Anda di halaman 1dari 37

Kurikulum 2016

I.

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Masalah saluran cerna di Indonesia merupakan masalah yang banyak dikeluhkan
pasien di tingkat pelayanan primer, mulai dari keluhan paling ringan seperti perut
kembung sampai ke perdarahan saluran cerna yang dapat menyebabkan kematian.
Keluhan utama ini bukan hanya mempengaruhi kenyamanan seseorang tetapi juga
berdampak pada daya gerak seseorang yang pada gilirannya akan menurunkan
produktivitas masyarakat. Pengaruh terhadap produktivitas ini dicerminkan oleh
angka mangkir kerja sampai ke angka kematian yang ditimbulkan oleh kelainan
saluran cerna. Dengan kemajuan teknologi kedokteran yang telah dicapai sekarang
ini sebenarnya dampak ini dapat diperkecil.
Salah satu keluhan yang sering dijumpai adalah nyeri ulu hati,pada awalnya keluhan
nyeri uluhati sering disebabkan oleh ulkus peptikum dan kanker lambung. Seiring
dengan ditemukannya bakteri Helicobacter pylori oleh Marshall dan Warren pada
tahun 1981,eradikasi terhadap bakteri ini menyembuhkan ulkus, meninggalkan
mukosa lambung yg sehat namun dengan sekresi asid yang tinggi, dan gampang
timbul reflux disease. Maka dengan menurunnya kejadian Ulkus peptik serta
Carcinoma lambung terjadi peningkatan GERD, Barret esofagus, Carcinoma
Esofagusdan Dyspepsia Functional.
Meskipun peranan fisik diagnostik (anamnesis dan pemeriksaan fisik)tetap penting
sebagai awal langkah menegakkan diagnostik, kemajuan dalam pemakaian alat
penunjang diagnostik dibidang saluran cerna sangat mengagumkan seperti
endoskopi, ultrasonografi, C-Urea Breath Test, Manometri esofagus dan pH profil,
penyebab organik dapat disingkirkan namun kelainan fungsional menjadi tantangan
selanjutnya.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit saluran cerna perlu ditingkatkan karena
selain murah dan mudah dapat dilakukan siapa saja. Karena sesungguhnya jumlah
orang yang mempunyai risiko jatuh sakit jauh lebih banyak daripada mereka yang
telah menderita penyakit.
Blok sistem Gastrointestinal ini dibagi dalam dua sub-blok, yaitu blok GIS-1 dan blok
GIS-2, yang masing-masing mempunyai beban kredit sebesar 3 SKS. Secara
keseluruhan, kedua sub-blok ini akan dilaksanakan selama 5 minggu.
Tujuan umum blok ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan promosi, prevensi, menegakkan diagnosis penyakit, memberi
terapi, dan tindakan rehabilitasi terhadap penderita dengan penyakit pada sistem
Gastrointestinal dan Hati yang sering dijumpai di layanan primer.

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

II.PRASYARAT MAHASISWA
Blok Gastrointestinal ini merupakan salah satu dari blok Tahap II (Pathological
Sciences) dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa
yang telah melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai
keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar
ilmu kedokteran.

III. TUJUAN BLOK


Tujuan Pendidikan Dokter FK USU ialah mendidik mahasiswa melalui pengalaman
belajar agar mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku professional
sebagai dokter umum yang memberikan pelayanan kesehatan primer dengan
menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan
nasional dan global, yang mempunyai tanggung jawab berlandaskan etika, moral
dan profesionalisme, mempunyai 5 profil dokter WHO, 7 Kompetensi Kurikulum
Nasional dan Kompetensi pendukung kekhususan FK USU.

TUJUAN UMUM
Melalui blok Gastrointestinal ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Komunikasi efektif
Keterampilan klinik dasar
Landasan ilmiah ilmu kedokteran
Pengelolaan masalah kesehatan
Pengelolaan informasi
Mawas diri dan pengembangan diri
Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek

TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan Blok Sistem Gastrointestinal ini mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam
upayanya mengelola pasien dengan masalah Sistem Gastrointestinal dengan
mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya
kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam
penanganan masalah dermatologi.
2. Melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. Menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. Memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan
menafsirkan hasilnya.
5. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit
dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata
laksananya.
6. Mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi
Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi,


tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan
status kesehatan pasien.
7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang
berkaitan dengan gangguan Sistem Gastrointestinal .
8. Mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan
masalah-masalah Sistem Gastrointestinal .

IV. SASARAN PEMBELAJARAN


Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit Sistem Gastrointestinal, mahasiswa tahap II yang telah
menjalani blok Sistem Gastrointestinal mampu menafsirkan data tersebut dan
menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan
pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi
informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan blok Sistem Gastrointestinal, maka:
1. Apabila
diberi
data
sekunder
tentang
kelainan
sistem
Gastrointestinal,mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan
jaringan sistem Gastrointestinal .
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan
patologik dalam sistem Gastrointestinal .
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem
Gastrointestinal
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
Gastrointestinal (farmakodinamik dan farmakokinetik)
f. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem
Gastrointestinal.
g. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem Gastrointestinal beserta alasan
yang mendasarinya.
h. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem Gastrointestinal melalui
sistem teknologi informasi (IT system).
i. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem Gastrointestinal .
j. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem Gastrointestinal serta rencana
penanggulangannya
2.

Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit Sistem


Gastrointestinal, mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem Gastrointestinal dengan
menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem Gastrointestinal .
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis
kelainan sistem Gastrointestinal .
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem
Gastrointestinal .
e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit sistem Gastrointestinal


secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan
rujukan).
3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit sistem Gastrointestinal dalam suatu
komunitas, mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit sistem Gastrointestinal
dalam masyarakat.
b. Menentukan faktor penyebab/ risiko kelainan/ penyakit Sistem
Gastrointestinal dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/
penyakit sistem Gastrointestinal yang didapat.
c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
kelainan/penyakit sistem Gastrointestinal .

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

V.A LINGKUP BAHASAN GASTRO INTESTINAL SYSTEM


OUTLINE PERKULIAHAN
Pokok
Bahasan
Pendahuluan

Materi

Spesific Learning Objectives

Pengenalan
Blok sistem
Gastrointestinal

Memberikan gambaran umum mengenai


blok Gastro Intestinal System melalui
ceramah dan pemutaran film

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

ICT dan Ketua Blok

GIS-F1

BLOK GASTROINTESTINAL SYSTEM -1


Lingkup bahasan-1:Struktur Organ Sistem Gastrointestinal
Embryologi
(Organogenesis)

1. Pembentukan dan
perkembangan alatalat saluran cerna

1.1. Menjelaskan perkembangan alat-alat


yg berasal dari foregut
1.2.Menjelaskan perkembangan alat-alat
yg berasal dari midgut
1.3.Menjelaskan perkembangan alat-alat
yg berasal hindgut

Struktur anatomi
sistem gastro
intestinal

2. Pembagian rongga
mulut

2.1 Mengidentifikasi cavum oris propii


2.2 Mengidentifikasi vestibulum oris

3. Struktur anatomi gigi

3.1. Mengidentifikasi bagian-bagian dari


gigi
3.2. Mengidentifikasi jenis-jenis gigi

4. Struktur anatomi
kelenjar liur

4.1.Mengidentifikasi jenis-jenis kelenjar


liur
4.2.Mengidentifikasi bagian-bagian dari
kelenjar liur major

5. Struktur anatomi
articulatio dan otot
otot mastikasi

5.1. Mengidentifikasi bagian-bagian dari


articulatio temporo-mandibularis
5.2.Mengidentifikasi otot-otot yang
berperan pada proses mastikasi

6. Struktur anatomi
pharynx dan
oesophagus

6.1. Mengidentifikasi batas-batas dari


pharynx
6.2.Mengidentifikasi bagian-bagian dari
pharynx
6.3.Mengidentifikasi otot-otot yang
membentuk dinding pharynx
Mengidentifikasi bagian-bagian dari
oesophagus

7. Struktur anatomi
dinding perut &
peritoneum

7.1.Mengidentifikasi otot-otot dinding


perut
7.2.Mengidentifikasi vagina musc recti
abdominis
7.3.Mengidentifikasi Linea alba
7.4.Mengidentifikasi Linea
semilunaris,Linea semilcircularis,
trigonum lumbale
7.5.Mengidentifikasi umbilicus
7.6.Mengidentifikasilig. Inguinale,
lig.interfoveolare,anulus inguinalis
superficialis,anulus inguinalis
profundus, canalis inguinale
7.7.Menjelaskan inervasi motorik &
sensorik
7.8.Menjelaskan vaskularisasi dinding
perut
7.9.Mendefinisikan peritoneum parietale

Departemen Anatomi
1. dr. Fitriani
Lumongga, SpPA
2. dr. Sufitni, M.Kes,
SpPA

GIS1-K1

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

&visceral
7.10.Menjelaskan alat-alat intraperitoneal
& retroperitoneal
7.11.Mengidentifikasikan mesenterium,
mesocolon transversum,
messosigmoideum, omentum mayus,
omentum minus, lig. phrenicolienale,
lig.gastrolienale, bursa omentalis &
foramen epiploicum

Struktur
Mikroskopis dari

8. Struktur anatomi
gaster

8.1. Mengidentifikasi gaster, bentuk,letak


& alat penggantungnya
8.2. Mengidentifikasi bagian permukaan
dalam & permukaan luar gaster ,
spincter pada gaster
8.3. Menjelaskan hubungan gaster
dengan alat sekitarnya

9.Struktur anatomi
intestinum

9.1. Mengidentifikasi duodenum, bagianbagian & gambaran permukaan


dalamnya
9.2. Menjelaskan hubungan duodenum
dengan alat sekitarnya
9.3. Mengidentifikasi jejunum & ileum
9.4. Menjelaskan pembagian
intestinum,hubungan dengan
peritoneum dan lapisan-lapisannya
9.5. Menyebutkan perbedaan jejenum &
ileum
9.6. Mengidentifikasi Caecum,appendix
vermicularis, colon ascenden, colon
transversum, colon descenden, colon
sigmoid & rectum
9.7. Menyebutkan perbedaan intestinum
tenue & crassum

10 Hepar, vesica
vellea, pancreas &
lien

10. 1 Mengidentifikasi permukaan & tepi


hepar,lobus & segmentum
10. 2 Menjelaskan kedudukan hepar
dengan alat-alat sekitarnya
10. 3 Menjelaskan sirkulasi darah di hepar
& pembuluh darah yang keluar
masuk hepar
10. 4 Mengidentifikasi porta hepatis &
alat-alat yang melaluinya
10. 5 Menjelaskan bagian & letak vesica
fellea serta salurannya
10. 6 Mengidentifikasi bagian & letak
pancreas serta salurannya
10. 7 Menjelaskan bagian lien, letak & alat
penggantungnya

11 Vascularisasi,
innervasi & aliran
lymph alat-alat dalam
perut

11. 1 Mengidentifikasi cabang-cabang


aorta abdominalis & distribusinya
11. 2 Menjelaskan vena porta & pembuluh
vena lain di abdomen
11. 3 Menjelaskan saraf simpatis &
parasimpatis diperut
11. 4 Menjelaskan aliran lymphe
abdomen

12. Histologi dari :


Rongga mulut ,

12.1 Menjelaskan struktur dari


Mukosa mulut ,

Departemen Anatomi
1. dr. Fitriani
Lumongga, M.Kes,
SpPA
2.dr. Sufitni,M.Kes,
SpPA

GIS1-K2

Departemen Histologi
1. dr. Feby Yanti

GIS1-K3

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan
Traktus
Digestifus

Materi
Esofagus,Gaster
Mukosa mulut, lidah
2
Papil, kelenjar liur
esophagus, gaster
cardia . fundus ,
korpus, pylorus

Spesific Learning Objectives


Lidah
epitel lidah
papil viliformis
papillafungiformis
p. cirkumvalata
p. Voliata
12.2 Menjelaskan struktur dinding dari
esophagus
mukosa
submukosa
muskularis
serosa
kelenjar esophagus

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

Harahap, SpPA
2. dr. Alya Amila
Fitrie, M.Kes, SpPA

12..3.Gaster
Mukosa gaster
Submukosa
Muskularis
Serosa
Gastric pit
12.4.Kelenjar lambung/
2
Sel l kelenjar lambung
sel induk
sel mucus leher
sel Parietal ( Oksintik)
sel Zymogen (Chief sel)
sel Enteroendokrin
13.Usus halus
Usus halus duodenum
, yeyunum
ileum

13.1. Menjelaskan struktur dari


Dinding :
Usus halus
Mukosa
Villi intestinal
Plika intestinal
Kelenjar intestinal
Sel absorbtif
Sel Goblet
Sel Paneth
Sel M ( lipatan mikro )
Sumukosa
Muskularis
Serosa
Plak peyeri

14.Usus halus
Kolon
appendik vermiformis

14.1. Menjelaskan struktur dari dinding :


Kolon
Mukosa
Submukosa
Muskularis
Serosa

15.Rectum/anus
Rektum
anus

15.1. Menjelasksn struktur dari dinding


Rektum/anus
Mukosa
Submukosa
Muskularis
Serosa
Pleksus vena

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan
Kelenjar pada
saluran cerna

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

16.Kelenjar liur
Pankreas
Hepar
Kandung empedu

16.1. Menjelaskan struktur dari :


Kelenjar Parotis
Kelenjar submandidibularis
Kelenjar lingualis
16.2. Menjelaskan struktur dari :
Pancreas ,
Bagian eksokrin
Bagian endokrin ( pulau
Langerhans)
Menjelaskan struktur dari :
Lobulus hepar
System sirkulasi
Arteri,vena, duktus biliaris
Hepatosit

Departemen Histologi
1. dr. Esther R.D.
Sitorus, SpPA
2. dr. Feby Yanti
Harahap, SpPA

17.Saluran empedu

17.1 Menjelaskanstruktur dinding kandung


empedu

18.Kandung empedu

18.1.Mukosa
Muscular
Serosa

Kode
Tahapan
GIS1-K4

Lingkup bahasan-2 : Fisiologis Sistem Pencernaan


Fisika Sistem
Pencernaan

19. BioMekanika
Tekanan Rongga
Abdomen

19. 1. Tekanan di dalam abdomen


19. 2. Tekanan pada Gastro-intestinal atas
19. 3. Tekanan pada Gastro-inestinal
bawah
19. 4. Dekompresi pada Gastrointestinal
atas
19. 5. Dekompresi pada Gastrointestinal
bawah
19. 6. Siphon
19. 7. Clysma

Departemen Fisiologi
- Fisika
dr. Zairul Arifin, SpA,
DAFK

GIS1-K-5

Fungsi saluran
cerna

20.Fungsi umum
saluran cerna

20. 1. Menjelaskan fungsi umum bagianbagian sistem pencernaan.


20. 2. Memahami gerakan-gerakan pada
saluran cerna.

GIS1-K6

21.Proses pencernaan
dalam rongga
mulut

21. 1. Menjelaskan fungsi fisiologi saliva,


proses salivasi, sifat sekresi dan
pengaturannya.
21. 2. Menjelaskan fungsi masing-masing
jenis gigi
21. 3. Menguraikan proses pencernaan
mekanis dan enzimatis dalam
rongga mulut

Departemen Fisiologi
1. dr.Yudi
Herlambang
2. dr. Maya Savira,
M.Kes

22. Proses mengunyah


dan menelan

22. 1. Menjelaskan mekanisme


mengunyah dan pengaturannya.
22. 2. Menguraikan 3 fase menelan
22. 3. Menyebutkan 3 macam gerakan
esophagus.

23. Lambung

23. 1. Menguraikan fungsi cardiac (lower


esophageal) sphincter.
23. 2. Menguraikan gerakan lambung dan
fungsinya.
23. 3. Menjelaskan mekanisme defensif
lambung.
23. 4. Menjelaskan fungsi cairan lambung
dan mekanisme sekresinya.
23. 5. Menguraikan fungsi antrum dan
pyloric sphincter dalam proses

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

pencernaan dan pengosongan


lambung.

Fungsi saluran
cerna

Biokimia Sistem
Pencernaan

24.Fungsi usus halus


dan organ aksesori
saluran cerna

24. 1. Menguraikan fungsi duodenum,


jejunum dan ileum.
24. 2. Menjelaskan fungsi pankreas dalam
proses pencernaan makanan dan
pengaturan sekresinya.
24. 3. Menjelaskan mekanisme sekresi
empedu dan peranannya dalam
proses pencernaan makanan
24. 4. Menjelaskan peran hepar dalam
proses pencernaan makanan
24. 5. Menjelaskan hubungan gerakan
usus halus dengan gerakan
lambung

25. Absorbsi dan


ekskresi pada
saluran cerna

25. 1. Menguraikan 6 cara absorbsi bahan


makanan dalam saluran pencernaan
25. 2. Menjelaskan mekanisme absorpsi
air & elektrolit dalam saluran cerna.
25. 3. Menjelaskan penyerapan trace
element dan vitamin di usus halus.

26.Usus besar

26. 1. Menguraikan fungsi bagian-bagian


colon, gerakan colon dan
pengaturannya.
26. 2. Menjelaskan hubungan peregangan
lambung dengan gerakan colon dan
refleks defekasi.
26. 3. Menjelaskan absorpsi di colon
26. 4. Menjelaskan fungsi rectum dan
anus.
26. 5. Menjelaskan mekanisme defekasi.

27.Proses pencernaan
& absorbsi, peristiwa
pemasokan energi
bagi tubuh manusia

27.1. Menjelaskan proses pencernaan


dan absorbsi sebagai peristiwa
pemasokan energi bagi tubuh
manusia

28.Enzim amilase,
lipase dan protease

28. 1. Membedakan 3 subklas enzim


hydrolase yang bekerja terhadap 3
jenis bahan makanan pokok
28. 2. Menentukan tempat di sepanjang
saluran pencernaan mana ke-3
subklas enzim dapat bekerja secara
optimal

29.Biosintesis HCL
lambung

29.1. Menjelaskan proses biosintesis


asam HCL lambung dan
peranannya dalam proses
pencernaan enzimatik.

30.Biosintesis cairan
empedu

30.1. Menjelaskan proses biosintesis


cairan empedu dan peranannya
dalam proses pencernaan
enzimatik.
30.2. Menginterpretasikan gangguan
pencernaan yang disebabkan oleh
kelainan enzim.
30.3. Menyebutkan hasil akhir
pencernaan sempurna dari 3 jenis
bahan makanan pokok.

31.Absorpsi zat-zat
makanan

31.1. Membedakan proses absorpsi aktif


dan pasif

Departemen Fisiologi
1. dr. Yudi
Herlambang
2. dr. Maya Savira,
M.Kes

GIS1-K7

Departemen Biokimia
1. dr. Rusdiana,
M.Kes
2. dr. T. Helvi
Mardiani, M.Kes

GIS1-K-8

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

10

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

32.Zat-zat yang
diabsorpsi secara aktif
dan atau pasif.

32.1. Mengidentifikasikan zat-zat yang


diabsorpsi secara aktif dan atau
pasif.

33.Zat-zat yang
diangkut kehati
tanpa proses dalam
sel mukosa usus
halus dengan zatzat yang diproses.

33.1. Mengidentifikasikan zat-zat yang


diangkut ke hati tanpa proses dalam
sel mukosa usus halus dengan zatzat yang diproses.

34.Dehidrasi dan
gangguan elektrolit
yang disebabkan
gangguan
reabsorpsi air di
saluran penernaan.

34.1. Menjelaskan dehidrasi dan


gangguan elektrolit yang
disebabkan gangguan reabsorpsi air
di sepanjang saluran pencernaan.

35.Proses
pembusukan

35.1. Membedakan proses deaminasi dan


proses dekarboksilasi yang
disebabkan oleh enzim-enzim dari
flora usus

36.Zat-zat yang
terbentuk dari
proses deaminasi &
dekarboksilasi oleh
flora usus

36.1. Menyebutkan zat-zat yang terbentuk


dari proses deaminasi dan
dekarboksilasi oleh flora usus

37.Mikroorganisme
dalam usus

37.1.Mengambil kesimpulan dari


keberadaan flora usus bagi tubuh

Kode
Tahapan

38.Pencernaan
karbohidrat dalam
saluran cerna
menghasilkan
monosakarida
39.Proses pencernaan
makanan
karbohidrat shg
menghasilkan
glukosa
40.Interkonversi zatzat galaktosa,
fruktosa dalam sel
hepar/ mukosa
usus halus

Lingkup bahasan-3 :Kelainan-kelainan pada Sistem Gastrointestinal


Penyakit pada
rongga mulut
dan esophagus

41. Memahami
Penyakit pada
Rongga mulut

41.1. Kelainan pada rongga mulut


Herpes stomatitis
Oral thrush, acute necrotizing
ulcerative gingivitis
41.2. Kelainan pada oesophagus
Odinofagia
Disfagia

Departemen
Peny.Dalam
1. dr. Masrul
Lubis,Sp.PDKGEH
2. dr. Taufik
Sungkar,Sp.PD

GIS1-K-9

42. Memahami
Penyakit
Esophagus

42.1. Menjelaskan pengertian


odinofagia,disfagia serta gangguan
motilitas esofagus
42.2. Menjelaskan gangguan passage
esofagus akibat tumor esofagus
atau striktura esofagus

Departemen
Peny.Dalam
1. dr. Ilhamd,
Sp.PD-KGEH
2. dr. Taufik
Sungkar, Sp.PD

GIS1-K-10

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

11

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

42.3. Menjelaskan pemeriksaan


penunjang pada ggn passage
esofagus
42.4. Menjelaskan patogenesa varises
esofagus
42.5. Memahami batasan untuk referal ke
Dept. Peny. Dalam atau ke Dept
.Bedah

Kelainan pada
diaphraghma,
dinding
abdomen,dan
hernia inguinal

43.Esophageal
atresiaCorrosive
lesions of
esophagus
Reflux esophagitis
Gastro esophageal
reflux

43.1. Memahami esophageal atresia


43.2. Memahami Corrosive lesions of
esophagus
43.3. Memahami Reflux esophagitis
43.4. Memahami Gastro esophageal
reflux

Departemen Bedah
1. Prof.dr.Bachtiar
Surya, SpB-KBD
2. dr.Liberty SIrat,
SpB-KBD

GIS1-K-11

44.Gastro esophageal
reflux pada anak

44.1. Memahami Gastro esophageal


reflux pada anak

Departemen Anak
1. Prof. Atan
Baas,SpA(K)
2. dr.Supriatmo,
SpA(K)

GIS1-K-12

45.Kelainan pada
diaphragma

45.1. Memahami
Diaphragmatic hernia (congenital)
Hiatus hernia

GIS1-K-13

46.Kelainan dinding
abdomen dan
hernia
Inguinal hernia
(direct dan indirect)

46.1. Memahami
Femoral hernia
Epigastric hernia
Incisional hernia
Umbilical hernia

Departemen Bedah
1. Prof.dr.Bachtiar
Surya, SpB-KBD
2. dr.Syafruddin
Nasution, SpBKBD

47. Memahami
Gastritis

47.1. Menjelaskan sindroma dyspepsia


baik fungsional maupun organik scr
klinik
47.2. Menjelaskan tukak lambung akibat
NSAID atau kuman Helicobacter
pylori
47.3. Menjelaskan strategi pemeriksaan
penunjang pada dyspepsia
fungsional dan organik
47.4. Menjelaskan dan memahami
strategi penanganan dan
pengobatan dari dyspepsia
fungsional dan organik

Departemen
Peny.Dalam
1. Dr. dr. Rustam
Effendi YS,
SpPD-KGEH
2. dr. Imelda Rey,
Sp.PD

GIS1-K-14

48.Memahami
Hematemesis et
Melena

48.1. Menjelaskan penyebab


hematemesis dan melena akibat
ggn pada lambung
48.2. Menjelaskan pemeriksaan
penunjang penyebab hematemesis
et melena
48.3. Menjelaskan penanganan
hematemesis et melena serta kapan
untuk merefer pasien ke Dept. Peny.
Dalam

Departemen
Peny.Dalam
1. dr. Masrul Lubis,
Sp.PD-KGEH
2. dr. Taufik
Sungkar,Sp.PD

GIS1-K-15

49.Memahami Tumor
Lambung

49.1. Menjelaskan patogenesa tumor


lambung
49.2. Menjelaskan pemeriksaan secara
klinis, serologis, endoskopis dan
radiologik tumor lambung
49.3. Menjelaskan dan memahami kapan
mengirim pasien ke Dept. Bedah

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan
Kelainan pada
duodenum

Kelainan pada
usus halus

Kelainan pada
usus
besar/colon

Kelainan pada

12

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

50. Memahami Tukak


Duodeni

50.1. Menjelaskan penyebab Tukak


Duodeni oleh NSAID atau kumah
Helicobacter pylori
50.2. Menjelaskan pemeriksaan
penunjang pada Tukak Duodeni
baik secara invasif maupun non
invasif
50.3. Menjelaskan dan memahami
strategi pengobatan Tukak Duodeni

Departemen
Peny.Dalam
1. dr.Leonardo
B.Dairi, Sp.PDKGEH
2. Dr. dr. Juwita
Sembiring,
Sp.PD-KGEH

GIS1-K-16

51. Memahami
maldigestion,malab
sorption, gagal
tumbuh dan
enteritits

51. 1.
51. 2.
51. 3.
51. 4.

Departemen Anak
1. Prof. Atan
Baas,SpA(K)
2. dr.Supriatmo,
SpA(K)

GIS1-K-17

52. Memahami
intestinal atresia,
meckels
diverticulum

52. 1. Intestinal atresia


52. 2. Meckel's diverticulum
52. 3. Umbilical fistula, omphalocele
gastroschisis
52. 4. Malrotation
52. 5. Pyloric stenosis
52. 6. Intussussception

Departemen Bedah
1. dr.Erjan
FIkri,SpB, Sp BA
2. Dr. dr. Iqbal
Pahlevi, Nst,
SpBA

GIS1-K-18

53.Memahami kelainan
fungsi usus halus

53.1. Menjelaskan pengertian dan


penyebab serta penanganan dari
Maldigestion
53.2.Menjelaskan dan memahami
pengertian dan penyebab serta
penanganan dari Malabsorption

Departemen
Peny.Dalam
1. dr.Masrul Lubis,
Sp.PD-KGEH
2. dr. Ilhamd,
Sp.PD-KGEH

GIS1-K-19

54.Memahami kelainan
fungsional usus
besar/colon

54.1. Menjelaskan dan dapat memahami


Irritable Bowel Syndrome
54.2. Menjelaskan penanganan dari
Irritable Bowel Syndrome

GIS1-K-20

55.Memahami kelainan
organik usus
besar/colon

55.1.Menjelaskan penyebab dari diare


kronik
55.2.Menjelaskan pemeriksaan
penunjang dari diare kronik
55.3. Menjelaskan dan memahami kapan
merefer pasien ke Dept.Peny.Dalam
atau Dept.Bedah

Departemen
Peny.Dalam
1. dr.Leonardo
B.Dairi, Sp.PDKGEH
2. Dr. dr. Juwita
Sembiring,
Sp.PD-KGEH

56.Memahami
Hematokezia

56.1. Menjelaskan pengertian dan


penyebab Hematokezia
56.2.Menjelaskan pemeriksaan
penunjang pada Hematokezia
56.3. Menjelaskan dan memahami kapan
merefer pasien ke Dept.Peny.Dalam
atau Dept.Bedah

57.Memahami Tumor
Colon

57.1. Menjelaskan patogenesa dari Tumor


Colon /Colorectal
57.2.Menjelaskan pemeriksaan
penunjang untuk Tumor Colorectal
57.3.Menjelaskan dan memahami kapan
pasien di refer ke Dept. Bedah

58.Memahami
Necrotizing
enterocolitis

58.1 Necrotizing enterocolitis

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. Prof. Atan Baas
Sinuhaji, Sp.A(K)
2. dr. Supriatmo,
Sp.A(K)

GIS1-K-21

59. Memahami prolaps

59. 1. Prolaps rectum

Departemen Bedah

GIS1-K-22

Maldigestion
Malabsorption
Gagal tumbuh
Enteritis

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan
rectum

13

Materi
rectum dan
hemorrhoids

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

59. 2. Hemorrhoids

1.

2.

Kelainan Akut
Abdomen

Kelainan pada
Hati

Kode
Tahapan

dr. Adi Muradi


Muhar, Sp.BKBD
dr. Edwin Saleh,
Sp.B-KBD

60. Memahami
perianal abses,
fistula perianal,
fisura ani

60. 1. (Peri)anal abses


60. 2. Fistula perianal
60. 3. Fisura ani
60. 4. Tumor rektum
60. 5. Atresia ani
60. 6. Penyakit Hirschsprung

Departemen Bedah
1. dr. Erjan Fikri,
Sp.B, Sp.BA
2. Dr. dr. Iqbal
Pahlevi, Sp.BA

GIS1-K-23

61. Memahami
peritonitis,
perforation

61. 1.
61. 2.
61. 3.
61. 4.

Departemen Bedah
1. dr. Syahbuddin
Harahap, Sp.B
2. dr. Asrul, Sp.BKBD

GIS1-K-24

62. Memahami acute


appendicitis

62. 1. Acute Appendicitis


62. 2. Appendicular abscess

Departemen Bedah
3. dr. Adi Muradi
Sp.B, KBD
4. dr. Edwin Saleh,
Sp.B-KBD

GIS1-K-25

63. Memahami ileus


obstruktif

63.1

Ileus obstruktif

Departemen Bedah
1. dr. Syahbuddin
Harahap, Sp.B
2. dr. Asrul, SpB
KBD

GIS1-K-26

64. Memahami
peritonitis
tuberculosis

64.1

Peritonitis tuberculosis

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. dr. Prof. Atan
Baas Sinuhaji,
Sp.A(K)
2. dr. Supriatmo,
Sp.A(K)

GIS1-K-27

65.Memahami Ikterus

65.1. Menjelaskan dan memahami


penyebab ikterus hepatik dan post
hepatik
65.2. Menjelaskan pemeriksaan serologis,
USG, endoskopi (ERCP) pada
pemeriksaan penunjang ikterus
hepatik dan post hepatik
65.3. Menjelaskan kapan pasien hepatik
dan post hepatik direfer ke
Dept.Peny.Dalam atau Dept. Bedah

Departemen
Peny.Dalam
1. Prof. dr. Lukman
Hakim Zain,
Sp.PD-KGEH
2. Prof. dr. Gontar
A. Siregar,
Sp.PD-KGEH

GIS1-K-28

66.Memahami
Hepatitis

66.1. Menjelaskan penyebab hepatitis


akut, hepatitis kronik, hepatitis viral
dan non viral, serta transmisi dan
gejala klinisnya
66.2. Menjelaskan pemeriksaan serologis
serta USG
66.3. Menjelaskan penanganan hepatitis
akut dan hepatitis kronik tanpa
komplikasi
66.4. Menjelaskan dan memahami
imunisasi hepatitis viral A dan B

Departemen
Peny.Dalam
1. Prof. dr. Lukman
Hakim Zain,
Sp.PD-KGEH
2. Prof. dr. Gontar.
A. Siregar,
Sp.PD-KGEH

GIS1-K-29

Peritonitis
Abscess in Pouch of Douglas
Perforation
Mesenteric lymphadenitis

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

14

Materi

Spesific Learning Objectives

67.Memahami Liver
failure dan Portal
hypertension

68.Memahami Hepatic
Tumor

Kelainan pada
pancreas,
empedu dan
saluran empedu

69.Memahami
Pankreatitis

70. Memahami Tumor


Pankreas

71.Memahami
Kolesistitis dan
Kolelitiasis

72. Memahami
choledocholithiasis,
hydrops of gall
bladder

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

67.1. Menjelaskan patogenesa dari liver


failure serta komplikasi dari liver
failure
67.2. Menjelaskan penanganan hepatik
ensefalopatik secara umum
67.3. Menjelaskan dan memahami
pentingnya peningkatan kualitas
hidup pada penderita liver failure
67.4. Menjelaskan patogenesa portal
hypertension
68.1. Menjelaskan mengenai hepatik
tumor serta pemeriksaan
penunjangnya
68.2. Menjelaskan dan memahami kapan
merefer pasien ke Dept. Peny.
Dalam dan Dept. Bedah

Departemen
Peny.Dalam
1. Dr. dr. Rustam
Effendi YS,
Sp.PD-KGEH
2. dr. Imelda Rey,
Sp.PD

GIS1-K-30

69.1. Menjelaskan gejala klinik dari


pankreatitis akut dan kronik
69.2. Mengerti dan memahami kapan
merefer pasien ke Dept.Peny.Dalam
dan Dept. Bedah
70.1. Menjelaskan gejala klinis dari tumor
pankreas
70.2. Menjelaskan dan memahami
pemeriksaan penunjang dari tumor
pankreas
70.3. Menjelaskan dan memahami kapan
merefer pasien ke Dept.Bedah
71.1.Menjelaskan gejala klinis kolesistitis
akut dan kronik
71.2. Menjelaskan gejala klinis kolelitiasis
71.3. Menjelaskan dan memahami
pemeriksaan penunjang untuk
Kolelitiasis
71.4. Menjelaskan dan memahami kapan
pasien merefer ke Dept. Bedah

Departemen
Peny.Dalam
1. Dr. dr. Rustam
Effendi YS,
Sp.PD-KGEH
2. dr. Imelda Rey,
Sp.PD

GIS1-K-31

72. 1.
72. 2.
72. 3.
72. 4.

Departemen Bedah
1. Prof. dr. Bachtiar
Surya, Sp.BKBD
2. dr. Asrul, Sp.BKBD

GIS1-K-32

Chole(docho)lithiasis
Hydrops of gall bladder
Empyema of Gall bladder
Tumor pankreas

BLOK GASTROINTESTINAL SYSTEM- 2


Lingkup bahasan-4 :Kelainan-kelainan pada Sistem Gastrointestinal Anak
Kelainan
saluran cerna
pada anak

73. Memahami
Gastroenterologi
Anak

73. 1. Pendahuluan Gastroenterologi Anak


73. 2. Keseimbangan Cairan Tubuh
73. 3. Konstipasi

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. Prof. Atan Baas
Sinuhaji, Sp.A(K)
2. dr. Supriatmo,
Sp.A(K)

GIS2-K-1

74. Memahami
muntah, gangguan
menelan, perut
gembung

74. 1. Muntah
74. 2. Encephalopathy
74. 3. Gangguan Menelan
74. 4. Perut gembung
74. 5. Perdarahan saluran cerna pada
anak
74. 6. Sakit perut

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. dr. Selvi Nafianti,
Sp.A
2. dr. Johannes H.
Saing, Sp.A

GIS2-K-2

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

15

Materi

Kode
Tahapan

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

75. Memahami failure


to thrive

75. 1. Failure to thrive (gangguan


pertumbuhan)
75. 2. Absorpsi makromolekuler oleh usus
75. 3. Pentingnya daya tahan tubuh alami

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. Prof. Atan Baas
Sinuhaji,
Sp.A(K)
2. dr. Supriatmo,
Sp.A(K)

GIS2-K-3

76. Memahami
Gastroenteritis
pada anak

76. 1. Diare / Gastroenteritis


76. 2. Gastroenteritis dengan dehidrasi
76. 3. Peranan antidiare pada diare akut

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. dr. Selvi Nafianti,
Sp.A
2. dr. Johannes H.
Saing, Sp.A

GIS2-K-4

77. Memahami
jaundice pada anak

77. 1. Jaundice / Hepatitis pada anak


77. 2. Biliary atresia

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. Prof. Atan Baas
Sinuhaji, Sp.A(K)
2. dr. Supriatmo,
Sp.A(K)

GIS2-K-5

78. Memahami
intoleransi laktosa

78. 1. Intoleransi Laktosa / Food


intolerance
78. 2. Pemberian cairan rumatan pada
bayi & anak / Dehidration

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. dr. Selvi Nafianti,
Sp.A
2. dr. Johannes H.
Saing, Sp.A

GIS2-K-6

79. Memahami food


allergy

79.

Departemen Ilmu
Kesehatan Anak
1. Prof. Atan Baas
Sinuhaji, Sp.A(K)
2. dr. Supriatmo,
Sp.A(K)

GIS2-K-7

1 Food allergy

Lingkup bahasan-5 :Infeksi pada Sistem Gastrointestinal


Infeksi Bakteri

80. Pyogenic cocci (


Staphylo-coccus
aureus)

80.1. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Staphylococcus
aureus
80.2. Menjelaskan patogenesis & faktor
virulensi
80.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
Menyebutkan therapy & pencegahan

81. Enterobacteriaceae ( Salmonella, Shigella,


Yersinia, E.coli
Enteropatho-gen,
Klebsiella,
Citobacter,
Enterobacter)

81.1. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Enterobacteriaceae
81.2. Menjelaskan patogenesis & faktor
virulensi
81.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
81.4. Menyebutkan therapy &
pencegahan

82. Vibrionaceae (V.


cholera, V.
parahemolyticus,
V.vulnificus)

82.1. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Vibrionaceae
82.2. Menjelaskan patogenesis & faktor
virulensi
82.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
82.4. Menyebutkan therapy &
pencegahan

Departemen
Mikrobiologi
1. dr. Dian Dwi
Wahyuni, SpMK
2. dr. Sri Amelia,
M.Kes

GIS2-K-8

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

Infeksi Virus

16

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

83. Campylobacter (C.


jejuni)

83.1. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan C.jejuni
83.2. Menjelaskan patogenesis & faktor
virulensi
83.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
83.4. Menyebutkan therapy &
pencegahan

84. Helicobacter (H.


pylori)

84.1. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan H. Pylori
84.2.Menjelaskan patogenesis & faktor
virulensi
84.3.Menjelaskan diagnosa laboratorium
84.4.Menyebutkan therapy & pencegahan

85. Bacillaceae (B.


cereus, Cl.
Perfringens, Cl
botulinum,
Cl.difficile)

85.4. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Bacillaceae
85.2. Menjelaskan patogenesis & faktor
virulensi
85.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
85.4.Menyebutkan therapy & pencegahan

86. Rotavirus

86.1. Menyebutkan sifat-sifat rotavirus


Menjelaskan pathogenesis & transmisi
86.2.Menjelaskan gejala klinis
86.3.Menjelaskan diagnosa lab
86.3. Menjelaskan imunitas terhadap virus
tersebut
86.4. Menyebutkan therapy
86.5. Menjelaskan epidemiologi &
pencegahan

87. Norwalk virus

87.1. Menyebutkan sifat-sifat norwalk


virus
87.2. Menjelaskan pathogenesis &
transmisi
87.3.Menjelaskan gejala klinis
87.4.Menjelaskan diagnosa lab
87.5.Menjelaskan imunitas terhadap virus
tersebut
87.6. Menyebutkan therapy
87.7. Menjelaskan epidemiologi &
pencegahan

88. Calici virus

88.1.Menyebutkan sifat-sifat calicivirus


88.2. Menjelaskan pathogenesis &
transmisi
88.3.Menjelaskan gejala klinis
88.4.Menjelaskan diagnosa lab
88.5.Menjelaskan imunitas terhadap virus
tersebut
88.6.Menyebutkan therapy
88.7.Menjelaskan epidemiologi &
pencegahan

89. Virus Hepatitis tipe


A

89.1.Menyebutkan sifat-sifat hepatitis tipe


A
89.2.Menjelaskan pathogenesis &
transmisi
89.3.Menjelaskan gejala klinis
89.4.Menjelaskan diagnosa lab
89.5.Menjelaskan imunitas terhadap virus
tersebut
89.6.Menyebutkan therapy
89.7.Menjelaskan epidemiologi &
pencegahan

Kode
Tahapan

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan
Infeksi Jamur

Infeksi Parasit

17

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

90. C. albicans, C.
parapsilosis

90.1. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Candida
90.2. Menjelaskan patogenesis
90.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
90.4. Menyebutkan therapy &
pencegahan

91. Actinomyces
israelia

91.1. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Actinomyces israelia
91.2. Menjelaskan patogenesis
91.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
91.4. Menyebutkan therapy &
pencegahan

92. Aspergilus sp

92.1. Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Aspergillus sp
92.2. Menjelaskan patogenesis
92.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
92.4. Menyebutkan therapy &
pencegahan

93. Trichoderma sp

93.1.Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Trichoderma sp
93.2. Menjelaskan patogenesis
93.3. Menjelaskan diagnosa laboratorium
93.4. Menyebutkan therapy &
pencegahan

94.Paecilomyces
variotii

94.1.Menyebutkan morfologi & sifat-sifat


pertumbuhan Paecilomyces variotii
94.2.Menjelaskan patogenesis
94.3.Menjelaskan diagnosa laboratorium
94.4. Menyebutkan therapy &
pencegahan

95. Infestasi
trematoda usus
dan hati:
Fasiolopsiasis dan
Fasioliasis

95.1. Menjelaskan daur hidup parasit


penyebab Fasiolopsiasia buski dan
Fasioliasis hepatica
95.2. Menjelaskan
patogenesis/patofisiologi
Fasiolopsiasia buski dan Fasioliasis
hepatica
95.3.Menentukan pemeriksaan
laboratorium yang sesuai untuk
Fasiolopsiasia buski dan Fasioliasis
hepatica
95.4. Menentukan diagnosa parasitologis
dari Fasiolopsiasia buski dan
Fasioliasis hepatica
95.5. Menerapkan upaya pencegahan
Fasiolopsiasia buski dan Fasioliasis
hepaticaterhadap individu, keluarga
dan masyarakat

96. Infestasi cestoda


usus :taeniasis
saginata,taeniasis
solium, taeniasis
asiatica dan
hymenolepiasis
nana

96.1. Menjelaskan daur hidup parasit


penyebab taeniasis saginata,
taeniasis solium dan hymenolepiasis
nana
96.2. Menjelaskan
patogenesis/patofisiologi taeniasis
saginata, taeniasis solium
dan
taeniasis asiatika
96.3. Membandingkan patogenesis
taeniasis saginata, taeniasis solium
dan
taeniasis asiatika
96.4. Menentukan pemeriksaan

Departemen
Parasitologi
1. dr. Dewi Saputri,
MKT
2. dr. Hemma Yulfi,
DAP&E,
M.Med.Ed

Kode
Tahapan

GIS2-K-9

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

18

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

laboratorium yang sesuai untuk


taeniasis saginata,
taeniasis
solium, taeniais asiatika dan
hymenolepiasis nana
96.5. Menentukan diagnosa parasitologis
dari taeniasis saginata, taenaisis
solium,
taeniais asiatika dan
hymenolepiasis nana
96.6. Menerapkan upaya pencegahan
taeniasis saginata, taeniasis solium,
taeniasis asiatika dan
hymenolepiasis nana.
97. Infestasi protozoa
usus : amoebiasis,
giardiasis,
balantidiasis

97.1. Menyebutkan vektor mekanik yang


berperan pada amoebiasis
97.2. Menjelaskan daur hidup parasit
penyebab amoebiasis, giardiasis
dan balantidiasis
97.3. Menjelaskan
patogenesis/patofisiologi
amoebiasis, giardiasis dan
balantidiasis
97.4. Menentukan pemeriksaan
laboratorium yang sesuai untuk
amoebiasis, giardiasis dan
balantidiasis
97.5. Menentukan diagnosa parasitologis
dari amoebiasis, giardiasis dan
balantidiasis
97.6. Menerapkan upaya pencegahan
amoebiasis, giardiasis dan
balantidiasis terhadap individu,
keluarga dan masyarakat

Lingkup bahasan-6 :Kelainan Patologi Anatomi dari Saluran Cerna


Kelainan
Patologi
Anatomi dari
Saluran Cerna

98. Memahami
Penyakit Pada
Rongga Mulut

98.1. Menjelaskan jenis kelainan yang


dijumpai pada rongga mulut.
98.2. Menjelaskan deskripsi dan proses
patologi herpes stomati tis, oral
thrush, acute necrotizing ulcerative
gingivitis

99. Memahami Tumor


Pada Rongga
Mulut

99.1.Menjelaskan deskripsi dan patologi


mucocele, pyogenic granuloma dan
tumor jinak squamous papilloma,
fibroma lipoma, neurofibroma dan
hemangioma
99.2. Menjelaskan deskripsi tumor ganas
rongga mulut carcinoma

101. Memahami
Penyakit Kelenjar
Ludah

101.1.Menjelaskan deskripsi dan patologi


sialolithiasis, parotiditis dan sjorgen
syndrome
101.2.Menjelaskan tumor jinak kelenjar
ludah
101.3.Menjelaskan deskripsi dan patologi
pleomorphic tumor dan arthin tumor
101.4.Menjelaskan deskripsi dan patologi
adenocarcinoma, mucoepdermoid
carcinoma dan adenoid cystic
carcinoma

102. Memahami
Penyakit

102.1. Menjelaskan patologi kelainan


akibat anatomi dan pergerakan

Dept. Patologi
Anatomi
1. dr. Jessy
Chrestella,
M.Ked(PA),
SpPA
2. dr. Lidya Imelda
Laksmi,
M.Ked(PA),
SpPA

GIS2-K-10

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

19

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Esophagus

esophagus
102.2. Menjelaskan patologi proses
inflammasi esophagus
102.3. Menjelaskan deskripsi dan patologi
reflux esophagitis
102.4.Menjelaskan patologi esophageal
squamous cell carcinoma

103. Memahami
Gastritis

103.1.Menjelaskan proses patologi


gastritis
103.2. Menjelaskan perbedaan morfologi
gastritis akut dan gastritis khronis

104. Memahami
Tumor lambung

104.1.Menjelaskan deskripsi dan proses


patologi gastric adeno carcinoma
104.2. Menjelaskan deskripsi dan proses
patologi gastric lymphoma

105. Memahami
Kelainan Anomali
Pada Usus

105.1.Menjelaskan proses patologi


hirschprung disease dan congenital
megacolon

106. Memahami
Kelainan
Pembuluh Darah
Usus

106.1.Menjelaskan proses patologi


Ischemic Bowel disease
106.2. Menjelaskan proses patologi
Haemorrhoid

107. Memahami
Penyakit Yang
Berhubungan
Dengan Diarhea

107.1. Menjelaskan patologi infectious


enterocolitis
107.2. Menjelaskan proses patologi
malasorption syndrome

108. Memahami
Idiopathic
Inflammatory
Bowel Disease

108.1. Menjelaskan proses patologi Chron


Disease
108.2. Menjelaskan proses patologi
Ulcerative Colitis

109. Memahami
Polyps Usus

109.1. Menjelaskan deskripsi dan proses


patologi non neoplastic polyps dan
adenomatous polyps

110. Memahami
Tumor Usus

110.1. Menjelaskan deskripsi dan proses


patologi multiple poly posis
syndrome
110.2. Menjelaskan deskripsi dan proses
patologi colorectal
110.3. Menjelaskan dskripsi dan proses
patologi small intestine
adenocarcinoma
110.4. Menjelaskan deskripsi dan proses
patologi carcinoid tumor
110.5. Menjelaskan deskripsi dan proses
patologi lymphoma

111. Memahami
Hepatitis, Liver
Failure, Portal
Hypertension

111.1. Menjelasakan deskrisi penyakit


dan transmisi Hepatitis Viral Akut.
111.2.Menjelaskan deskripsi penyakit dan
transmisi Hepatitis Viral Khronik
111.3.Menjelaskan deskripsi dan patologi

Dept. Patologi
Anatomi
1. dr. Causa Trisna
Mariedina,

Kode
Tahapan

GIS2-K-11

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

20

Materi

112. Memahami
Hepatic Tumor

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

dari Acute Liver Failure


111.4. Menjelaskan deskripsi dan patologi
Liver Chirosis
111.5. Menjelaskan deskripsi dan patologi
Portal Hypertension

M.Ked(PA), SpPA
2. dr. T. Kemala
Intan, MPd

Kode
Tahapan

112.1. Menjelaskan deskripsi,penyebab


dan aspek patologi Hemangiona ,
Adenoma pada hepar
112.2. Menjelaskan deskripsi , penyebab
dan aspek patologi Hepatocellular
carcinoma, Cholangiocarcinoma,
Hemangio sarcoma dan metastatic
Tumor

113. Memahami
113.1. Menjelaskan desripsi, simptom,
Penyakit
mekanisme dan aspek patologi dari
Obstruktif
Cholelithiasis, Biliary Colic, Acute
Saluran Empedu
Chocystitis dan Ascending
Cholangitis
114. Memahami
Gallbladder
Cancers

114.1. Menjelaskan deskripsi, kondisi dan


patologi Adenocarcinoma of the
Gallbladder dan Adenocarcinoma of
the Extrahepatic Biliary Ducts

Lingkup bahasan-7 :Pemeriksaan Penunjang Sistem Gastro Intestinal


Diagnostik
laboratorium
hepar dan
pankreas

115. Kelainan
laboratorium Tes
fungsi hati dan
empedu pada
hepatitis

115.1. Menjelaskan patogenese


hiperbilirubinemia
Menjelaskan patogenese
abnormalitas SGOT (AST), SGPT
(ALT), Alkaline Fosphatase dan
Gt

116. Kelainan
laboratorium
pada sirosis
hepatis dan
hepatoma

116.1. Menjelaskan patogenese kelainan


laboratorium Prothombine time,
SPE, AFP, DCP, PIVKA

117. Kelainan
laboratorium
pada pankreatitis
dan Ca Pankreas

117.1. Menjelaskan patogenese kelainan


laboratorium amylase, lipase dan
Ca 19-9

Diagnostik laboratorium viral


marker hepatitis

118. IgM HAV. IgG


total HAV, HBsAg
Anti HBs, Anti
HBc, Anti Hbe,
Anti HCV

118.1. Menjelaskan makna dari masingmasing serologi marker viral


hepatitis

Diagnostik
radiologi untuk
kelainan saluran
cerna

119. Menyebutkan
cakupan
tract.digestivus

119.1. Menyebutkan ukuran normal


tract.digestivus
119.2. Menjelaskan metode pemeriksaan
untuk
119.3. Mengetahui kelainan
tract.digestivus :
119.4.Plain abdomen foto;
Invertogram/knee chest posisi
119.5. Sialografi
119.6. Oesophagografi
119.7. Maag-duodenal foto/mdf/ba meal

Dept. Patologi Klinik


1. dr. Zulfikar Lubis,
Sp.PK(K), FISH
2. dr. Ida Adhayanti,
SpPK

GIS2-K-12

Dept. Patologi Klinik


1. dr. Zulfikar Lubis,
Sp.PK(K), FISH
2. dr. Ozar Sanuddin,
Sp.PK

GIS2-K-13

Departemen
Radiologi
1. Prof. dr. Abdul
Rasyid, Sp.Rad,
Ph.D
2. Dr. Evo Elidar,
Sp.Rad

GIS2-K-14

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

21

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

119.8. Barium follow throughColon in


loop/ba enema
119.9. LopografiAppendicogram
119.10.USG abdomen ( upper + lower)
119.11.Computed tomografi dgn dan
tanpa kontras
120. Peran radiologi
untuk
pemeriksaan
saluran cerna

120.1. Peran radiologi untuk kelainan


saluran cerna

Departemen
Radiologi
1. Prof. dr. Abdul
Rasyid, Sp.Rad,
Ph.D
2. Dr. Evo Elidar,
Sp.Rad

GIS2-K-15

Diagnostik
forensik untuk
kelainan saluran
cerna
Autopsi
Lambung

121. Hasil autopsy


saluran cerna pada:
* Drawning
* Lamanya Kematian
* Keracunan
* Trauma
* Penyakit

121.1.Menjelaskan akibat drawning pada


lambung
121.2.Menjelaskan lama kematian dari isi
lambung
121.3.Menjelaskan tanda-tanda
keracunan
121.4.Menjelaskan tanda-tanda trauma
121.5.Menjelaskan tanda-tanda penyakit

Departemen Forensik
1. dr. Guntur Bumi
Nasution, Sp.F
2. dr. Rita Mawarni,
Sp.F

GIS2-K-16

Autopsi Hepar

122. Hasil autopsy


saluran cerna pada:
* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit

122.1.Menjelaskan tanda-tanda kongesti


122.2.Menjelaskan tanda-tanda trauma
122.3.Menjelaskan tanda-tanda penyakit

Autopsi Ginjal

123. Hasil autopsy


saluran cerna pada:
* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit

123.1.Menjelaskan tanda-tanda kongesti


123.2. Menjelaskan tanda-tanda trauma
123.3.Menjelaskan tanda-tanda penyakit

Autopsi Limpa

124. Hasil autopsy


saluran cerna pada:
* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit

124.1.Menjelaskan tanda-tanda kongesti


124.2.Menjelaskan tanda-tanda trauma
124.3.Menjelaskan tanda-tanda penyakit

1. Obat-obat yg
mpengaruhi
motilitas sl
cerna
(antiemetik,
prokinetik,
antispasmodi
k, antidiare)

125. Memahami obat


yang digunakan
untuk mengatasi
keadaan mual
dan muntah

125.1Menjelaskan fisiologi enteric


nervous system
125.2. Menjelaskan patofisiofarmakologi
mual dan muntah
125.3. Menjelaskan aspek farmakologi 5HT3 antagonist
125.4. Menjelaskan aspek farmakologi
phenothiazines & butyrophenone
125.5. Menjelaskas aspek farmakolgi
antagonis dopamin
125.6. Menjelaskan aspek farmakologi H1
antihistamin
125.7.Menjelaskan aspek farmakolgi
anticholinergics
125.8.Menjelaskan penggunaaan
benzodiazepin sbg antiemetik
125.9.Menjelaskan penggunaan
cannabinoids sbg antiemetik
125.10.Menjelaskan penggunaan
corticosteroids sbg antiemetik

Departemen
Farmakologi
1. Dr. dr. Tri
Widyawati, MSi
2. dr. Zulkarnain
Rangkuti, MSi

GIS2-K-17

126. Memahami
farmakologi
sediaan yang
bersifat pro

126.1.Menjelaskan pengertian pro kinetik


126.2. Menjelaskan
farmakokinetik/farmakodinamik
sediaan pro kinetik

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

22

Materi
kinetik

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

126.3. Menjelaskan indikasi prokinetik

127. Memahami
farmakologi
antispasmodik

127.1. Menjelaskan pengertian


antispasmodik
127.2.Menjelaskan
farmakokinetik/farmakodinamik
antispasmodik
127.3. Menjelaskan indikasi
antispasmodik

128. Memahami
farmakologi
antidiare

128.1.Menjelaskan patofisiofarmakologi
diare
128.2. Menjelaskan penatalaksanaan
diare
128.3.Menjelaskan peranan absorben
sebagai antidiare
128.4.Menjelakan peranan adstringens
sebagai antidiare
128.5. Menjelaskan peranan turunan opiat
sebagai antidiare
128.6. Menjelaskan peranan antikolinergik
sebagai antidiare
128.7.Menjelaskan relaksan otot polos
sebagai antidiare

129. Memahami
farmakologi
sediaan
kolekinetik dan
koleretik

129.1. Menjelaskan pengertian kolekinetik


dan koleretik
129.2. Menjelaskan
farmakokinetik/farmakodinamik
kolekinetik dan koleretik
129.3. Menjelaskan indikasi sediaan
kolekinetik/koleretik

130. Memahami bile


acid therapy for
gallstone

130.1.Menjelaskan
farmakokinetik/farmako-dinamik
ursodiol
130.2.Menjelaskan reaksi yg tdk
diinginkan ursodiol

131. Memahami
fisiologi sekresi
asam lambung

131.1.Menjelaskan fisiologi sekresi asam


lambung

132. Memahami
sediaan yang
digunakan untuk
mengurangi
asiditas
intragastrik

132.1.Menjelaskan aspek farmakologi


antasid
132.2. Menjelaskan aspek farmakologi
H2-receptor antagonis
132.3.Menjelaskan aspek farmakologi
proton pump inhibitors (PPI)

133. Memahami
sediaan yang
bekerja
melindungi
mukosa
gastroduodenal

133.1.Menjelaskan aspek farmakologi


sucralfate
133.2.Menjelaskan aspek farmakologi
analog prostaglandin

Obat yang
digunakan
pada IBS

134. Memahami
sediaan yang
digunakan pada
IBS

134.1.Menjelaskan peranan
antispasmodik (antikolinergik) pada
IBS
134.2. Menjelaskan farmakologi antagonis
reseptor 5-HT3
134.3.Menjelaskan farmakologi agonis
reseptor 5-HT4

Sediaan yang

135. Memahami

135.1.Menjelaskan farmakologi sediaan

2. Kolekinetik
dan koleretik

Antitukak peptik

Kode
Tahapan

Departemen
Farmakologi
1. Dr. dr. Tri
Widyawati, MSi
2. dr. Zulkarnain
Rangkuti, MSi

GIS2-K-18

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan

23

Materi

mpengaruhi
pencernaan

farmakologi
sediaan yang
mempengaruhi
pencernaan

Drug used to
treat variceal
hemorrhage

136. Memahami
farmakologi
sediaan yang
digunakan pada
perdarahan
varises

Katartiklaksansia

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

yang mempengaruhi pencernaan


(enzim, chelating agent, pro biotik)

136.1.Menjelaskan patofisiofarmakologi
perdarahan varises
136.2.Menjelaskan sediaan yg digunakan
pada perdarahan varises
136.3.Menjelaskan f'kinetik dan f'dinamik
sediaan yg d'gunakan pd
perdarahan varises

137. Memahami
sediaan laxative

137.1.Menjelaskan bulk forming laxative


137.2.Menjelaskan sediaan stool
surfactant (softener)
137.3.Menjelaskan laksatif osmotik
137.4. Menjelaskan laksatif stimulan

Gastroesophageal reflux
disease (GERD)

141. Gangguan sistem


GI-Hepatobilier
terhadap asupan
nutrisi

141.1.Memahami medical nutrition


therapy pada GERD
141.2.Memahami general principles dari
medical nutrition therapy
141.3.Memahami strategy to manage
reflux
141.4.Memahami micronutrient yang
dibutuhkan berupa B12, iron,
calcium
141.5.Memahami peranan dari n-3 and n6 fatty acids
141.6.Memahami parameters for nutrition
evaluation
141.7.Memahami medical nutrition
therapy berupa energy,
carbohydrate, lipid, protein, viatmin
and minerals, herbal supplement
141.8.Memahami medical nutrition
therapy pada IBS
141.9.Memahami nutrient intake
141.10.Memahami diet for specific GI
pattern of IBS
141.11.Memahami role of foods in the
management of the symptoms

Cirrhosis

142. Pengaruh
makanan/minuma
n spesifik
terhadap gejala
GI

142.1.Dapat menilai perubahan patologis


saluran cerna

143. Status Gizi pada


penyakit GIHepatobilier

143.1.Dapat menjelaskan jenis


makanan/minuman yang dapat
menimbulkan gejala GI

144. Terapi Nutrisi


Medik pada
penyakit GIHepatobilier

144.1.Dapat menilai status gizi penyakit


GI kronis dan penyakit hati
144.2.Menjelaskan modifikasi diet pada
gangguan GI
144.3.Menjelaskan bentuk terapi nutrisi
medik pada penyakit GI kronis dan
penyakit hati kronis
144.4.Menyebutkan kebutuhan zat gizi
utama pada penyakit hati kronis

Irritable bowel
syndrome

Kode
Tahapan

Departemen Ilmu Gizi


1. Dr. dr. Dina
Keumala Sari,
MG, SpGK
2. dr. Murniati
Manik, MSc,
SpKK, SpGK
3. dr. Zaimah Z.
Tala, MS, SpGK

GIS2-K-19

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Pokok
Bahasan
Global Strategy
Hepatitis B
Prevention

24

Materi

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

145. Epidemiologi
146. Transmisi
147. Clinical Features
148. Geographical
distribution
149. Routine infant
vaccination
150. Prevention of
perinatal HBV
tansmission
151. Catch-up
vaccination of
older persons
152. Management
guideline
153. Information for
health workers
and parents
154. Vaccine
155. Monitoring vaccine

Menjelaskan prinsip epidemiologi,


gambaran penyakit, distribusi dari
hepatitis B dan pencegahan
Menjelaskan program imunisasi
hepatitis
Menjelaskan pencegahan penularan
dari ibu ke bayi
Mampu memberikan informasi kepada
masyarakat, keluarga dan pasien
tentang manajemen strategi
pencegahan hepatitis B
Menjelaskan manajemen pengelolaan
vaksin hepatistis

Departemen IKK/IKM
1. Dr. dr. Juliandi
Harahap, MA
2. dr. Rina Amelia,
MARS

Kode
Tahapan
GIS2-K-20

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

25

LINE PRAKTIKUM
No.

Kode
Tahapan

Uraian Kegiatan

Waktu

Departemen

BLOK GASTROINTESTINAL SYSTEM -1


Praktikum 1

Anatomi Saluran Gastrointesinal

GIS1-Pr1

3 x 50'

Anatomi

Praktikum 2

Struktur Histologi lapisan dinding dan organ


yang berhubungan dengan saluran pencernaan

GIS1-Pr2

3 x 50'

Histologi

Praktikum 3

Pemeriksaan Ultrasonografi dan Endokospi


pada saluran pencernaan

GIS1-Pr3

3 x 50'

Histologi

Praktikum 4

Bilirubin

GIS1-Pr4

3 x 50'

Biokimia

BLOK GASTROINTESTINAL SYSTEM -2


Praktikum 1

Pemeriksaan Transudat & Eksudat serta


pemeriksaan tinja

GIS2-Pr1

3 x 50'

Patologi Klinik

Praktikum 2

Susunan Pencernaan dan Hati serta saluran


empedu

GIS2-Pr2

3 x 50'

Patologi
Anatomi

Praktikum 3

Bentuk sediaan obat& cara pemberian obat


pada sistem gastrointestinal

GIS2-Pr3

3 x 50'

Farmakologi

OUTLINE SKILLS LAB


Uraian Kegiatan Skills Lab

Kode
Tahapan

Waktu

Ruangan

Anamnesis, pemeriksaan fisik sistem


Gastrointestinal

GIS-SL1

3 x 50

Ruang skills lab

Prosedur Pemasangan NGT (Naso Gastric


Tube)

GIS-SL2

3 x 50

Ruang skills lab

Prosedur Pemasangan Infus (Intravenous


Catheter Insersion)

GIS-SL3

3 x 50

Ruang skills lab

Keterampilan Klinis DRE

GIS-SL4

3 x 50

Ruang skills lab

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

26

B. LINGKUP BAHASAN BLOK PENDUKUNG


COMMUNITY RESEARCH PROGRAM 5

Poko
k
Baha
san

Subpokok
bahasan

Progn
osis

Critical
Appraisal

Menggunakan data dan bukti


pengkajian ilmiah untuk menilai
relevansi dan validitasnya
Menerapkan metode riset dan
statistik untuk menilai
kesahihan informasi ilmiah
Menerapkan keterampilan
dasar pengelolaan informasi
untuk
menghimpun data relevan
menjadi arsip pribadi
Menerapkan keterampilan
dasar dalam menilai data untuk
melakukan validasi informasi
ilmiah secara sistematik
Meningkatkan kemampuan
secara terus menerus dalam
merangkum dan menyimpan
arsip

DK
Prognosis
1

GIS1CRP5-DK3

dr. Putri
Eyanoer,
MSc. Ph.D

Critical
Appraisal

Menggunakan data dan bukti


pengkajian ilmiah untuk menilai
relevansi dan validitasnya
Menerapkan metode riset dan
statistik untuk menilai
kesahihan informasi ilmiah
Menerapkan keterampilan
dasar pengelolaan informasi
untuk
menghimpun data relevan
menjadi arsip pribadi
Menerapkan keterampilan
dasar dalam menilai data untuk
melakukan validasi informasi
ilmiah secara sistematik
Meningkatkan kemampuan
secara terus menerus dalam
merangkum dan menyimpan
arsip

DK
Prognosis
2

CRP5-DK4

dr. Yuki
Yunanda,
MKes

Specific Learning Objectives

Strategi
Pembelaja
ran

Kode
Tahapan

Narasumbe
r

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

Review/Ple
no Pakar
Diagnostik
Prponostis
Harm

27

Mendapatkan feed back dari


mahasiswa
Mendiskusikan permasalahan
prognostis

Pleno
Pakar
Prognostis

CRP5-PP2
2x50

TIM

Harm EBM

Menjelaskan pengertian Harm


EBM
Menjelaskan work sheet Harm
Menjelaskan komponen validity
Menjelaskan komponen
important
Menjelaskan komponen
applicability

Kuliah

CRP5-K5

Dr. dr.
Arlinda Sari,
MKes
Dr. dr.
Juliandi, MA

Work
Sheet

Memahami pengertian
prognosis
Memahami work sheet
prognosis
Memahami komponen validity
Memahami komponen importan
Memahami komponen
aplicability

Kuliah

CRP5-K6

Dr. dr.
Arlinda Sari,
MKes/
Dr. dr.
Juliandi,
MKes

BLOK BIOETIC AND HUMANITIES PROGRAM

MATERI KULIAH BAHASA INDONESIA


Pokok Bahasan
Ragam Wacana Argumentasi
Lanjutan dalam bentuk tugas
Ragam Wacana Persuasi

Kode Tahapan
BHP-IND-K5
BHP-IND-K6
BHP-IND-K7

Lanjutan dalam bentuk tugas


Ragam Wacana Deskripsi

BHP-IND-K8
BHP-IND-K9

MATERI KULIAH BAHASA INGGRIS

Pokok Bahasan

Kode Tahapan

Writing an Outline for a Presentation

BHP-ENG-K5

Doing a Presentation Based on an Outline

BHP-ENG-K6

Writing a Paragraph in Chronological Order

BHP-ENG-K7

Writing a Paragraph in Descriptive Form

BHP-ENG-K8

Writing a Paragraph in Argumentative Form

BHP-ENG-K9
Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

28

C.REFERENSI
GASTRO INTESTINAL SYSTEM
Buku Teks
Edisi/T
Departemen

Judul Buku

Penulis

Penerbit

Hal
ahun

Parasitologi

Patologi
Anatomi
Farmakologi
Fisika
Kedokteran

Patologi Klinik

Gizi

Anatomi

Foundation of
Parasitology
Medical Parasitology

Gerald D S, Larry R

Mc Graw Hill

2005

Markel and Voges

WB Saunders

1999

Tropical Medicine

Hunters

WB Saunders

2000

Basic pathology
Pathology
Basic & Clinical
Pharmacology
Medical Physica

Rubin, Kumar
Rubin
BG. Katzung

Basic Science for


Nurses
Medical
Instrumentation
Clinical Diagnosis
and Management by
Laboratory Methods
Clinical Chemistry in
Diagnosis and
Treatment
Krauses Food
Nutrition
Nutrition in the
prevention and
treatment of disease
Alat-alat Dalam

Ryan B

Cameron J.R.

Webster J.G

Mahan LK &
Escott-Stump S
Coulstom AM,
Rock CL, Monsen
ER
Kahle, Leonard,
Paltzer
Spatelhotz, Hand

Mikrobiologi

Bedah

Buku-Ajar Ilmu Bedah

R.Sjamsuhidajat
Wim de Jong

Forensik

Schwartzs Principles
of Surgery
Forensic Pathology

F.Charles
Brunicardi, et al
Bernard Knight

Principle of Forensic
Medicine

Apurba Nandy

Histologi Dasar Text

dr. Yan Tembayong

Biokimia

Histologi

Jhon Wiley &


Sons

109-110
81

Jhon Wiley &


Sons

99-102
st

Richard A. Mc
Pherson, Matthew
R. Pincus
Philip D. Mayne

Atlas of Human
Anatomy
Review of Medical
Physiology
Textbook of Medical
Physiology
Human Physiology:
from Cells to System,
Nutrition digeston &
absorption
Medical Microbiology

Fisiologi

2006
2006
th
9

405-407, 436437, 448


276-279, 330,
347-348, 342345
719-721, 783785, 787-790
543
668
1034

21
/2007
th

6 /
2005
th

WB Saunders
Co
Acad Press

10 /
2000
2001

Hipokrates

6/
1999
th
7

Ganong WF,

JB Lippincott
Co
Mc Graw Hill,

Guyton AC

EB Saunders

Sherwood L
Robbert K. Murray

Thomson
Brooks/Cole
Harper

Jawetz, Melnick &


Adelberg's

Lange Medical
Book
Penerbit Buku
Kedokteran
EGC
McGraw-Hill
OxfordUniversity Press
New Central
Book Agency
(P) LTD.

22th/20
04
th
9 /
2004
th
6 /
2007
th
26

212-51

474-477

22nd
Ed.,200
1
2005/e
disi-2
2004/E
disi-8
nd
2 /
1996
1996

Ed. 10

278-311

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

29

& Atlas
Bloom & Fpwcet

dr. Yan Tembayong

Edisi

Buku Ajar Histologi

12

Penyakit

Principles of Internal

Dalam

Medicine

Radiologi

Textbook of
Radiology and
Medical Imaging Vol.
1&2
Petunjuk
Pelaksanaan
Imunisasi Hepatitis B.
Dirjen
Pemberantasan
Penyakit Menular &
Penyehatan
Lingkungan
Pemukiman DepKes
RI 1996

David Sutton

Textbook of Pediatric

Nelson

IKK

Anak

500-612

Harrison.s

Mc Graw Hill

15

th

BLOK PENDUKUNG
COMMUNITY RESEARCH PROGRAM 5
Buku Teks
Departemen
IKM/IKP/IKK

Judul Buku

Penulis

Penerbit

How to teach EBM

Sharon, et al

Dasar-dasar metodologi
Penelitian Klinis

Sudigdo Sastroasmoro

CV Sagung
Seto, Jakarta

Clinical Methodology

Fletcer and Fletcer

Lange

Riset Epidemiologi

Bhisma Murti

UGM pers

Edisi

2002

1996

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

30

VI. METODA PENGAJARAN


PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya
lingkup Sistem Gastrointestinaldan membangkitkan minat
mahasiswa untuk
memahami blok ini.
KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materimateri yang berhubungan dengan Sistem Gastrointestinal, sehingga akan
memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah
tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian
kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
PROBLEM BASE LEARNING (PBL)
Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali
diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri
para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok Sistem Gastrointestinal
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator
bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan
tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam
belajar mandiri, menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan
kebutuhannya, mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui
masalah yang relevan dengan keadaan sebenarnya yang diberikan dalam pemicu,
serta mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.
Kegiatan PBL pada blok ini terdiri dari lima kasus, setiap kasus didiskusikan dalam
dua kali pertemuan diskusi dan diakhiri dengan satu kali pertemuan pleno.
BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan
tahapan sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena
kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan
pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman
konsep dalam menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

31

PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi,Patologi Anatomi,
Biokimia, Patologi Klinik, Mikrobiologi, Parasitologi, danFarmakologisesuai jadwal
kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45
mahasiswa perkelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum.
Tujuan umum praktikum adalah agar mahasiwa:
1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan
dan belajar mandiri.
2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk
percobaan.
4. Menyimpulkan hasil praktikum.
5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil
praktikum dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada
praktikum sebagaimana adanya.

VII. SARANA DAN PRASARANA


RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk Kelas A1 dan B1) dan
Ruang Kuliah Semester V/VII (untuk Kelas A2 dan B2).
RUANG DISKUSI / TUTORIAL
1.

Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut


No.

Kelompok Diskusi

Ruang Diskusi

KELAS A (Gedung Baru)


1.

A1

Ruang Diskusi 1

2.

A2

Ruang Diskusi 2

3.

A3

Ruang Diskusi 3

4.

A4

Ruang Diskusi 4

5.

A5

Ruang Diskusi 5

6.

A6

Ruang Diskusi 6

7.

A7

Ruang Diskusi 7

8.

A8

Ruang Diskusi 8

9.

A9

Ruang Diskusi 9

10.

A10

Ruang Diskusi 10

11.

A11

Ruang Diskusi 11
Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

32

12.

A12

Ruang Diskusi 12

13.

A13

Ruang Diskusi 13

14.

A14

Ruang Diskusi 14

15.

A15

Ruang Diskusi 15

KELAS B (GEDUNG A. HAKIM)


16.

B1

Ruang Diskusi 1

17.

B2

Ruang Diskusi 2

18.

B3

Ruang Diskusi 3

19.

B4

Ruang Diskusi 4

20.

B5

Ruang Diskusi 5

21.

B6

Ruang Diskusi 6

22.

B7

Ruang Diskusi 7

23.

B8

Ruang Diskusi 8

24.

B9

Ruang Diskusi 9

25.

B10

Ruang Diskusi 10

26.

B11

Ruang Diskusi 11

27.

B12

Ruang Diskusi 12

28.

B13

Ruang Diskusi 13

29.

B14

Ruang Diskusi 14

30.

B15

Ruang Diskusi 15

2. Pleno Pakar dilaksanakan di Ruang Pleno-2 Gedung Abdul Hakim FK USU

RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium:
- Departemen Anatomi
- Departemen Histologi
- Departemen Patologi Anatomi
- Departemen Biokimia
- Departemen Patologi Klinik
- Departemen Mikrobiologi
- Departemen Farmakologi

SKILLS LAB.
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU sesuai kelompok
praktikum masing-masing

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

33

VIII. EVALUASI MAHASISWA


1. Blok Utama
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok utama terdiri dari:
Ujian Mid term

40%

Ujian Final term

40%

Proses tutorial

20%

Total

100%

Ujian mid dan final term merupakan ujian tulis berbentuk pilihan berganda
(multiple choice questions) yang terdiri dari materi perkuliahan dan tutorial.
Proses tutorial dinilai oleh setiap fasilitator terhadap kinerja dan kompetensi yang
diperlihatkan oleh setiap mahasiswa selama proses tutorial berlangsung.
2. Blok Pendamping
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok pendamping terdiri dari:
Ujian Tengah Semester

50%

Ujian Akhir Semester

50%

Total

100%

Komposisi ini akan berubah apabila dosen yang bersangkutan memberikan


tugas dengan bobot maksimal 20%.

KETENTUAN UJIAN
Setiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan Akademik. Ketentuan
ujian untuk Tahun Akademik 2012-2013 adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial 80%, pleno pakar 80%, dan
praktikum 100%.
2. Apabila berhalangan hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut,
mahasiswa harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan sakit
dari dokter) kepada Divisi SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan menyimpan
sendiri satu kopi serta surat tanda terima dari Divisi SDM sebagai arsip pribadi
seandainya diperlukan sesewaktu.
3. Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal tanpa
pemberitahuan:
A. Mahasiswa tidak berhak mengikuti ujian.
B. Mahasiswa tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan.
C. Ujian remedial hanya dapat diikuti pada semester bersangkutan tahun
akademik berikutnya: remedial semester ganjil dilakukan pada semester
ganjil dan remedial semester genap pada semester genap tahun akademik
berikutnya.
4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal
reguler dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan:
Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

34

A. Mahasiswa bersangkutan harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin


atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi Assessment MEUdan
menyimpan sendiri satu kopi surat tersebut sebagai arsip seandainya
diperlukan sesewaktu.
B. Mahasiswa pada poin A boleh mengikuti ujian pada jadwal remedial
semester berjalan.
C. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian tanpa keterangan akan diberi nilai NA
dan tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan.
D. Mahasiswa pada poin C hanya dapat mengikuti ujian remedial pada
semester bersangkutan tahun akademik berikutnya.
5. Ketentuan ujian remedial dan grand remedial:
A. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan
adalah mahasiswa yang tidak lulus (nilai D dan E) yang kehadirannya pada
kegiatan akademik cukup, atau mahasiswa yang berhalangan mengikuti
ujian pada jadwal reguler dengan surat keterangan (izin atau sakit).
B. Mahasiswa yang lulus dengan nilai C dan C+ hanya boleh mengikuti ujian
remedial satu kali, yakni pada semester berikutnya atau pada saat grand
remedial.
C. Nilai maksimal yang diperoleh melalui ujian remedial adalah B.
D. Ujian grand remedial berlangsung pada semester ganjil.
IX.

MODUL CLINICAL SKILLS LAB


PERATURAN KEMAHASISWAAN MENGIKUTI SKILLS LAB
1. Pada saat mengikuti skills lab, mahasiswa diwajibkan memakai jas putih
laboratorium
2. Divisi Skills lab mengeluarkan buku modul skills lab di setiap blok sebagai
panduan
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan skills lab.
Kehadiran setiap mahasiswa harus 100%. Mahasiswa yang tidak hadir karena
alasan yang dapat dibenarkan, seperti :
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari Fakultas atau Universitas.
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan yang telah diajukan dan
mendapat persetujuan sebelumnya, dapat meninggalkan kegiatan pendidikan
setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak yang berwenang
(dokter atau Pimpinan Fakultas) dan diserahkan kepada pengelola sekills lab
paling lambat satu hari kerja setelah ketidakhadiran kecuali untuk alasan c
dan d paling lambat satu hari sebelum ketidakhadiran mahasiswa tersebut.
3. Mahasiswa tidak boleh mengganti jadwal skills lab kecuali karena alasan di atas.
4. Mahasiswa yang tidak hadir tersebut wajib menggantikan skills lab di kelompok
yang lain atau pada jadwal khusus yang telah ditetapkan oleh pengelola (special
treatment).
5. Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas
kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat kehadiran 100% tidak boleh mengikuti
ujian dan nilainya menjadi 0.
Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

35

UJIAN/EVALUASI SKILLS LAB


Evaluasi mahasiswa untuk Skills Lab dibuat dalam bentuk OSCE (Objective
Structure Clinical Examination) yang dilakukan di setiap akhir semester. OSCE
dilaksanakan dalam beberapa station dan di dalam setiap station mahasiswa akan
melakukan satu ketrampilan klinis yang diujikan dan dinilai oleh seorang penguji.
Syarat mengikuti OSCE: Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan skills lab
yang dijadwalkan dan apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
NILAI KELULUSAN
Nilai kelulusan untuk setiap CSP (Clinical Skills Program) adalah nilai A (> 80) untuk
semua keterampilan yang diujikan dan jika tidak mencapai nilai tersebut,
mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian remedial.
UJIAN PERBAIKAN (REMEDIAL EXAMINATION)
Untuk memperbaiki nilai, mahasiswa diberi kesempatan mengikuti ujian perbaikan,
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Mahasiwa yang mendapatkan nilai <80 pada station tertentu wajib mengikuti
ujian remedial pada station tersebut.
2. Ujian remedial akan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
(lebih kurang dalam waktu 1 minggu setelah ujian OSCE).
3. Sebelum melaksanakan ujian remedial, mahasiswa diberi kesempatan untuk
berlatih kembali di ruang skills lab.
4. Yang akan menguji pada ujian remedial adalah penguji pada ujian OSCE yang
akan ditentukan jadwalnya.
5. Bila mahasiswa gagal lagi dalam ujian remedial, maka mahasiswa tersebut
mengulang kembali ujian OSCE pada station yang gagal di blok yang
bersangkutan, pada tahun berikutnya & wajib lapor ke divisi skills lab.
6. Apabila mahasiswa tidak hadir pada saat pelaksanaan OSCE oleh karena
alasan yang dapat dibenarkan.

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

36

X. DAFTARNARASUMBER
No

Departemen

Narasumber

1.

Anatomi

2.

Histologi

3.

Biokimia

4.

Fisiologi

5.

Mikrobiologi

6.

Parasitologi

dr. Dewi Saputri, MKT


dr. Hemma Yulfi, DAP&E, M.Med.Ed

7.

Patologi Anatomi

8.

Patologi Klinik

9.

Farmakologi dan
Terapeutik

dr. Jessy Chrestella, M.Ked(PA), SpPA


dr. Lidya Imelda Laksmi, M.Ked(PA), SpPA
dr. Zulfikar Lubis, Sp.PK(K), FISH
dr. Ozar Sanuddin, Sp.PK
dr. Ida Adhayanti, SpPK
dr. Zulkarnain Rangkuti, MSi
dr. Tri Widyawati, MSi

10.

Gizi

11.

Ilmu Penyakit Dalam

12.

Kesehatan Anak

13.

Bedah

dr. Fitriani Lumongga, SpPA


dr. Sufitni, M. Kes, SpPA
dr. Alya Amila Fitrie, M.Kes, SpPA
dr. Feby Yanti Harahap, SpPA
dr. Radita N.A. Ginting, SpPA
dr. Rusdiana, M.Kes
dr. T. Helvi Mardiana, M.Kes
dr. Yudi Herlambang
dr. Maya Savira, M.Kes
dr. Dian Dwi Wahyuni, Sp.MK
dr. Sri Amelia, M.Kes

Dr. dr. Dina Keumala Sari, MG, SpGK


dr. Murniati Manik, MSc, SpKK
dr. Zaimah Z. Tala, MS, SpGK
Prof. dr. Lukman hakim Zain, Sp.PD-KGEH (K)
Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH
dr. Masrul Siregar, SpPD-KGEH
dr. Juwita Sembiring, Sp.PD-KGEH (K)
dr. Leonardo B. Dairi, Sp.PD
Dr. dr. Rustam Effendi YS, SpPD-KGEH
dr. Taufik Sungkar, SpPD
dr. Ilhamd, SpPD
dr. Imelda Rey, SpPD
Prof. Atan Baas Sinuhaji, Sp.A(K)
dr. Supriatmo, Sp.A(K)
dr. Selvi Nafianti, Sp.A
dr. Johannes H. Saing, Sp.A
Prof. dr. Bachtiar Surya, Sp.B-KBD
dr. Adi Muradi Muhar, SpB-KBD
dr. Syahbuddin Harahap, SpB
dr. Erjan Fikri, SP.B, Sp.BA
Dr. dr. Iqbal Pahlevi Nst, Sp.BA
dr. Asrul, Sp.B-KBD
dr. Liberty Sirait, Sp.B-KBD
dr. Syafruddin Nasution, SpB-KBD
dr. Edwin Saleh Siregar, SpB-KBD

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Kurikulum 2016

14.

Radiologi

15.

17.

Kedokteran
Kehakiman
Ilmu Kes. Masyarakat
dan Ked. Komunitas
CRP5

18.

LIDA USU

16.

37

Prof. dr. Abdul Rasyid, Sp.Rad, Ph.D


dr. Evo Elidar, Sp.Rad
dr. Guntur Bumi Nasution, Sp.F
dr. Rita Mawarni, Sp.F
dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc, CM-FM
dr. Rina Amelia, M.Kes
Dr. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes
Dr. dr. Juliandi Harahap, MA
dr. Yuki Yunanda, M.Kes
dr. Putri C. Eyanoer, MS, Epi, PhD
Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum
DR. Ikhwanuddin Nasution, MSi
Dra. Nilzami Roswif, M.Hum

Buku Panduan Mahasiswa

Gastro Intestinal System

Anda mungkin juga menyukai