Anda di halaman 1dari 5

KONSEP STRESS DAN ADAPTASI

Meningkatnya tuntutan dan kebutuhan hidup akan sesuatu yang lebih baik, menyebabkan
individu berlomba untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Tapi pada
kenyataannya sesuatu yang diinginkan tersebut kadangkala tidak dapat tercapai sehingga
dapat menyebabkan individu tersebut bingung, melamun hingga stres.

Stres yang terjadi pada setiap individu berbeda-beda tergantung pada masalah yang
dihadapi dan kemampuan menyelesaikan masalah tersebut atau biasa disebut dengan
koping yang digunakan. Jika masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik maka
individu tersebut akan senang, sedangkan jika masalah tersebut tidak dapat diselesaikan
dengan baik dapat menyebabkan individu tersebut marah-marah, frustasi hingga depresi.

Berikut akan dijelaskan tentang stres, koping dan adaptasi yang biasa terjadi pada setiap
individu, salah satu contoh individu yang akan menghadapi ujian masuk kerja.

Stress
Stress adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres disebabkan
oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian (Keliat, B.A., 1999).

Beri contoh macam-macam stress, tulis pada kotak dibawah ini :


Berdasarkan hal tersebut, maka setiap individu akan mengalami stress karena adanya
stimulus (stressor), dimana stimulus tersebut dapat menimbulkan perubahan atau masalah
(stress) yang memerlukan cara menyelesaikan atau menyesuaikan kondisi terhadap
masalah tersebut (koping) sehingga individu dapat menjadi lebih baik atau menjadi
adaptif

Gambar 1. Proses stress, koping dan adaptasi

Setelah mendapat penjelasan tentang komponen stress adapatasi, identifikasi kasus


dibawah ini dan cari :
1. Factor predisposisi
2. Factor presipitasi
3. Penilaian terhadap stressor
4. Sumber koping
5. Mekanisme koping (cara penyelesaian masalah)
KASUS I

Di suatu kampus terkemuka di Lampung, seorang mahasiswa dari mencoba melakukan


unuh diri dengan meminum obat penurun panas sebanyak 30 butir. Menurut kabar dia
stress karena belum juga bisa menyelesaikan tugas akhirnya, padahal batas akhir untuk
lulus tepat waktu adalah seminggu sebelumnya. Namun usahanya itu tidak membuat dia
meninggalkan dunia, malah lebih menderita perutnya terasa sakit.

Pertanyaan :
1. Apa yang dialami mahasiswa tersebut ?
2. Menurut teori, mahasiswa tersebut mengalami stress tingkat ringan/sedang/berat ?
dan bagaimana tandanya ?
3. Identifikasi komponen stress adaptasi :
Factor predisposisi
Factor presipitasi
Penilaian terhadap stressor
Sumber koping
Mekanisme koping (cara penyelesaian masalah)
Tulis jawaban anda pada kotak dibawah ini
KASUS II

Tn.B ( 46 th) hari ke-4 dirawat di RSJ, dirawat yang ke-2 kalinya dan putus obat sejak 10
tahun yang lalu, Klien dibawa ke RSJ karena marah-marah, mengamuk dan merusak alat
rumah tangga, dan mengganggu lingkungan. Hasil observasi hari ke-3 tampak klien
sering tersinggung bila berhubungan dengan klien lain, ingin menang sendiri, Pandangan
klien tajam, tampak mondar-mandir dan ekspresi tegang. Tn. B mengatakan dirinya kesal
dengan dirinya sendiri karena tidak bisa menyekolahkan anaknya, merasa gagal sebagai
orang tua. Tn. B juga kesal dibawa ke rumah sakit dan ingin pulang karena ingin bekerja
lagi.
Menurut keluarga Tn. B marah-marah karena kakaknya menjual sawah warisan orang
tuanya tanpa membicarakan dulu pada dirinya, Tn. B bekerja sebagai petani, pendidikan
SMP, kepribadian tertutup bila ada masalah hanya dipendam saja sendiri dan tidak
dibicarakan.Tn. B mempunyai penyakit DM sejak 3 tahun lalu dan pernah dirawat di
rumah sakit umum karena penyakitnya tersebut.
Pertanyaan :

1. Kembangkan komponen stress adaptasi yang terjadi pada klien tersebut


Factor predisposisi
Factor presipitasi
Penilaian terhadap stressor
Sumber koping
Mekanisme koping (cara penyelesaian masalah)
Tulis jawaban anda pada kotak dibawah ini

Anda mungkin juga menyukai