PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Sehat dan sakit di dalam rentang kehidupan manusia tentunya tidak akan terlepas dari
kedua hal tersebut. Keadaan sehat juga pastinya akan selalu kita inginkan di dalam
menjalani kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi mendapatkan sakit dan penyakit juga
tidak akan dapat kita cegah 100%. Karena itulah memang kodrat kehidupan kita sebagai
makhluk hidup di dunia ini.
Memang sulit untuk mendapatkan tubuh yang sehat dn segar, kebanyakan orang bilang
Sehat itu mahal, tetapi benarkah tentang fakta itu, tapi menurut pendpat para Ilmu
Kesehatan Dunia atau World Health Organiztion (WHO), memang sehat itu mahal,
karena kita harus memakan makanan yang penuh dengan gizi, kaya akan protein, zat besi,
dan lain-lain. Sementara itu kita harus membei makanan itu dengan harga yang cukup
mahal, apalagi harga sayur-mayur, susu, beras, lauk pauk,dll, mungkin sedang melonjak
harganya di pasar karena itu sangat penting bagi keluarga.
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat
bekerja secara normal, bahkan benda mati pun seperti kendraan bermotor atau mesin, jika
dapat berfungsi secara normal maka sering kali oleh pemiliknya dikatakann bahwa
kendaraanya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badanya
merasa segar dan nyaman.Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasienya sehat
manakala menurut hasil pemerisaan yang dilakukanya mendapatkan seluruh tubuh pasien
berfungsi secara normal.
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlallu mutlak dann universal karena ada
faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terytama faktor sosial
budaya. Kedua pengertiann slaing mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat
dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahi filsafat, biologi,
antropologi,sosiologi kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba
memberikn pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing
disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan
kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara
biologis, psikologis maupun sosial budaya.
1. 2 Tujuan
1. 3 Rumusan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Konsep Sehat
A. Pengertian Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit
akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek
fisik,emosi,sosial dan spiritual.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik , mental, dan sosial serta tidak hany
bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat
meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle, 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan
eksternal
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup
2. 2 Konsep Sakit
A. Pengertian Sakit
Sakit adalah kedaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial,
perkembangan seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan
terjadinya proses penyakit.
Oleh karena itu sakit tidk sama dengn penyakit. Sebagai contoh klien
dengan Leukimia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu
berfungsi seperti biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker payudara yang
sedang mempersiapkan diri untuk menjalanaio operasi mungkin akan merasakan
akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara
seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala
yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan
kesehatan
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa
berfungsi sebagai mekanisme koping. Sakit adalah tidak adanya keselarasan
antara lingkungan dengan individu (Revelly dalam Effendy,1998).
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas
termasuk keadaan organisme sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya.
Pemons (1972).
Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah mereka sakit
(Bauman 1965):
1. Adanya gejala : naiknya temperature, nyeri
2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit
3. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja, sekolah.
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari baik aktifitas jasmani,
rohani dan sosial. (Notosoedirjo & Latipun, 2002).
Aadapun konsep sakit dimasyarakat yang ering diketahui seperti :
1. Sakit apabila tidak mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari
2. Sakit,bila fisik terasa tidak nyaman & benar-benar sakit
3. Sakit,bila psikis mersa ada gangguan
4. Sakit, bila terdapat ketidakseimbangan antara fisik dengan psikis sehingga
tidak mampu mengendalikan aktivitas.
C. Ciri-Ciri Sakit
Individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat /
merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
3 aspek sakit:
a) secara fisik : nyeri, panas tinggi.
b) Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
c) Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.