Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan


yang profesional dan kompeten. Tuntutan masyarakat akan mutu layanan
kesehatan semakin meningkat seiring dengan peningkatan pengetahuan
masyarakat termasuk industri dan stakeholder lainnya, dan juga adanya kebutuhan
untuk memfasilitasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kesehatan. Perubahan dan perkembangan tersebut merupakan tantangan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan dari institusi pendidikan
tinggi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) di
Indonesia.

Karya Tulis Ilmiah (Tugas Akhir/TA dan Skripsi) adalah berupa tulisan
ilmiah hasil penelitian yang membahas suatu masalah atau fenomena dalam
bidang kesehatan dengan didasarkan pada fakta empiris, yang diperoleh dari
penyelidikan secara hati-hati dan bersifat objektif. KTI merupakan salah satu
tugas akhir yang dilaksanakan pada akhir masa perkulihan dan merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin. Sebagai karya ilmiah, KTI harus memenuhi syarat keilmuan,
misalnya paradigma logika, penalaran, sistematika, prosedur dan metode baku
serta menggunakan ragam bahasa ilmiah.

Penelitian dapat dilaksanakan melalui pengumpulan data primer dan atau


data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti di lapangan
baik dengan cara mengukur sendiri melalui pemeriksaan laboratorium,
wawancara, kuesioner atau pengukuran langsung yang dibantu oleh ahli
bidangnya, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan
memanfaatklan hasil pihak lain, seperti laporan program, profil, data hasil
pemeriksaan pelayanan laboratorium dan lain-lain.

KTI memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah lainnya, hanya
berbeda pada proses belajar mengajar dan cara penilaiannya. KTI memiliki bobot

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 1


SKS sesuai dengan kurikulum tiap jurusan yang setara dengan kegiatan akademik
6 jam seminggu selama 1 semester. Setelah menyelesaikan KTI diharapkan
mahasiswa mampu, melakukan eksplorasi atau eksplanasi kepustakaan yang
relevan dengan masalah yang diteleti dan mampu menyusun atau menulis dalam
bentuk karya tulis ilmiah, sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuhnya
berdasarkan kaidah dan norma yang berlaku.

Penyusunan KTI merupakan kewajiban bagi mahasiswa, dan merupakan


salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan di Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin. Pelaksanaan kegiatan ini supaya dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai diperlukan suatu aturan yang dituangkan dalam
sebuah buku pedoman. Buku pedoman ini menjelaskan cara-cara prosedur dan
wewenang atau tanggung-jawab setiap unsur yang terlibat dalam proses
penyusunan KTI dan pelaksanaan ujian KTI.

Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi arah bagi semua pihak yang
terlibat dan dapat berfungsi secara tepat dalam mencapai tujuan penyusunan KTI.
Tujuan akhir penyusunan KTI adalah dihasilkannya suatu karya ilmiah berbobot
yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai salah satu syarat kelulusan seorang
Ahli Madya atau Sarjana Terapan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Buku pedoman ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi pengelola,
dosen dan mahasiswa dalam penulisan KTI di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
Buku panduan ini bertujuan khusus sebagai:
a. Petunjuk dalam menyusun perencanaan kegiatan KTI untuk Diploma Tiga
dan skripsi untuk Sarjana Terapan.
b. Petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan KTI untuk Diploma Tiga dan skripsi
untuk Sarjana Terapan.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 2


c. Monitoring dan evaluasi kegiatan KTI untuk Diploma Tiga dan skripsi
untuk Sarjana Terapan.
d. Panduan untuk mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dalam
penyusunan proposal dan KTI serta untuk Pembimbing dalam proses
pembimbingan kepada mahasiswa.

C. Sasaran
Sasaran buku pedoman KTI adalah pengelola, dosen dan mahasiswa Diploma
Tiga dan Sarjana Terapan di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

D. Dasar Hukum
1. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Undang-undang RI No. 20 tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun 2020.
5. Peraturan Presiden RI No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
6. Peraturan Pemerintah RI No. 66 tahun 2020 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Pemerintah RI No. 64 tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jasa
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tinggi RI No. 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.03.05/I/II/4/10132/2010 tentang
Pembentukan Program Diploma IV di Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Banjarmasin.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 16 tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kredit di Lingkungan
Depkes RI.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 3


E. Batasan
1. KTI untuk mahasiswa Diploma Tiga berupa laporan penelitian Studi Kasus
atau penelitian deskriptif.
2. Skripsi untuk mahasiswa Sarjana Terapan berupa laporan penelitian yang
bersifat analitik minimal dua variabel dan atau deskriptif dengan pemecahan
masalah.

F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup merupakan bidang profesi tiap jurusan seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Ruang lingkup/Cakupan Keilmuan
Jurusan Cakupan
Kesehatan - Penyehatan air,
Lingkungan - Penyehatan udara,
- Penyehatan tanah,
- Penyehatan pangan,
- Penyehatan sarana dan bangunan,
- Penyehatan lingkungan permukiman,
- Penyehatan tempat-tempat umum/matra,
- Pengamanan limbah cair/padat/gas/radiasi,
- Pengelolaan limbah cair/padat/gas/radiasi*,
- Pengendalian vektor dan binatang pengganggu
*)
Khusus Sarjana Terapan
Keperawatan Keperawatan medikal bedah, keperawatan maternitas, keperawatan
anak, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan
keluarga, manajemen keperawatan, keperawatan komunitas,
keperawatan gawat darurat, keperawatan kritis.
Gizi Gizi Klinik: melakukan penapisan gizi, pengkajian gizi, asuhan gizi,
monitoring dan evaluasi pada orang sakit, promosi Kesehatan dalam
bentuk penyuluhan dan konseling gizi.
Gizi Masyarakat: skrinning dan penilaian dengan status gizi secara
antropometri dan asupan zat gizi (survei konsumsi pangan),
penyuluhan dan konseling gizi, asuhan gizi buruk, manajemen
program gizi di Puskesmas.
Food Service: Menyusun standar makan, menu, pengadaan
makanan, modifikasi resep dan organoleptik yang memenuhi
kecukupan gizi, biaya dan daya terima.
teknologi pangan: organoleptik, pembuatan produk pangan,
formulasi produk pangan dan penilaian mutu pangan.
Kebidanan Pelaksanaan pelayanan kebidanan, pelaksanaan pelayanan ibu dan
anak, pelaksanaan pelayanan keluarga berencana, manajemen
pelayanan KIA/KB, Kesehatan reproduksi, teknologi kebidanan.
Keperawatan Gigi Pelayanan asuhan keperawatan gigi, meliputi: promotive, preventif,
kuratif, manajemen pelayanan asuhan Kesehatan gigi dan mulut.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 4


Analis Kesehatan Parasitologi, bakteriologi, mikologi, kimia klinik,
serologi/imunologi, hematologi, virologi, analisis air, makan dan
minuman, sitohistoteknologi, transfusi darah, Teknik instrumentasi
dan teknologi tepat guna, manajemen laboratorium.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 5


BAB II

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang melakukan penyusunan KTI harus memenuhi
persyaratan akademik sebagai berikut:
1. Mahasiswa telah terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin dalam tahun akademik berjalan.
2. Penyusunan proposal KTI Sekurang-kurangnya telah menempuh 80% dari
beban studi kumulatif yang harus ditempuh sampai semester V (lima) untuk
program Diploma Tiga dan semester VII untuk program Sarjana Terapan.
3. Telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan bidang esensial (ditentukan
tiap jurusan).
4. Ujian KTI dapat dilakukan setelah menyelesaikan seluruh mata kuliah secara
lengkap tanpa ada nilai D dan E
5. Mendapat persetujuan secara tertulis dari Pembimbing Akademik (PA)

B. Persyaratan Administrasi
Selain persyaratan akademik mahasiswa yang ingin menempuh
penyusunan KTI harus memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut:
1. Menyelesaikan registrasi dan administrasi akademik dengan melampirkan
foto copi bukti pembayaran.
2. Melengkapi persyaratan yang ditetapkan oleh Panitia KTI.

C. Persyaratan, Tugas & Wewenang Pembimbing KTI


1. Pembimbing KTI sebanyak 2 (dua) orang dosen fungsional, terdiri dari
pembimbing I (utama) minimal memiliki jabatan fungsional lektor dan
pembimbing II (pendamping) minimal memiliki jabatan fungsional asisten
ahli.
2. Berstatus sebagai Dosen Tetap di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 6


3. Tugas dan wewenang Pembimbing
Tugas Pembimbing adalah membimbing pembuatan karya tulis ilmiah dengan
kewenangan pembimbing I dan II diatur sebagai berikut:
a. Pembimbing I berwenang mengarahkan pembuatan karya tulis
ilmiah/skripsi dalam hal keilmuan (Judul penelitian, pendahuluan,
tinjauan pustaka, kerangka teori, kerangka konsep, metodologi penelitian,
penyajian hasil penelitian, pembahasan, dan penutup)
b. Pembimbing II berwenang mengarahkan pembuatan karya tulis
ilmiah/skripsi dalam hal sistematika penulisan (bahasa, tata penulisan, dan
pemeriksaan plagiarisme).
c. Pembimbing I dan II berwenang dalam mengarahkan penyusunan
sistematika penulisan sesuai dengan pedoman
Jika terjadi perbedaan pendapat antara pembimbing terhadap materi penelitian
yang tidak bisa diselesaikan secara musyawarah mufakat antar pembimbing,
maka penyelesaian masalah dilakukan oleh Panitia Ujian Akhir Program
(UAP) dan atau Ketua Program Studi.
4. Jumlah Bimbingan
Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh dosen yang ditunjuk pada I (satu)
semester disesuaikan dengan kebijakan jurusan masing-masing.
5. Pembimbing KTI dapat diganti dengan alasan tertentu dan dapat
dipertanggung jawabkan.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 7


BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Pendaftaran KTI
Mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk KTI akan ditentukan Area Topik
yang akan menjadi bahan penelitian oleh Panitia Ujian Akhir Program (UAP)
dengan persetujuan Ketua Program Studi.

B. Pengusulan Pembimbing
1. Bahan usulan pembimbing dilakukan oleh Panitia UAP berdasarkan dengan
minat dan bidang keahliannya.
2. Panitia UAP berhak memberikan pertimbangan (menolak atau menerima) dan
akan mengusulkan dosen pembimbing bagi mahasiswa yang bersangkutan
kepada ketua Jurusan.
3. Ketua Jurusan mengusulkan pembimbing berdasarkan kapasitas dosen
pembimbing untuk ditetapkan oleh direktur melalui verifikasi Wakil Direktur
I.
4. Pembimbing KTI tiap mahasiswa terdiri dari pembimbing I (utama) dan
pembimbing II (pendamping)
5. Mahasiswa dapat segera mengambil/mendownload file Logbook di Panitia
UAP dan dapat segera memulai penelitian. (Form Logbook lampiran 2)

C. Penggantian Pembimbing
Penggantian pembimbing dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
1. Apabila pada saat mahasiswa menjalani penyusunan KTI pembimbing
berhalangan (misalnya meninggalkan tempat karena mengikuti tugas belajar)
sehingga selama waktu tersebut proses bimbingan tidak dapat dilaksanakan.
2. Apabila dipandang tidak dapat menjalankan tugas sebagai pembimbing karena
alasan kesibukan, kesehatan, meninggal dunia, mengundurkan diri atau alasan
lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat kesesuaian
pendapat antara mahasiswa dengan pembimbing.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 8


4. Penggantian pembimbing ditetapkan dengan SK Direktur berdasarkan usulan
dari Jurusan.

D. Masa Bimbingan
Pelaksanaan pembimbingan mahasiswa dimulai sejak ditetapkannya SK
Direktur tentang nama Dosen Pembimbing dan mahasiswa bimbingan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Selama proses penelitian mahasiswa wajib membuat logbook
2. Setiap pertemuan dalam rangka proses bimbingan, ditulis dalam logbook yang
dipegang oleh mahasiswa. (Lampiran format logbook yang disepakati)
3. Bimbingan diberikan sejak awal sampai menjelang dan saat perbaikan setelah
seminar/ujian KTI.
4. Bimbingan dapat dilaksanakan di kampus, dan lapangan sesuai kesepakatan
bersama antara mahasiswa dan pembimbing.
5. Mahasiswa melakukan penyusunan mulai dari proposal sampai KTI dan
meminta persetujuan dari pembimbing setelah melalui masa bimbingan
(minimal enam kali bimbingan) yang terbagi atas minimal 4 kali selama
proses bimbingan proposal dan minimal 4 kali selama laporan KTI. Jika
dalam masa tersebut mahasiswa yang bersangkutan belum dapat
menyelesaikannya, maka dapat diundur selama belum melampaui masa studi
terpanjang.
6. Setelah mendapatkan persetujuan pembimbing untuk Seminar Proposal KTI,
draft proposal digandakan sebanyak 4 (empat) rangkap dengan rincian:
a. Tiga buah untuk 3 penguji;
b. Satu buah untuk mahasiswa.
draft/print out proposal KTI dikumpulkan paling lambat 2 (Dua) hari
sebelum pelaksanaan seminar proposal KTI.
7. Mahasiswa wajib menyajikan proposal KTI dalam bentuk seminar proposal
dan dievaluasi oleh penguji. Apabila dalam seminar terdapat beberapa
perbaikan maka mahasiswa wajib memperbaiki dan hasil perbaikannya harus
mendapat persetujuan dari pembimbing.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 9


8. Setelah laporan proposal KTI disetujui selanjutnya mahasiswa melakukan
penelitian sesuai dengan topik dalam proposal.
9. Penulisan laporan penelitian dinyatakan sah apabila mendapatkan persetujuan
dari pembimbing setelah melalui masa bimbingan (minimal delapan kali
bimbingan).
10. Sebelum diseminarkan atau diujikan, draft/print out hasil studi kasus dibuat
sebanyak 4 rangkap dengan rincian:
a. Tiga buah untuk penguji;
b. Satu buah untuk mahasiswa;
Draft/ dikumpulkan paling lambat 2 (Dua) hari sebelum pelaksanaan
Seminar Hasil KTI.
11. Mahasiswa melakukan seminar atau presentasi proposal dan laporan KTI
dengan ketentuan:
a. Seminar Proposal KTI dihadiri oleh 3 orang penguji;
b. Seminar Hasil KTI dihadiri oleh 3 orang penguji;
12. Apabila dalam Seminar Hasil KTI terdapat beberapa perbaikan maka
mahasiswa harus memperbaiki dan mendapat persetujuan dari pembimbing.
13. Apabila dinyatakan lulus dan telah melakukan perbaikan maka KTI
mendapatkan persetujuan dari penguji I, II, dan III.
14. Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang sudah ditandatangani oleh penguji
dikumpulkan menjadi 4 rangkap dengan rincian:
a. Dua buah untuk pendidikan/ perpustakaan;
b. Satu buah untuk tempat pengambilan kasus;
c. Satu buah untuk mahasiswa.

E. Lain-lain
Masalah pengawasan kelancaran pembimbing diserahkan kepada
pembimbing masing-masing. Apabila terjadi hambatan dalam proses
pembimbingan, pembimbing wajib memberitahukan kepada Panitia UAP, dan
selanjutnya Panitia UAP akan mengirimkan teguran atau peringatan secara tertulis
kepada mahasiswa bersangkutan dengan tembusan kepada ketua jurusan.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 10


Keluhan-keluhan dari mahasiswa (jika ada) dalam proses pembimbingan
KTI dan sebagainya dapat disampaikan secara lisan atau tertulis kepada Panitia
UAP, dan selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah (bila diperlukan masalah
tersebut dapat dikonsultasikan dengan unsur pimpinan jurusan) untuk
memecahkan masalah tersebut.

Bentuk-bentuk kecurangan yang dilarang adalah:

1. Plagiat: dengan segaja menggunakan kalimat atau karya tulis atau laporan
ilmiah orang lain sebagai kalimat atau karya sendiri dalam penyusunan karya
tulis ilmiah (tanpa mencantumkan sumbernya). Nilai uji plagiarisme
maksimal 35%
2. Penyuapan: mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi dosen pembimbing
dan atau penguji dengan cara membujuk, member hadiah atau berupa
ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi karya
tulis ilmiahnya.
3. Pemalsuan: dengan atau tanpa ijin mengganti atau mengubah/memalsukan
nilai, keterangan (data) atau tanda tangan dalam ruang lingkup penyusunan
KTI.
4. Percaloan: denga sengaja membuatkan sebagian atau seluruh karya tulis
ilmiah pada orang lain.
Terhadap kecurangan-kecurangan diatas akan diambil tindakan oleh dan atas
nama Direktur Politeknik Kesehatan Banjarmasin, dapat berupa:
a. Peringatan keras secara lisan atau tertulis
b. Pengurangan nilai akhir ujian karya tulis ilmiah
c. Dinyatakan tidak lulus dalam penyusunan karya tulis ilmiah sehingga
harus dilakukan pengulangan pembuatan karya tulis ilmiah mulai dari
awal.
d. Dicabut ijinnya untuk menyusun karya tulis ilmiah selama waktu tertentu
e. Dicabut haknya sebagai mahasiswa Poltekkes Banjarmasin

Prosedur penjatuhan sanksi diatur sesuai dengan peraturan akademik yang


berlaku.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 11


BAB IV

SEMINAR PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI

Mahasiswa yang telah selesai menyusun usulan penelitian dan telah


disetujui pembimbingnya, dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar
proposal, dengan persyaratan sebagai berikut:

A. Persyaratan Peserta
1. Telah melakukan konsultasi minimal 8 kali secara kumulatif dari
pembimbing I dan pembimbing II dengan menyerahkan fotokopi kartu
konsultasi.
2. Telah memperoleh persetujuan siap ujian seminar proposal KTI oleh
pembimbing I dan II.
3. Menyerahkan tanda bukti telah menghadiri seminar proposal KTI minimal
5 kali kehadiran (Partisipan) dan 3 kali bertanya (Oponen). (Tidak berlaku
bagi mahasiswa peserta seminar urutan 1 sampai 5). (Lampiran 29)
4. Telah menyerahkan naskah proposal KTI (dalam keadaan terjilid
sementara) kepada Penguji paling lambat 1 hari sebelum jadwal seminar
sebanyak jumlah penguji/pembimbing untuk ujian daring (online) dan
paling lambat 2 hari sebelum jadwal seminar sebanyak jumlah
penguji/pembimbing untuk ujian luring (offline).
5. Telah menyelesaikan administrasi ujian proposal KTI.
6. Berpakaian sopan dan rapi pada saat ujian dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Laki-laki: sesuai seragam jurusan, berjas almameter, dan sepatu warna
gelap
b. Perempuan: sesuai seragam jurusan, berjas almameter, rok warna
gelap, dan sepatu warna gelap.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 12


B. Aspek KTI yang Dinilai
No Aspek yang dinilai
1. Sistematika penulisan dengan bobot:
a. Kesinambungan antar alinea
b. Ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu
c. Susunan kalimat (Penggunaan bahasa & EYD)
d. Cara penulisan kepustakaan/rujukan

2. Isi Tulisan Proposal KTI:


a. Kejelasan latar belakang
b. Kejelasan rumusan masalah
c. Kejelasan tujuan penelitian
d. Metode penelitian yang digunakan
Isi Tulisan Hasil KTI:
a. Kejelasan latar belakang
b. Kejelasan rumusan masalah
c. Kejelasan tujuan penelitian
d. Metode penelitian yang digunakan
e. Ketajaman analisis/pembahasan
f. Kesesuaian kesimpulan dengan tujuan penelitian
g. Saran bersifat operasional sesuai dengan hasil penelitian
3. Penyajian Seminar:
a. Kesesuaian waktu
b. Kejelasan penyampaian usulan
c. Kelengkapan komponen penyajian seminar
Penyajian digunakan menggunakan Power Point (ppt) dengan
mengikuti kaidah presentasi yang benar.
4. Tanya Jawab:
a. Penguasaan terhadap isi tulisannya
b. Kemampuan argumentasi, logis dan relevan terhadap pertanyaan
penguji
Form Penilaian dapat dilihat pada. (Lampiran 30)

C. Alokasi Waktu Seminar


1. Seminar Proposal KTI
Waktu Seminar Proposal KTI secara luring (offline) disediakan
sebanyak 60 menit, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pembukaan oleh ketua penguji (pembimbing I) selama 2,5 menit
b. Penyajian kandidat 15 menit.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 13


c. Tanya jawab peserta seminar 10 menit.
d. Tanya jawab dengan penguji 3 x 10 menit.
e. Ikhtisar oleh ketua penguji 2,5 menit.
Waktu Seminar Proposal KTI secara daring (online) disediakan
sebanyak 30 menit, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pembukaan oleh ketua penguji (pembimbing I) selama 2,5 menit
b. Tanya jawab peserta seminar 5 menit.
c. Tanya jawab dengan penguji 3 x 7 menit.
d. Ikhtisar oleh ketua penguji 1,5 menit.
2. Sidang KTI
Waktu sidang KTI secara luring (offline) disediakan sebanyak 60 menit,
dengan rincian sebagai berikut:
a. Pembukaan oleh ketua penguji (pembimbing I) selama 2,5 menit
b. Penyajian kandidat 10 menit.
c. Tanya jawab dengan penguji 3 x 15 menit.
d. Ikhtisar oleh ketua penguji 2,5 menit.
Waktu sidang KTI secara daring (online) disediakan sebanyak 30
menit, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pembukaan oleh ketua penguji (pembimbing I) selama 1,5 menit
b. Tanya jawab dengan penguji 3 x 9 menit.
c. Ikhtisar oleh ketua penguji 1,5 menit.

D. Dewan Penguji Seminar Proposal/ Hasil KTI


Seminar dilakukan oleh tim penguji yang diantaranya terdiri dari:
a. Penguji adalah dosen tetap berpendidikan minimal S2 berjumlah 3 (tiga)
orang, terdiri dari dua pembimbing dan satu penguji lainnya.
b. Pembimbing penulisan KTI sebanyak 2 orang.
c. Penguji ahli (sesuai materi) antara program studi atau dari luar institusi
apabila di perlukan.
d. Ketua penguji minimal berpendidikan S-2 dengan jabatan fungsional lektor
atau berpendidikan S-3 dengan jabatan fungsional asisten ahli.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 14


E. Pembatalan Seminar Proposal/Hasil KTI
Seminar dapat dibatalkan atau ditunda jika setelah 30 menit dari waktu
jadwal Seminar Proposal/Hasil KTI yang ditentukan, kandidat belum hadir atau
jumlah penguji yang hadir tidak menenuhi syarat.
Seminar tetap dilaksanakan apabila terdapat minimal 2 (Dua) orang
Penguji yaitu Penguji III (bukan pembimbing) dan satu orang Penguji
(Pembimbing I/II), apabila hanya terdapat dua Penguji yang kedua-duanya
merupakan pembimbing maka ujian dibatalkan. Penguji yang tidak hadir akan
mengganti waktu ujian yang akan dijadwalkan kemudian.

F. Kriteria Kelulusan Seminar Proposal dan Hasil KTI


Peserta ujian Seminar Proposal dan Hasil KTI dinyatakan lulus jika Nilai
seminar proposal dan sidang KTI ≥ 70, tanpa atau dengan perbaikan yang harus
diselesaikan dalam batas waktu telah ditentukan. Nilai KTI ini merupakan nilai
yang masuk dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar, sehingga mengikuti kriteria
penilaian tersebut.
Proposal KTI dinyatakan tidak berlaku bila ada jeda waktu maksimal 6
bulan (1 semester) tidak melakukan sidang hasil KTI.

G. Penilaian Tim Penguji


Penilaian menggunakan skor berupa angka mutu, dengan rentang dan
skala mutu berdasarkan Pedoman Akademik Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
tahun 2020. Dengan skor nilai sebagai berikut:

Angka Mutlak Angka Mutu Huruf Mutu


≥ 80 4 A
75 – 79 3,5 B+
70 – 74 3 B

1. Selisih nilai akhir antar penguji maksimal 10. Jika terjadi selisih nilai tersebut
maka para penguji dapat menyelesaikannya melalui musyawarah mufakat dan
diputuskan oleh ketua penguji.
2. Nilai Ujian Seminar dan sidang KTI dengan sesuai dengan formula.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 15


3. Nilai Akhir Seminar dan sidang KTI merupakan nilai gabungan antara
pembimbing dan penguji dan ditetapkan secara kolektif melaui ketetapan
ketua penguji dan dibuat Berita Acara.

H. Pengumuman Hasil Seminar Proposal KTI


1. Hasil Ujian Seminar Proposal KTI ditetapkan berdasarkan rapat dewan
penguji setelah selesai pelaksanaan ujian dan diumumkan langsung pada
peserta ujian bersangkutan di hari yang sama dinyatakan bahwa proposal
dapat diajukan sebagai materi penelitian atau belum dapat diajukan sebagai
materi penelitian, masih harus diperbaiki dan dinilai kembali.
2. Perbaikan proposal KTI dilakukan berdasarkan masukan selama seminar
proposal. Mahasiswa wajib melakukan konsultasi dengan penguji proposal
KTI minimal 1 kali untuk perbaikan proposal. Hasil revisi yang dilakukan oleh
mahasiswa didokumentasikan dalam lembar revisi.
3. Mahasiswa wajib menyerahkan perbaikan proposal KTI yang telah disetujui
oleh seluruh penguji kepada panitia UAP selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah seminar proposal dilaksanakan.
4. Apabila mahasiswa belum menyerahkan perbaikan proposal KTI hingga batas
waktu yang ditentukan, maka mahasiswa tersebut tidak berhak mendapatkan
surat izin penelitian.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 16


BAB V

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI

A. Ketentuan Umum
1. Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah KTI harus Bahasa Indonesia
yang baku sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Bila belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia, harus ditulis
menggunakan bahasa aslinya dengan ditulis huruf miring (“italic”). Apabila
penulisan dalam Bahasa inggris, pedoman penulisan ejaan dan tata Bahasa
harus konsisten mengikuti Spelling dan grammar berdasarkan USA/British
English Style. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan
orang kedua (saya, aku, kami, engkau, dan lain-lain) tetapi dibuat berbentuk
pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada kata pengantar, saya diganti
dengan penulis.
2. Kertas
a. Kertas untuk sampul naskah KTI untuk penyajian seminar menggunakan
kertas HVS putih, dijilid lakban (warna hitam) dengan bahan cover plastik
bening dengan belakang warna orange. (Lampiran 3 dan 4)
b. Kertas untuk penyajian seminar Proposal dan Hasil KTI dicetak pada
kertas HVS putih ukuran A4 dengan berat 80 gram satu muka (tidak bolak
balik).
c. Kertas untuk sampul hardcover (setelah ujian Hasil KTI) dengan warna
sesuai dengan bendera jurusan. (Lampiran 2)
d. Kertas untuk materi dicetak (setelah ujian Hasil KTI) pada kertas HVS
putih ukuran A4 dengan berat 80 gram, satu muka (tidak bolak balik).
Kertas pembatas bab memakai kertas warna biru muda (tertulis “BAB II”
misalnya). Naskah asli KTI dapat diperbanyak dengan membuat fotocopy
pada kertas HVS putih berukuran dan berat yang sama.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 17


3. Pengetikan Naskah
a. Naskah diketik dengan komputer, menggunakan huruf Times New Roman
dengan ukuran font 12.
b. Naskah dicetak dengan pencetak (printer) warna tinta hitam pada satu
muka halaman (tidak bolak-balik)
c. Tidak diperkenankan pencetakan dengan settingan draft.
d. Awal paragraf dimulai pada ketukan ke-5 (1,25 cm) dari tepi kiri.
Contoh:
Contoh awal paragraf
…………………………………………….......
…………………………………………………………………………
……..
1,25 cm
e. Jarak antar baris dalam bagian isi naskah KTI adalah 2 spasi dengan
menerapkan sistem rata kiri rata kanan (justify).
f. Jarak antara judul bab dan awal teks 4 spasi.
g. Judul bab menggunakan angka Romawi besar dengan ukuran 12 pt,
kemudian judul sub bab adalah huruf capital. Judul anak sub bab adalah
angka Arab (1, 2, 3, dst) dan selanjutnya bagian anak sub-sub bab adalah
huruf kecil. Contoh:

BAB I

PENDAHULUAN
Antara Bab dan Sub Bab
berjarak 4 spasi

A. LATAR BELAKANG
Antara Sub Bab dan Isi Naskah berjarak 2 spasi
Masalah gizi di

Indonesia………………………………………………………..
isi naskah
2 spasi ………………………………………………………………………………………

………………………………………………….

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 18


B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana

………………………………………………………………………

………………………….

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk………………………………………………………………………

.... …………………..

2. Tujuan Khusus

a. Mendefinisikan…………………………………….

Contoh penulisan dari Sub Bab sampai ke anak sub sub sub bab.

A. ………………. (Bagian Sub Bab)

B. ………………. (Bagian Sub Bab)

1. ……………………. (Bagian Sub-Sub Bab)

2. ……………………. (Bagian Sub-Sub Bab)

a. ………………………… (Bagian Sub-Sub-Sub Bab)

b. ………………………… dst

1) ……………………………….

2) ……………………………….

a) …………………………………..

b) …………………………………..

(1) ……………………………………..

(2) ……………………………………..

(a) …………………………………………

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 19


(b) …………………………………………

4. Bidang pengetikan
Bagian kertas yang memuat naskah cetak mempunyai batas: (Lampiran 8)
a. 4 cm atau 1,58 inchi dari tepi kiri;
b. 4 cm atau 1,58 inchi dari tepi atas;
c. 3 cm atau 1,18 inchi dari tepi kanan;
d. 3 cm atau 1,18 inchi dari tepi bawah.

5. Nomor Halaman
a. Halaman untuk bagian awal diberi nomor dengan huruf Romawi kecil (i,
ii, iii, dst), ditulis di bagian bawah tengah, (1 cm teks/ footer from bottom
1 cm).
b. Halaman sampul depan tidak dihitung, tetapi halaman sampul dalam
dihitung tetapi tidak diberi nomor.
c. Bab pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka Arab (1, 2,
3, dst).
d. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis di bawah tengah
(1 cm di bawah teks/ footer from bottom 1 cm) sedangkan pada halaman
lainnya ditulis dibagian kanan atas kertas (1,5 cm dari teks/ Header from
top 1,5 cm).
e. Lampiran-lampiran tidak diberi nomor, hanya ditulis nomor lampiran.

6. Tabel dan gambar


a. Tabel diberi nomor dengan angka Arab, dan tidak bercetak tebal sesuai
dengan nomor bab tempat tabel dicantumkan, diikuti dengan nomor urut
tabel dengan angka Arab. Sebagai contoh tabel yang pertama dalam bab
keempat ditulis Tabel 4.1
b. Tabel diberi judul di atas tabel berjarak 1 spasi, dan menerapkan sistem
rata tengah (center).
c. Gambar (Grafik, Skema, Denah dan Kerangka/Bagan) diberi nomor urut
dengan angka Arab, sesuai dengan nomor urut gambar tersebut pada setiap

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 20


bab. Nomor bab ditulis di depan nomor urut gambar dengan angka Arab.
Misal gambar yang pertama dalam bab keempat ditulis Gambar 4.1
d. Gambar (Grafik, Skema, Denah dan Kerangka/Bagan) diberi judul di
bawah gambar, berjarak 1 spasi dan menerapkan sistem rata kiri kanan
(justify).
e. Tabel dan gambar yang perlu disajikan di lembar yang lebih luas, dapat
disesuaikan dengan luas halaman materi.
f. Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan
sumbernya. Sumber ditulis di sebelah bawah pada tabel dan di sebelah
kiri di bawah gambar dengan ukuran font 10.

Contoh tabel dalam satu halaman:


Tabel 4.1 Distribusi 2 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin Bulan April sampai dengan September 2012
No. Nama Penyakit Jumlah %
1 Hipertensi 60 60
2 ISPA 40 40
Jumlah 100 100
Sumber: Puskesmas Pelambuan Banjarmasin, 2012

Contoh tabel lebih dari satu halaman atau bersambung:


Tabel 4.2 Distribusi 5 penyakit terbanyak di Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin Bulan April sampai dengan September 2012
No. Nama Penyakit Jumlah %
1 2 3 4
1 Hipertensi 176 31,94
2 ISPA 129 23,42
3 Gastritis 88 15,97
4 Reumatik 83 15,06
5 Diabetes Melitus 75 13,61
Jumlah 551 100
Sumber: Puskesmas Pelambuan Banjarmasin, 2012

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 21


Contoh Gambar:

Gambar 4.1 Distribusi 2 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pelambuan


Banjarmasin Bulan April sampai dengan September 2012 (Sumber:
Puskesmas Pelambuan Banjarmasin, 2012)

7. Kutipan
Studi kasus yang baik perlu dilengkapi dengan sumber acuan dan
kutipan yang digunakan untuk memperkuat argumentasi penulis. Oleh karena
itu, tata cara kutipan harus diperhatikan untuk menghindari “plagiat” dalam
penulisan studi kasus. Sumber informasi yang digunakan dalam tulisan
dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut daftar pustaka. Daftar pustaka
ditempatkan dibagian akhir studi kasus.
a. Sumber kutipan dari naskah publikasi
Kutipan langsung:
Bahan yang langsung dikutip dari artikel lain atau artikel yang
pernah ditulis sendiri dan pernah dipublikasikan sebelumnya oleh
penulis, harus ditulis lengkap kata demi kata sesuai dengan apa yang
tertulis pada artikel asli, selanjutnya perlu dicantumkan nama akhir
penulis, tahun dan halaman yang memuat informasi tersebut di dalam
tanda kurung atau nama diluar tanda kurung.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 22


Misal: “satu elemen penting dari ‘komunitas yang sehat’ adalah
komunitas yang kompeten” (Wass, 1994:37).
Wass (1994:37) “satu elemen penting dari ‘komunitas yang sehat’ adalah
komunitas yang kompeten”.
Apabila penulis tidak menggunakan kutipan langsung dengan
kata lain hanya menggunakan ide-ide penulis artikel lain dan
menggunakannya dalam bahasanya sendiri, maka cukup menuliskan
nama akhir penulis asli dan tahun penulisan.
Misal: beberapa hasil studi mengatakan bahwa didalam promosi
kesehatan factor prndidikan memegang peranan yang sangat penting bagi
kesejahteraan keluarga (Wass, 1994).
b. Sumber kutipan dari bahan internet:
Bahan yang diikuti dari naskah yang didapatkan dari sumber
elektronik (misalnya internet) kadangkala tidak mencantumkan halaman
asli dari naskah tersebut kecuali untuk naskah yang ditampilkan dengan
format lengkap. Naskah yang tidak ada halaman aslinya untuk kutipan
langsung dapat menggunakan nomor paragraf dengan menggunakan
symbol ¶ dan nomor paragraf.
Misal:
........................ Brown, 1997, conclusion section¶1, Error! Hyperlink
reference not valid. tanggal 12 April 2013).
c. Kutipan dari sumber kedua
Apabila penulis mengutip langsung dari kutipan penulis lain,
maka penulis tetap mencantumkan nama akhir penulis asli bahan tersebut
dan tahunnya, selanjutnya mencantumkan nama akhir penulis, tahun, dan
halaman dimana bahan tersebut didapatkan.
Misal:
Green dan Kreuter (1991, dalam Wass, 1994:41) mengemukakan
pendidikan memegang peran sentral di dalam promosi kesehatan”
Jika kutipan tersebut tidak langsung cukup mencantumkan nama
akhir dan tahun saja.
Misal:

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 23


Green dan Kreuter (1991 dalam Wass, 1994) mengemukakan bahwa di
dalam promosi kesehatan factor pendidikan memegang peranan penting.
d. Cara penulisan kutipan di dalam Karya tulis ilmiah
1) Kutipan singkat yakni kurang dari 40 kata dapat diketik langsung
dalam teks dengan menggunakan tanda kutip ganda pada permulaan
dan akhir kutipan. Namun, jika ada kata penting yang ingin
ditonjolkan gunakan tanda petik tunggal sebelum dan sesudah kata
penting tersebut.
Misal:
“satu elemen penting dari ‘komunitas yang sehat’ adalah komunitas
yang kompeten”(Wass, 1994:37)
2) Kutipan panjang yakni 40 kata atau lebih, diketik pada paragraf
tersendiri tidak perlu menggunakan tanda kutip ganda. Diketik satu
tab kedalam
Misal:
Cottrell (1976, dalam Wass, 1994): definisi komunitas yang
kompeten adalah satu dari beberapa kompeten komunitas berikut:
(1) mampu berkolaborasi secara efektif dalam mengidentifikasi
masalah dan kebutuhan komunitas; (2) dapat mencapai kesepakatan
dalam penetapan tujuan dan prioritas; (3) dapat menyetujui dan
berarti untuk implementasi tujuan yang disepakati; dan (4) dapat
berkolaborasi secara efektif di dalam melakukan tindakan yang
dibutuhkan (hlm.37-38).
Pada bagian kalimat yang tidak dianggap penting dan akan
dihilangkan, maka bagian tersebut diganti dengan tiga titik (...)
apabila bagian tersebut terletak diakhir kalimat menjadi empat titik
(....) dengan titik terakhir
3) Cara penulisan kutipan nama penulis di dalam studi kasus
Pada artikel yang ditulis oleh sampai tiga orang penulis,
maka ditulis semua nama akhir. Apabila nama penulis di luar tanda
kurung setelah nama pertama ditulis ‘dan’ untuk dua penulis setelah
nama kedua tulis dan untuk tiga penulis.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 24


Misal:
Menurut Pender, Merdaugh dan Parsons (2002) kesehatan dapat
dimanisfestasikan dengan pola yang unik dari individu.
Jika nama penulis, ditulis didalam kurung, kata ‘dan’ ditulis
dengan symbol &.
Misal:
Kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari
individu (Pander, Merdaugh & Parsons, 2014).
Apabila lebih dari tiga orang, ditulis nama akhir pertama dan
diikuti kata et al. (tahun).
Misal:
Parsons, et al. (2014) .........................................................................
Atau
........................................................................... (Parsons, et al. 2014)
e. Kutipan untuk mahasiswa Diploma Tiga minimal wajib menggunakan 2
jurnal internasional terbaru (5 tahun terakhir). Sedangkan bagi
mahasiswa Sarjana Terapan minimal wajib menggunakan 5 jurnal
internasional terbaru (5 tahun terakhir)

8. Cara penulisan parafrase


Parafrase adalah penulisan pokok pikiran dari satu atau beberapa rujukan yang
ditulis denga kalimat mahasiswa sendiri. Nama sumber rujukan (nama
pengarang asli dan tahun) ditulis di depan apabila sumber rujukan hanya satu,
bila lebih dari satu rujukan diletakkan di akhir kalimat.
Contoh :
- Satu rujukan
Menurut Santoso (2002) …..……(parafrase) …….
- Satu rujukan (2 pengarang)
Menurut Santoso dan Sari (2002) …..……(parafrase)
- Satu rujukan (>2 pengarang)
Menurut Santoso dan dkk (2002) …..……(parafrase)
- Lebih dari satu rujukan

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 25


…..……(parafrase) ……. (David, 2005, Singh, 2002; Takashimura, 2000)

9. Cara penulisan daftar pustaka


Penulisan daftar pustaka tidak perlu mencantumkan bab Penulisan daftar
pustaka menggunakan sistem Harvard. (Lampiran 27)

B. Ketentuan Penulisan KTI


Penulisan proposal dan KTI terbagi menjadi bagian awal, bagian inti dan bagian
akhir.
1. Sistematika Proposal KTI
a. Bagian Awal Proposal
Bagian awal Proposal KTI terdiri atas:
1) Halaman sampul depan
2) Halaman judul
3) Halaman hak cipta
4) Halaman pengesahan proposal
5) Halaman riwayat hidup
6) Halaman kata pengantar
7) Halaman daftar isi
8) Halaman daftar tabel
9) Halaman daftar gambar
10) Halaman daftar lampiran
11) Halaman daftar singkatan/istilah

b. Bagian Inti Proposal


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 26


D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan Pustaka berisi telaah Pustaka, tinjauan teori, kerangka teori,
kerangka konsep, hipotesis dan pertanyaan penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis/ Desain/ Rancangan Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Fokus Penelitian
D. Definisi Operasional Penelitian
E. Metode Pengumpulan Data Penelitian
1. Instrumen Penelitian
2. Cara Pengumpulan Data
F. Tempat dan Waktu Penelitian
G. Analisis dan Penyajian Data Penelitian
H. Etika Penelitian
c. Bagian Akhir Proposal
Bagian akhir terdiri dari :
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran
a) Lembar Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP) (Lampiran 21)
b) Form Informed Consent/ Lembar Persetujuan Klien (Lampiran
22)
c) Lembar Instrumen Penelitian
d) Jadwal Kegiatan
e) Lembar Konsultasi Proposal KTI Pembimbing I (Lampiran 1)
f) Lembar Konsultasi Proposal KTI Pembimbing II (Lampiran 1)
g) Surat Ijin Studi Pendahuluan (Dari Poltekkes Banjarmasin)
h) Surat Persetujuan Studi Pendahuluan Dari Tempat Penelitian
i) Hasil Uji Diagnostik (Apabila dilakukan pemeriksaan)

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 27


j) Foto-foto Kegiatan Penelitian

2. Sistematika KTI
a. Bagian Awal
Bagian awal KTI terdiri atas :
1) Halaman sampul depan
2) Halaman judul
3) Halaman hak cipta
4) Halaman pengesahan
5) Halaman pernyataan orisinalitas
6) Halaman riwayat hidup
7) Halaman kata pengantar
8) Halaman abstrak
9) Halaman daftar isi
10) Halaman daftar tabel
11) Halaman daftar gambar
12) Halaman daftar lampiran
13) Halaman daftar singkatan/istilah

b. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka berisi telaah Pustaka, tinjauan teori, kerangka teori,
kerangka konsep, dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 28


A. Jenis/ Desain/ Rancangan Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Fokus Penelitian
D. Definisi Operasional Penelitian
E. Metode Pengumpulan Data Penelitian
1. Instrumen Penelitian
2. Cara Pengumpulan Data
F. Tempat dan Waktu Penelitian
G. Analisis dan Penyajian Data Penelitian
H. Etika Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan Penelitian
C. Keterbatasan Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

c. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari:
1) Daftar Pustaka
a. Diploma Tiga: minimal 2 Jurnal Internasional
b. Sarjana Terapan: minimal 5 Jurnal Internasional
2) Lampiran
a) Lembar Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP) (Lampiran 21)
b) Form Informed Consent/ Lembar Persetujuan Klien (Lampiran
22)
c) Lembar Instrumen Penelitian
d) Jadwal Kegiatan
e) Lembar Konsultasi KTI Pembimbing I (Lampiran 1)
f) Lembar Konsultasi KTI Pembimbing II (Lampiran 1)
g) Surat Ijin Penelitian (Dari Poltekkes Banjarmasin)

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 29


h) Surat Persetujuan Penelitian dari Tempat Penelitian
i) Hasil Uji Diagnostik (Apabila dilakukan pemeriksaan)
j) Foto-foto Kegiatan Penelitian
k) Log book Penelitian

3. Penjelasan Kerangka Penulisan


a. Bagian Awal
1) Halaman Sampul Depan
a) Sampul dicetak pada kertas hard cover untuk penjilidan hasil KTI.
(Lampiran 2)
b) Warna sampul (setelah ujian) sesuai Jurusan
c) Logo Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin (diameter
terpanjang 5 cm, huruf dicetak timbul)
d) Judul KTI ditulis dengan huruf kapital antara 16-20 pts tergantung
panjang pendeknya judul KTI (12-14 kata, maksimal 4 baris, 1
spasi) bentuk piramida terbalik. Apabila judul tidak dapat diubah
menjadi judul yang singkat, maka dapat dibuat Sub Judul dibawah
Judul Pokok dengan huruf kecil dalam kurung ( ) dan merupakan
kalimat penjelas.
e) Halaman punggung KTI terdiri nama : Nama, NIM, judul dan
tahun pengajuan.
2) Halaman Punggung
Halaman ini berisi baris memanjang tentang :
a) Nama mahasiswa dan NIM di bawahnya
b) Judul KTI
c) Tahun
Contoh halaman sampul dan punggung pada lampiran 2,3, dan 4.
3) Halaman Judul
Halaman judul KTI dicetak sama seperti halaman sampul di atas
kertas HVS putih ukuran A4.
a. Halaman Judul Proposal KTI (Lampiran 5)
b. Halaman Judul Laporan Hasil KTI (Lampiran 6)

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 30


4) Halaman Hak Cipta
Ditulis : Hak Cipta KTI ada pada penulis KTI. Halaman ini diadakan
untuk melindungi hak cipta penyusun KTI. (Lampiran 7)

5) Halaman Pengesahan
Ada 2 (dua) halaman pengesahan yaitu sebelum ujian Proposal / KTI
dan setelah ujian Proposal / KTI. Halaman pengesahan setelah ujian
Proposal/ KTI yang disertakan dalam naskah KTI.
a) Halaman Pengesahan Sebelum Seminar Proposal KTI.
(Lampiran 8)
b) Halaman Pengesahan Sebelum Seminar Laporan Hasil KTI.
(Lampiran 9)
c) Halaman Pengesahan Setelah Seminar Proposal KTI.
(Lampiran 10)
d) Halaman Pengesahan Setelah Seminar Laporan Hasil KTI.
(Lampiran 11)
6) Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini hanya ada pada hasil KTI dan memuat pernyataan tertulis
dari penulis bahwa KTI yang disusun adalah hasil karya sendiri bukan
plagiat. (Lampiran 12)
7) Halaman Riwayat Hidup
Halaman ini memuat nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin,
agama, alamat, dan riwayat pendidikan. Bagi penulis yang sudah
bekerja dapat disertai dengan riwayat pekerjaan. (Lampiran 13)
8) Halaman Kata Pengantar
(Lampiran 14)
a) Kata pengantar berisi ucapan syukur dan terima kasih yang
disampaikan penulis kepada pihak yang dianggap berjasa dalam
penulisan KTI. Kata pengantar maksimal terdiri dari 2 (dua)
halaman, ditulis menggunakan bahasa Indonesia baku.
b) Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris
dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 31


pengantar diketik dengan ukuran spasi 2 (dua spasi). Pada akhir
teks dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang, dan
ditempatkan di pojok kanan bawah.

9) Halaman Abstrak
Abstrak ditulis dalam 4 (empat) paragraf menggunakan bahasa
Indonesia dengan jarak 1 (satu) spasi, maksimal 1 (satu) setengah
halaman dengan jumlah kata maksimal 200 kata. Berisi latar belakang,
tujuan, metode penelitian, hasil, kesimpulan, saran. Di bawah abstrak
ditulis kepustakaan yang digunakan dari tahun yang paling tua sampai
tahun yang paling muda dan diakhiri dengan kata kunci (maksimal 4
kata). Abstrak ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris).
(Lampiran 15)
10) Halaman Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian dalam penelitian, termasuk urutan
Bab, Sub Bab dan Anak Bab dengan nomor halamannya, Spasi 1 (satu
spasi) jika lebih dari satu baris. (Lampiran 16)
11) Halaman Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal, antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain
diberi jarak 1,5 spasi. (Lampiran 17)
12) Halaman Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor
halaman. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik
dengan spasi tunggal, antara judul gambar yang satu dengan yang lain
diberi jarak 1,5 spasi. (Lampiran 18)
13) Halaman Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan
nomor halaman. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari 2 baris
diketik dengan spasi tunggal, antara judul lampiran yang satu dengan
judul lampiran yang lain diberi jarak 1,5 spasi. (Lampiran 19)

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 32


14) Halaman Daftar Singkatan/istilah
Daftar lampiran memuat arti lambang, singkatan dan istilah.
Singkatan/istilah yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan
spasi tunggal, antara Singkatan/istilah yang satu dengan
singkatan/istilah yang lain diberi jarak 1,5 spasi. (Lampiran 20)

b. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berisi tentang pentingnya masalah yang akan diteliti. Masalah
penelitian harus didukung oleh data menurut dan waktu dan tempat.
Latar belakang berisi uraian tentang (1) apa yang menjadi perhatian
atau masalah dalam KTI, (2) alasan mengapa masalah itu dianggap
penting, (3) Masalah tersebut didukung oleh fakta empiris (pemikiran
induktif) termasuk hasil-hasil studi kasus terdahulu, sehingga dapat
mempertegas bahwa masalah tersebut perlu diteliti dengan penelitian.
(4) harapan dari penelitian tentang pentingnya dilakukan penelitian,
(5) kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan yang nantinya akan
memunculkan pertanyaan studi kasus. (6) Pernyataan masalah (riset
problem).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan konkrit tentang hal-hal yang
akan diteliti, yang kebenarannya perlu dibuktikan. Dapat juga
dikatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan secara
lengkap dan terinci, mengenai ruang lingkup masalah/ fokus studi
asuhan keperawatan atau prosedur keperawatan berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah disusun
secara singkat, padat dan jelas, dituangkan dalam bentuk kalimat
tanya.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 33


C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah hasil yang akan dicapai melalui proses
penelitian dan disusun mengacu pada rumusan masalah. Tujuan
penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus dimulai dengan
kata kerja yang sesuai.
D. Manfaat penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang impilkasi/ kegunaan hasil penelitian
secara keilmuan maupun terapan.
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Masyarakat secara luas sebagai pengguna hasil penelitian
3. Penulis, yang mungkin akan dikembangkan untuk penelitian
lebih lanjut.
E. Keaslian penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka memuat landasan teori yang menunjang masalah yang
diteliti. Pada bab Tinjauan Pustaka ditekankan pada penulisan teori-teori
yang diuraikan secara sistematis dan relevan dengan variable.

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis/ Desain/ Rancangan Penelitian
Karya tulis ini menggunakan desain studi kasus. Studi Kasus ini
mengeksplorasi asuhan keperawatan pada suatu kasus tertentu pada
individu dan/atau keluarga.
B. Subjek Penelitian
Subjek KTI tidak menggunakan populasi dan sampel, namun lebih
mengarah kepada istilah subyek oleh karena yang menjadi subyek
KTI sekurang-kurangnya satu klien (individu dan/atau keluarga) yang
diamati secara mendalam. Subyek KTI perlu dirumuskan kriteria
inklusi dan eksklusi.
C. Fokus Penelitian

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 34


Fokus penelitian adalah kajian utama dari masalah yang dialami klien
dan/atau keluarga.
D. Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional penelitian merupakan pembatasan tentang
parameter (kasus) yang akan diukur. Pada bagian ini berisi tentang
penjelasan/ definisi yang dibuat oleh penelitian tentang fokus
penelitian yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan
pada penelitian dan bukan merupakan definisi konseptual berdasarkan
literature.
E. Metode Pengumpulan Data Penelitian
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa
kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan
sebagainya serta alat ukur. Intrumen yang digunakan sesuai
dengan format yang baku dan digunakan sesuai kasus.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek
dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan
dalam suatu penelitian. Jenis data yang dikumpulkan yaitu: Data
Primer merupakan data yang diambil langsung tanpa perantara
dari sumbernya. Data Sekunder merupakan data yang diambil
secara tidak langsung. Data sekunder dikumpulkan sebagai data
pelengkap yang mendukung penelitian. Dengan melihat data-data
yang ada, diharapkan dapat menunjang hasil penelitian ini. Tahap
ini juga menjelaskan prosedur pengumpulan data dalam penelitian
yang dilakukan.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Komunikasi (Wawancara)
Interaksi peneliti dengan responden harus berdasarkan
komunikasi.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 35


2. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan
keadaan klien dan lingkungan rumah.

3. Pemeriksaan Kesehatan
Dalam pemeriksaan kesehatan dipergunakan untuk
memperoleh data objektif dari responden. Tujuan dari
pemeriksaan kesehatan ini untuk menentukan status
kesehatan klien, mengidentifikasi masalah kesehatan dan
memperoleh data dasar guna.
4. Studi Literatur atau Kepustakaan
Dengan mempelajari buku-buku dan literatur serta
mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan judul
dan masalah dalam penulisan KTI.
5. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat medical record (status)
responden.
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian harus disebutkan dengan jelas, kapan
dan di mana penelitian dilakukan. Selain itu juga perlu dijelaskan
dasar pertimbangan memilih tempat tersebut. Waktu penelitian
dihitung sejak pembuatan proposal sampai hasil penelitian
diseminarkan.
G. Analisis dan Penyajian Data Penelitian
Penyajian data dilakukan menggunakan deskriptif atau analisis
dengan format yang telah ditentukan.
H. Etika Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang etika yang digunakan oleh peneliti.
Jelaskan etika yang harus ditaati oleh penulis dalam melaksanakan
suatu studi kasus. Jika perlu, terutama jika KTI ini dianggap dapat
membahayakan responden, maka peneliti juga harus mencantumkan

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 36


ethical clearance. Misalnya penulis menekankan pada etika yang
meliputi inform consent (persetujuan), anonymity (tanpa nama) dan
confidentiality (kerahasiaan)

Penyajian proposal penelitian KTI hanya sampai BAB tentang Metodologi


Penelitian, dilanjutkan ke bagian akhir terdiri daftar pustaka dan lampiran.
Selanjutnya pada penulisan hasil penelitian KTI dilanjutkan pada BAB
Hasil dan seterusnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bagian ini terdiri dari 2 bagian yaitu, bagian pertama: berisikan tentang
uraian hasil yang diperoleh dari asuhan. Bagian kedua : memuat uraian
tentang pembahasan atas temuan-temuan pada saat asuhan keperawatan
yang telah dikemukakan pada bagian pertama dan keterkaitannya dengan
teori. Bagian ini juga dilengkapi dengan keterbatasan dari asuhan yang
dilaksanakan.
1. Hasil Penelitian
Pada bagian ini menguraikan paparan data yang diperoleh sesuai
dengan fokus penelitian, dengan merujuk pada rumusan masalah atau
tujuan dilaksanakannya studi penelitian. Deskripsi data hasil studi
kasus tentang fokus penelitian dilaporkan sebagai hasil penelitian yang
telah diolah secara narasi, dan/atau distribusi frekuensi dan bentuk lain
sesuai kebutuhan:
Gambaran umum situasi lingkungan dilaksanakannya penelitian
(Ruang Rawat Inap, Poliklinik, Masyarakat). Pemaparan tentang
variabel studi kasus atau jika fokus penelitian harus dipaparkan secara
mendalam atau intensif dari hasil penelitian baik melalui wawancara
maupun observasi atau pengukuran lain yang bisa didapatkan dari
subyek penelitian maupun sumber-sumber lain yang dapat
dipertanggungjawabkan (perawat atau anggota keluarga yang terkait).
2. Pembahasan Penelitian

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 37


Pembahasan atas temuan-temuan saat melakukan Studi kasus atau
penelitian yang telah dikemukakan di dalam hasil studi kasus atau
penelitian. Adapun tujuan pembahasan adalah: menjawab masalah
penelitian ini dengan merujuk bagaimana tujuan penelitian dapat
dicapai. Pembahasan berisi tentang mengapa (Why) dan bagaimana
(How). Urutan penulisan berdasarkan paragraph adalah F-T-O (Fakta
– Teori – Opini).
Dalam analisis menggunakan pendekatan Fakta - Teori dan Opini
(FTO) penyusun dapat mengungkapkan lagi data-data/fakta-fakta yang
ditemukan pada responden, selanjutnya membandingkan fakta yang
terjadi dengan teori, dan berusaha untuk menjelaskan mengapa terjadi
variasi (how) dan mengapa variasi tersebut dapat dialami. Penyusunan
studi kasus atau penelitian juga dapat mengkaitkan beberapa data
pendukung yang mungkin relevan dengan tetap mengemukakan teori-
teori yang mendukung pentingnya data tersebut dalam menunjang
pembahasan. Penyusunan studi kasus atau penelitian dapat
menggunakan opini personal sebatas tidak menyimpang dari konsep-
konsep dan teori yang telah ada sebelumnya. Sumber teori yang
digunakan dalam melakukan analisis dapat berupa teori yang telah ada
dari buku teks, atau pendekatan evidens dari laporan penelitian atau
jurnal ilmiah.
3. Keterbatasan Penelitian
Pada bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil
penelitian. Keterbatasan penelitian, meliputi aspek teoritis,
metodologis maupun hal-hal yang menghambat jalannya asuhan
keperawatan.

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Merupakan penyimpulan temuan hasil penelitian setelah melalui
pembahasan, bukan merupakan pengulangan hasil penelitian. Isi
kesimpulan berupa temuan yang relevan maupun tidak relevan,

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 38


menjawab tujuan khusus penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan
penelitian ini terikat secara substansif terhadap temuan-temuan
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan dapat juga
ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan
mampu memperkaya temuan hasil penelitian yang diperoleh.

B. Saran
Mengacu pada manfaat penelitian dan bersifat operasional, berisi
pemecahan masalah atau rekomendasi penelitian lebih lanjut. Perlu
dijelaskan kepada siapa saran ditujukan, diantaranya untuk peneliti
selanjutnya.

c. Bagian Akhir
Bagian akhir baik dalam penyusunan proposal maupun hasil penelitian
terdiri dari :
1) Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka menggunakan sistem Harvard, yaitu nama
belakang, tahun penerbitan, judul, edisi, penerbit dan tempat terbit.
Spasi 1 (satu). Referensi terbaru minimal 5-10 tahun terakhir. Minimal
referensi 5 (lima) buah teks book, 3 (tiga) buah jurnal dan lain-lain
sumber minimal 2 (dua) buah.
2) Lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman kosong yang ditandai dengan kata
LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi
nomor. Lampiran memuat :
- Hal-hal yang diperlukan antara lain surat ijin penelitian, informed
consent, ethical clearance (bila ada tindakan invensif pada
manusia), hasil uji statistik, foto kegiatan penelitian, peta lokasi
penelitian. Instrumen penelitian dan lainnya sesuai yang di
jelaskan pada bagian sistematika penulisan.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 39


DAFTAR PUSTAKA

Arwani, Heru, S., Putrono, Wagiyo & Shobirun. 2015. Pedoman Penulisan Karya Tulis
Ilmiah Mahasiswa D-III Keperawatan Semarang. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang: Tidak diterbitkan
Bahan Materi Pertemuan Koordinasi Pengelola Penyelenggara DIKNAKES, Pendidikan
Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan;
Creswell, j.w. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches. Fourth Edition. Sage Publication, Inc.
Fatimah, Wahyudin Rajab , et al. 2009. Langkah Mudah Membuat Usulan Proposal KTI
dan Laporan Hasil KTI. Jakarta: Trans Info Media
Hamilton B., Manias E., Maunde P., Marjoribanks T. & Cook K. 2004. Perpectives of a
nurse, a social worker and a psychiatrist regarding patient assessment in acute
inpatient psychiatry settings: a case study approach. Journal of Psychiatric and
Mental Health Nursing 11, 683-689
Hidayat, A. Aziz. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Jurusan Keperawatan. 2017. Buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah/Studi Kasus.
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau D3 Keperawatan.Banjarbaru.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. OT.02.03/1/4/3440.1/2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan;
Muslim, M., dkk. 2012. Pedoman Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Kemenkes
Banjarmasin. Banjarbaru.
Notoatmojo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 40


Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi
3. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 4.
Jakarta: Salemba Medika.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 890/Menkes/Per/VII/2007 tentng Organisasi dan Tata
Kerja Politeknik Kesehatan;
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/SK/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 1295/Menkes/Per/XII/2007;
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaga
Negara RI Tahun 2005 Nomor 41);
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaga Negara
RI Tahun 1996 Nomor 49, tambahan Lembaran Negara RI No. 3637)
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
RI Tahun 1999 Noor 115, tambahan Lembaran Negara RI No. 3859);
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. 2013. Panduan Penulisan Tesis. Banjarmasin; Program
Pascasarjana.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani. 2012. Pedoman Penulisan dan
Petunjuk Karya Tulis Ilmiah (KTI), Laporan Tugas Akhir (LTA) dan Skripsi.
Cimahi: Yayasan Kartika Eka Pasi.
Sutomo, Adi Heru, et al. 2011. Teknik Menytusun KTI-Skripsi-Tesis-Tulisan dalam
Jurnal Bidang Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya
Undang-Undang No. 12 Tahun 20012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaga Negara RI
Tahun 2012 Nomor 158);
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaga Negara RI Tahun
2005 Nomor 157, Tambahan Lembaga Negara RI Nomor 4586);
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaga
Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaga Negara Nomor 4301);

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 41


Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; (Tambahan lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
Universitas Negri Malangn. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang
Widodo, D., Isnaeni, Utami, N.W. 2015. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa D-III Keperawatan Malang. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang: Tidak diterbitkan.

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 42


LAMPIRAN

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 1


Contoh Halaman sampul

KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI


(ukuran: 12 times new roman)

JUDUL
(ukuran :14 times new roman)

Oleh
NAMA
NIM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN ……………………
BANJARBARU
XXXX

Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | 2


Contoh halaman judul

KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI


(ukuran: 12 times new roman)

JUDUL
(ukuran :14 times new roman)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Ahli madya………./Sarjana Terapan……………….

Oleh
NAMA
NIM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN ……………………
BANJARBARU
XXXX

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal KTI
“……………………………………………………………………………………
…………………………………………”

Disusun oleh:
NAMA
NIM

telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal:


……………………………………

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

NAMA NAMA
NIP……………………………. NIP……………………………

Banjarbaru,………………………..
Ketua Jurusan………………..

NAMA
NIP……………………………

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal KTI
“……………………………………………………………………………………
…………………………………………”

Disusun oleh:
NAMA
NIM

telah dipertahankan dalam seminar di hadapan Tim Penguji


Pada tanggal: ……………………….

SUSUNAN TIM PENGUJI

Ketua,
Nama
NIP……………………… (……………………………………..)

Anggota,
Nama
NIP……………………….. (……………………………………..)

Anggota,
Nama
NIP……………………….. (……………………………………..)

Banjarbaru,……………………….
Ketua Jurusan………………

NAMA
NIP…………………….

iii
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ……………………
NIM : ……………………

Menyatakan bahwa KTI dengan judul “………………………………………”

adalah hasil karya saya sendiri.

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan

menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Banjarbaru,…………………..

Penulis

iii
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : ………………………….


Tempat Tanggal Lahir : ………………………….
Agama : ..........................................
Alamat : …………………………..
Nama Orang Tua
Ayah : …………………
Ibu : ………………….

Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri (SDN)
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
3. Sekolah Menengah Atas (SMA)

Organisasi / Kegiatan :
1. SD : ……………
2. SMP : ……………
3. SMA : …………….
4. PT :

5. Eksternal
- ………….
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan kasih-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Skripsi dengan Judul “……………………………………” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. KTI ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan program Studi …………………… Jurusan…………….. pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes Banjarmasin. Dalam penulisan ini, penulis mendapatkan beberapa
kesulitan dalam kemampuan penulis dan keterbatasan dalam memperoleh literatur,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. (nama) selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.
2. (nama) selaku Ketua Jurusan Keperawatan
3. (nama) selaku Ketua Program Studi
4. (nama) selaku Pembimbing dan Penguji I.
5. (nama) selaku Pembimbing dan Penguji II.
6. (nama) selaku Penguji III.
7. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan material
dan moral.
8. …………………………………..
9. …………………………………...
Semoga seluruh bantuan dan kerjasama yang diberikan semua pihak mendapatkan
ridho dan nilai amal yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa.. Akhirnya penulis
mengharapkan semoga penyusunan Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Banjarbaru,………………….

Penulis
ABSTRAK

JUDUL

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………(terdiri dari
latar belakang, metodologi, hasil, dan kesimpulan dengan maksimal 200 kata)

Kata Kunci : …………………


ABSTRACT

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………(including
bakground, method, result, And discuss with a maximum 200 words)

Keywords : …………………
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................. Error! Bookmark not defined.


PENGESAHAN SEBELUM UJIAN PROPOSAL .................................................. i
PENGESAHAN SETELAH UJIAN PROPOSAL ................................................. iii
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS....................................... iii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. 4
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 5
ABSTRAK .............................................................................................................. 6
DAFTAR TABEL ................................................................................................. 10
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 11
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 12
BAB 1 .................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang............................................ Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
1. Tujuan Umum .............................................................................................. 4
2. Tujuan Khusus.............................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
1. Secara Teoritis .......................................................................................... 5
2. Secara Praktis ............................................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 6
A. Strategi Pencarian Literatur ............................................................................ 6
1. Protokol dan Registrasi ............................................................................. 6
2. Database Pencarian ................................................................................... 6
3. Kata kunci .................................................................................................... 7
4. Kriteria Inklusi dan Ekslusi .......................................................................... 7
B. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas ............................................................... 8
1. Hasil Pencarian Dan Seleksi Studi ............................................................... 8
2. Penilaian Kualitas ....................................... Error! Bookmark not defined.
3. Daftar Artikel Hasil Pencarian ................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 25
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review ..................................................... 7


Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literature Review ..................................... 8
Tabel 2.3 Hasil Penilaian Kualitas Artikel untuk Literatur Review
menggunakan The JBI critical Appraisal Tools For Analytical Cross
Sectional Studies .......................................................................................... 11
Tabel 2.4 PICOT ........................................................................................ 12
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Flow ........................................................................ 9


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Konsultasi


Lampiran 2 Pernyataan Siap Ujian Proposal Skripsi
Lampiran 3 Prisma Checklist
DAFTAR PUSTAKA

Antonius Rino Vanchapo, Ni Made Merlin, Serly Sani Mahoklory, 2019. The Correlation
Between Workload And Occupational Stress Of Nurses In The Emergency
Department Of Regional Public Hospital Rsud Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang. JNKI, Vol. 7, No. 1, Tahun 2019. 18-23

Cheung, T. and P. S. F. Yip. 2015. Depression, Anxiety and Symptoms of Stress among
Hongkong Nurses: A Cross- Sectional Study. Internatinal Journal of
Environmental Research and Public Health, 12(1), pp. 11072-100.

Dikky Fahamsyah, 2017. Analisis Hubungan Beban Kerja Mental


Dengan Stres Kerja.The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health,
Vol. 6, No. 1 Jan-April 2017: 107–115

Emmanuel Kokoroko, Mohammed A Sanda, 2019. Effect of Workload on Job Stress of


Ghanaian OPD Nurses: The Role of Coworker Support. Safety and Health at
Work 10 (2019) 341e346’

Eric Badu BA, MSc , Anthony Paul O’Brien BA, MA, PhD , Rebecca Mitchell MBS,
PhD , Mark Rubin BSc, MSc, PhD , Carole James BSc, MSc, PhD , Karen
McNeil MBA, PhD , Kim Nguyen GradDipPH, GradDipStratLDRSHP,
DipHRMgt, BAppSc (OT) , Michelle Giles RN, CM, BBus MIS, PhD,2020.
Workplace stress and resilience in the Australian nursing workforce: A
comprehense integrative review.International Journal of Mental Health Nursing
(2020) 29, 5–34 doi: 10.1111/inm.12662

Fuada, N., I. Wahyuni dan B. Kurniawan. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Stres Kerja Pada Perawat Kamar Bedah di Instalasi Bedah Sentral RSUD
K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal),
5(1),pp. 255-63.

Haryanti, F. Aini. dan P. Purwaningsih.2013. Hubungan antara BebanKerja dengan Stres


Kerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Semarang. Jurnal
Managemen Keperawatan, 1(1). pp. 48-56.

Ike Prafita Sari Sari, Rayni,2020. Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat
Di Rsi Nashrul Ummah Lamongan. Hospital Majapahit, Vol 12 No. 1februari
2020.

ILO. 2016. Workplace Stress: A Collective Challenge. Geneva. Switzerland: ILO


Publication.

Anda mungkin juga menyukai