Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
mata kuliah "ilmu kesehatan masyarakat”

Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat Dasar
di program studi D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Setiap manusia pada hakekatnya mendambakan hidup sehat dan sejahtera lahir
dan batin. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping
kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan pendidikan, karena hanya dengan
kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima manusia dapat melaksanakan
proses kehidupan untuk tumbuh dan berkembang menjalankan segala aktivitas
hidupnya. Sehat termasuk manusia seutuhnya meliputi aspek fisik, emosi, ocial,
kultural dan spiritual ( Pratiwi, 2011). Maka manusia disini adalah makhluk
biopsikososiokultural dan spiritual yang utuh dalam arti merupakan satu kesatuan
utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam
kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. Apabila terjadi satu masalah
pada satu komponen maka komponen yang lain akan menyeimbangkan.
Sehat menurut WHO (2008) adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan. Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang
merupakan satu kesatuan dalam defenisi sehat yaitu sehat jasmani, mental dan
spiritual (Budiman, 2006). Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009
memberikan batasan tentang kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, social maupun spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara social dan ekonomis.
Kesehatan bagi masyarakat bukan lagi kebutuhan sekunder, namun sudah
menjadi kebutuhan primer yang tidak dapat diabaikan. Kesadaran akan kesehatan
yang tinggi dipicu pula oleh peningkatan pengetahuan, kemampuan, serta daya beli
sehingga memungkinkan masyarakat untuk beralih dari pengobatan kuno ke
layanan kesehatan yang lebih modern.
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas makalah dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang anda ketahui mengenai konsep sehat ?
2. Apa yang anda ketahui mengenai pentingnya hidup sehat pada kehidupan
sehari-hari ?
3. Apa yang anda ketahui mengenai aspek dalam konsep sehat ?
4. Apa yang anda ketahui mengenai faktor-faktor dalam konsep sehat ?

3. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk dapat mengetahui mengenai konsep sehat.
2. Untuk dapat mengetahui mengenai pentingnya hidup sehat pada kehidupan
sehari-hari.
3. Untuk dapat mengetahui mengenai aspek dalam konsep sehat.
4. Untuk dapat mengetahui mengenai fakto-faktor dalam konsep sehat.

4. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengetahui mengenai konsep sehat.
2. Mahasiswa mampu mengetahui mengenai pentingnya hidup sehat pada
kehidupan sehari-hari.
3. Mahasiswa mampu mengetahui mengenai aspek dalam konsep sehat.
4. Mahasiswa mampu mengetahui mengenai fakto-faktor dalam konsep sehat.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian sehat
Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya.
Definisi sehat selama beberapa dekade masih dipertentangkan dan belum
ada kata sepakat dari ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia.
Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat definisi
universal yang menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik,
mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. (Jacob & Sandjaya, 2018).
Kesehatan menurut Undang-Undang No.23 Tahun 1992 “Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.”
Kesehatan setiap orang sangat penting untuk menjamin kelangsungan
hidup. Hal ini kurang diperhatikan oleh setiap orang dengan berbagai alasan.
Kesehatan atau hidup sehat adalah hak setiap orang. Oleh sebab itu
kesehatan, baik individu, kelompok, maupun masyarakat, merupakan aset
yang harus dijaga, dilindungi bahkan harus ditingkatkan. Semua orang baik
secara individu, kelompok maupun masyarakat dimana saja dan kapan saja,
mempunyai hak untuk hidup sehat atau memperoleh perlindungan
kesehatan. Sebaliknya, setiap orang baik individu, kelompok maupun
masyarakat, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melindungi
kesehatan dan menjaga kesehatan dirinya sendiri dari segala ancaman
penyakit dan masalah kesehatan yang lain (Notoatmodjo. Soekidjo, 2007).
2. Pentingnya hidup sehat pada kehidupan sehari-hari
Hidup Sehat adalah hidup yang bebas dari semua masalah rohani
(mental) ataupun masalah jasmani (fisik). Hidup sehat bisa diartikan sebagai
seseorang yang hidup sehat secara fisik dan psikis tanpa ada masalah
kesehatan sedikitpun. Seakan sudah menjadi tren di zaman sekarang, hidup
sehat menjadi sebuah hal penting yang harus dilakukan. Sebab memiliki
tubuh yang sehat harus diawali dengan hidup sehat dan bersih sehingga
tubuh kita akan terbebas dari penyakit. Mulai sekarang sudah saatnya kita
untuk memulai hidup sehat.
Saat ini masih banyak orang yang belum sadar betapa pentingnya hidup
sehat untuk kehidupan sehari-hari. Memiliki tubuh yang sehat tentu akan
menunjang aktivitas kita sehari-hari. Bayangkan saja jika kita memiliki
penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat tentu akan
merugikan diri sendiri dan juga keluarga. Sebab, aktivitas akan terganggu
karena kita sakit bahkan akan banyak biaya yang keluar untuk pengobatan.
Oleh sebab itu kita harus sudah sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan.
Hidup sehat bisa dimulai dari diri sendiri dengan mengurangi kebiasaan
yang tidak baik untuk kesehatan. mulai sekarang sudah saatnya kita untuk
memulai hidup sehat tanpa diabetes, hidup sehat tanpa merokok, hidup sehat
tanpa obat dan hidup sehat bebas kanker. Ayo mulai hidup sehat sejak
remaja sehingga bisa hidup sehat hingga lansia. Berikut adalah manfaat dari
menjalankan hidup sehat antara lain :
a. Lebih bahagia
Selain bermanfaat untuk kesehatan, menjalankan hidup sehat juga
mampu meningkatkan suasana hati. Sebab menjalankan hidup sehat
mampu membuat percaya diri dan meningkatkan suasana hati. Hal
tersebut karena hidup sehat dengan berolahraga dan pola makan sehat
mampu menstimulasi produksi hormon endorphin yang ada dalam
tubuh. Hal ini yang membuat kita merasa lebih bahagia dan lebih rileks.

b. Meningkatkan energi tubuh


Manfaat hidup sehat selanjutnya adalah mampu meningkatkan
pasokan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam menunjang aktivitas
sehari hari. Menjalankan pola makan sehat dengan mengkonsumsi buah
dan sayur dan makanan yang tinggi protein mampu memberikan banyak
energi untuk tubuh.
c. Mengurangi resiko penyakit
Menjalankan hidup sehat tentu kita akan terhindar dari masalah
penyakit. Menjalankan hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik
secara rutin akan meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika menjalankan
hidup sehat tentu asupan protein, vitamin hingga nutrisi akan terpenuhi
hal ini yang membuat kita terhindar dari risiko penyakit.

3. Aspek hidup sehat


Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan suatau
keadaan ideal, dari sisi biologis, psiologis, dan sosial sehingga seseorang
dapat melakukan aktifitas secara optimal.
Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO mengandung 3
karakteristik yaitu :
 Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
 Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
 Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan


penyesuaian, dan bukan merupakan suatu keadaan tetapi merupakan
proses dan yang dimaksud dengan proses disini adalah adaptasi individu
yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan
sosialnya.

Jadi dapat dikatakan bahwa batasan sehat menurut WHO meliputi


fisik,mental,dan social. Sedangkan batasan sehat menurut Undang-
undang Kesehatan meliputi fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan
ekonomi. Sehat fisik yang dimaksud disini adalah tidak merasa sakit dan
memang secara klinis tidak sakit, semua organ tubuh normal dan
berfungsi normal dan tidak ada gangguan fungsi tubuh. Sehat mental
(jiwa), mencakup:

a. Sehat Pikiran tercermin dari cara berpikir seseorang yakni mampu


berpikir secara logis (masuk akal) atau berpikir runtut

b. Sehat Spiritual tercerimin dari cara seseorang dalam mengekspresikan


rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap pencinta alam dan
seisinya yang dapat dilihat dari praktek keagamaan dan
kepercayaannya serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma-
norma masyarakat.

c. Sehat Emosional tercermin dari kemampuan seseorang untuk


mengekspresikan emosinya atau pengendalian diri yang baik.

d. Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan


dengan orang lain secara baik atau mampu berinteraksi dengan orang
atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, atau
kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik.

e. Sehat dari aspek ekonomi yaitu mempunyai pekerjaan atau


menghasilkan secara ekonomi. Untuk anak dan remaja ataupun bagi
yang sudah tidak bekerja maka sehat dari aspek ekonomi adalah
bagaimana kemampuan seseorang untuk berlaku produktif secara
sosial.

 Faktor-faktor dalam konsep sehat

Ada beberapa faktor-faktor dalam konsep sehat yaitu antara lain :

1) Keturunan

Faktor ini merujuk pada warisan genetik yang diterima dari orang tua. Gen-gen
tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu, tetapi juga ada faktor-faktor
gaya hidup yang dapat memoderasi pengaruh genetik.

2) Pelayanan Kesehatan

Akses dan kualitas pelayanan kesehatan memiliki peran besar dalam kesehatan.
Pelayanan yang baik dapat mendeteksi dan mengobati masalah kesehatan dengan
efektif, sementara akses yang terbatas dapat menyulitkan perawatan.

3) Kebersihan Lingkungan

Faktor ini mencakup kualitas air minum, sanitasi, udara bersih, dan lingkungan fisik
lainnya. Lingkungan yang kotor atau berbahaya dapat meningkatkan risiko penyakit
infeksi dan kronis.

4) Perilaku Hidup Sehat

Gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup,
dan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, berperan
penting dalam menjaga kesehatan. Perilaku ini dapat mencegah banyak penyakit.
Dalam menjaga kesehatan secara optimal, semua faktor ini saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lain. Kombinasi yang baik antara faktor-faktor genetik,
pelayanan kesehatan yang baik, lingkungan bersih, dan perilaku hidup sehat dapat
membantu mencegah banyak masalah kesehatan.

BAB III
PENUTUP

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia
terutama dalam melakukan aktifitasnya, kesehatanmerupakan suatu harapan dan keinginan
semua manusia, namun tidak adamanusia yang tidak mengalami sakit. Sakit dan sehat
selalu datang silih berganti dalam kehidupan manusia.

Sehat merupakan keinginan dan harapan semua manusia, namuntidak ada manusia
yang tidak mengalami sakit, setiap manusia pasti pernahmerasakan sakit sekurang-
kurangnya satu kali dalam seumur hidup. Sakitdan sehat merupakan suatu gejala yang
dialami manusia tergantungmanuasianya bagaimana menjaga tubuhnya agar tetap sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Jacob, D. E., & Sandjaya, S. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
masyarakat Karubaga district sub district Tolikara propinsi Papua. Jurnal Nasional
Ilmu Kesehatan, 1(1).

Nuryadin, Afriyana Amelia., dkk. (2022). Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Klaten :
Tahta Media Group.

Rohman, A., & Nurhayati, F. (2021). Hubungan Literasi Kesehatan Dengan Pola Hidup
Sehat Siswa SMP di Masa pandemic covid-19. Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, 9(1), 101-106.

Wicaksono, H. (2013). Dongke dalam masyarakat desa tanggulangin: pemahaman konsep


sehat-sakit dan penyakit dalam kajian etnosains terhadap sistem medis. Jurnal
sosiologi agama, 5(2).

Wirdawati, W., & Dewi, R.R.K. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kepemilikan jamban sehat di desa penyak lalang kabupaten sintang. Jurnal
kesehatan masyarakat Indonesia, 16(3), 177-181.

Anda mungkin juga menyukai