Anda di halaman 1dari 12

MODUL MAHASISWA

BLOK 2
DAUR HIDUP

PENYUSUN:

Aris Prasetyo

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 1

I. PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum Blok
Blok ini berisi tentang anatomi dasar manusia, embriogenesis manusia, pertumbuhan dan
perkembangan selama daur hidup manusia, proses penuaan dan penyakit yang diderita lanjut usia,
permasalahan pada komunitas agroindustri, dan aspek medikolegal dalam praktek kedokteran.
2. Tujuan Umum Blok
Setelah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dalam blok 2, mahasiswa akan dapat memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar mengenai daur hidup manusia, aspek medikolegal
dalam praktek kedokteran, dan komunitas agroindustri sebagai pengetahuan dasar yang berguna
untuk mahasiswa sebagai calon dokter dan sebagai dokter nantinya.
3. Keterkaitan dengan blok lain
a. Blok Humaniora dan Strategi Belajar.
b. Blok Sel dan Molekul.
c. Blok Blok Reproduksi.
d. Blok Degeneratif.
e. Blok Pediatri.
f. Blok Obsgin.
4. Hasil Belajar Blok
1. Bersikap terbuka terhadap masalah hukum dan memberikan saran cara pemecahannya
dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
2. Bersikap terbuka dan menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama,
usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi terkait dengan kelainan daur
hidup manusia.
3. Mengenali kelompok rentan (vulnerable) serta langkah-langkah pengelolaannya pada
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
4. Mengenali upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang di
masyarakat multikultur pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup
manusia.
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 2

5. Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang lebih mampu pada
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
6. Menggunakan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar, klinik, humaniora, komunitas dan
kesehatan masyarakat dalam promosi, prevensi, kurasi, rehabilitasi medis dan sosial,
serta untuk merencanakan strategi pengelolaan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
daur hidup manusia.
7. Menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk memahami mekanisme normal dan
perubahan-perubahan yang terjadi di tingkat molekuler, seluler, organ, sistem, individu,
keluarga dan masyarakat untuk merencanakan strategi pengelolaan penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
8. Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional untuk menetapkan
permasalahan, menegakkan diagnosis, prognosis penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan daur hidup manusia.
9. Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan masalah kesehatan
berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologi penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan daur hidup manusia.
10. Menggunakan alasan ilmiah dalam penatalaksanaan masalah kesehatan melalui
perubahan perilaku pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
11. Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu kedokteran
dasar dan klinik pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
12. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu humaniora, kesehatan masyarakat, kedokteran
komunitas dan kedokteran keluarga untuk menentukan faktor medikoantropologi dan
prioritas masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat pada penyakitpenyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
13. Mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien (patient preference), bukti ilmiah
kedokteran (medical evidence), dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan
kesehatan (health care constrain) untuk mengambil keputusan pada penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
14. Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk
promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, agama, masyarakat, jenis kelamin,
etnis, dan budaya pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
15. Merencanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat
individu, keluarga, dan masyarakat pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur
hidup manusia.
16. Melakukan identifikasi upaya pencegahan timbulnya masalah kesehatan pada penyakitpenyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
17. Melakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untuk mencegah dan
memperlambat timbulnya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 3

18. Melakukan pencegahan untuk memperlambat progresi dan timbulnya komplikasi


penyakit dan atau kecacatan pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup
manusia.
19. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis pada penyakitpenyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
20. Menginterpretasi

data

kesehatan

keluarga

dan

masyarakat

dalam

rangka

mengidentifikasi masalah kesehatan pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur


hidup manusia.
21. Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat berdasarkan prinsip
kendali mutu, biaya, dan berbasis bukti (evidence-based medicine) pada penyakitpenyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
22. Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan
tingkat kewenangannya dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien pada
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
23. Mengkonsultasikan dan/ atau merujuk sesuai dengan standar pelayanan medis yang
berlaku pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
24. Menentukan landasan penulisan resep obat secara bijak dan rasional (tepat indikasi,
tepat obat, tepat dosis, tepat frekuensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien),
jelas, lengkap, dan dapat dibaca pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur
hidup manusia.
25. Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor perkembangan
penatalaksanaan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat.
26. Menggunakan prinsip-prinsip epidemiologi dan pelayanan dokter keluarga secara
komprehensif, holistik dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan daur hidup manusia.
27. Merencanakan tatalaksana pada keadaan wabah dan bencana mulai dari identifikasi
masalah hingga rehabilitasi komunitas penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur
hidup manusia.
28. Mengidentifikasi upaya kesehatan promosi, preventif, kurasi, rehabilitasi medis dan
sosial terhadap masalah kesehatan yang timbul akibat aktivitas agroindustri melalui
pendekatan molekuler, seluler, individu, keluarga, komunitas dan masyarakat pada
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
29. Mengenali aspek-aspek biologis, psikologis, sosiologis, budaya, dan ekonomi yang
timbul akibat aktivitas agroindustri sebagai dasar pengelolaan pada penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan daur hidup manusia.
5. Dasar Pengetahuan
Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar pengetahuan:
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 4

1.
2.
3.
5.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Pengantar Anatomi
Embriologi
Tumbuh kembang anak
4. Nutrisi dalam masa pertumbuhan, perkembangan, dan usia lanjut
Gangguan tumbuh kembang
6. Psikologi perkembangan (berbicara dan berbahasa, belajar, motorik) masa kanak dan remaja
Homeostasis
Patologi, Disease dan Illnes
Epidemiologi deskriptif dan surveilans epidemiologi
Histologi Dasar
Statistik deskriptif
Promosi kesehatan
Fisiologi penuaan
Geriatri dan penyakit degeneratif
Psikogeriatri
Terminologi dan Penulisan Resep
Penggolongan obat dan terapi rasional
Hukum , profesi dokter dan Aborsi

6. Praktikum Penunjang
a. Pengantar anatomi dan embriologi dasar.
b. Penilaian tumbuh kembang pada anak.
c. Statistik deskriptif.
d. Pengantar histologi (pengenalan mikroskop).
e. Pengantar biokimia (pengenalan alat dan bahan).

7. Skills Laboratorium
a.

Anamnesis identitas.

b. Anamnesis riwayat penyakit.


c. Anamnesis pada pasien anak.
d. Anamnesis penelurusan riwayat konsumsi.
e. Komunikasi terapeutik.
8. Bagian Yang terlibat
a. Anatomi.
b. Fisiologi.
c. Patologi Anatomi.
d. Farmakologi.
e. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
f. Biokimia.
g. Histologi.
h. Psikiatri.
i. Pediatri.
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 5

j. Interna.
k. Etika & Hukum Kedokteran.
l. Pendidikan Kedokteran (MEU).

9. Pohon Topik

Dasar anato
PertumbuhanTerminologi
anak.
Embriogene
Perkembangan
anak.
Organogene
Nutrisi tumbuh
kembang
ko
Aspek sosial Kelainan
budaya tum
Diagnosis
p
Gangguan tumbuh
kemb

Skenario
Skenario
2 Skenario
1
3

Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 6

Sken

9. Prasyarat Blok
Peserta didik telah mengikuti blok 1.
Referensi Utama
1.

Konsil Kedokteran Indonesia, 2006. Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

2.

Pabst, 2006. Sobotta: Anatomi, Edisi 25. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.

3.

La Nge, 1996. Embriology. Jakarta: EGC.

4.

Sadler T.W., Alih bahasa: Joko Suryono, Editor: Devi H. Ronardy, 1997. Embriologi
Kedokteran Langman, Edisi ke-7. Jakarta: EGC.

5.

Guyton, 2003. Fisiologi Kedokteran, Edisi 17. Jakarta: EGC.

6.

Ganong, 2003. Buku Ajar Fisiologi, Edisi 13. Jakarta: EGC.

7.

Robbins, 2005. Pathology Basic of Disease, 7h Ed. Philadelphia: Saunders Company.

8.

Soekijo,N., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta.

9.

Entjang, Indan. 2004. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Citra Aditya.

10. Azwar, Azrul. 1997. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Binarupa Aksara.


11. Frederick, Gunther. 2000. Environmental Epidemiology. New York: Lewis Publisher.
12. Slamet, Juli Soemirat, 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
13. Berdanier Carolyn D., Johanna Dwyer, Elaine B. Feldman, 2007. Handbook of Nutrition
and Food 2nd Ed. New York: CRC Press.
14. Behrman RE, Kliegman RM, 2000. Nelson Essential of Pediatrics, 4th Ed. Philadelphia:
W.B. Sauders Company.
15. Soetjiningsih, 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
16. Kaplan & Saddock, 1997. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis,
Edisi ke-7, jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.
17. Willy F. Maramis dan Albert A. Maramis, 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi 2.
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.
18. Katzung, 2000. Farmakologi Dasar. Jakarta: EGC.
19. Solichin, S., 2006. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Surabaya:
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga.
20. M. Yusuf Hanafiah & Amri Amir, 2007. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta:
EGC.
21. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan, Undang-Undang No.29/2004 tentang Praktek
Kedokteran. Bandung: Fokusmedia.
22. Bickley, L.S., 2003. Bates Guide to Physical Examination and History Taking, 8th Ed.
USA: Lippincott William and Wilkins.
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 7

23. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
24. Hamzah, A., 2005. KUHP & KUHAP. Jakarta: Rineka Cipta.
25. Spar, J.E. and Asenath La Rue, 2006. Clinical Manual of Geriatric Psychiatry. Washington
DC: American Psychiatric Publishing Inc.
26. National Policy and Resource Center on Nutrition and Aging, 1999. Better Eating for Better
Aging. Washington DC: International Food in Formation Council Foundation.
27. Kasper et al, 2005. Harrisons Principle of Internal Medicine 16th Edition. USA:
McGraw-Hill Companies.
28. Lumenta, A.N., 2011. State Of The Art Patient Safety. Jakarta: KARS.
29. Lumenta, A.N., 2011. Patient Centerer Care. Jakarta: KARS.

II.

METODE BELAJAR

Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan paradigma
baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES, dengan strategi utama belajar berdasarkan
masalah atau problem-based learning (PBL). Kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang
berisi skenario masalah yang menjadi trigger atau pemicu dalam belajar dengan melalui diskusi
tutorial. Informasi diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar, dan praktikum.
Informasi yang telah diperoleh didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator.
Untuk melatih ketrampilan medik peserta didik diberikan latihan dalam skills lab, praktek lapangan,
serta praktek kerja klinik.
a. Diskusi Tutorial
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 8-10 mahasiswa dan dipandu oleh tutor yang
bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk
skenario modul sebagai triger dalam diskusi. Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali
pertemuan dengan selang waktu 3-4 hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh
langkah) yang terdiri dari:
(1) mengklarifikasi istilah/konsep
(2) menetapkan permasalahan
(3) menganalisis masalah
(4) menarik kesimpulan langkah (3)
(5) menentukan tujuan belajar
(6) belajar mandiri
(7) menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada.
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 8

Langkah (1) sampai dengan (5) dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah (6) dilaksanakan di luar
kelompok, sedangkan (7) dilaksanakan pada pertemuan kedua.
b. Kuliah
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus sehingga
membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman, Kuliah dilaksanakan dalam bentuk konsultasi
interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal, maupun atas
permintaan mahasiswa bila diperlukan.

c. Praktikum
Praktikum bertujuan meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi serta menambah
ketrampilan bekerja di laboratorium. Beberapa materi akan lebih mudah dipahami dengan melakukan
praktikum laboratorium sehingga konsep atau teori menjadi lebih mudah.
d. Pelatihan Ketrampilan Medik
Pelatihan ketrampilan medik bertujuan melatih ketrampilan medik mahasiswa dengan
menggunakan model pembelajaran yang ada seperti manekin, phantom, pasien simulasi, dll. Materi
pelatihan berupa pemeriksaan fisik, pertolongan kegawatdaruratan, serta pelatihan ketrampilan khusus
seperti rawat luka, jahit luka, injeksi, pemasangan infus, kateter dan lain-lain.
e. Konsultasi Pakar
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa apabila
menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar
mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar tergantung
kebutuhan.
f. Belajar Mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau lebih
dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga dapat
memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
g. Evaluasi
Evaluasi Blok dilaksanakan pada minggu keenam dengan mempertimbangkan proses selama
mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Komponen penilaian terdiri
atas kegiatan ujian teori dan praktikum (70%) dan tutorial (30%). Dengan ketentuan pencapaian
masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk dapat lulus blok. Bobot masingmasing komponen nilai ditetapkan oleh tim blok.
Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut.

Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 9

III. JADWAL KEGIATAN BLOK 2


MINGGU KE

JAM
08.00-09.00

I
03 08 Okt 2016

09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00

ANGKA
>80
75<AB<80
70 < B <75
65< BC <70
60< C <65
55< CD <60
50< D <55
45< DESENIN
<50
<49

V
31 Okt 05 Nov 2016

KAMIS

JUMAT

Praktikum 1

Tutorial 2
Skenario 1

Praktikum 2

Tutorial 1
Skenario 2

ISHO
Kuliah 4

ISHO
Kuliah 5

09.00-10.00

Tutorial 1
Skenario 3

Kuliah 12

Praktikum 3

10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00

ISHO
Kuliah 10

ISHO
Kuliah 11

ISHO

Kuliah 17

Praktikum 5

Tutorial 1
Skenario 4

Kuliah 16

09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00

ISHO
Kuliah 14

ISHO
Kuliah 15

ISHO

Kuliah 18
ISHO

08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00

Kuliah 19

09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00

08.00-09.00
IV
24 29 Okt 2016

RABU
Kuliah 2

ISHO
Kuliah 1

08.00-09.00
III
17 22 Okt 2016

HARI

Overview

08.00-09.00
II
10 - 15 Okt 2016

HURUF NILAI
A
4
AB
3,5
B
3
BC
2,5
C
2
CD
1,5
D
1
SELASA
DE
0,5
Tutorial
1
E
0
Skenario 1

ISHO

12.00-14.00

ISHO

ISHO
Kuliah 3

ISHO

Kuliah 6

Kuliah 7

Tutorial 2
Skenario 2

ISHO

Kuliah 8
ISHO
Kuliah 9

ISHO

Praktikum 4

Tutorial 2
Skenario 3

Skill lab 1

Skill lab 2

Skill lab 3

25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.

ISHO

ISHO

Skill lab 5

07 12 Nov 2016

UJIAN UTAMA

14 19 Nov 2016

UJIAN REMIDI

Pengantar Anatomi (dr. Muhammad Hasan, M.Kes, Sp.OT).


Embriologi (dr. Ulfa Elfiah, SpBP -RE. ).
Tumbuh kembang anak (Lab Pediatri).
Nutrisi dalam masa pertumbuhan, perkembangan, dan usia lanjut (dr. Dwita Aryadina MKes.).
Gangguan tumbuh kembang (Lab Pediatri).
24. Psikologi perkembangan (berbicara dan berbahasa, belajar, motorik) masa kanak dan remaja (dr.
Alif Mardijana, Sp.KJ).
Homeostasis (Dr.dr. Aris Prasetyo,MKes).
Patologi, Disease dan Illnes (dr. Al Munawir, MKes PhD).
Epidemiologi deskriptif dan surveilans epidemiologi (dr. Ida Srisurani WA MKes).
Histologi Dasar (dr. Sheilla Rachmania )
Statistik deskriptif (dr Yohanes Sudarmanto MMed Ed).
Promosi kesehatan (dr. Ronny Prasetyo).
Fisiologi penuaan (dr. Jauhar Firdaus).
Geriatri dan penyakit degeneratif (dr. Ali Santosa, Sp.PD).
Psikogeriatri (dr. Alif Mardijana, Sp.KJ).
Terminologi dan Penulisan Resep (dr Cicih Komariah SpM)
Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 10

Tutorial 2
Skenario 4
ISHO

Tutorial 2
Skenario 5

DAFTAR MATERI KULIAH


19.
20.
21.
22.
23.

ISHO

Skill lab 4

Tutorial 1
Skenario 5
ISHO

ISHO
Kuliah 13

ISHO

35.
36.
37.

Penggolongan obat dan terapi rasional (dr Cicih Komariah SpM).


Hukum , profesi dokter dan Aborsi (dr. Endang Maruf, Sp.OG).
Terminologi Kedokteran (dr. Al Munawir, Mkes PhD)

MATERI PRAKTIKUM
1.
2.
3.
4.
5.

Pengantar anatomi dan embriologi. (dr Ulfa Elfiah, MKes SpBP-RE)


Pengantar histologi. (dr Sheilla Rachmania)
Penilaian tumbuh kembang. (dr Dwita Aryadina R MKes)
Statistik deskriptif. (dr Yohanes Sudarmanto MMedEd )
Pengantar biokimia/ pengenalan alat (dr Ika Rahmawati S MBiotech.)

SKENARIO 1: ANATOMI DAN EMBRIOLOGI

Ny. Nadia, usia 38 tahun, diantar suaminya ke Rumah Sakit untuk memeriksakan
kehamilannya setelah 10 tahun menikah belum punya anak. Ny Nadia rajin melakukan
ANC setiap bulan sejak usia kehamilan 5 minggu karena tidak ingin gagal punya anak.
Beliau merasa antusias karena dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan USG
pada kandungannya yang kini sudah memasuki trimester 3. Saat dilakukan pemeriksaan
USG, dokter menjelaskan bahwa embrio di rahim Ny. Nadia kini menjadi fetus dan
tampak anatomi janin dengan jelas, didapatkan organ tubuhnya lengkap dari arah cephal
ke kaudal. Namun dokter mendapati bayinya pada kondisi letak sungsang. Dokter
menjelaskan, biasanya hal ini terjadi karena relaksasi uterus yang disebabkan kelainan
kongenital, hidramnion, hidrosefalus dan lain lain. Dokter mengajari Ny Nadia knee
chest position dan meminta kontrol minggu depan.

SKENARIO 2: PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN

Ny. Ana membawa anaknya, Muna yang berusia 9 bulan ke Poli Anak dengan keluhan
belum bisa bicara dan belum bisa tengkurap. Dokter menimbang berat badan,
mengukur panjang badan, dan lingkar kepala Muna. Dokter menanyakan Kartu
KMSnya. Dari KMS tersebut, dokter dapat melihat dan menilai tumbuh kembangnya
dari berat dan panjang badan Muna sejak lahir hingga kini. Selain itu, Dokter juga
mengamati aktivitas motorik, emosi, kemampuan kognitif, dan psikososialnya. Dokter
menyimpulkan Muna mengalami gangguan tumbuh kembang.

Nyonya Farah usia 39 tahun berobat ke Puskesmas dengan keluhan ada benjolan yang
makin besar di leher sejak 1 tahun yang lalu. Kata dokter, benjolan itu adalah
mekanisme fisiologis tubuh mengatasi kondisi kekurangan yodium yang mengganggu
SKENARIO 3: MEKANISASI DAUR HIDUP
homeostasis. Dari anamnesa diketahui bahwa banyak tetangganya juga mengalami
penyakit yang serupa. Dokter memberi rujukan untuk pemeriksaan histo patologinya.
Dokter juga melakukan surveilans untuk mengatasi masalah ini. Dan setelah beberapa
hari berikutnya,
mengadakan
kegiatan promotif kesehatan untuk
Modul Tutor
Blok 2: Daur terlihat
Hidup dokter telah
Page
12
mencegah penyakit itu agar tidak tambah meluas.

SKENARIO 4: PENUAAN DAN GERIATRI


Nida mengantar kakeknya, Mbah Rahmad (70 tahun), mengikuti penyuluhan di balai
desa. Mbah Rahmad berjalan dengan tertatih-tatih karena sendi lututnya terasa kaku.
Mbah Rahmad minta diantar Nida karena pandangannya mulai kabur dan
pendengarannya sudah jauh berkurang. Mbah Rahmad menginginkan cucunya
menjelaskan hal-hal yang tidak tertangkap pendengarannya. Penyuluhan ini
diselenggarakan oleh Posyandu Lansia dari Puskesmas. Dokter dari puskesmas
menjelaskan tentang proses penuaan dan beberapa penyakit yang timbul pada usia lanjut.
Mbah Rahmad juga ingin bertanya kepada dokter tersebut mengapa istrinya jarang
bersosialisasi lagi dengan tetangga, menjadi pikun, sering marah-marah dan menolak
ketika diajak berhubungan. Nida sebagai cucu yang merawat di rumah juga ingin tahu
makanan yang tepat untuk diberikan kepada kakek dan neneknya.

SKENARIO 5: ASPEK MEDIKOLEGAL PRAKTEK KEDOKTERAN

Nn. Ennes 24 tahun, datang ke Bidan dengan harapan menggugurkan kandungannya.


Oleh Bu Bidan Nn Ennes diberikan resep. Namun saat di apotik, Apotekernya tidak mau
memberi obat yang tertera di resep itu sebab obat yang diminta itu masuk daftar G dan
termasuk obat-obatan uterotonika yang seharusnya mendapatkan resep dari dokter.

Modul Tutor Blok 2: Daur Hidup

Page 13

Anda mungkin juga menyukai