Anda di halaman 1dari 4

Fadel Rajab Nugraha / K1A115011

A. Latar Belakang
Masalah-masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan ibu
dan anak di Indonesia masih cukup tinggi. Sehubungan dengan hal ini maka perlu
ditingkatkan pelayanan kesehatan di Masyarakat secara kuratif ataupun yang bersifat
promotif, preventif dan rehabilitatif. Hal ini sejalan dengan strategi utama Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia dalam membuat masyarakat sehat yaitu : 1) Menggerakan dan
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, 2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Puskesmas merupakan penyelenggara upaya kesehatan yang terdepan, kehadirannya
ditengan masyarakat yang begitu efektif tidak hanya sebagai pusat kesehatan tetapi dapat
sebagai pusat komunikasi masyarakat. Puskesmas sebagai agen perubahan dimasyarakat
dapat menggerakan masyarakat untuk melaksanakan upaya-upaya kesehatan.
Dalam pelaksanaanya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah yang
kompleks antara lain kegiatan yang diselenggarakan kurang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat serta keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
ditingkat pertama yang belum optimal, hingga sampai saat ini puskesmas kurang berhasil
menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam berkontribusi nyata untuk penyelenggaraan upaya
kesehatan.
Dalam mengatasi masalah tersebut, salah satu asas penyelenggaraan puskesmas
adalah pemberdayaan masyarakat agar berperan aktif dalam menyelenggarakan setiap upaya
kesehatan, terutama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Sehingga perlu dirancang
upaya promosi kesehatan puskesmas untuk membantu masyarakat agar mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat. Promosi kesehatan merupakan upaya kesehatan wajib di
Puskesmas sehingga diperlukan seluruh elemen-elemen untuk mengelola promosi kesehatan
secara profesional dan menyelenggarakan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif.

B. Promosi Kesehatan Puskesmas


Menurut Kemenkes RI, Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, sert mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan. Fungsi puskesmas khususnya dalam pergerakan dan
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dapat dirumuskan bahwa promosi kesehatan
puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta
lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Fadel Rajab Nugraha / K1A115011

Secara operasional, upaya promosi kesehatan di Puskesmas dilakukan agar


masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan
masalah-masalah kesehatan yang dihadapi.

C. Sasaran Promosi Kesehatan


Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 jenis sasaran, yaitu
1. Sasaran primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari
masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak
bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal
(misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal
(misalnya petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi
kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya
meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan
cara : Berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS, Turut
menyebarluaskan informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif
bagi PHBS.
3. Sasaran tersier.
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan
serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya

D. Strategi Promosi Kesehatan


Strategi dasar upaya promosi kesehatan adalah
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatanya, menciptakan
lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggraan upaya kesehatan.
2. Bina suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial yang
mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatannya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berperan
aktif dalam setiap upaya penyelenggaraaan kesehatan.
Fadel Rajab Nugraha / K1A115011

3. Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak lain (tokoh masyarakat, pemuda dll) agar
masyarakat dilingkungan puskesmas berdaya untuk mencegah serta meningkatkan
kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat,
4. Kemitraan
Kemitraan dikembangkan antara petugas kesehatan puskesmas dengan
sasaranya dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi. Untuk
meningkatkan efektifitas promosi kesehatan petugas kesehatan puskesmas harus
bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti misalnya kelompok profesi
pemuka agama, LSM, Media massa, dan lain-lain.

E. Pelaksana Promosi Kesehatan


1. Setiap Petugas Kesehatan
Setiap petugas kesehatan yang melayani pasien dan ataupun individu sehat (misalnya
dokter, perawat, bidan, tenaga gizi, petugas laboratorium dan lain-lain) wajib
melaksanakan promosi kesehatan. Namun demikian tidak semua strategi promosi
kesehatan yang menjadi tugas utamanya, melainkan hanya pemberdayaan.
Pada hakikatnya pemberdayaan adalah upaya membantu atau memfasilitasi
pasien/klien, sehingga memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk mencegah
dan atau mengatasi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
2. Petugas Khusus Promosi Kesehatan
Petugas khusus promosi kesehatan diharapkan dapat membantu para petugas kesehatan
lain dalam melaksanakan pemberdayaan, yaitu dengan :
 Menyediakan alat bantu/alat peraga atau media komunikasi guna memudahkan
petugas kesehatan dalam melaksanakan pemberdayaan.
 Menyelenggarakan bina suasana baik secara mandiri atau melalui kemitraan
dengan pihak-pihak lain.
 Menyelenggarakan advokasi dalam rangka kemitraan bina suasana dan dalam
mengupayakan dukungan dari pembuat kebijakan dan pihak-pihak lain (sasaran
tersier).
Fadel Rajab Nugraha / K1A115011

F. Langkah-langkah Pelaksanaan Promosi Kesehatan


1. Langkah pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
Langkah awalnya adalah berupa penggerakan dan pengorganisasian untuk
memberdayakan para petugas Puskesmas agar mampu mengidentifikasi masalah-masalah
kesehatan yang disandang pasien/klien Puskesmas dan menyusun rencana untuk
menanggulanginya dari sisi promosi kesehatan. Setelah itu, barulah dilaksanakan promosi
kesehatan sesuai dengan peluang-peluang yang ada, yaitu peluang-peluang di dalam
gedung Puskesmas dan peluang-peluang di luar gedung Puskesmas.

2. Langkah-Langkah Promosi Kesehatan Di Masyarakat


Langkah-langkah promosi kesehatan di masyarakat mencakup
 Pengenalan Kondisi Wilayah
 Identifikasi Masalah Kesehatan
 Survai Mawas Diri
 Musyawarah Desa atau Kelurahan
 Perencanaan Partisipatif
 Pelaksanaan Kegiatan
 Pembinaan Kelestarian.

Anda mungkin juga menyukai