Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 6:

1. Dimas Ikhza Maulana 1130017035


2. Fahrur Rosi 1130017046
LATAR BELAKANG

Komunikasi dalam perawatan paliatif merupakan hal yang
kompleks (O’Connor, Lee & Aranda, 2012). Secara sederhana
komunikasi dimaknai sebagai proses dimana seseorang membawa
berita atau pesan dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan
berbagai macam cara penyampaiannya, dan penerima informasi
tersebut memiliki kewajiban untuk menginterprestasikan pesan
tersebut. Akan tetapi Higgs, Ajjawi, McAllister, Trede, and Loftus
(2008) menekankan bahwa beberapa hal penting dapat
mempengaruhi proses penyampaian berita tersebut yaitu
lingkungan yang bising, kondisi fisik dan depresi atau kecemasan,
serta kemampuan seseorang untuk menginterpretasikan atau
memahami bahas yang digunakan dalam pesan tersebut.
DEFINISI PALIATIF

Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan
secara aktif pada penderita yang sedang sekarat atau
dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya.
Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi
kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis.
Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan
keluarganya (Aziz, Witjaksono & Rasjidi, 2008)
DEFINISI
KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan suatu proses, melalui
komunikasi seseorang menyampaikan dan
mendapatkan respon. Komunukasi dalam hal ini
mempunyai dua tujuan, yaitu : mempengaruhi orang
lain dan untuk mendapatkan informasi.
PRINSIP KOMUNIKASI
DALAM PERAWATAN
PALIATIF

Owen & Jeffrey (2008) mengemukakan bahwa
komunikasi yang baik merupakan jantung dari sistem
pelayanan perawatan yang efektif keterampilan dalam
komunikasi merupakan hal yang sangat dasar untuk
keberhasilan proses keperawatan sehingga sangat
penting adanya untuk mengembangkan keterampilan
komunikasi seperti halnya keterampilan yang lain
dalam perawatan.
MODEL KOMUNIKASI
DALAM PERAWATAN
PALIATIF

Berikut beberapa model komunikasi yang dapat di terapkan
dalam perawatan paliatif terutama pada kondisi menjelang
akhir hayat. (Candrian, 2015)
1. An Interpersonal Approach (Pendekatan interpersonal)
2. A Social Construction Approach (Pendekatan konstruksi
sosial)
3. A critical Cultural Approach (Pendekatan budaya kritis)
4. A Multi-Method Approach (Pendekatan multi-metode)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES KOMUNIKASI DALAM

KEPERAWATAN PALIATIF

Faktor fisik yang dapat mempengaruhi komunikasi dapat


mecakup gangguan tidur. Akibat kelelahan fisik dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menerima dan
memproses informasi, serta kemampuan untuk memberikan
bantuan pada pasien. Untuk pasien, intervensi medis,
perkembangan penyakit, dan penyakit penyerta atau
komplikasi. Beberapa hal dapat menyebabkan hilangnya
kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi adalah
intervensi pembedahan seperti trakeostomi, dan mengelola
informasi sebagai akibat dari efek samping medikasi obat-
obatan.
KETERAMPILAN KOMUNIKASI
DALAM SETTING PERAWATAN
PALIATIF

1. Keterampilan Dasar Dalam Berkomunikasi
CLASS protocol mencakup lima komponen dasar dan krusial
dalam wawancara terhadap pasien, dimana CLASS
merupakan singkatan dari lima komponen dasar tersebut
yaitu;
a.Context (konteks secara fisik maupun setting)
b.Listening skills (kemampuan mendengar)
c. Acknowledge (mengakui)
d. Strategy management (manajemen strategi)
e. Summary (ringkasan)
Lanjutan...........

2. Menyampaikan Berita Buruk
3. Barrier (pembatas) Dalam Menyampaikan Berita
Buruk
4. Komunikasi Pada Pasien Dengan Demensia
KESIMPULAN

Hubungan perawat – klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar
bersama dan pengalaman perbaikan emosi klien. Dalam hal ini perawat
memakai dirinya secara terapeutik dengan menggunakan berbagai teknik
komunikasi agar perilaku klien berubah kearah yang positif secara optimal.
Agar perawat dapat berperan efektif dan terapeutik, ia harus menganalisa
dirinya dari kesadaran diri, klarifikasi nilai, perasaan dan mampu menjadi
model yang bertanggungjawab. Seluruh perilaku dan pesan yang
disampaikan perawat (verbal atau non verbal) hendaknya bertujuan
terapeutik untuk klien. Analisa hubungan intim yang terapeutik perlu
dilakukan untuk evaluasi perkembangan hubungan dan menentukan teknik
dan keterampilan yang tepat dalam setiap tahap untuk mengatasi masalah
klien dengan prinsip di sini dan saat ini (here and now). Rasa aman
merupakan hal utama yang harus diberikan pada anak agar anak bebas
mengemukakan perasaannya tanpa kritik dan hukuman.

Anda mungkin juga menyukai