Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MODUL OFTALMOLOGI KOMUNITAS

Pengampu Mata Kuliah

dr. Muhammad Syauqie, SpM

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis


Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
2020
A. LATAR BELAKANG
Modul tahap oftalmologi komunitas merupakan modul wajib dalam kurikulum Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas dengan beban 3 sks. Jika dilihat dalam struktur kurikulum, kedudukan modul tahap
pengayaan berada dalam IPTEKS yang dikembangkan (BK5).

Modul oftalmologi komunitas merupakan modul dasar dari kurikulum Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata dan selanjutnya akan diikuti modul tahap
magang. Capaian pembelajaran modul tahap pengayaan ini mendukung atau berkontribusi pada
capaian pembelajaran program studi sebagai berikut :

S2. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban berdasarkan Pancasila.

S7. Bertindak secara bertanggung jawab dalam lingkungan masyarakat.

KK2. Memahami konsep dasar komunikasi terapeutik dalam membangun kerjasama dengan
tenaga kesehatan lainnya.

PP1. Memiliki dasar-dasar keilmuan yang cukup untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang
lebih tinggi.

Untuk mendukung capaian pembelajaran dalam modul oftalmologi komunitas, metode


pembelajaran yang dikembangkan adalah kuliah pakar, presentasi ilmiah, ketrampilan klinis
pemeriksaan oftalmologi dan ketrampilan bedah operasi katarak. Pada dua minggu akhir tahap
oftalmologi komunitas, peserta program studi akan mempresentasikan suatu laporan akhir
kegiatan kesehatan mata atau penelitian sederhana berbasis komunitas.

B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Deskripsi Singkat Modul


Modul oftalmologi komunitas atau oftalmologi sosial mempelajari ilmu kesehatan mata
yang berorientasi pada kesehatan masyarakat secara paripurna yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Cakupan yang ditekankan dalam modul oftalmologi
komunitas adalah promotif dan preventif, dengan targetnya adalah masyarakat atau
community agar tidak terjadi kebutaan dan berguna untuk mempertahankan kualitas hidup
masyarakat pada level yang baik.
Promotif atau promosi adalah suatu proses pembelajaran dari, oleh dan untuk masyarakat
yang disesuaikan dengan sosial budaya setempat, sehingga masyarakat mampu mengenali,
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan indera penglihatan.
Preventif atau pencegahan dalam oftalmologi komunitas dititikberatkan pada katarak,
glaukoma, kelainan refraksi dan kelainan kornea. Terdapat tahapan-tahapan preventif dan
pengendalian kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Primer  mencegah terjadinya penyakit, contohnya:
 Defisiensi Vitamin A  edukasi mengenai efek dari vitamin A dan perbaiki gizi
yang akan diberikan kepada anak
 Kelainan refraksi  edukasi untuk jarak baca dan nonton TV
 Glaukoma  edukasi untuk rutin pemeriksaan tekanan bola mata di atas umur 40
tahun
 Edukasi untuk rutin pemeriksaan mata pada pasien dengan riwayat penyakit
diabetes mellitus dan hipertensi
2. Sekunder  mencegah hilangnya visus dari penyakit yang sedang dideritanya,
contohnya:
 Defisensi vitamin A, bila ada gejala buta senja  beri vitamin A 2x setahun dan
perbaikan gizi
 Adanya progresifitas glaukoma  dilakukan operasi
 Adanya progresifitas retinoati diabetik  dilakukan terapi laser, injeksi anti
VEGF intravitreal dan operasi
3. Tersier  memperbaiki visus pada kebutaan, contohnya:
 Penurunan visus akibat katarak  dilakukan operasi katarak
 Penurunan visus akibat sikatrik kornea  dilakukan operasi keratoplasty
 Pasien low vision  diberikan Low Vision Aid, seperti magnifier

2. Tujuan Pembelajaran
Peserta program studi diharapkan mampu memahami prinsip dasar oftalmologi komunitas
dalam mendukung proses promotif dan preventif penyakit-penyakit mata.
3. Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) dan Kemampuan Akhir yang
Diharapkan

Terdapat enam area kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap peserta program
pendidikan dokter spesialis, yaitu:
1. Pelayanan Medis (Patient care)
Peserta didik mampu memberikan pelayanan kesehatan mata yang bertanggung jawab,
tepat dan efektif dalam bentuk terapi dan upaya promotif masalah kesehatan.
Peserta didik diharapkan untuk mampu:
a. Berkomunikasi secara efektif dan menunjukkan kepedulian dan sikap yang sopan ketika
berinteraksi dengan pasien dan keluarganya.
b. Mengumpulkan informasi yang penting dan tepat mengenai pasien.
c. Membuat keputusan yang telah dijelaskan pada pasien mengenai diagnosis dan terapi
berdasarkan informasi dan pilihan pasien, bukti ilmiah terbaru dan temuan klinik.
d. Mengembangkan dan menjalankan perencanaan penanganan pasien.
e. Melakukan konseling dan memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarganya.
f. Menggunakan teknologi informasi untuk menunjang keputusan pelayanan medis dan
pendidikan pasien.
g. Melakukan secara kompeten seluruh prosedur medis dan bedah yang dianggap perlu
dalam memberikan pelayanan medik mata.
h. Melakukan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk pencegahan penyakit.
i. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan profesional mata termasuk tenaga kesehatan dari
disiplin ilmu yang berbeda untuk memberikan pelayanan medik yang berfokus pada
pasien.

2. Pengetahuan medis (Medical knowledge)


Peserta didik mampu menunjukkan pengetahuan tentang ilmu biomedis, klinis dan ilmu
lain (misalnya epidemiologi, elemen sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan)
yang sudah terbukti maupun yang masih berkembang dan mengaplikasikan pengetahuan
tersebut pada pelayanan kesehatan mata.
Peserta didik diharapkan untuk mampu:
a. Menjelaskan jenis, batasan, kelebihan dan kekurangan desain penelitian.
b. Mampu menjelaskan bagian 2 penting dalam menginterpretasi hasil penelitian dalam pembacaan
Jurnal.
c. Mampu menghitung dan menginterpretasi angka prevalensi, incidensi dari suatu penyakit.
d. Mampumenjelaskan indicator khusus pada penyakitkatarak, kelainanrefraksi, trakhoma, defisiensi
vitamin A, retinopati diabetik, glaukoma, dan AMD

3. Pembelajaran berbasis praktik dan pengembangannya (practice-based learning and


improvement)
Peserta didik mampu melakukan investigasi dan evaluasi pelayanan medik terhadap
pasien mereka, menilai dan memadukan dengan bukti-bukti ilmiah, dan dengan itu akan
meningkatkan kemampuan memberikan pelayanan medik dalam praktik.
Peserta didik diharapkan untuk mampu:
a. Menganalisa pengalaman praktik dan melakukan aktivitas perbaikan berbasis praktik
dengan menggunakan metodologi yang sistematis.
b. Menghubungkan, menilai dan memadukan bukti dari studi ilmiah yang berhubungan
dengan masalah kesehatan pasien mereka.
c. Mendapatkan dan menggunakan informasi tentang populasi lingkungan pasien mereka
dan populasi yang lebih besar dari mana populasi pasien mereka berasal.
d. Menerapkan pengetahuan tentang desain penelitian dan metode statistik untuk menilai
studi klinik dan informasi lain mengenai diagnosis dan efektifitas terapi.
e. Menggunakan teknologi informasi untuk mengelola informasi, mengakses informasi
medik on - line dan menunjang proses pendidikan mereka.
f. Memfasilitasi proses pembelajaran mahasiswa dan tenaga kesehatan lainnya.

4. Keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal (Interpersonal and


communication skillls)
Peserta didik mampu memperlihatkan hubungan interpersonal dan keterampilan
komunikasi yang menghasilkan pertukaran informasi yang efektif serta membangun
kerjasama yang baik dengan penderita, keluarga penderita maupun teman sejawat.
Peserta didik diharapkan untuk mampu:
a. Membangun dan menjaga hubungan dengan pasien secara etis dalam rangka terapi.
b. Menggunakan kemampuan mendengar secara efektif, menyediakan informasi melalui
bahasa non verbal, memberikan penjelasan, mengajukan pertanyaan dan memiliki
kemampuan menjelaskan secara tertulis.
c. Bekerja secara efektif dengan orang lain baik sebagai anggota maupun sebagai pemimpin
dari suatu tim kesehatan atau kelompok profesional.

5. Profesionalisme (professionalism)
Peserta didik mampu memperlihatkan komitmen untuk mengemban tanggung jawab
profesional, sesuai dengan prinsip etika dan peka terhadap perbedaan budaya
masyarakat.
Peserta didik diharapkan untuk mampu:
a. Menunjukkan rasa hormat, empati dan integritas; tanggap terhadap kebutuhan pasien dan
masyarakat diatas minat pribadi; dapat bertanggungjawab terhadap pasien, masyarakat
dan profesi; dan berkomitmen untuk pengembangan profesional yang unggul dan terus
menerus.
b. Menunjukkan komitmen terhadap prinsip etik.
c. Menunjukkan sensitifitas dan tanggap terhadap budaya, usia, gender dan
ketidakmampuan pasien.

6. Praktik berbasis sistem (system based practice)


Mampu memperlihatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap permasalahan yang
lebih luas dari sistem pelayanan kesehatan dan mampu secara efektif menggunakan
sumber daya sistem pelayanan kesehatan dalam menyediakan pelayanan yang optimal.
Peserta didik diharapkan untuk mampu:
a. Mampu menghitung besarnya prevalensi dari suatu set data yang diberikan
b. Mampu menghitung jumlah orang buta dri angka prevalensi yang diberikan
c. Mengadvokasi pentingnya kualitas pelayanan pasien yang tinggi dan membantu pasien
dalam menghadapi kompleksitas sistem.
d. Mampu menghitung perkiraan jumlah orang buta.
e. Mampu menghitung perkiraan tahun tahun kebutaan (blind years).
a. Mampu mengembangkan rencana program pencegahan kebutaan.
b. Menghitung perkiraan jumlah orang buta karena katarak
c. Menghitung cakupan operasi katarak dari suatu set data yang diberikan
d. Menghitung dan mengomentari hasil tajam penglihatan pascabedah
e. Menghitung perkiraan jumlah anak dan orang dewasa dengan low vision
f. Menghitung perkiraan jumlah anak yang buta karena berbagai penyebab kebutaan.

7. Bahan Kajian (Materi Ajar) dan Daftar Referensi


A. Materi Ajar
a. Oftalmologi komunitas
- Measuring health dan penyakit
- Studi interpretasi epidemiologi : Chance, Bias, Confounding and causalty
- Skrinning
- Strategi populasi dan individual untuk pencegahan
- Pemilihan Desain epidemiologi
b. Metode Penelitian dan Biostatistik
- Deskriptif dan Ekologikal
- Cross Sectional
- Cohort
- Case Control
- Randomised Trial
- Variabel dan Distribusi
- Sampling Variability of Proportion
c. Health Economics and Health System strengthening
d. Promosi dan edukasi kesehatan
e. Proyek dan manajemen program
- Proses perencanaan
- Monitoring dan Evaluasi
- Human Resources Development
f. WHO Global Program
- Vision 2020
- Global action plan
- Updated global dan data local pada kebutaan
- System kesehatan mata : 6 Building Buildings
g. Pencegahan kebutaan
- Katarak
- Refractive dan Low Vision
- Glaukoma
- Diabetic Retinopati
- Childhood Blindness

B. Daftar Referensi
1. Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. American Academy of Ophthalmology. San
Fransisco; 2019-2020.
2. Malakoff GL, et al. Accounting for Profesionalism: an Innovative point system to asses
resident professionalism. Journal of Community hospital internal Medicine Perspective,
2014,2:23313.
3. Dwiprahasto I. Epidemiologi. FK UGM
4. Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T. Teacher’s guide for basic epidemiology part I.
WHO, Geneva. 1993.
5. Depkes RI. Metodologi Penelitian Kesehatan. 1999
6. Hadi S. Metodologi Research. 2001
7. Rondaris, M. V. A. 2009. Community ophthalmology: an overview. Philipp J
Ophthalmol, 34, 1-3.
8. Jose, R., S Rathore, A. & Sachdeva, S. 2010. Community Ophthalmology: Revisited.
9. Resnikoff, S., Pascolini, D., Etya'ale, D., Kocur, I., Pararajasegaram, R., Pokharel, G. P.
& Mariotti, S. P. 2004. Global data on visual impairment in the year 2002. Bulletin of the
World Health Organization, 82, 844-851.
10. Foster, A., Gilbert, C. & Johnson, G. 2008. Changing patterns in global blindness: 1988-
2008. Community eye health, 21, 37-39.
11. Kementerian Kesehatan RI 2018. Peta Jalan Penanggulangan gangguan penglihatan di
Indonesia Tahun 2017-2030. In: PENYAKIT, D. J. P. D. P. (ed.). Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
12. Kementerian Kesehatan RI 2014. Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. In: RI, P.
D. D. I. K. K. (ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
13. Bath, P. 1979. Rationale for a Program in Community Ophthalmology.
14. Nahata, M. 2016. Community ophthalmology: from darkness to light. Nepal J
Ophthalmol, 8, 3-9.
15. Pradhan, K. B. & Banerjee, P. 2001. Community cphthalmology: dimensions.
Community Ophthalmology I, 17-21.
Tabel 1. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Oftalmologi Komunitas

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS : KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS

MATA KULIAH KOD Rumpun MK BOBOT TAHAP Tgl


E (sks) Penyusunan
Oftalmologi Komunitas OFK IPTEKS yang 5 III 16-11-2020
OM Dikembangkan
OTORISASI Dosen Pengembang Koordinator Rumpun Ka Program Studi
RPS MK

dr. Muhammad dr. Muhammad dr. Andrini Ariesti, SpM(K)


Syauqie,SpM(K) Syauqie,SpM(K)
Capaian CP Program Studi
Pembelajaran (CP) S1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.
S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan
etika.
S3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
Catatan : S8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
S : Sikap S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
PP : Penguasaan PP Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan masalah kesehatan berdasarkan
Pengetahuan 3 etiologi, patogenesis dan patofisiologi
KU : Keterampilan KU Mampu bekerja di bidang keahlian Ilmu Kesehatan Mata untuk jenis pekerjaan yang spesifik
Umum 1 dan kompleks serta memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
KK : Keterampilan profesi yang berlaku secara nasional/internasional
Khusus KU Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
2 berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprefensif
KU Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang profesinya,
6 maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya
KK Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan
3 evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada dibawah
tanggung jawabnya
CP Mata Kuliah Mampu menerapkan ilmu kesehatan mata yang berorientasi pada kesehatan
masyarakat secara paripurna yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta mampu merancang dan mengelola suatu program untuk
menanggulangi masalah kebutaan pada masyarakat secara komprehensif.
1 Mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan prinsip dasar epidemiologi dan statistik
2 Mahasiswa mampu melakukan promosi kesehatan mengenai masalah kesehatan mata
3 Mahasiswa mengetahui prinsip ekonomi kesehatan mengenai masalah kesehatan mata
4 Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pencegahan kebutaan dan gangguan penglihatan
akibat katarak
5 Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pencegahan kebutaan dan gangguan penglihatan
akibat kelainan refraksi
6 Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pencegahan kebutaan dan gangguan penglihatan
akibat retinopati diabetik
7 Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pencegahan kebutaan dan gangguan penglihatan
akibat glaukoma
8 Mahasiswa mampu memahami dan mengimplementasikan program global WHO dan VISION
2020
9 Mahasiswa mampu merencanakan, mengorganisir dan melakukan operasi katarak massal di
komunitas
10 Mahasiswa mampu meyusun program perencanaan kesehatan mata yang komprehensif
Deskripsi Singkat Mata kuliah Oftalmologi Komunitas mempelajari prinsip dasar epidemiologi, aspek promotif,
Mata Kuliah preventif, kuratif dan rehabilitatif pada penanggulangan kebutaan dan gangguan penglihatan di
komunitas
Materi 1. Epidemiologi
Pembelajaran/ 2. Biostatistik
Pokok Bahasan 3. Promosi Kesehatan
4. Ekonomi Kesehatan
5. Kebutaan Katarak
6. Kebutaan Kelainan Refraksi
7. Kebutaan Retinopati Diabetik
8. Kebutaan Glaukoma
9. Global Blindness Prevention and Action
10. Vision 2020
11. High Volume High Quality Cataract Surgery
12. Perencanaan Program
13. Monitoring outcome
Pustaka Utama :
(1) Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. American Academy of Ophthalmology. San Fransisco;
2019-2020.
(2) Malakoff GL, et al. Accounting for Profesionalism: an Innovative point system to asses resident
professionalism. Journal of Community hospital internal Medicine Perspective, 2014,2:23313.
(3) Dwiprahasto I. Epidemiologi. FK UGM
(4) Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T. Teacher’s guide for basic epidemiology part I. WHO,
Geneva. 1993.
(5) Depkes RI. Metodologi Penelitian Kesehatan. 1999
(6) Hadi S. Metodologi Research. 2001
(7) Rondaris, M. V. A. 2009. Community ophthalmology: an overview. Philipp J Ophthalmol, 34, 1-
3.
(8) Jose, R., S Rathore, A. & Sachdeva, S. 2010. Community Ophthalmology: Revisited.
(9) Resnikoff, S., Pascolini, D., Etya'ale, D., Kocur, I., Pararajasegaram, R., Pokharel, G. P. &
Mariotti, S. P. 2004. Global data on visual impairment in the year 2002. Bulletin of the World
Health Organization, 82, 844-851.
(10) Foster, A., Gilbert, C. & Johnson, G. 2008. Changing patterns in global blindness: 1988-2008.
Community eye health, 21, 37-39.
(11) Kementerian Kesehatan RI 2018. Peta Jalan Penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia
Tahun 2017-2030. In: Penyakit, D. J. P. D. P. (ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
(12) Kementerian Kesehatan RI 2014. Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. In: RI, P. D. D. I.
K. K. (ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
(13) Bath, P. 1979. Rationale for a Program in Community Ophthalmology.
(14) Nahata, M. 2016. Community ophthalmology: from darkness to light. Nepal J Ophthalmol, 8, 3-
9.
(15) Pradhan, K. B. & Banerjee, P. 2001. Community cphthalmology: dimensions. Community
Ophthalmology I, 17-21.

Pendukung :
(1) Jack J, Kanski, 2007. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach. China: Elsevier
Butterworth-Heinemann
(2) Elaine Han, Alexandra E. Levitt & Lee, R. K. 2019. Community Vision Screening. Glaucoma
Today.
(3) Husain, R., Tong, L., Fong, A., F Cheng, J., How, A., Chua, W.-H., Lee, L., Gazzard, G., T Tan,
D., Koh, D. & Saw, S.-M. 2005. Prevalence of Cataract in Rural Indonesia.
(4) Mowatt, G., Burr, J. M., Cook, J. A., Siddiqui, M. A. R., Ramsay, C., Fraser, C., Azuara-Blanco,
A. & Deeks, J. J. 2008. Screening Tests for Detecting Open-Angle Glaucoma: Systematic Review
and Meta-analysis. Investigative Ophthalmology & Visual Science, 49, 5373-5385.
(5) Saw, S.-M., Husain, R., Gazzard, G., Koh, D., Widjaja, D. & T H Tan, D. 2003. Causes of low
vision and blindness in rural Indonesia.
(6) Mon, L. 2008. Low vision and rehabilitation for older people: integrating services into the health
care system. Community eye health, 21, 28-30.
(7) Vernon, S. A., Henry, D. J., Cater, L. & Jones, S. J. 1990. Screening for glaucoma in the
community by non-ophthalmologically trained staff using semi automated equipment. Eye (Lond),
4 ( Pt 1), 89-97.
Media Perangkat lunak : Perangkat keras :
Pembelajaran Video, animasi LCD dan Projector
Team Teaching 1. dr. Muhammad Syauqie, Sp.M(K)
2. dr. Andrini Ariesti, Sp.M(K)

Assessment Penilaian hasil dan penilaian proses


Pelaksanaan Perkuliahan

Mg CPMK Penilaian Metode Pembe- Aktivitas Pembe- Media Teknologi Bahan Kajian / Materi Pembelajaran Bobot P
Ke enerapa
lajaran 1) lajaran 2) 3) n Sub C
Indikator Kriteria dan bent PMK
uk

1,2 CPMK 1,3: • Mengetahu Kriteria: • Kuliah • Kuliah pakar • Kuliah pakar • Mengetahui definisi prevalensi, 25%
i definisi pakar • Penyusunan melalui zoom insidensi, risiko serta odds
- Mampu memahami dan prevalensi, Pedoman pensko • Diskusi tinjauan • Link…… • Mengetahui dan dapat menentukan
mengaplikasikan prinsip insidensi, risiko ran (marking sch interaktif • Forum diskusi jenis desain penelitian
kepustakaan
dasar epidemiologi dan serta odds eme) • Tugas – 1: melalui aplikasi • Mengetahu cara pengambilan
• Mengetahu Melakukan zoom/whatsapp sampling
statistik Tempat: Bagian Ilmu
i dan dapat Bentuk non-test presentasi ilmiah • Dapat menentukan dan
Kesehatan Mata FK
- Mengetahui prinsip menentukan jenis dan test: menganalisis hasil uji statistik
desain penelitian Unand • Mengetahui konsep permintaan
ekonomi kesehatan
• Mengetahu • Ujian dan pasokan
mengenai masalah cara pengambilan • Mengetahui Qaly dan Daly penyakit
tulis
kesehatan mata sampling mata
• Dapat
menentukan dan
menganalisis hasil
uji statistik
• Mengetahu
i konsep
permintaan dan
pasokan
• Mengetahu
i Qaly dan Daly
penyakit mata
3,4 CPMK 4,5,6,7: • Melakukan Kriteria: • Ketrampila Ketrampilan • Presentasi Teknik • Melakukan skrining kebutaan dan 25%
skrining kebutaan n klinik pemeriksaan visus, pemeriksaan oftalmologi gangguan penglihatan akibat katarak,
- Mampu memahami dan dan gangguan Pedoman pensko • Pemeriksaa slitlamp, funduskopi, • Link…… kelainan refraksi, retinopati diabetik dan
melakukan pencegahan penglihatan ran (marking sch n oftalmologi • Forum diskusi glaukoma
refleks pupil, refraksi
kebutaan dan gangguan akibat katarak, eme) hands-on melalui aplikasi • Menghitung prevalensi katarak
subyektif dan obyektif,
kelainan refraksi, • Diskusi zoom/whatsapp global, nasional, dan lokal
penglihatan akibat tekanan intraokular
retinopati Bentuk non-test interaktif • Menghitung Cataract Surgical Rate
katarak
diabetik dan dan test: • Tugas – 1: dan lapang pandang • Presentasi Teknik (CSR)
glaukoma Menyusun tim, skrining kebutaan • Menghitung Cataract Surgical
- Mampu memahami dan Tempat: Poliklinik
• Menghitun • Menyus proposal dan • Link…… Coverage (CSC)
melakukan pencegahan g prevalensi laporan Mata dan Endokrin • Menyusun Tim Penanggulangan
un tim, • Forum diskusi
kebutaan dan gangguan katarak global, kegiatan RSUP Dr M Djamil melalui aplikasi kebutaan akibat katarak, kelainan refraksi,
proposal
penglihatan akibat nasional, dan dan laporan penanggulanga zoom/whatsapp retinopati diabetik dan glaukoma
kelainan refraksi lokal kegiatan n kebutaan
• Menghitun skrining
- Mampu memahami dan g Cataract kebutaan
melakukan pencegahan Surgical Rate
kebutaan dan gangguan (CSR)
• Menghitun
penglihatan akibat
g Cataract
retinopati diabetik Surgical Coverage
(CSC)
- Mampu memahami dan • Menyusun
melakukan pencegahan Tim
kebutaan dan gangguan Penanggulangan
penglihatan akibat kebutaan akibat
glaukoma katarak, kelainan
refraksi,
retinopati
diabetik dan
glaukoma

5,6 CPMK 2,8,5,6: • Melakukan Kriteria: • Ketrampila Ketrampilan • Presentasi Teknik • Melakukan edukasi dan komunikasi 25%
edukasi dan n klinik manajerial dan Promosi Kesehatan Mata massal
- Mampu melakukan komunikasi Pedoman pensko • Analisa merencanakan dan • Link…… • Melakukan strategi identifikasi
promosi kesehatan massal ran (marking sch data anamnesa • Forum diskusi masalah kesehatan mata di
menyusun suatu
• Melakukan dan status melalui aplikasi komunitas
mengenai masalah strategi eme) oftalmologis program promosi zoom/whatsapp • Mengimplementasikan program
kesehatan mata identifikasi • Diskusi kesehatan mata dan vision 2020 di komunitas
masalah Bentuk non-test interaktif penanggulangan Melakukan skrining katarak dan kelainan
- mampu memahami dan kesehatan mata dan test: • Tugas – 1: refraksi di komunitas
kebutaan di
mengimplementasikan di komunitas Menyusun
komunitas
• Mengimple • Menyus program promosi
program global WHO dan
mentasikan un laporan kesehatan mata
VISION 2020 Ketrampilan
program vision kegiatan di komunitas
2020 di promosi pemeriksaan visus,
- Mampu memahami dan slitlamp, funduskopi,
komunitas kesehatan
melakukan pencegahan • Melakukan refleks pupil, refraksi
mata
kebutaan dan gangguan skrining katarak subyektif dan obyektif,
penglihatan akibat dan kelainan tekanan intraokular
katarak refraksi di
dan lapang pandang
komunitas
- Mampu memahami dan Tempat: Puskesmas
melakukan pencegahan Pauh dan Lubuk
kebutaan dan gangguan Kilangan
penglihatan akibat
kelainan refraksi

7,8 CPMK 4,9,10: • Menyusun Kriteria: • Ketrampila Ketrampilan • Video: Teknik • Menyusun program operasi katarak 25%
program operasi n klinik manajerial dan Bedah katarak ECCE dan massal multisektoral
- Mampu merencanakan, katarak massal Pedoman pensko • Penulisan merencanakan dan SICS • Merencanakan dan melakukan
mengorganisir dan multisektoral ran (marking sch resep terapi • Link…… operasi katarak massal yang cost-
menyusun suatu
melakukan operasi • Merencana eme) suatu penyakit • Forum diskusi effective
program operasi
kan dan mata melalui aplikasi • Melakukan monitoring dan evaluasi
katarak massal di katarak massal
melakukan Bentuk non-test • Mengetahu zoom/whatsapp hasil (outcome) operasi katarak
komunitas
operasi katarak dan test: i teknik dan • Menyusun program perencanaan
massal yang cost- langkah-langkah Ketrampilan bedah kesehatan mata yang komprehensif
- Mampu meyusun katarak ECCE dan SICS
effective • Menyus operasi mata
program perencanaan • Melakukan • Diskusi
un tim,
kesehatan mata yang monitoring dan interaktif Tempat: Puskesmas
proposal
komprehensif evaluasi hasil dan laporan • Tugas – 1: Pauh dan Lubuk
(outcome) kegiatan Merangkum Kilangan
operasi katarak program manajemen suatu
- Mampu memahami dan • Menyusun operasi kasus penyakit Rumah Sakit
melakukan pencegahan program katarak Universitas Andalas
kebutaan dan gangguan perencanaan massal
kesehatan mata
penglihatan akibat
yang
katarak komprehensif

Anda mungkin juga menyukai