I.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam beberapa tahun terakhir ini angka morbiditas dan mortalitas penyakit di bidang
Genito Urinary System di Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Perubahan gaya
hidup masyarakat dan pengetahuan masyarakat mengenai informasi penyakit-penyakit
sistem genitourinari diyakini sebagai salah satu penyebab tingginya penyakit tersebut.
Keluhan penyakit yang terkait dengan sistem ini banyak dijumpai di layanan kesehatan
primer. Sehingga kemampuan dokter dalam mendeteksi dini kelainan tersebut akan
sangat membantu dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan meningkatkan
kualitas hidup penderita.
Kemajuan penatalaksanaan penyakit sistem genitourinari mulai dari diagnostik, terapi
medik, terapi surgikal dan rehabilitasi menyebabkan jumlah penderita penyakit sistem
genitourinari yang ditangani semakin baik yang meningkatkan harapan hidup penderita.
Meskipun demikian, hal ini tidak menyelesaikan masalah karena adakalanya
meninggalkan sekuele pada penderita sehingga mengurangi produktivitas kerja dan
kualitas hidup. Selain itu semuanya memerlukan biaya yang sangat besar, dan sumber
daya manusia yang terampil dalam penatalaksanaannya.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit sistem genitourinari perlu ditingkatkan karena
selain murah dan mudah, dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja,
tetapi memerlukan perobahan gaya hidup masyarakat Indonesia terhadap penyakit sistem
genitourinari. Faktor risiko dari penyakit sistem genitourinari perlu mendapat perhatian
khusus, karena risiko hari ini merupakan penyakit di masa yang akan datang. Selain
memfokuskan perhatian pada mereka yang telah menderita penyakit, kita juga perlu
memusatkan perhatian pada mereka yang belum menderita tetapi mempunyai resiko
untuk menderita penyakit. Karena sesungguhnya jumlah orang yang mempunyai risiko
jatuh sakit jauh lebih banyak daripada mereka yang telah menderita penyakit.
Blok Genito Urinary System dibagi dalam dua blok yaitu GUS1 dan GUS2, dan masingmasing blok mempunyai beban kredit sebesar 3 SKS. Secara keseluruhan, kedua blok ini
akan dilaksanakan selama 5 (lima) minggu.
Tujuan umum blok ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan promosi, prevensi, menegakkan diagnosa penyakit, memberi terapi,
dan tindakan rehabilitasi terhadap penyakit pada Genito Urinary System yang sering
dijumpai di layanan primer.
II.
PRASYARAT MAHASISWA
Blok genitourinari ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam
struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap
I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu
keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III.
TUJUAN BLOK
Tujuan Pendidikan Dokter FK USU ialah mendidik mahasiswa melalui pengalaman belajar
agar mempunyai pengeahuan, ketrampilan dan sikap perilaku professional sebagai dokter
umum yang memberikan pelayanan kesehatan primer dengan menerapkan prinsip-prinsip
kedokteran keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan nasional dan global, yang
mempunyai tanggung jawab berlandaskan etika, moral dan profesionalisme, mempunyai
5 profil dokter WHO, 7 Kompetensi Kurikulum Nasional dan Kompetensi pendukung
kekhususan FK USU.
TUJUAN UMUM
Melalui blok sistem genitourinari ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan blok sistem genitourinari ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya
mengelola pasien dengan masalah sistem genitourinari dengan mengintegrasikan
penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik
antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah
genitourinari.
2. Melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. Memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan
hasilnya.
5. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit
dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata
laksananya.
6. Mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
Buku Panduan Mahasiswa
IV.
SASARAN PEMBELAJARAN
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit sistem genitourinari, mahasiswa tahap II yang telah menjalani blok
sistem genitourinari mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam
langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan,
dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan
selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan blok sistem genitourinari, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem sistem genitourinari, mahasiswa
mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan
sistem sistem genitourinari.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik
dalam sistem sistem genitourinari.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem genitourinari.
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem sistem
genitourinari (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem genitourinari .
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem genitourinari beserta alasan yang
mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem genitourinari melalui sistem
teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem genitourinari.
m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem genitourinari serta rencana
penanggulangannya.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
a.
b.
c.
V.
OUTLINE PERKULIAHAN
Pokok
Bahasan
Pendahuluan
Materi
Pengenalan
Blok sistem
Genitourinari
Dep/Narasumber
Kode
Tahapan
Waktu
GUS-F1
1x50
GUS1-K1
1x50
GUS1-K2
1x50
GUS1-K3
1x50
Materi
Dep/Narasumber
Kode
Tahapan
Waktu
arteriography)
4.13. Venography vena renalis
Filtrasi
glomerulus
Reabsorpsi dan
sekresi tubulus
ginjal
Mekanisme
counter current
dan berkemih
Fisika Sistem
Urinari
5.
Fungsi ginjal
6.
Hormon yang
dibentuk ginjal
7.
Filtrasi
glomerulus
8.
Clearence,
ERPF, RBP
9.
Reabsorpsi dan
sekresi tubulus
11. Mekanisme
diuresis dan
pengendaliannya
12. Refleks
Berkemih
23. Biomekanika
Tekanan
24. Osmosis dan
Ginjal
Fisiologi
1. dr. Eka Roina
Megawati,
M.Kes
2. dr. Yudi
Herlambang
GUS1-K4
Fisiologi
1. dr. Eka Roina
Megawati,
M.Kes
2. dr. Yudi
Herlambang
GUS1-K5
Fisiologi
1. dr. Eka Roina
Megawati,
M.Kes
2. dr. Yudi
Herlambang
GUS1-K6
Fisiologi
1. dr. Eka Roina
Megawati,
M.Kes
2. dr. Yudi
Herlambang
GUS1-K7
MEU
dr. Zairul Arifin,
DAFK, SpA
GUS1-K8
1x50
GUS1-K9
1x50
Departemen
Materi
bawah
Mikroorganisme
penyebab Infeksi
Saluran Kemih
27.1.Batang gram
negative (E.coli,
Klebsiella,
Enterobacter,
Proteus sp &
Pseudomonas
aeruginosa)
27.2.Coccus gram
positif
(Staphylococcus
sp. &
Streptococcus
sp.)
27.3.Jamur (Candida
albicans)
28.1.Patogenesa
timbulnya infeksi
28.2.pada saluran
kemih
28.3.Pemeriksaan
laboratorium
untuk mencari
penyebab infeksi
28.4.Diagnosa
laboratorium
terhadap adanya
infeksi saluran
kemih
7
Spesific Learning Objectives
Dep/Narasumber
Bawah
IPD
25.2.Mampu Menjelaskan tanda klinis 1.
Prof. dr. Harun
25.3.Mampu menjelaskan patofisiologi
Rasyid Lubis,
& pathogenesis ISK bagian bawah
Sp.PD-KGH
25.4.Mampu menjelaskan Klasifikasi 2.
dr. Bayu,
dan Diagnosa banding ISK Bagian
M.Ked(PD),
bawah
SpPD
25.5.Mampu mendiagnosa secara klinik3.
dr. Sumi,
berdasarkan pem fisik, lab &
M.Ked(PD),
Radiologi
SpPD
25.6.Mampu mengobati secara mandiri4.
dr. Feldi,
& tuntas
M.Ked(PD),
25.7.Mampu melakukan edukasi dan
SpPD
pencegahan
26.1.Mampu Menyebutkan definisi ISK
Atas
26.2.Mampu Menjelaskan tanda klinis
26.3.Mampu menjelaskan patofisiologi
& pathogenesis ISK bagian Atas
26.4.Mampu menjelaskan Klasifikasi
dan Diagnosa banding ISK Bagian
Atas
26.5.Mampu mendiagnosa secara klinik
berdasarkan pem fisik, lab &
Radiologi
26.6.Mampu mengobati secara mandiri
& tuntas
26.7.Mampu melakukan edukasi dan
pencegahan
27.1.1. Menjelaskan definisi ISK
Departemen
27.1.2.
Menyebutkan gejala klinis ISK
Mikrobiologi
& faktor pendorong
1.
dr. Dian Dwi
27.1.3. Menjelaskan batang gram
Wahyuni, M.Kes,
negative penyebab ISK
Sp.MK
27.2.1. Menjelaskan coccus gram
2.
dr. Rina Yunita,
positif penyebab ISK
SpMK
27.3.1. Menjelaskan jamur penyebab
ISK
27.3.2. Menjelaskan diagnostik
laboratorium & Kriteria Kass
27.3.3. Mengetahui jenis urine untuk
diagnosa laboratorium ISK
27.3.4. Menyebutkan pengobatan
untuk ISK
28.1.1 Mengetahui epidemiologi
penyakit infeksi pada saluran
kemih
28.1.2 Mengetahui dan memahami
bakteri pathogen dan bakteri
kontaminan pada infeksi
saluran kemih
28.1.3 Mengetahui dan memahami
indikasi pemeriksaan skreening
untuk infeksi saluran kemih
28.1.4 Mengetahui dan memahami
cara pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium
untuk diagnosa infeksi saluran
kemih
28.1.5 Menjelaskan dan menganalisa
hasil pemeriksaan kultur dan uji
Kode
Tahapan
Waktu
GUS1K10
1x50
GUS1K11
1x50
Sindroma
Nefrotik
Glomerulo
Nefritis (GN)
Gagal Ginjal
Materi
8
Spesific Learning Objectives
Dep/Narasumber
Kode
Tahapan
Waktu
GUS1K12
1x50
GUS1K13
1x50
Departemen
IPD
dr. Radar Radius
Tarigan,Mked
(PD), Sp.PD
GUS1K14
1x50
Departemen
IPD
dr. Syafrizal
Nasution, Mked
(PD),SpPD
GUS1K15
1x50
Materi
9
Spesific Learning Objectives
Dep/Narasumber
Kode
Tahapan
Waktu
banding PGK
32.1.5. Dapat merujuk ke spesialis
dan menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan
Batu Saluran
Kemih
Departemen
Bedah
1.
dr. Ramlan
Nasution, Sp.U
2.
dr. Dhira Dharma
Kadar, SpU
33. Metabolisme
dan etiologi Batu
Saluran Kemih
36.
Nefritis Intertisial
Aspek
Laboratorium
Faal Ginjal
37. Mengenal
pemeriksaan lab
faal ginjal untuk
menyokong
diagnosa klinik
kelainan faal ginjal
Diagnosa dan
interpretasi,
gangguan
keseimbangan
Air, elektrolit,
38. Memahami
pemeriksaan
laboratorium
dalam pengaturan
keseimbangan Air,
GUS1K16
1x50
GUS1K17
1x50
Departemen
IPD
dr. Riri Andri
Muzasti,Mked
(PD), Sp.PD
GUS1K18
1x50
Departemen
Patologi Klinik
Prof.
Burhanuddin
Nasution, SpPKKN
dr. Riecke
Loesnihari,
Sp.PK(K)
GUS1K19
1x50
Departemen
Patologi Klinik
Prof.
Burhanuddin
Nasution, SpPK-
GUS1K20
1x50
Materi
Asam Basa
Inkontinensia
Urine
Struktur Patologi
Anatomi
kelainan sistem
genitourinari
Diuretikantidiuretik
Elektrolit dan
Asam Basa
39.
Diagnosa klinik
dan
penatalaksanaan
inkontinensia
urine
penyakit Ginjal :
Penyakit
Glomerular
Penyakit
Tubulointerst
itial
Penyakit
pembuluh
darah ginjal
Kelainan
kistik di ginjal
Kelainan
hidronephros
is pada ginjal
41.1.Diuretik
41.2.Agents that alter
water excretion
10
Spesific Learning Objectives
Dep/Narasumber
Kode
Tahapan
Waktu
GUS1K21
1x50
GUS1K22
1x50
GUS1K23
1x50
syndrome
40.5. Menjelaskan deskripsi dan
Materi
11
Spesific Learning Objectives
Dep/Narasumber
Waktu
41.2.1.
Obat yang
mempengaruhi
pH urin
Congenital
anomalies
Genitalia
eksterna
43. Congenital
anomalies of the
kidney
44. 44. Congenital
anomalies of the
ureter
45. Congenital
anomalies of the
bladder
Menjelaskan aspek
farmakologi:
o osmotic diuretics
o antidiuretic hormone agonists
o antidiuretic hormone antagonists
42.1.Menjelaskan aspek farmakologi :
o obat yang membasakan urin
o obat yang mengasamkan urin
Kode
Tahapan
GUS1K24
1x50
GUS1K25
1x50
GUS2-K1
1x50
GUS2-K2
1x50
Departemen
Farmakologi
1. dr. Sake Juli
Martina, SpFK
2. dr. Yunita Sari
Pane, M.Si
Departemen
Bedah
1.
dr. Syah Mirsya
Warli, SpU
2.
dr. Yacobda
Sigumonrong,
SpU
GUS - 2
Lingkup bahasan-4 :Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit
Menular
Seksual
(PMS) 1
Global Strategy
for the
prevention and
control STI
46.1. Definisi
46.2. Macam-macam
penyakit menular
seksual
o Kandidiasis
vaginalis
o Sifilis (Lues)
o Gonore
o Urethritis non
gonore
o Limfogranoloma
o Ulkus molle
o Herpes simplek
o Frambusia
o Kondiloma
akuminata
46.3. Insidens
46.4. Penyebab dan
gejala
46.5. Gambaran klinis
46.6. Laboratorium
46.7.Diagnosis
banding
46.8. Pengobatan
46.9. Komplikasi
47. Epidemiologi STI
48. Edukasi,
konseling, dan
manajemen
pasangan
Materi
49. Managemen
STI di Puskesmas
Mikroorganisme
penyebab PMS
50.
-
Bakteri
Pyogenic cocci
(N.gonorrhoeae)
Treponema
pallidum
Hemophillus
ducreyi
Chlamidia
trachomatis
C. trachomatis
(Lymphogra
nuloma
venereum)
Calymmato
Bacterium
granulomatis
(Granuloma
inguinale)
51. Virus
- Herpesviridae
(HSV)
- Papovaviridae
(genital warts)
- Hepatitis (B&C)
52. Jamur
Candida
12
Spesific Learning Objectives
Dep/Narasumber
Kode
Tahapan
Waktu
GUS2-K3
1x50
Pemeriksaan
Diagnostik untuk
PMS
Materi
55. Aspek
laboratorium dan
interpretasi
13
Kode
Tahapan
Waktu
GUS2-K4
1x50
Departemen
Bedah
dr.Syah Mirsya
Warli, Sp.U
dr. Bungaran
Sihombing, Sp.U
GUS2-K5
1x50
Departemen Gizi
dr. Zaimah Z.
Tala, MS, SpGK
Prof. dr. Harun
Alrasyid, Sp.PD,
Sp.GK
dr. Dina Keumala
Sari, MGK,
Sp.GK
GUS2-K6
1x50
Departemen
Farmakologi
dr. Datten
Bangun, M.Sc,
Sp.FK
dr. Siti Syarifah,
M.Biomed
1. Mampu menjelaskan definisi dan
Departemen
pathogenesis
Bedah
2. Mampu mendiagnosa secara klinis 1.
dr. Bungaran
3. Mampu menjelaskan
Sihombing, Sp.U
penatalaksanaannya
2.
dr. Fauriski
4. Mampu merujuk ke spesialis
Febrian Prapiska,
1. Mampu menjelaskan definisi dan
SpU
pathogenesis
2. Mampu mendiagnosa secara klinis
3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaannya
4. Mampu merujuk ke spesialis
63.1. Mampu menjelaskan definisi
Departemen
63.2. Memahami phase-phase ereksi
Bedah
63.3. Mampu menjelaskan faktor resiko 1. dr. Syah Mirsya
63.4. Mengetahui cara melakukan
GUS2-K7
1x50
GUS2-K8
1x50
GUS2-K9
1x50
Dep/Narasumber
identifikasi
52.3.Mengetahui pencegahan
55.1.Menjelaskan pemeriksaan untuk
Departemen
diagnosa PMS
Patologi Klinik
55.2.Menjelaskan persiapan dan
1.
Prof. DR. dr.
Pengambilan sampel untuk PMS
Ratna Akbari
55.3.Menjelaskan interpretasi hasil
Ganie, Sp.PK(K)
pemeriksaan imunoserologi
2.
dr. Riecke
Loesnihari,
Sp.PK(K)
56. Teori
pembesaran,
diagnosa klinis
dan
penatalaksanaan
Nutrisi pada
gangguan ginjal
Aspek
farmakologi
obat-obat pada
BPH
Scrotal Swelling
Scrotal Swelling
61.1. Hydrocele
61.2. Epididimal cyst
61.3. Varivocelle
61.4. Epididimoorchitis
61.5. Testicular tumor
61.1. Hydrocele
61.2. Epididimal cyst
61.3. Varivocelle
61.4. Epididimoorchitis
61.5. Testicular tumor
63. Male Sexual
Disfunction
Sexual
Disfunction
Materi
14
Spesific Learning Objectives
Dep/Narasumber
evaluasi
63.5. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
Kode
Tahapan
Waktu
Warli, SpU
2. dr. Yacobda
Sigumonrong,
SpU
Departemen
Bedah
dr. Syah Mirsya
Warli, Sp.U
dr. Ginanda Putra
Siregar, SpU
GUS2K10
1x50
Departemen
Bedah
1. dr. Dhira
Dharma Kadar,
SpU
2. dr. Fauriski
Febrian
Prapiska, SpU
GUS2K11
1x50
Departemen
Bedah
1.
dr. Syah Mirsya
Warli, Sp.U
2.
dr. Ginanda Putra
Siregar, Sp.U
GUS2K12
1x50
Urethral stricture
disease
Tumor pada
system
Genitourinari
74.
Renal
neoplasma
75.
Bladder
Carcinoma
Struktur Patologi
Anatomi
Keganasan
pada Sistem
genitourinary
Materi
76.
Penile
Carcinoma
77.
Renal
neoplasma
78.
Bladder
Carcinoma
79.
Penile
Carcinoma
82.1. Tumor
Pada Ginjal
82.2. Tumor
pada Vesica
Urinaria
82.3. Tumor
pada Prostat
82.4. Tumor
pada Testis
82.5. Tumor
pada Penis
15
Spesific Learning Objectives
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
76.1.mengetahui lesi lesi premalignant
76.2.Mampu memdiagnosa secara
klinis
76.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan.
77.1. Mampu menjelaskan klasifikasi
tumor ginjal
77.2. Mampu menjelaskan sign dan
symptom Renal Cell Carcinoma
77.3. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
77.4. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
78.1.Mampu menjelaskan factor resiko
tumor buli buli
78.2. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
78.3.Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
79.1.mengetahui lesi lesi premalignant
79.2. Mampu memdiagnosa secara
klinis
79.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan.
82.1.1. Menjelaskan gambaran
Dep/Narasumber
Departemen
Patologi Anatomi
1. dr. Delyuzar,
M.Ked(PA),
SpPA(K)
2. dr. Lidya Imelda
Laksmi,
M.Ked(PA),
SpPA
Kode
Tahapan
GUS2K13
Waktu
1x50
Materi
16
Spesific Learning Objectives
Dep/Narasumber
Kode
Tahapan
Waktu
83.
Perkosaan
83.1.Menjelaskan pengertian
Departemen
perkosaan
Forensik
83.2. Menjelaskan pengertian
1. dr. H. Mistar
persetubuhan
Ritonga, Sp.F
83.3. Menjelaskan pengertian csukup 2. dr. H. Guntur
umur
Bumi Nasution,
83.4.Menjelaskan pengertian belum
Sp.F
pantas dikawini
83.5.Menjelaskan UU yang
berhubungan dengan perkosaan
83.6. Menjelaskan prosedur permintaan
visum
83.7.Menjelaskan cara dan tanda-tanda
pada pemeriksaan luar dan dalam
pada korban perkosaan
83.8.Menjelaskan cara dan tanda-tanda
pada pemeriksaan luar pada
pelaku perkosaan
83.9.Menjelaskan cara mengambil dan
mengirim specimen ke
laboratorium untuk menunjang
diagnosa
84.1.Menjelaskan pengertian perbuatan Departemen
cabul
Forensik
84.2.Menjelaskan UU yang
1. dr. H. Mistar
berhubungan dengan perbuatan
Ritonga, Sp.F
cabul
2. dr. H. Guntur
84.3.Menjelaskan pengertian
Bumi Nasution,
pemeriksaan luar dan dalam
Sp.F
korban perbuatan cabul
84.4.Menjelaskan hal-hal yang masuk
ke dalam perbuatan cabul serta
membedakannya dengan
perkosaan
GUS2K14
1x50
GUS2K15
1x50
17
OUTLINE PRAKTIKUM
No.
Uraian Praktikum
Kode
Tahapan
Jam
Dept
GUS1-Pr1
3 x 50
Anatomi
Praktikum 2
GUS1-Pr2
3 x 50
Histologi
Praktikum 3
GUS1-Pr3
3 x 50
Biokimia
Praktikum 4
Urinalisa
GUS1-Pr4
3 x 50
Patologi Klinik
GUS2-Pr1
3 x 50
Farmakologi
Praktikum 2
GUS2-Pr2
3 x 50
Patologi Anatomi
Praktikum 3
1.
GUS2-Pr3
3 x 50
Farmakologi
GUS2-Pr4
3 x 50
Patologi Klinik
2.
Praktikum 4
Faal Ginjal
Jam
Ruangan
GUS-SL1
3 x 50
GUS-SL2
3 x 50
GUS-SL3
3 x 50
Teknik Sirkumsisi
GUS-SL4
3 x 50
18
Pokok
Bahasan
Therapy
Prognosis
Subpokok
bahasan
Strategi
Pembelajaran
Kode
Tahapan
Narasumber
Waktu
EBM
Therapy
Kuliah
GUS1CRP5-K1
1. Prof.Dr. dr.
Rozaimah
Zein Hamid,
M.Sc, Sp.FK
2. dr. Rina Amelia,
MARS
1x50
Work sheet
Therapy
Kuliah
GUS1CRP5-K2
1. Prof.Dr. dr.
Rozaimah
Zein Hamid,
M.Sc, Sp.FK
2. dr. Rina Amelia,
MARS
1x50
Critical
Appraisal
Diskusi
Kelompok
(Therapi 1)
GUS1CRP5-DK1
Prof.Dr.dr.Rozai
mah Zein
Hamid, M.Sc,
Sp.FK
3x50
Critical
Appraisal
Diskusi
Kelompok
(Therapi 2)
GUS1CRP5-DK2
1x50
Review /
- Mendapatkan feed back dari
Pleno Pakar
mahasiswa
Diagnostik - Mendiskusikan permasalahan
Therapy
therapy
Pleno Pakar
(Therapi)
GUS1CRP5-PP1
TIM
2X50
EBM
Prognosis
Kuliah
GUS2CRP5-K3
1. dr. Putri
Eyanoer,
M.epi, Phd
2. dr. Yuki
Yunanda
1x50
Subpokok
bahasan
Work sheet
prognosis
19
Specific Learning Objectives
Strategi
Pembelajaran
Kuliah
Kode
Tahapan
GUSCRP5-K4
Narasumber
Waktu
1.
1x50
2.
dr. Putri
Eyanoer,
M.epi, Phd
dr. Yuki
Yunanda
Kode Tahapan
KBI261-K1
KBI261-K2
KBI261-K3
KBI261-K4
Kode Tahapan
KIG261-K1
KIG261-K2
KIG261-K3
KIG261-K4
20
VI. REFERENSI
GENITO URINARY SYSTEM
Buku Teks
Departemen
Judul Buku
Penulis
Penerbit
Tahun/ Ed
Halaman
1535-1629
Ilmu Penyakit
Dalam
Kulit dan
Kelamin
I.Gizi
Harrison
Mc Graw Hill
2001/Edisi5
Holmes, King K
McGraw-Hill
1999/3rd ed.
Saunders
12th ed.
Radiologi
Radiologi Diagnostik
L Kathleen Mahan
& Sylvia Escott
Stump
Iwan Ekayuda
FK-UI RSCM
Fisiologi
Ganong WF
Mc Graw Hill
Guyton AC
Sherwood L
Levinson, Warren
and Jawetz, Ernest
EGC
International
Student
Edition,
ThomsonBrooks/Cole
McGraw-Hill
2005/
Edisi 2
2001/ 20th
ed.
2006/11th ed.
2002/3th ed.
Lennette, E.H.
Balow, A. Hausler,
W and Truant
American
Society for
Microbiology
1980/3rd, ed.
Kunin, CM
LAE &
Febriger,
Philadelphia
1979/3rd ed
Mikrobiologi
I.Kesehatan
Anak
Bedah
(Urology)
Anatomi
Embriologi Kedokteran
Hand atlas of Human Anatomy.
Fisika
Medical Physics
Patologi Klinik
2000/6th ed
921-958
702-742
291-415
510-589
29, 98-99
145-147,
122-124
150-152
157-159,
209-210
219220.275,
303
111-122,
344-346
389-393
509-519
1-151
2005/Edisi 2,
2005/
Tanagho &
McAninch
Hanno, Malkowicz
& Wein
Jan Langman
Spatelhotz
Lange
2004/16th ed
McGraw-Hill
2001/3rd ed
EGC
J.B.
Lippincott Co
1975/Edisi 3
7th Ed
Cameron John R,
Skofronick James
G
Hobbie Russell K
191-208
112
Hobbie Russell K
Conie RM, Donald
CL, George M.
Elsevier.
2007/3th Ed.
1031-1046
1010-1029
Patologi
Anatomi
Parasitologi
21
2006/6th Ed.
87-91
82-87
1245-23
Tietz.
2001/20th
Ed.
1987/
International
Edition
2006/ 4th Ed.
Mc Pherson RA,
Pincus MR. Henry's
Turgeon ML.
2007/21th
Ed.
1996/2th Ed.
Koneman's.
Henry's.
Levinson WE,
Jawetz E.
Immunology Simplified.
Immunology Diagnosis
dan Prosedur Laboratorium.
Bowry TR.
Kresno SB.
Basic Pathology
Robin, Kumar
Fondation of Parasitology
Gerald D. Schmidth
& Larry S. Roberts
Lippincott
William &
Wilkins.
Saunders.
David Rose.
St. Louis
Mosby
Norwalk.
Apleton &
Lange
Norwalk.
apleton &
Lange
Oxford.
Fakultas
Kedokteran
UI
1991/7th Ed
1994/3th Ed.
1985/2th Ed.
Edisi 4
2007/Ed.8
513
Mc Graw Hill
2005/7thed
Delmar,
Thompson
Learning
2002
General Parasitology
Thomas C. Cheng
2006
Farmakologi
Trevor A.J
Katzung B.G
Masters S.B
Academic
PressnAn
Imprint of
Elsevier
Lange-Mc
Graw Hill
427-428
470-471
468-470
458
118-119
136-137
161-163
163-166
65-66
28-130
516-517
491-419
157
191-192
241-256
829-835
148 189
308
Forensik
Parikh CK
CBS
Knight Bernard
Oxford
University
Press, Inc.
N.Y.
Narayan Reddy
Patologi Forensik
Shahrom ABD
Wahid
Edited by Franklin
2002/6th ed.
1997
16 th/1997
Tripath
Private
Limited,
Bombay
Dewan
Bahasa dan
Pustaka
Kementerian
Pendidikan
Malaysa,
Kuala
Lumpur
21st ed/1998
1993
22
Arif Budianto et al
Bernard Knight
J.K. Mason
IKK
FK UI
ELBS Frome
and London
Great Britain
Butterworths
London,
Boston,
Toronto,
Sydney
Edisi I/1997
10th ed/1991
2nd ed/1986
World Health
Organization
World Health
Organization
BLOK PENDUKUNG
COMMUNITY RESEARCH PROGRAM5
Buku Teks
Judul Buku
Penulis
Penerbit
Edisi
Medical epidemiology
How to practice and teach EBM
Sharon E. Straus, et al
LANGE
Elsevier Churchill
livingstone
2004
2005
Clinical epidemiology
Robert H Fletcher, et al
3rd ed.
VII.
23
METODE PEMBELAJARAN
PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya
lingkup Sistem Genitourinary dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami
blok ini.
KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materimateri yang berhubungan dengan Sistem Genitourinary, sehingga akan memudahkan
mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan
untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa
diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah
pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial
akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam
menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisika,
Farmakologi, Patologi Anatomi, dan Patologi Klinik sesuai jadwal kegiatan
Biokimia,
24
Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per
kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum.
Tujuan umum praktikum adalah agar mahasiwa:
1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan
belajar mandiri.
2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan.
4. Menyimpulkan hasil praktikum.
5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil
praktikum dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada
praktikum sebagaimana adanya.
Kelompok Diskusi
KELAS A
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
Ruang Diskusi
Ruang Diskusi 1
Ruang Diskusi 2
Ruang Diskusi 3
Ruang Diskusi 4
Ruang Diskusi 5
Ruang Diskusi 6
Ruang Diskusi 7
Ruang Diskusi 8
Ruang Diskusi 9
Ruang Diskusi 10
Ruang Diskusi 11
Buku Panduan Mahasiswa
25
A12
A13
A14
A15
KELAS B
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
Ruang Diskusi 12
Ruang Diskusi 13
Ruang Diskusi 14
Ruang Diskusi 15
GEDUNG ABDUL HAKIM
Ruang Diskusi 1
Ruang Diskusi 2
Ruang Diskusi 3
Ruang Diskusi 4
Ruang Diskusi 5
Ruang Diskusi 6
Ruang Diskusi 7
Ruang Diskusi 8
Ruang Diskusi 9
Ruang Diskusi 10
Ruang Diskusi 11
Ruang Diskusi 12
Ruang Diskusi 13
Ruang Diskusi 14
Ruang Diskusi 15
26
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU sesuai kelompok praktikum
masing-masing
IX.
27
=
=
=
50%
50%
100%
Komposisi ini akan berubah apabila dosen yang bersangkutan memberikan tugas
dengan bobot maksimal 20%.
B. KETENTUAN UJIAN
Setiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan Akademik. Ketentuan untuk
dapat mengikuti ujian pada Tahun Akademik 2011-2012 adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial 80%, pleno pakar 80%, dan
praktikum 100%.
2. Apabila berhalangan hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut,
mahasiswa harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan
sakit dari dokter) kepada Divisi SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan
menyimpan sendiri satu kopi sebagai arsip seandainya diperlukan sesewaktu.
3. Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal tanpa
pemberitahuan:
A. Mahasiswa tetap dapat mengikuti ujian, namun seluruh nilai proses
tutorialnya akan dibatalkan atau dianggap nol.
B. Apabila gagal dalam ujian, maka ia tidak berhak mengikuti ujian remedial
pada semester berjalan.
C. Ujian remedial hanya dapat diikuti pada semester bersangkutan tahun
akademik berikutnya: remedial semester ganjil dilakukan pada semester
ganjil dan remedial semester genap pada semester genap tahun akademik
berikutnya.
4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal
reguler:
A. Mahasiswa bersangkutan harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin
atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi Assessment MEU dan
menyimpan sendiri satu kopi surat tersebut sebagai arsip seandainya
diperlukan sesewaktu.
Buku Panduan Mahasiswa
28
X.
29
DAFTAR NARASUMBER
No
1.
Departemen
Anatomi
2.
Histologi
3.
Biokimia
4.
Fisiologi
5.
Mikrobiologi
6.
Patologi Anatomi
7.
Patologi Klinik
8.
Farmakologi dan
Terapeutik
9.
Gizi
10.
11.
Kesehatan Anak
12.
Bedah
13.
Radiologi
14.
15.
Kedokteran
Narasumber
dr. Dwi Rita Anggraini
dr. Sufitni
dr. Radita N.A. Ginting
dr. Alya Amila Fitri, M.Kes
dr. Sri Suryani, MKes
dr. Mutiara Indah Sari, MKes
Prof. dr. Yasmeiny Yazier
Dr. Eka Roina Megawati
dr. Zairul Arifin,SpA, DAFK
dr. Keriahen Bangun, DAFK
dr. R. Lia Kesumawati, MS, SpMK
dr. Tetty Aman Nasution, M.MedSc
dr. Dian Dwi Wahyuni, SpMK
dr. Rina Yunita, SpMK
dr. Lidya Imelda Laksmi, SpPA
dr. Delyuzar, Sp.PA(K)
Prof. dr. Burhanuddin Nasution, Sp.PK
Prof. DR. dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK
dr. Zulfikar Lubis, SpPK(K)
dr. Riecke Loesnihari, Sp.PK(K)
Prof. dr. Aznan Lelo, PhD, SpFK
dr. Zulkarnain Rangkuty, MSi
dr. Datten Bangun, MSc, SpFK
dr. Hasanul Arifin
dr. Tri Widyawati, MSi
dr. Yunita Sari Pane, Msi
dr. Zaimah Z. Tala, MS, SpGK
Prof. dr. Harun AlRasyid, Sp.PD, Sp.GK
dr. Dina Keumala Sari, MGK, Sp.GK
Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH
dr. Abdurrahim Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH
dr. Salli Roseffi Nasution, Sp.PD-KGH
dr. Melati Silvanni,SpPD
dr. M. Aron Pase, SpPD
dr. Tuti, SpPD
Dr. Oke Rina Ramayani, Sp.A(K)
dr. Rosmayanti Siregar, Sp.A
dr. Syah Mirsya Warli, Sp.U
dr. Bungaran Sihombing, Sp.U
dr. Ramlan Nasution, SpU
dr. Dhira Dharma Kadar, SpU
dr. Fauriski Febrian Prapiska, SpU
dr. Ginanda Putra Siregar, SpU
dr. Heny Maisara, Sp.Rad
dr. Dedy Dwi Putra, Sp. Rad
dr. Richard Hutapea, Sp.KK
dr. Kristina Nadeak, Sp.KK
dr. H. Mistar Ritonga, Sp.F
dr. H. Guntur Bumi Nasution, Sp.F
Buku Panduan Mahasiswa
17.
Kehakiman
Ilmu Kes. Masyarakat
dan Ked. Komunitas
CRP5
18.
LIDA USU
16.
30