumah sakit

Program Pendidikan Dokter Spesialis pada Prodi Ilmu Kesehatan MataFK-USU, mempunyai masa studi
adalah 8 semester. Kurikulum mengacu pada Kurikulum inti dari Kolegium Psikiatri Indonesia tahun 2013
dengan beberapa modifikasi sesuai dengan kebutuhan stakeholder.Adapun Kurikum terdiri dari:
Semester 1: Mata Kuliah Dasar Umum (MDU) dan Materi Dasar Khusus (MDK).
Tahap 1 (semester 2 dan semester 3): Materi Keahlian Umum (MKU), Materi Keahlian Khusus 1
(MKK 1), Materi Penerapan Keahlian 1 (MPK 1).
Tahap 2 (semester 4 dan semester 5): MKK 2 dan MPK 2
Tahap 3 (semester 6, semester 7 dan semester 8): MKK 3, MPK 3 dan Materi Penerapan Akademik
(MPA), jumlah SKS adaah 153 sks.
ISI KURIKULUM PRODI IKJ FK USU
Materi Dasar Umum dan Materi Dasar Khusus
Biologi Molekuler Sel dan Bio-Genetika
Filsafat Ilmu dan Etika Profesi
Metodologi Penelitian
Statistik dan Komputer Statistik
Epidemiologi Klinik
EBM
Patologi Klinik
Farmakologi Klinik
Imunologi Dasar
Keseimbangan cairan dan Elektrolit
Gawat Darurat
Jumlah SKS
Materi Keahlian Umum
Pengetahuan Dasar Keahlian
Psikiatri Biologi
Siklus Kehidupan dan Teori Perkembangan
Psikopatologi Fenomenologik/Deskriptif

SKS
2
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
16

3
2
2

Psikofarmakologi
Keterampilan Klinik Wawancara Psikiatri 1
Strategi Membina Rapport/Hubungan Dokter Pasien dan Diagnosis Interview
1
Tes Psikometri dalam Bidang Psikiatri
Teori Belajar
Jumlah SKS

2
1
1
13

Materi Keahlian Khusus 1 dan Materi Penerapan Keahlian 1


Gangguan Psikiatrik 1 (Dewasa)
Gangguan Mental Organik (Gangguan Mental Simtomatik)
Gangguan Mental dan Perilaku Akibat penggunaan Zat
Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
Gangguan Suasana Perasaan (Gangguan Mood)
Psikoterapi Suportif
Rehabilitasi Mental
Kedaruratan Psikiatri 1
Electro Convulsive Therapy (ECT)
Sari Pustaka 1
Presentasi Kasus 1
Pembacaan Jurnal 1
Jumlah SKS

4
4
5
4
2
1
4
1
2
1
1
29

Materi Keahlian Khusus 2 dan Materi Penerapan Keahlian 2


Gangguan Psikiatrik 2 (Dewasa)
Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Terkait Stres
Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Fisik
Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
Psikopatologi Psikodinamika
Konsep dan Teori Dasar Psikoterapi
Psikoterapi Berorientasi Dinamik
Eksistensialisme dan Gestalt
Transaksional Analisis
Psikoterapi Berorientasi Kognitif dan Perilaku
Hipnoterapi
Terapi Keluarga dan Marital
Administrasi Kesehatan Jiwa
Keterampilan Klinik Wawancara Psikiatri 2
Keterampilan Diagnostik Interview 2
Keterampilan Wawancara Psikodinamik 1
Kedaruratan Psikiatrik 2
Sari Pustaka 2
Presentasi Kasus 2
Pembacaan Jurnal 2
Penelitian Wajib Mandiri 1
Presentasi di Forum Nasional dan Mengikuti Seminar Nasional
Kegiatan Membimbing Dokter Muda
Jumlah SKS
Materi Keahlian Khusus 3 dan Materi Penerapan Keahlian 3
Psikiatri Komunitas
Psikiatri Transkultural
Psikiatri Forensik
Psikiatri Anak
Psikogeriatri
Psikiatri Adiksi
Consultation Liasion Psychiatry
NeuroPsikiatri

6
5
4
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
3
3
1
1
4
1
1
42
4
1
3
4
2
3
3
3

Kedaruratan Psikiatrik 3
Elektif (Psikiatri Militer, Psikiatri Spiritual, Kesehatan Jiwa Perempuan)
Keterampilan Konsulen Psikiatri Mandiri
Sari Pustaka 3
Presentasi Kasus 3
Penelitian Wajib Mandiri 2
Penelitian Wajib Mandiri 3
Presentasi Forum Internasional dan Mengikuti Seminar Internasional
Kegiatan Membimbing Dokter Muda
Jumlah SKS

3
2
3
3
1
4
6
1
1
47

Materi Penerapan Akademik


Ujian Klinik Komprehensif
Ujian Penelitian

3
3

Jumlah SKS
Total : 153 SKS

Adapun Kurikulum Prodi IKJ FK USU adalah:


KURIKULUM PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MATAFK-USU
No
SEMESTER 1
SKS
1
Biologi Molekuler Sel dan Bio-Genetika
2
Filsafat Ilmu dan Etika Profesi
3
Metodologi Penelitian
4
Statistik dan Komputer Statistik
5
Epidemiologi Klinik
6
EBM
7
Patologi Klinik
8
Farmakologi Klinik
9
Imunologi Dasar
10
Keseimbangan cairan dan Elektrolit
11
Gawat Darurat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Semester 2
Psikiatri Biologi
Siklus Kehidupan dan Teori Perkembangan
Psikopatologi Fenomenologik/Deskriptif
Strategi Membina Rapport/Hubungan Dokter Pasien
Diagnosis Interview 1
Tes Psikometri dalam Bidang Psikiatri
Teori Belajar
Gangguan Mental Organik (Gangguan Mental Simtomatik)
Gangguan Mental dan Perilaku Akibat penggunaan Zat
Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
Gangguan Suasana Perasaan (Gangguan Mood)
Psikoterapi Suportif
Kedaruratan Psikiatri 1
Sari Pustaka 1
Pembacaan Jurnal 1

No
1
2
3
4

Semester 3
Psikiatri Biologi
Siklus Kehidupan dan Teori Perkembangan
Psikopatologi Fenomenologik/Deskriptif
Psikofarmakologi

2
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
Total: 16

SKS
2
1
1
dan
1
1
1
2
2
3
2
1
2
1
1
Total: 21
SKS
1
1
1
1

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
No
1
2

Strategi Membina Rapport/Hubungan Dokter Pasien


Diagnosis Interview 1
Tes Psikometri dalam Bidang Psikiatri
Gangguan Mental Organik (Gangguan Mental Simtomatik)
Gangguan Mental dan Perilaku Akibat penggunaan Zat
Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
Gangguan Suasana Perasaan (Gangguan Mood)
Psikoterapi Suportif
Rehabilitasi Mental
Kedaruratan Psikiatri 1
Electro Convulsive Therapy (ECT)
Sari Pustaka 1
Presentasi Kasus 1

dan
1
1
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
Total: 21

Semester 4
Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Terkait Stres
Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis
dan Fisik
Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
Psikopatologi Psikodinamika
Psikoterapi Berorientasi Dinamik
Psikoterapi Berorientasi Kognitif dan Perilaku
Keterampilan Diagnostik Interview 2
Keterampilan Wawancara Psikodinamik 1
Kedaruratan Psikiatrik 2
Sari Pustaka 2
Pembacaan Jurnal 2
Penelitian Wajib Mandiri 1

SKS

SKS

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Semester 5
Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Terkait Stres
Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis
dan Fisik
Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
Psikopatologi Psikodinamika
Psikoterapi Berorientasi Dinamik
Eksistensialisme dan Gestalt
Transaksional Analisis
Psikoterapi Berorientasi Kognitif dan Perilaku
Hipnoterapi
Terapi Keluarga dan Marital
Administrasi Kesehatan Jiwa
Kedaruratan Psikiatrik 2
Sari Pustaka 2
Presentasi Kasus 2
Presentasi di Forum Nasional dan Mengikuti Seminar Nasional
Kegiatan Membimbing Dokter Muda

No
1
2
3
4
5
6

Semester 6
Psikiatri Komunitas
Psikiatri Transkultural
Psikiatri Forensik
Psikiatri Anak
Psikogeriatri
Psikiatri Adiksi

SKS

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
No
1
2

3
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
4
Total: 20
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
Total: 22
2
1
1
2
2
3

7
8
9
10
11

Consultation Liasion Psychiatry


NeuroPsikiatri
Kedaruratan Psikiatrik 3
Sari Pustaka 3
Penelitian Wajib Mandiri 2

1
1
2
1
4
Total: 20

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

No
1
2
3
4
5
6
7

Semester 7
Psikiatri Komunitas
Psikiatri Forensik
Psikiatri Anak
Consultation Liasion Psychiatry
NeuroPsikiatri
Kedaruratan Psikiatrik 3
Sari Pustaka 3
Presentasi Kasus 3
Penelitian Wajib Mandiri 3
Presentasi Forum Internasional
Internasional

SKS
2
2
2
1
2
1
1
1
6
dan

Mengikuti

Seminar

Semester 8
Consultation Liasion Psychiatry
Elektif (Psikiatri Militer, Psikiatri Spiritual, Kesehatan Jiwa
Perempuan)
Keterampilan Konsulen Psikiatri Mandiri
Sari Pustaka 3
Kegiatan Membimbing Dokter Muda
Ujian Klinik Komprehensif
Ujian Penelitian

1
Total: 19
SKS
1
2
3
1
1
3
3
Total: 14

Total SKS: 153 sks


Modul
Untuk menunjang pelaksanaan kurikulum dibuat modul-modul yang berfungsi sebagai acuan
dalam pembelajaran. Modul yang telah dibuat merupakan hasil revisi dan pengembangan dari modul yang
dikeluarkan oleh Kolegium Psikiatri yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan Stakeholder di
Program Studi Ilmu Kesehatan MataFk USU. Modul berisi materi dan metode pengajarannya yang
merupakan program ajaran teori dan praktek selama jangka waktu tertentu (antara 1-6 bulan). Sampai saat
ini tersedia 14 (empat belas) jenis modul yang dapat dijalankan sesuai dengan kemampuan (sarana dan
prasarana)masing-masing pusat pendidikan, ditambah dengan 16 (enam belas) jenis modul yang
dikembangkan sesuai dengan kurikulum dari Kolegium Psikiatri tahun 2013.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Nama Modul
Modul Keterampilan Klinik Dasar Psikiatri
Modul Psikiatri Biologi
Modul Siklus Kehidupan dan Teori Perkembangan
Modul Teori Belajar
Modul Diagnosis deskriptif nosologik dan sistem klasifikasi diagnosis
multiaksial
Modul Tes Psikometri dalam Psikiatri
Modul Psikopatologi Fenomenologik/Deskriptif
Modul Psikoterapi Suportif
Modul Gangguan Mental Organik
Modul Rehabilitasi Mental
Modul Gangguan Penggunaan zat

Semester
2,3
2,3
2,3
2
2
2,3
2,3
3
2,3
3
2,3,6

10

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Modul Gangguan Psikiatri


Modul Kegawatdaruratan Psikiatri
Modul ECT
Modul Psikofarmaka
Modul Gangguan Kepribadian
Modul Psikopatologi Dinamik
Modul Psikoterapi Dinamik
Modul Eksistensialisme dan Gestalt
Modul Hipnoterapi
Modul Terapi Keluarga dan Marital
Modul Administrasi Kesehatan Jiwa
Modul CBT
Modul Analisis Transaksional
Modul Psikiatri Anak dan Remaja
Modul Psikiatri Geriatri
Modul CLP
Modul Psikiatri Komunitas dan Psikiatri Budaya
Modul Psikiatri Forensik
Modul Kesehatan Jiwa Perempuan

2,3,4,5,6
2, 3,4,5,6
2,3
2,3
4,5
4
4
5
5
5
5
5
5
6,7
6
6,7,8
6,7
6,7
8

Tugas dan stase masing masing semester.


Semester 1
Semester 2
Semester 3
Semester 4
Semester 5

Semester 6

Semester 7
Semester 8

Instalasi Rawat Inap Psikiatri wanita RSJ. Provsu


Instalasi Rawat Inap Psikiatri Pria RSJ Provsu
Instalasi Rawat Inap Psikiatri RSUP. HAM

3 bulan
3 bulan
3 bulan

Instalasi Rawat Inap RS. Pringadi Medan


Instalasi Rawat Jalan Psikiatri RSJ Provsu
Instalasi Rawat Jalan RS.HAM
Instalasi Rawat Jalan RS. Pirngadi Medan.
Instalasi Rawat Jalan RS. Haji Medan

3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan

Supervisor Instalasi Rawat Inap RSJ.Provsu/RSUP.HAM

1.5 bulan

Supervisor Instalasi Rawat Jalan RSJ.Provsu/RSUP.HAM


Divisi Napza/ Psikiatri Adiksi RSJ. Provsu
Divisi Geriatri Prodi Ilmu Penyakit Dalam FK-USU/ RSUP HAM
Divisi Pediatri sosial Prodi Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/
RSUP.HAM
Divisi Psikiatri Anak dan Remaja Prodi IKJ FK-USU/RS.HAM
Divisi Psikiatri Komunitas / Puskesmas Kota Medan
Divisi Psikiatri Forensik RS. Brimob Medan
Divisi Neurobehavior Prodi Neurologi FK-USU/RSUP.HAM
Divisi CLP Instalasi Rawat Jalan RSUP.HAM/
RS. Pirngadi Medan
Divisi CLP Instalasi Rawat Jalan RSUP.HAM

1.5 bulan
3 bulan
1. 3 bulan
1.5 bulan
1.5 bulan
3 bulan
1.5 bulan
1.5 bulan
1.5 bulan.
1.5 bulan

11

5.1.3 Pencapaian kompetensi lulusan tiga tahun terakhir.


5.1.3.1 Pencapaian Kompetensi Umum lulusan tiga tahun terakhir.
No.
(1)

Prosedur Pencapaian Kompetensi Umum


(2)

Rata-rata Pencapaian Selama Pendidikan per Lulusan


(3)
2013
Jan
Juli
-Juni
Des

Etika :
Etika profesionalisme Peserta didik ILMU
KESEHATAN MATAadalah untuk menjadi
dokter Spesialis ILMU KEDOKTERAN
JIWAyang baik dan bermanfaat bagi
masyara kat yang mempunyai kemampuan
yang baik:
1. Sikap terhadap penderita
2. Sikap terhadap Staf pendidik & Kolega
3. Sikap terhadap paramedis dan
non
paramedis
4. Disiplin dan tanggung jawab
5. Ketaatan pengisian dokumen medik
6. Ketaatan tugas yang diberikan
7. Ketaatan
melaksanakan
pedoman
penggunaan obat dan alat
Komunikasi :
Komunikasi terhadap kolega, pasien/
keluarga, paramedis dan staf pengajar
dilakukan dengan :
1. Jujur
2. Terbuka
3. Bersikap baik
Kerjasama Tim :
1. Kerjasama yang baik antara kolega, dokter,
perawat, karyawan kesehatan, pasien dan
keluarga pasien
2. Bisa bekerjasama dalam bentuk tim secara
harmonis untuk pelayanan secara optimal
Patient safety
Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety
IPSG 1-6: Identifikasi, Cuci tangan, Time
Out, Komunikasi efektif, Pencegahan
Infeksi, Pemberian Obat.
Total Rata-rata

2014
Jan - Juli
Juni
Des

2015
Jan Juli
Juni
Des

82

81,3

83,6

86

86

83,6

84

85,5

81,3

84,6

84

84

82

84,3

84

85

82,8

83,45

83,9

85,1

5.1.3.2 Pencapaian Kompetensi Dasar lulusan tiga tahun terakhir.


No.
Prosedur Pencapaian Kompetensi Lanjut

1.

Rata- rata pencapaian selama pendidikan per


Lulusan
2013
2014
2015
Juni
Desemb Juni
Desem
Juni
Desem
er
ber
ber

Ketrampilan diagnostik dan tatalaksana psikiatri


kasus dewasa: ketrampilan yang harus dicapai PPDS
dalam penatalaksanaan terhadap pasien, yang
meliputi:

12

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mampu melaksanakan wawancara psikiatri


(terapeutik)
2. Mampu melaksanakan pemeriksaan status
mental
3. Mampu menegakkan diagnosis, diagnosis
banding dan diagnosis multiaksial
4. Mampu memberikan penatalaksanaan terapi,
baik psikofarmakoterapi maupun psikoterapi
yang sesuai standar
Tes psikometri: tes yang digunakan sebagai
penunjang diagnosis dalam pemeriksaan psikiatri,
yang bertujuan untuk mendeteksi awal dari gangguan
psikiatri dan sebagai panutan perkembangan dalam
pemberian penatalaksanaan terapi. Yang meliputi:
1. Mampu menggunakan Rating Scale sesuai
dengan diagnosis yang akan ditegakkan
2. Mampu menginterpretasikan hasil Rating
Scale yang digunakan
3. Menggunakan Rating Scale dalam hal
melihat kemajuan pengobatan
Psikofarmakoterapi:
obat-obat
yang
dapat
mempengaruhi fungsi susunan saraf pusat sehingga
dapat memperbaiki emosi, pikiran dan perilaku. Yang
meliputi:
1. Mampu mengetahui mekanisme
farmakokinetik dan farmakodinamik dari
obat-obat psikofarmaka
2. Mampu memilih medikasi psikofarmka yang
tepat sesuai dengan diagnosis gangguan
mental yang ada
3. Mampu mengetahui tatacara kenaikan dan
penurunan dosis dari obat-obat
psikofarmaka
4. Mampu mengetahui kontra indikasi danefek
samping dari obat-obat psikofarmaka yang
diberikan
5. Mampu mengetahui penatalaksanaan dari
efek samping yang ditimbulkan dari
pemberian obat-obat psikofarmako
Psikoterapi supportif dan konseling:suatu bentuk
terapi yang bertujuan untuk menolong pasien
beradaptasi dengan baik pada masalah yang dihadapi,
serta mengembangkan mekanisme perkembangan
daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik
dalam mempertahankan fungsi pengendalian diri.
Yang meliputi:
1. Mampu mengetahui komponen-komponen
yang terdapat pada psikoterapi supportif
2. Mampu mengetahui waktu dan indikasi
pemberian psikoterapi supportif
3. Mampu menerapkan pada proses pelayanan
kesehatan jiwa sesuai dengan kasus yang
ditemui.
Electroconvulsive Therapy (ECT): salah satu terapi
yang menggunakan aliran listrik untuk membuat
keadaan seizure pada pasien dalam beberapa kali
pemberian. Yang meliputi:
1. Mampu mengenali indikasi dari ECT
2. Mampu mengenali perubahan yang timbul
selama menerima terapi ECT
3. Mampu menggunakan ECT
Penanganan kedaruratan psikiatri: segala bentuk

X=94

X=92.
3

X=96.8

X=96

X=100.
67

X=99

X=103.
4

X=10
3.25

X=104.
3

X=103
.3

X=107.
8

X=10
8

X=69.3

X=
69.3

X=70.8

X=
72.75

X=12.6
7

X=
12.5

X=10.8

X=14.
75

13

7.

gangguan pada pikiran, perasaan, atau perilaku yang


membutuhkan intervensi terapi yang dibutuhkan.
Pasien memperlihatkan risiko yang bermakna untuk
diri sendiri dan orang lain. Kasus-kasus tersebut
adalah kekerasan, bunuh diri, mutilasi diri, gangguan
judgement yang bermakna, dan penelantaran diri
yang berat. Yang meliputi:
1. melakukan wawancara psikiatri, melakukan
evaluasi gangguan yang terjadi dan
intervensi terapi secara cepat dan tepat pada
kasus-kasus psikiatri yang bersifat gawat
darurat.
2. Menyingkirkan gangguan mental organik,
seperti delirium atau demensia.
3. Mengevaluasi apakah ada penyakit atau
obat-obatan yang melatarbelakangi atau
penyebab perilaku agresif
4. Mengevaluasi apakah pasien mengalami
gangguan psikotik
5. Mengevaluasi apakah ada gangguan
kepribadian
6. Melakukandiagnosis pasti
7. Melakukan penatalaksanaan yang tepat
Kemampuan merancang program rehabilitasi mental.
Tujuan rehabilitasi psikiatrik ini untuk membantu
individu yang diasabilitas untuk mengembangkan
kehalian intelektual, sosial dan emosional yang
dibutuhkan dalam kehidupan, belajar dan bekerja
dalam komunitas, dengan sedikit dukungan
profesional. Memungkinkan orang dengan penyakit
mental serius dan menetap untuk hidup normal
didalam masyarakat. Meliputi:
1. bagaimana
membangun
dan
mempertahankan hubungan interpersonal
2. Case management (CM). CM berfokus
pada seluruh aspek lingkunan sosial dan
fisik. Pusat CM adalah menilai kebutuhan
pasien , mengembangkan rencana pelayanan
komprehensif untuk pasien dan mengatur
sampainya pelayanan.
3. Assertive
Community
Treatment:
Dikarakteristikkan pendekatan mencapai
target (menjangkau) yaitu intervensi yang
paling utama disediakan dalam lingkungan
natural dari individu yang disabilitas.

X= 42

X=42.
5

X=43

X=42.
75

5.1.3.3 Pencapaian kompetensi Lanjut lulusan tiga tahun terakhir.


No.
Prosedur Pencapaian Kompetensi Lanjut

Ketrampilan diagnostik dan tata laksana psikiatri


kasus anak adalah kemampuan melakukan
penatalaksanaan diagnostik dan terapi berbagai
masalah perilaku anak dan remaja meliputi:
1. Mampu menguasai dan menjelaskan
pengetahuan teori dasar dan keahlian dasar,
psikopatologi,kasus psikiatri anak

Rata- rata pencapaian selama pendidikan per


Lulusan
2013
2014
2015
Juni Dese
Juni desem Juni
Desem
mber
ber
ber

X=
21

X=
21

X=
20,8

X =22

14

2.

Mampu melaksanakan pemeriksaan


psikiatrik (wawancara dan mengenali gejala)
pada pasien anak/ remaja serta keluarganya
sehingga tercipta hubungan terapeutik antara
dokter, anak dan keluarganya.
3. Mampu membuat formulasi diagnosis
deskriptif dan dinamik bagi gangguan jiwa
pada anak dan remaja
4. Mampu merencanakan dan melaksanakan
terapi secara komprehensif bagi pasien
gangguan jiwa pada anak dan remaja
termasuk upaya preventif/ promotif dan
rehabilitatif.
5. Mampu menguasai dan melaksanakan
prinsip psikoterapi pada kasus psikiatri anak
6. Mampu melaksanakan pelaporan yang
lengkap dengan bagian lain pada kasus
psikiatri anak
7. Mampu menilai dan menangani kedaruratan
psikiatri anak dan remaja
8. Mampu menyelesaikan laporan kasus yang
diperdalam, disupervisi dan dipresentasikan
secara lengkap minimal 5 (lima) kasus.
Ketrampilan diagnostik dan tata laksana psikiatri
kasus geriatri adalah kemampuan menguasai dan
menjelaskan pengetahuan teori dasar dan keahlian
dasar untuk menganalisis perubahan- perubahan yang
terjadi pada lanjut usia yang berkaitan dengan
interaksi faktor organo-biologik, psikodinamikaedukatif, dan sosio-kultural-spiritual meliputi :
1. Mampu melaksanakan pemeriksaan
psikiatrik (wawancara dan mengenali gejala)
pada gangguan jiwa kasus psikiatri geriatri
2. Mampu membuat formulasi diagnosis
deskriptif dan dinamik bagi gangguan jiwa
kasus psikiatrik geriatri
3. Mampu merencanakan dan melaksanakan
terapi secara komprehensif bagi pasien
gangguan jiwa termasuk upaya preventif/
promotif dan rehabilitatif pada kasus
psikiatri lanjut usia.
4. Mampu menguasai dan melaksanakan
prinsip psikoterapi pada kasus psikiatri
geriatri
5. Mampu melaksanakan konsultasi liaison dan
pelaporan yang lengkap dengan bagian lain
pada kasus psikiatri geriatri
6. Mampu mendeteksi perubahan- perubahan
perilaku dan fungsi kognitif yang terjadi
pada usia lanjut
7. Mampu menyelesaikan laporan kasus yang
diperdalam, disupervisi dan dipresentasikan
secara lengkap minimal 5 (lima) kasus.
Ketrampilan psikiatri forensik adalah kemampuan
dalam menguasai pengetahuan Psikiatri Forensik dan
mampu menelaah kondisi kejiwaan individu, serta
mampu membantu proses hukum dan peradilan
meliputi:
1. Mampu menjelaskan aspek medikolegal
berbagai kasus psikiatri forensik .
2. Mampu melaksanakan pemeriksaan
psikiatrik (wawancara dan mengenali gejala)

X=
20

X=
20,3

X=
21,4

X=
21,25

15

pada gangguan jiwa kasus psikiatri forensik


Mampu menjelaskan dasar memberikan
kesaksian ahli secara tertulis dan lisan untuk
membantu proses hukum dan peradilan.
4. Mampu melakukan telaah kritis tentang
kondisi kejiwaan pada berbagai kasus
psikiatri forensik
5. Mampu melakukan langkah pemeriksaan
psikiatrik forensik dan membuat kesaksian
ahli tertulis / Visum et repertum
psychiatricum (VeRP)sesuai dengan jenis
kasus yang dihadapi dan permintaan institusi
yaitu pasien psikiatrik yang terkait masalah
hukum baik di dalam Rumah Sakit,
Pengadilan, Lembaga Permasyarakatan, dan
di masyarakat.
6. Mampu melakukan langkah memberikan
keterangan ahli di dalam proses penyidikan
dan di sidang pengadilan (Pidana dan
Perdata)
7. Mampu menguasai dan mampu menjelaskan
pengetahuan teori klinik psikiatri secara
komprehensif termasuk kaitannya dengan
bidang lain di luar ilmu kedokteran, antara
lain pengadilan, kemiliteran, industri dan
sekolah.
8. Mampu mempresentasikan kasus forensik
sebanyak 4 (empat) kali dengan bimbingan
supervisor.
Ketrampilan diagnostik dan tata laksana psikiatri
kasus adiksi adalah kemampuan menanggulangi
berbagai masalah gangguan penggunaan zat baik
secara preventif, kuratif, dan berperan aktif dalam
kegiatan rehabilitatif meliputi :
1. Mampu menguasai dan menjelaskan
pengetahuan teori dasar dan keahlian dasar
tentang gangguan penggunaan zat
(epidemiologi, etiologi, fisiologi, biokimia,
farmakologi, psikopatologi
2. Mampu memahami berbagai macam zat baik
yang legal maupun ilegal, yang dapat
membuat seseorang menjadi
ketergantungan.
3. Mampu melaksanakan pemeriksaan
psikiatrik (wawancara dan mengenali gejala,
deteksi) berbagai masalah gangguan
penggunaan zat
4. Mampu membuat formulasi diagnosis /
evaluasi multiaksial pada gangguan jiwa
kasus pasien gangguan penggunaan zat
5. Mampu membuat rencana dan
melaksanakan intervensi terapeutik secara
komprehensif (detoksifikasi, terapi
kelompok, farmakoterapi, cognitive
behavioral therapy, terapi interpersonal,
terapi keluarga, dll), bagi pasien gangguan
penggunaan zat.
6. Mampu merujuk kepada program terapi
khusus (program terapi substitusi,
rehabilitasi, therapeutic communities, dll)
7. Mampu berperan aktif dalam program
prevensi (primer, sekunder, dan tersier)
3.

X=
9

X=
10,83

X=
10,8

X=
12

X=
14,3

X= 15

X=
14,2

X=
15,25

16

bekerja sama dengan instansi lain yang


terkait (agama, psikologi, sosial, hukum, dll)
8. Mampu menilai berbagai kelainan psikiatrik
lain dan kelainan non-psikiatrik, yang
menyertai gangguan penggunaan zat
(komorbiditas)
9. Mampu menangani pasien di poliklinik
minimal 2 (dua) pasien dan di rawat inap
minimal 2 (dua) pasien
Ketrampilan
diagnostik
dan
tata laksana
psikiatri
kasusConsul
tation
Liaison
Psychiatry
X=25,3
(CLP)

X=25,1

X=25,2

X=25,5

Consultation
Liaison
Psychiatry
(CLP)
merupakan
terapan
disiplin Ilmu
Kesehatan
Mata dalam
Ilmu
Kedokteran
yang
menjembatan
i
Ilmu
Kesehatan
Matadengan
Kedokteran
Umum dan
Bidang
Spesialisasi
Kedokteran
lainnya.
1

Ma
mpu
me
mah
ami
pen
geta
hua
n
teor
i
dasa
r

17

dan
kea
hlia
n
dasa
r
dari
CL
P
2

Ma
mpu
mel
aksa
nak
an
pem
erik
saan
psik
iatri
k
(wa
wan
cara
dan
men
gen
ali
geja
la)
pasi
en
CL
P
kelu
arga
nya.

Ma
mpu
me
mbu
at
for
mul
asi
diag
nosi
s
des
krip
tif
dan
dina

18

mik
bagi
pasi
en
CL
P
4

Ma
mpu
mer
enc
ana
kan
dan
mel
aksa
nak
an
tera
pi
seca
ra
kom
preh
ensi
f
dan
beri
nteg
rasi
den
gan
bagi
an
lain
bagi
pasi
en
CL
P

Ma
mpu
mer
enc
ana
kan
upa
ya
prev
enti
f/
pro
mot
if

19

dan
reha
bilit
atif
bagi
pasi
en
CL
P
6

Ketrampilan tatalaksana
kognitif dan perilaku

psikoterapi

beorientasi

Psikoterapi berorientasi kognitif dan perilaku yang


dikenal juga dengan Cognitive- Behavior Therapy
(CBT) adalah terapi yang terstruktur, singkat,
menggunakan kerjasama antara pasien dan terapis
untuk mencapai sasaran terapi yang berorientasi
masalah pada saat ini serta pemecahannya.

Mampu menguasai dan menjelaskan


pengetahuan teori dasar perilaku dalam terapi

Mampu menguasai dan menjelaskan


pengetahuan teori dasar kognitif- perilaku
dalam terapi (CBT)

Mampu memahami dan menjelaskan tahaptahap dalam CBT

Mampu merencanakan dan melaksanakan


prinsip CBT pada pasien psikiatri

X=34

X=34

X=37,4

X=35,25

X=26

X=27,7

X=31,4

X=28,75

Ketrampilan psikoterapi berorientasi dinamik


Psikoterapi dinamik merupakan salah satu bentuk
psikoterapi yang harus dimiliki oleh seorang dokter
spesialis kedokteran jiwa. Psikoterapi dinamik yaitu
terapi yang berupaya memahami pengaruh masa
perkembangan dini dengan cara klinis, yaitu dengan
membentuk therapeutic alliance, menggunakan fungsi
mendengar yang terapeutik (therapeutic listening),
serta menggunakan tehnik-tehnik tertentu yang ada.
1

Mampu menjelaskan pengetahuan dasar


psikodinamik.

Mampu menjelaskan prinsi- prinsip


psikoterapi dinamik

Mampu menjelaskan indikasi dan


kontraindikasi psikoterapi dinamik

Mampu menjelaskan tahap- tahap psikoterapi


dinamik

5
6

Mampu melaksanakan psikoterapi dinamik


Mampu mengelola dan memelihara hubungan
kerja terapeutik

20

10

Ketrampilan diagnostik dan tata laksana psikiatri


komunitas
9. mampu menganalisis-menjabarkan etiologi
psikiatri komunitas secara biopsikososial
dan implikasi psikodinamikanya
10. mampu menganalisis-menjabarkan tanda
dan gejala psikiatri komunitas
11. menganalisis-menjabarkan diagnosis
banding psikiatri komunitas
12. menganalisis-menjabarkan diagnosis
psikiatri komunitasmemformulasikan upaya
penanggulangan psikiatri komunitas secara
adekuat dan efektif melalui pendekatan
biopsikososial
13. membuat prediksi perjalanan penyakit dan
prognosis
Ketrampilan diagnostik dan tata laksana Terapi
relaksasi
14. mampu menganalisis-menjabarkan etiologi
psikiatri relaksasi secara biopsikososial dan
implikasi psikodinamikanya
15. mampu menganalisis-menjabarkan tanda
dan gejala psikiatri relaksasi
16. menganalisis-menjabarkan diagnosis
banding psikiatri relaksasi
17. menganalisis-menjabarkan diagnosis
psikiatri komunitasmemformulasikan upaya
penanggulangan psikiatri relaksasi secara
adekuat dan efektif melalui pendekatan
biopsikososial
8. membuat prediksi perjalanan penyakit dan
prognosis
Ketrampilan terapi keluarga
1. melakukan terapi keluarga

x=6

x=6,6

x=6,
6

X=
6,75

X=
15

X= 13

X=
13,4

X
=13

X
=8

X=
7,1

X
=6,8

X=6,5

5.1.4.Proses pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi.


Dalam rangka pencapaian kompetensi, jelaskan pelaksanaan:
(1) Ronde bangsal (informasi frekuensi kegiatan per minggu)
(2) Konferensi kasus (informasi jumlah kegiatan per bulan)
(3) Journal reading(informasi frekuensi journal reading per tahun)
(4) Laporan jaga
(5) Diskusi multi disiplin (informasi frekuensi kegiatan per tahun)

1.

Ronde Bangsal
Ronde Bangsal dilakukan setiap hariJumat, selain itu dilakukan visite pasien setiap hari setelah pertemuan
ilmiah pagi.

2.

Konferensi Kasus
Laporan kasus lama dan laporan kasus baru dilaksanakan rata-rata empat kali dalam sebulan.
NO
BULAN
TAHUN 2012/2013
TAHUN 2013/2014
TAHUN 2014/2015

21

(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
3.

(3)
0
8
8
4
6
8
2
2
8
8
8
4
66

Journal Reading
NO
JENIS KEGIATAN
(1)
1

4.

(2)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total

TAHUN
2012/2013
(3)
67

(2)
Journal Reading

(4)
6
8
8
4
6
8
0
4
14
4
12
12
86

TAHUN
2013/2014
(4)
53

TAHUN
2014/2015
(5)
17

(5)
4
9
14
5
14
11
0
11
16
2
17
8
111

TOTAL
(6)
133

Laporan Jaga
Laporan Jaga dilakukan setiap hari Sabtu, adapun nama-nama PPDS yang bertanggung-jawab
dalam melaporkan pasien, sebagai berikut:
TAHUN
(1)
2012

BULAN
(2)
Januari

MINGGU

NAMA PPDS

JLH

I
II
III
IV
V

(4)
2
9
16
23
30

(5)
dr. Nining Gilang Sari
dr. Arsusy Widyastuty
dr. Wijaya Taufik Tiji
dr. Rosa Yunilda
dr. Endang Sutry Rahayu

(6)
5

Februari

I
II
III
IV

6
13
20
27

dr. Reny Fransiska Barus


dr. Nanda Sari Nuralita
dr. Poltak Jeremias Sirait
dr. Dian Budiati Amalina

Maret

I
II
III
IV

5
12
19
26

dr. Rini Gusya Liza


dr. Agussyah putra
dr. Dessi Wahyuni
dr. Andi Syahputra Siregar

April

I
II
III
IV
V

2
9
16
23
30

dr. Nazli Mahnidasari Nasution


dr. Nauli Aulia Lubis
dr. Susiati
dr. Gusri Girsang
dr. Ritha Mariati Sembiring

Mei

I
II
III
IV
I
II
III
IV

7
14
21
28
4
11
18
25

dr. Nanda Sari Nuralita


dr. Annisa Fransiska
dr. Wijaya Taufik Tiji
dr. Poltak Jeremias Sirait
dr. Andreas Xaverio Bangun
dr. Reny Fransiska Barus
dr. Gusri Girsang
dr. Dessy Mawar Zalia

Juni

(3)

TGL

22

Juli

I
II
III
IV
V

2
9
16
23
30

dr. Rini Gusya Liza


dr. Alfi Syahri Rangkuti
dr. Wijaya Taufik Tiji
dr. Ritha Mariati Sembiring
dr. Deasy Hendriati

Agustus

I
II
III
IV

6
13
27

dr. Nining Gilang Sari


dr. Rona Hanani Simamora
dr. Muhammad Affandi

September

I
II
III
IV
V

3
10
17
24
28

dr. Dessy Mawar Zalia


dr. Deasy Hendriati
dr. Novi Prasanty
dr. Endah Tri Lestari
dr. Manahap C.F. Pardosi

Oktober

I
II
III
IV

8
15
22
29

dr. Novi Prasanty


dr. M. Affandi
dr. Rona Hanani Simamora
dr. Endah Tri Lestari

November

I
II
III
IV
I
II
III
IV

5
12
19
29
3
10
17
31

dr. Susiati
dr. Annisa Fransiska
dr. Arsusy Widyastuty
dr. Jeremias Poltak Sirait
dr. Reny Fransiska Barus
dr. Ritha Mariati Sembiring
dr. Nining Gilang Sari
dr. Rosa Yunilda

Januari

I
II
III
IV

7
14
21
28

dr. Nazli Mahnidasari Nasution


dr. Rona Hanani Simamora
dr. Endah Tri Lestari
dr. Catherine

Februari

I
II
III
IV

4
11
18
25

dr. Deasy Hendriati


dr. Novita Linda Akbar
dr. Trisna Marni
dr. Endah Tri Lestari

Maret

I
II
III
IV

4
11
18
25

dr. Novi Prasanty


dr. Susiati
dr. Catherine
dr. Manahap C.F. Pardosi

April

I
II
III
IV

8
15
22
29

dr. Trisna Marni


dr. Rona Hanani Simamora
dr. Agussyah Putra
dr. M. Affandi

Mei

I
II
III
IV

6
13
20
27

dr. Susiati
dr. Novita Linda Akbar
dr. Alfi Syahri Rangkuti
dr. Catherine

Juni

I
II

3
10

dr. Novita Linda Akbar


dr. Dessi Wahyuni

Desember

2013

23

III
IV

17
24

dr. Rona Hanani Simamora


dr. Gusri Girsang

dr. Reny Fransiska Barus


dr. Endah Tri Lestari
dr. Dessy Mawar Zalia
dr. Novi Prasanty
dr. Andi Syahputra Siregar

II
III
IV

1
8
15
22
29

Agustus

I
II
III
IV

12
19
26

dr. Rona Hanani Simamora


dr. Novi Prasanty
dr. Jeremias Poltak Sirait

September

I
II
III
IV

2
9
16
23

dr. Novita Linda Akbar


dr. Rosa Yunilda
dr. Catherine
dr. Gusri Girsang

Oktober

dr. Nining Gilang Sari


dr. Endah Tri Lestari
dr. Dessy Mawar Zalia
dr. Trisna Marni

II
III
IV

1
7
21
28

I
II
III
IV
I
II
III
IV
V

4
11
18
25
2
9
16
23
30

dr. Deasy Hendriati


dr. Annisa Fransiska
dr. M. Affandi
dr. Catherine
dr. Jeremias Poltak Sirait
dr. Reny Fransiska Barus
dr. Manahap C.F. Pardosi
dr. Nazli Mahnidasari Nasution
dr. Deasy Hendriati

Januari

I
II
III
IV

6
13
20
27

dr. Rona Hanani Simamora


dr. M. Affandi
dr. Deasy Hendriati
dr. Cindy Chias Arthy

Februari

I
II
III
IV

3
10
17
24

dr. Endah Tri Lestari


dr. Novi Prasanty
dr. Manahap C.F. Pardosi
dr. Novita Linda Akbar

Maret

I
II
III
IV

3
10
17
24

dr. Catherine
dr. Jeremias Poltak Sirait
dr. Trisna Marni
dr. Nining Gilang Sari

April

dr. Nazli Mahnidasari Nasution


dr. Cindy Chias Arthy
dr. Deasy Hendriati
dr. Novi Prasanty

II
III

1
7
14
21

IV
I
II
III
IV

28
5
12
19
26

dr. Manahap C.F. Pardosi


dr. Andi Syahputra Siregar
dr. Rosa Yunilda
dr. Arsusy Widyastuty
dr. Novita Linda Akbar

Juli

November

Desember

2014

Mei

24

Juni

I
II
III
IV
V

9
16
23
30

dr. M. Affandi
dr. Rona Hanani Simamora
dr. Nining Gilang Sari
dr. Endah Tri Lestari

Juli

I
II
III
IV

7
14
21
-

dr. Friska Gurning


dr. Endah Tri Lestari
dr. Cindy Chias Arthy
-

Agustus

I
II
III
IV

4
11
18
25

dr. Friska Gurning


dr. Jeremias Poltak Sirait
dr. Trisna Marni
dr. Catherine

September

dr. Rona Hanani Simamora


dr. Novita Linda Akbar
dr. Novi Prasanty
dr. Deasy Hendriati
dr. Manahap C.F. Pardosi

II
III
IV

1
8
15
22
29

Oktober

I
II
III
IV

7
14
20
27

dr. Friska Gurning


dr. Endah Tri Lestari
dr. Cindy Chias Arthy
dr. Trisna Marni

November

I
II
III
IV
I

3
10
17
24
1

dr. Friska Gurning


dr. Novita Linda Akbar
dr. Catherine
dr. Jeremias Poltak Sirait
dr. Rona Hanani Simamora

Desember
5.

Diskusi Multi Disiplin


REKAPITULASI JOINT CONFERENCE DENGAN DEPARTEMEN LAIN
DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
No.
1.

Hari
Senin

Tanggal
20-2-2012

2.

Senin

11-2-2013

3.

Senin

25-3-2013

4.

Senin

22-4-2013

5.

Senin

20-5-2013

6.

Senin

24-6-2013

7.

Senin

22-9- 2013

8.

Senin

13-10-2014

9.

Senin

10-11-2014

10.

Senin

24-10-2014

Acara
Joint conference SMF
Ilmu Penyakit Dalam
Joint conference SMF
Ilmu Penyakit Dalam
Joint conference SMF
Bedah Saraf
Joint conference SMF
Neurologi
Joint conference SMF
Ilmu Peny.Paru
Joint conference SMF
Ilmu Peny. Mata
Joint conference SMF
Cardiology
dan
Pembuluh Darah
Joint conference SMF
Bedah Digestive
Joint conference SMF
Bedah Saraf
Joint conference SMF

Judul
Gangguan psikotik akibat DM tipe II
Komorbiditas gangguan ansietas akibat gangguan trioid
Gangguan mental organik akibat cedera kepala
Gangguan iskemik pada stroke iskemik
Gangguan insomnia sekunder pada pasien emfisema
Gangguan depresi akibat cedera cornea
Gangguan mood akibat penyakit jantung koroner
Gangguan penyesuaian post op laparotomi appendik
Gangguan psikotik SOL
Depresi pasca stroke

25

11.

Senin

15-12-2014

12.

Senin

22-11-2014

5.2.

Neurologi
Joint conference SMF
Ilmu Peny.Paru
Joint conference SMF
THT

Gangguan depresif pada penderita kanker paru


Gangguan depresi akibat karsinoma nasofarig stadium
3 dan 4

Penilaian seluruh buku panduan/ buku modul/ logbook dalam satu tahun terakhir.

No.

Nama mata
kuliah/ Modul/
Logbook

Tidak ada/ ada perubahan


pada

Alasan

(1)
1

(2)
Buku
panduan
Program 2011

(3)

(4)
Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Buku
Panduan
Peraturan

Ada perubahan pada isi


mengenai peraturan rekruitmen
tenaga pendidik luar biasa Ilmu
Kedokteran Jiwa, revisi namanama staf pengajar dan revisi
panitia Brefet

Buku
Program
Evaluasi
Pendidikan

Ada perubahan pada prosedur


referat,
journal
reading,
prosedur penulisan tesis yang
disesuaikan dengan kurikulum
terbaru tahun 2013

A
da
Pe
ru
ba
ha
n
pa
da
Visi,Misi, Tujuan pendidikan.
Program Pendidkan Dokter
Spesialis-I Ilmu Kesehatan
MataFK USU, Tempat lahan
pendidikan untuk peserta
PPDS-I FK USU.
- M
ott
o:
di
ha
pu
s

Karena mengikuti
Perubahan
SK
Rektor
mengenai
staff pendidik dan
perubahan SK dari
Ketua Departemen
men menjadi SK
Ketua
Program
Studi
Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Status:
Baru/
Lama/
Hapus
(5)
Baru

Berlak
u
Mulai
Sem./T
h
(6)
SM-1 /
2015

Baru

SM-1 /
2015

Baru

SM-1 /
2015

26

Modul
Ketrampilan
Klinik
Dasar
Psikiatri

Ada perubahan pada isi


materi, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2105

Modul
Psikofarmaka

Ada perubahan pada


pada isi materi, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

Modul Kegawatdaruratan Psikiatri

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

Modul
Siklus
Kehidupan
Manusia

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

Modul
Psikopatologi
Dinamik

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

Modul Psikoterapi
Dinamik

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

27

10

Modul Gangguan
Psikiatri

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

11

Modul
Biologi

Psikiatri

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

12

Modul
Geriatri

Psikiatri

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

13

Modul
Psikiatri
Anak dan Remaja

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

14

Modul CBT

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

15

Modul
Analisis
Transaksional

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

16

Modul CLP

Ada perubahan pada


pada, jadwal

Karena Mengikuti
Perubahan
dari

Baru

SM-1 /
2015

28

pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

17

Modul
Psikiatri
Komunitas
dan
Psikiatri Budaya

Ada perubahan pada


pada, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

18

Rancangan
Pembelajaran
Modul
PPDS-I
Ilmu
Kesehatan
MataFK USU

Ada perubahan pada


pada isi materi, jadwal
pemberian kuliah,
waktu dan jumlah SKS

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

19

Logbook

Ada perubahan pada :


- Tahun pada Cover
- Isi : Small Group Discussion
Referat, Pertemuan Ilmiah
Internasional, Divisi Psikiatri
Adiksi,
Divisi
Psikiatri
Wanita,
Divisi
Psikiatri
Biologi, Divisi
PSikiatri
komunitas, Divisi Psikiatri
Psikoterapi, Divisi Psikiatri
Psikometri dan Divisi CLP.

Karena Mengikuti
Perubahan
dari
Katalog
Program
Pendidikan Profesi
Dokter
Spesialis
Ilmu
Kesehatan
Matadari Kolegium
Psikiatri Indonesia
2013

Baru

SM-1 /
2015

5.3 Pelayanan RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit


Kinerja pelayanan institusi dinilai berdasarkan indikator keberhasilan pelayanan yang dilakukan institusi
pendidikan baik di dalam institusi maupun di lahan pendidikan lainnya (RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit)
No.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
Total

5.4.

Jenis tindakan/ Operasi


(2)
RSUD Pirngadi Medan
RS. Haji Adam Malik Medan
RSUD Kota Cane
RUMKIT Putri Hijau
RS. Brimob Medan

Operasi/
tindakan
(3)
20
(a)=20

Jumlah
Morbiditas

Mortalitas

(4)
3258
1078
2750
376
270
(b)=7.732

(5)
3
1
2
(c)=6

Pelaksanaan pembimbingan karya tulis ilmiah yang diterapkan pada PS ini.

29

5.4.1 Jelaskan ada/tidaknya ketentuan tertulis di lingkungan Departemen ILMU KEDOKTERAN JIWA,
sosialisasi serta pelaksanaannya
Ketentuan tertulis karya tulis ilmiah Departemen Ilmu Kesehatan MataFK. USU mengacu pada:
1. Buku Panduan Penulisan Tesis Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran USU 2006.
2. Pedoman penulisan usulan penelitian dan tesis program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran
Jiwa. USU 2014. (Buku dalam pencetakan)
1.

USULAN PENELITIAN
Bagian Awal:
Halaman depan:
USULAN PENELITIAN
Hari dan tanggal usulan penelitian
Judul usulan penelitian dalam huruf kapital, jika judulnya panjang susunannya seperti piramida
terbalik
Lambang fakultas kedokteran berbentuk bundar dengan diameter 5,5 cm
Nama mahasiswa ditulis lengkap tanpa singkatan dan tanpa gelar sarjana
Nama pembimbing ditulis lengkap tanpa singkatan beserta gelar
Instansi yang dituju ialah Program Magister Kedokteran KlinikPpds-I Program Studi Kedokteran
JiwaFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan
Tahun pengajuan usulan penelitian diletakkan dibawah kata Medan

Bagian Utama:
Judul
BAB I Pendahuluan

Latar belakang
Rumusan Masalah
Hipotesis
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka

Kerangka Teori
Kerangka Konseptual

BAB III Metode Penelitian

Desain
Tempat dan waktu
Populasi dan sampel
Subjek dan cara pemilihan sampel
Besar sampel
Kriteria inklusi dan eksklusi
Persetujuan/ Informed consent
Etika Penelitian
Alur penelitian
Cara kerja
Identifikasi variabel
Definisi operasional
Kerangka operasional
Rencana pengolahan dan analisis data

30

Daftar Rujukan
Lampiran

Bagian Akhir:
Daftar rujukan harus disertakan dengan sistem Vancouver. Penulisan harus cermat termasuk untuk
spasi dan tanda baca huruf biasa dan kapital dan seterusnya.
Dalam lampiran disertakan:

Jadwal penelitian dalam bentuk tabel


Anggota penelitian
Riwayat hidup peneliti
Rencana anggaran penelitian dan bila perlu sumber pendanaannya
Surat persetujuan setelah penjelasan (PSP)/ informed consent dari subjek penelitian
Data subjek penelitian
Formulir/ kuisioner
Dummy table

2. Hasil Penelitian
Bagian Awal:
Halaman depan:
HASIL PENELITIAN
Hari dan tanggal hasil penelitian
Judul Hasil penelitian dalam huruf kapital, jika judulnya panjang susunannya seperti piramida
terbalik
Nama mahasiswa ditulis lengkap tanpa singkatan dan tanpa gelar sarjana
Lambang fakultas kedokteran berbentuk bundar dengan diameter 5,5 cm
Instansi yang dituju adalah PPDS-I Ilmu Kesehatan MataFakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Medan
Tahun penyelesaian hasil penelitian diletakkan dibawah kata Medan

Bagian Utama:
Judul
Abstrak
BAB I Pendahuluan

Latar belakang
Rumusan Masalah
Hipotesis
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka

Kerangka Teori
Kerangka Konseptual

BAB III Metode Penelitian

Desain
Tempat dan waktu
Populasi dan sampel
Subjek dan cara pemilihan sampel
Besar sampel
Kriteria inklusi dan eksklusi

31

Persetujuan/ Informed consent


Etika Penelitian
Alur penelitian
Cara kerja
Identifikasi variabel
Definisi operasional
Kerangka operasional
Rencana pengolahan dan analisis data

BAB IV Hasil penelitian


BAB V Pembahasan
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Daftar Rujukan
Lampiran

Bagian Akhir:
Daftar rujukan harus disertakan dengan sistem Vancouver. Penulisan harus cermat termasuk untuk
spasi dan tanda baca huruf biasa dan kapital dan seterusnya.
Dalam lampiran disertakan:

Jadwal penelitian dalam bentuk tabel


Anggota penelitian
Riwayat hidup peneliti
Rencana anggaran penelitian dan bila perlu sumber pendanaannya
Surat persetujuan setelah penjelasan (PSP)/ informed consent dari subjek penelitian
Data subjek penelitian
Persetujuan dari Komite etik penelitian kesehatan Sumatera Utara
Formulir/ kuisioner
Data/ bukti hasil penelitian

3. Tesis
Bagian Awal:
1. Halaman Sampul depan:
Judul Hasil penelitian dalam huruf kapital, jika judulnya panjang susunannya seperti piramida
terbalik
TESIS
Nama mahasiswa ditulis lengkap tanpa singkatan dan tanpa gelar sarjana
Nomor CHS
Lambang fakultas kedokteran berbentuk bundar dengan diameter 5,5 cm
Tesis Magister: Instansi yang dituju adalah Program magister Kedokteran klinik Departemen Ilmu
Kesehatan MataFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan
Tesis Akhir: Instansi yang dituju adalah Program pendidikan dokter spesialis-I Departemen Ilmu
Kesehatan MataFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan
Tahun penyelesaian tesis diletakkan dibawah kata Medan
2. Halaman sampul dalam
Halaman ini sesuai dengan halaman sampul depan, tetapi diatas kertas putih sesuai ketentuan tanpa
logo fakultas kedokteran.
3. Halaman penetapan panitia penguji
4. Halaman ucapan terima kasih
5. Daftar isi
6. Daftar tabel
7. Daftar Gambar
8. Daftar singkatan dan tanda
9. Abstrak

32

Bagian Utama:
BAB I Pendahuluan

Latar belakang
Rumusan Masalah
Hipotesis
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka

Kerangka Teori
Kerangka Konseptual

BAB III Metode Penelitian

Desain
Tempat dan waktu
Populasi dan sampel
Subjek dan cara pemilihan sampel
Besar sampel
Kriteria inklusi dan eksklusi
Persetujuan/ Informed consent
Etika Penelitian
Alur penelitian
Cara kerja
Identifikasi variabel
Definisi operasional
Kerangka operasional
Rencana pengolahan dan analisis data

BAB IV Hasil penelitian


BAB V Pembahasan
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Daftar Rujukan
Lampiran

Bagian Akhir:
Daftar rujukan harus disertakan dengan sistem Vancouver. Penulisan harus cermat termasuk untuk
spasi dan tanda baca huruf biasa dan kapital dan seterusnya.
Dalam lampiran disertakan:

Jadwal penelitian dalam bentuk tabel


Anggota penelitian
Riwayat hidup peneliti
Rencana anggaran penelitian dan bila perlu sumber pendanaannya
Surat persetujuan setelah penjelasan (PSP)/ informed consent dari subjek penelitian
Data subjek penelitian
Persetujuan dari Komite etik penelitian kesehatan Sumatera Utara
Formulir/ kuisioner
Data/ bukti hasil penelitian

Prosedur Persiapan Esai/Proposal Penelitian

33

1.
2.
3.
4.

Usulan Esai/Proposal penelitian diajukan kepada Ketua Program Studi (KPS).


KPS melakukan rapat bersama seluruh staf untuk mendapat koreksi, masukan-masukan dan persetujuan.
Sesudah proposal penelitian disetujui, KPS menentukan Pembimbing I dan II dari Divisi/Modul atau
cabang ilmu terkait.
Melapor ke Sekretaris Program Studi (SPS) untuk dibuatkan jadwal tampilan proposal penelitian.

Sumber Judul
1. Diajukan oleh peserta sendiri dengan persetujuan KPS
2. Diperoleh dari :
2.1. Divisi/Modul/Sub Cabang Ilmu
2.2. Peserta sendiri
2.3. Staf PENGAJAR
Cara Penyajian
1. Penyajian disampaikan dengan mempergunakan software presentasi power point
2. Waktu penyajian 15 menit, dilanjutkan dengan diskusi 30 menit.
Penyajian Laporan Hasil Penelitian Nasional/ Internasional
1. Konsep Naskah Laporan Penelitian
1.1. Dalam menyusun naskah, perlu berkonsultasi dengan Pembimbing I dan II
1.2. Konsep naskah yang telah selesai, diajukan kepada Pembimbing I dan II untuk dikoreksi.
1.3. Naskah untuk penelitian akhir/tesis akan diacarakan dalam Presentasi Pendahuluan untuk
mendapat masukan-masukan dan perbaikan-perbaikan.
1.4. Naskah yang sudah dipresentasikan dalam laporan hasil penelitian sesegera mungkin
diperbaiki/direvisi sesuai dengan hasil diskusi dengan pembimbing 1 dan 2.
1.5. Naskah yang sudah direvisi, dimintakan persetujuan untuk presentasi nasional/ internasional kepada
KPS.
2. Konsep Naskah Tesis
2.1. Dalam menyusun naskah, perlu berkonsultasi dengan Pembimbing I dan II
2.2. Konsep naskah yang telah selesai, diajukan kepada Pembimbing I dan II untuk dikoreksi.
2.3. Naskah yang telah dikoreksi dan disetujui, ditandatangani oleh Pembimbing Idan II
2.4. Naskah untuk penelitian akhir/tesis akan diacarakan dalam Presentasi Pendahuluan untuk
mendapat masukan-masukan dan perbaikan-perbaikan.
2.5. Naskah yang sudah diperbaiki sesuai dengan hasil/masukan dari rapat penelitian harus dimintakan
persetujuan dan ditandatangani kembali olehPembimbing.
2.6. Naskah yang telah ditandatangani tersebut diserahkan kepada KPS/SPS untuk diprogramkan dalam
Ujian Paper Akhir/Tesis.
2.7. Naskah yang sudah dipresentasikan dalam Ujian Paper Akhir/Tesis sesegera mungkin
diperbaiki/direvisi sesuai dengan hasil diskusi dalam Ujian Paper.
2.8. Naskah yang sudah direvisi, dimintakan persetujuan dan ditandatangani kembali olehPembimbing,
Penilai/Penguji dan KPS.
2.9. Naskah akhir yang sudah ditandatangani, selanjutnya dijilid sesuai dengan aturan yang berlaku di
Universitas Sumatera Utara dan diperbanyak sejumlah 10 kali (penguji dan pembimbing 5, untuk
TKP ppds 1, perpustakaan 1, Departemen 1, Prodi 1 dan yang bersangkutan 1).

A. Pelaksanaan pembuatan tesis dilakukan oleh para peserta program studi dengan arahan
pembimbing pada tiap tahap penelitian. Pembimbing mengajukan laporan tertulis kepada
koordinator penelitian Departemen Ilmu Kesehatan MataFK USU dengan tembusan
kepada ketua/sekretaris program studi jika:
- Dianggap perlu melakukan perubahan/perbaikan dalam pelaksanaan penelitian yang
dilakukan melalui rapat antara pembimbing Departemen Ilmu Kesehatan MataFK
USU dan KPS/SPS
- Penelitian telah diselesaikan oleh peserta dalam batas waktu yang ditentukan untuk
dijadwalkan oleh KPS/SPS Departemen Ilmu Kesehatan MataFK USU kepada
panitia ujian tesis.
B. Panitia ujian tesis dibentuk setelah ada laporan tertulis dari pembimbing yang menyatakan telah selesainnya
naskah tesis. Panitia ini dibentuk oleh kepala bagian dan koordinator penelitian yang terdiri dari kepala bagian,
koordinator ilmiah, kepala staf sub

34

bagian yang terlibat penelitian dan ketua/sekretaris program studi sebagai saksi. Bila diperlukan masih dapat
ditambah staf pengajar lain. Panitia diberi waktu untuk menelaah
laporan penelitian

5.5.4.2.Tuliskan nama-nama dosen yang menjadi pembimbing karya tulis ilmiah dan jumlah peserta didik
bimbingan pada satu tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.
NO
(1)
1

Nama Dosen
(2)
Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ), Sp.KJ

Prof. Bahagia Loebis, Sp.KJ(K)

dr. Harun T. Parinduri, Sp.KJ(K)

dr. Mustafa M. Amin, M.Ked(KJ), M.Sc,


Sp.KJ(K)

dr. Vita Camellia, M.Ked(KJ), Sp.KJ

dr. M. Surya Husada, M.Ked(KJ), Sp.KJ

dr. Dapot P. Gultom, Sp.KJ, M. Kes

Jenjang
Pendidikan
terakhir
(3)
S1
Sp1
S2
SpK
S3
S1
Sp1
SpK
S1
Sp1
SpK
S1
Sp1
S2
SpK
S1
Sp1
S2
S1
Sp1
S2
S1
Sp1
S2

Jumlah peserta didik


(4)
7

8
2
7

7
7
2

Jumlah rata-rata peserta didik perdosen pembimbing karya tulis ilmiah adalah 2,57
5.5 Sistem Supervisi dan Evaluasi
5.5.1 Jelaskan sistem monev kurikulum untuk menjamin terlaksananya program pendidikan
sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. (ketersediaan logbook dihapus, karena lebih cocok
masuk ke dalam komponen 5.5.2)
Mekanisme monitoring kurikulum dimulai sejak awal sebelum perkuliahan dilaksanakan melalui rapat
koordinasi semester untuk mengetahui kesiapan pelaksanaan perkuliahan dengan mengecek kelengkapan
Rencana Proses Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS atau silabus). Monitoring kehadiran dosen
dengan melihat daftar hadir dosen pada saat mengajar dan dievaluasi sebanyak minimal dua kali dalam
satu semester. Sedangkan untuk memonitor kehadiran mahasiswa dapat dilihat dari daftar hadir proses
belajar mengajar dan monitoring materi perkuliahan dengan membandingkan daftar materi rekapitulasi
mengajar dan RPKPS. Pada akhir semester dilakukan evaluasi proses pembelajaran sesuai instrumen
evaluasi pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh Prodi IKJ FK USU untuk menilai kesesuaian
tujuan pembelajaran, penggunaan media, materi dan tingkat kesulitan memahami materi, yang dilakukan
dengan:
1. Pengisian kuesioner ke peserta didik

35

2.
3.

Pengisian kuesioner ke staf pengajar


Pengisian kuisioner ke pasien / keluarga pasien

5.5.2 Jelaskan sistem supervisi terhadap peserta didik untuk menjamin terlaksananya program pendidikan
sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah bimbingan per tahundan
ketersediaan logbook.
1.
Supervisi di setiap ruangan dan divisi
Masing-masing supervisi dan divisi membuat modul dan rancangan pembelajaran modul serta GBPP dan
SAP. Modul dan GBPP yang telah dibuat akan di sah kan oleh Ketua Program Studi. Dosen suprvisi dan
divisi menjalankan semua tugasnya sesuai dengan yang tertera di buku Panduan Peraturan.Pada setiap RS
pendidikan utama ataupun RS afiliasi dan satelit mempunyai pembimbing lapangan dalam membimbing,
memonitoring dan mengevaluasi peserta didik dalam menjalani tugas pelayanan poli seuai dengan
penempatan peserta didik sesuai masing-masing divisi yang telah ditetapkan oleh Ketua Program Studi
seperti yang tercantum dalam standar 2 (dua) dan 4 (emat). Untuk memajukan mutu pendidikan dan
pelayanan setiap divisi menjalin sistem terintegrasi dengan melibatkan dan menjalin kerjasama dengan
supervisi dan divisi dari Prodi lain sesuai dengan yang tercantum dalam standar 2 (dua) dan 4 (empat).
2.
Pembimbing akademik yang telah ditentukan untuk setiap peserta didik
Masing-masing peserta didik per semester telah ditentukan dosen pembimbing akademik sebagai dosen
yang mendampingi dan membantu setiap peserta didik selama menjalani pendidikan. Dosen pembimbing
akademik juga bertugas dalam hal konseling peserta didik apabila peserta didik memiliki masalah
akademis, masalah yang berhubungan dengan pelanggaran tata tertib akademis maupun dalam hal
pelanggaran etika dan norma-norma sosial.
Daftar nama dosen pembimbing akademis di masing-masing semester :
dr. Andrew Hadi
: dr. H. Harun T. Parinduri, Sp.KJ(K)
dr. Suniaty Lumbantoruan
: dr. H. Harun T. Parinduri, Sp.KJ(K)
dr. Friska Gurning
: dr. M. Surya Husada, M.Ked(KJ), Sp.KJ
dr. Cindy Cias Arthy
: dr. Mustafa M. Amin, M.Ked(KJ), MSc, Sp.KJ(K)
dr. Novita Linda Akbar
: DR. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ), Sp.KJ(K)
dr. Trisna Marni
: DR. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ), Sp.KJ(K)
dr. Cathrine
: DR. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ), Sp.KJ(K)
dr. Novi Prasanty
: dr. Mawar G. Tarigan, Sp.KJ
dr. Deasy H
: dr. Mawar G. Tarigan, Sp.KJ
dr. M. Affandi
: dr. Mawar G. Tarigan, Sp.KJ
dr. Manahap C.F. Pardosi
: dr. Mawar G. Tarigan, Sp.KJ
dr. Rona Hanani S
: dr. Mawar G. Tarigan, Sp.KJ
dr. Endah Tri Lestari
: dr. Mawar G. Tarigan, Sp.KJ
dr. Poltak J. Sirait
: dr. Vita Camellia, M.Ked(KJ), Sp.KJ
dr. Nazli MahdinaSari Nst
:
: dr. Dapot P. Gultom, Sp.KJ, M.Kes
dr. Nining Gilang Sari
: dr. Dapot P. Gultom, Sp.KJ, M.Kes
dr. Rosa Yunilda
: dr. Dapot P. Gultom, Sp.KJ, M.Kes
dr. Arsusi W
: dr. Dapot P. Gultom, Sp.KJ, M.Kes
dr. Andi Sahputra S
: dr. Dapot P. Gultom, Sp.KJ, M.Kes
dr. Dessi Wahyuni
: dr. Freddy S. Nainggolan, Sp.KJ
dr. Ritha M. Sembiring
: dr. Freddy S. Nainggolan, Sp.KJ
dr. Renny F. Barus
: dr. Freddy S. Nainggolan, Sp.KJ
dr. Susiati
: dr. Freddy S. Nainggolan, Sp.KJ
dr. Annisa F
: dr. Freddy S. Nainggolan, Sp.KJ
dr. Dessy M. Zalia
: dr. Freddy S. Nainggolan, Sp.KJ
dr. Gusri Girsang
: dr. Vera R.B. Marpaung, Sp.KJ, M.Kes
dr. Endang S. Rahayu
: Prof. dr. H. M. Joesoef Simbolon, Sp.KJ(K)
dr. M. Yusuf
: Por. dr. Bahagia Loebis, Sp.KJ(K)
3.
Pembimbing penulisan karya tulis dan karya ilmiah
Setiap peserta didik yang akan menulis karya tulis dan karya ilmiah mempunyai dosen pembimbing yang
bertugas membimbing dan memberikan masukan kepada peserta didik selama masa pengerjaan penulisan
karya tulis dan karya ilmiah tersebut. Dosen pembimbing juga akan memberikan penilaian dan masukan
akhir pada saat karya tulis dan karya ilmiah tersebut di presentasikan. Setiap peserta didik dalam menjalani
setiap stase / divisi akan membuat karya tulis dan karya ilmiah sesuai dengan judul yang telah ditentukan.
Dosen pembimbing yang bertugas akan diangkat atas persetujuan Ketua Program Studi.

36

5.5.3 Jelaskan sistem evaluasi peserta didik dan kriteria kelulusan (yang terukur) untuk menilai kompetensi
peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, keterampilan, dan perilaku. Jelaskan pula keberadaan
dokumennya.
TAHAP KUALIFIKASI
1.1 TUJUAN
Untuk menentukan apakah peserta dapat melanjutkan pendidikan dokter spesialis Ilmu Kedokteran sesudah
melewati masa orientasi selama 6 bulan. Apabila peserta dianggap tidak mampu melewati tahapan tersebut maka
dapat dianjurkan untuk memilih program studi lain yang lebih sesuai.
1.2 BAHAN PENILAIAN
Yang dinilai pada tahap ini adalah :
1. Kemampuan pemahaman pengetahuan teori dasar Psikiatri
2. Kemampuan/ keterampilan dasar dalam proses diagnostik menghadapi pasien.
3. Sikap profesional dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
1.3 CARA PENILAIAN:
1. Ujian tulis dan atau lisan tentang teori dasar dan teori keahlian dasar yang telah
diajarkan.
2. Ujian keterampilan dasar dalam pemeriksaan/ assessment (proses diagnostik)
3. Pengamatan perilaku dalam pelaksanaan kegiatan ilmiah/ klinik sehari-hari.
1.4 PELAKSANAAN :
Penilaian dilakukan oleh KPS, SPS, tim penilai yang ditunjuk serta tutor dan pembimbing di
klinik Psikiatri.
2.PENILAIAN TAHAPAN
2.1 TUJUAN
Untuk menentukan apakah peserta telah mampu mencapai taraf kompetensi tahapan
sebelumnya untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya.
2.2 BAHAN PENILAIAN
Yang dinilai adalah :
1. Pengetahuan mata ajaran yang telah diajarkan di tahap yang bersangkutan
2. Keterampilan dalam melakukan assessment diagnostik dan terapi
3. Sikap profesional peserta dalam melakukan tugas sehari-hari.
4. Kelengkapan buku log.
2.3 CARA PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan :
1. Ujian tulis dan lisan.
2. Ujian pasien, termasuk penulisan status psikiatrik yang lege artis.
3. Penilaian kegiatan ilmiah dan klinik sehari-hari (CBD, Mini PAT, OSCE, Mini- CEX)
4. Penilaian konduite sehari-hari (Portofolio)
2.4 PELAKSANAAN
Ujian tulisan dan lisan dilaksanakan setiap akhir semester dengan topik sesuai dengan
standard pendidikan profesi psikiatri.
Pelaksanaan penilaian dilakukan setiap 6x dalam satu tahun oleh KPS dan Tim
Penguji yang telah ditentukan. yang meliputi :
- Mini-CEX

: Dilakukan dua kali setiap bulannya yaitu setiap minggu kedua dan keempat
setiap bulannya
- CBD
: Dilakukan setiap tampil laporan kasus yaitu dua kali pada setiap hari Senin
- MINI-PAT
: Dilakukan setiap bulan pada hari senin dan kamis minggu kedua.
- DOPS : Dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh peserta didik stase bangsal
- OSCE : Dilakukan setiap tiga bulan yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober
- Portofolio
: Dilakukan setiap dua bulan yaitu bulan Februari, April, Juni, Agustus,
Oktober, Desember,
3. PENILAIAN AKHIR
Tujuan

37

Untuk menentukan apakah peserta telah mencapai taraf kompetensi umum dan khusus
dari seluruh tahapan pendidikan Psikiatri.
Rangkaian pelaksanaan penilaian akhir terdiri dari :
1. Ujian Penelitian
2. Ujian laporan kasus akhir
3. Ujian Nasional
3.1 BAHAN PENELITIAN
Yang dinilai adalah :
1. Pengetahuan peserta mengenai bidang Ilmu Kedokteran Jiwa
2. Keterampilan assessment dan penatalaksanaan pasien Psikiatrik secara eklektik
holistik.
3. Kemampuan memecahkan masalah-masalah Psikiatri secara ilmiah.
4. Laporan penelitian.
5. Sikap profesional
6. Buku log.
3.1.1 CARA PENILAIAN
Penilaian akhir dilakukan dengan cara :
1. Ujian tulis dan lisan
2. Ujian pasien
3. Ujian penelitian
4. Sikap profesional dalam melaksanakan kegiatan ilmiah dan klinik sehari-hari.
3.1.2 PELAKSANAAN
Ujian penelitian dilaksanakan oleh pusat studi yang terkait, dengan membentuk tim penguji
yang terdiri dari NBE staf penilai dan penguji tamu bidang ilmu yang terkait.
Ujian Nasional, dilakukan oleh tim penguji yang ditunjuk oleh Komisi NBE (National Board
Examination) Kolegium Psikiatri Indonesia, setelah peserta PPDS I telah lulus ujian
Penelitian dan ujian kasus akhir dari pusat studi setempat.
3.2 PEMBACAAN JURNAL
Pembacaan jurnal dilakukan oleh setiap PPDS dari yang junior hinga PPDS madya. Pembacaan jurnal dilakukan
setiap hari rabu, dilakukan pada ruang pertemuan Schneider Gedung Pendidikan Lt. II RSJ. Prof. M. Ildrem.
Pembacaan Jurnal ini dilakukan dengan penyajian dan tanya jawab yang keseluruhannya dalam bahasa inggris.
Jurnal yang dibacakan merupakan jurnal yang telah ditentukan judulnya dan merupakan jurnal yang terbaru
dalam bidang psikiatri. Pembacaan jurnal ini telah dilaksanaan sejak tahun 1986, dimana setiap PPDS wajib
melakukan pembacaan jurnal sebanyak sepuluh jurnal dalam program pendidikannya. Sejak tahun 2010, terjadi
perubahan dalam jumlah jurnal yang harus dibaca, yaitu sebanyak lima jurnal. Hal ini disesuaikan dengan
kurikulum inti yang baru.
3.2.1 PENILAIAN
Penilaian pembacaan jurnal dilakukan oleh pembimbing dan para supervisor yang
datang menghadiri pembacaan jurnal tersebut. Penilaian dilakukan langsung pada hari yang
bersangkutan dan langsung dirata-ratakan dan dimasukkan dalam data komputer. Adapun
hal-hal yang dinilai meliputi :
1. Penguasaan materi
2. Isi materi
3. Jawaban materi
4. penampilan peserta yang mencakup penyajian presentasi
5. Lain-lain seperti ketepatan waktu presentasi
3.2.2 KELULUSAN
PPDS dianggap telah selesai menyajikan pembacaan jurnalnya apabila rata-rata nilai
yang diperoleh 70 (lebih besar atau sama dengan 70)
3.3 LAPORAN KASUS
Setiap PPDS dalam program pendidikannya wajib membuat 10 laporan kasus dimana

38

diantaranya terdapat 6 laporan kasus yang telah ditentukan topiknya dan 4 laporan kasus baru yang langsung
diwawancara di depan penguji. Pembuatan laporan kasus ini dilakukan sejak PPDS junior hingga madya dan
pembuatan laporan kasus baru yang diwawancara di depan dilakukan oleh PPDS senior.
Pembuatan laporan kasus ini dilakukan PPDS dibawah bimbingan seorang psikiater (supervisor). Prosedur
laporan kasus psikiatri meliputi kegiatan wawancara, pemeriksaan status mental,dan terapi. Dalam Prosedur
laporan kasus juga mempergunakan alat psikometrik meliputi penggunaan alat ukur Hamilton Rating Scale forAnxiety, Hamilton Rating Scale for -Deppression, Positive And Negative Symptom Scales , Young Mania Rating
Scale ,BecksDepression Inventory , Panic Disorders Severity Scales, Brief Psychotic Rating Scales,Montgomery
Asberg Depresion Rating Scales, Pittsburg Sleep Quality Index yang aplikasinya digunakan pada saat melakukan
pemeriksaan pasien yang berada di poli psikiatri atau bangsal. Minnesota Multiphasic Personality Inventory
merupakan suatu pemeriksaan yang digunakan bagi para calon legislatif, penerimaan calon pegawai negeri sipil
3.3.1 PEMBACAAN LAPORAN KASUS
Pembacaan laporan kasus dilakukan setiap hari senin dilakukan pada ruang pertemuan
Schneider gedung pendidikan dokter Lt. II RSJ. Prof. Ildrem.
3.3.2 PENILAIAN
Penilaian pembacaan laporan kasus dilakukan oleh pembimbing, dan dua orang penilai lainnya. Penilaian juga
dilakukan dengan CBD.
Penilaian dilakukan langsung pada hari yang bersangkutan dan langsung dirata-ratakan
dan dimasukkan dalam data komputer. Adapun hal-hal yang dinilai meliputi:
1. Penguasaan materi
2. Isi materi
3. Jawaban materi
4. penampilan peserta yang mencakup penyajian presentasi
5. Lain lain seperti ketepatan waktu presentasi
3.3.3 KELULUSAN
PPDS dianggap telah selesai menyajikan laporan kasus apabila rata-rata nilai yang diperoleh 70 (lebih besar
atau sama dengan 70)
3.4 REFERAT BESAR
PPDS tahap madya diwajibkan untuk membuat 2 (dua) buah referat besar bila telah menyelesaikan tugas-tugas
lain seperti journal reading, laporan kasus, dan referat.
3.4.1 PEMBACAAN REFERAT BESAR
Pembacaan referat besar dilakukan bila PPDS tahap madya telah menyelesaikan seluruh tugas sebelumnya
seperti laporan kasus, pembacaan jurnal dan referat. Banding referat besar dilakukan sebagai bentuk koreksi,
penilaian yang membandingkan antara referat besar yang telah dibuat oleh PPDS senior .
3.4.2 PENILAIAN
Penilaian dilakukan langsung pada hari yang bersangkutan dan langsung dirata-ratakan
dan dimasukkan dalam data komputer. Adapun hal-hal yang dinilai meliputi :
1. Penguasaan materi
2. Isi materi
3. Jawaban materi
4. penampilan peserta yang mencakup penyajian presentasi
5. Lain lain seperti ketepatan waktu presentasi
3.4.3 KELULUSAN
PPDS dianggap telah selesai menyajikan Referat Besarnya apabila memperoleh nilai 70 ( lebih besar atau
sama dengan 70)
3.5 PENELITIAN
Penelitian dilakukan sebanyak 3 ( tiga ) buah yang terdiri dari 1 (satu) buah untuk ditampilkan secara nasional, 1
(satu) buah untuk Internasional dan 1 (satu) untuk ditampilkan pada ujian akhir ( nasional). Pelaksanaannya
dilakukan pada saat residen tahap madya yang merupakan persyaratan program magister kedokteran klinis, dan
diikutsertakan dalam pertemuan ilmiah tahunan ilmu Kesehatan Mataserta bila telah menyelesaikan penelitian
tersebut maka dapat melanjutkan ke tahap senior, dan menyelesaikan tesis akhir di profesi. Publikasi nasional
minimal satu penelitian dan publikasi internasional minimal 1 penelitian untuk syarat NBE.

39

3.6 TESIS
Tesis dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, saat akan menyelesaikan program Magister kedokteran klinis dan
program pendidikan dokter spesialis kedokteran jiwa. Presentasi ilmiah nasional dilakukan minimal 2 (dua) kali
selama mengikuti pendidikan spesialis kedokteran jiwa.
3.6.1 PANDUAN TESIS
Tujuan : Menilai kemampuan PPDS untuk melaksanakan suatu penelitian ilmiah dan mengolahnya menjadi
suatu karya tulis, kemudian mempresentasikannya dan mempertahankan di depan sidang ilmiah.
A. Pelaksanaan pembuatan tesis dilakukan oleh para peserta program studi dengan arahan
pembimbing pada tiap tahap penelitian. Pembimbing mengajukan laporan tertulis kepada
koordinator penelitian Departemen Ilmu Kesehatan MataFK USU dengan tembusan
kepada ketua/sekretaris program studi jika:
- Dianggap perlu melakukan perubahan/perbaikan dalam pelaksanaan penelitian yang
dilakukan melalui rapat antara pembimbing Departemen Ilmu Kesehatan MataFK
USU dan KPS/SPS
- Penelitian telah diselesaikan oleh peserta dalam batas waktu yang ditentukan untuk
dijadwalkan oleh KPS/SPS Departemen Ilmu Kesehatan MataFK USU kepada
panitia ujian tesis.
B. Panitia ujian tesis dibentuk setelah ada laporan tertulis dari pembimbing yang menyatakan telah selesainnya
naskah tesis. Panitia ini dibentuk oleh kepala bagian dan koordinator penelitian yang terdiri dari kepala bagian,
koordinator ilmiah, kepala staf sub
bagian yang terlibat penelitian dan ketua/sekretaris program studi sebagai saksi. Bila diperlukan masih dapat
ditambah staf pengajar lain. Panitia diberi waktu untuk menelaah
laporan penelitian.
C. Ujian tesis dilaksanakan setelah peserta menyelesaikan semua kegiatan pendidikannya di
Program Studi Ilmu Kesehatan MataFK USU dengan pemberitahuan KPS/SPS. Ujian
dijadwalkan pada sidang terbuka
Ujian tesis dilakukan peserta dengan rincian sebagai berikut :
a. Penyajian lisan selama 30 menit
b. Rangkaian pertanyaan dan permasalahan dipimpin oleh ketua panitia ujian
c. Peserta memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh panitia penguji
d. Rapat panitia ujian untuk menentukan nilai
4. PROGRAM PROFESI
4.1 PELAKSANAAN DAN PENILAIAN HASIL UJIAN
Ujian tengah semester dan ujian semester diatur dan dijadwalkan sesuai dengan kalender akademik program
pasca sarjana USU penilaian hasil ujian setiap mata kuliah dilakukan oleh dosen berdasarkan nilai skill lab, tugas
terstruktur, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Penilaian hasil ujian diberikan dengan huruf A,
B+,B,C+,C dan F. Apabila seorang peserta mendapatkan nilai F untuk salah satu mata kuliah, berarti peserta
program profesi kedokteran klinik yang bersangkutan tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan studi.
4.2 PERHITUNGAN INDEKS PRESTASI DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF
Pada setiap akhir semester peserta program akan memperoleh Kartu Hasil Studi yang isinya berupa prestasi
peserta program profesi kedokteran klinik dalam semester yang baru selesai. Perhitungan hasil prestasi peserta
program profesi kedokteran klinik ditentukan oleh nilai ujian setiap mata kuliah yang diambil pada setiap
semester hasil penjumlahan nilai setiap mata kuliah untuk tiap semester disebut indeks prestasi semester dan
untuk seluruh semester yang telah diikuti disebut indeks prestasi kumulatif.
4.3 KLASIFIKASI KELULUSAN
- Memuaskan: IPK 3,00 3,49
- Sangat memuaskan: IPK 3,50 - 3,74
- Cum laude: IPK 3,75 4,00
5. UJIAN NASIONAL
Ujian nasional psikiatri dilakukan untuk mensetarakan dan menjaga baku mutu pendidikan dokter spesialis
Kesehatan Matadi Indonesia. Disamping itu, diharapkan dengan ujian nasional psikiatri dapat menumbuhkan
persaingan positif diantara pusat pendidikan psikiater

40

sehingga kualitas pendidikan dapat ditingkatkan. Ujian nasional psikiatri dilakukan di program studi pendidikan
dokter spesialis I dengan tim penguji yang terdiri dari 3( tiga) orang penguji, yaitu 2 (dua) penguji dari luar
( penguji tamu) sebagai ketua dan sekretaris tim penguji dan 1 (satu) orang penguji lokal sebagai anggota
(dianjurkan pembimbing penelitian atau pembimbing akakdemik).
Peserta ujian nasional psikiatri dapat mengikuti ujian nasional psikiatri bila :
- Telah lulus ujian lokal
- Telah mengikuti kongres/konferensi/ pertemuan ilmiah tahunan tingkat nasional dan
internasional masing-masing minimal 1(satu) kali.
- Pernah menyajikan makalah di pertemuan ilmiah tingkat nasional sebanyak 2( dua)kali.
Bahan atau materi ujian nasional meliputi ujian kasus baru, ujian kasus yang telah dipersiapkan dan ujian
penelitian dengan bobot masin-masing 40%, 40% dan 20%.
6. ALAT-ALAT PENILAIAN
6.1 CASE BASED DISCUSSION (CBD)
CBD merupakan borang latihan yang digunakan pada setting klinik untuk membantu pengajaran dan penilaian
kemampuan klinik. Nama lainnya adalah chart stimulated recall .
CBD dilakukan untuk menilai:
1. Penilaian klinis
2. Penarikan keputusan
3. Aplikasi dari pengetahuan medis
CBD dilakukan dengan menggunakan rekaman dan investigasi kasus dimana residen bertanggungjawab terhadap
kasus tersebut berdasarkan dialog antara residen dan supervisor (penilai) melakukan penilaian terhadap
pengetahuan, penilaian, dan alasan klinik residen.
Setting pasien dapat dilakukan pada pasien rawat jalan dan laporan kasus/presentasi. Kasus borang CBD
merupakan alat umpan balik kemudian borang CBD dimasukkan ke dalam portofolio residen dan merupakan
tugas dosen wali/pembimbing untuk menilainya
setiap akhir semester.
Konteks di tempat kerja
CBD bertujuan untuk merangsang residen dan supervisor/penilai untuk mengobservasi dan mempertimbangkan
segala aspek praktik yang dilakukan residen sehingga residen memperoleh tilikan yang adekuat terhadap setiap
tahap yang diperlukan residen. Tugas dosen pembimbing disini adalah menilai residen berdasarkan borang pada
portofolio pada akhir semester.
Penilaian dilakukan oleh :
1. Supervisor
2. Dosen pembimbing
3. Konsultan
4. Ketua Program Studi
5. Ahli dalam masalah klinik/kasus dan lebih baik bila tidak mengetahui kemampuan
residen sebelumnya sehingga penilaiannya bersifat objektif.
6.1.1 PENILAIAN
Hal-hal yang dinilai meliputi :
1. Pencatatan klinik
2. Penilaian klinik/diagnosis
3. Penilaian risiko/penatalaksanaan
4. Terapi medik
5. Penelusuran dan rujukan
6. Tindak lanjut/rencana perawatan
7. Profesionalisme
8. Membuat kompetensi klinik
9. Perawatan klinik secara keseluruhan
6.1.2 KELULUSAN
Penilaian kelulusan CBD, apabila PPDS mendapatkan nilai 70 ( lebih besar atau sama
dengan 70)
Pelaksanaan CBD dilakukan :
Setiap kali presentasi kasus yaitu pada setiap hari senin setiap minggunya

41

6.1.3 PENGGUNAAN CBD


Penggunaan CBD dilakukan sesuai dengan tahap residen dan Setiap borang menunjukkan kasus yang berbeda
dan setting yang berbeda dan dimasukkan dalam portofolio dan diharapkan Residen harus proaktif untuk
mendapatkan kasus agar bisa menyelesaikan
tahap diskusi kasus harus mendalam
6.2 MINI CLINICAL EVALUATION EXERCISE (MINI-CEX)
MINI-CEX digunakan untuk menilai kompetensi klinik residen dengan cara Observasi langsung saat PPDS
berinteraksi dengan pasien dan pembimbing memberikan Umpan balik untuk memperbaiki kompetensi.
Kompetensi yang dinilai
1. kemampuan wawancara medis
2. Kemampuan Pemeriksaan fisik/ Status mental
3. Kualitas Humanistik/Profesionnalisme
4. Keputusan Klinis/Diagnosis
5. Kemampuan Mengelola Pasien
6. Kemampuan Konseling
7. Organisasi/efisiensi
8. Kompetensi klinis keseluruhan
6.2.1 KELULUSAN
Penilaian kelulusan CBD, apabila PPDS mendapatkan nilai 70 ( lebih besar atau sama
dengan 70)
6.3 MINI PEER ASSESSMENT TOOLS (MINI PAT)
Mini PAT merupakan umpan balik yang berasal dari berbagai sumber dan penilaian
yang dilakukan secara menyeluruh yang diadopsi dari The Sheffield Peer Review
Assessment Tool ( SPRAT). The Sheffield Peer Review Assessment Tool ( SPRAT) telah diperpendek dengan
didasarkan pada validitas dalam hubungannya dengan kurikulum dan konteks lingkungan. Kuesioner pada mini
pat bersifat rahasia. Penilaian individual dibuat tanpa nama dan tidak tertutup terhadap peserta
6.3.1 PESERTA MINI-PAT
Semua PPDS I yang telah menjalani pendidikan lebih dari satu tahun.
Penilaian MINI PAT dilakukan oleh :
Supervisor yang terlatih harus dilibatkan
Satu orang Konsultan
Dua orang Perawat senior
Dua orang Trainer khusus atau dokter lainnya
Professional pelayanan kesehatan dari dua divisi yang berbeda
6.3.2 PENILAIAN
Hal-hal yang dinilai mencakup
kemampuan menegakkan diagnosis
kemampuan formulasi rencana tatalaksana
keterbatasan akan diri sendiri
kemampuan terhadap aspek psikososial dan penyakit
pemilihan dan penggunaan alat penunjang
kemampuan memanfaatkan waktu secara prioritas dan efektif
kemampuan akan kewajiban dokter dan kecakapan secara teknis
keinginan dan efektifitas ikut mendidik sesame peserta didik dan peserta didik profesi
lain
komunikasi dengan pasien
komunikasi dengan keluarga pasien
menghargai pasien akan haknya
komunikasi verbal dengan teman sejawat
komunikasi tertulis dengan teman sejawat
kemampuan memahami dan menilai konstribusi orang lain
keadaan yang dapat dicapai/ dipercaya
secara keseluruhan bagaimana penilaian terhadap peserta didik
6.4 OSCE ( OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION)
OSCE dilaksanakan sebanyak empat kali pertahun. Yang dilaksanakan pada bulan

42

Januari, April, Juli dan Oktober.


6.4.1 PESERTA OSCE
Semua PPDS I yang telah menjalani pendidikan lebih dari satu tahun.
6.4.2 PANITIA OSCE
Panitia OSCE merupakan para guru besar dan supervisor yang berada pada lingkup Program Studi Ilmu
Kesehatan MataFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Bahan yang diujikan pada OSCE
1. Anamnesis riwayat pemakaian alkohol
2. Anamnesis gejala-gejala mania
3. Melakukan Mini Mental State Examination
4. Anamnesis Waham
5. Menjelaskan manajemen gangguan afektif bipolar
6. Anamnesis riwayat serangan panik
7. Anamnesis halusinasi
8. Menilai efek samping ekstra piramidal
9. Menilai depresi
10. Menjelaskan skizofrenia
11. Anamnesis simtom gangguan obsesif-kompulsif
12. Penatalaksanaan agoraphobia
13. Tinjauan ulang pasien skizofrenia yang berobat jalan
14. Anamnesis riwayat penggunaan opiate
15. Anamnesis riwayat gangguan makan
16. Menjelaskan tentang obat anti demensia
17. Membedakan depresi dari demensia
18. Pemeriksaan kepribadian premorbid
19. Pemeriksaan risiko bunuh diri
20. Permintaan pemeriksaan EEG
21. Menyingkirkan depersonalisasi
22. Menjelaskan medikasi anti depresan
23. Pemeriksaan risiko penyakit puerperal
24. Pemeriksaan fisik pada alkoholisme
25. Pemeriksaan risiko kekerasan
26. Menjelaskan penatalaksanaan gangguan obsesif-kompulsif
27. Menyingkirkan simtom dukacita
28. Menjelaskan depresi post natal
29. Menjelaskan tentang terapi kognitif perilaku
30. Pemeriksaan depresi
6.4.3 PENILAIAN OSCE
Penilaian OSCE dilakukan oleh para guru besar dan supervisor yang berada pada lingkup Program Studi Ilmu
Kesehatan MataFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
6.4.4 KELULUSAN OSCE
Batas nilai kelulusan untuk setiap pos bagi setiap peserta adalah 80 % (lebih besar atau sama dengan 80) dan
bila pencapaian setiap peserta dibawah 80 %, maka peserta di anggap tidak lulus. Peserta yang
tidak lulus di atas tiga pos diwajibkan mengulangi OSCE.
Catatan : Jika ada hal-hal yang kurang jelas lihat buku Kurikulum Pendidikan atau Sepervisor yang
mengadakan tatap muka
6.5 DOPS (DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL)
6.5.1 PESERTA DOPS
Semua PPDS I yang menjalani stase bangsal
6.5.2 PENILAIAN DOPS
Penilaian DOPS dilakukan oleh supervisor yang berada pada lingkup Program Studi
MataFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
6.5.3 KELULUSAN DOPS
Penilaian kelulusan DOPS, apabila PPDS mendapatkan nilai 70 ( lebih besar atau sama
dengan 70)

Ilmu Kesehatan

43

6.6 Ujian Operasi


operasi yang rutin dilakukan adalah operasi katarak dengan menilai tahapan : Persiapan Pra bedah,
Insisi dan Hemostasis,
Kapsulotomi,
Ekspresi Nukleus/ Nucleus Removal,
Implantasi Lensa Intra Okular, Irigasi Aspirasi, Penutupan Luka Operasi, Paska Bedah dan Medikasi.

Tahapan

5.6 Upaya Peningkatan Suasana Akademik.


Berikan gambaran yang jelas mengenai upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif
di lingkungan PS, khususnya mengenai hal-hal berikut.
5.6.1

Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan


mimbarakademik), ketersediaan dokumen dan konsistensi pelaksanaannya.

Kebebasan akademik di Program Studi Ilmu Kesehatan MataFK-USU dijamin pelaksanaan dan
keberlangsungannya dengan adanya Pedoman Etika Akademik dalam Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Tridharma Perguruan Tinggi USU. Kebebasan akademik di Program Studi Ilmu Kesehatan MataFK-USU adalah
kebebasan yang dimiliki oleh anggota sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan
pendidikan/pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian secara bertanggung
jawab dan mandiri berdasarkan otonomi keilmuan. Kebebasan akademik di Program Studi Ilmu Kesehatan
MataFK-USU secara jelas dicantumkan dalam Buku Etika Akademik dan Tata Laku Sivitas Akademika dalam
Menyelenggarakan Tridharma Universitas USU yang di dalamnya memuat hak dan kewajiban serta etika
sivitas akademika dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
Sivitas akademika Program Studi Ilmu Kesehatan MataFK-USU wajib menjunjung etika akademik Program
Studi Ilmu Kesehatan MataFK-USU serta menjaga nama baik dan kehormatan Program Studi Ilmu Kesehatan
MataFK-USU baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus. Sivitas akademika dalam melaksanakan
kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik harus selalu memelihara dan mengembangkan karsa,
cipta dan karya dengan semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial berdasarkan silih asah, silih asih dan
silih asuh.
Beberapa butir dalam aspek pendidikan/pembelajaran, sivitas akademika Program Studi Ilmu Kesehatan
MataFK-USU bebas mengembangkan kemampuannya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pelaksanaan pengajaran/pembelajaran secara transparan, mandiri dan bertanggung jawab sesuai disiplin ilmu
Kedokteran Jiwa.
Pelaksanaan dari upaya Program Studi Ilmu Kesehatan MataFK-USU untuk menjamin kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan diantaranya adalah:
- Menyelenggarakan berbagai kegiatan seminar akademik di tingkat program studi, fakultas , dan di tingkat
universitas.
- Menyelenggarakan berbagai kegiatan seminar/simposium nasional.
- Mendorong para dosen untuk mempublikasikan hasil penelitiannya dalam berbagai media dan forum
ilmiah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
- Program Studi Ilmu Kesehatan MataFK-USU menyediakan insentif untuk menulis buku, jurnal ilmiah
internasional, media massa nasional/internasional,
- Mengadakan berbagai pelatihan dan pendampingan penulisan jurnal ilmiah untuk publikasi internasional,
- Kuliah umum,
- HAKI dan patent.
5.6.2
NO
1.
2.

Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang memungkinkan
terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika.
Sarana
dan Rumah
RS
Jiwa RSUP H. RS Pirngadi RS
RS
Haji
Prasarana
Sakit USU
Prof.
M. Adam
Brimob
Medan
Ildrem
Malik
Ruang Seminar
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Ruang
Diskusi 4 Unit
2 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Kecil

44

3.
4.
5.

Ruang Dosen
5 Unit
3 Unit
4 Unit
2 Unit
1 Unit
Perpustakaan
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Ruang
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Administrasi
Setiap tempat dilengkapi dengan pendingin ruangan dan peralatan multimedia seperti proyektor
internet.
5.6.3
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

1 Unit
dan fasilitas

Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas) untuk
menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, penelitian bersama, dll.).
Nama Kegiatan
Tinjauan Pustaka
Journal Reading
Laporan Kasus
MINI-CEX
MINI-PAT
Penyuluhan
Penelitian
Olahraga
Kepanitiaan Acara

Wajib
Wajib
Wajib
Wajib
Wajib
Wajib
Wajib
Tidak Wajib
Tidak Wajib

Dalam Kelas
Dalam Kelas
Dalam Kelas
Luar Kelas
Luar Kelas
Luar Kelas
Luar Kelas
Luar Kelas
Luar Kelas

5.6.4Jelaskan upaya pengembangan perilaku profesional yang mencakup aspek: (1) etika kedokteran, (2)
kemampuan kerjasama dalam tim, dan (3) hubungan dokter-pasien. Jelaskan pula keberadaan
panduan serta konsistensi pelaksanaannya.
Kebijakan mengenai perilaku kecendekiawanan diatur dalam pedoman Etika Akademik dan Tata Laku Sivitas
Akademika dalam Menyelenggarakan Tridharma Universitas Sumatera Utara. Pihak universitas melalui
keputusan rapat senat universitas memberikan kisi-kisi mengenai perilaku kecendekiawanan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kisi-kisi tersebut berfungsi sebagai
pegangan bagi dosen didalam berperilaku, diantaranya:
(1) Harus menjadi teladan dan panutan baik dalam berperilaku maupun dalam kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dalam disiplin ilmu masing-masing;
(2) Harus menjaga etika dan moral akademik seperti kejujuran, keadilan, transparan, kesantunan; dan
mengutamakan kebenaran ilmiah;
(3) Melakukan pengembangan ilmu dan teknologi secara berkesinambungan dan segala kegiatan yang terkait
serta sesuai dengan bidangnya; dan
(4) Memupuk budaya meneliti.
Pengembangan perilaku kecendekiawanan dilakukan mahasiswa dan dosen. Pada tatanan mahasiswa, program
pembinaan mahasiswa dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dibedakan atas dua katagori
yakni kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan intra kurikuler yang bersifat wajib adalah berbagai kegiatan program studi yang dihargai dengan
jumlah satuan kredit semester (SKS). Melalui kegiatan intrakurikuler, proses pengembangan perilaku
kecendekiawanan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari penerimaan mahasiswa baru, proses belajar
mengajar khususnya perkuliahan dan praktikum, praktek kerja lapang, seminar, dan sidang ujian sarjana.
Selain itu, pengembangan perilaku tersebut dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler terutama yang
berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Pengembangan perilaku melalui ekstra kurikuler dioperasionalkan melalui
Unit-unit Kegiatan kemahasiswaan dalam bentuk pelatihan kepemimpinan, pelatihan manajerial, dan pelatihan
pembuatan karya ilmiah.
Pada tatanan staf pengajar, proses pengembangan perilaku kecendekiawanan dilaksanakan secara berjenjang
dari mulai guru besar yang berkewajiban membina dosen dibawahnya (junior) sampai kepada staf yang terbaru
(masih muda) dengan cara memberi keteladanan khususnya dalam hal menjaga etika dan moral akademik,
dan melakukan pengajaran serta pengembangan ilmu dan teknologi secara berkesinambungan dalam upaya
belajar sepanjang hayat. Bentuk pembinaan dalam pengajaran dan penelitian untuk mengembangkan perilaku
kecendekiawanan dilakukan melalui diskusi dan pembahasan materi perkuliahan, materi soal ujian,
pembahasan hasil ujian, dan pembahasan materi penelitian. Secara formal terstruktur,pengembangan perilaku
dimaksud dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, mulai dari pelatihan Pekerti dan Applied Approach (AA),
Metodologi Penelitian, Penulisan Karya Ilmiah untuk jurnal nasional (terutama dosen muda) dan jurnal

45

internasional, Penulisan Proposal Hibah Penelitian Nasional/Internasional, sampai kepada pelatihan


Kepemimpinan, peningkatan motivasi.
STNDAR 5B
STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
5.1

Kurikulum.

Jelaskan peran Fakultas dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum untuk program studi yang dikelola.
1. Fakultas menjalin hubungan kerjasama dengan RS. Jejaring sebagai RS. Pendidikan untuk tempat
PPDS bertugas dan melakukan praktek pelayanan Kedokteran Jiwa.
2. Menjalin hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk pelayanan Psikiatri
Komunitas dan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat.
3. Menyediakan tempat untuk melakukan latihan keterampilan PPDS (LabSkill).
4. Menyediakan tempat untuk melakukan evaluasi OSCE PPDS.
5. Memilih dan Mengangkat staf / dosen yang akan dilibatkan dalam proses belajar mengajar di Program
Studi Kedokteran Jiwa.
5.2

Pembelajaran.

Jelaskan peran Fakultas dalam memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran, serta hasil dan
pemanfaatannya.
1. Fakultas melalui TKP PPDS bekerjasama dengan KPS dalam mengevaluasi dan mengumpulkan hasil
evaluasi (KHS) PPDS setiap semester selama masa pendidikan dan mengumpulkan absensi kehadiran
PPDS di tiap bulannya.
2. Ketua TKP-PPDS dan KPS mengadakan rapat rutin untuk mengetahui dan memantau perkembangan
proses pembelajaran di Program Studi Kedokteran Jiwa.
5.3

Suasana Akademik.

Jelaskan peran Fakultas dalam mendorong suasana akademik yang kondusif, yang mencakup: (1) kebijakan
tentang suasana akademik, (2) menyediakan sarana dan prasarana, (3) dukungan dana, (4) kegiatan akademik di
dalam dan di luar kelas yang mendorong interaksi akademik antara dosen dan peserta didik untuk pengembangan
perilaku kecendekiawanan.
1. Kebijakan suasana akademik : fakultas mendukung dan menciptakan suasana akademik / lingkungan
yang kondusif / lingkungan sosial secara harmonis dan sinergis untuk membangun kepribadian yang
utuh, membantu menyediakan akses informasi dan kesempatan melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan jiwa di RS pendidikan, PUSKESMAS
2. Menyediakan sarana dan prasarana: (keterangan tercantum dalam Standard 6)
3. Dukungan dana : (keterangan tercantum dalam standard 6)
4. Fakultas mendukung dan memfasilitasi kegiatan kebersamaan seluruh PPDS dalam bentuk kegiatan
PORSENI di setiap tahun dan olahraga rutin setiap minggunya.

46

47

Anda mungkin juga menyukai