Anda di halaman 1dari 7

KONSEP SEHAT SAKIT

1.1 Pengertian Sehat sakit


a. Konsep Sehat (Well Being)
- Menurut Perkins (1939), sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis
antara bentuk dan fungsi tubuh dan beberapa faktor yang berusaha
mempengaruhinya.
- Menurut WHO (1974), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna dari aspek
fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
- Sehat adalah suatu keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU Kesehatan No. 23
Tahun 1992).
- President Commison on Health Need of Nation Stated (1953), sehat bukan
merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian bukan merupakan suatu
keadaan tapi merupakan proses. Proses adaptasi individu yang tidak hanya
terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan.
- Pender (1982), sehat aktualisasi (perwujudan yang diperoleh individu melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan
orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten
sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas
struktural.
- Payne (1983), sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self
care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care action)
secara adekuat. Self care resources mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Self care action mencakup perilaku yang sesuai dengan tujuan yang
diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan, meningkatkan fungsi fisik,
psikososial dan spiritual.
- Menurut perorangan, sehat adalah pengertian dan gambaran seseorang tentang
sehat sangat bervariasi, perpepsi
- Dari penjelasan diatas, sehat merupakan suatu keadaan yang terdapat pada masa
tumbuh kembang manusia seutuhnya meliputi aspek fisik, etmosi, sosial,
psikologis, dan dan spiritual.

Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sehat :

1. Suatu perkembangan
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap
perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia. Contoh bayi dapat merasakan sakit
tapi tidak dpat mengungkapkan dan mengatasi
2. Pengaruh sosial dan kultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat diturunkan dari orang tua ke
anak. Contoh di Cina yang dikatakan sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang.
Sosek (ekonomi rendah), flu sesuatu yang biasa merasa sehat.
3. Pengalaman masa lalu
Seseorang dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri/sakit atau disfungsi (tidak
berfungsi) keadaan normal karena pengalaman sebelumnya
4. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik
maupun psikososialnya jika mereka sehat

b. Konsep sakit
- Menurut Perkins (1937), sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan
yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari
baik aktivitas jasmani, rohani dan sosial.
- Menurut New Webster Dictionary (1970-an), sakit adalah suatu keadaan yang
ditandai dengan suatu perubahan gangguan yang nyata dan normal.
- Menurut WHO (1974), sakit adalah suatu keadaan yang tidak seimbang/sempurna
seseorang dari aspek medis, fisik, mental, sosial, psikologis dan bukan hanya
mengalami kesakitan ataupun kecacatan.
- Parsons (1972), sehat adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai
totalitas termasuk keadaan organism sebagai sistem biologis dan penyesuaian
sosialnya
- Bauman (1965) seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah
mereka sakit :
1. Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan baik, buruk, sakit
3. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti bekerja, sekolah
- Dapat disimpulkan bahwa sakit adalah kegagalan atau gangguan dalam proses
tumbuh kembang, gangguan fungsi tubuh dan penyesuaian diri manusia secara
keseluruhan atau gangguan salah satu fungsi tubuh.

1.2 Hubungan Antara Sehat, Sakit dan Penyakit

Berdasarkan penjelasan diatas, pengertian sehat dan sakit memiliki makna tentang
keadaan manusia secara menyeluruh yang meliputi fisik, mental, sosial dan psikologis.
Namun, disamping itu terdapat pula istilah penyakit. Penyakit adalah suatu keadaan dimana
terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan tidak
normal.

Pengertian penyakit berbeda dengan rasa sakit. Penyakit adalah keadaan yang bersifat
obyektif, sedangkan rasa sakit adalah keadaan yang bersifat subyektif. Seseorang yang
menderita penyakit belum tentu merasa sakit. Sebaliknya, tidak jarang ditemukan seseorang
yang selalu mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit apapun pada dirinya.

Timbulnya penyakit disebabkan oleh adanya penjamu, bibit penyakit dan lingkungan.
Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi, dimana penjamu (host) dan bibit penyakit saling
berlomba menarik keuntunga dari lingkungan. Hubungan antara penjamu, bibit penyakit dan
lingkungan diibaratkan seperti timbangan:

Penjamu Bibit Penyakit

Lingkungan

Sehat

Penjamu

Lingkungan Bibit Penyakit

Menderita penyakit karena daya tahan penjamu kurang

Bibit Penyakit

Penjamu Lingkungan

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat


Bibit penyakit

Lingkungan
Penjamu

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Gambar 1:
Hubungan Antara Faktor Penjamu, Bibit Penyakit dan Lingkungan

1. Pejamu (Host).
Pejamu adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat
mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut antara lain :
a. faktor keturunan.
b. Mekanisme pertahanan tubuh.
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Ras
f. Status perkawinan
g. Pekerjaan
h. Kebiasaan hidup.
2. Bibit Penyakit (Agent).
Bibit penyakit adalah suatu substansi atau element tertentu yang kehadiran atau
ketidakhadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
Substansi dan element yang dimaksud banyak macamnya, yang secara sederhana
dapat dikelompokkan kedalam lima macam yaitu :
a. Golongan Nutrien.
Golongan nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
melangsungkan fungsi kehidupan, seperti : karbohidrat, putih telur, lemak, vitamin,
mineral dan air. Jika seseorang mengalami kekurangan atau kelebihan zat gizi ini,
akan timbul penyakit tertentu.
b. Golongan Kimia.
Adalah berbagai zat kimia yang ditemukan di alam (Exogenous Chemical
Substance) dan atau zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh (Endogeneous Chemical
Substance).
c. Golongan Fisik.
Golongan fisik seperti suhu yang terlalu tinggi atau rendah, suara yang terlalu
bising, kelembaban udara, tekanan udara, radiasi atau trauma mekanis. Pada
umumnya dapat menimbulkan penyakit jika berada dalam keadaan luar biasa, baik
dari sudut jumlah (kuantitas) ataupun dari sudut mutu (kualitas).
d. Golongan Mekanik.
Golongan mekanik sering digolongkan pula kedalam golongan fisik. Jika ingin
dibedakan ialah karena pada golongan mekanik unsur campur tangan manusia,
seperti misalnya kecelakaan di jalan raya, pukulan dan lain sebagainya.
e. Golongan Biologik.
Penyebab penyakit yang termasuk golongan biologik dapat berupa jasat renik
(mikro organisme) dan atau yang bukan jasat renik baik yang berasal dari hewan
(flora) maupun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (fauna). Contohnya ialah
metazoa (artropoda dan helmintes), protozoa, bakteria, riketsia, virus dan jamur.

Dari golongan diatas dapat digolongkan menjadi golongan a-biotis (gol 1 gol 4), dan
golongan biotis (gol 5). Penyebab penyakit yang tergolong dalam kelompok biotis, maka
penyakit yang ditimbulkannya disebut dengan nama penyakit infeksi (Infectious Diseases).
Penyakit infeksi ini ada yang bersifat menular (Communicable diseases) dan ada pula yang
bersifat tidak menular (Non Communicable Diseases). Berat ringannya penyakit infeksi yang
dialami amat ditentukan oleh sifat bibit penyakit yang menyerang. Sifat tersebut dapat
dibedakan atas empat macam yakni :

a. Patogenisiti
Adalah kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu untuk
menimbulkan reaksi pada pejamu sehingga timbul penyakit (Diseases Stimulus)
b. Virulensi.
Adalah ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit
penyakit.
c. Antigenesiti.
Adalah kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme pertahanan
tubuh (antigen) pada diri pejamu.
d. Infektiviti.
e. Adalah kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan diri,
bertempat tinggal dan berkembang biak dalam diri pejamu.

3. Lingkungan (Environment).
Lingkungan adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi. Lingkungan dibedakan
atas dua macam :
a. Lingkungan fisik.
Adalah lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia, seperti : cuaca,
musim, keadaan geografis, dan struktur geologis.
b. Lingkungan non-fisik.
Adalah lingkungan yang muncul sebagai akibat adanya interaksi antar
manusia, seperti ; sosial budaya, norma, nilai, dan adat istiadat.

Salah satu peranan lingkungan dalam menyebabkan timbul atau tidaknya penyakit
dapat bermacam-macam, salah satunya ialah sebagai reservoir bibit penyakit (Environmental
Reservoir). Reservoir adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit penyakit.
Ada tiga macam reservoir bibit penyakit lainnya, yakni :

a. Human Reservoir.
Merupakan bibit penyakit yang hidup dalam tubuh manusia.
b. Animal Reservoir.
Merupakan bibit penyakit yang hidup dalam tubuh binatang, yang karena satu dan
lain hal dapat menyerang manusia.
c. Anthropode Reservoir.
Merupakan bibit penyakit yang hidup dalam tubuh binatang antropoda.

Seseorang berada dalam keadaan sehat, jika tuas penjamu berada dalam keadaan
seimbang dengan tuas bibit penyakit. Sebaliknya, bila bibit penyakit lebih berhasil menarik
keuntungan dari lingkungan, maka orang tersebut dalam keadaan sakit.

Sehat Sakit

Sembuh Penyakit

Gambar 2: Hubungan Sehat Sakit Penyakit

c. Rentang Sehat Sakit


Para ahli menggunakan suatu rentang skala untuk mengukur tingkat atau status
kesehatan seseorang dengan menggunakan Health-Illnes Continuum (rentang sehat-sakit),
dapat digambarkan sebagai berikut:

Rentang Sehat Rentang Sakit

Sejahtera Sehat Sehat Setengah Sakit Sakit Mati


sekali normal sakit kronis
Gambar 3:
Rentang Sehat-Sakit
Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana setiap orang bergerak sepanjang
rentang tersebut
Rentang sehat sakit :
- Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan
seseorang
- Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual
- Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan
kematian pada titik lain.

Berdasarkan rentang sehat sait tersebut, maka paradigma kebidanan dalam konsep
sehat sakit memandang bahwa bentuk pelayanan kebidanan yang akan diberikan selama
rentang sehat sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit
tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit atau sakit kronis, sehingga dapat
diketahui tingkatan asuhan kebidanan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan
dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang sakit dapat digambarkan mulai dari
setengah sakit, sakit, sakit kronis dan berakhir dengan kematian. Sedangkan rentang sehat
dapat digambarkan mulai dari sehat normal, sehat sekali dan sejahtera sebagai status sehat
yang paling tinggi.

Anda mungkin juga menyukai