WHO, 1946 …… “keadaan sejahtera dari aspek fisik, mental dan sosial, dan tidak
hanya tidak adanya penyakit ataupun kecacatan”
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan UUD 1945 (menimbang a.)
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(pasal 1 (1)
Setiap orang berhak atas kesehatan (pasal 4)
Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (pasal 9 (1)
Filosofi Kesehatan: Hidup Sebagai Realitas,
Kesehatan Sebagai Nilai Universal
Source: Julian M. Saad & James O. Prochaska, A Philosophy Of Health: Life As Reality,
Health As A Universal Value, Palgrave Communication, 2020, www.nature.com
2. Filosofi Kesehatan Masyarakat: Tujuan
& Metode
Kemenkes RI memiliki definisi sendiri mengenai sehat dan bugar. Menurut Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sehat adalah keadaan sehat
baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Definisi Sehat Menurut WHO dan
Kemenkes, Tidak Hanya Soal Penyakit
Definisi sehat menurut WHO adalah keadaan sempurna secara fisik, mental, serta
sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit dan kecacatan. Sehat adalah hak paling
mendasar dari setiap manusia, tanpa membeda-bedakan ras, agama, politik, dan
kondisi sosial ekonominya.
Sehat diperlukan agar seseorang mampu meraih kedamaian, keamanan, dan
bebas untuk melakukan apapun di dalam hidupnya. Upaya untuk mencapai
sehat dapat dilakukan dengan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit,
terutama penyakit-penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat.
Promosi kesehatan adalah upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai
suatu penyakit, misalnya gejala, kapan harus ke dokter, dan tentunya
langkah-langkah pencegahannya.
Menurut Sehat dan Sakit
Menurut model kontinum sehat sakit, sehat adalah sebuah keadaan yang bersifat
dinamis dan dapat berubah terus- menerus sesuai dengan adaptasi dari individu
terhadap perubahan suatu lingkungan baik internal dan eksternal dan mampu
mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan dan
spiritual .
bahwa batasan sehat menurut WHO
meliputi fisik, mental, dan sosial
Sedangkan batasan sehat menurut Undang-undang Kesehatan
meliputi fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi. Sehat fisik
yang dimaksud disini adalah tidak merasa sakit dan memang secara
klinis tidak sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal
dan tidak ada gangguan fungsi tubuh. Sehat mental (jiwa),
mencakup:
- Sehat Pikiran tercermin dari cara berpikir seseorang yakni
mampu berpikir secara logis (masuk akal) atau berpikir runtut
- Sehat Spiritual tercerimin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap
pencinta alam dan seisinya yang dapat dilihat dari praktek
keagamaan dan kepercayaannya serta perbuatan baik yang sesuai
dengan norma-norma masyarakat.
- Sehat Emosional tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya atau pengendalian diri yang baik
Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain secara baik atau mampu
berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-
bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial,
ekonomi, politik.
Sehat dari aspek ekonomi yaitu mempunyai pekerjaan atau
menghasilkan secara ekonomi. Untuk anak dan remaja ataupun
bagi yang sudah tidak bekerja maka sehat dari aspek ekonomi
adalah bagaimana kemampuan seseorang untuk berlaku
produktif secara sosial.
Istilah Penyakit