Anda di halaman 1dari 49

BLOK HPK 1.

Semester 1/T.A 2020-2021

Introduction Being Physician

Disiplin Ilmu yang terlibat:


• Ilmu Pendidikan Kedokteran
• Pancasila dan Kewarganegaraan
• Etika Kedokteran
• Hukum Kesehatan
• Agama
• Bahasa Indonesia
• Bahasa Inggris

1
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
TIM PENYUSUN
dr. Tissa Octavira Permatasari, MMedEd.
dr. Vivi Meidianawaty, M.MedEd.
dr. Bambang Wibisono, M. H.Kes
dr. Kati Sriwiyati, M.BioMed
dr. Shofa Nur Fauzah, M.KM
M. Duddy Satrianugraha, SSi., MSi.Med
dr. Aprilyan Laras Chantika
dr. Dini Norviatin, M.KM
dr. Niklah Zaidah, M.Biomed
dr. Ouve Rahadiani, M.H.Kes
dr. Fadly Aufar S
dr. Moch. Irwan Darmansyah
dr. Magindra Nursani A
dr. Erma Permata Sari

2
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN……………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..2
VISI & MISI FK UGJ…………………………………………………………………………3
DESKRIPSI MODUL………………………………………………………………………...4
KOMPETENSI DAN LEVEL KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN……………………5
DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN………………………………………………….8
BAHAN-BAHAN RUJUKAN ………………………………………………………………..1
STRATEGI PBL………………………………………………………………………………1
TATA TERTIB PBL ………………………………………………………………………….19
TUGAS & PERAN TUTOR ………………………………………………………………….1
SKENARIO KASUS PBL
Skenario 1 …………………………………………………………………………………31
Skenario 2 …………………………………………………………………………………32
Skenario 3………………………………………………………………………………….33
Skenario 4………………………………………………………………………………….34
EVALUASI MAHASISWA ……………………………………………………………….35
EVALUASI PROGRAM ………………………………………………………………………44
DAFTAR NAMA DOSEN ……………………………………………………………………45
DAFTAR NAMA TUTOR PBL ………………………………………………………………46
JADWAL TUTOR ……………………………………………………………………………
JADWAL BLOK .. ……………………………………………………………………………
BLUEPRINT ASSEMENT …………………………………………………………………..

3
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
VISI & MISI FK UGJ
Visi Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon :
Terwujudnya Program Studi Pendidikan Dokter yang unggul di bidang
pendidikan kedokteran berbasis masyarakat yang bereputasi nasional pada
tahun 2025.

Misi Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon :


1. Menyelenggarakan pendidikan yang unggul dalam bidang pendidikan
kedokteran berbasis masyarakat
2. Menyelenggarakan penelitian kedokteran dasar dan terapan berbasis
masyarakat
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan
pendidikan kedokteran berbasis masyarakat.

4
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
DESKRIPSI MODUL

Blok ini merupakan implementasi dari beberapa area kompetensi


pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (KKI, 2012). Level kompetensi
yang diharapkan disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa
kedokteran semester 1.
Setelah mempelajari blok ini mahasiswa semester 1 mampu
menjelaskan sikap dan perilaku seorang dokter yang profesional dari aspek
agama, hukum dan etika, bangsa dan negara, serta menerapkan prinsip dan
cara belajar orang dewasa dalam mengembangkan diri untuk mencapai
kompetensi yang dibutuhkan dokter dalam melakukan pelayanan kesehatan.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan metode kuliah inovatif;
PBL (Problem based learning); dan pelatihan keterampilan klinik dengan
menggunakan role play dan PBL diambil dari daftar masalah yang tercantum
pada buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia dengan mengutamakan
kasus-kasus yang prevalen. Modul ini membahas empat masalah/ kasus
dengan tipe problem berupa eksplanasi.

5
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
KOMPETENSI & LEVEL KOMPETENSI YANG
DIHARAPKAN

Dalam mengaplikasikan kompetensi, maka level yang digunakan


adalah mengadaptasi Miller’s piramide of competency level.
Area dan Level Materi Metode
Komponen Kompetensi Kompetensi
Profesionalisme yang Luhur
• Menjelaskan sikap dan perilaku 2 Aspek agama, Small Group
yang : sosial dan budaya Discussion
- Sesuai standar nilai moral dalam praktik
yang luhur dalam praktik kedokteran dan Panel
kedokteran. pelayanan Discussion
- Sesuai prinsip dasar etika kesehatan
kedokteran dan kode etik Kuliah Pakar
kedokteran Indonesia. Aspek Pancasila
• Menjelaskan dasar dan dan
pemecahan masalah yang Kewarganegaraan
terjadi pada pelayanan dalam praktik
kesehatan individu, keluarga, kedokteran dan
dan masyarakat yang terkait: pelayanan
- Dilema etik kesehatan
- Masalah hukum
- Masalah sosial-budaya- Bioetika
ekonomi masyarakat yang Profesionalisme
dilayani Hukum kesehatan
• Menyadari tanggung jawab
Dilema etik dan
dokter dalam hukum dan
hukum dalam
ketertiban masyarakat.
pelayanan
• Memiliki sikap dan budaya kesehatan dan
menolong praktik kedokteran
• Mengutamakan keselamatan
pasien
• Menjelaskan upaya pelayanan
kesehatan dalam kerangka
sistem kesehatan nasional dan
global

6
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Mawas Diri dan Pengembangan
Diri 2 Prinsip adult Small Group
• Mengenali dan mengatasi learning Discussion
masalah keterbatasan fisik,
psikis, sosial dan budaya diri Study Skills Kuliah
sendiri. interaktif
• Tanggap terhadap tantangan Reading
profesi. comprehension in Praktikum dan
• Menerima dan merespon positif English penugasan
umpan balik dari pihak lain
untuk pengembangan diri.
• Menyadari kinerja
profesionalitas diri dan
mengidentifikasi kebutuhan
belajar untuk mengatasi
kelemahan.

Komunikasi Efektif
• Membangun hubungan melalui 2 Komunikasi efektif Praktikum
komunikasi verbal dan non dalam kedokteran keterampila
verbal. n klinik
• Berempati secara verbal dan Metode komunikasi
nonverbal. efektif Kuliah
• Berkomunikasi dengan interaktif
menggunakan bahasa yang Kaidah penulisan
santun dan dapat dimengerti dan laporan ilmiah
• Mendengarkan dengan aktif Praktikum
untuk menggali permasalahan dan
kesehatan secara holistik dan Penugasan
komprehensif.
Pengelolaan Informasi
• Memanfaatkan keterampilan 2 Praktikum dan
pengelolaan informasi Penugasan
kesehatan untuk dapat belajar
sepanjang hayat. Small Group
Discussion

1) : Knows (factual recall of knowledge)


2) : Knows how (the application of knowledge to problem solving and
decision making)

7
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
3) : Shows how (the student has performed the skill at least several
times).
4) : Does (actual performance)

Daftar masalah/daftar penyakit/daftar ketrampilan klinik yang


terdapat pada Standar Kompetensi Dokter menjadi dasar dari penentuan
pokok bahasan materi yang disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa
semester 1.
No Daftar Masalah
1. Medical error
2. Medical negligence
3. Kejadian tidak diharapkan (KTD)
4. Keselamatan pasien
5. Tidak melakukan informed consent dengan semestinya
6. Melakukan praktik kedokteran tidak sesuai kompetensinya
7. Melakukan praktik kedokteran tanpa izin
8. Tidak menangani pasien dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan
9. Melakukan tindakan yang tergolong malpraktik

No Daftar Ketrampilan Klinik Materi Level Kompetensi


1. Ketrampilan Komunikasi Komunikasi interpersonal 4
2. Ketrampilan pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dasar
(prinsip inspeksi, palpasi, 4
perkusi dan auskultasi)
3. Ketrampilan procedural Basic Life Support 4

8
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
DESKRIPSI MATERI
PEMBELAJARAN
PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)
Kasus/ pemicu :
1. Adaptasi Pembelajaran di FK
2. Antivaksin
3. Isolasi Mandiri
4. Pulang Paksa

TOPIK DISKUSI INTERAKTIF (INTERACTIVE DISCUSSION)


I. Aspek agama, sosial dan budaya dalam praktik kedokteran dan
pelayanan kesehatan
a. Penanganan jenazah Covid-19
b. Sholat jumat di masa pandemi
Aspek yang didiskusikan pada masing – masing topik:
- Agama sebagai nilai moral yang menentukan sikap dan perilaku
mahasiswa
- Aspek agama dalam praktik kedokteran
- Pluralisme kebergamaan sebagai nilai sosial di masyarakat dan
toleransi

II. Aspek Pancasila dan Kewarganegaraan dalam praktik kedokteran


dan pelayanan kesehatan
a. Kewajiban negara dalam melindungi tenaga kesehatan di masa
pandemi
- Penjelasan tentang sistem kesehatan nasional, tujuan dan
praktik penyelenggaraannya
- Sila dalam Pancasila yang terkait dengan sistem kesehatan
nasional
- Undang – Undang yang mengatur sistem kesehatan nasional
- Peran dan kedudukan dokter dalam sistem kesehatan nasional
- Aturan negara tentang praktik kedokteran dan pelayanan
kesehatan
- Standar pelayanan kesehatan
b. Dilema keterbatasan APD pada layanan primer
- Masalah pelayanan kesehatan yang menyebabkan pasien
menjadi tidak mendapat pelayanan atau penambahan biaya
untuk APD dilihat dari berbagai aspek baik dari segi profesi
maupun dari luar profesi

9
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
- Kewajiban dokter dalam pelayanan kesehatan
- Kewajiban negara dalam memberikan pelayanan kesehatan
c. Dokter luar negeri masuk ke Indonesia
- Manfaat dan kerugian yang dapat timbul dari sudut pandang
pasien, dokter dan negara
- Negara menjaga keseimbangan antara persaingan global namun
tetap menjamin perlindungan dokter dan pasien
d. Pelayanan kesehatan dan Praktik Kedokteran
- Pancasila sebagai dasar negara menjadi landasan dalam
pelayanan kesehatan dan praktik kedokteran
- Undang – undang yang mengatur praktik kedokteran dan
pelayanan kesehatan ( tujuan undang – undang dibuat dan
pelaksanaannya)
Masalah yang sering timbul dalam pelaksanaan dan dasar yang
dapat digunakan sebagai pemecahan/jalan keluar

III. Dilema etik dan hukum dalam pelayanan kesehatan dan praktik
kedokteran
- Masalah Komunikasi Dokter-Pasien
- Telemedicine
- Tidak melakukan tahapan pemeriksaan pasien yang sesuai
Aspek yang didiskusikan dalam masing – masing topik :
- Aspek etika kedokteran yang bertentangan berdasarkan 4 kaidah
dasar moral/etika.
- Aspek hukum kesehatan (peraturan perundang – undangan) yang
mengatur.
- Hak dan kewajiban dokter.
- Profesionalisme dokter sebagai kontrak social.
- Sanksi yang diberikan bila peraturan perundang-undangan
dilanggar.

MATERI PERKULIAHAN

I. Keterampilan Belajar
a. Reading Comprehension in English
- Effective reading
- Note taking
- Presentation skills

10
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
II. Komunikasi Efektif
a. Komunikasi efektif dalam kedokteran
- Dasar-dasar komunikasi efektif dokter dan pasien
- Proses dalam komunikasi
b. Kaidah penulisan dan laporan ilmiah
- Teknik menulis secara efektif
- Teknik menulis sesuai dengan kaidah penulisan yang benar
- Teknik menulis pustaka dan cara mensitasi dalam tulisan ilmiah

III. Etika, Profesionalisme dan Hukum Kesehatan


a. Etika umum dan etika terapan
- Latar-belakang perlunya etika.
- Terminologi-terminologi terkait: Nilai (value), Norma (norm),
Moral, Etika, Kode Etik, Etiket
- Etika terhadap makhluk hidup (bio-ethics).
- Manusia beserta kehidupannya
- Binatang dan kehidupannya (animal welfare)
- Teori- teori bioetika
- Prinsip etika terapan dan etika klinik
b. Dasar etika kedokteran
- 4 Kaidah dasar moral dalam praktik kedokteran : Beneficience,
Non maleficence, Justice, Autonomy
- Prinsip-prinsip dalam membuat keputusan menghadapi dilema
etik
- Tantangan dan isu etik pada era Genomics Medicine
c. Peraturan tentang etik dan etika kedokteran
- Pengantar KODEKI
- Nilai – nilai dalam Kode Etika Kedokteran Indonesia
- KODERSI
- Sistem nilai lain yang terkait pelayanan kesehatan
d. Profesionalisme dokter
- Pengertian profesionalisme
- Profesionalisme kedokteran
- Pekerjaan profesi dan non profesi
- Persyaratan dan kekhasan profesi dokter (karakter profesional)
- Memahami pelayanan dan asuhan kedokteran (medical service /
care) kepada masyarakat sebagai bentuk kontrak sosial
- Penerapan ilmu kedokteran dalam meningkatkan mutu pelayanan
dan asuhan kedokteran
e. Dasar Hukum kesehatan
- Hubungan antara hukum dan etika (persamaan dan perbedaan)

11
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
- Aspek hukum kesehatan
- Asas hukum kesehatan
- Prinsip dan logika hukum dalam pelayanan kesehatan
- Sumber hukum kesehatan
- Tujuan hukum kesehatan
- Hak dan kewajiban dokter

12
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
BAHAN-BAHAN RUJUKAN
JUDUL PENERBIT/ NAMA
No PENULIS TAHUN/ EDISI
BUKU/ARTIKEL JURNAL ILMIAH
LEARNING SKILLS IN MEDICAL EDUCATION
1 Navigating Problem Azer S Elsevier, Australia 2008
Based Learning
2 Applying adult learning Journal of Medical 2004/ Vol 26
principles to medical Teacher no.1, hal. 79-85
Green AS
education in the United
States
3 ABC of Learning and BMJ 2003/ Vol 326
Teaching in Medicine :
Kaufman DM
Applying educational
theory in practice
4 Human learning Person Prentice Hall, 2009
Ormrod JE New Jersey
5 Reflection on integrating Journal of Medical 2001/ Vol. 23
theories of adult Teacher No. 3
education into medical Pololi L, et al
school faculty
development course
6 Approaches to studying, Learning and 2011/ hal. 288-
conceptions of learning Individual Differences 93
Richardson JTE
and learning styles in
higher education
7 Learning theories an Pearson Education, 2012
Schunk DH
educational perspective Inc., Boston
8 Approaches to learning, Journal of 2003/ Vol. 23
cognitive style, and Educational No. 2
Diseth A, Martinsen O
motives as predictor of Psychology
academic achievement
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN/KEDOKTERAN
9 Pengambilan keputusan Brownlow M BPK Gunung Mulia, 1993/ Cetakan
etis dan Faktor-faktor di Jakarta V
dalamnya
10 Hukum kedokteran Chandrawila WS CV Mandar Maju, 2001
Bandung
11 Hukum kesehatan : Dahlan S Badan Penerbit 2005
Rambu-rambu bagi Universitas
profesi dokter Diponegoro,
Semarang
12 Aspek medikolegal Gatot S Badan Penerbit 2008
praktek kedokteran Universitas
Diponegoro,
Semarang

13
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
JUDUL PENERBIT/ NAMA
No PENULIS TAHUN/ EDISI
BUKU/ARTIKEL JURNAL ILMIAH
13 Dokter, pasien dan Guwandi J BPFKUI, Jakarta 2003
hukum
14 Hukum medik (Medical Guwandi J BPFKUI, Jakarta 2004
Law)
15 Medical error dan Guwandi J BPFKUI, Jakarta 2005
hukum medis
16 Etika dan hukum Indriyanti DA Pustaka Book 2008
kesehatan Publisher,
Yogyakarta
17 Kode Etik Kedokteran Majelis Kehormatan Etik MKEK & IDI, Jakarta 2002
Indonesia dan Pedoman Kedokteran Indonesia
Pelaksanaan Kode Etik (MKEK) & Ikatan Dokter
Kedokteran Indonesia Indonesia (IDI)
18 Medical Ethics Taher T Gramedia, Jakarta 2003

19 Kemitraan dalam Konsil Kedokteran KKI, Jakarta 2007


hubungan dokter-pasien Indonesia (KKI)
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
20 Pendidikan kewiraan Hasoloan J Penerbit Swagati 2008
(Kewarganegaraan) Press, Cirebon
21 Pendidikan Tim Dosen UGM Tim Dosen UGM, -
kewarganegaraan untuk Yogyakarta
Perguruan Tinggi
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
22 Pendidikan Agama Nabiel FA Syaamil Cipta Media, 2005
Islam untuk Perguruan Bandung
Tinggi
BAHASA INGGRIS
23 English for Medical Nuraini, dkk. Language Center 2003
Science UMM Press, Malang
BAHASA INDONESIA
23 Bahasa Indonesia di Nugraheni AS Kencana Prenada, 2019
Perguruan Tinggi Jakarta
Berbasis Pembelajaran
Aktif

14
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
STRATEGI PBL
Problem–based learning (PBL) menggunakan sistem 7 langkah (7-
jump), yaitu:
1. Clarify unfamiliar terms
2. Define the problem(s)
3. Brainstorm possible hypotheses or explanation
4. Arrange explanations into a tentative solution
5. Define learning objectives
6. Information gathering and private study
7. Synthesize and test acquired information (Share the results of
information gathering and private study)
Langkah 1 – 5 : Diskusi I
Langkah 6 : Belajar mandiri
Langkah 7 : Diskusi II.
• Diberikan 4 skenario, 1 skenario/ minggu. Dimulai pada minggu ke 2
• Dilaksanakan dua kali dalam satu minggu sesuai dengan jadwal
sebagai contoh adalah hari Selasa dan Jumat.
- Senin untuk Diskusi I (langkah 1-5 yaitu diskusi s/d rencana
belajar)
- Selasa s.d. Rabu langkah 6 (belajar mandiri)
- Kamis untuk Diskusi II (langkah 7 yaitu diskusi hasil belajar)

15
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
PBL THE 7-JUMP

STEP 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS


Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata atau istilah yang maknanya
tidak jelas. Dalam hal ini ada kemungkinan bahwa ada anggota
kelompok yang dapat menjelaskannya atau mendefinisikan kata /
istilah yang dianggap tidak jelas maknanya. Dalam tahap ini para
mahasiswa perlu memiliki perasaan nyaman dan aman, tanpa
perasaan malu atau takut, dan harus jujur tentang hal-hal yang
dianggapnya belum jelas.
Rasional
Kata-kata atau istilah-istilah yang tidak jelas maknanya dapat
menjadi hambatan dalam pemahaman makna skenario secara
keseluruhan. Klarifikasi yang bersifat “setengah jalan” dapat menjadi
pijakan bagi proses diskusi.
STEP 2. DEFINE THE PROBLEM (S)
Proses
Tahap ini merupakan sesi terbuka, mahasiswa didorong untuk
menyumbang pandangannya terhadap masalah yang sedang
dibahas. Tutor harus mendorong para mahasiswa untuk memberi
sumbangan pikiran dan kemudian mengembangkannya secara luas
dan cepat.
Rasional
Setiap anggota kelompok sangat mungkin mempunyai pandangan
yang sangat berbeda terhadap masalah yang sedang dibahas.
Pembandingan dan pengelompokan pandangan meluaskan horison
intelektual mahasiswa yang terlibat di dalam diskusi. Hal ini akan
memacu para mahasiswa untuk mencari informasi yang lebih dalam
/ luas / lanjut.
Hasil tertulis
Daftar topik yang perlu dijelaskan lebih lanjut
STEP 3. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION
Proses
Sesi terbuka tahap lanjut, tetapi para mahasiswa mencoba untuk
membuat formulasi, mencocokkan dan membandingkan buah
pikiran mereka sebagai suatu penjelasan terhadap masalah atau
kasus yang sedang dibahasnya. Tutor menjaga diskusi agar tetap
dalam tahap hipotetik dan mencegah terjadinya diskusi yang
terlalu rinci dan terlalu cepat. Dalam hal ini ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain:

16
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
- Hipotesis berarti suatu usulan pikiran yang diajukan baik
sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, atau
sebagai titik awal pemikiran lebih lanjut
- Penjelasan berarti pemahaman rinci dan lebih dimengerti,
dengan maksud untuk pemahaman kelompok yang lebih baik
Rasional
Tahap ini merupakan langkah yang sangat penting dan
memerlukan prior knowledge mahasiswa. Dalam langkah ini
setiap anggota kelompok berkesempatan untuk mencocokkan
atau menarik kembali pemahamannya sesuai dengan proses
diskusi yang sedang berlangsung . Rantai hipotesis atau
penjelasan dapat dibangun dari hal-hal yang yang belum
dipahami sepenuhnya oleh kelompok. Apabila proses ini dapat
dilaksanakan secara baik maka kelompok akan memperoleh
makna pembelajaran yang dalam, bukan lagi superfisial atau
sekedar daftar fakta.
Hasil tertulis
Daftar hipotesis atau penjelasan
STEP 4. ARRANGE EXPLANATIONS INTO TENTATIVE SOLUTIONS
Proses
Para mahasiswa akan memiliki buah pikiran yang berbeda-beda.
Masalah dibahas lebih teliti dan dibandingkan dengan hipotesis atau
penjelasan yang sedang dikembangkan, untuk mengetahui apakah
sudah ada kesesuaian makna atau belum; bila belum ada
kesesuaian maka diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Dari sini
kelompok mengembangkan tujuan pembelajaran, namun demikian
tidaklah bijaksana apabila para mahasiswa menetapkan tujuan
pembelajaran secara tergesa-gesa.
Rasional
Tahap ini merupakan proses yang sangat aktif dan juga
merupakan langkah restrukturisasi pengetahuan serta
mengidentifikasi adanya kesenjangan pemahaman. Penentuan
tujuan pembelajaran secara tergesa-gesa akan mengakibatkan
proses pengembangan intelektual melalui jalan pintas, dengan
demikian akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang terlalu lebar
dan superfisial.
Hasil tertulis
Catatan yang dihasilkan menggambarkan pengorganisasian
penjelasan terhadap masalah, mencerminkan buah pikiran yang
skematik, perangkaian buah pikiran baru dengan pemahaman
sebelumnya dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini

17
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
menghasilkan catatan yang menggambarkan hubungan antara
bagian-bagian informasi yang berbeda dan informasi yang telah
tersimpan di dalam memori lama.
STEP 5. DEFINE LEARNING OBJECTIVES
Proses
Kelompok sepakat tentang seperangkat tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari oleh seluruh anggota kelompok. Tutor menyarankan
kelompok agar berpikir lebih fokus, tidak melebar atau superfisial,
dan tujuan pembelajaran harus dapat dicapai
dalam waktu yang tersedia. Beberapa anggota kelompok
mungkin mempunyai tujuan pembelajaran lain yang tidak
disepakati oleh kelompok karena kebutuhan atau kepentingan
pribadi.
Rasional
Proses konsesus menggunakan pengetahuan / pemahaman
seluruh anggota kelompok (termasuk tutor) untuk membuat sintesis
tentang hal-hal yang sesuai untuk dibahas lebih lanjut sebagai
tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh kelompok. Tahap ini
bukan hanya menetapkan tujuan pembelajaran tetapi juga membuat
kesimpulan diskusi secara bersama-sama.
Hasil tertulis
Tujuan pembelajaran ini merupakan hasil awal utama dari kerja
kelompok. Tujuan pembelajaran diekspresikan dalam bentuk
pertanyaan yang spesifik atau dalam kalimat hipotesis.

STEP 6. INFORMATION GATHERING (PRIVATE STUDY)


Proses
Kegiatan ini meliputi pencarian informasi dari berbagai buku, jurnal,
internet, disket, CD, kaset, video, spesimen patologi, dosen pakar,
atau apa saja yang menyediakan informasi yang tepat sesuai
dengan kebutuhan para mahasiswa.
Rasional
Proses pembelajaran yang hakiki adalah pencarian dan
penemuan informasi baru melalui usaha para mahasiswa sendiri.
Hasil tertulis
Catatan setiap anggota kelompok dari hasil self-study atau
independent learning dalam bentuk resume PBL yang harus
ditulis tangan pada kertas polio bergaris dan dikumpulkan ke
bagian akademik paling lambat satu hari sebelum pertemuan ke
2.

18
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
STEP 7. SYNTHESIZE AND TEST ACQUIRED INFORMATION (Share the
results of information gathering and private study)
Proses
Langkah 1-5 diselesaikan dalam satu hari (biasanya 2 jam
diskusi). Langkah 6 memerlukan waktu beberapa hari, sesuai
dengan alokasi waktu / jadual yang telah ditetapkan. Langkah 7
dilaksanakan setelah penyelesaian langkah 6. Pada awalnya
kelompok kembali pada tujuan pembelajaran yang telah
disepakati bersama , kemudian setiap anggota kelompok
melaporkan sumber-sumber belajar yang digunakan dan hasil
penelusuran informasi yang telah dicapainya. Seluruh hasil
penelusuran informasi dikelompokkan, dan apabila masih ada
kesulitan maka hal ini ditetapkan sebagai bahan studi lebih lanjut (bila
perlu dengan bantuan dosen pakar). Setelah selesai maka para
mahasisa mencoba untuk menganalisis seluruh permasalah-
an secara lengkap.
Rasional
Tahap ini merupakan sintesis kerja kelompok, konsolidasi
pembelajaran dan mengidentifikasi berbagai area yang belum pasti
atau yang perlu dipelajari lebih lanjut. Sudah pasti bahwa proses
pembelajaran tetap belum lengkap dan bersifat open-ended, tetapi
hal ini memang disengaja agar mahasiswa kembali
kepada topik ketika menjumpai pemicu yang mirip di kemudian hari.
Hasil tertulis
Kelompok membuat laporan tertulis yang menganalisis secara
lengkap tentang masalah/ fenomena yang sedang dipelajari

Catatan: Pada saat berdiskusi di langkah ke 7, overhead hanya diperlukan


untuk menayangkan bagan/ skema/ gambar yang sulit diterangkan dengan
kata-kata.

19
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
TATA TERTIB PBL
A. Tata Tertib Mahasiswa dalam Mengikuti PBL
1. Mahasiswa wajib mengikuti setiap tutorial dan diskusi panel
narasumber pada akhir blok.
2. Mahasiswa wajib hadir maksimal 5 menit sebelum tutorial dan
diskusi panel narasumber. Keterlambatan yang ditolerir
maksimal hanya 15 menit dari waktu tutorial yang telah
ditentukan.
3. Mahasiswa wajib mengikuti diskusi dalam tutorial secara aktif.
4. Setiap mahasiswa wajib mempelajari seluruh sasaran
belajar/learning objectives yang telah disepakati (tidak
dibenarkan untuk membagi tugas).
5. Sebelum step ke 7 (tutorial kedua), masing-masing mahasiswa
wajib membuat resume. Ditulis tangan pada kertas polio bergaris
dan dikumpulkan kepada bagian akademik satu hari sebelum
pelaksanaan tutorial kedua. Pada tutorial kedua mahasiswa
harus memiliki salinan resume yang dikumpulkan. Mahasiswa
yang tidak mengumpulkan resume tidak dapat mengikuti tutorial
PBL kedua.
6. Mahasiswa wajib memiliki copy salinan
7. Nilai resume dimasukan pada kolom persiapan
8. Resume dibagikan kepada mahasiswa diakhir pertemuan kedua
setelah dikoreksi
9. Mahasiswa wajib menyelesaikan tugas yang diberikan (laporan
PBL) .
10. Mahasiswa yang tidak hadir pada salah satu tutorial (tutorial
pertama maupun kedua), wajib melaksanakan presentasi
tentang resume kasus serta resume tutorial pertama dan kedua
sebelum akhir blok. Presentasi tersebut wajib dihadiri oleh
seluruh mahasiswa angkatannya.
11. Mahasiswa wajib mengisi kuesioner untuk evaluasi.
12. Mahasiswa wajib membuat 1 laporan PBL tiap kelompok untuk
setiap kasus meliputi dua kali tutorial. Laporan dikumpulkan
kepada bagian akademik paling lambat dua hari setelah tutorial
kedua. Apabila Laporan Kelompok belum dikumpulkan sesuai
waktu yang ditentukan, maka seluruh anggota dalam kelompok

20
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
tersebut dianggap belum memenuhi syarat untuk mengikuti ujian
blok.
13. Apabila dalam 5 menit tutor belum hadir maka ketua kelompok
memberitahu bagian akademik.

B. Tata Tertib Tutor dalam PBL


1. Tutor wajib hadir 5 menit sebelum tutorial dimulai.
2. Tutor harus menjalankan kewajibannya sebagai tutor yang efektif
berdasarkan tugas dan peran tutor dalam PBL
3. Tutor wajib mengarahkan diskusi berdasarkan panduan tutor.
4. Tutor wajib mengisi lembar penilaian mahasiswa.
5. Bila tutor yang bertugas berhalangan hadir maka wajib
memberitahu bagian akademik maksimal 1 hari sebelum tutorial
6. Bila tutor tidak bisa hadir dan tidak ada konfirmasi selama lebih
dari 15 menit dari waktu pelaksanaan tutorial, maka tutor akan
digantikan oleh tutor lain
7. Tutor wajib memeriksa dan memberikan penilaian laporan PBL
kelompoknya.
8. Tutor wajib mengisi daftar hadir sebelum tutorial, mengambil
lembar penilaian tutorial mahasiswa dan tutor.
9. Tutor menyerahkan hasil no. 7 pada bagian akademik.
10. Tutor mengikuti persamaan persepsi skenario pada hari Sabtu di
minggu pertama awal blok.

21
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
TUGAS & PERAN TUTOR
TUGAS TUTOR
1. Tugas pra-aktif: mendorong dan mengembangkan proses belajar
a. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang
skenario/kasus sebagai bahan diskusi / block book.
b. Tutor harus paham tentang referensi yang telah
disiapkan oleh planning group atau penyusun
kurikulum.
c. Tutor berusaha untuk memperoleh gambaran yang
jelas tentang prior knowledge para mahasiswa.
d. Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap
tujuan pembelajaran.
e. Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa,
ialah konsep yang berkembang di anggota kelompok
termasuk kemungkinan konflik di dalamnya.
f. Tutor memberi fasilitasi belajar mahasiswa, antara lain
dengan mengajukan pertanyaan , menggunakan
analogi dan metafora, atau melakukan klarifikasi
konsep.
g. Tutor mengajukan pertanyaan dan “menantang”
mahasiswa dalam hal penalaran, evaluasi kritis terhadap
ide yang muncul, dan hipotesis.
h. Tutor mendiagnosis proses belajar, mendorong
perubahan konseptual.
i. Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong
elaborasi gagasan.
j. Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan para
mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem –
solving (dalam kerangka problem-based learning).
k. Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dan
sintesis “temuan-temuan” yang bersifat superfisial.
l. Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan
student - directed learning.
m. Tutor menyadari diri sendiri, apakah dia menghambat
atau mendorong proses kognitif mahasiswa?
n. Tutor mengevaluasi secara teratur, apakah para
mahasiswa puas dengan proses yang sedang
berlangsung, kemudian memberi saran untuk

22
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
perbaikan.
2. Tugas interaktif: mengembangkan dan menjaga kerjasama mahasiswa
dan dinamika kelompok.
a. Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat
persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur
kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok.
b. Tutor mendorong anggota kelompok untuk aktif.
c. Tutor membina kepemimpinan kelompok.
d. Tutor mengamati adanya masalah perilaku
mahasiswa (dominan, pasif, mengganggu temannya
dsb) dan sekaligus memecahkannya.
e. Tutor mengevaluasi proses diskusi, apakah
mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang
sedang berjalan.
f. Tutor memperhatikan efisiensi waktu.
g. Tutor mencatat kehadiran para mahasiswa.
h. Tutor memberi tanggapan dan menciptakan iklim belajar
yang nyaman.
i. Tutor memberi dorongan kepada ketua dan
sekretaris kelompok.
j. Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasi
terhadap kerjasama yang sedang berlangsung.
k. Tutor menjaga proses tetap berlangsung secara
dinamik
l. Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi
perkembangan/ kemajuan kelompok
3. Tugas pasca-aktif: sebagai penghubung antara mahasiswa dan dosen /
institusi
a. Tutor membantu mahasiswa untuk mencari
narasumber atau konsultan.
b. Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang
mutu tugas yang dilaksanakannya sesuai dengan block
book.
c. Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode block
yang bersangkutan.
Untuk dapat melaksanakan tugas pra-aktif, interaktif dan pasca-
aktif secara efektif, maka seorang tutor seharusnya:
1. Memahami isi problem/skenario/masalah yang didiskusikan
2. Memahami bagaimana proses pembelajaran terjadi.
3. Memahami latar belakang secara keseluruhan (baik latar belakang
mahasiswa, latar belakang blok, urutan dalam kurikulum dst.)

23
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
PERAN TUTOR
1. Tutor sebagai fasilitator
a. Tutor bukanlah instruktur: students do not exist to
meet our needs; we exist to meet their needs!
b. Tutor bekerja dengan mahasiswa (sebagai mitra
pembelajaran), bukan sebagai pemberi kuliah,
menanamkan semangat kerjasama dalam belajar.
c. Tutor memberi ilustrasi atau contoh tentang konsep.
d. Tutor memimpin dan mengarahkan mahasiswa agar
mereka mencari dan menemukan informasi secara
independen.
e. Tutor membantu mahasiswa untuk bertanggung jawab
atas proses pembelajaran mahasiswa secara aktif.
f. Tutor menyediakan waktu untuk umpan balik kelompok.
g. Tutor menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
h. Tutor memandu dan memotivasi mahasiswa untuk
mengidentifikasi pokok bahasan.
i. Tutor mengingatkan mahasiswa untuk selalu
mengintegrasikan pengetahuan (horisontal dan vertikal).
2. Tutor sebagai pendengar
a. Tutor mencermati tujuan pembelajaran mahasiswa yang
muncul dalam diskusi.
b. Tutor membangun latar belakang yang sama di antara
para mahasiswa.
c. Tutor memberi umpan balik secukupnya berdasarkan
materi yang sedang dibahas para mahasiswa.
3. Tutor sebagai profesional
a. Tutor memperlihatkan sikap pofesional kepada mahasiswa.
b. Tutor menjaga informasi personal dan akademik tentang rahasia
mahasiswa.
c. Tutor selalu berdiskusi dengan supervisor, mencari umpan balik.
d. Tutor berkonsultasi dengan supervisor bila ada masalah non-
akademik pada mahasiswa tertentu.
e. Tutor tidak perlu menjadi pembimbing / konsultan untuk masalah
pribadi.
f. Tutor harus mencari petunjuk / pengarahan bila ada konflik pribadi di
antara mahasiswa.
g. Tutor harus selalu menjaga hubungan profesional dengan
mahasiswa.
4. Tutor sebagai pencatat

24
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
a. Informasi tentang mahasiswa harus selalu up to date.
b. Tutor selalu mengikuti prosedur tutorial.
c. Tutor memberi penilaian terhadap kegiatan mahasiswa.
5. Tutor sebagai evaluator
a. Tutor menggunakan strategi assessment yang sesuai:
sejalan dengan tujuan pembelajaran, dengan format
yang sesuai.
b. Tutor memonitor kemajuan mahasiswa, ialah memberi
umpan balik yang konstruktif termasuk kinerja para
mahasiswa.
c. Tutor memberi refleksi keefektivan pembelajaran.

25
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
FORMAT RESUME PBL
(Untuk Pertemuan ke 2, tulis tangan)
Nama :
NPM :
Nama Fasilitator :
- Skenario
- Step 1
- Step 2
- Step 3
- Step 4
- Step 5
Refleksi (tuliskan dengan menjawab pertanyaan berikut)
- Melakukan identifikasi kebutuhan
• Apa yang sudah saya ketahui tentang topik tersebut?
• Apa yang tidak saya ketahui tentang topik tersebut?
• Apa kesenjangannya ?
• Apa topik yang paling penting yang harus saya kuasai?
- Mengembangkan dan menerapkan rencana belajar
• Apa strategi belajar yang paling sesuai untuk saya mencapai tujuan
belajar?
• Apa alternatif lain yang saya miliki?
• Apa sumber belajar yang saya butuhkan?
• Apakah saya pernah memiliki pengalaman sukses dengan strategi
belajar ini?
- Step 6
- Hasil Step 6

26
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
FORMAT LAPORAN PBL
(KELOMPOK)

I. COVER

LAPORAN PBL BLOK........... (TNR Font 12, bold)


Skenario .............. (TNR Font 14, Bold)
Logo UNSWAGATI

Nama Kelompok .......... (TNR Font 12, bold)


Nama Fasilitator .......... (TNR Font 12, bold)
Nama Anggota Kelompok ... (TNR Font 12, bold, 1sp.)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER (TNR Font 2, bold, 1sp.)


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
TAHUN

II. ISI
a. Skenario
Diketik semua informasi yang ada
b. STEP 1 - Klarifikasi Istilah
c. STEP 2 - Rumusan Daftar Masalah
d. STEP 3 - Analisis Masalah
e. STEP 4 - Sistematika Masalah
f. STEP 5 - Sasaran Belajar
g. STEP 6 – Belajar Mandiri
h. STEP 7 - Penjelasan
Penjelasan masing-masing bagian diutamakan berhubungan dengan
problem. Bobot akan lebih tinggi bila disertai gambar dan penjelasannya.

III. DAFTAR PUSTAKA


• Jumlah referensi minimal 5 referensi. Minimal 3 referensi dalam bahasa
asing.
• Gunakan referensi dari textbook maksimal 10 tahun terakhir, jurnal
internasional maupun nasional maksimal 5 tahun terakhir.
• Salinan referensi harus dilampirkan pada Laporan PBL yang
dikumpulkan.

27
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Selain membuat laporan kelompok setiap anggota kelompok membuat
laporan refleksi tulis tangan yang disertakan dalam makalah dengan
menjawab pertanyaan berikut :
Refleksi :
- Bagaimana kemajuan yang dicapai sejauh ini?
- Apakah jangka waktunya memadai?
- Apakah saya perlu mengubah strategi belajar?
- Apakah yang menjadi faktor penentu keberhasilan dan kegagalan
saya?
- Apa yang telah saya pelajari dari proses yang dapat membantu saya
di masa depan.

Laporan kelompok PBL harus dikoreksi dan disetujui oleh tutor yang
bersangkutan dan dikumpulkan paling lambat 2 hari setelah pertemuan PBL
ke 2. Laporan disetujui bila refleksi mahasiswa telah lengkap.

TATA TULIS LAPORAN PBL

Tata tulis laporan PBL perlu mengikuti beberapa ketentuan seperti


disebutkan di bawah ini :
a. Laporan PBL dapat ditulis menggunakan bahasa Indonesia baku.
b. Naskah ditulis dalam jarak satu setengah spasi pada kertas HVS 70 gram
berukuran 21,25 x 28 cm atau kuarto dalam bentuk satu kolom dan dicetak
menggunakan tinta warna hitam, kecuali untuk gambar, grafik atau tabel
boleh menggunakan tinta berwarna.
c. Pengetikan menggunakan huruf standar yaitu Times New Roman dengan
font 12 pada program software MS Word.
d. Pengetikan menggunakan batas 4 cm dari tepi kiri serta 3 cm untuk tepi
kanan, atas dan bawah.
e. Penulisan acuan pustaka pada naskah seperti pada pedoman penulisan
pustaka.
f. Jarak antar kalimat dalam teks setelah titik adalah dua ketukan,
sedangkan kalimat lanjutan setelah koma, titik koma atau titik ganda diberi
jarak satu ketukan.
g. Tabel, gambar (kurva, histogram, foto dan lainnya) dimuat pada kertas
naskah.
h. Tiap halaman diberi nomor halaman pada sudut sebelah kanan atas
berjarak 3 cm dari tepi atas dan tepi kanan, kecuali halaman judul (nomor
halaman tidak ditulis tetapi diperhitungkan).
i. Tabel/Gambar/Lampiran menggunakan huruf kapital hanya pada awal
kalimat, kecuali untuk nama wilayah/kota/negara dan sejenisnya. Bahasa

28
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
asing dicetak miring (italic). Pembuatan kolom tabel tidak menggunakan
garis batas vertikal, sedangkan baris tabel menggunakan garis batas
horizontal.
j. Judul tabel dan lampiran di atas tabel/lampiran dan diakhiri tanpa titik.
Judul gambar ditulis di bawah gambar dan diakhiri dengan titik.

METODE DAN TATA TULIS PENGACUAN PUSTAKA


SISTEM VANCOUVER

Penggunaan Daftar Pustaka yang dipergunakan adalah Sistem Vancouver.


Pada penulisan daftar pustaka Sistem Vancouver terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
1. Penulisan memakai nomor pemunculan nama penulis secara
berurutan.
2. Abstrak penelitian saja tidak dapat dijadikan menjadi daftar pustaka,
tetapi harus dicari artikel penelitian yang lengkap.
3. Penulisan nama pengarang adalah nama keluarga yang ditulis
lengkap diikuti dengan singkatan nama kecil dan lainnya. Contoh:
Ronald M Harden Harden RM.; Soekidjo Notoatmodjo
Notoatmodjo S.
4. Penulisan judul artikel ilmiah disesuaikan dengan gaya selingkung
jurnal yang disitasi.
5. Nama jurnal ditulis singkatannya saja bila memang sudah ada
singkatan bakunya ( dapat dilihat di index medicus)
6. Halaman disingkat menjadi hlm. Bila menulis hlm. 14-19 ditulis hlm.
14–9 (Perhatikan pemilihan tanda sambung lebih panjang; symbol “en
dash”). Angka 19 menjadi 9 karena angka 1 pada 19 dihilangkan,
sebab angka 1 sudah tertulis pada angka 14. Berbeda halnya jika
menulis hlm. 14–27. (tetap ditulis secara utuh).
7. Perhatikan tanda titik, titik koma, titik dua, dan apakah perlu spasi di
antaranya.

Penulisan Daftar Pustaka Sistem Vancouver


ARTIKEL JURNAL
1. Artikel standar
Bila jumlah penulis artikel kurang dari atau sama dengan 6 orang, maka
semua nama penulis harus ditulis.

Manji F, McCarty K, Kurzweil V, Mark E, Rathmell JP, Agarwala AV.


Measuring and Improving the Quality of Preprocedural Assessments. Anesth
Analg. 2017 Jun;124(6):1846–854. doi: 10.1213/ANE.0000000000001834.

29
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Bila jumlah penulis lebih dari 6 orang, maka 6 penulis pertama ditulis semua,
diikuti dengan dkk.

Mooney AC, Gottert A, Khoza N, Rebombo D, Hove J, Suarez AJ, dkk. Men’s
Perceptions of Treatment as Prevention in South Africa: Implications for
Engagement in HIV Care and Treatment. AIDS Educ Prev. 2017
Jun;29(3):274–87. doi: 10.1521/aeap.2017.29.3.274.

2. Organisasi sebagai pengarang

European Society of Radiology. The new EU General Data Protection


Regulation: what the radiologist should know. Insights Imaging. 2017
Jun;8(3):295–9. doi: 10.1007/s13244-017-0552-7. Epub 2017 Apr 24.

3. Tidak ada nama pengarang

Diagnosis Cepat dan tepat Demam Berdarah Dengue (editorial). Medika.


2017 Jun;6:279.

BUKU DAN MONOGRAFI LAIN


1. Personal author(s)

Harden RM, Laidlaw JM. Essential Skills for A Medical Teacher: An


introduction to teaching and learning in medicine. Edisi ke-2. China: Elsevier;
2017.

2. Editor (s) sebagai pengarang


Cissarek T, Gray WA, Kroger K, Santosa F, Zeller T, penyunting. Vascular
Medicine: Theraphy and Practice. Berlin: ABW Wissenschaftsverlag
GmbH; 2010.

3. Organisasi sebagai pengarang

World Health Organization. Guide to cancer early diagnosis. Geneva: the


WHO Document Production Services; 2017.

4. Chapter dalam buku

30
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Freeman R. Syncope. Dalam: Kasper DL, Farci AS, Longo Dl, Hauser SL,
Jameson JL, Loscalzo J, penyunting. Harrison’s Principles of Internal
Medicine. Edisi ke-19. USA: McGraw Hill Education; 2016. hlm. 142–8.

PROSIDING KONFERENSI

Bukhari A, Minhajat R, penyunting. Buku Prosiding Marine 2017 Makassar


Allergy Immunology Network; 11-12 Feb 2017. Makasar: FK Unhas
Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia; 2017.

DISERTASI ATAU TESIS

Arifin R. Perbandingan Kadar Heat Shock Protein Mycobacterium Leprae 65-


kDa, Komplemen C3, dan Laktoferin di Dalam Air Mata dan Humor Akuos
pada Uveitis Akibat Kusta Multibasilar [disertasi]. Jakarta: Universitas
Indonesia; 2017.

BAHAN INTERNET

World Health Organization. Guidelines for managing advanced HIV disease


and rapid initiation of antiretroviral therapy [document on the Internet] Juli
2017 [diunduh 23 September 2017]. Tersedia dari:
http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/advanced-HIV-disease/en/

31
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
SKENARIO KASUS PBL
Skenario 1

Adaptasi Pembelajaran di FK

Hari itu seluruh mahasiswa FK UGJ angkatan pertama di blok 1.1 merasakan
pengalaman yang berbeda. Tahapan pembelajaran tutorial Problem Based
Learning (PBL) dengan pendekatan SPICES hingga assesment melalui quiz
telah selesai dilalui. Sebagian besar mahasiswa merasa kurang bahagia
karena mendapati nilai quiz yang kurang menggembirakan. Kebanyakan dari
mereka belum memahami cara belajar mahasiswa kedokteran dan active
learning dalam PBL. Hal ini kemudian menjadikan mereka tidak punya pilihan
lain selain menerapkan adult learning dengan learning approach yang tepat.
Harapannya mereka dapat segera beradaptasi dan terampil dalam belajar
untuk memperoleh nilai terbaik.

Referensi:
1. Azer S. Navigating Problem Based Learning. Australia: Elsevier; 2008.
2. Diseth A, Martinsen O. Approaches to learning, cognitive style, and motives as
predictor of academic achievement. Educational Psychology. 2003;23 (2); 195-
207.
3. Stagnaro-Green A. Applying adult learning principles to medical education in the
United States. Med Teach. 2004 Feb;26(1):79-85. doi:
10.1080/01421590310001642957. PMID: 14744700.
4. Kaufman DM. Applying educational theory in practice. BMJ. 2003 Jan
25;326(7382):213-6. doi: 10.1136/bmj.326.7382.213.
5. Ormrod JE. Human learning. 6th Ed. New Jersey; Pearson Prentice Hall. 2012.
6. Pololi L, Clay MC, Lipkin M, Hewson M, Kaplan C, Frankel R. Reflection on
integrating theories of adult education into a medical school faculty development
course. Medical Teacher. 2001;23(3):276-283.
7. Richardson JTE. Approaches to studying, conceptions of learning and learning
styles in higher education. Learning and Individual Differences. 2011;21(3):288-
293.
8. Schunk DH. Learning Theories: An educational perspective. 6th Ed. Boston:
Addison Wesley; 2011.

32
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Skenario 2

Antivaksin

Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ke UGD oleh ibunya karena
mengalami diare berat. Namun sayangnya pasien sudah tidak bisa tertolong
dan akhirnya meninggal. Dokter menganamnesis orang tua pasien terkait
riwayat vaksinasi dan didapatkan anaknya tidak mendapat vaksinasi karena
vaksinnya tidak "halal”. Masyarakat sekitar tempat tinggalnya juga tidak
memberikan vaksin pada anak-anaknya (antivaksin). Bukti menunjukkan diare
pada anak diwilayah tersebut sebagian besar disebabkan oleh virus, yaitu
rotavirus dengan mortalitas tinggi. Ketua RT di wilayah tersebut menjelaskan
warganya memiliki pemahaman berbeda mengenai pelayanan kesehatan
sehingga sangat jarang memeriksakan kesehatannya ke dokter.

Referensi
1. Foster GM. Traditional societies in technological change. Boston: Little Brown and
Co; 2004.
2. Isfandyarie A. Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi Bagi Dokter. Buku I. Jakarta:
Rineka Cipta; 2012.
3. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2015.

33
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Skenario 3

Isolasi Mandiri

Berdasarkan hasil swab Covid-19 pada 10 orang yang berkotak erat dengan
pak kepala desa wilayah kerja puskesmas X didapatkan 2 orang positif.
Pasien dengan gejala akhirnya dirujuk ke Rumah sakit untuk mendapatkan
penanganan dan pasien yang tanpa gejala (OTG) diwajibkan untuk
menjalankan isolasi mandiri di rumah. Pasien OTG menolak isolasi mandiri di
rumah dan menuduh dokternya melanggar undang-undang dan hak pasien
sebagai anggota BPJS, pasien merasa kesulitan bila harus menjaga jarak dan
takut bila istri dan anaknya akan turut dikucilkan oleh tetangganya. Dokter
puskesmas menjelaskan hal ini sudah sesuai dengan pedoman penanganan
terbaru. Hal ini disebabkan karena kapasitas ruangan dan tempat tidur pasien
di rumah sakit sudah full, sehingga pasien Covid-19 (OTG) pasti akan ditolak.
Sisi yang lain dokter puskesmas khawatir isolasi mandiri di rumah menjadi
tidak efektif karena kurang pengawasan dan turut menambah kasus positif,
namun pemerintah daerah belum menyediakan fasilitas tambahan terkait ini
karena minimnya anggaran.

Referensi:
1. Hasoloan J. Pendidikan Kewiraan (Kewarganegaraan). Cirebon: Penerbit Swagati
Press; 2008.
2. Indriyanti DA. Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher;
2008.
3. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Tim Dosen UGM
Yogyakarta.
4. Ticoalu SS. Tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat. Lex et Societas. 2013; I (5), 2013.

34
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Skenario 4

Pulang Paksa

Seorang dokter sedang merawat pasien cedera kepala dan tidak sadarkan diri
di ICU. Pasien ini dirawat sudah cukup lama dan dokter beranggapan bahwa
harapan hidupnya masih cukup baik tetapi dengan syarat harus menjalankan
operasi dan dirawat intensif lebih lama lagi. Keluarganya menolak operasi dan
memohon agar pasien dapat dibawa pulang. Pasien akan menjalankan
pengobatan alternatif karena sudah habis-habisan dan tidak ada biaya lagi
untuk pengobatan di Rumah sakit. Dokternya. Dokter mencoba memahami
keinginan keluarga dan menjelaskan kondisi pasien terkini dan konsekuensi
terburuk bila tetap dibawa pulang secara paksa. Walau dengan berat hati
akhirnya pasien diizinkan untuk pulang paksa dan terlebih dulu wali pasien
harus menandatangani informed consent supaya tidak ada aspek hukum yang
dilanggar oleh rumah sakit.

Referensi:
1. Brownlow M. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor di dalamnya.
Cetakan V. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1993
2. Chandrawila WS. Hukum Kedokteran. Bandung:CV. Mandar Maju. 2001
3. Dahlan S. Hukum Kesehatan. Rambu-rambu Bagi Profesi Dokter. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2005
4. Gatot S. Aspek Medikolegal Praktek Kedokteran. Semarang:Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. 2008
5. Guwandi J. Dokter, Pasien Dan Hukum. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2003
6. Guwandi J. Hukum Medik (Medical Law). Jakarta:BPFKUI. 2004.
7. Guwandi J. Medical Error Dan Hukum Medis. Jakarta: BPFKUI. 2005.
8. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia (MKEK) & Ikatan Dokter Indonesia
(IDI). Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik
Kedokteran Indonesia. Jakarta. 2002.
9. Taher T. Medical Ethics. Jakarta: Gramedia. 2003.
10. Afandi D. Kaidah dasar bioetika dalam pengambilan keputusan klinis yang etis.
Majalah Kedokteran Andalas. 2017:40(2);111-121.

35
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
EVALUASI MAHASISWA
Evaluasi pada blok dilakukan secara formatif dan sumatif.

1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, baik dalam kegiatan kuliah, tutorial, praktikum, dan
keterampilan klinik. Penilaian meliputi aspek knowledge, skills, dan
attitude.
Evaluasi pada kegiatan kuliah meliputi kehadiran dan keaktifan
mahasiswa.
Evaluasi pada kegiatan tutorial meliputi :
a. Evaluasi peserta tutorial
b. Evaluasi fungsi tutor

Evaluasi formatif bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan


proses pembelajaran melalui feedback yang konstruktif.

a. Evaluasi peserta tutorial


Evaluasi peserta tutorial dilaksanakan oleh tutor dengan format
sebagai berikut:

36
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
37
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Peserta tutorial (mahasiswa) dinilai dalam 2 (dua) aspek yaitu aspek
keterlibatan dalam diskusi dan aspek perilaku. Masing-masing aspek
tersebut terbagi menjadi kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Aspek Keterlibatan dalam Diskusi
a. Sharing yaitu sharing opini/informasi yang berhubungan dengan
topik diskusi kepada anggota kelompok
b. Argumentasi yaitu memberikan pengetahuan dan argumentasi
logis berdasarkan literatur
c. Keaktifan yaitu keaktifan dalam diskusi tanpa intervensi tutor
d. Dominasi yaitu mendominasi forum dalam diskusi kelompok
e. Kolaborasi yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan yang
lain dan mengatasi konflik dalam kelompok
b. Aspek Perilaku
a. Sopan santun yaitu menunjukkan perilaku saling menghormati
satu sama lain
b. Keterampilan berkomunikasi yaitu mendengarkan, menjelaskan
dan bertanya dengan menggunakan bahasa yang baik secara
sistematis
c. Kedisiplinan/ kehadiran

Masing-masing kriteria aspek dinilai dalam angka 0-10 dengan ketetapan


sebagai berikut:

38
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Tanggung jawab peserta tutorial
1. Menghargai proses diskusi
a. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang sedang diutarakan
oleh temannya.
b. Bersikap sopan, baik verbal maupun non-verbal.
c. Memberi kesempatan berbicara kepada temannya tanpa
mengganggu pembicaraan.
d. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dengan memperhatikan
nilai moral.
e. Menghargai informasi dan sumbangan pikiran temannya
f. Membedakan nilai informasi dari nilai personal.
g. Segera minta maaf apabila datang terlambat dengan alasan
apapun.

2. Ketrampilan komunikasi
a. Berbicara secara langsung kepada anggota kelompok.
b. Berbicara secara jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti.
c. Berbicara dengan menggunakan kata-kata yang dimengerti oleh
anggota lainnya.
d. Menggunakan pertanyaan open-ended secara tepat.
e. Mengidentifikasi kesalahpahaman antara diri sendiri dengan
temannya.
f. Berusaha untuk menyelesaikan kesalahpahaman.
g. Menerima dan mendiskusikan masalah emosional.
h. Mampu untuk menyatakan emosinya secara tepat dalam situasi
tertentu.
i. Perilaku non-verbal konsisten dengan nada dan isi komunikasi
secara verbal.
j. Perilaku verbal dan non-verbal menunjukkan bahwa pernyataannya
telah dipahami.
k. Mengenal dan menanggapai komunikasi non-verbal dari temannya.

3. Tanggung jawab
a. Datang tepat waktu.
b. Menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
c. Menyajikan informasi yang relevan.
d. Mengidentifikasi informasi yang tidak relevan dan berlebihan.
e. Mengambil inisiatif atau membantu kelangsungan dinamika
kelompok.
f. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan kelompok dalam rangka
mendukung keberhasilan kelompok.

39
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
g. Memberi pesan apabila akan tidak hadir di waktu mendatang.
h. Mengajukan alternatif apabila sekiranya tidak mampu
menyelesaikan tugasnya.
i. Bertanggung jawab atas keakuratan informasi yang disampaikan.

4. Kesadaran diri / evaluasi diri


a. Menyadari atas kelemahan dan kekuatannya yang berkaitan
dengan proses diskusi.
b. Menerima kritik dari teman tanpa mempertahankan diri atau
menyalahkan orang lain.
c. Berkemauan kuat untuk memperbaiki diri atas kritikan teman dalam
konteks pembelajaran.

b. Evaluasi Fungsi Tutor (Diisi oleh Peserta Tutor)


Nama Tutor :
Kelompok Tutorial/Blok :
Blok :
Judul Skenario :
Petunjuk untuk pertanyaan kelompok A, B, C
- SS Sangat Setuju
- S Setuju
- TP Tidak Pasti
- TS Tidak Setuju
- STS Sangat Tidak Setuju
A. Proses dalam kelompok SS S TP TS STS

Tutor kami.............

Tampak antusias dalam melakukan tutorial

Tidak mendominasi diskusi kelompok

Menciptakan suasana yang menunjang untuk


dinamika kelompok

Menunjukkan perhatiannya pada kemajuan tiap


individu

Mendorong partisipasi dari setiap anggota


kelompok

40
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Menjaga untuk tetap fokus pada tugas

Memotivasi kami untuk merefleksi dan


mengevaluasi seberapa bagus kelompok bekerja
bersama sebagai tim

Menggarisbawahi masalah kelompok yang muncul

Memberi umpan balik tentang performa saya bila


saya minta

Meminta umpan balik yang konstruktif tentang


performannya

B. Proses Penalaran SS S TP TS STS

Tutor mendorong kami untuk.......

Mengidentifikasi petunjuk yang relevan yang ada


dalam problem

Membuat hipotesis secara logis dan luas

Merangkum dan menyatakan kembali problem


yang teridentifikasi saat kami menyelesaikan
problem tersebut.

C. Belajar Mandiri SS S TP TS STS

Tutor mendorong kami untuk……

Mengidentifikasi apa yang kami butuhkan untuk


menemukan berbagai hal yang berhubungan
dengan problem

Menemukan sumber-sumber belajar yang tepat

Mengkomunikasikan secara efektif dan efisien ke


kelompok tentang apa yang sudah kami pelajari
sendiri
Petunjuk untuk pertanyaan kelompok D
1. Sangat Memuaskan
2. Memuaskan

41
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
3. Cukup

D. Penilaian Secara Keseluruhan 1 2 3

Secara keseluruhan, bagaimana anda menilai tutor


anda?
Tuliskan hal-hal mengenai tutor anda yang paling berguna untuk belajar anda?
Sebutkan alasan anda.

......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

Tuliskan hal-hal yang ada pada tutor anda yang paling tidak berguna untuk belajar
anda? Sebutkan alasan anda.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

Saran-saran apa yang Anda punyai untuk memperbaiki tutor anda dalam proses
tutorial?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

2. Evaluasi Sumatif
Syarat dapat mengikuti evaluasi sumatif blok jika:
- Kehadiran kegiatan tatap muka atau perkuliahan minimal 75%.
- Kehadiran tutorial, praktikum biomedis dan praktikum keterampilan
klinik sesuai dengan yang dijadwalkan kecuali dengan alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
- Menyelesaikan semua penugasan dan laporan.
Evaluasi sumatif meliputi ujian tulis blok, ujian PBL, dan tugas terstruktur.
- Ujian tulis dilakukan pada pertengahan dan akhir blok. Ujian tulis yang
dilakukan berupa MCQ berbentuk vignette dengan satu jawaban benar
dan konten disesuaikan dengan tujuan pembelajaran blok. Mahasiswa
dapat mengikuti ujian akhir blok jika memenuhi syarat yang telah
sebutkan di atas.
- Ujian PBL berupa gabungan dari nilai harian 40 % dan quiz postPBL
60%

42
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Komponen penilaian blok adalah sebagai berikut :
a. Uji materi PBL (Nilai harian 40%, quiz post PBL 60%) : 50%
b. Ujian tulis Blok : 50%
c. Total : 100%
Hasil penilaian berdasarkan PAP (Criterion reference).

Skor Huruf Mutu Angka Mutu


80 – 100 A 4,00
75 – < 80 AB 3,5
68 – < 75 B 3,00
63 – < 68 BC 2,5
56 – < 63 C 2,00
44 – < 56 D 1,00
< 44 E 0,00

Penilaian keterampilan klinik dilakukan dengan OSCE (Ojective Structured


Clinical Examination) yang dilaksanakan setiap akhir semester, dengan
menggunakan checklist yang terstandarisasi dan diisi oleh penguji. Hasil
Keterampilan Klinik akan memiliki bobot yang setara dengan 2 SKS per
semester.

Penilaian Attitude (Professional Behaviour) dilakukan oleh : dosen, instruktur,


tutor, tenaga non akademik dan sesama mahasiswa, selama kegiatan
pembelajaran. Aspek yang dinilai meliputi sebagai berikut :
1. Jujur :
- Menghormati dan dihormati oleh teman, tenaga pengajar dan tenaga
non pengajar.
- Tidak berbuat curang untuk kepentingan sendiri (tidak melakukan
plagiarism).
2. Bertanggung Jawab :
- Komitmen terhadap tugas
- Tepat waktu
- Tidak terlambat atau absen tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Compassion :
- Menunjukkan sikap yang perhatian dan peduli terhadap sesama
mahasiswa dan civitas akademik lainnya.
- Peka terhadap kebutuhan orang lain, baik secara fisik maupun
emosional.
4. Mawas diri : mampu mengenali kemampuan dan keterbatasan diri sendiri.

43
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
5. Tidak diskriminatif : memberikan perlakuan yang sama terhadap orang lain
tanpa membedakan ras, gender, agama dan kepercayaan, serta penyakit
itu sendiri.
6. Menghargai orang lain
- Menghargai hak, kepercayaan, peran, tanggung jawab, kemampuan,
dan nilai budaya dari seseorang, kelompok, staf, dan anggota
masyarakat.
- Hati – hati dalam bersikap, tidak sombong, tidak agresif, dan ramah.
7. Partisipasi
- Ikut serta dan berkontribusi secara sukarela dalam kelompok dan
aktivitas di masyarakat.
- Memfasilitasi kegiatan belajar orang lain dan tidak menghalangi usaha
mereka.
- Membantu orang lain yang sedang dalam tahap awal pembelajaran.
Penilaian attitude menggunakan format di bawah ini :
No Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang
1 Jujur
2 Bertanggung Jawab
3 Compassion
4 Mawas Diri
5 Tidak diskriminatif
6 Menghargai orang lain
7 Partisipasi
Interpretasi secara keseluruhan : Sufficient/ Insufficient

Mahasiswa yang mendapatkan penilaian insufficient akan mendapatkan


sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, baik bersifat akademik
maupun non akademik.

44
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
EVALUASI PROGRAM
Dilaksanakan di akhir Modul sejalan dengan tugas Tim Penjaminan Mutu.
Sumber data: Mahasiswa, Dosen, Petugas administrasi.

45
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
DAFTAR NAMA DOSEN
Daftar Nama Dosen Pengampu Blok HPK 1.1 TA 2020-2021
No Materi Nama Dosen
1. Pendidikan Agama Drs. Komarudin, Lc
2. Ilmu Bahasa Indonesia DR. Drs. Dede Endang, M.M
3. Bahasa Inggris Ratna Andhika, S.Pd, M.Pd
4. Pancasila dan DR. Ipik Permana, S.Ip., M.Si
Kewarganegaraan Drs. Jimmi Hasoloan, M.Si
5. Ilmu Pendidikan dr. Catur Setiya Sulistiyana,
Kedokteran M.MedEd
6. Ilmu Etika Kedokteran dr. Ouve Rahadiani, M.HKes
dan Hukum Kesehatan dr. Bambang Wibisono, M.HKes
dr. Yandri Naldi, M.H, M.KM

46
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
Daftar Nama Tutor PBL BLOK HPK 1.1 TA 2020-2021

No Nama Tutor No HP
1. dr. Catur Setiya Sulistiyana, M.Med.Ed.
2. dr. Yandri Naldi, MH, M.KM
3. dr. Ruri Eka Maryam M., MM,M. Biomed
4. dr. Tissa Octavira P., MMed.Ed
5. dr. R. Vivi Meidianawaty, M.Med.Ed.
6. dr. Bambang Wibisono, M.HKes
7. dr. Thysa Thysmelia Affandi, MKM
8. dr. Shofa Nur Fauzah,M.KM
9. dr. Niklah Zaidah, M.Biomed
10. dr. Tiar Masykuroh P., MM, M.Sc
11. dr. Ouve Rahadiani, MHKes
12. dr. Nurbaiti, SpPA,M.Kes
13. dr. Indriani Silva, SpPK, M.Kes
14. dr. Yukke Nilla Permata, M. Biomed
15. dr. Kati Sriwiyati, MBiomed
16. dr. Ignatius Hapsoro Wirandoko, M.Si
17. dr. Dini Norviatin, MKM
18. dr. Herry Nurhendriyana, M.KM
19. dr. Ade Yusuf,M.KM
20. dr. Rian Damayanti
21. dr. Emallia Fitriani
22. dr. Witri Pratiwi, M. Kes
23. dr. Ria Ramadhanti
24. dr. Aprilyan Laras Chantika
25. dr. Helga Marwa Afifah
26. dr. Muhammad Ajmalunnas
27. dr. Moh. Irwan Dharmansyah
28. dr. Hilmi Mawaddi Ahmad
29. dr. Yorim Sora Pasila
30. dr. Muhammad Suhanda
31. dr. Efendi Agnilinia
32. dr. M. Hasbi Trijati WD.
33. dr. Kartika Dwi Aprisia
34. dr. Amalia Prarizkahati
35. dr. Gara Sama Brajadenta, SE., MM., M.Sc., MSi.Med., Ph.D
36. dr. Ika Komala, M.Si.Med

47
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon
37. dr. Pahmi Budiman, SpTHT
38. M. Duddy Satrianugraha, SSi., MSi.Med
39. Duddy Fachrudin, M.Psi, Psikolog
40. Rama Samara Brajawikalpa, M.Sc.Apt
41. Uswatun Khasanah, S.Pd.,M.Pd
42. Risnandya Primanagara, S.Kom.,M.Kom
43. Dadan Ramadhan A, S.Si.,M.Biomed
44. Hikmah Fitriani, S.Si.,M.Si.Med
45. Amanah, S.Si.,M.Si.Med
46. Donny Nauphar, B.Sc., MSi.Med., M.Sc.
47. Sri Marfuati, M.Sc.Apt
48. dr.Defa Rahmatun Nisa’a, SpA, M.Kes
49. dr. Alya Amila, Sp.PA
50. dr. Achmad Fariz, Sp.PD, M.M
51. dr. Menik Herdwiyanti, Sp.PD
52. dr. Galang
53. dr. Coryna Frisqila
54. dr. Magindra Nursani A

48
Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Anda mungkin juga menyukai