BLOK 2
DAUR HIDUP
PENYUSUN:
Aris Prasetyo
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
Page 1
I. PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum Blok
Blok ini berisi tentang anatomi dasar manusia, embriogenesis manusia, pertumbuhan dan
perkembangan selama daur hidup manusia, proses penuaan dan penyakit yang diderita lanjut usia,
permasalahan pada komunitas agroindustri, dan aspek medikolegal dalam praktek kedokteran.
2. Tujuan Umum Blok
Setelah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dalam blok 2, mahasiswa akan dapat memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar mengenai daur hidup manusia, aspek medikolegal
dalam praktek kedokteran, dan komunitas agroindustri sebagai pengetahuan dasar yang berguna
untuk mahasiswa sebagai calon dokter dan sebagai dokter nantinya.
3. Keterkaitan dengan blok lain
a. Blok Humaniora dan Strategi Belajar.
b. Blok Sel dan Molekul.
c. Blok Blok Reproduksi.
d. Blok Degeneratif.
e. Blok Pediatri.
f. Blok Obsgin.
4. Hasil Belajar Blok
1. Bersikap terbuka terhadap masalah hukum dan memberikan saran cara pemecahannya
dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
2. Bersikap terbuka dan menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama,
usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi terkait dengan kelainan daur
hidup manusia.
3. Mengenali kelompok rentan (vulnerable) serta langkah-langkah pengelolaannya pada
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
4. Mengenali upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang di
masyarakat multikultur pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup
manusia.
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup
Page 2
5. Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang lebih mampu pada
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
6. Menggunakan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar, klinik, humaniora, komunitas dan
kesehatan masyarakat dalam promosi, prevensi, kurasi, rehabilitasi medis dan sosial,
serta untuk merencanakan strategi pengelolaan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
daur hidup manusia.
7. Menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk memahami mekanisme normal dan
perubahan-perubahan yang terjadi di tingkat molekuler, seluler, organ, sistem, individu,
keluarga dan masyarakat untuk merencanakan strategi pengelolaan penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
8. Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional untuk menetapkan
permasalahan, menegakkan diagnosis, prognosis penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan daur hidup manusia.
9. Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan masalah kesehatan
berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologi penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan daur hidup manusia.
10. Menggunakan alasan ilmiah dalam penatalaksanaan masalah kesehatan melalui
perubahan perilaku pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
11. Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu kedokteran
dasar dan klinik pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
12. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu humaniora, kesehatan masyarakat, kedokteran
komunitas dan kedokteran keluarga untuk menentukan faktor medikoantropologi dan
prioritas masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat pada penyakitpenyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
13. Mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien (patient preference), bukti ilmiah
kedokteran (medical evidence), dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan
kesehatan (health care constrain) untuk mengambil keputusan pada penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
14. Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk
promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, agama, masyarakat, jenis kelamin,
etnis, dan budaya pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
15. Merencanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat
individu, keluarga, dan masyarakat pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur
hidup manusia.
16. Melakukan identifikasi upaya pencegahan timbulnya masalah kesehatan pada penyakitpenyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
17. Melakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untuk mencegah dan
memperlambat timbulnya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup
Page 3
data
kesehatan
keluarga
dan
masyarakat
dalam
rangka
Page 4
1.
2.
3.
5.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Pengantar Anatomi
Embriologi
Tumbuh kembang anak
4. Nutrisi dalam masa pertumbuhan, perkembangan, dan usia lanjut
Gangguan tumbuh kembang
6. Psikologi perkembangan (berbicara dan berbahasa, belajar, motorik) masa kanak dan remaja
Homeostasis
Patologi, Disease dan Illnes
Epidemiologi deskriptif dan surveilans epidemiologi
Histologi Dasar
Statistik deskriptif
Promosi kesehatan
Fisiologi penuaan
Geriatri dan penyakit degeneratif
Psikogeriatri
Terminologi dan Penulisan Resep
Penggolongan obat dan terapi rasional
Hukum , profesi dokter dan Aborsi
6. Praktikum Penunjang
a. Pengantar anatomi dan embriologi dasar.
b. Penilaian tumbuh kembang pada anak.
c. Statistik deskriptif.
d. Pengantar histologi (pengenalan mikroskop).
e. Pengantar biokimia (pengenalan alat dan bahan).
7. Skills Laboratorium
a.
Anamnesis identitas.
Page 5
j. Interna.
k. Etika & Hukum Kedokteran.
l. Pendidikan Kedokteran (MEU).
9. Pohon Topik
Dasar anato
PertumbuhanTerminologi
anak.
Embriogene
Perkembangan
anak.
Organogene
Nutrisi tumbuh
kembang
ko
Aspek sosial Kelainan
budaya tum
Diagnosis
p
Gangguan tumbuh
kemb
Skenario
Skenario
2 Skenario
1
3
Page 6
Sken
9. Prasyarat Blok
Peserta didik telah mengikuti blok 1.
Referensi Utama
1.
2.
Pabst, 2006. Sobotta: Anatomi, Edisi 25. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.
3.
4.
Sadler T.W., Alih bahasa: Joko Suryono, Editor: Devi H. Ronardy, 1997. Embriologi
Kedokteran Langman, Edisi ke-7. Jakarta: EGC.
5.
6.
7.
8.
9.
Page 7
23. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
24. Hamzah, A., 2005. KUHP & KUHAP. Jakarta: Rineka Cipta.
25. Spar, J.E. and Asenath La Rue, 2006. Clinical Manual of Geriatric Psychiatry. Washington
DC: American Psychiatric Publishing Inc.
26. National Policy and Resource Center on Nutrition and Aging, 1999. Better Eating for Better
Aging. Washington DC: International Food in Formation Council Foundation.
27. Kasper et al, 2005. Harrisons Principle of Internal Medicine 16th Edition. USA:
McGraw-Hill Companies.
28. Lumenta, A.N., 2011. State Of The Art Patient Safety. Jakarta: KARS.
29. Lumenta, A.N., 2011. Patient Centerer Care. Jakarta: KARS.
II.
METODE BELAJAR
Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan paradigma
baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES, dengan strategi utama belajar berdasarkan
masalah atau problem-based learning (PBL). Kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang
berisi skenario masalah yang menjadi trigger atau pemicu dalam belajar dengan melalui diskusi
tutorial. Informasi diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar, dan praktikum.
Informasi yang telah diperoleh didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator.
Untuk melatih ketrampilan medik peserta didik diberikan latihan dalam skills lab, praktek lapangan,
serta praktek kerja klinik.
a. Diskusi Tutorial
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 8-10 mahasiswa dan dipandu oleh tutor yang
bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk
skenario modul sebagai triger dalam diskusi. Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali
pertemuan dengan selang waktu 3-4 hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh
langkah) yang terdiri dari:
(1) mengklarifikasi istilah/konsep
(2) menetapkan permasalahan
(3) menganalisis masalah
(4) menarik kesimpulan langkah (3)
(5) menentukan tujuan belajar
(6) belajar mandiri
(7) menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada.
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup
Page 8
Langkah (1) sampai dengan (5) dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah (6) dilaksanakan di luar
kelompok, sedangkan (7) dilaksanakan pada pertemuan kedua.
b. Kuliah
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus sehingga
membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman, Kuliah dilaksanakan dalam bentuk konsultasi
interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal, maupun atas
permintaan mahasiswa bila diperlukan.
c. Praktikum
Praktikum bertujuan meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi serta menambah
ketrampilan bekerja di laboratorium. Beberapa materi akan lebih mudah dipahami dengan melakukan
praktikum laboratorium sehingga konsep atau teori menjadi lebih mudah.
d. Pelatihan Ketrampilan Medik
Pelatihan ketrampilan medik bertujuan melatih ketrampilan medik mahasiswa dengan
menggunakan model pembelajaran yang ada seperti manekin, phantom, pasien simulasi, dll. Materi
pelatihan berupa pemeriksaan fisik, pertolongan kegawatdaruratan, serta pelatihan ketrampilan khusus
seperti rawat luka, jahit luka, injeksi, pemasangan infus, kateter dan lain-lain.
e. Konsultasi Pakar
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa apabila
menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar
mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar tergantung
kebutuhan.
f. Belajar Mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau lebih
dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga dapat
memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
g. Evaluasi
Evaluasi Blok dilaksanakan pada minggu keenam dengan mempertimbangkan proses selama
mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Komponen penilaian terdiri
atas kegiatan ujian teori dan praktikum (70%) dan tutorial (30%). Dengan ketentuan pencapaian
masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk dapat lulus blok. Bobot masingmasing komponen nilai ditetapkan oleh tim blok.
Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut.
Page 9
JAM
08.00-09.00
I
03 08 Okt 2016
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
ANGKA
>80
75<AB<80
70 < B <75
65< BC <70
60< C <65
55< CD <60
50< D <55
45< DESENIN
<50
<49
V
31 Okt 05 Nov 2016
KAMIS
JUMAT
Praktikum 1
Tutorial 2
Skenario 1
Praktikum 2
Tutorial 1
Skenario 2
ISHO
Kuliah 4
ISHO
Kuliah 5
09.00-10.00
Tutorial 1
Skenario 3
Kuliah 12
Praktikum 3
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
ISHO
Kuliah 10
ISHO
Kuliah 11
ISHO
Kuliah 17
Praktikum 5
Tutorial 1
Skenario 4
Kuliah 16
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
ISHO
Kuliah 14
ISHO
Kuliah 15
ISHO
Kuliah 18
ISHO
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
Kuliah 19
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
08.00-09.00
IV
24 29 Okt 2016
RABU
Kuliah 2
ISHO
Kuliah 1
08.00-09.00
III
17 22 Okt 2016
HARI
Overview
08.00-09.00
II
10 - 15 Okt 2016
HURUF NILAI
A
4
AB
3,5
B
3
BC
2,5
C
2
CD
1,5
D
1
SELASA
DE
0,5
Tutorial
1
E
0
Skenario 1
ISHO
12.00-14.00
ISHO
ISHO
Kuliah 3
ISHO
Kuliah 6
Kuliah 7
Tutorial 2
Skenario 2
ISHO
Kuliah 8
ISHO
Kuliah 9
ISHO
Praktikum 4
Tutorial 2
Skenario 3
Skill lab 1
Skill lab 2
Skill lab 3
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
ISHO
ISHO
Skill lab 5
07 12 Nov 2016
UJIAN UTAMA
14 19 Nov 2016
UJIAN REMIDI
Page 10
Tutorial 2
Skenario 4
ISHO
Tutorial 2
Skenario 5
ISHO
Skill lab 4
Tutorial 1
Skenario 5
ISHO
ISHO
Kuliah 13
ISHO
35.
36.
37.
MATERI PRAKTIKUM
1.
2.
3.
4.
5.
Ny. Nadia, usia 38 tahun, diantar suaminya ke Rumah Sakit untuk memeriksakan
kehamilannya setelah 10 tahun menikah belum punya anak. Ny Nadia rajin melakukan
ANC setiap bulan sejak usia kehamilan 5 minggu karena tidak ingin gagal punya anak.
Beliau merasa antusias karena dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan USG
pada kandungannya yang kini sudah memasuki trimester 3. Saat dilakukan pemeriksaan
USG, dokter menjelaskan bahwa embrio di rahim Ny. Nadia kini menjadi fetus dan
tampak anatomi janin dengan jelas, didapatkan organ tubuhnya lengkap dari arah cephal
ke kaudal. Namun dokter mendapati bayinya pada kondisi letak sungsang. Dokter
menjelaskan, biasanya hal ini terjadi karena relaksasi uterus yang disebabkan kelainan
kongenital, hidramnion, hidrosefalus dan lain lain. Dokter mengajari Ny Nadia knee
chest position dan meminta kontrol minggu depan.
Ny. Ana membawa anaknya, Muna yang berusia 9 bulan ke Poli Anak dengan keluhan
belum bisa bicara dan belum bisa tengkurap. Dokter menimbang berat badan,
mengukur panjang badan, dan lingkar kepala Muna. Dokter menanyakan Kartu
KMSnya. Dari KMS tersebut, dokter dapat melihat dan menilai tumbuh kembangnya
dari berat dan panjang badan Muna sejak lahir hingga kini. Selain itu, Dokter juga
mengamati aktivitas motorik, emosi, kemampuan kognitif, dan psikososialnya. Dokter
menyimpulkan Muna mengalami gangguan tumbuh kembang.
Nyonya Farah usia 39 tahun berobat ke Puskesmas dengan keluhan ada benjolan yang
makin besar di leher sejak 1 tahun yang lalu. Kata dokter, benjolan itu adalah
mekanisme fisiologis tubuh mengatasi kondisi kekurangan yodium yang mengganggu
SKENARIO 3: MEKANISASI DAUR HIDUP
homeostasis. Dari anamnesa diketahui bahwa banyak tetangganya juga mengalami
penyakit yang serupa. Dokter memberi rujukan untuk pemeriksaan histo patologinya.
Dokter juga melakukan surveilans untuk mengatasi masalah ini. Dan setelah beberapa
hari berikutnya,
mengadakan
kegiatan promotif kesehatan untuk
Modul Tutor
Blok 2: Daur terlihat
Hidup dokter telah
Page
12
mencegah penyakit itu agar tidak tambah meluas.
Page 13