Anda di halaman 1dari 51

ASPEK ETIK & HUMANISTIK

DALAM PEMBELAJARAN
PRAKTIK KLINIK MAHASISWA
KEDOKTERAN

Dr. NASRUDIN ANDI MAPPAWARE, spog


CENTER FOR BIOETICHS AND HUMANISTIC
FK UMI / UNHAS MAKASSAR

Pra Kuliah :
Tingkat Ekonomi
Budaya
Agama
STUDENTS
Gaya Hidup
( BAHAN )
Kehidupan Keluarga
Lingkungan
Dll..

DOKTER
( PRODUK )

PSPD/FK
(PROSES)

ATTITUDE

DOKTER
( PRODUK )

KNOWLEDGE

SKILL

Formal
Pendidikan
Non Formal
Pra PSPD/FK

Keluarga

Bahan

PSPD/
FK

Membentuk
Menggembleng
Membina

5 STARS
DOCTOR

Care provider
Decision Maker
Communicator
Community Leader
Manager

PRODUK SIAP PAKAI

Dapur

attitude

Skill
Knowledge

Bioetika
&
Humaniora

TUJUAN
PENDIDIKAN DOKTER

Etika Medik / Kedokteran


Hukum kedokteran
Sosial Budaya
Agama

KIPDI I

KIPDI II

Seven
KIPDI III Competency
Areas

PSPD/
FK

Bioetika & Humaniora

Etik terapan / studi


tentang
masalah etik yang timbul
atau diantisipasi akan
timbul pada suatu
kegiatan
Ilmu dgn tujuan bukan
untuk penyampaian
informasi atau
keterampilan tetapi
pengertian atau
budaya budi.

Pendidikan dokter hampir semuanya diarahkan


kepada penguasaan ilmu dan keterampilan untuk membuat
diagnosis, dan mengambil keputusan ilmiah.
Namun, pendidikan formal dan latihan dalam
melakukan penilaian etik untuk menuju kepada
pengambilan keputusan yang dapat dipertanggung
jawabkan, sangat sedikit, bahkan banyak yang tidak
mendapatkannya sama sekali.
Pengambilan keputusan etik perlu dibiasakan,
terutama secara formal di fakultas kedokteran, dengan suatu
metode yang menggunakan jalur penalaran rasional.

Prof. Dr. Biran Affandi, dr., SpOG(K)


Ketua Divisi Standar Pendidikan Profesi
Konsil Kedokteran Indonesia

Tujuan Pendidikan Dokter


Dokter yang mampu menyelenggarakan
pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang
kedokteran dan kesehatan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran mutakhir, kebutuhan dan tuntutan
kesehatan masyarakat serta kebijakan
pemerintah yang mampu bersaing secara global

PROSES PENDIDIKAN
TAHAP AKADEMIK
- Kuliah
- Praktikum
- Problem Based Learning (PBL)
- Clinical Skill Lab (CSL)
- Community Based Education (CBE)/
Field Observation

TAHAP PROFESI
- Kepaniteraan Klinik
- Case Based Learning (CBL)

KEGIATAN TAHAP AKADEMIK

PRAKTIKUM / LABORATORIUM

CLINICAL SKILL LAB (CSL)

CLINICAL SKILL LAB (CSL)

KLINIK / TAHAP PROFESI


Tahapan profesi kepaniteraan klinik (clinical
clerkship) di rumah sakit (hospital based clinical
diciplines) maupun pusat pelayanan primer
seperti puskesmas dan balai pengobatan
(community based).
Pada tahapan aplikasi pengetahuan,
ketrampilan komunikasi dan ketrampilan klinik
secara langsung pada pasien sebagaimana
pada praktik yang sesungguhnya.

ETIKA PROFESI DI KLINIK

14

ETIKA DOKTER DI KLINIK


KLINIK
MENANGANI PASIEN
LANGSUNG
SEUTUHNYA

15

PARAMEDIS
ASPEK
SOSIAL

DOKTER

KELUARGA
HUKUM
ETIK
AGAMA

PASIEN

PENYAKIT
DOKTER
LAIN

FISIK
PSIKIS

R.S.
PUSKESMAS
DLL
16

DOKTER

BAIK

PENATALAKSANAAN
PENYAKIT

TIDAK

PASIEN
SEMBUH

TIDAK

HASIL AKHIR :
PENATALAKSANAAN
PASIEN

: BAIK
: SEMBUH

DIPERLUKAN
DASAR PENGETAHUAN
POLA PIKIR
LATIHAN
KOMUNIKASI
ETIK

17

POLIKLINIK (3)

RUANG PEMERIKSAAN

SARANA
PENUNJANG
PEMBELAJARAN
PROFESI
LABORATORIUM

SARANA PENUNJANG PEMBELAJARAN PROFESI

RUANG PELATIHAN
KETERAMPILAN KLINIK

PEMERIKSAAN PASIEN

IMPLEMENTASI ETIK & HUMANIORA


DALAM PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BIMBINGAN DI KLINIK (UGD, POLIKLINIK, OK)

BIMBINGAN DI KLINIK (UGD, POLIKLINIK, OK)

BIMBINGAN DI
KLINIK (UGD,
POLIKLINIK, OK)

Ruang
Perawatan

PELAYANAN PASIEN & CASE


BASED LEARNING

A. PENDIDIKAN KLINIS

Teori

Premedik (Biologi, Kimia, Fisika)


Preklinik (Anatomi, Faal, Biokimia, Histologi)
Para Klinik (Path. Klinik. Path. Anatomi,
Farmakologi, Bakteriologi, Parasitologi)
Klinik (Interna, Anak, Bedah Obst-Gyn,
Saraf, Jiwa, Mata, THT, Kulit & Anaesthesia)

Kasus

(Praktek Memecahkan masalah Klinis)


Pemeriksaan Fisik (Anam.
Fisik, Lab. Rad.)
Diagnosis
Terapi

B. PENDIDIKAN ETIKA

Teori

Etika Profesi Medis


Etika Biomedis (Bioetika)
Etika Penelitian Medis

Kasus

Etika Klinis (Kasus)

(Memecahkan masalah etika Klinis)


Identifikasi unsur-unsur etik yang terkait dengan
kasus Klinis
Indikasi Medis (Pelaksanaan Pemeriksaan Klinis,
Lab. & Radiologis Informasi Diag. Penetapan
terapi & Prognosis)
Pilihan Pasien (Hak Otonomi Pasien)
Kualitas Hidup Pasien (Kondisi fisik, Mental,
Spiritual & Sosial)

Faktor Eksternal yang terkait (Keluarga, Nilai,


Budaya, Sosial, ekonomi, Hukum, Agama dll)

Profil produk dokter KINI

FIVE STAR DOCTOR

Care giver

Decision maker

Communicator

Community leader

Manager

- Pemberi asuhan medik


- Pengambil keputusan
- Komunikator
- Pemimpin masyarakat
- Menejer

Profesionalisme

Competency
Acountability
Altruism
Solidarity
Ethics
Responsibility

World Federation of Medical


Education (WFME)
1. Effective communication
2. Clinical ability
3. Scientifically basis on medical
science
4. Health management
5. Information management
6. Self reflect and self
improvement
7. Ethics, morality, medico legal,
and professionalism

KOMPETENSI DOKTER

Kompetensi Utama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Komunikasi efektif
Keterampilan klinik dasar
Ilmu dasar dalam praktik kedokteran
Pengelolaan masalah kedokteran dan kesehatan
Teknologi informasi
Mawas diri dan belajar sepanjang hayat
Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik

REVISI KOMPETENSI DOKTER 2012

Kompetensi Utama
1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
6. Keterampilan Klinis
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan

PONDASI & PILAR KOMPETENSI

Komponen Kompetensi
Area Profesionalitas yang Luhur
1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha
Kuasa
2. Bermoral, beretika dan disiplin
3. Sadar dan taat hukum
4. Berwawasan sosial budaya
5. Berperilaku profesional

Penjabaran Kompetensi
Profesionalitas yang Luhur
Kompetensi Inti
Mampu melaksanakan praktik kedokteran
yang profesional sesuai dengan nilai dan
prinsip ke-Tuhan-an, moral yang luhur,
etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.

1. Berke-Tuhan-an (Yang Maha Esa/Yang


Maha Kuasa)
Lulusan Dokter Mampu :
Bersikap dan berperilaku yang berkeTuhan-an dalam praktik kedokteran
Bersikap bahwa yang dilakukan dalam
praktik kedokteran merupakan upaya
maksimal

2. Bermoral, beretika dan berdisiplin


Lulusan Dokter Mampu :
Bersikap dan berperilaku sesuai dengan standar
nilai moral yang luhur dalam praktik kedokteran
Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika
kedokteran dan kode etik kedokteran Indonesia
Mampu mengambil keputusan terhadap dilema
etik yang terjadi pada pelayanan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat
Bersikap disiplin dalam menjalankan praktik
kedokteran dan bermasyarakat

3. Sadar dan taat hukum


Lulusan Dokter Mampu :
Mengidentifikasi masalah hukum dalam
pelayanan kedokteran dan memberikan saran
cara pemecahannya
Menyadari tanggung jawab dokter dalam hukum
dan ketertiban masyarakat
Taat terhadap perundang-undangan dan aturan
yang berlaku
Membantu penegakkan hukum serta keadilan

4. Berwawasan sosial budaya


Lulusan Dokter Mampu :
Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang
dilayani
Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh
agama, usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosialbudaya-ekonomi dalam menjalankan praktik kedokteran
dan bermasyarakat
Menghargai dan melindungi kelompok rentan
Menghargai upaya kesehatan komplementer dan
alternatif yang berkembang di masyarakat multikultur

5. Berperilaku profesional
Lulusan Dokter Mampu :
Menunjukkan karakter sebagai dokter yang
profesional
Bersikap dan berbudaya menolong
Mengutamakan keselamatan pasien
Mampu bekerja sama intra dan inter profesional
dalam tim pelayanan kesehatan demi keselamatan
pasien
Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam
kerangka sistem kesehatan nasional dan global

Dokter yang Profesional,


Bermoral, & Beretika
Setiap dokter sebagai
ilmuwan, harus
mempunyai moral &
kepribadian yang baik,
rasa empati yang besar
dan beretika.
Memiliki performa &
mampu memberikan
kualitas komunikasi yang
efektif, tidak hanya
pengetahuan yang besar
pada ilmu kedokteran

Jujur
Bertanggung
jawab
Memiliki visi
Disiplin
Dapat bekerja
sama
Adil
Punya rasa
iba/prihatin

Kompetensi Dokter Muslim


Kompetensi dasar dokter Indonesia:
Care Provider
Decision maker
Communicator
Community leader
Manager
Researcher
Iman dan takwa

Kompetensi Dokter Muslim


Kompetensi tambahan dokter Muslim:
Mengetahui aqidah dan akhlak Islami
Mampu menjelaskan paradigma dan konsep
kedokteran seusai dengan kaidah Islam
Mampu menjelaskan tanda-tanda Allah dalam
tubuh manusia
Mampu menjelaskan aspek hukum penyakit dan
pengobatan dari sesuai pandangan Islam
Mampu dan berkeinginan melakukan tindakan
yang menyangkut latar belakan sosial suatu
penyakit
Menjalankan etika praktek dokter Muslim
Dokter yang ihsaan

KARAKTER SEORANG DOKTER MUSLIM


1. Integratif (tauhidi)
2. Seimbang (tawazun)
3. Holistik (shumulli)
4. Berkualitas unggul (ihsan)
5. Mengikuti syariah (maqasid al shariat)
6. Mampu bekerja sama (ijtimai)
7. Belajar sepanjang hayat (Thalab al-Ilmi)
8. Profesional (Adab) dan berakhlak mulia (Akhlaq)
9. Taqwa
10. Bertanggung jawab(muhasabat)
11. Dapat dipercaya (amanah)
12. Kebersihan diri (takiyat al-nafs)

KARAKTER DOKTER MUSLIM


Tauhidi dan Tawazun
Menjadikan tauhid dan keseimbangan sebagai landasan praktek
kedokterannya

Adab dan akhlaqul karimah


Etis secara profesional dan berakhlaqul karimah

Amanah
Amanah dan aktif mengembangkan ilmu, profesi dipandu oleh nilainilai syariah dan aktif secara sosial

Taqwa
Selalu meningkatkan taqwa dan menjaga kesucian dirinya
Ihsan
Memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik (ihsan)

PROSES INTEGRASI KE KOMPETENSI


DOKTER INDONESIA

1. Tauhidi dan Tawazun


2. Adab dan akhlaqul karimah
3. Amanah
4. Taqwa
5. Ihsan

Profesionalitas yang luhur


Komunikasi efektif
Keterampilan Klinis
Landasan Ilmiah Ilmu
Kedokteran
Pengelolaan Masalah
Kesehatan
Pengelolaan Informasi
Mawas Diri dan
Pengembangan Diri

Harapan Pasien terhadap


Dokter
Memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu, pandai dan trampil
Ramah, jujur dalam menjawab pertanyaan
pasien
Menyediakan waktu yang cukup (untuk
berkomunikasi, memeriksa-teliti, mengobati,
memberi penjelasan)
Mampu mendengar dan menghormati pasien
sebagai manusia seutuhnya
Dapat dipercaya, mampu menyimpan rahasia

Hak-Hak Pasien
(Deklarasi Lisabon, Etik
Kedokteran)
Memperoleh informasi
Memilih dan dirawat
dokter
Hak atas 2nd Opinion
Setelah mendapat
informasi: berhak
menerima atau
menolak

Mati bermartabat
Privasi-Kerahasiaan
Dukungan moral dan
spiritual
Persetujuan terapi &
tindakan medis
Pelayanan kesehatan

HAK DASAR PASIEN


1.

2.
3.
4.

PELAYANAN KESEHATAN YANG MANUSIAWI, PENUH PERHATIAN


DAN JUJUR
PELAYANAN MEDIS YANG BERMUTU TANPA DISKRIMINASI
PRIVACY DAN KERAHASIAAN PENYAKIT
MENGETAHUI :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

NAMA DOKTER
DIAGNOSIS & PROGNOSIS
RENCANA TINDAKAN
EFEK SAMPING
PENYAKIT AKIBAT TINDAKAN
LAMA PERAWATAN
TINDAKAN ALTERNATIF
PERKIRAAN BIAYA PENGOBATAN

IZIN TINDAKAN/MENOLAK TINDAKAN/MENGAKHIRI PERAWATAN


MENGAJUKAN KELUHAN
DIDAMPINGI KELUARGA
SECOND OPINION
MENOLAK PROGRAM PENELITIAN
IBADAH SESUAI AGAMANYA
KERAHASIAAN DOKUMEN KESEHATAN
50

Anda mungkin juga menyukai