Anda di halaman 1dari 12

ANTROPOLOGI KESEHATAN

KONSEP UMUM TENTANG KESEHATAN

Disusun Oleh :

DWI NUR INTAN LIANA

2B/59

P1337420421118

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BLORA PROGRAM DIPLOMA


TIGA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia sebuah kesehatan dimana sesorang merasa bak dengan
fisik dan mentalnya lebih tepatnya sehat yaitu suatu kondisi yang bebas dari berbagai
jenis penyakit baik secara fisik, mental maupun sosial. Konsep sehat adalah keadaan
normal yang sesuai dengan standar yang diterima berdasarkan kriteria tertentu, sesua
jenis kelain dan komunitas masyarakat sekitarnya. Kebanyakan orang bilang sehat itu
mahal, tapi benarkah tentang fakta itu? Menurt pendapat para ilmu kesehatan dunia
(WHO) , memang sehat itu mahal, karena kita harusmemakan makanan yang penuh
dengan gizi, akan kaya protein, zat besi dan lain lan. Istilah sehat dalam kehidupan sehari
hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal.
Bahkan, benda mati seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara
normal, maka seringkali oleh pemiliknya, dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi
sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman.
Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil
pemeriksaan yang dilakukan mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.
Sebagai seorang tenaga kesehatan tentu sudah sering mendengarkan kata
kesehatan yang diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan
merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi keberlangsunagan hidup. Sesorang
yang tidak sehat, akan berusaha untuk melakukan berbagai cara demi mencapai
standarisasi dari kesehatan. Masalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan
penyakit, tetapi gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan terganggu
fisik, mental dan spiritual. Gangguan pada lingkungan juga merupakan masalah
kesehatan karena dapat memberikan gangguan kesehatan atau sakit. Di Indonesia mereka
yang mempunya penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang merasa sehat atau tidak
sakit adalah selebihnya atau 85%.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah konsep tentang kesehatan yaitu :
1. Mengetahui berbagai pengertian sehat
2. Mengetahui rentang sehat sakit
3. Mengetahui status kesehatan
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kesehatan

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirmuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian sehat menurut para ahli?
2. Bagaimana terjadinya rentang sehat sakit?
3. Apa itu status kesehatan?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Sehat
Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling berhubungan erat dan merupakan
bahasa sehari hari. Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan skit dikenal
disemua kebudayaan. Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita
artikan meskipun keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita aati
dalam kehidupan sehari hari hal ini kemudian akan mempengaruhi pemahaan dan
pengertian seseorang terhadap konsep sehat misalnya, orang tidak memiliki keluhan fisik
dipandang sebagai orang yang sehat. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak
yang gemuk adalah anak yang sehat meskipun jika mengacu pada standar gizi kondisinya
berada dalam status gizi lebih atau over weight. Jadi faktor subyektifitasdan kultural juga
mempengaruhi pemahaan dan pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam
masyarakat.
Kata sehat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu
kondisi /keadaan seluruh badan serta bagian bagiannya terbebas dari sakit. Mengacu pada
Undang Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 sehat adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat hidup secara sosial dan
ekonomis. Konsep “Sehat” World Health Organization (WHO) merumuskan dala
cakupan yang snagat luasyaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial,
tidak hanya tebebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dala definisi ini, sehat bukan
sekedar tebebas dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit sekalipun
tentunya belum tentu dikatakan sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang sempurna,
baik fisik, mental, maupun sosial.
B. Determinan Derajat Kesehatan
Konsep hidup sehat sampa saat ini masih relevan untuk diterapkan. Kondisi sehat
secara holistik bukan saja kondisi sehat secar fisik melainkan juga spiritual dan sosial
dalam bermasyarakat. Untuk menciptakan kondisi sehat seperti ini diperlukan suatu
keharmonisan dala menjaga keseatan tubuh. H L Blum menjelaskan ada empat faktor
utama yang mempengaruhi derajat keseatan masyarakat. Keempat faktor tersebut
merupakan faktor determinan timbulnya masalah kesehatan. Keempat faktor tersebut
terdiri dari faktor lingkunga (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor perilaku/gaya hidup
(life style), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetic
(keturnan). Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan
perorangan dan derajat kesehatan masyarakat (Purnomo, 2007).
Dengan demikian, konsep paradigm sehat memandang pola hidup seat seseorang
secara holistic dan komprehensif. Masyarakat yang sehat tidak dilihat dari sudut pandang
tindakan penyembuhan penyakit melainkan upaya yang berkesinabungan dalam menjaga
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Peranan seorang perawat dalam hal ini
memegang kendali dominan dibandingkan peranan dokter. Sebab hubungan dokter
dengan pasien hanya sebatasindividu dengan individu tidak menyentuh masyarakat
secara luas. Untuk negara berkembang seperti Indonesia justru paradigm sakit yang
digunakan. Dimana kebijakan pemerintah berorientasi pada penyembuhan pasien
sehingga terlihat jelas peranan dokter, perawat, dan bidan sebagai tenaga medis dan
paramedis. Semua negara di dunia menggunakan konsep Blum dalam menjaga kesehatan
warga negaranya. Untuk negara maju saat ini sudah fokuspada peningkatan
kualitassumber daya manusia. Sehingga asupan makanan anak anak mereka begitu dijaga
dari segi gizi sehingga akan melahirkan keturunan yang berkualitas dan berbobot.
Kondisi yang bereberangan dialami Indonesia sebagai negara agraris, segala regulasi
pemerintah tenteng keseatan malah fokuspada penanggulangan kekurangan gizi
masyarakatnya.
C. Perilaku Sehat dan Perilaku Sakit
Konsep sehat dan sakit senantiasa berubah sejalan denganpemahaan kita tentangnila,
peran, penghargaan, dan pemahaan kita tehadap keseatan. Konsep sehat dan sakit
sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor lan di luar kenyataan
klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling
mempengaruhi dan pengertian satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang
lan. Banyak ahli filsafat, antropologi, sosiologi,kedokteran dan lan sebagainya bidang
ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit
ditinjau dari masing masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan prosesyang
berkatan dengan kemampuan atau ketidakmapuan manusia beradaptasi dengan
lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosial budaya. Istilah kesempurnaan
dalam batasan kesehatan menunjukkan batas keadaan sesuatu yang bergerak dinamis
dalam suatu skala ukur yang terentang mula dari skala terendah sapa tertinggi.

Sehat dan sakit bukanlah suatu yang kondisi dikotomi seperti dua hal yang
berbeda. Berdasarkan konsep di atas, ternyata sehat dan sakit merupakan keadaan fungsi
dan struktur jasmani mental sosial seseorang pada skala ukur yang disebut derajat
kesehatan atau tingkat kesehatan atau status kesehatan. Orang dala keadaan sempurna
jasmani mental sosial disebut sehat prima. Sedangkan orang yang kondisi jasmani mental
sosialnya sedang mengalami penyimpangan jauh dari kondisi normalnya disebut sedang
sakit ringan sampai berat. Perubahan kondisi jasmani mental sosial tidak pernah tetap
sepanjang masa, melankan selalu bergerak dalam skala derajat kesehatan dari yang
sempurna sampa terburuk atau sebaliknya.

D. Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan model pembangunan kesehatan yang jangka panjang
diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga
kesehatan mereka sendiri. Paradigma sehat didefinisikan sebagai cara pandang atau pola
piker pembangunan kesehatan yang bersifat holistic, proaktif, antisipatif, dengan melihat
masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak factor secara dinamis
dan lintas sektoral, dala suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan
pemeliharaan dan peprlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat bukan hanya
penyembuhan penduduk yang sakit. Pada intinya, paradigm sehat memberikan perhatian
utama terhadap kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan
dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat naun tetap
mengupayakan yang sakit segera sehat. Pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan
pada masyarakat untuk mengutamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit
(Soejoeti, 2005).
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sehat
Sehat merupakan seuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit, akan tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial,
dan spiritual. Berikut beberapa definisi sehat menurt beberapa ahli :
1. World Health Organization (WHO)
Sehat adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan hanya
suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. Mengandung 3
karakteristik :
a. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b. Memandang sehat dalam kontekslingkungan internal dan eksternal
c. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
2. UU Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani) , jiwa (rohani), dan sosial
yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
3. Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari
luar.
4. Zaidin Ali (1999)
Sehat adalah suatu kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis (jasmani) ,
psikologis (mentall), sosial dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup
seacar mandiri dan produktif.
5. Pender
Sehat adalaha aktualiasasi (perwujudan yang diperoleh individu melalui kepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesua dengan tujuan, perawatan
diri yang kompeten, sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan
stabilitas dan integritas struktural.
6. Travis and Ryan, 1998
 Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan
 Sehat merupakan gaya hidup, desan gaya hidup menuju pencapaian potensial
tertinggi untuk sehat
 Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah
putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi disetiap moment, “here and
now”
 Sehat efisien dalam mengolah energy, energy yang diperoleh dari lingkungan
ditransfer melalui manusia dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan
sekitar
 Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan,
pikirkan, rasakan, dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan
 Sehat adalah penrimaan terhadap diri
B. Rentang Sehat Sakit
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub, yatu sehat optimal dan
kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kea rah kematian maka kita berada
dalam area sakit (illness area) dan apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat
maka kita berada dalam area sehat (willness area). Jadi, status kesehatan selalu
dinamisdan berubah setiap saat. Sesua dengan rentang sehat sakit maka ststus kesehatan
dapat dibagi dalam keadaan optimal sehat atau kurang sehat, sakit ringan atau sakit berat,
sampa meninggal dunia. Apabila individu berada dlam area sehatmaka dilakukan upaya
pencegahan primer (primary prevention), yatu perlindungan kesehatan (health
protection) dan perlindungan khusus (specific protection) agar terhindar dari penyakit.
Apabila individu berada dalam area sakit maka dilakukan upaya pencegahan sekunder
dan tersier, yatu dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, pencegahan
perburukan penyakit dan rehabilitasi.
C. Status Kesehatan
Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dala rentang sehat sakit
yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial kultural, pengalaman
masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan dan pelayanan.
 Perkembangan (perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia
dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan)
 Sosial dan kultural (perubahan status keseatan seseorang dipengaruhi oleh
pemikiran dan keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dala perilaku
kesehatan)
 Pengalaan masa lalu (perubahan ststus kesehatan dapat dipengaruhi juga oleh
pengalaman masa lalu. Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaan kesehatan yang
tidak diinginkan atau pengalaan kesehatan yang burk seingga berdapak besar
dalam status kesehatan selanjutnya.
 Harapan seseorang tentang dirinya (harapan merupakan salah satu bagian yang
penting dalam meningkatkan perubahan status kesehatan kea rah yang optimal.
Harapan ini dapat menghasilkan ststus keshetan ke tingkat lebih baik secara fisik
maupun secara psikologis.
 Keturunan (keturunan juga dapat mempengaruhi terhadap ststus keseatan
seseorang mengingat potensi perubahan ststus kesetan telah dimiliki melalui
faktor genetik.
 Lingkungan (lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi
lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau kotoran serta
rumah yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat
mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat merubah status kesehatan.
 Pelayanan (pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem
pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan)
D. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Individu
Yang dimaksud dengan faktor yang mempengaruhi stsus kesehatan adalah faktor
yang berpengaruh bak yang bersifat menunjang ataupun yang bersifat menghabat
terhadap keadaan sehat dan sakit. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan individu yaitu :
1. Faktor Lingkungan
Pengaruh lingkungan tehadap kesehatan besar sekali. Hal ini desebabkan karena
faktor penyebab penyakit dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian penting dan
besarnya pengaruh lingkungan tehadap kesehatan.
2. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial budaya merupakan faktor kedua yang cukup besr pengaruhnya terhadap
kesehatan. Termasuk ke dalam faktor ini adalah :
 Tingkah laku, kebiasaan dan adat istiadat
 Kepercayaan, pandangan hidup dan nilai
 Sosial ekonomi, taraf hidup dan penghasilan
 Demografi dan kepadatan penduduk
 Pendidikan
3. Fasilitas Kesehatan
Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah :
 Lokasi tempat pelayanan dekat atau dapat dijangkau dan diketahui oleh
masyarakat atau tidak
 Usaha informasi dan motivasi
 Program : apakah meliputi semua kebutuhan kesehatan masyarakat atau tidak
4. Keturunan
Yang termasuk dalam faktor ini adalah genetic dan struktur tubuh.

Keempat faktor di atas dapat menunjang ataupun mengahambat kesehatan, sehingga


dapat memudahkan atau menyulitkan timbulnya sehat dan sakit dan juga faktor tersebut
saling mempengaruhi.
BAB IV

PENUTUP

Secara umum, sehat merupakan keadaan yang tidak hanya untuk terbebas dari
penyakit tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Sehat juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Setelah membaca kutipan di atas, sebagai penyusun makalah ini,
memberi saran untuk :
1. Diri sendiri (sebaiknya selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan sebelum
makan, dan menjaga pola makan supaya badan tetap sehat dan tehindar dari
penyakit.
2. Tenaga kesehatan (sebaiknya tenaga kesehatan selalu mencuci tangan, memakai
sarung tangan dan menjaga kesterilan alat medis untuk menghindari infeksi
nosocomial.
3. Masyarakat (masyarakat sebaiknya selalu menjaga kebersihan lingkungan untuk
menghindari penyebaran penyakit)
DAFTAR PUSTAKA

Febri Endra, 2010. PARADIGMA SEHAT. 5 10, Volume II, p. 13.

Nadya, 2013. Konsep Sehat dan Sakit. 4 1, p. 5.

Palmarani, I. K., 2010. REPRESENTASI SOSIAL TENTANG KONSEP SEHAT DAN SAKIT.
[Online]
[Accessed 14 8 2022].

Rahmawati, S.Gz., M.Si, 2021. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Moh. Nasrudin penyunt.
Bojong(Jawa Tengah): PT Nasya Expanding Management.

Sirait, J., 2021. Konsep Kesehatan. 12 6, p. 4.

Anda mungkin juga menyukai