Anda di halaman 1dari 40

MODUL SKILLS LAB

KETRAMPILAN KOMUNIKASI

SEMESTER I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2012
1

DAFTAR ISI
Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Kompetensi Komunikasi Efektif

Lembar Kerja 1

10

Lembar Kerja 2

14

Lembar Kerja 3

16

Anamnesis

18

Lembar Kerja 4

20

Lembar Kerja 5

22

Lembar Kerja 6

24

Komponen Penilaian Kegiatan Skill Lab

32

Tata Tertib Kegiatan Skill Lab

33

PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan inti dari ketrampilan klinik yang dapat
diajarkan

dan

dipelajari.

Penelitian

menunjukkan

bahwa

memperlihatkan hubungan interpersonal yang efektif dan ketrampilan


berkomunikasi yang baik, berhubungan erat dengan kesembuhan dan
peningkatan kesehatan (Stewart, 1995; Stewart et al., 1999).
Sebaliknya ketrampilan berkomunikasi yang kurang baik atau kurang
efektif berhubungan/ meningkatkan terjadinya tuntutan malpraktek
(Levinson et al., 1997), dan kesalahan medik (Kohn et al., 1999).
Tujuan Pembelajaran:
Pelatihan ketrampilan komunikasi bagi mahasiswa semester I (Modul
I.1) merupakan bagian dari pelatihan ketrampilan klinik yang
ditujukan agar mahasiswa memiliki pengalaman dalam melakukan
simulasi komunikasi dokter-pasien, sebagai bekal untuk proses
pembelajaran selanjutnya.

Kompetensi yang akan dicapai disesuaikan dengan kemampuan


mahasiswa semester I, sehingga digunakan contoh-contoh / skenario
yang

sederhana

untuk

melatih

kemampuan

mahasiswa

dalam

berkomunikasi secara efektif.

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pesan yang sukses dari satu orang ke
orang lain. Luiser (1993) mendefinisikan komunikasi sebagai proses
pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dengan pengertian
bersama dan seimbang. Elemen utama dari proses komunikasi adalah
pengiriman pesan dengan pemahaman atau pengertian seimbang. Bila
seseorang tidak dapat mengerti/ memahami arti pesan, berarti
komunikasi gagal/ tidak terjadi. Umumnya salah pengertian dapat
dicegah dengan memberikan umpan balik (feedback) untuk mencek
maksud dari pesan (pembicaraan).
Mendengarkan secara efektif (Effective Listening)
Ketika kita memikirkan mengenai ketrampilan berkomuniksai efektif,
umumnya yang pertama-tama dipikirkan adalah berbicara secara jelas
dan beberapa ketrampilan yang diperlukan agar dapat memberi
pengaruh terhadap yang diajak bicara.
Justru yang merupakan hal penting dan tersulit dari proses komunikasi
adalah kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik (a good
listener). Kita akan merasa puas ketika kita tahu bahwa seseorang
benar-benar mau mendengarkan apa yang mau kita katakan sehingga
menjadi mengerti apa yang kita maksudkan. Hal ini bisa kita terapkan
pula pada pasien yang pasti akan merasa puas bila kita sebagai dokter
menjadi pendengar yang baik pula.
Tujuan komunikasi antara lain juga untuk memberikan informasi,
mempengaruhi orang serta mengekspresikan perasaan. Pemberi
pelayanan kesehatan mempunyai semua tujuan komunikasi tersebut,
terlebih lagi bila komunikasi yang diberikan adalah dalam rangka
4

proses

penyembuhan

komunikasi

bila

(komunikasi

diterapkan

terapeutik).

dalam

situasi

Langkah-langkah

pemberi

pelayanan

kesehatan (dokter) dan pengguna (pasien) adalah sebagai berikut:

pengguna (pasien) mengirimkan pesannya, media yang dipilih


sebagian besar adalah media verbal, pemberi layanan (dokter)
menerima pesan kemudian merespon pesan, pasien merespon
kembali respon yang diberikan oleh dokter.

Tahapan langkah-langkah komunikasi bisa sebaliknya, misalnya:

pertama dokter mengirim pesannya baik secara verbal maupun


dibantu alat lain (misalnya gambar alat reproduksi), pasien
menerima pesan dan mungkin meresponnya, dokter kembali
memberikan umpan balik atau mengirim pesan lagi terhadap
respon yang diberikan oleh pasien.

Kesalahan yang banyak terjadi dalam praktek dokter adalah kegagalan


di dalam komunikasi. Seringkali dokter gagal memahami pasien serta
masalah-masalah yang dialaminya. Kegagalan ini akan berdampak
pada proses penanganan pasien selanjutnya. Pasien akan menjadi
kehilangan semangat, ketaatan, serta kepercayaan kepada dokter.
Pengobatan menjadi tidak efektif dan menimbulkan kekecewaan.
Keberhasilan dokter dalam berkomunikasi adalah langkah awal
keberhasilan dalam penanganan pasien.
Respon pasien sangat ditentukan oleh jalinan komunikasi efektif
dokter-pasien yang merupakan hal yang sangat penting dan mendasar.
Hubungan dokter pasien yang baik, memerlukan kemampuan
berkomunikasi

yang

benar

dari

seorang

dokter. Untuk

dapat

berkomunikasi dengan baik, seorang dokter dituntut untuk:

memiliki kemampuan berbicara yang jelas dan lugas

memiliki keinginan dan kemampuan untuk mendengarkan


5

memahami latar belakang, pandangan pasien tentang diri


dan masalahnya

memiliki empati terhadap permasalahan pasien

Kesemua hal tersebut memerlukan latihan terus menerus dan


ketrampilan tersendiri yang akan sangat berperan dalam menentukan
keberhasilan hubungan dokter-pasien. Tabel 1 di bawah ini merupakan
kuesioner yang ditujukan untuk mengukur kepuasan pasien dalam
berkomunikasi dengan dokter. Kuesioner menggunakan rating dengan
skala 1 5: kurang baik sempurna
Table 1. Kepuasan pasien dalam berkomunikasi dengan dokter
(Diadaptasi dari ABIM Patient Satisfaction Tool)
No
Item
1. Memberi salam dengan hangat; menyebut nama anda, bersikap sebagai
sahabat; tidak pernah berbicara kasar
2. Bersikap terhadap anda seolah dalam level yang sama, Tidak memandang
rendah terhadap anda, Tidak memperlakukan anda seperti terhadap anakanak
3. Mempersilahkan anda untuk bercerita, Mendengarkan dengan sungguhsungu, bertanya dengan pertanyaan yang bermakna, Tidak menginterupsi
ketika anda sedang berbicara
4. Memperlihatkan perhatian penuh kepada anda; Tidak memperlihatkan sikap
bosan atau mengabaikan apa yang telah anda katakan
5. Mendorong anda untuk bertanya; Menjawab pertanyaan anda secara jelas;
Tidak pernah menghindari pertanyaan anda; Tidak mengajari anda
6. Menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti ketika sedang menjelaskan
problem anda ataupun menjelaskan terapi; Menjelaskan terminologi
kedokteran dengan bahasa yang sederhana

Menggunakan rating dengan skala 1 5 sebagaimana pada Tabel di


atas, Tabel 2 di bawah ini menunjukkan kompetensi dan subkompetensi yang diadaptasi dari Harvard School of Medicine:
Table 2. Kompetensi dan sub-kompetensi pada Ketrampilan
berkomunikasi:
6

(diadaptasi dari the BayerFetzer Kalamazoo consensus framework:


the Harvard Medical School Communication Skills Tool).
1. Membangun Hubungan Interpersonal:
Memberi salam dan memperlihatkan perhatian kepada pasien
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perhatian selama interview/ anamnesis
Menggunakan nada suara, kontak mata dan bahasa tubuh yang menunjukkan perhatian
kepada pasien
Memberikan respon terhadap pendapat, perasaan maupun keyakinan pasien.
2. Membuka diskusi:
Memberi kesempatan kepada pasien menyelesaikan pendapatnya tanpa interupsi.
Menunjukkan perhatian penuh terhadap pasien dengan bertanya:Apakah ada hal lain yang
akan disampaikan?
Menjelaskan dan/ atau negosiasi mengenai agenda untuk kunjungan berikutnya.
3. Mengumpulkan informasi:
Memulai dengan pertanyaan terbuka: Jelaskan kepada saya mengenai
Klarifikasi hal penting dengan pertanyaan yang spesifik atau pertanyaan tertutup.
Meringkas dan memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengoreksi atau
menambahkan informasi
Transisi secara efektif menuju pertanyaan tambahan.
4. Mengerti perspektif pasien:
Bertanya mengenai kejadian-kejadian penting pada dirinya dan pada orang lain yang
mungkin berpengaruh terhadap kesehatannya saat ini.
Menggali kepercayaan dari pasien, perhatian serta harapannya mengenai penyakit dan
pengobatannya.
5. Berbagi informasi:
Melakukan pemeriksaan terhadap pengertian pasien mengenai penyakitnya
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti oleh pasien
Bertanya apakah pasien mempunyai pertanyaan-pertanyaan
6. Mencapai persetujuan (baru atau bila ada perubahan rencana)
Melibatkan pasien dalam pemilihan tindakan dan keputusan
Mencek apakah pasien mengerti mengenai diagnosa dan/ atau rencana pengobatan
Bertanya kepada pasien mengenai kemampuannya untuk mengkuti prosedur diagnostik
maupun pengobatan
7. Melakukan penutupan pembicaraan:
Bertanya kepada pasien apakah masih ada pertanyaan atau hal-hal lain yang ingin
disampaikan
Melakukan ringkasan dari pembicaraan
Mengklarifikasi untuk kunjungan berikutnya (follow up)
Mengucapkan terima kasih dan menutup interview.

KOMPETENSI KOMUNIKASI EFEKTIF

Kompetensi yang akan dicapai pada pelatihan ketrampilan


berkomunikasi pada semester 1 ini adalah sebagai berikut:
No

1a

Kompetensi yang akan dicapai

Mampu bersambung rasa dengan pasien dan


keluarganya

1b

1.1

Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal


yang bersifat pribadi, dan kerahasiaan pasien
sepanjang waktu
Memperlakukan pasien sebagai mitra sejajar dan
meminta persetujuannya dalam memutuskan suatu
terapi dan tindakan
Mengumpulkan Informasi

I.1

Memberi salam dan situasi yang nyaman bagi


pasien
Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya
Mendengarkan dengan aktif (penuh perhatian dan
memberi waktu yang cukup pada pasien untuk
menyampaikan keluhannya dan menggali
permasalahan pasien)
Menyimpulkan kembali masalah pasien,
kekawatiran, maupun harapannya.

Mampu bersambung rasa dengan pasien dan


keluarganya:

Modul

I.1

Mampu menggunakan open-ended maupun closed


question dalam menggali informasi
Meminta penjelasan pada pasien pada statemen yang
kurang dimengerti
8

Memahami Perspektif Pasien:

No

1.1.

Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala


sesuatu yang menyangkut penyakitnya
Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien,
kekawatirannya, dan harapannya
Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan
norma-norma setempat
Menggunakan bahasa yang santun dan dapat
dimengerti oleh pasien (termasuk bahasa daerah
setempat) sesuai dengan umur, tingkat pendidikan
ketika
menyampaikan
pertanyaan,
meringkas
informasi.
Kompetensi yang akan dicapai

Memberi Penjelasan dan Informasi


Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari
rasa takut dan stress sebelum melakukan
pemeriksaan fisik
Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman
yang mungkin timbul selama pemeriksaan fisik/
tindakan
Memberikan edukasi / promosi kesehatan kepada
pasien maupun keluarganya

Modul

I.1

LEMBAR KERJA 1
( Pertemuan Skills lab 1)
VIDEO KOMUNIKASI DOKTER PASIEN I
Dokter Budi adalah seorang
dokter yang ramah dan sangat
memperhatikan pasiennya.
Pasiennya, pak Eko, pria
berumur 40 tahun mengeluh
selama 3 minggu terakhir merasa
lemas dan padahal makannya
cukup banyak. Keluhan lain
adalah sering buang air kecil dan
badan menjadi kurus. Pasien
khawatir menderita penyakit
kanker.
Dokter Budi menangkap
kekhawatiran pak eko sehingga
ia berusaha untuk
menentramkan dan memberikan
informasi yang lengkap, jelas
dan mudah dimengerti. Dokter
Budi minta agar istri pak Eko
datang agar penanganan
masalahnya dapat dilakukan
setuntas mungkin.
Pak Eko dan istrinya puas dengan
pelayanan yang diberikan dokter
Budi.

Dokter X adalah dokter kurang


komunikatif, tidak ramah dan
kurang sabar. Ia kurang dapat
menerima kepercayaan (nilai/
value) maupun sikap pasien. Ia
juga banyak menggunakan katakata yang sulit dimengerti dan
tidak pernah memberi
kesempatan kepada pasien untuk
bertanya.
Pasiennya, pak Iman berumur 40
tahun, beberapa minggu terakhir
merasa makin kurus, sering buang
air kecil dan ia merasa khawatir.
Meskipun demikian, dokter X
tidak menangkap kekhawatiran
tersebut dan sering melakukan
asumsi, evaluasi, bahkan
mengkritik pasien. Dokter X tidak
menciptakan suasana yang
nyaman.
Pak Iman kecewa

Perhatikan dengan seksama video komunikasi dokter-pasien tersebut,


dan gunakan cek list untuk menilai dr. Budi dan dr. X:
1
:Tidak melakukan
2
: Melakukan dengan kurang baik
3
: Melakukan dengan baik
10

Checklist ketrampilan komunikasi dokter-pasien: Dr. Budi


No
1

Aspek yang dinilai


Membangun Hubungan Interpersonal:
Memberi salam dan memperlihatkan perhatian kepada
pasien
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perhatian
Menggunakan nada suara, kontak mata dan bahasa tubuh
yang menunjukkan perhatian kepada pasien
Memberikan respon terhadap pendapat, perasaan
maupun keyakinan pasien.
Membuka diskusi:
Memberi kesempatan kepada pasien menyelesaikan
pendapatnya tanpa interupsi
Menunjukkan perhatian penuh terhadap pasien dengan
bertanya: Apakah ada hal lain yang akan disampaikan?
Mengumpulkan informasi:
Memulai dengan pertanyaan terbuka: Jelaskan kepada
saya mengenai
Klarifikasi hal penting dengan pertanyaan yang spesifik
atau pertanyaan tertutup
Meringkas dan memberikan kesempatan kepada pasien
untuk mengoreksi atau menambahkan informasi
Mengerti perspektif pasien
Bertanya mengenai kejadian-kejadian penting pada dirinya
dan pada orang lain yang mungkin berpengaruh terhadap
kesehatannya saat ini.
Menggali kepercayaan dari pasien, perhatian serta
harapannya mengenai penyakit dan pengobatannya.
Memberi informasi:
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana
dan mudah dimengerti oleh pasien
Melakukan penutupan pembicaraan:
Melakukan ringkasan dari pembicaraan
Bertanya kepada pasien apakah masih ada pertanyaan
atau hal-hal lain yang ingin disampaikan
Mengklarifikasi untuk kunjungan berikutnya (follow up)
Mengucapkan terima kasih dan menutup interview.

Skor
1

11

Checklist ketrampilan komunikasi dokter-pasien: Dr. X


No
1

Aspek yang dinilai


Membangun Hubungan Interpersonal:
Memberi salam dan memperlihatkan perhatian kepada
pasien
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perhatian
Menggunakan nada suara, kontak mata dan bahasa tubuh
yang menunjukkan perhatian kepada pasien
Memberikan respon terhadap pendapat, perasaan
maupun keyakinan pasien.
Membuka diskusi:
Memberi kesempatan kepada pasien menyelesaikan
pendapatnya tanpa interupsi
Menunjukkan perhatian penuh terhadap pasien dengan
bertanya: Apakah ada hal lain yang akan disampaikan?
Mengumpulkan informasi:
Memulai dengan pertanyaan terbuka: Jelaskan kepada
saya mengenai
Klarifikasi hal penting dengan pertanyaan yang spesifik
atau pertanyaan tertutup
Meringkas dan memberikan kesempatan kepada pasien
untuk mengoreksi atau menambahkan informasi
Mengerti perspektif pasien
Bertanya mengenai kejadian-kejadian penting pada dirinya
dan pada orang lain yang mungkin berpengaruh terhadap
kesehatannya saat ini.
Menggali kepercayaan dari pasien, perhatian serta
harapannya mengenai penyakit dan pengobatannya.
Memberi informasi:
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana
dan mudah dimengerti oleh pasien
Melakukan penutupan pembicaraan:
Melakukan ringkasan dari pembicaraan
Bertanya kepada pasien apakah masih ada pertanyaan
atau hal-hal lain yang ingin disampaikan
Mengklarifikasi untuk kunjungan berikutnya (follow up)
Mengucapkan terima kasih dan menutup interview.

Skor
1

12

A. Diskusikan dengan teman dan pembimbing anda, dengan


menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
i.

Jika anda adalah si pasien, bagaimana pendapat anda


dan apa yang anda rasakan? Anda memilih dokter yang
mana?

ii.

Jika anda adalah dokternya, anda ingin menjadi dokter


yang

mana? Apa alasan anda? Apa yang anda lakukan

berkaitan dengan hal tersebut

13

LEMBAR KERJA 2
(Pertemuan Skills Lab 2)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DOKTER- PASIEN
Penugasan :
1) Berbagilah dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3
orang. Praktekanlah komunikasi interpersonal dokter-pasien
bersama pasanganmu dan seorang yang lain sebagai pengamat.
Lakukanlah secara bebas berdasarkan pengalamanmu ketika
berkomunikasi dengan seorang dokter di tempat praktek
2) Masing-masing mahasiswa harus berperan sebagai dokter pada
skenario 1
3) Lakukanlah secara bergantian dalam 1 kelompok
4) Gunakan cek list untuk menilai teman saudara

Skenario 1
Pak Toni,35 tahun,pegawai swasta mengeluh sesak napas

sejak 1 minggu yang lalu. Sesak dirasakan hilang


timbul. Pasien tampak kurus, sesak dirasakan sudah 1
bulan lebih dan dalam 1 minggu terakhir bertambah
sesak, batuk-batuk (+) sejak 3 bulan yang lalu yang
lalu, demam hilang timbul. Nafsu makan berkurang
dan badan bertambah kurus, dahak kental berwarna
putih kecoklatan. Pasien punya kebiasaan merokok
hampir 2 bungkus perhari.
14

15

Checklist ketrampilan komunikasi dokter-pasien


No
1

Aspek yang dinilai


Membangun Hubungan Interpersonal:
Memberi salam dan memperlihatkan perhatian kepada
pasien
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perhatian
Menggunakan nada suara, kontak mata dan bahasa tubuh
yang menunjukkan perhatian kepada pasien
Memberikan respon terhadap pendapat, perasaan
maupun keyakinan pasien.
Membuka diskusi:
Memberi kesempatan kepada pasien menyelesaikan
pendapatnya tanpa interupsi
Menunjukkan perhatian penuh terhadap pasien dengan
bertanya: Apakah ada hal lain yang akan disampaikan?
Mengumpulkan informasi:
Memulai dengan pertanyaan terbuka: Jelaskan kepada
saya mengenai
Klarifikasi hal penting dengan pertanyaan yang spesifik
atau pertanyaan tertutup
Meringkas dan memberikan kesempatan kepada pasien
untuk mengoreksi atau menambahkan informasi
Mengerti perspektif pasien
Bertanya mengenai kejadian-kejadian penting pada dirinya
dan pada orang lain yang mungkin berpengaruh terhadap
kesehatannya saat ini.
Menggali kepercayaan dari pasien, perhatian serta
harapannya mengenai penyakit dan pengobatannya.
Memberi informasi:
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana
dan mudah dimengerti oleh pasien
Melakukan penutupan pembicaraan:
Melakukan ringkasan dari pembicaraan
Bertanya kepada pasien apakah masih ada pertanyaan
atau hal-hal lain yang ingin disampaikan
Mengklarifikasi untuk kunjungan berikutnya (follow up)
Mengucapkan terima kasih dan menutup interview.

Skor
1

16

LEMBAR KERJA 3
(Pertemuan Skills Lab 2)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DOKTER- PASIEN
Penugasan :
1) Berbagilah dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3
orang. Praktekanlah komunikasi interpersonal dokter-pasien
bersama pasanganmu dan seorang yang lain sebagai pengamat.
Lakukanlah secara bebas berdasarkan pengalamanmu ketika
berkomunikasi dengan seorang dokter di tempat praktek
2) Masing-masing mahasiswa harus berperan sebagai dokter pada
skenario 2
3) Lakukanlah secara bergantian dalam 1 kelompok
4) Gunakan cek list untuk menilai teman saudara

Skenario 2
Dita, 20 tahun, Mahasiswi, datang ke dokter karena mual muntah.
Mual muntah terjadi sejak 6 jam yang lalu sebanyak 4 kali. Mual
muntah disertai dengan nyeri di uluhati, kembung dan pusing.BAB
normal dan suhu badannya juga tidak panas. Sebelumnya Dita makan
makanan pedas dan bersoda di kampusnya. Sakit seperti ini pernah
dialami nya sebulan yang lalu. Dita telah mencoba minum obat maag
cair tapi sakitnya hilang sebentar lalu kambuh lagi, badannya lemas
dan ia merasa sangat khawatir karena tidak juga membaik sehingga ia
memutuskan pergi ke dokter.
Checklist ketrampilan komunikasi dokter-pasien
17

No

Aspek yang dinilai

Membangun Hubungan Interpersonal:


Memberi salam dan memperlihatkan perhatian kepada pasien
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perhatian
Menggunakan nada suara, kontak mata dan bahasa tubuh
yang menunjukkan perhatian kepada pasien
Memberikan respon terhadap pendapat, perasaan maupun
keyakinan pasien.
Membuka diskusi:
Memberi kesempatan kepada pasien menyelesaikan
pendapatnya tanpa interupsi
Menunjukkan perhatian penuh terhadap pasien dengan
bertanya: Apakah ada hal lain yang akan disampaikan?
Mengumpulkan informasi:
Memulai dengan pertanyaan terbuka: Jelaskan kepada saya
mengenai
Klarifikasi hal penting dengan pertanyaan yang spesifik atau
pertanyaan tertutup
Meringkas dan memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengoreksi atau menambahkan informasi
Mengerti perspektif pasien
Bertanya mengenai kejadian-kejadian penting pada dirinya dan
pada orang lain yang mungkin berpengaruh terhadap
kesehatannya saat ini.
Menggali kepercayaan dari pasien, perhatian serta harapannya
mengenai penyakit dan pengobatannya.
Memberi informasi:
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana dan
mudah dimengerti oleh pasien
Melakukan penutupan pembicaraan:
Melakukan ringkasan dari pembicaraan
Bertanya kepada pasien apakah masih ada pertanyaan atau
hal-hal lain yang ingin disampaikan
Mengklarifikasi untuk kunjungan berikutnya (follow up)
Mengucapkan terima kasih dan menutup interview.

Skor
0

18

ANAMNESIS

(Pertemuan Skills lab ke 3)


Dalam melakukan anamnesis seorang dokter harus dapat
bersikap sebagai anak, orang tua, atau teman agar pasien tidak segan
menceritakan seluruh apa yang dirasakan .
1. Identitas
Setelah

sambung

rasa

terbina,

proses

selanjutnya

adalah

wawancara mengenai identitas pasien meliputi: nama, umur, jenis


kelamin, bangsa/ suku, tempat tinggal, pekerjaan, social ekonomi
dan lain-lain.
Data mengenai diri pasien dapat memberikan informasi yang dapat
digunakan untuk berbagai macam keperluan dalam rangka
menglola pasien.
Misalnya :

Nama, dipakai untuk identitas diri supaya tidak keliru


dengan orang lain, untuk menyebutkan / memanggil nama
agar lebih akrab, dan dapat menunjukkan suku, bangsa,
agama, dan kepercayaanya.

Umur, dipakai untuk melengkapi identitas seseorang dan


dapat menunjukkan kecenderungan penyakit pada umur
tersebut .

Jenis kelamin, dipakai untuk melihat

kecenderungan

penyakit berdasarkan jenis kelamin, juga dapat dipakai


sebagai dasar pemikiran tentang jenis hormon

yang

berbeda antara pria dan wanita yang mempengaruhi faal


tubuh secara berbeda pula.
19

Bangsa / suku, dipakai untuk mengetahui ketahanan


penyakit tertentu pada suku bangsa tertentu.

Tempat tinggal / alamat, dipakai untuk mengetahui kondisi


lingkungan yang berkaitan dengan hygiene, sanitasi atau
daerah endemic penyakit tertentu.

Pekerjaan , dipakai ntuk mengetahui memperkirakan status


ekonomi, atau faktor resiko terhadap penyakit tertentu.

2. Keluhan utama
Keluhan utama yaitu keluhan yang mendorong sorang pasien
datang ke dokter. Dalam menanyakan keluhan utama harus
diperoleh informasi tentang:
1. Intensitas penyakit, (ringan, berat, mengganggu aktifitas
sehari-hari)
2. Durasi / lama serangan ( beberapa menit, berhenti atau
terus-menerus)
3. Ritme / irama (teratur tiap jam, pagi atau tidak tentu)
4. Jenis / sifat rasa sakit ( cekot-cekot, semutan, pusing
berputar dan lain-lain)
5. Bagian badan yang sakit (kepala, badan, perut, lengan )
Perlu ditanyakan juga hal-hal yang berkaitan dengan keluhan
utama, missal keluhan utama diare ditanyakan juga sakit perut,
muntah, panas dan sebagainya.
3. Riwayat penyakit sekarang (RPS)
Dalam RPS sebiknya diperoleh keterangan yang teratur (urut
kronologis) berkenaan dengan perkembangan penyakit yang
diderita mulai timbulnya penyakit sampai sekarang. Uraian rinci
tiap gejala dan hubungannya dengan gejala lain serta terhadap
20

fungsi normal tubuh. Perlu penjelasan tentang tingkat gangguan


kemampuan
menyebabkan

pasien.

Harus

ditentukan

ketidakmempuan.

Perlu

gejala

mana

ditanyakan

yang

tentang

pengobatan sebelumnya dan bagaimana hasil pengobatannya.


4. Riwayat penyakit dahulu ( RPD)
Perlu ditanyakan riwayat pribadi terutama pada bayi dan anak
tentang riwayat persalinan, imunisasi, operasi bekas luka, trauma
dan sebagainnya.
5. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit
yang bersifat herediter. Akhirnya jangan lupa tiap kali jawaban,
yakinkan jawaban sudah akurat. Kalau diragukan kebenarannya
lakukan cross-check yaitu mengajukan pertanyaan dengan kalimat
berbeda tetapi artinya sama.

21

LEMBAR KERJA 4

(Pertemuan Skills lab ke 3)

Kompetensi yang akan dicapai:


1. Anamnesis (Kemampuan untuk mengumpulkan Informasi)
o Mampu menggunakan open-ended maupun closed question
dalam menggali informasi (move from open to closed
question properly)
o Meminta penjelasan pada pasien pada statemen yang
kurang dimengerti
2. Memahami Perspektif Pasien:
o Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu
yang menyangkut penyakitnya
o Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien,
kekawatirannya, dan harapannya
o Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan normanorma setempat
o Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti
oleh pasien (termasuk bahasa daerah setempat) sesuai
dengan umur, tingkat pendidikan ketika menyampaikan
pertanyaan, meringkas informasi.
3. Memberi Penjelasan dan Informasi
o Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut
dan stress sebelum melakukan pemeriksaan fisik
o Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang
mungkin timbul selama pemeriksaan fisik/ tindakan
22

o Memberikan edukasi/ promosi kesehatan kepada pasien maupun


keluarganya

PENUGASAN :
1. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 8 orang
2. Masing-masing kelompok mencari pasangan yang terdiri dari 2
orang mahasiswa untuk mempraktekan sambung rasa dan
anamnesis. Satu orang mahasiswa berperan sebagai dokter dan
yang lain sebagai pasien, kemudian berganti peran. Gunakan
skenario 3.
3. Anggota kelompok yang lain mengobservasi dan menganalisa
dengan dibantu ceklist
4. Diskusikan dalam kelompok.

Skenario 3:

Adi, 5 tahun , berat badan 20 kg, menderita panas


tinggi

terus menerus selama 4 hari ini dan turun

sebentar setelah diberi obat penurun panas yang


dibeli ibunya di toko obat . Demam disertai batuk
pilek, muntah tidak ada, mencret tidak ada, tadi pagi
adi mengalami kejang

selama 5 menit seluruh

tubuhnya kaku, sebelum kejang Adi masih sadar,


selama kejang tidak sadar dan sesudah kejang
terlihat lemas dan mengantuk, oleh ibunya Adi
23

dibawa ke UGD Rumah sakit daerah . Adi juga punya


riwayat kejang seperti ini 1 tahun yang lalu.

24

CHECKLIST KETRAMPILAN KOMUNIKASI & ANAMNESIS


No
Aspek yang dinilai
1
Membangun Hubungan Interpersonal:
0
Memberi salam dan memperlihatkan perhatian kepada
pasien
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perhatian
selama interview/ anamnesis
Menggunakan nada suara, kontak mata dan bahasa
tubuh yang menunjukkan perhatian kepada pasien
Memberikan respon terhadap pendapat, perasaan
maupun keyakinan pasien.
2
Membuka diskusi:
Memberi kesempatan kepada pasien menyelesaikan
pendapatnya tanpa interupsi
Menunjukkan perhatian penuh terhadap pasien dengan
bertanya: Apakah ada hal lain yang akan
disampaikan?
3
Mengumpulkan informasi: Anamnesis
menanyakan tentang keluhan utama
menanyakan tentang RPS
menanyakan tentang RPD
Mengajukan pertanyaan terbuka: Jelaskan kepada
saya mengenai
Klarifikasi hal penting dengan pertanyaan yang
spesifik atau pertanyaan tertutup
Meringkas dan memberikan kesempatan kepada
pasien untuk mengoreksi atau menambahkan informasi
4
Mengerti perspektif pasien
Bertanya mengenai kejadian-kejadian penting pada
dirinya dan pada orang lain yang mungkin berpengaruh
terhadap kesehatannya saat ini.
Menggali kepercayaan dari pasien, perhatian serta
harapannya mengenai penyakit dan pengobatannya.
5
Memberi informasi:
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana
dan mudah dimengerti oleh pasien
6
Mencapai persetujuan

Skor
1

25

Bertanya kepada pasien mengenai kemampuannya


untuk mengkuti prosedur diagnostik maupun
pengobatan
Melibatkan pasien dalam pemilihan tindakan dan
keputusan
Mencek apakah pasien mengerti mengenai diagnosa
dan/ atau rencana pengobatan
Melakukan penutupan pembicaraan:
Melakukan ringkasan dari pembicaraan
Bertanya kepada pasien apakah masih ada pertanyaan
atau hal-hal lain yang ingin disampaikan
Mengklarifikasi untuk kunjungan berikutnya (follow up)
Mengucapkan terima kasih dan menutup interview.

26

LEMBAR KERJA 5
(Pertemuan ke 4)

Kompetensi yang akan dicapai:


1. Anamnesis (Kemampuan untuk mengumpulkan Informasi)
o Mampu menggunakan open-ended maupun closed question
dalam menggali informasi (move from open to closed
question properly)
o Meminta penjelasan pada pasien pada statemen yang
kurang dimengerti
2. Memahami Perspektif Pasien:
o Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu
yang menyangkut penyakitnya
o Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien,
kekawatirannya, dan harapannya
o Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan normanorma setempat
o Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti
oleh pasien (termasuk bahasa daerah setempat) sesuai
dengan umur, tingkat pendidikan ketika menyampaikan
pertanyaan, meringkas informasi.
3. Memberi Penjelasan dan Informasi
o Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut
dan stress sebelum melakukan pemeriksaan fisik
o Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang
mungkin timbul selama pemeriksaan fisik/ tindakan
27

o Memberikan edukasi/ promosi kesehatan kepada pasien maupun


keluarganya

PENUGASAN :
1. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 8 orang
2. Masing-masing kelompok mencari pasangan yang terdiri dari 2
orang mahasiswa untuk mempraktekan sambung rasa dan
anamnesis. Satu orang mahasiswa berperan sebagai dokter dan
yang lain sebagai pasien, kemudian berganti peran. Gunakan
skenario 4.
3. Anggota kelompok yang lain mengobservasi dan menganalisa
dengan dibantu ceklist
4. Diskusikan dalam kelompok.

Skenario 4:
Mina 19 tahun,seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta datang ke
klinik dokter umum dengan keluhan utama keluar cairan putih
menggumpal seperti susu dari kemaluan sejak 1 bulan yang lalu.
Cairan yang keluar dalam beberapa hari ini bertambah banyak, berbau
amis dan terasa sangat gatal. Mina sering menggunakan celana jeans
ketat dan juga sering menggunakan pembersih antiseptik di daerah
kemaluannya namun keputihannya semakin bertambah parah. Siklus
haid Mina teratur dan tidak ada keluhan nyeri saat kencing.

28

CHECKLIST KETRAMPILAN KOMUNIKASI & ANAMNESIS


No
1

Aspek yang dinilai


Membangun Hubungan Interpersonal:
Memberi salam dan memperlihatkan perhatian kepada
pasien
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perhatian
selama interview/ anamnesis
Menggunakan nada suara, kontak mata dan bahasa
tubuh yang menunjukkan perhatian kepada pasien
Memberikan respon terhadap pendapat, perasaan
maupun keyakinan pasien.
Membuka diskusi:
Memberi kesempatan kepada pasien menyelesaikan
pendapatnya tanpa interupsi
Menunjukkan perhatian penuh terhadap pasien dengan
bertanya: Apakah ada hal lain yang akan
disampaikan?
Mengumpulkan informasi: Anamnesis
menanyakan tentang keluhan utama
menanyakan tentang RPS
menanyakan tentang RPD
Mengajukan pertanyaan terbuka: Jelaskan kepada
saya mengenai
Klarifikasi hal penting dengan pertanyaan yang
spesifik atau pertanyaan tertutup
Meringkas dan memberikan kesempatan kepada
pasien untuk mengoreksi atau menambahkan informasi
Mengerti perspektif pasien
Bertanya mengenai kejadian-kejadian penting pada
dirinya dan pada orang lain yang mungkin berpengaruh
terhadap kesehatannya saat ini.
Menggali kepercayaan dari pasien, perhatian serta
harapannya mengenai penyakit dan pengobatannya.
Memberi informasi:
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana
dan mudah dimengerti oleh pasien
Mencapai persetujuan

Skor
1

29

Bertanya kepada pasien mengenai kemampuannya


untuk mengkuti prosedur diagnostik maupun
pengobatan
Melibatkan pasien dalam pemilihan tindakan dan
keputusan
Mencek apakah pasien mengerti mengenai diagnosa
dan/ atau rencana pengobatan
Melakukan penutupan pembicaraan:
Melakukan ringkasan dari pembicaraan
Bertanya kepada pasien apakah masih ada pertanyaan
atau hal-hal lain yang ingin disampaikan
Mengklarifikasi untuk kunjungan berikutnya (follow up)
Mengucapkan terima kasih dan menutup interview.

30

LEMBAR KERJA 6
(Pertemuan ke 4)

Kompetensi yang akan dicapai:


Memberi Penjelasan dan Informasi
o Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut
dan stress sebelum melakukan pemeriksaan fisik
o Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang
mungkin timbul selama pemeriksaan fisik/ tindakan
o Memberikan edukasi/ promosi kesehatan kepada pasien maupun
keluarganya
PENUGASAN :
1. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 8
orang
2. Masing-masing kelompok mencari pasangan yang terdiri dari
2 orang mahasiswa untuk mempraktekan sambung rasa dan
anamnesis. Satu orang mahasiswa berperan sebagai dokter
dan yang lain sebagai pasien, kemudian berganti peran.
Gunakan skenario 5
3. Anggota kelompok yang lain mengobservasi dan menganalisa
4. Diskusikan dalam kelompok.

31

Skenario 5:

seorang ibu datang ke rumah sakit swasta


membawa anaknya berusia 1 bulan dengan
keadaan seperti tidur, kurang reaksi dan lemas.
Dua hari sebelumnya setiap diberi ASI, anaknya
selalu muntah, diare dan kembung. Biasanya
kalau malam hari kencingnya lebih 10 kali, tetapi
tadi malam hanya sekali dan sedikit. Demam
sejak 1 hari ini, batuk pilek tidak ada. Mata
cekung dan ubun-ubun kepala juga men cekung.

CHECKLIST KETRAMPILAN KOMUNIKASI DAN ANAMNESIS

No
1

Aspek yang dinilai


Membangun Hubungan Interpersonal:
Memberi salam dan memperlihatkan perhatian kepada
pasien
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perhatian
selama interview/ anamnesis
Menggunakan nada suara, kontak mata dan bahasa
tubuh yang menunjukkan perhatian kepada pasien
Memberikan respon terhadap pendapat, perasaan
maupun keyakinan pasien.
Membuka diskusi:
Memberi kesempatan kepada pasien menyelesaikan
pendapatnya tanpa interupsi

Skor
1

32

Menunjukkan perhatian penuh terhadap pasien dengan


bertanya: Apakah ada hal lain yang akan
disampaikan?
Mengumpulkan informasi: Anamnesis
menanyakan tentang keluhan utama
menanyakan tentang RPS
menanyakan tentang RPD
Mengajukan pertanyaan terbuka: Jelaskan kepada
saya mengenai
Klarifikasi hal penting dengan pertanyaan yang
spesifik atau pertanyaan tertutup
Meringkas dan memberikan kesempatan kepada
pasien untuk mengoreksi atau menambahkan informasi
Mengerti perspektif pasien
Bertanya mengenai kejadian-kejadian penting pada
dirinya dan pada orang lain yang mungkin berpengaruh
terhadap kesehatannya saat ini.
Menggali kepercayaan dari pasien, perhatian serta
harapannya mengenai penyakit dan pengobatannya.
Memberi informasi:
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana
dan mudah dimengerti oleh pasien
Mencapai persetujuan
Bertanya kepada pasien mengenai kemampuannya
untuk mengkuti prosedur diagnostik maupun
pengobatan
Melibatkan pasien dalam pemilihan tindakan dan
keputusan
Mencek apakah pasien mengerti mengenai diagnosa
dan/ atau rencana pengobatan
Melakukan penutupan pembicaraan:
Melakukan ringkasan dari pembicaraan
Bertanya kepada pasien apakah masih ada pertanyaan
atau hal-hal lain yang ingin disampaikan
Mengklarifikasi untuk kunjungan berikutnya (follow up)
Mengucapkan terima kasih dan menutup interview.

: Tidak melakukan
33

: Melakukan dengan kurang baik

: Melakukan dengan baik

34

KOMPONEN PENILAIAN SKILLS LAB


NAMA MAHASISWA:
NIM

MODUL

TOPIK
LATIHAN

PRE
TEST

UJIAN OSCE

TATA TERTIB PELAKSANAAN SKILLS LAB


35

1. Mahasiswa wajib hadir tepat pada waktunya dengan


batas keterlambatan 15 menit. Jika mahasiswa datang
setelah

skills

lab

berlangsung

selama

15

menit,

mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti skills lab.


2. Mahasiswa wajib mengisi/menandatangani daftar hadir
sebelum skills lab dimulai serta wajib membawa buku
panduan skills lab.
3. Mahasiswa memakai baju skills lab sebelum masuk
ruangan.
4. Mahasiswa

harus

mempelajari

materi

skills

lab

sebelumnya.
5. SEBELUM

skills

lab

dilaksanakan,

akan

diadakan

PRETEST selama 15 menit tentang materi yang akan


dipelajari dalam skills lab tersebut.
6. Selama

skills

lab

berlangsung,

mahasiswa

tidak

diperbolehkan makan, minum, merokok, bergurau, atau


hal-hal lain yang dapat mengganggu suasana skills lab,
serta hp di matikan/silent.
7. Mahasiswa harus merapikan kuku-kuku jari (kuku yang
panjang tidak diperkenankan mengikuti skills lab)
8. Seusai skills lab, mahasiswa wajib membersihkan dan
merapikan ruangan skills lab seperti semula.
9. Mahasiswa yang merusak atau menghilangkan peralatan
yang digunakan selama skills lab wajib mengganti
peralatan tersebut.
10.

Jika berhalangan hadir karena sakit atau sebab

yang lain segera dilaporkan pada dosen/PJ skills lab


36

disertai bukti berupa surat (jika sakit, ada surat dari


dokter yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan
mahasiswa).
KELOMPOK SKILL LAB
KELOMPOK PAGI PERTEMUAN PERTAMA ( KELAS A )
KELOMPOK 2

KELOMPOK 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Darfirizan Seprika
Guntur Harizona
Andini Hidayani
Dalimunthe
Artria Pradya Septi
Ayie Rizkyna Eddya
Desi Rujika
Desila Irma Susanti
Ade Irma Febriani
Ananta Yandini

1
2
3
4
5
6
7
8
9

KELOMPOK 3
1
2
3
4
5
6
7
8

Muhammad Zumrodin
Pratama Adharianto
Putra
Novitha Destary
Rahmani Shofi
Raja Ririn Sriningsih
Rana Nurfarizki F
Rapindri Andas
Risna Nelda

M. Ibnu Rahman Syah


Muhammad Tarmizi
Linda Rahayu Ningsih
Lisa Helledy
Lusy Agustin
Marisa Darti Herni
Mesliza Ummeisa
Husnani
Isnaini Hafizah

KELOMPOK 4
1
2
3
4
5
6
7
8

Rahmad Ramadhan
Rizki Agusmai
Susi Susanti
Septya Dana Prakoso
Sesria Nasution
Shindy Delvina
Shinta Ceria
Siti Rahayu
37

KELOMPOK 5
1
2
3

Ahmad Bukhari
Ahmad Fahrozi
Novia Desi Yana

Novita Amelia
Reza Nila Pertiwi
Samirotul Qulbi
Septiawati

Rita Lia Dahlia

4
5
6

KELOMPOK 6
1
2
3
4
5
6
7
8

Anggi Dwi Prasetyo


Rudi Harseno
Erma Royani
Ester Venny Junita BR.
S
Nafa Maulidina
Nella Dita Sari
Novi Yohana
Dewi Suspita
Anggreyeni

KELOMPOK SIANG MINGGU PERTAMA ( KELAS B )


KELOMPOK 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Alisya Putri H
Arruhul Amini
Ayu Ainun Nur Yasin
Desi Kartika Sari
Dian Addi Vatia
Dwi Ratih Septia
Faizal Luthfi Akhyar
Fauzi Riza Rianto
Hasan Bukhori

KELOMPOK 8
1
2
3
4
5
6
7
8

Inten Nur Rasadina


Maghfirotun Nafi'ah
Maya Ramadani
Nazaruddin Nur
Narita Riski
Nora Selvia
Khairul Wara
M Habib Hidayat

38

KELOMPOK 9
1
2
3
4
5
6
7
8

Rahma Navali S
Ratih Aprizumi
Rien Esty
Sella Annisa
Septia Miswani
Septian Hady Putra
Toni Arifin
Toto Marzuki

KELOMPOK 10
1
2
3
4
5
6
7
8

KELOMPOK 11
1
2
3
4
5
6
7
8

Rayan Ferinaldi
Rizki Amanda Putra
Shinta Trisna Yanti
Tiara Sri Annisa Hadi
Broto
Titi Yuliani
Yunita Sri rahayu
Zainul Fatimah
Zolla Maicelina

Umi Mukaromah
Viyola Azzahra
Yesi Nurjanah
Yoanna Gustia Rahayu
Yolanda Yuriati
Wandri Octa Mahyudin
Yogie Ersandy
Yurfi Andria
KELOMPOK 12

1
2
3
4
5
6
7
8

Prizan Keni Idris


R. Bobby Wibisono
Mira Helviana
Gustina Ningsih
Nurhatika
Puspa Delima Sari
E. Arinne Mariza
Fitri Sri Wulandari

KETERANGAN :
1. Kelompok bergantian setiap minggu: Pagi <--Siang
2. dr. Indrawati Yunus : Kelompok 1 234 dan
78910
3. dr. Leonardo WP : Kelompok 2345 dan 891011
39

4.

dr.

Dedek

Joko

Kelompok

3456

dan

9101112
5. dr. Nurmaliza H. : Kelompok 4561 dan 1011127
6. dr. Verra Aprilia : Kelompok 5612 dan 111278
7. dr. Winda : Kelompok 6123 dan 12789

40

Anda mungkin juga menyukai