PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya Tulis Ilmiah (Tugas Akhir/TA dan Skripsi) adalah berupa tulisan
ilmiah hasil penelitian yang membahas suatu masalah atau fenomena dalam
bidang kesehatan dengan didasarkan pada fakta empiris, yang diperoleh dari
penyelidikan secara hati-hati dan bersifat objektif. KTI merupakan salah satu
tugas akhir yang dilaksanakan pada akhir masa perkulihan dan merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin. Sebagai karya ilmiah, KTI harus memenuhi syarat keilmuan,
misalnya paradigma logika, penalaran, sistematika, prosedur dan metode baku
serta menggunakan ragam bahasa ilmiah.
KTI memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah lainnya, hanya
berbeda pada proses belajar mengajar dan cara penilaiannya. KTI memiliki bobot
Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi arah bagi semua pihak yang
terlibat dan dapat berfungsi secara tepat dalam mencapai tujuan penyusunan KTI.
Tujuan akhir penyusunan KTI adalah dihasilkannya suatu karya ilmiah berbobot
yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai salah satu syarat kelulusan seorang
Ahli Madya atau Sarjana Terapan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Buku pedoman ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi pengelola,
dosen dan mahasiswa dalam penulisan KTI di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
Buku panduan ini bertujuan khusus sebagai:
a. Petunjuk dalam menyusun perencanaan kegiatan KTI untuk Diploma Tiga
dan skripsi untuk Sarjana Terapan.
b. Petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan KTI untuk Diploma Tiga dan skripsi
untuk Sarjana Terapan.
C. Sasaran
Sasaran buku pedoman KTI adalah pengelola, dosen dan mahasiswa Diploma
Tiga dan Sarjana Terapan di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
D. Dasar Hukum
1. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Undang-undang RI No. 20 tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun 2020.
5. Peraturan Presiden RI No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
6. Peraturan Pemerintah RI No. 66 tahun 2020 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Pemerintah RI No. 64 tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jasa
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tinggi RI No. 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.03.05/I/II/4/10132/2010 tentang
Pembentukan Program Diploma IV di Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Banjarmasin.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 16 tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kredit di Lingkungan
Depkes RI.
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup merupakan bidang profesi tiap jurusan seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Ruang lingkup/Cakupan Keilmuan
Jurusan Cakupan
Kesehatan - Penyehatan air,
Lingkungan - Penyehatan udara,
- Penyehatan tanah,
- Penyehatan pangan,
- Penyehatan sarana dan bangunan,
- Penyehatan lingkungan permukiman,
- Penyehatan tempat-tempat umum/matra,
- Pengamanan limbah cair/padat/gas/radiasi,
- Pengelolaan limbah cair/padat/gas/radiasi*,
- Pengendalian vektor dan binatang pengganggu
*)
Khusus Sarjana Terapan
Keperawatan Keperawatan medikal bedah, keperawatan maternitas, keperawatan
anak, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan
keluarga, manajemen keperawatan, keperawatan komunitas,
keperawatan gawat darurat, keperawatan kritis.
Gizi Gizi Klinik: melakukan penapisan gizi, pengkajian gizi, asuhan gizi,
monitoring dan evaluasi pada orang sakit, promosi Kesehatan dalam
bentuk penyuluhan dan konseling gizi.
Gizi Masyarakat: skrinning dan penilaian dengan status gizi secara
antropometri dan asupan zat gizi (survei konsumsi pangan),
penyuluhan dan konseling gizi, asuhan gizi buruk, manajemen
program gizi di Puskesmas.
Food Service: Menyusun standar makan, menu, pengadaan
makanan, modifikasi resep dan organoleptik yang memenuhi
kecukupan gizi, biaya dan daya terima.
teknologi pangan: organoleptik, pembuatan produk pangan,
formulasi produk pangan dan penilaian mutu pangan.
Kebidanan Pelaksanaan pelayanan kebidanan, pelaksanaan pelayanan ibu dan
anak, pelaksanaan pelayanan keluarga berencana, manajemen
pelayanan KIA/KB, Kesehatan reproduksi, teknologi kebidanan.
Keperawatan Gigi Pelayanan asuhan keperawatan gigi, meliputi: promotive, preventif,
kuratif, manajemen pelayanan asuhan Kesehatan gigi dan mulut.
A. Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang melakukan penyusunan KTI harus memenuhi
persyaratan akademik sebagai berikut:
1. Mahasiswa telah terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin dalam tahun akademik berjalan.
2. Penyusunan proposal KTI Sekurang-kurangnya telah menempuh 80% dari
beban studi kumulatif yang harus ditempuh sampai semester V (lima) untuk
program Diploma Tiga dan semester VII untuk program Sarjana Terapan.
3. Telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan bidang esensial (ditentukan
tiap jurusan).
4. Ujian KTI dapat dilakukan setelah menyelesaikan seluruh mata kuliah secara
lengkap tanpa ada nilai D dan E
5. Mendapat persetujuan secara tertulis dari Pembimbing Akademik (PA)
B. Persyaratan Administrasi
Selain persyaratan akademik mahasiswa yang ingin menempuh
penyusunan KTI harus memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut:
1. Menyelesaikan registrasi dan administrasi akademik dengan melampirkan
foto copi bukti pembayaran.
2. Melengkapi persyaratan yang ditetapkan oleh Panitia KTI.
A. Pendaftaran KTI
Mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk KTI akan ditentukan Area Topik
yang akan menjadi bahan penelitian oleh Panitia Ujian Akhir Program (UAP)
dengan persetujuan Ketua Program Studi.
B. Pengusulan Pembimbing
1. Bahan usulan pembimbing dilakukan oleh Panitia UAP berdasarkan dengan
minat dan bidang keahliannya.
2. Panitia UAP berhak memberikan pertimbangan (menolak atau menerima) dan
akan mengusulkan dosen pembimbing bagi mahasiswa yang bersangkutan
kepada ketua Jurusan.
3. Ketua Jurusan mengusulkan pembimbing berdasarkan kapasitas dosen
pembimbing untuk ditetapkan oleh direktur melalui verifikasi Wakil Direktur
I.
4. Pembimbing KTI tiap mahasiswa terdiri dari pembimbing I (utama) dan
pembimbing II (pendamping)
5. Mahasiswa dapat segera mengambil/mendownload file Logbook di Panitia
UAP dan dapat segera memulai penelitian. (Form Logbook lampiran 2)
C. Penggantian Pembimbing
Penggantian pembimbing dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
1. Apabila pada saat mahasiswa menjalani penyusunan KTI pembimbing
berhalangan (misalnya meninggalkan tempat karena mengikuti tugas belajar)
sehingga selama waktu tersebut proses bimbingan tidak dapat dilaksanakan.
2. Apabila dipandang tidak dapat menjalankan tugas sebagai pembimbing karena
alasan kesibukan, kesehatan, meninggal dunia, mengundurkan diri atau alasan
lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat kesesuaian
pendapat antara mahasiswa dengan pembimbing.
D. Masa Bimbingan
Pelaksanaan pembimbingan mahasiswa dimulai sejak ditetapkannya SK
Direktur tentang nama Dosen Pembimbing dan mahasiswa bimbingan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Selama proses penelitian mahasiswa wajib membuat logbook
2. Setiap pertemuan dalam rangka proses bimbingan, ditulis dalam logbook yang
dipegang oleh mahasiswa. (Lampiran format logbook yang disepakati)
3. Bimbingan diberikan sejak awal sampai menjelang dan saat perbaikan setelah
seminar/ujian KTI.
4. Bimbingan dapat dilaksanakan di kampus, dan lapangan sesuai kesepakatan
bersama antara mahasiswa dan pembimbing.
5. Mahasiswa melakukan penyusunan mulai dari proposal sampai KTI dan
meminta persetujuan dari pembimbing setelah melalui masa bimbingan
(minimal enam kali bimbingan) yang terbagi atas minimal 4 kali selama
proses bimbingan proposal dan minimal 4 kali selama laporan KTI. Jika
dalam masa tersebut mahasiswa yang bersangkutan belum dapat
menyelesaikannya, maka dapat diundur selama belum melampaui masa studi
terpanjang.
6. Setelah mendapatkan persetujuan pembimbing untuk Seminar Proposal KTI,
draft proposal digandakan sebanyak 4 (empat) rangkap dengan rincian:
a. Tiga buah untuk 3 penguji;
b. Satu buah untuk mahasiswa.
draft/print out proposal KTI dikumpulkan paling lambat 2 (Dua) hari
sebelum pelaksanaan seminar proposal KTI.
7. Mahasiswa wajib menyajikan proposal KTI dalam bentuk seminar proposal
dan dievaluasi oleh penguji. Apabila dalam seminar terdapat beberapa
perbaikan maka mahasiswa wajib memperbaiki dan hasil perbaikannya harus
mendapat persetujuan dari pembimbing.
E. Lain-lain
Masalah pengawasan kelancaran pembimbing diserahkan kepada
pembimbing masing-masing. Apabila terjadi hambatan dalam proses
pembimbingan, pembimbing wajib memberitahukan kepada Panitia UAP, dan
selanjutnya Panitia UAP akan mengirimkan teguran atau peringatan secara tertulis
kepada mahasiswa bersangkutan dengan tembusan kepada ketua jurusan.
1. Plagiat: dengan segaja menggunakan kalimat atau karya tulis atau laporan
ilmiah orang lain sebagai kalimat atau karya sendiri dalam penyusunan karya
tulis ilmiah (tanpa mencantumkan sumbernya). Nilai uji plagiarisme
maksimal 35%
2. Penyuapan: mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi dosen pembimbing
dan atau penguji dengan cara membujuk, member hadiah atau berupa
ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi karya
tulis ilmiahnya.
3. Pemalsuan: dengan atau tanpa ijin mengganti atau mengubah/memalsukan
nilai, keterangan (data) atau tanda tangan dalam ruang lingkup penyusunan
KTI.
4. Percaloan: denga sengaja membuatkan sebagian atau seluruh karya tulis
ilmiah pada orang lain.
Terhadap kecurangan-kecurangan diatas akan diambil tindakan oleh dan atas
nama Direktur Politeknik Kesehatan Banjarmasin, dapat berupa:
a. Peringatan keras secara lisan atau tertulis
b. Pengurangan nilai akhir ujian karya tulis ilmiah
c. Dinyatakan tidak lulus dalam penyusunan karya tulis ilmiah sehingga
harus dilakukan pengulangan pembuatan karya tulis ilmiah mulai dari
awal.
d. Dicabut ijinnya untuk menyusun karya tulis ilmiah selama waktu tertentu
e. Dicabut haknya sebagai mahasiswa Poltekkes Banjarmasin
A. Persyaratan Peserta
1. Telah melakukan konsultasi minimal 8 kali secara kumulatif dari
pembimbing I dan pembimbing II dengan menyerahkan fotokopi kartu
konsultasi.
2. Telah memperoleh persetujuan siap ujian seminar proposal KTI oleh
pembimbing I dan II.
3. Menyerahkan tanda bukti telah menghadiri seminar proposal KTI minimal
5 kali kehadiran (Partisipan) dan 3 kali bertanya (Oponen). (Tidak berlaku
bagi mahasiswa peserta seminar urutan 1 sampai 5). (Lampiran 29)
4. Telah menyerahkan naskah proposal KTI (dalam keadaan terjilid
sementara) kepada Penguji paling lambat 1 hari sebelum jadwal seminar
sebanyak jumlah penguji/pembimbing untuk ujian daring (online) dan
paling lambat 2 hari sebelum jadwal seminar sebanyak jumlah
penguji/pembimbing untuk ujian luring (offline).
5. Telah menyelesaikan administrasi ujian proposal KTI.
6. Berpakaian sopan dan rapi pada saat ujian dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Laki-laki: sesuai seragam jurusan, berjas almameter, dan sepatu warna
gelap
b. Perempuan: sesuai seragam jurusan, berjas almameter, rok warna
gelap, dan sepatu warna gelap.
1. Selisih nilai akhir antar penguji maksimal 10. Jika terjadi selisih nilai tersebut
maka para penguji dapat menyelesaikannya melalui musyawarah mufakat dan
diputuskan oleh ketua penguji.
2. Nilai Ujian Seminar dan sidang KTI dengan sesuai dengan formula.
A. Ketentuan Umum
1. Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah KTI harus Bahasa Indonesia
yang baku sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Bila belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia, harus ditulis
menggunakan bahasa aslinya dengan ditulis huruf miring (“italic”). Apabila
penulisan dalam Bahasa inggris, pedoman penulisan ejaan dan tata Bahasa
harus konsisten mengikuti Spelling dan grammar berdasarkan USA/British
English Style. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan
orang kedua (saya, aku, kami, engkau, dan lain-lain) tetapi dibuat berbentuk
pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada kata pengantar, saya diganti
dengan penulis.
2. Kertas
a. Kertas untuk sampul naskah KTI untuk penyajian seminar menggunakan
kertas HVS putih, dijilid lakban (warna hitam) dengan bahan cover plastik
bening dengan belakang warna orange. (Lampiran 3 dan 4)
b. Kertas untuk penyajian seminar Proposal dan Hasil KTI dicetak pada
kertas HVS putih ukuran A4 dengan berat 80 gram satu muka (tidak bolak
balik).
c. Kertas untuk sampul hardcover (setelah ujian Hasil KTI) dengan warna
sesuai dengan bendera jurusan. (Lampiran 2)
d. Kertas untuk materi dicetak (setelah ujian Hasil KTI) pada kertas HVS
putih ukuran A4 dengan berat 80 gram, satu muka (tidak bolak balik).
Kertas pembatas bab memakai kertas warna biru muda (tertulis “BAB II”
misalnya). Naskah asli KTI dapat diperbanyak dengan membuat fotocopy
pada kertas HVS putih berukuran dan berat yang sama.
BAB I
PENDAHULUAN
Antara Bab dan Sub Bab
berjarak 4 spasi
A. LATAR BELAKANG
Antara Sub Bab dan Isi Naskah berjarak 2 spasi
Masalah gizi di
Indonesia………………………………………………………..
isi naskah
2 spasi ………………………………………………………………………………………
………………………………………………….
Bagaimana
………………………………………………………………………
………………………….
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk………………………………………………………………………
.... …………………..
2. Tujuan Khusus
a. Mendefinisikan…………………………………….
Contoh penulisan dari Sub Bab sampai ke anak sub sub sub bab.
b. ………………………… dst
1) ……………………………….
2) ……………………………….
a) …………………………………..
b) …………………………………..
(1) ……………………………………..
(2) ……………………………………..
(a) …………………………………………
4. Bidang pengetikan
Bagian kertas yang memuat naskah cetak mempunyai batas: (Lampiran 8)
a. 4 cm atau 1,58 inchi dari tepi kiri;
b. 4 cm atau 1,58 inchi dari tepi atas;
c. 3 cm atau 1,18 inchi dari tepi kanan;
d. 3 cm atau 1,18 inchi dari tepi bawah.
5. Nomor Halaman
a. Halaman untuk bagian awal diberi nomor dengan huruf Romawi kecil (i,
ii, iii, dst), ditulis di bagian bawah tengah, (1 cm teks/ footer from bottom
1 cm).
b. Halaman sampul depan tidak dihitung, tetapi halaman sampul dalam
dihitung tetapi tidak diberi nomor.
c. Bab pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka Arab (1, 2,
3, dst).
d. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis di bawah tengah
(1 cm di bawah teks/ footer from bottom 1 cm) sedangkan pada halaman
lainnya ditulis dibagian kanan atas kertas (1,5 cm dari teks/ Header from
top 1,5 cm).
e. Lampiran-lampiran tidak diberi nomor, hanya ditulis nomor lampiran.
7. Kutipan
Studi kasus yang baik perlu dilengkapi dengan sumber acuan dan
kutipan yang digunakan untuk memperkuat argumentasi penulis. Oleh karena
itu, tata cara kutipan harus diperhatikan untuk menghindari “plagiat” dalam
penulisan studi kasus. Sumber informasi yang digunakan dalam tulisan
dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut daftar pustaka. Daftar pustaka
ditempatkan dibagian akhir studi kasus.
a. Sumber kutipan dari naskah publikasi
Kutipan langsung:
Bahan yang langsung dikutip dari artikel lain atau artikel yang
pernah ditulis sendiri dan pernah dipublikasikan sebelumnya oleh
penulis, harus ditulis lengkap kata demi kata sesuai dengan apa yang
tertulis pada artikel asli, selanjutnya perlu dicantumkan nama akhir
penulis, tahun dan halaman yang memuat informasi tersebut di dalam
tanda kurung atau nama diluar tanda kurung.
2. Sistematika KTI
a. Bagian Awal
Bagian awal KTI terdiri atas :
1) Halaman sampul depan
2) Halaman judul
3) Halaman hak cipta
4) Halaman pengesahan
5) Halaman pernyataan orisinalitas
6) Halaman riwayat hidup
7) Halaman kata pengantar
8) Halaman abstrak
9) Halaman daftar isi
10) Halaman daftar tabel
11) Halaman daftar gambar
12) Halaman daftar lampiran
13) Halaman daftar singkatan/istilah
b. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka berisi telaah Pustaka, tinjauan teori, kerangka teori,
kerangka konsep, dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
c. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari:
1) Daftar Pustaka
a. Diploma Tiga: minimal 2 Jurnal Internasional
b. Sarjana Terapan: minimal 5 Jurnal Internasional
2) Lampiran
a) Lembar Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP) (Lampiran 21)
b) Form Informed Consent/ Lembar Persetujuan Klien (Lampiran
22)
c) Lembar Instrumen Penelitian
d) Jadwal Kegiatan
e) Lembar Konsultasi KTI Pembimbing I (Lampiran 1)
f) Lembar Konsultasi KTI Pembimbing II (Lampiran 1)
g) Surat Ijin Penelitian (Dari Poltekkes Banjarmasin)
5) Halaman Pengesahan
Ada 2 (dua) halaman pengesahan yaitu sebelum ujian Proposal / KTI
dan setelah ujian Proposal / KTI. Halaman pengesahan setelah ujian
Proposal/ KTI yang disertakan dalam naskah KTI.
a) Halaman Pengesahan Sebelum Seminar Proposal KTI.
(Lampiran 8)
b) Halaman Pengesahan Sebelum Seminar Laporan Hasil KTI.
(Lampiran 9)
c) Halaman Pengesahan Setelah Seminar Proposal KTI.
(Lampiran 10)
d) Halaman Pengesahan Setelah Seminar Laporan Hasil KTI.
(Lampiran 11)
6) Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini hanya ada pada hasil KTI dan memuat pernyataan tertulis
dari penulis bahwa KTI yang disusun adalah hasil karya sendiri bukan
plagiat. (Lampiran 12)
7) Halaman Riwayat Hidup
Halaman ini memuat nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin,
agama, alamat, dan riwayat pendidikan. Bagi penulis yang sudah
bekerja dapat disertai dengan riwayat pekerjaan. (Lampiran 13)
8) Halaman Kata Pengantar
(Lampiran 14)
a) Kata pengantar berisi ucapan syukur dan terima kasih yang
disampaikan penulis kepada pihak yang dianggap berjasa dalam
penulisan KTI. Kata pengantar maksimal terdiri dari 2 (dua)
halaman, ditulis menggunakan bahasa Indonesia baku.
b) Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris
dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata
9) Halaman Abstrak
Abstrak ditulis dalam 4 (empat) paragraf menggunakan bahasa
Indonesia dengan jarak 1 (satu) spasi, maksimal 1 (satu) setengah
halaman dengan jumlah kata maksimal 200 kata. Berisi latar belakang,
tujuan, metode penelitian, hasil, kesimpulan, saran. Di bawah abstrak
ditulis kepustakaan yang digunakan dari tahun yang paling tua sampai
tahun yang paling muda dan diakhiri dengan kata kunci (maksimal 4
kata). Abstrak ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris).
(Lampiran 15)
10) Halaman Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian dalam penelitian, termasuk urutan
Bab, Sub Bab dan Anak Bab dengan nomor halamannya, Spasi 1 (satu
spasi) jika lebih dari satu baris. (Lampiran 16)
11) Halaman Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal, antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain
diberi jarak 1,5 spasi. (Lampiran 17)
12) Halaman Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor
halaman. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik
dengan spasi tunggal, antara judul gambar yang satu dengan yang lain
diberi jarak 1,5 spasi. (Lampiran 18)
13) Halaman Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan
nomor halaman. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari 2 baris
diketik dengan spasi tunggal, antara judul lampiran yang satu dengan
judul lampiran yang lain diberi jarak 1,5 spasi. (Lampiran 19)
b. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berisi tentang pentingnya masalah yang akan diteliti. Masalah
penelitian harus didukung oleh data menurut dan waktu dan tempat.
Latar belakang berisi uraian tentang (1) apa yang menjadi perhatian
atau masalah dalam KTI, (2) alasan mengapa masalah itu dianggap
penting, (3) Masalah tersebut didukung oleh fakta empiris (pemikiran
induktif) termasuk hasil-hasil studi kasus terdahulu, sehingga dapat
mempertegas bahwa masalah tersebut perlu diteliti dengan penelitian.
(4) harapan dari penelitian tentang pentingnya dilakukan penelitian,
(5) kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan yang nantinya akan
memunculkan pertanyaan studi kasus. (6) Pernyataan masalah (riset
problem).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan konkrit tentang hal-hal yang
akan diteliti, yang kebenarannya perlu dibuktikan. Dapat juga
dikatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan secara
lengkap dan terinci, mengenai ruang lingkup masalah/ fokus studi
asuhan keperawatan atau prosedur keperawatan berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah disusun
secara singkat, padat dan jelas, dituangkan dalam bentuk kalimat
tanya.
3. Pemeriksaan Kesehatan
Dalam pemeriksaan kesehatan dipergunakan untuk
memperoleh data objektif dari responden. Tujuan dari
pemeriksaan kesehatan ini untuk menentukan status
kesehatan klien, mengidentifikasi masalah kesehatan dan
memperoleh data dasar guna.
4. Studi Literatur atau Kepustakaan
Dengan mempelajari buku-buku dan literatur serta
mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan judul
dan masalah dalam penulisan KTI.
5. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat medical record (status)
responden.
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian harus disebutkan dengan jelas, kapan
dan di mana penelitian dilakukan. Selain itu juga perlu dijelaskan
dasar pertimbangan memilih tempat tersebut. Waktu penelitian
dihitung sejak pembuatan proposal sampai hasil penelitian
diseminarkan.
G. Analisis dan Penyajian Data Penelitian
Penyajian data dilakukan menggunakan deskriptif atau analisis
dengan format yang telah ditentukan.
H. Etika Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang etika yang digunakan oleh peneliti.
Jelaskan etika yang harus ditaati oleh penulis dalam melaksanakan
suatu studi kasus. Jika perlu, terutama jika KTI ini dianggap dapat
membahayakan responden, maka peneliti juga harus mencantumkan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Merupakan penyimpulan temuan hasil penelitian setelah melalui
pembahasan, bukan merupakan pengulangan hasil penelitian. Isi
kesimpulan berupa temuan yang relevan maupun tidak relevan,
B. Saran
Mengacu pada manfaat penelitian dan bersifat operasional, berisi
pemecahan masalah atau rekomendasi penelitian lebih lanjut. Perlu
dijelaskan kepada siapa saran ditujukan, diantaranya untuk peneliti
selanjutnya.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir baik dalam penyusunan proposal maupun hasil penelitian
terdiri dari :
1) Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka menggunakan sistem Harvard, yaitu nama
belakang, tahun penerbitan, judul, edisi, penerbit dan tempat terbit.
Spasi 1 (satu). Referensi terbaru minimal 5-10 tahun terakhir. Minimal
referensi 5 (lima) buah teks book, 3 (tiga) buah jurnal dan lain-lain
sumber minimal 2 (dua) buah.
2) Lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman kosong yang ditandai dengan kata
LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi
nomor. Lampiran memuat :
- Hal-hal yang diperlukan antara lain surat ijin penelitian, informed
consent, ethical clearance (bila ada tindakan invensif pada
manusia), hasil uji statistik, foto kegiatan penelitian, peta lokasi
penelitian. Instrumen penelitian dan lainnya sesuai yang di
jelaskan pada bagian sistematika penulisan.
Arwani, Heru, S., Putrono, Wagiyo & Shobirun. 2015. Pedoman Penulisan Karya Tulis
Ilmiah Mahasiswa D-III Keperawatan Semarang. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang: Tidak diterbitkan
Bahan Materi Pertemuan Koordinasi Pengelola Penyelenggara DIKNAKES, Pendidikan
Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan;
Creswell, j.w. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches. Fourth Edition. Sage Publication, Inc.
Fatimah, Wahyudin Rajab , et al. 2009. Langkah Mudah Membuat Usulan Proposal KTI
dan Laporan Hasil KTI. Jakarta: Trans Info Media
Hamilton B., Manias E., Maunde P., Marjoribanks T. & Cook K. 2004. Perpectives of a
nurse, a social worker and a psychiatrist regarding patient assessment in acute
inpatient psychiatry settings: a case study approach. Journal of Psychiatric and
Mental Health Nursing 11, 683-689
Hidayat, A. Aziz. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Jurusan Keperawatan. 2017. Buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah/Studi Kasus.
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau D3 Keperawatan.Banjarbaru.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. OT.02.03/1/4/3440.1/2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan;
Muslim, M., dkk. 2012. Pedoman Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Kemenkes
Banjarmasin. Banjarbaru.
Notoatmojo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
JUDUL
(ukuran :14 times new roman)
Oleh
NAMA
NIM
JUDUL
(ukuran :14 times new roman)
Oleh
NAMA
NIM
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal KTI
“……………………………………………………………………………………
…………………………………………”
Disusun oleh:
NAMA
NIM
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
NAMA NAMA
NIP……………………………. NIP……………………………
Banjarbaru,………………………..
Ketua Jurusan………………..
NAMA
NIP……………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal KTI
“……………………………………………………………………………………
…………………………………………”
Disusun oleh:
NAMA
NIM
Ketua,
Nama
NIP……………………… (……………………………………..)
Anggota,
Nama
NIP……………………….. (……………………………………..)
Anggota,
Nama
NIP……………………….. (……………………………………..)
Banjarbaru,……………………….
Ketua Jurusan………………
NAMA
NIP…………………….
iii
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS
Nama : ……………………
NIM : ……………………
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
Banjarbaru,…………………..
Penulis
iii
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri (SDN)
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
3. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Organisasi / Kegiatan :
1. SD : ……………
2. SMP : ……………
3. SMA : …………….
4. PT :
5. Eksternal
- ………….
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan kasih-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Skripsi dengan Judul “……………………………………” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. KTI ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan program Studi …………………… Jurusan…………….. pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes Banjarmasin. Dalam penulisan ini, penulis mendapatkan beberapa
kesulitan dalam kemampuan penulis dan keterbatasan dalam memperoleh literatur,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. (nama) selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.
2. (nama) selaku Ketua Jurusan Keperawatan
3. (nama) selaku Ketua Program Studi
4. (nama) selaku Pembimbing dan Penguji I.
5. (nama) selaku Pembimbing dan Penguji II.
6. (nama) selaku Penguji III.
7. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan material
dan moral.
8. …………………………………..
9. …………………………………...
Semoga seluruh bantuan dan kerjasama yang diberikan semua pihak mendapatkan
ridho dan nilai amal yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa.. Akhirnya penulis
mengharapkan semoga penyusunan Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Banjarbaru,………………….
Penulis
ABSTRAK
JUDUL
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………(terdiri dari
latar belakang, metodologi, hasil, dan kesimpulan dengan maksimal 200 kata)
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………(including
bakground, method, result, And discuss with a maximum 200 words)
Keywords : …………………
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
Antonius Rino Vanchapo, Ni Made Merlin, Serly Sani Mahoklory, 2019. The Correlation
Between Workload And Occupational Stress Of Nurses In The Emergency
Department Of Regional Public Hospital Rsud Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang. JNKI, Vol. 7, No. 1, Tahun 2019. 18-23
Cheung, T. and P. S. F. Yip. 2015. Depression, Anxiety and Symptoms of Stress among
Hongkong Nurses: A Cross- Sectional Study. Internatinal Journal of
Environmental Research and Public Health, 12(1), pp. 11072-100.
Eric Badu BA, MSc , Anthony Paul O’Brien BA, MA, PhD , Rebecca Mitchell MBS,
PhD , Mark Rubin BSc, MSc, PhD , Carole James BSc, MSc, PhD , Karen
McNeil MBA, PhD , Kim Nguyen GradDipPH, GradDipStratLDRSHP,
DipHRMgt, BAppSc (OT) , Michelle Giles RN, CM, BBus MIS, PhD,2020.
Workplace stress and resilience in the Australian nursing workforce: A
comprehense integrative review.International Journal of Mental Health Nursing
(2020) 29, 5–34 doi: 10.1111/inm.12662
Fuada, N., I. Wahyuni dan B. Kurniawan. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Stres Kerja Pada Perawat Kamar Bedah di Instalasi Bedah Sentral RSUD
K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal),
5(1),pp. 255-63.
Ike Prafita Sari Sari, Rayni,2020. Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat
Di Rsi Nashrul Ummah Lamongan. Hospital Majapahit, Vol 12 No. 1februari
2020.