Anda di halaman 1dari 19

RETARDASI MENTAL

Arlisa Wulandari

Pendahuluan
Retardasi Mental ( RM ) tidak digolongkan sebagai suatu penyakit, tetapi keadaan yang terjadi oleh karena adanya proses yang bersifat patologis dalam otak yang ditandai dengan adanya keterbatasan fungsi-fungsi intelektual dan adaptif. Pada awalnya diabad ke 18 istilah retardasi mental diartikan sebagai adanya defisit sosial dan moral, tetapi dalam perkembangannya diartikan sebagai adanya defisit intelektual dan fungsi-fungsi adaptif. Diagnosa retardasi mental pada DSM-IV-TR dimasukkan dalam

( Pendahuluan )
Oleh karena retardasi mental bukanlah gangguan yang bersifat uniter tetapi lebih merupakan gangguan yang mempunyai berbagai latar belakang, maka diperlukan pendekatan yang bersifat individual tetapi komprehensif terhadap diagnosa maupun penanggulangannya. Penyandang retardasi mental mempunyai pola perilaku yang tak homogen, oleh karena perilaku maladaptifnya bukan sematamata disebabkan keterbelakangan mental dan anomali neurobiologik ( faktor biomedik ) tetapi juga oleh pengaruh dari pengalaman asuhan yang kurang baik, seperti kurang perhatian / kasih sayang, penolakan atau perlindungan yang berlebihan ( faktor psikososiobudaya ).

Pemahaman / Pendekatan

Melalui dua aspek : Biomedik : perkembangan fungsi intelektualemosional- motorik Psikososiobudaya : perkembangan fungsi adaptasi

Kedua aspek tersebut merupakan kesatuan yang perlu diingat sewaktu merencanakan penatalaksanaan penanggulangannya.

Pengertian ( Istilah , Definisi )


Defisiensi Mental Mental Subnormality ( WHO ) Feeble Mindedness ( masih digunakan dibeberapa negara barat untuk RM ringan ) Oligophrenia ( masih digunakan di Eropa , Skandinavia , Rusia ) Amentia ( tidak lagi digunakan dalam psikiatri modern )

RM termasuk dalam gangguan perkembangan dimana rentang perkembangannya luas, termasuk fungsi-fungsi intelektual dan adaptif.

Definisi ( DSM-IV-TR ) :
RM adalah keadaan dimana terdapat gangguan perkembangan fungsi intelektual yang ditandai dengan IQ 70 atau kurang dan gangguan perkembangan fungsi-fungsi adaptif , paling sedikit dua dari fungsi - fungsi sebagai berikut : komunikasi, mengurus diri, kegiatan / kehidupan rumah, ketrampilan sosial / interpersonal, penggunaan fasilitas umum, kemampuan akademik, kerja, rekreasi, kesehatan dan keamanan, yang bermanifestasi sebelum usia 18 tahun.

Epidemiologi

Prevalensi RM 1% dari populasi umum Insiden tersering pada usia sekolah, terbanyak pada umur 10 14 tahun L : P = 1,5 : 1 Pada usia lanjut prevalensi RM menurun oleh karena angka mortalitas yang tinggi pada golongan RM sangat berat yang umumnya disebabkan komplikasi dengan kelainan kelainan fisik penyerta.

Penggolongan

DSM-IV-TR

ICD-10 IQ: 50 -69 IQ: 35 -49 IQ: 20 -34 IQ: < 20

Umur Mental 9 - <12 th 6 - <9 th 3 - <6 th <3 th

RM ringan RM sedang RM berat

: : :

IQ: 50/55 70 IQ: 35/40 50/55 IQ: 20/25 35/40 IQ: < 20/25

RM sangat berat :

Retardasi Mental Ringan :

Agak terlambat dalam belajar bahasa, sebagian besar dapat mencapai kemampuan bicara untuk keperluan sehari-hari, mengadakan percakapan dan diwawancarai. Umumnya dapat mandiri penuh dalam merawat diri ( makan, mandi, berpakaian, bab, bak ). Melakukan ketrampilan praktis, ketrampilan rumah tangga, meskipun pembelajarannya relatif lebih lambat. Kesulitan utama pada pelajaran sekolah yang bersifat akademik. Banyak yang mempunyai masalah khusus dalam membaca dan menulis. Sangat tertolong oleh pendidikan yang mengembangkan ketrampilan. Kurang mampu mengatasi permasalahan perkawinan, pengasuhan anak dan menyesuaikan diri dengan harapan.

Retardasi Mental Sedang :


Kemampuan mengembangkan pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas. Ketrampilan mengurus diri dan motorik terlambat. Sebagian memerlukan pengawasan seumur hidup, jarang ada yang hidup mandiri sepenuhnya ketika dewasa. Kemajuan dalam pekerjaan sekolah terbatas, sebagian dapat belajar ketrampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Program pendidikan khusus dapat membantu mengembangkan potensinya yang terbatas dan memperoleh ketrampilan dasar. Ketika dewasa mampu melakukan pekerjaan praktis yang sederhana dengan pengawasan. Umunya mampu untuk mengadakan kontak, berkomunikasi dengan orang lain dan terlibat dalam aktivitas sosial sederhana. Umumnya terdapat etiologi organik dan disertai gangguan neurologis / fisik.

Retardasi Mental Berat :


Hendaya motorik mencolok dan defisit lain yang menunjukkan adanya kerusakan / penyimpangan perkembangan dari SSP. Kemampuan disegala bidang sangat terbatas, memerlukan bantuan untuk kegiatan harian. Umumnya terdapat etiologi organik dan terdapat gangguan neurologis / fisik.

Retardasi Mental Sangat Berat :


Kemampuan memahami dan mematuhi permintaan / instruksi sangat terbatas. Gerak sangat terbatas atau tidak dapat bergerak. Inkontinensia. Komunikasi non verbal. Tidak mampu mengurus diri dan membutuhkan bantuan . Umumnya terdapat etiologi organik dan terdapat gangguan neurologis / fisik.

Etiologi
Sebagian tidak diketahui, sebagian lain diduga disebabkan oleh faktor genetik, faktor yang didapat saat tumbuh kembang, faktor lingkungan dan faktor sosiokultural Faktor genetik : Sindrom Down Sindrom Fragile-X Sindrom Prader-Willi Sindrom Cri du Chat Phenylketonuria ( PKU ) Sindrom Rett , dsb

( Etiologi )
Faktor yang didapat saat tumbuh kembang : Ibu dengan penyakit kronis yang tak terkontrol saat hamil ( Diabetes, Anemia, Hipertensi, penyalahgunaan zat terutama alkohol dan narkotika ) yang mengganggu perkembangan susunan saraf pusat janin. Infeksi prenatal , terutama yang disebabkan oleh virus ( Rubella, Cytomegalic Inclusion Disease , Toxoplasmosis , Herpes Simpleks , AIDS ) Infeksi dimasa anak ( Encephalitis , Meningitis ) Trauma kepala , dsb Faktor lingkungan dan sosiokultural : Kekurangan nutrisi dan pola asuh yang buruk dapat mengganggu perrtumbuhan fisik dan emosi anak

Komorbiditas

Gangguan psikiatrik : Gangguan Mood , Psikotik , Gangguan Tingkah Laku , ADHD

Gangguan neurologis : Epilepsi

Simtomatologi

Gejala Psikiatrik : Kognisi ( sulit / tak mampu belajar pelajaran sekolah ) Psikososial ( sulit / tak mampu belajar aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai umur ) Emosi ( sulit / tak mampu berinteraksi / bergaul ) Gejala neurologik : Motorik Gangguan bicara / verbal

Pemeriksaan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Interview menggunakan teknik khusus dan individual Pemeriksaan neuropsikiatrik menyeluruh Penilaian spesifik mengenai perkembangan fungsi kognitif , emosi , motorik dan sosial Evaluasi kemampuan melakukan / belajar aktivitas kehidupan sehari-hari Tes laboratorium Tes psikologis

Penanggulangan
Umum : Prevensi primer ( Penyuluhan , Pemberantasan penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan sistim saraf pusat , Perbaikan gizi ibu hamil , dsb ) Prevensi sekunder ( Pengaturan diet dan terapi sulih hormon pada stadium awal PKU / penyakit metabolisme lain, mis. hipotiroidisme ) Prevensi tersier ( Terapi bermain , Interaksi kelompok sosial , Dukungan keluarga / lingkungan , Penempatan sekolah dan lapangan hidup yang sesuai ) Terapi ( Bila perlu intervensi perilaku , dengan terapi farmakologik, terapi perilaku, terapi keluarga )

( Penanggulangan )
Khusus : RM ringan : Sedapat-dapatnya diperlakukan sesuai anak normal RM ringan sedang : 1. Kelompok mampu didik : Pendidikan khusus ( SLB C ) 2. Kelompok mampu latih : Pelatihan ketrampilan motorik /verbal, komunikasi, perilaku sehat / sosial RM berat : Pelatihan terbatas dan dirawat RM sangat berat : Dirawat seumur hidup

Anda mungkin juga menyukai