Anda di halaman 1dari 21

MEKANISME KOPING,

STRESS DAN GANGGUAN


JIWA
Mekanism
e Koping

Pengertian
Cara yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah,
menyesuaikan diri dengan
perubahan serta respon terhadap
situasi yang mengancam.
LAZARUS DAN FOLKMAN 1984

Suatu perubahan yang konsisten


dari usaha kognitif dan tingkah
laku untuk menata tuntutan
eksternal dan internal yang
dinilai sebagai hal yang
membebankan atau melebihi
sumber daya individu
Aset
ekonomi
Kemampuan
Sumber dan bakat
koping Teknik
pertahanan
Dukungan
sosial
Sumber koping lain :
Keyakinan spiritual
Pandangan / keyakinan positif
Kemampuan sosial :
memudahkan pemecahan
masalah
Asset materi : uang, barang dan
jasa
Kesehatan fisik
Kecerdasan / intelegensi
PENGGOLONGAN MEKANISME
KOPING
Berpusat Berpusat pada
Berpusat pada emosi :
pada kognitif : Mengarah
masalah: usaha pada upaya
Reduksi
1) Koping Mengontrol (menghilangk
konfrontas masalah an
i dan Stress
2) Isolasi Menyelesaik Subjektif dari
3) Kompromi an stres
emosional
nya
HASIL PENELITIAN LAZARUS DAN FOLKMAN (1984)

1. Individu menggunakan ketiga cara


tersebut untuk mengatasi berbagai
masalah yang menekan dalam
kehidupan sehari-hari
2. Strategi mana yang paling banyak
digunakan tergantung pada
a. Kepribadian seseorang

b. Sejauhmana tingkat stres dari suatu


kondisi atau masalah yang dialaminya
LANJUTAN..

Jenisnya:
1. Denial : menolak

2. Rasionalisasi : menggunakan
alasan yang masuk akal
3. Kompensasi : menunjukkan
tingkah laku untuk menutupi
ketidakmampuan
LANJUTAN

4. Represi : melupakan masa yang tidak


menyenangkan
5. Sublimasi : menyalurkan perasaan,
bakat / kemampuan
6. Identifikasi : meniru cara berfikir, ide
dan tingkah laku orang lain
7. Regresi : sikap seseorang yang
kembali ke masa lalu
LANJUTAN

8. Proyeksi : menyalahkan
orla atas kesulitan sendiri
9. Konversi : mentransfer rx
psikis ke gejala fisik
10. Displacement : rx emosi
thdp 1 org diarahkan ke orla
STRESS
Pola adaptasi umum
dan pola reaksi
menghadapi stressor
Suatu kekuatan yang
memaksa seseorang
untuk berubah,
berjuang, beradaptasi
atau mendapat
keuntungan dari semua
kejadian dalam
kehidupan
STRESS
Bila
GEJALA STRESS
1. Gejala Fisikal : Sakit kepala, pusing, tidur tidak
teratur, insomnia atau susah tidur, bangun
terlalu awal, sakit punggung, terutama bagian
bawah, mencret-mencret, sulit buang air besar
(sembelit), gatal gatal pada kulit
2. Gejala Emosional : Gelisah dan cemas, sedih,
depresi, mudah menangis, mood berubah-ubah
dengan cepat, mudah panas dan marah, gugup,
rasa harga diri menurun dan merasa tidak
aman, marah-marah, gampang menyerang
orang dan bersikap bermusuhan
3. Gejala Kognitf
Susah berkonsentrasi dan memusatkan
pikiran, sulit mengambil keputusan,
mudah terlupa, pikiran kacau, daya
ingat menurun, melamun secara
berlebihan, pikiran dipenuhi oleh satu
pikiran saja, kehilangan rasa humor
yang sehat, produktifitas atau prestasi
kerja menurun, mutu kerja yang
rendah.
4. Gejala Interpersonal
Kehilangan kepercayaan terhadap
orang lain., mudah mempermasalahkan
orang lain, mudah membatalkan janji
atau tidak memenuhi perjanjian, suka
mencari cari kesalahan orang lain
atau menyerang orang dengan kata-
kata, mengambil sikap terlalu
membentengi dan mempertahankan
diri, membiarkan orang lain.
GANGGUAN JIWA
PENYEBAB GANGGUAN JIWA

Gangguan jiwa disebabkan oleh


bermacam-macam faktor:
1. Tidak memuaskan dalam hubungan sosial
(tidak adil, semena-mena, kehilangan org
yang dicintai, dll)
2. Faktor organik

3. Kelainan saraf

4. Gangguan pada otak

(Djamaluddin, 2001)
LANJUTAN

Terjadinya gangguan jiwa


dikarenakan orang tidak
memuaskan macam-macam
kebutuhan jiwa mereka :
MENURUT ALFRED ADLER

Gangguan jiwa disebabkan oleh


tekanan dari perasaan rendah diri
(inferiority complex) yang berlebihan.
Penyebab rendah diri adalah kegagalan
dalam mencapai superioritas dalam
hidup. Kegagalan yang terus menerus
ini akan menyebabkan kecemasan dan
ketegangan emosi
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN JIWA
MENURUT YOSEP (2007)

1. Ketegangan (tension): rasa putus asa dan


murung, gelisah, cemas, hysteria, rasa lemah,
takut, pikiran yang buruk.
2. Gangguan kognisi pada persepsi : Halusinasi
3. Ganggaun kemauan: klien memiliki kemauan
yang lemah, susah membuat keputusan
4. Gangguan emosi: klien merasa senang, gembira
yang berlebihan (waham kebesaran). Klien
merasa sebagai orang penting, seorang raja dll
Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai