Anda di halaman 1dari 30

Kurikulum FK USU 2016

I.

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam beberapa tahun terakhir ini angka morbiditas dan mortalitas penyakit di bidang
Genito Urinary System di Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Perubahan gaya
hidup masyarakat dan pengetahuan masyarakat mengenai informasi penyakit-penyakit
sistem genitourinari diyakini sebagai salah satu penyebab tingginya penyakit tersebut.
Keluhan penyakit yang terkait dengan sistem ini banyak dijumpai di layanan kesehatan
primer. Sehingga kemampuan dokter dalam mendeteksi dini kelainan tersebut akan
sangat membantu dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan meningkatkan
kualitas hidup penderita.
Kemajuan penatalaksanaan penyakit sistem genitourinari mulai dari diagnostik, terapi
medik, terapi surgikal dan rehabilitasi menyebabkan jumlah penderita penyakit sistem
genitourinari yang ditangani semakin baik yang meningkatkan harapan hidup penderita.
Meskipun demikian, hal ini tidak menyelesaikan masalah karena adakalanya
meninggalkan sekuele pada penderita sehingga mengurangi produktivitas kerja dan
kualitas hidup. Selain itu semuanya memerlukan biaya yang sangat besar, dan sumber
daya manusia yang terampil dalam penatalaksanaannya.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit sistem genitourinari perlu ditingkatkan karena
selain murah dan mudah, dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja,
tetapi memerlukan perobahan gaya hidup masyarakat Indonesia terhadap penyakit sistem
genitourinari. Faktor risiko dari penyakit sistem genitourinari perlu mendapat perhatian
khusus, karena risiko hari ini merupakan penyakit di masa yang akan datang. Selain
memfokuskan perhatian pada mereka yang telah menderita penyakit, kita juga perlu
memusatkan perhatian pada mereka yang belum menderita tetapi mempunyai resiko
untuk menderita penyakit. Karena sesungguhnya jumlah orang yang mempunyai risiko
jatuh sakit jauh lebih banyak daripada mereka yang telah menderita penyakit.
Blok Genito Urinary System dibagi dalam dua blok yaitu GUS1 dan GUS2, dan masingmasing blok mempunyai beban kredit sebesar 3 SKS. Secara keseluruhan, kedua blok ini
akan dilaksanakan selama 5 (lima) minggu.
Tujuan umum blok ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan promosi, prevensi, menegakkan diagnosa penyakit, memberi terapi,
dan tindakan rehabilitasi terhadap penyakit pada Genito Urinary System yang sering
dijumpai di layanan primer.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

II.

PRASYARAT MAHASISWA
Blok genitourinari ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam
struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap
I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu
keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.

III.

TUJUAN BLOK
Tujuan Pendidikan Dokter FK USU ialah mendidik mahasiswa melalui pengalaman belajar
agar mempunyai pengeahuan, ketrampilan dan sikap perilaku professional sebagai dokter
umum yang memberikan pelayanan kesehatan primer dengan menerapkan prinsip-prinsip
kedokteran keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan nasional dan global, yang
mempunyai tanggung jawab berlandaskan etika, moral dan profesionalisme, mempunyai
5 profil dokter WHO, 7 Kompetensi Kurikulum Nasional dan Kompetensi pendukung
kekhususan FK USU.

TUJUAN UMUM
Melalui blok sistem genitourinari ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek

TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan blok sistem genitourinari ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya
mengelola pasien dengan masalah sistem genitourinari dengan mengintegrasikan
penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik
antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah
genitourinari.
2. Melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. Memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan
hasilnya.
5. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit
dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata
laksananya.
6. Mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan


pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status
kesehatan pasien.
7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan
dengan gangguan sistem genitourinari.
8. Mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan
masalah-masalah sistem genitourinari.

IV.

SASARAN PEMBELAJARAN
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit sistem genitourinari, mahasiswa tahap II yang telah menjalani blok
sistem genitourinari mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam
langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan,
dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan
selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan blok sistem genitourinari, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem sistem genitourinari, mahasiswa
mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan
sistem sistem genitourinari.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik
dalam sistem sistem genitourinari.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem genitourinari.
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem sistem
genitourinari (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem genitourinari .
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem genitourinari beserta alasan yang
mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem genitourinari melalui sistem
teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem genitourinari.
m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem genitourinari serta rencana
penanggulangannya.
2.
a.
b.
c.
d.
e.

Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit Sistem


genitourinari, mahasiswa mampu:
Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem genitourinari dengan menerapkan
kemampuan komunikasi efektif.
Melakukan pemeriksaan fisik sistem genitourinari.
Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan
sistem genitourinari.
Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem Sistem
genitourinari.
Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan
mekanisme yang mendasarinya.
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

f.
3.
a.
b.
c.

Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit sistem genitourinari secara


komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
Bila diberi data masalah kelainan/penyakit sistem genitourinari dalam suatu
komunitas, mahasiswa mampu:
Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit sistem genitourinari dalam
masyarakat.
Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit sistem genitourinari dan dapat
menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit sistem genitourinari yang
didapat.
Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
kelainan/penyakit sistem genitourinari.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

V.

A. LINGKUP BAHASAN GENITO URINARY SYSTEM

OUTLINE PERKULIAHAN
Pokok
Bahasan
Pendahuluan

Materi
Pengenalan
Blok sistem
Genitourinari

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Memberikan gambaran umum


Ketua Blok
mengenai blok Genitourinary System
melalui ceramah dan pemutaran film
GUS - 1
Lingkup bahasan-1: Struktur Organ Sistem Genitourinary
Embryologi
1.
Pembentuka 1. 1 Menjelaskan pembentukan ginjal
Departemen
(Organogenesis
n dan
1. 2 Menjelaskan pembentukan Ureter
Anatomi
)
perkembangan
& Vesica urinaria
1.
dr. Dwi Rita Nur
alat kemih
1. 3 Menjelaskan kelainan
Anggraini
perkembangan ginjal
2.
dr. Sufitni
Struktur
2. Ginjal
2.1. Menjelaskan bentuk dan letak
Departemen
Mikroskopis
ginjal
Histologi
Sistem Urinaria
2.2. Menjelaskan gambaran histologi 1 dr. Lokot Donna
dari ginjal
Lubis,
2.3. Menjelaskan pembagian nefron
M.Ked(PA), SpPA
2.4. Menjelaskan struktur mikroskopik 2 dr. Alya Amila
dan histofisiologi nefron
Fitri, M.Kes,
2.5. Menjelaskan struktur mikroskopik
SpPA
dan histofisiologi renal corpuskel
2.6. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi tubulus
kontortus
3. Saluran keluar
3.1. Menjelaskan struktur mikroskopis
sistem urinaria
dan histofisiologi lengkung henle
3.2. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi tubulus kontortus
distalis
3.3. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi tubulus koligens
3.4. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi ureter
3.5. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi kandung kemih
3.6. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi uretra
Radiologi pada
4. Pemeriksaan
4.1. Menyebutkan cakupan traktus
Departemen
Tractus urinarius
radiologi tractus
urinarius
Radiologi
urinarius
4.2. Menyebutkan ukuran normal
1.
dr. Heny
traktus urinarius
Maisara, SpRad
4.3. Menjelaskan metode pemeriksaan 2.
dr. Dedi Dwi
radiologi utk mengetahui kelainan
Putra, SpRad
tractus urinarius
4.4. BNO
4.5. IVP
4.6. Retrograde Pyelouretrography
4.7. Cystography
4.8. Uretrocystography (Retrograde,
Excretory micturating)
4.9. USG
4.10. Renal scanning/renogram dengan
radioisotope
4.11. Computed tomography (CT Scan)
dengan/tanpa kontras
4.12. Arteriography (Renal

Kode
Tahapan

Waktu

GUS-F1

1x50

GUS1-K1

1x50

GUS1-K2

1x50

GUS1-K3

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

Waktu

arteriography)
4.13. Venography vena renalis

Lingkup bahasan-2 :Cairan tubuh & Fisiologi Perkemihan


Fungsi Ginjal

Filtrasi
glomerulus

Reabsorpsi dan
sekresi tubulus
ginjal

Mekanisme
counter current
dan berkemih

Fisika Sistem
Urinari

5.

Fungsi ginjal

5.1. Menjelaskan Fungsi ekskresi


fungsi endokris ginjal
5.2. Menjelaskan nefron Sebagai unit
fungsional ginjal

6.

Hormon yang
dibentuk ginjal

6.1. Menjelaskan fungsi hormone yang


dibentuk oleh ginjal

7.

Filtrasi
glomerulus

7.1. Menjelaskan proses filtrasi di


glomerulus dan factor-faktor yang
mempengaruhi GFR serta cara
pengukuran GFR

8.

Clearence,
ERPF, RBP

8.1. Menjelaskan batasan clearance,


ERPF dan arus darah ginjal

9.

Reabsorpsi dan
sekresi tubulus

9.1. Menjelaskan autoregulasi


reabsorpsi dan sekresi di tubulus
ginjal, serta factor-faktor yang
mempengaruhinya
9.2. Menjelaskan Tm dan zat-zat yang
dibatasinya

10. Eksresi selektif


oleh ginjal

10.1. Menjelaskan kegiatan eksresi


selektif dalam pengaturan kadar
zat-zat dalam plasma dan jumlah
air

11. Mekanisme
diuresis dan
pengendaliannya

11.1. Menjelaskan mekanisme


dieresis serta pengendalian
sekresi ADH
11.2. Menjelaskan mekanisme
dieresis osmotic
11.3. Mekanisme countercurrent
multiplier/exchanger

12. Refleks
Berkemih

12.1. Menjelaskan proses pengisian


dan pengeluaran kemih ked an
dari kandung kemih
12.2. Menjelaskan pengaruh pusat
yang lebih tinggi pada reflex
berkemih

23. Biomekanika
Tekanan
24. Osmosis dan
Ginjal

23.1.Tekanan pada vesico urinari


23.2.Mengukur tekanan pada vesico
urinari
24.1.Bagaimana zat diangkut dalam
cairan
24.2.Pengaturan cairan interstisial
24.3.Fisika Ginjal
24.4.Fisika Ginjal buatan

Fisiologi
1. dr. Eka Roina
Megawati,
M.Kes
2. dr. Yudi
Herlambang

GUS1-K4

Fisiologi
1. dr. Eka Roina
Megawati,
M.Kes
2. dr. Yudi
Herlambang

GUS1-K5

Fisiologi
1. dr. Eka Roina
Megawati,
M.Kes
2. dr. Yudi
Herlambang

GUS1-K6

Fisiologi
1. dr. Eka Roina
Megawati,
M.Kes
2. dr. Yudi
Herlambang

GUS1-K7

MEU
dr. Zairul Arifin,
DAFK, SpA

GUS1-K8

1x50

GUS1-K9

1x50

Lingkup bahasan-3 : Kelainan-kelainan pada Sistem Urinary


Infeksi Saluran

25. ISK bagian

25.1.Mampu Menyebutkan definisi ISK

Departemen

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan
Kemih (ISK)

Materi
bawah

26. ISK bagian atas

Mikroorganisme
penyebab Infeksi
Saluran Kemih

27.1.Batang gram
negative (E.coli,
Klebsiella,
Enterobacter,
Proteus sp &
Pseudomonas
aeruginosa)
27.2.Coccus gram
positif
(Staphylococcus
sp. &
Streptococcus
sp.)
27.3.Jamur (Candida
albicans)
28.1.Patogenesa
timbulnya infeksi
28.2.pada saluran
kemih
28.3.Pemeriksaan
laboratorium
untuk mencari
penyebab infeksi
28.4.Diagnosa
laboratorium
terhadap adanya
infeksi saluran
kemih

7
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Bawah
IPD
25.2.Mampu Menjelaskan tanda klinis 1.
Prof. dr. Harun
25.3.Mampu menjelaskan patofisiologi
Rasyid Lubis,
& pathogenesis ISK bagian bawah
Sp.PD-KGH
25.4.Mampu menjelaskan Klasifikasi 2.
dr. Bayu,
dan Diagnosa banding ISK Bagian
M.Ked(PD),
bawah
SpPD
25.5.Mampu mendiagnosa secara klinik3.
dr. Sumi,
berdasarkan pem fisik, lab &
M.Ked(PD),
Radiologi
SpPD
25.6.Mampu mengobati secara mandiri4.
dr. Feldi,
& tuntas
M.Ked(PD),
25.7.Mampu melakukan edukasi dan
SpPD
pencegahan
26.1.Mampu Menyebutkan definisi ISK
Atas
26.2.Mampu Menjelaskan tanda klinis
26.3.Mampu menjelaskan patofisiologi
& pathogenesis ISK bagian Atas
26.4.Mampu menjelaskan Klasifikasi
dan Diagnosa banding ISK Bagian
Atas
26.5.Mampu mendiagnosa secara klinik
berdasarkan pem fisik, lab &
Radiologi
26.6.Mampu mengobati secara mandiri
& tuntas
26.7.Mampu melakukan edukasi dan
pencegahan
27.1.1. Menjelaskan definisi ISK
Departemen
27.1.2.
Menyebutkan gejala klinis ISK
Mikrobiologi
& faktor pendorong
1.
dr. Dian Dwi
27.1.3. Menjelaskan batang gram
Wahyuni, M.Kes,
negative penyebab ISK
Sp.MK
27.2.1. Menjelaskan coccus gram
2.
dr. Rina Yunita,
positif penyebab ISK
SpMK
27.3.1. Menjelaskan jamur penyebab
ISK
27.3.2. Menjelaskan diagnostik
laboratorium & Kriteria Kass
27.3.3. Mengetahui jenis urine untuk
diagnosa laboratorium ISK
27.3.4. Menyebutkan pengobatan
untuk ISK
28.1.1 Mengetahui epidemiologi
penyakit infeksi pada saluran
kemih
28.1.2 Mengetahui dan memahami
bakteri pathogen dan bakteri
kontaminan pada infeksi
saluran kemih
28.1.3 Mengetahui dan memahami
indikasi pemeriksaan skreening
untuk infeksi saluran kemih
28.1.4 Mengetahui dan memahami
cara pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium
untuk diagnosa infeksi saluran
kemih
28.1.5 Menjelaskan dan menganalisa
hasil pemeriksaan kultur dan uji

Kode
Tahapan

Waktu

GUS1K10

1x50

GUS1K11

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Sindroma
Nefrotik

Glomerulo
Nefritis (GN)

Gagal Ginjal

Materi

8
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

sensitivitas terhdap bakteri


penyebab penyakit
29.1.Sindroma
29.1.1. Mampu menjelaskan definisi
Departemen
nefrotik primer
primer
IKA
29.2.Sindroma
29.1.2. Menganalisa hasil Lab dan
1.
Dr. dr. Oke Rina
nefrotik sekunder
Patologi Anatatomi
Ramayani, Sp.A
29.3.Pengobatan NS 29.1.3. Mampu menjelaskan SN
2.
dr. Rosmayanti
primer dan
sekunder
Siregar, Sp.A
Sekunder
29.1.4. Membedakan SN primer dan
SN sekunder
29.1.5. Mampu menjelaskan hasil
pengobatan
29.1.6. Menganalisa SN remisi /relaps
SN resisten steroid dan
evaluasi hasil pengobatan
30.1.Akut Glomerulo
30.1.1. Mampu Menyebutkan definisi
Departemen
Nefritis (KGN)
GNA & GNK
IPD
30.2.Kronik
30.1.2. Mampu Menjelaskan tanda
dr. Alwi Thamrin
Glomerulo
klinis
Nasution, Sp.PD
Nefritis (KGN)
30.1.3. Mampu menjelaskan
patofisiologi & pathogenesis
GNA & GNK
30.1.4. Mampu menjelaskan
Klasifikasi dan Diagnosa
banding GNA & GNK
30.1.5. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan pem fisik,
lab & Radiologi
30.1.6. Mampu memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan
bukan gawat darurat
30.1.7. Dapat merujuk ke spesialis
dan menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan

Kode
Tahapan

Waktu

GUS1K12

1x50

GUS1K13

1x50

31. Acute Kidney


Injury (AKI)

31.1.1. Mampu menyebutkan defenisi


AKI
31.1.2. Mampu Menjelaskan tanda
klinis
31.1.3. Mampu menjelaskan
patofisiologi & pathogenesis
AKI
31.1.4. Mampu menjelaskan
Klasifikasi dan Diagnosa
banding AKI
31.1.5. Dapat merujuk ke spesialis
dan menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan

Departemen
IPD
dr. Radar Radius
Tarigan,Mked
(PD), Sp.PD

GUS1K14

1x50

32. Penyakit Ginjal


Kronik (PGK)

32.1.1. Mampu menyebutkan defenisi


PGK
32.1.2. Mampu Menjelaskan tanda
klinis
32.1.3. Mampu menjelaskan
patofisiologi & pathogenesis
PGK
32.1.4. Mampu menjelaskan
Klasifikasi dan Diagnosa

Departemen
IPD
dr. Syafrizal
Nasution, Mked
(PD),SpPD

GUS1K15

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Materi

9
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

Waktu

banding PGK
32.1.5. Dapat merujuk ke spesialis
dan menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan

Batu Saluran
Kemih

Departemen
Bedah
1.
dr. Ramlan
Nasution, Sp.U
2.
dr. Dhira Dharma
Kadar, SpU

33. Metabolisme
dan etiologi Batu
Saluran Kemih

Mengetahui hubungan batu dan


metabolisme 33.2. Mampu
menjelaskan etiologi dan teori
pembentukan batu

34. Diagnosa klinik


dan
penatalaksanaa
n Batu Saluran
Kemih

34.1Mampu mendiagnosa secara klinik


berdasarkan gejala, pemeriksaan
fisik, lab dan radiologi.
34.2Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Batu Saluran
Kemih.
34.3Mampu merujuk ke spesial
35.1.1. Mampu menyebutkan defenisi
Penyakit Ginjal Polikistik
35.1.2. Mampu Menjelaskan tanda
klinis
35.1.3. Mampu menjelaskan
patofisiologi & pathogenesis
Penyakit Ginjal Polikistik
35.1.4. Mampu menjelaskan
Klasifikasi dan Diagnosa
banding AKI
35.1.5. Dapat merujuk ke spesialis
dan menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan

Penyakit Ginjal 35.


Penyakit Ginjal
Polikistik,
Polikistik
Nefritis Intertisial

36.

Nefritis Intertisial

Aspek
Laboratorium
Faal Ginjal

37. Mengenal
pemeriksaan lab
faal ginjal untuk
menyokong
diagnosa klinik
kelainan faal ginjal

Diagnosa dan
interpretasi,
gangguan
keseimbangan
Air, elektrolit,

38. Memahami
pemeriksaan
laboratorium
dalam pengaturan
keseimbangan Air,

36.1 Dapat mengenali & menempatkan


gambaran klinik ketika membaca
literatur
36.2 Dapat segera merujuk bila
menghadapi kasus
37.1.Menjelaskan klasifikasi
kemunduran faal ginjal
dan perjalanan penyakitnya
1.
37.2. Menjelaskan test-test
laboratorium untuk kelainan ginjal
dan interpretasinya.
37.3. Menjelaskan pemeriksaan
2.
urinalisis rutin dan
kadar kratinin darah sebagai test
penyaring
kerusakan ginjal dan
interpretasinya.
37.4. Menguraikan indikasi
pemeriksaan clearance
kreatinin.
37.5. Menjelaskan keterbatasan
pemeriksaan clearance kreatinin
38.1.Memahami kompartemen utama
dalam distribusi air dalam badan
38.2.Memahami tekanan osmotik dan 1.
tekanan hidrostatik
38.3.Menjelaskan peranan garam Na+

GUS1K16

1x50

GUS1K17

1x50

Departemen
IPD
dr. Riri Andri
Muzasti,Mked
(PD), Sp.PD

GUS1K18

1x50

Departemen
Patologi Klinik
Prof.
Burhanuddin
Nasution, SpPKKN
dr. Riecke
Loesnihari,
Sp.PK(K)

GUS1K19

1x50

Departemen
Patologi Klinik
Prof.
Burhanuddin
Nasution, SpPK-

GUS1K20

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Materi

Asam Basa

Inkontinensia
Urine

Struktur Patologi
Anatomi
kelainan sistem
genitourinari

Diuretikantidiuretik

Elektrolit dan
Asam Basa

39.

Diagnosa klinik
dan
penatalaksanaan
inkontinensia
urine

40. Manifestasi Klinis

penyakit Ginjal :
Penyakit
Glomerular

Penyakit
Tubulointerst
itial

Penyakit
pembuluh
darah ginjal

Kelainan
kistik di ginjal

Kelainan
hidronephros
is pada ginjal

41.1.Diuretik
41.2.Agents that alter
water excretion

10
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

dan garam K+ dalam pengaturan


KN
keseimbangan air dan elektrolit
dan interpretasinya
2.
dr. Zulfikar Lubis,
38.4.Menjelaskan pengaturan
SpPK(K)
keseimbangan asam basa
38.5.Menjelaskan contoh perhitungan
perubahan
osmolaritas cairan tubuh
39.1.Mampu mendiagnosa secara klinik Departemen
39.2.Mampu menjelaskan
Bedah
penatalaksanaan inkontinensia 1.
dr. Ginanda Putra
urine
Siregar, SpU
39.3 Mampu merujuk ke spesialis
2.
dr. Fauriski
Febrian Prapiska,
SpU
40.1.Menjelaskan patogenesis
Departemen
manifestasi klinis penyakit
Patologi Anatomi
40.2. Menjelaskan patogenesis
1.
dr. Lidya Imelda
penyakit glomerular
Laksmi,
M.Ked(PA), SpPA
40.3. Menjelaskan proses patologi
2.
dr. Delyuzar,
nephrotic syndrome
M.Ked(PA),
40.4. Menjelaskan deskripsi dan
SpPA(K)
proses patologi nephritic

Kode
Tahapan

Waktu

GUS1K21

1x50

GUS1K22

1x50

GUS1K23

1x50

syndrome
40.5. Menjelaskan deskripsi dan

proses patologi chronic


glomerulonephritis
40.6. Menjelaskan dan
mendeskripsi kelainan patologi
tubulus
40.7. Menjelaskan dan
mendeskripsikan kelainan
patologi interstitial
40.8. Menjelaskan mendeskripsikan
kelainan patologi pembuluh
darah ginjal : benign
nephrosclerosis dan malignant
nephrosclerosis
40.9. Menjelaskan dan
mendeskripsi jenis kista yang
dijumpai pada ginjal:
menjelaskan diskripsi dan
proses patologi simple cyst,
polycystic adult kidney
disease, infantile polycystic
kidney disease, medullary
sponge kidney disease
40.10. Menjelaskan kelainan
patologi hydronephrosis
41.1.1.Menjelaskan mekanisme
Departemen
transport di tubulus renalis
Farmakologi
41.1.2. Menjelaskan aspek farmakologi:1.
dr. Zulkarnain
o carbonic anhydrase inhibitors
Rangkuti, M.Si
2.
dr. Siti Syarifah,
o loop diuretics
M.Biomed
o thiazides
o potassium sparing diuretics

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Materi

11
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Waktu

41.2.1.

Obat yang
mempengaruhi
pH urin

Congenital
anomalies
Genitalia
eksterna

42. Obat yang


mempengaruhi pH
urin

43. Congenital
anomalies of the
kidney
44. 44. Congenital
anomalies of the
ureter
45. Congenital
anomalies of the
bladder

Menjelaskan aspek
farmakologi:
o osmotic diuretics
o antidiuretic hormone agonists
o antidiuretic hormone antagonists
42.1.Menjelaskan aspek farmakologi :
o obat yang membasakan urin
o obat yang mengasamkan urin

Kode
Tahapan

GUS1K24

1x50

GUS1K25

1x50

46.2.1. Menjelaskan penyakitDepartemen


penyakit yang tergolong pada
Kulit Kelamin
penyakit menular Seksual
1. dr. Richard
46.3.1. Dapat mengetahui insidens
Hutapea, Sp.KK
tiap macam penyakit menular 2. dr. Kristina
seksual
Nadeak, Sp.KK
46.5.1. Menganalisa gambaran klinis
tiap macam penyakit menular
seksual
46.6.1. Menjelaskan pemeriksaan
laboratorium / Test Serologi
46.7.1. Dapat mengetahui diagnosis
banding tiap macam penyakit
menular seksual
46.8.1. Menjelaskan pengobatan tiap
macam penyakit menular
seksual
46.9.1. Dapat mengetahui komplikasi
tiap macam penyakit menular
seksual

GUS2-K1

1x50

47.1.Untuk menentukan insidensi dan


Departemen
prevalensi STI di masyarakat
IKK
47.2.Untuk mengetahui serta
1.
Dr. dr. Juliandi
mengenali keterkaitan antara
Harahap, MA
faktor psikologis, kultur, sosial,
2.
dr. Rina
ekonomi, kebijakan, dan faktor
Amelia,MARS
lingkungan yang berpengaruh
pada masalah STI
48.1.Mengidentifikasi kebutuhan
perubahan perilaku dan modifikasi
gaya hidup untuk promosi
kesehatan

GUS2-K2

1x50

Mampu menjelaskan kelainan


congenital pada ginjal
Mampu menjelaskan kelainan
congenital pada ureter
Mampu menjelaskan kelainan

Departemen
Farmakologi
1. dr. Sake Juli
Martina, SpFK
2. dr. Yunita Sari
Pane, M.Si
Departemen
Bedah
1.
dr. Syah Mirsya
Warli, SpU
2.
dr. Yacobda
Sigumonrong,
SpU

congenital pada buli buli

GUS - 2
Lingkup bahasan-4 :Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit
Menular
Seksual
(PMS) 1

Global Strategy
for the
prevention and
control STI

46.1. Definisi
46.2. Macam-macam
penyakit menular
seksual
o Kandidiasis
vaginalis
o Sifilis (Lues)
o Gonore
o Urethritis non
gonore
o Limfogranoloma
o Ulkus molle
o Herpes simplek
o Frambusia
o Kondiloma
akuminata
46.3. Insidens
46.4. Penyebab dan
gejala
46.5. Gambaran klinis
46.6. Laboratorium
46.7.Diagnosis
banding
46.8. Pengobatan
46.9. Komplikasi
47. Epidemiologi STI

48. Edukasi,
konseling, dan
manajemen
pasangan

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Materi

49. Managemen
STI di Puskesmas

Mikroorganisme
penyebab PMS

50.
-

Bakteri
Pyogenic cocci
(N.gonorrhoeae)
Treponema
pallidum
Hemophillus
ducreyi
Chlamidia
trachomatis
C. trachomatis
(Lymphogra
nuloma
venereum)
Calymmato
Bacterium
granulomatis
(Granuloma
inguinale)

51. Virus
- Herpesviridae
(HSV)
- Papovaviridae
(genital warts)
- Hepatitis (B&C)

52. Jamur

Candida

12
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

48.2.Merencanakan dan melaksanakan


pendidikan kesehatan tentang STI
48.3.Mengidentifikasi peran keluarga
pasien, pekerjaan, dan lingkungan
sosial sebagai faktor yang
berpengaruh terhadap
terjadinya penyakit
49.1. Mampu menjelaskan peran
petugas kesehatan dan
masyarakat seperti kader dalam
mengembangkan solusi yang
tepat bagi masalah STI di
masyarakat
50.1.Menyebutkan morfologi :
Departemen
o N.gonorrhoeae Treponema
Mikrobiologi
1.
dr. Tetty Aman
pallidum
Nst, M.Med.Sc
o Hemophillus ducreyi
2.
dr. R. Lia
o Chlamydia trachomatis
Kesumawati, MS,
o C. trachomatis
SpMK(K)
(Lymphogranoluma venereum)
o Calymmatobacterium
granulomatis (Granuloma
inguinale)
50.2Menjelaskan penyakit yang
disebabkan :
o N.gonorrhoeae Treponema
pallidum
o Hemophillus ducreyi
o Chlamydia trachomatis
o C. trachomatis
(Lymphogranoluma venereum)
o Calymmatobacterium
granulomatis (Granuloma
inguinale)
50.3Menjelaskan patogenesis & faktor
virulensi
50.4Menjelaskan cara penularan
50.5 Menjelaskan diagnosa
laboratorium
50.6. Menyebutkan pencegahan
51.1.Menyebutkan morfologi & strain
virus penyebab :
o Herpesviridae (HSV)
o Papovaviridae (genital warts)
o Hepatitis (B&C)
51.2.Menjelaskan penyakit yang
disebabkan :
o Herpesviridae (HSV)
o Papovaviridae (genital warts)
o Hepatitis (B&C)
51.3.Menjelaskan Patogenesis & faktor
virulensi
51.4.Menjelaskan cara penularan
51.5..Mengetahui gambaran klinis
51.6.Menjelaskan Diagnose
laboratorium Tes serologi
51.7.Menyebutkan pencegahan
52.1.Menjelaskan sifat sifat Candida
sebagai penyebab IMS
52.2.Menjelaskan cara kultur dan

Kode
Tahapan

Waktu

GUS2-K3

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Pemeriksaan
Diagnostik untuk
PMS

Materi

55. Aspek
laboratorium dan
interpretasi

13
Kode
Tahapan

Waktu

GUS2-K4

1x50

Departemen
Bedah
dr.Syah Mirsya
Warli, Sp.U
dr. Bungaran
Sihombing, Sp.U

GUS2-K5

1x50

Departemen Gizi
dr. Zaimah Z.
Tala, MS, SpGK
Prof. dr. Harun
Alrasyid, Sp.PD,
Sp.GK
dr. Dina Keumala
Sari, MGK,
Sp.GK

GUS2-K6

1x50

Departemen
Farmakologi
dr. Datten
Bangun, M.Sc,
Sp.FK
dr. Siti Syarifah,
M.Biomed
1. Mampu menjelaskan definisi dan
Departemen
pathogenesis
Bedah
2. Mampu mendiagnosa secara klinis 1.
dr. Bungaran
3. Mampu menjelaskan
Sihombing, Sp.U
penatalaksanaannya
2.
dr. Fauriski
4. Mampu merujuk ke spesialis
Febrian Prapiska,
1. Mampu menjelaskan definisi dan
SpU
pathogenesis
2. Mampu mendiagnosa secara klinis
3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaannya
4. Mampu merujuk ke spesialis
63.1. Mampu menjelaskan definisi
Departemen
63.2. Memahami phase-phase ereksi
Bedah
63.3. Mampu menjelaskan faktor resiko 1. dr. Syah Mirsya
63.4. Mengetahui cara melakukan

GUS2-K7

1x50

GUS2-K8

1x50

GUS2-K9

1x50

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

identifikasi
52.3.Mengetahui pencegahan
55.1.Menjelaskan pemeriksaan untuk
Departemen
diagnosa PMS
Patologi Klinik
55.2.Menjelaskan persiapan dan
1.
Prof. DR. dr.
Pengambilan sampel untuk PMS
Ratna Akbari
55.3.Menjelaskan interpretasi hasil
Ganie, Sp.PK(K)
pemeriksaan imunoserologi
2.
dr. Riecke
Loesnihari,
Sp.PK(K)

Lingkup bahasan-5 : Kelainan-kelainan pada Sistem Genitalia


BPH

56. Teori
pembesaran,
diagnosa klinis
dan
penatalaksanaan

Nutrisi pada
gangguan ginjal

57. Medical nutrition


therapy

58. End stage renal


disease

59. Renal stones

Aspek
farmakologi
obat-obat pada
BPH

60. Farmakologi dan


farmako
kinetik obat-obat
pada BPH

Scrotal Swelling
Scrotal Swelling

61.1. Hydrocele
61.2. Epididimal cyst
61.3. Varivocelle
61.4. Epididimoorchitis
61.5. Testicular tumor
61.1. Hydrocele
61.2. Epididimal cyst
61.3. Varivocelle
61.4. Epididimoorchitis
61.5. Testicular tumor
63. Male Sexual
Disfunction

Sexual
Disfunction

56.1Mampu menjelaskan teori


pembesaran prostat
56.2Mampu mendiagnosa secara klinik1.
berdasarkan gejala, pemeriksaan
fisik, lab dan radiologi.
2.
56.3 Mampu menjelaskan
penatalaksanaan dengan obat
atau operasi
56.4 Mampu merujuk ke spesialis
57.1.General principles
57.2.Specific nutrient intake
1.
o protein
2.
o energy
o fluid & sodium
o potassium
58.1. Renal insufficiency & changes in 3.
nutrient metabolism PEM in renal
disease Medical nutrition therapy :
* General principles
* Nutrient requirement based
on type of therapy
59.1. Calcium stones
59.2. Uric acid stones
59.3. Cystine stones
59.4. Struvite stones
59.5. Dietary prevention
60.1. Menjelaskan patofisio farmakologi
BPH
60.2. Menjelaskan aspek farmakologi 1.
obat pada BPH(alpha receptors
antagonist)
2.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Materi

14
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

evaluasi
63.5. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan

Kode
Tahapan

Waktu

Warli, SpU
2. dr. Yacobda
Sigumonrong,
SpU

Lingkup bahasan-6 : Emergency dan Keganasan pada System Genitourinary


Injuries to the
GUT

64. Injuries to the


Kidney

65. Injuries to the


Ureter

66. Injuries to the


Bladder
67. Injuries to the
Urethra
68. Injuries to the
external Genitalia

64.1. Mengetahui etiologi


64.2. Mampu menjelaskan klasifikasi
injury
1.
64.3 Mampu mendiagnosa secara klinik
berdasarkan anamnese,
2.
pemeriksaan fisik, lab dan
Radiologi
64.4. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
64.5. Mampu merujuk ke spesialis
65.1.Mengetahui etiologi
65.2.Mampu mendiagnosa secara klinik
berdasarkan anamnese,
pemeriksaan fisik, lab dan
Radiologi
65.3.Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
65.4. Mampu merujuk ke spesialis
66.1. Pathogenesis & pathology
66.2. Clinical findings
66.3. Complications
66.4. Treatment
67.1.Injuries to the posterior urethra
67.2.Injuries to the anterior urethra
68.1.Injuries to penis
68.2.Injuries to the scrotum
68.3.Injuries to the testis
69.1. Mampu menjelaskan etiologi
69.2. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan anamnese,
pemeriksaan fisik, lab dan
Radiologi
69.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
69.4. Mampu merujuk ke spesialis

Departemen
Bedah
dr. Syah Mirsya
Warli, Sp.U
dr. Ginanda Putra
Siregar, SpU

GUS2K10

1x50

Departemen
Bedah
1. dr. Dhira
Dharma Kadar,
SpU
2. dr. Fauriski
Febrian
Prapiska, SpU

GUS2K11

1x50

Departemen
Bedah
1.
dr. Syah Mirsya
Warli, Sp.U
2.
dr. Ginanda Putra
Siregar, Sp.U

GUS2K12

1x50

Urethral stricture
disease

69. Etiologi dan


penatalaksanaan

Tumor pada
system
Genitourinari

74.

Renal
neoplasma

74.1.Mampu menjelaskan klasifikasi


tumor ginjal
74.2.Mampu menjelaskan sign dan
symptom Renal Cell Carcinoma
74.3. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
74.4. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.

75.

Bladder
Carcinoma

75.1.Mampu menjelaskan factor resiko


tumor buli buli
75.2.Mampu mendiagnosa secara klinik
berdasarkan gejala, pemeriksaan
fisik, lab dan radiologi.
75.3.Mampu menjelaskan

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Struktur Patologi
Anatomi
Keganasan
pada Sistem
genitourinary

Materi

76.

Penile
Carcinoma

77.

Renal
neoplasma

78.

Bladder
Carcinoma

79.

Penile
Carcinoma

82.1. Tumor
Pada Ginjal
82.2. Tumor
pada Vesica
Urinaria
82.3. Tumor
pada Prostat
82.4. Tumor
pada Testis
82.5. Tumor
pada Penis

15
Spesific Learning Objectives
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
76.1.mengetahui lesi lesi premalignant
76.2.Mampu memdiagnosa secara
klinis
76.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan.
77.1. Mampu menjelaskan klasifikasi
tumor ginjal
77.2. Mampu menjelaskan sign dan
symptom Renal Cell Carcinoma
77.3. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
77.4. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
78.1.Mampu menjelaskan factor resiko
tumor buli buli
78.2. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
78.3.Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
79.1.mengetahui lesi lesi premalignant
79.2. Mampu memdiagnosa secara
klinis
79.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan.
82.1.1. Menjelaskan gambaran

patologi tumor jinak ginjal


82.1.2. Menjelaskan jenis tumor

ganas ginjal : menjelaskan


deskripsi dan morfologi
tumor renal cell carcinoma
dan nephroblastoma (Wilms
tumor
82.2.1. Menjelaskan jenis tumor
pada di Vesica Urinaria dan
gambaran patologi
Papilloma , Urothelial
carcinoma (Transisional cell
carcinoma), Squamous cell
carcinoma dan
Adenocarcinoma
82.3.1. Menjelaskan jenis tumor
prostat dan gambaran
patologi BPH dan
Carcinoma prostat
82.4.1. Menjelaskan jenis tumor
testis dan gambaran patologi
: Germ cell
tumour( Seminoma,
Embryonal carcinoma, Yolk
sac, Choriocarcinoma,

Dep/Narasumber

Departemen
Patologi Anatomi
1. dr. Delyuzar,
M.Ked(PA),
SpPA(K)
2. dr. Lidya Imelda
Laksmi,
M.Ked(PA),
SpPA

Kode
Tahapan

GUS2K13

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Waktu

1x50

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Materi

16
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

Waktu

Teratoma) dan Sex-cord


stromal tumour (Leydig dan
Sertoli cell tumour)
82.5.1. Menjelaskan jenis tumor
pada penis dan gambaran
patologi : Leukoplakia dan
Carcinoma pada penis
Kejahatan
seksual pada
sistem genito
urinari

83.

Perkosaan

84. Perbuatan Cabul

83.1.Menjelaskan pengertian
Departemen
perkosaan
Forensik
83.2. Menjelaskan pengertian
1. dr. H. Mistar
persetubuhan
Ritonga, Sp.F
83.3. Menjelaskan pengertian csukup 2. dr. H. Guntur
umur
Bumi Nasution,
83.4.Menjelaskan pengertian belum
Sp.F
pantas dikawini
83.5.Menjelaskan UU yang
berhubungan dengan perkosaan
83.6. Menjelaskan prosedur permintaan
visum
83.7.Menjelaskan cara dan tanda-tanda
pada pemeriksaan luar dan dalam
pada korban perkosaan
83.8.Menjelaskan cara dan tanda-tanda
pada pemeriksaan luar pada
pelaku perkosaan
83.9.Menjelaskan cara mengambil dan
mengirim specimen ke
laboratorium untuk menunjang
diagnosa
84.1.Menjelaskan pengertian perbuatan Departemen
cabul
Forensik
84.2.Menjelaskan UU yang
1. dr. H. Mistar
berhubungan dengan perbuatan
Ritonga, Sp.F
cabul
2. dr. H. Guntur
84.3.Menjelaskan pengertian
Bumi Nasution,
pemeriksaan luar dan dalam
Sp.F
korban perbuatan cabul
84.4.Menjelaskan hal-hal yang masuk
ke dalam perbuatan cabul serta
membedakannya dengan
perkosaan

GUS2K14

1x50

GUS2K15

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

17

OUTLINE PRAKTIKUM
No.

Uraian Praktikum

Kode
Tahapan

Jam

Dept

Blok Genitourinary System - 1


Praktikum 1

Anatomi saluran kemih, vaskularisasi dan inervasi

GUS1-Pr1

3 x 50

Anatomi

Praktikum 2

Genito Urinary System

GUS1-Pr2

3 x 50

Histologi

Praktikum 3

Pemeriksaan darah dalam urin

GUS1-Pr3

3 x 50

Biokimia

Praktikum 4

Urinalisa

GUS1-Pr4

3 x 50

Patologi Klinik

Blok Genitourinary System - 2


Praktikum 1

Obat yang mempengaruhi pH urin

GUS2-Pr1

3 x 50

Farmakologi

Praktikum 2

Genito Urinary System

GUS2-Pr2

3 x 50

Patologi Anatomi

Praktikum 3

1.

GUS2-Pr3

3 x 50

Farmakologi

GUS2-Pr4

3 x 50

Patologi Klinik

2.
Praktikum 4

Bentuk sediaan obat & kajian interaksi obat pada


resep polifarmasi
Obat sistem saluran genitourinari

Faal Ginjal

OUTLINE SKILLS LAB


Kode
Tahapan

Jam

Ruangan

Anamnesis dan pemeriksaan sistem genitourinaria

GUS-SL1

3 x 50

Ruang skills Lab

Anamnesis kelaianan/ infeksi Menular Seksual dan


pemeriksaan fisik kelamin pria dan pengambilan spesimen

GUS-SL2

3 x 50

Ruang skills Lab

Prosedur pemasangan kateter urin dan perabaan prostat pada


colok dubur (DRE)

GUS-SL3

3 x 50

Ruang skills Lab

Teknik Sirkumsisi

GUS-SL4

3 x 50

Ruang skills Lab

Uraian Kegiatan Skills Lab

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

18

B. LINGKUP BAHASAN BLOK PENDUKUNG


COMMUNITY RESEARCH PROGRAM 5

Pokok
Bahasan
Therapy

Prognosis

Subpokok
bahasan

Specific Learning Objectives

Strategi
Pembelajaran

Kode
Tahapan

Narasumber

Waktu

EBM
Therapy

- Menjelaskan pengertian Therapy


EBM
- Menjelaskan worksheet therapy
- Menjelaskan komponen validity
- Menjelaskan komponen important
(CER, EER, ARR, NNT)
- Menjelaskan komponen
applicability

Kuliah

GUS1CRP5-K1

1. Prof.Dr. dr.
Rozaimah
Zein Hamid,
M.Sc, Sp.FK
2. dr. Rina Amelia,
MARS

1x50

Work sheet
Therapy

Memahami pengertian therapy


Memahami work sheet therapy
Memahami komponen validity
Memahami komponen importan
Memahami komponen aplicability

Kuliah

GUS1CRP5-K2

1. Prof.Dr. dr.
Rozaimah
Zein Hamid,
M.Sc, Sp.FK
2. dr. Rina Amelia,
MARS

1x50

Critical
Appraisal

- Menggunakan data dan bukti


pengkajian ilmiah untuk menilai
- relevansi dan validitas dari
artikel/jurnal therapy
- Menerapkan metode riset dan
statistik untuk menilai kesahihan
informasi ilmiah berdasarkan
artikel/jurnal therapy
- Menerapkan keterampilan dasar
pengelolaan informasi untuk
- menghimpun data relevan
menjadi arsip pribadi

Diskusi
Kelompok
(Therapi 1)

GUS1CRP5-DK1

Prof.Dr.dr.Rozai
mah Zein
Hamid, M.Sc,
Sp.FK

3x50

Critical
Appraisal

- Menggunakan data dan bukti


pengkajian ilmiah untuk menilai
- relevansi dan validitas dari
artikel/jurnal therapy
- Menerapkan metode riset dan
statistik untuk menilai kesahihan
informasi ilmiah berdasarkan
artikel/jurnal therapy
- Menerapkan keterampilan dasar
pengelolaan informasi untuk
- menghimpun data relevan
menjadi arsip pribadi

Diskusi
Kelompok
(Therapi 2)

GUS1CRP5-DK2

dr. Rina Amelia,


MARS

1x50

Review /
- Mendapatkan feed back dari
Pleno Pakar
mahasiswa
Diagnostik - Mendiskusikan permasalahan
Therapy
therapy

Pleno Pakar
(Therapi)

GUS1CRP5-PP1

TIM

2X50

EBM
Prognosis

Kuliah

GUS2CRP5-K3

- Menjelaskan pengertian EBM


prognosis
- Menjelaskan work sheet
prognosis
- Menjelaskan komponen validity
- Menjelaskan komponen important
- Menjelaskan komponen
applicability

1. dr. Putri
Eyanoer,
M.epi, Phd
2. dr. Yuki
Yunanda

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


Pokok
Bahasan

Subpokok
bahasan
Work sheet
prognosis

19
Specific Learning Objectives

Memahami pengertian prognosis


Memahami work sheet prognosis
Memahami komponen validity
Memahami komponen importan
Memahami komponen aplicability

Strategi
Pembelajaran
Kuliah

Kode
Tahapan
GUSCRP5-K4

Narasumber

Waktu

1.

1x50

2.

dr. Putri
Eyanoer,
M.epi, Phd
dr. Yuki
Yunanda

C. LINGKUP BAHASAN NONBLOK


1. Materi Kuliah Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan
Ejaan yang Disempurnakan
Kalimat Efektif
Lanjutan dalam bentuk tugas
Ragam Wacana Eksposisi

Kode Tahapan
KBI261-K1
KBI261-K2
KBI261-K3
KBI261-K4

2. Materi Kuliah Bahasa Inggeris


Pokok Bahasan
Introduction to Writing
Writing an Outline
Practice Writing an Outline
Writing a Summary from Reading

Kode Tahapan
KIG261-K1
KIG261-K2
KIG261-K3
KIG261-K4

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

20

VI. REFERENSI
GENITO URINARY SYSTEM
Buku Teks
Departemen

Judul Buku

Penulis

Penerbit

Tahun/ Ed

Halaman
1535-1629

Ilmu Penyakit
Dalam
Kulit dan
Kelamin
I.Gizi

Principle of Internal Medicine

Harrison

Mc Graw Hill

2001/Edisi5

Sexually Transmitted Diseases

Holmes, King K

McGraw-Hill

1999/3rd ed.

Krauses Food & Diet Therapy

Saunders

12th ed.

Radiologi

Radiologi Diagnostik

L Kathleen Mahan
& Sylvia Escott
Stump
Iwan Ekayuda

FK-UI RSCM

Fisiologi

Review of Medical Physiology

Ganong WF

Mc Graw Hill

Textbook of Medical Physiology


Human Physiology; From Cells to
Systems

Guyton AC
Sherwood L

Medical Microbilogy & Immunology

Levinson, Warren
and Jawetz, Ernest

EGC
International
Student
Edition,
ThomsonBrooks/Cole
McGraw-Hill

2005/
Edisi 2
2001/ 20th
ed.
2006/11th ed.
2002/3th ed.

Manual of Clinical Microbiology

Lennette, E.H.
Balow, A. Hausler,
W and Truant

American
Society for
Microbiology

1980/3rd, ed.

Detection, Prevention and


Management of UTI

Kunin, CM

LAE &
Febriger,
Philadelphia

1979/3rd ed

Mikrobiologi

I.Kesehatan
Anak
Bedah
(Urology)

Buku Ajar Nefrologi Anak,


Buku Konsensus Tatalaksana SN
pada anak
Smiths General Urology
Clinical Manual Urology

Anatomi

Embriologi Kedokteran
Hand atlas of Human Anatomy.

Fisika

Medical Physics

Patologi Klinik

Osmotic Pressure in the Physics


Course for Students of the Life
Sciences
Intermediate Physics for Medicine &
Biology
Text book of diagnostic microbiology

2000/6th ed

921-958

702-742
291-415
510-589

29, 98-99
145-147,
122-124
150-152
157-159,
209-210
219220.275,
303
111-122,
344-346
389-393
509-519
1-151

2005/Edisi 2,
2005/
Tanagho &
McAninch
Hanno, Malkowicz
& Wein
Jan Langman
Spatelhotz

Lange

2004/16th ed

McGraw-Hill

2001/3rd ed

EGC
J.B.
Lippincott Co

1975/Edisi 3
7th Ed

Cameron John R,
Skofronick James
G
Hobbie Russell K

John Wiley &


Sons

191-208

112

Hobbie Russell K
Conie RM, Donald
CL, George M.

Elsevier.

2007/3th Ed.

1031-1046
1010-1029

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

Patologi
Anatomi
Parasitologi

21
2006/6th Ed.

87-91
82-87
1245-23

Tietz.

2001/20th
Ed.
1987/
International
Edition
2006/ 4th Ed.

Mc Pherson RA,
Pincus MR. Henry's
Turgeon ML.

2007/21th
Ed.
1996/2th Ed.

Color atlas and textbook


of diagnostic microbiology.

Koneman's.

Clinical diagnosis and Management


by laboratory methods.
Pathophysiology of Renal Diseae.

Henry's.

Clinical Chemistry and Molecular


Diagnostics.
Clinical Diagnosis and Management
by Laboratoty Medicine.
Imunology & Serology in
Laboratory Medicine.
AL. Basic and Clinical
Immunology.
Medical
Microbiology & Immunology.

Levinson WE,
Jawetz E.

Immunology Simplified.
Immunology Diagnosis
dan Prosedur Laboratorium.

Bowry TR.
Kresno SB.

Basic Pathology

Robin, Kumar

Fondation of Parasitology

Gerald D. Schmidth
& Larry S. Roberts

Essentials of Human Parasitology

Lippincott
William &
Wilkins.
Saunders.

David Rose.

Stites DP, terr

St. Louis
Mosby
Norwalk.
Apleton &
Lange
Norwalk.
apleton &
Lange
Oxford.
Fakultas
Kedokteran
UI

1991/7th Ed
1994/3th Ed.
1985/2th Ed.
Edisi 4
2007/Ed.8

513

Mc Graw Hill

2005/7thed

Judith S. Heelan &


Frances W.
Ingersoll

Delmar,
Thompson
Learning

2002

General Parasitology

Thomas C. Cheng

2006

Farmakologi

Katzung & Trevors Pharmacology :


Examination & Board Review

Trevor A.J
Katzung B.G
Masters S.B

Academic
PressnAn
Imprint of
Elsevier
Lange-Mc
Graw Hill

427-428
470-471
468-470
458
118-119
136-137
161-163
163-166
65-66
28-130
516-517
491-419
157
191-192
241-256
829-835
148 189
308

Forensik

Parikhs Textbook of Medical


Jurispendece and Toxicology
Unexpected and Sudden Death
from Natural Causes in Simpsons
Forensic Medicine

Parikh CK

CBS

Knight Bernard

Oxford
University
Press, Inc.
N.Y.

Essential of Forensic edicine and


Toxicology
Textbook of Medical Jurisoendence
and Toxicology

Narayan Reddy

Patologi Forensik

Shahrom ABD
Wahid

Edited by Franklin

2002/6th ed.

1997

16 th/1997
Tripath
Private
Limited,
Bombay
Dewan
Bahasa dan
Pustaka
Kementerian
Pendidikan
Malaysa,
Kuala
Lumpur

21st ed/1998

1993

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

22

Ilmu Kedokteran Forensik


Simpsons Forensic Medicine

Arif Budianto et al
Bernard Knight

Forensic Medicine for Lawyers

J.K. Mason

KUHP dan KUHAP


Global Strateglobal Strategy For
The Prevention And Control Of
Sexually Transmitted Infections:
20062015
Guidelines for Management of
Sexually Transmitted infections
The Public Health Approach to STD
control UNAIDS
Epidemiological Fact Sheet on
HIV/AIDS and Sexually Transmitted
Infections (UNAIDS)

IKK

FK UI
ELBS Frome
and London
Great Britain
Butterworths
London,
Boston,
Toronto,
Sydney

Edisi I/1997
10th ed/1991
2nd ed/1986

World Health
Organization
World Health
Organization

BLOK PENDUKUNG
COMMUNITY RESEARCH PROGRAM5
Buku Teks
Judul Buku

Penulis

Penerbit

Edisi

Medical epidemiology
How to practice and teach EBM

Sharon E. Straus, et al

LANGE
Elsevier Churchill
livingstone

2004
2005

Clinical epidemiology

Robert H Fletcher, et al

3rd ed.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

VII.

23

METODE PEMBELAJARAN
PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya
lingkup Sistem Genitourinary dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami
blok ini.
KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materimateri yang berhubungan dengan Sistem Genitourinary, sehingga akan memudahkan
mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan
untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa
diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.

PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)


Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali
diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri
para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok Sistem Genitourinary.
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan
narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam belajar
mandiri, menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan
kebutuhannya, mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui masalah
yang relevan dengan keadaan sebenarnya yang diberikan dalam pemicu, serta
mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.
Kegiatan PBL pada blok ini terdiri dari lima kasus, setiap kasus didiskusikan dalam dua
kali pertemuan diskusi dan diakhiri dengan satu kali pertemuan pleno.

BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah
pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial
akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam
menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.

PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisika,
Farmakologi, Patologi Anatomi, dan Patologi Klinik sesuai jadwal kegiatan

Biokimia,

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

24

Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per
kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum.
Tujuan umum praktikum adalah agar mahasiwa:
1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan
belajar mandiri.
2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan.
4. Menyimpulkan hasil praktikum.
5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil
praktikum dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada
praktikum sebagaimana adanya.

VIII. SARANA & PRASARANA


RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk Kelas A1 dan B1) dan Ruang
Kuliah Semester V/VII (untuk Kelas A2 dan B2).
RUANG DISKUSI/TUTORIAL
Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kelompok Diskusi
KELAS A
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi 1
Ruang Diskusi 2
Ruang Diskusi 3
Ruang Diskusi 4
Ruang Diskusi 5
Ruang Diskusi 6
Ruang Diskusi 7
Ruang Diskusi 8
Ruang Diskusi 9
Ruang Diskusi 10
Ruang Diskusi 11
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016


12.
13.
14.
15.

25
A12
A13
A14
A15

KELAS B
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15

Ruang Diskusi 12
Ruang Diskusi 13
Ruang Diskusi 14
Ruang Diskusi 15
GEDUNG ABDUL HAKIM
Ruang Diskusi 1
Ruang Diskusi 2
Ruang Diskusi 3
Ruang Diskusi 4
Ruang Diskusi 5
Ruang Diskusi 6
Ruang Diskusi 7
Ruang Diskusi 8
Ruang Diskusi 9
Ruang Diskusi 10
Ruang Diskusi 11
Ruang Diskusi 12
Ruang Diskusi 13
Ruang Diskusi 14
Ruang Diskusi 15

Pleno Pakar dilaksanakan di Ruang Pleno 2, Gedung Abdul Hakim


RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium:
- Departemen Anatomi
- Departemen Histologi
- Departemen Biokimia
- Departemen Farmakologi
- Departemen Patologi Klinik
- Departemen Patologi Anatomi
SKILLS LAB.
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

26

Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU sesuai kelompok praktikum
masing-masing

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

IX.

27

EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA


A. EVALUASI MAHASISWA
1. Blok Utama
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok utama terdiri dari:
Ujian Mid term
=
40%
Ujian Final term
=
40%
Proses tutorial
=
20%
Total
=
100%
Ujian mid dan final term merupakan ujian tulis berbentuk pilihan berganda
(multiple choice questions) yang terdiri dari materi perkuliahan dan tutorial.
Proses tutorial dinilai oleh setiap fasilitator terhadap kinerja dan kompetensi yang
diperlihatkan oleh setiap mahasiswa selama proses tutorial berlangsung.
2. Blok Pendamping
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok pendamping terdiri dari:
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
Total

=
=
=

50%
50%
100%

Komposisi ini akan berubah apabila dosen yang bersangkutan memberikan tugas
dengan bobot maksimal 20%.
B. KETENTUAN UJIAN
Setiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan Akademik. Ketentuan untuk
dapat mengikuti ujian pada Tahun Akademik 2011-2012 adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial 80%, pleno pakar 80%, dan
praktikum 100%.
2. Apabila berhalangan hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut,
mahasiswa harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan
sakit dari dokter) kepada Divisi SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan
menyimpan sendiri satu kopi sebagai arsip seandainya diperlukan sesewaktu.
3. Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal tanpa
pemberitahuan:
A. Mahasiswa tetap dapat mengikuti ujian, namun seluruh nilai proses
tutorialnya akan dibatalkan atau dianggap nol.
B. Apabila gagal dalam ujian, maka ia tidak berhak mengikuti ujian remedial
pada semester berjalan.
C. Ujian remedial hanya dapat diikuti pada semester bersangkutan tahun
akademik berikutnya: remedial semester ganjil dilakukan pada semester
ganjil dan remedial semester genap pada semester genap tahun akademik
berikutnya.
4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal
reguler:
A. Mahasiswa bersangkutan harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin
atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi Assessment MEU dan
menyimpan sendiri satu kopi surat tersebut sebagai arsip seandainya
diperlukan sesewaktu.
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

28

B. Mahasiswa pada poin A boleh mengikuti ujian pada jadwal remedial


semester berjalan.
C. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian tanpa keterangan akan diberi nilai
NA dan tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan.
D. Mahasiswa pada poin C hanya dapat mengikuti ujian remedial pada
semester bersangkutan tahun akademik berikutnya.
5. Ketentuan ujian remedial dan grand remedial:
A. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan
adalah mahasiswa yang tidak lulus (nilai D dan E) yang kehadirannya pada
kegiatan akademik cukup, atau mahasiswa yang berhalangan mengikuti
ujian pada jadwal reguler dengan surat keterangan (izin atau sakit).
B. Mahasiswa yang lulus dengan nilai C dan C+ hanya boleh mengikuti ujian
remedial satu kali, yakni pada semester berikutnya atau pada saat grand
remedial.
C. Nilai maksimal yang diperoleh melalui ujian remedial adalah B.
D. Ujian grand remedial berlangsung pada semester ganjil.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

X.

29

DAFTAR NARASUMBER
No
1.

Departemen
Anatomi

2.

Histologi

3.

Biokimia

4.

Fisiologi

5.

Mikrobiologi

6.

Patologi Anatomi

7.

Patologi Klinik

8.

Farmakologi dan
Terapeutik

9.

Gizi

10.

Ilmu Penyakit Dalam

11.

Kesehatan Anak

12.

Bedah

13.

Radiologi

14.

Kulit dan Kelamin

15.

Kedokteran

Narasumber
dr. Dwi Rita Anggraini
dr. Sufitni
dr. Radita N.A. Ginting
dr. Alya Amila Fitri, M.Kes
dr. Sri Suryani, MKes
dr. Mutiara Indah Sari, MKes
Prof. dr. Yasmeiny Yazier
Dr. Eka Roina Megawati
dr. Zairul Arifin,SpA, DAFK
dr. Keriahen Bangun, DAFK
dr. R. Lia Kesumawati, MS, SpMK
dr. Tetty Aman Nasution, M.MedSc
dr. Dian Dwi Wahyuni, SpMK
dr. Rina Yunita, SpMK
dr. Lidya Imelda Laksmi, SpPA
dr. Delyuzar, Sp.PA(K)
Prof. dr. Burhanuddin Nasution, Sp.PK
Prof. DR. dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK
dr. Zulfikar Lubis, SpPK(K)
dr. Riecke Loesnihari, Sp.PK(K)
Prof. dr. Aznan Lelo, PhD, SpFK
dr. Zulkarnain Rangkuty, MSi
dr. Datten Bangun, MSc, SpFK
dr. Hasanul Arifin
dr. Tri Widyawati, MSi
dr. Yunita Sari Pane, Msi
dr. Zaimah Z. Tala, MS, SpGK
Prof. dr. Harun AlRasyid, Sp.PD, Sp.GK
dr. Dina Keumala Sari, MGK, Sp.GK
Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH
dr. Abdurrahim Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH
dr. Salli Roseffi Nasution, Sp.PD-KGH
dr. Melati Silvanni,SpPD
dr. M. Aron Pase, SpPD
dr. Tuti, SpPD
Dr. Oke Rina Ramayani, Sp.A(K)
dr. Rosmayanti Siregar, Sp.A
dr. Syah Mirsya Warli, Sp.U
dr. Bungaran Sihombing, Sp.U
dr. Ramlan Nasution, SpU
dr. Dhira Dharma Kadar, SpU
dr. Fauriski Febrian Prapiska, SpU
dr. Ginanda Putra Siregar, SpU
dr. Heny Maisara, Sp.Rad
dr. Dedy Dwi Putra, Sp. Rad
dr. Richard Hutapea, Sp.KK
dr. Kristina Nadeak, Sp.KK
dr. H. Mistar Ritonga, Sp.F
dr. H. Guntur Bumi Nasution, Sp.F
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2016

17.

Kehakiman
Ilmu Kes. Masyarakat
dan Ked. Komunitas
CRP5

18.

LIDA USU

16.

30

dr. Juliandi Harahap, MA


dr. Rina Amelia, MARS
Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid MS, Sp.FK
dr. Juliandi Harahap, MA
dr. Isti Ilmiati Fujiati, CM-FM
dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes
dr. Rina Amelia
dr. Yuki Yunanda
dr. Dina Keumala Sari M. Gizi, SpGK
Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum
DR. Ikhwanuddin Nasution, M.Si
Drs. Perdamen Peranginangin, M.A
Dra. Nilzami Roswif, M.Hum

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Anda mungkin juga menyukai