Anda di halaman 1dari 57

MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

“KONSEP SEHAT”

DOSEN PENGAMPUH : ASFANDI YUHADI,SKM.MKM

KELOMPOK :

ADIZ KLARASIA ANDARA : A202101074


AFIFAH NERFLIA : A202101112
DEFI SARNITA : A202101096
DILA RISWATI : A202101089
FIRDA DIAH PRAMUTIA : A202101106
KHAIRUNISA : A202101117
LA ODE ALRIN : A202101068
MAYANG SRIKANDI : A202101122
MURSIDIN : A202101087
MUSLIMAH RIZTNYANTI S. : A202101092
NUR ASTIN IRSAN : A202101067
NURUL ADHANIA : A202101082
NURUL HIJRIAH RIHAD : A202101102
PRETTY ANGGELA : A202101083
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1 Latar belakang .................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................

1.3 Tujuan..............................................................................................................................

1.4 Manfaat............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

2.1 Pengertian sehat...............................................................................................................

2.2 Pentingnya hidup sehat pada kehidupan sehari-hari .......................................................

2.3.Aspek hidup sehat ...........................................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

3.1Kesimpulan.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah "ilmu
kesehatan masyarakat”

Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat Dasar di
program studi D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah
bapak ASFANDI YUHADI,SKM.MKM yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Kendari 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Seluruh manusia pada hakikatnya mereka mendambakan hidup sehat dan sejahtera.
kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia, disamping kebutuhan akan sandang, pangan , papan
dan pendidikan. Karena dengan kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima. Manusia
dapat menjalankan proses kehidupan untuk tumbuh dan berkembang dalam segala aktivitas
kehidupannya. Aspek sehat meliputi beberapa aspek fisik, emosi, social, dan cultural serta
spiritual. Oleh karena itu, manusia disini adalah makhluk biopsikososiokultural dan spriritual
yang utuh dalam arti merupakan satu kesatuan dari aspek jasmani dan rohani serta unik dimana
manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Apabila terjadi sebuah masalah pada satu komponen maka komponen yang lain akan
menyeimbangkan.

Sehat menurut WHO (2008) adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental dan
kesejahteraan social yang merupakan suatu kesatuan dan bukan hanya bebas dari suatu penyakit
atau kecacatan . menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kestauan
dalam definisi sehat yaitu sehat jasmani, mental dan spiritual . UUD kesehatan No.36 Tahun
2009 memberikan batasan tentang kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
social maupun spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social
dan ekonomis .

Kesehatan bagi masyarakat bukan lagi kebutuhan sekunder, melainkan sudah menjadi
kebutuhan primer yang tidak dapat di abaikan. Kesadaran akan kesehatan yang tinggi dipicu pula
oleh peningkatan pengetahuan, kemampuan, serta daya beli sehingga memungkinkan
masyarakat untuk beralih dari pengobatan kuno ke layanan kesehatan yang lebih modern .
1.2. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :

a. apa yang anda ketahui mengenai konsep sehat ?

b. apa yang anda ketahui mengenai pentingnnya hidup sehat pada kehidupan sehari-hari?

c. apa yang anda ketahui mengenai aspek dalam konsep sehat ?

d. apa yang anda ketahui mengenai factor-faktor dalam konsep sehat ?

1.3. TUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

a. untuk dapat mengetahui mengenai konsep sehat

b. untuk dapat mengetahui pentingnnya hidup sehat pada kehidupan sehari-hari

c. untuk dapat mengetahui aspek dalam konsep sehat

d. untuk dapat mengetahui mengenai factor-faktor dalam konsep sehat

1.4. MANFAAT

Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa mampu mengetahui mengenai konsep sehat

b. Mahasiswa mampu mengetahui pentingnnya hidup sehat pada kehidupan sehari-hari

c. Mahasiswa mampu mengetahui aspek dalam konsep sehat

d. Mahasiswa mampu mengetahui mengenai factor-faktor dalam konsep sehat


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SEHAT

Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat dianggap
sebagai hak dasar setiap individu untuk menjalani hidup yang berkualitas dan produktif. Kondisi
sehat memungkinkan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari, bekerja, belajar, dan
menikmati hidup dengan optimal. Oleh karena itu, sehat dianggap sebagai hak asasi manusia
yang penting untuk diperjuangkan dan dijaga.

World Health Organization (WHO) membuat defenisi universal yang menyatakan bahwa
sehat adalah suatu keadan kondisi fisik , mental dan kesejahteraan social yang merupakan satu
kestuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (jacon dan sandjaya 2018).
Sedangkan kesehatan menurut Undang-Undang No. 23 tahun 1992 “Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan , jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
social dan ekonomis.”

Kesehatan bagi setiap makhluk sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup. Hal
ini kurang diperhatikan oleh setiap orang denga berbagai alasan. Kesehatan atau hidup sehat
adalah hak setiap orang. Oleh sebab itu kesehatan, baik individu, kelompok, maupun masyarakat,
merupakan aset yang harus di jaga, dilindungi bahkan harus ditingkatkan. Semua orang baik
secara individu, kelompok maupun masyarakat dimana saja dan kapan saja, mempunyai hak
untuk hidup sehat atau memperoleh perlindungan kesehatan. Sebaliknya, setiap orang baik
individu, kelompok maupun masyarakat, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk
melindungi kesehatan dan menjaga kesehatan dirinya sendiri dari segala ancaman penyakit dan
masalah kesehatan lainnya.

2.2. PENTINGNYA HIDUP SEHAT PADA KEHIDUPAN SEHAR-HARI

Hidup sehat adalah hidup yang bebas dari semua masalah rohani (mental) ataupun
masalah jasmani (fisik). Hidup sehat bias diartikan sebagai seseorang yang hidup sehat secara
fisik dan psikis tanpa ada masalah kesehatan sedikit pun. Seakan sudah menjadi trend dijaman
sekarang, hidup sehat menjadi sebuah hal penting yang harus dilakukan. Sebab memiliki tubuh
yang sehat harus diawali dengan hidup sehat dan bersih sehingga tubuh kita akan terbebas dari
penyakit. Mulai sekarang sudah saatnya kita untuk memulai hidup sehat.

Saat ini masih banyak orang yang belum sadar betapa pentingnya hidup sehat untuk
kehidupan sehari-hari. Memiliki tubuh yang sehat tentu akan menunjang aktivitas kita sehari-
hari. Bayangkan saja jika kita memiliki penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak
sehat tentu akan merugikan diri sendiri dan keluarga. Sebab, aktivitas akan terganggu karna kita
sakit bahkan banyak biaya yang keluar untuk pengobatan. Oleh sebab itu kita harus sudah sadar
betapa pentingnya menjaga kesehatan.

Hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri dengan mengurangi kebiasaan yang tidak baik
untuk kesehatan. Mulai sekarang saatnya kita untuk memulai hidup sehat tanpa diabetes, hidup
sehat tanpa merokok, hidup sehat tanpa obat dan hidup sehat bebas kanker. Berikut adalah
manfaat dari menjalankan hidup sehat antara lain :

a. Lebih bahagia

Selain bermanfaat untuk kesehatan, menjalankan hidup sehat juga mampu meningkatkan
suasana hati, sebab, menjalankan hidup sehat mampu membuat percaya diri. Hal tersebut karena
hidup sehat dengan berolahraga dan pola makan sehat mampu menstimulasi produksi hormon
endorphin yang ada dalam tubuh. Hal ini yang membuat kita merasa lebih bahagia dan lebih
rileks.

b. Meningkatkan energy tubuh

Manfaat hidup adalah mampu meningkatkan pasokan energy yang dibutuhkan oleh tubuh
menunjang aktivitas sehari-hari. Menjalankan pola makan sehat dengan mengkonsumsi buah dan
sayur, serta makanan yang tinggi protein mampu memberikan banyak energy untuk tubuh.

c. Mengurangi resiko penyakit

Ketika menjalankan hidup sehat, tentu kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit.
Dengan menjalankan hidup sehat dapat melakukan aktivitas fisik secara rutin. Agar dapat
meningkatkan daya tahan tubuh, saat menjalankan hidup sehat tentu kita butuh asupan protein,
vitamin hingga nutrisi juga harus terpenuhi sebab hal ini yang membuat kita terhindar dari resiko
penyakit.

3. Aspek hidup sehat

Definisi kesehatan yang dikemukakan oleh WHO adalah keadaan ideal, baik dari sudut pandang
biologis, psikologis, dan sosial, agar seseorang dapat melakukan aktivitas secara optimal.

Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO mengandung 3 karakteristik yaitu :


 Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
 Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
 Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Kesehatan bukanlah suatu kondisi melainkan suatu penyesuaian, dan bukan suatu kondisi
melainkan suatu proses, dan yang dimaksud dengan proses disini adalah penyesuaian diri
individu tidak hanya terhadap kondisi fisiknya saja melainkan terhadap lingkungan sosialnya.

Oleh karena itu, dapat dikatakan batasan kesehatan menurut WHO meliputi batasan fisik,
mental, dan sosial.Menurut hukum kedokteran, batasan kesehatan adalah fisik (tubuh), mental
(jiwa), sosial dan ekonomi.Sehat jasmani disini yang kami maksud adalah tidak merasa sakit
bahkan tidak sakit secara klinis, semua organ tubuh dalam keadaan normal dan berfungsi
normal serta tidak ada gangguan pada fungsi tubuh.Ruh (jiwa), meliputi:

a. Sehat Pikiran tercermin dari cara berpikir seseorang yakni mampu berpikir secara logis
(masuk akal) atau berpikir runtut

b. Sehat Spiritual tercerimin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
atau penyembahan terhadap pencinta alam dan seisinya yang dapat dilihat dari praktek
keagamaan dan kepercayaannya serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma-norma
masyarakat.

c. Sehat Emosional tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya


atau pengendalian diri yang baik.

d. Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara
baik atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan
ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik.

e. Sehat dari aspek ekonomi yaitu mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi.
Untuk anak dan remaja ataupun bagi yang sudah tidak bekerja maka sehat dari aspek
ekonomi adalah bagaimana kemampuan seseorang untuk berlaku produktif secara sosial.

*Faktor-faktor dalam konsep sehat

Ada beberapa faktor-faktor dalam konsep sehat yaitu antara lain :

1) Keturunan
Faktor ini mengacu pada warisan genetik yang diterima dari orang tua.Beberapa gen
dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu, namun ada juga faktor gaya hidup yang
dapat mengurangi pengaruh genetik.

2.) Pelayanan Kesehatan


Aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan memegang peranan penting dalam
kesehatan.Pelayanan yang baik dapat mendeteksi dan menangani masalah kesehatan
secara efektif, sementara akses yang terbatas dapat mempersulit pengobatan.

3.) Kebersihan Lingkungan


Faktor-faktor tersebut meliputi kualitas air minum, sanitasi, udara bersih dan lingkungan
fisik lainnya.Lingkungan yang kotor atau tidak aman dapat meningkatkan risiko infeksi
dan penyakit kronis.

4.) Perilaku Hidup Sehat


Pola hidup sehat, seperti pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, tidur cukup, serta
menghindari rokok dan konsumsi alkohol berlebihan, berperan penting dalam menjaga
kesehatan.Perilaku ini dapat mencegah banyak penyakit

Untuk menjaga kesehatan yang optimal, semua faktor tersebut saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lain.Kombinasi yang baik antara faktor genetik, pelayanan medis yang
baik, lingkungan yang bersih dan kebiasaan hidup sehat dapat membantu mencegah banyak
masalah kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan sangat penting dalam kehidupan manusia terutama dalam melakukan
aktifitasnya, kesehatan adalah suatu harapan dan keinginan semua manusia, namun tidak ada
manusia yang tidak mengalami sakit. Sakit dan sehat selalu datang silih berganti dalam
kehidupan manusia.

Sehat merupakan keinginan dan harapan semua manusia, namun tidak ada manusia yang
tidak mengalami sakit, setiap manusia pasti pernah merasakan sakit sekurang-kurangnya satu
kali dalam seumur hidup. Sakit dan sehat merupakan suatu gejala yang dialami manusia
tergantung individu masing-masing bagaimana menjaga tubuhnya agar tetap sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Jacob, D. E., & Sandjaya, S. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
masyarakat Karubaga district sub district Tolikara propinsi Papua. Jurnal Nasional Ilmu
Kesehatan, 1(1).

Nuryadin, Afriyana Amelia., dkk. (2022). Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Klaten : Tahta
Media Group.

Rohman, A., & Nurhayati, F. (2021). Hubungan Literasi Kesehatan Dengan Pola Hidup Sehat
Siswa SMP di Masa pandemic covid-19. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
9(1), 101-106.

Wicaksono, H. (2013). Dongke dalam masyarakat desa tanggulangin: pemahaman konsep sehat-
sakit dan penyakit dalam kajian etnosains terhadap sistem medis. Jurnal sosiologi agama,
5(2).

Wirdawati, W., & Dewi, R.R.K. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan
jamban sehat di desa penyak lalang kabupaten sintang. Jurnal kesehatan masyarakat
Indonesia, 16(3), 177-181.
MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
“KONSEP SAKIT”

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
MASIR : A202101128
PUTERI JOELIETA WULANDARI : A202101105
UMMI KALTSUM : A202101104
FITRIANI :A202101107
WA ODE SAFIRA ADE PUTRI :A202101091
WA ODE WIAND ARWIARTI :A202101107
ASTIN : A202101089
PUTRI RAHMAYANI HAMID : A202101109
WA ODE NURUL INTAN R : A202101115
SUCITRA SARI : A202101118
ATIKHA CAHYA AGISTA : A202101124
RILA APRILIYA : A202101085
MUH. KAMAL PASHA : A202101
ASTITA ASWIN : A202101095

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “konsep sakit” Dalam penulisan
makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.

kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritk dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita.

Akhir kata kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.

Kendari, 27 oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Definisi Sakit.................................................................................................................2
B. Macam-macam Sakit Berdasarkan Dimensi Bio-Psikososial........................................3
C. Konsep Penyebab Penyakit Menurut Masyarakat dan Pengobat Tradisional...............4
D. Pola Dasar Indikator Sehat-Sakit..................................................................................4
BAB III KESIMPULAN...............................................................................................................6
A. Kesimpulan....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan pada dasarnya adalah suatu ilmu yang pada dasarnya mengikuti kaidah atau
kaidah ilmiah ditinjau dari ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Demikian pula penemuan-
penemuan modern di bidang kesehatan mengikuti kaidah ilmu pengetahuan. Manusia
merupakan salah satu objek dalam bidang kesehatan, dengan latar belakang yang berbeda-
beda dan permasalahan utamanya adalah menderita penyakit. Maka sangat penting untuk
menggali hakikat manusia dari segala aspek kehidupan.
Kesehatan mencakup aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual secara
menyeluruh, yang diwujudkan dalam diri individu, keluarga, dan komunitas, serta berkaitan
dengan sehat atau sakitnya siklus hidup manusia, yaitu kesehatan individu dan masyarakat
secara keseluruhan. Hal ini dipandang perlu untuk meningkatkan pemahaman individu dan
masyarakat terhadap kesehatan, sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan
mendukung program pembangunan kesehatan pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari sakit ?
2. Apa saja macam-macamsakit berdasarkan dimensi bio-psikososial ?
3. Bagaimana Konsep Penyebab Penyakit menurut masyarakat dan pengobatan tradisional?
4. Bagaimana Pola Dasar Indikator Sehat-Sakit ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Sakit
2. Untuk Mengetahui Macam-macam Sakit Berdasarkan Dimensi Bio-Psikososial
3. Untuk Mengetahui Konsep Penyebab Penyakit menurut masyarakat dan pengobatan
tradisional
4. Untuk Mengetahui Pola Dasar Indikator Sehat-Sakit

D. Manfaat

1. Agar Dapat Mengetahui Definisi Sakit


2. Agar Dapat Mengetahui Macam-macam Sakit Berdasarkan Dimensi Bio-Psikososial

1
3. Agar Dapat Mengetahui Konsep Penyebab Penyakit menurut masyarakat dan
pengobatan tradisional
4. Agar Dapat Mengetahui Pola Dasar Indikator Sehat-Sakit

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sakit
Sakit adalah berasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu
(demam, sakit, perut, dan lain-lain). Sakit adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat.
Secara sederhana, sakit merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas
normal, tolak ukur yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit adalah jika terjadi
perubahan dari rata-rata nilai normal yang telah ditetapkan. Ada beberapa definisi mengenai
sakit yang dapat dijadikan acuan, Yaitu sebagai berikut :
 Menurut (Neuman, 1990), Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam
satu atau lebih dimensi yang ada, mengalami perubahan atau penurunan bila
dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
 Menurut (Parson, 1972), Sakit adalah berasa tidak nyaman di tubuh atau di
bagian tubuh karena menderita sesuatu (demam, sakit perut, dsb). Sakit juga
merupakan gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.
 Menurut (Perkins dalam Notosoedirjo dan Latipin, 2002), sakit adalah suatu
keadaan yang tidak menyenagkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan aktifitas jasmani, rohani dan sosial.
 Menurut Batasan Medis, ada dua bukti adanya sakit yaitu adanya tanda dan
gejala.

Konsep sakit merupakan suatu penilaian seseorang terhadap penyakit yang sehubungan
dengan pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat subyektif). Penyakit adalah suatu
bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme benda asing atau luka (bersifat objektif).
Penyakit berbeda dengan rasa sakit. Penyakit sifatnya objektif karena masing-masing
memiliki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena merupakan
keluhan yang dirasakan sesorang. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa
sakit dan sebaliknya orang mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit.

3
B. Sakit Berdasarkan Dimensi Bio-Psikososial
Konsep sakit memiliki dimensi Bio-psikososial, yaitu sebagai berikut:
1. Disease
merupakan bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme, benda asing, ataupun luka
(injury). Disease ini merupakan suatu fenomena objektif yang ditandai oleh perubahan-
perubahan fungsi tubuh sebagai organisme biologis, dimana terdapat penyimpangan
yang muncul melalui gejala-gejala tertentu. Disease dapat ditemukan melalui suatu
diagnosis.adapun contoh disease, antara lain : demam, influenza, kanker, AIDS, dan
berbagai penyakit lainnya.
2. Sickness
Dimensi sickness merupakan konsep sakit dalam dimensi psikologi. Konsep sakit dalam
dimensi sickness ini merupakan penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan
dengan pengalaman yang langsung di alaminya. Konsep sickness muncul akibat adanya
ketidaknyamanan dalam diri seseorang akibat faktor psikis.
3. Illness
Konsep sakit dalam dimensi illness merupakan konsep sakit secara sosiologis. Konsep
sakit ini berkaitan dengan penerimaan sosial terhadap seseorang sebagai orang yang
sedang mengalami kesakitan (illness maupun disease). Seseorang yang dalam keadaan
illness biasanya dibenarkan untuk melepaskan tanggung jawab peran atau kebiasaan –
kebiasaan tertentu yang dilakukan saat sehat secara sementara akibat dari
ketidaksehatannya. Sakit dalam konsep sosiologis ini berkenaan dengan peran khusus
yang dilakukan sehubungan dengan perasaan kesakitannya dan sekaligus memiliki
tanggung jawab baru, yaitu mencari kesembuhan.
Secara umum kita dapat menilai apakah orang tersebut sakit dengan
memperhatikan ciri cirinya:
 Ciri-ciri sakit :
1. Merasa nyeri, pusing, lemas,
2. Tidak bersemgat menjalankan aktivitas
3. Merasa tidak tenang dan kecemasan yang berlebihan

4
C. Konsep Penyebab Penyakit menurut masyarakat dan pengobatan tradisional
Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat dikaitkan dengan
munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat
menimbulkan penyakit, masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep
penyebab penyakit yaitu;
 Menurut Pengobat Tradisional
1. Naturalistik
Penyebab bersifat naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh
lingkungan , makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam
tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit
bawaan.
2. Personalistik
Penyebab bersifat personalistik yaitu menganggap munculnya penyakit (illness)
disebabkan oleh interfensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan
manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir,
tukang tenung).
 Menurut masyarakat
1. Karena pengaruh gejala alam (panas,dingin) terhadap tubuh manusia
2. Makanan yang diklasifikasikan kedalam makanan panas dan dingin.
3. Supranatural (roh,guna-guna,setan dan lain lain)

D. Pola Dasar Indikator Sehat-Sakit


Kesehatan adalah suatu hal yang kontinum, yang berasal dari titik ujung sehat walafiat
sampai dengan titik pangkal sakit serius, Oleh Fashel dan Bush dalam Notoatmodjo (2007),
yang mendasarkan uraiannya pada definisi Person menjabarkan kesehatan ke dalam 11
tingkatan atau keadaan yaitu:
1. Well being (sehat aempurna): individu sehat secara fisik,mental,spiritual,sosial dan
ekonomi .
2. Dissatisfaction (kurang memuaskan): individu memiliki penyimpangan ringan dari
keadaan well being misalnya gigi berlubang.

5
3. Discomfort (tidak nyaman): individu merasakan gejala yang menganggu aktivitas sehari-
hari,tetapi masi bisa dilakukan tanpa pengurangan
4. Minor disability (ketidakmampuan minor): individu mengalami gangguan kesehatan
yang mengurangai aktivitas sehari-hari secara bermakna, misalnya asma atau diabetes
5. Mayor disability (ketidakmampuan mayor): individu mengalami gangguan kesehatan
yang mengurangai aktivitas sehari-hari, misalnya stroke atau kanker
6. Disabled (cacat): individu mengalami gangguan kesehatan yang mengurangai aktivitas
sehari-hari tanpa bantuan orang lain tetapi masih bisa bergerak bebas dalam masyarakat,
misalnya tuna netra atau tuna ragu.
7. Confined (terbatas): individu harus berada ditempat tidur tetapi tidak masuk rumah sakit,
misalnya karena patah tulang atau demam tinggi
8. Confined + bedridden (tinggal ditempat tidur): individu harus berada ditempat tidur
tetapi tidak masuk rumah sakit dan membutuhkan perawatan intensif, misalnya luka
bakar atau infeksi parah.
9. Isolated (terisolasi): individu terpisah dari keluarga dan teman-teman karena alasan
penyakit menular atau gangguan jiwa.
10. Coma: indivdu hampir mati tetapi masih ada kemungkinan bisa sembuh dan menjadi
sehat lagi, misalnya karena kecelakaan atau overdosis obat
11. Mati: individu tidak memiliki fungsi tubuh dan otak sama sekali.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara sederhana, sakit merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas
normal, tolak ukur yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit adalah jika terjadi
perubahan dari rata-rata nilai normal yang telah ditetapkan. termasuk keadaan organisme
sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya. Konsep sakit adalah penilaian seseorang
terhadap penyakit sehubungan dengan pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat
subyektif). Penyakit sifatnya objektif karena masing-masing memiliki parameter tertentu,
sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena merupakan keluhan yang dirasakan sesorang.
Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit dan sebaliknya orang
mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anius, A., Albert, W, S., & Welly, E, M. (2020). Persepsi Sakit dan Sistem Pengobatan
Tradisional dan Modern Pada Orang Amungme (Studi Kasus di Kecamatan Alama
Kabupaten Mimikal. Jurnal Holistik, 13(1), 1-18.
Miha, A., Fitria, N., Muhammad, A, A., & Danan. (2023). Hukum dan Konsep Sehat Dalam
Hubungan Sosial. Jurnal Hukum dan Sosial, 1(1), 158-164.
Sani, F, N. (2011). Hubungan tingkat pengetahuan sehat-sakit dengan sikap mahasiswa
universitas muhammadiyah surakarta tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Jurnal
KesMaDaska, 2(2), 12-18.
Sokang, Y, A. (2016). Makna Sakit: Perspektif Warga Jakarta. Jurnal Mind Set, 7(1), 47-55.
Suryanti, P, E. (2021). Konsep Sehat-Sakit : Sebuah Kajian Filsafat. Jurnal Sanjiwani, 12(1), 88-
99.
Triyono, S, D, K., & Yohanes, K, H. (2017). Konsep Sehat dan Sakit Pada Individu Dengan
Urolithiasis (Kencing Batu) di Kabupaten Klungkung, Bali. Jurnal Psikologi Udayana,
4(2), 263-276.

8
MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

“ILMU KESEHATAN MASYARAKAT”

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH: ASFANDI YUHADI, S.KM., M.KM

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4 :

1. LAODE MUHAMMAD SAM GANDI 9. YELI NOVITA

2. INDAH MELINDA NURRAHMAN 10. VALDISA AZSAHRA VIOLANIA

3. FEBRIANTI 11. WAODE AZKIYA’TUL FAUZIYAH

4. FIREN ANASTASYA PUTRI 12. ERICHA WULAN SARI

5. NABILA PUTRI WULANDARI 13. HERLINA

6. FENTI RAHMAWATI 14. FATMA NUR

7. SHELA AWALINDA INDRA P 15. FATIMAH AZZAHRA

8. ASTIN 097

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nyalah dapat menyelesaikan makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjudul “
Ilmu Kesehatan Masyarakat ”.
Dalam penulisan makalah ini kami mendapatkan banyak ilmu pengetahuan yang baru.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan kepada
pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan
menjadi pedoman bagi yang membacanya. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat
yang berjudul “ Ilmu Kesehatan Masyarakat”.

Wassalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................1
D. Manfaat ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat .................................................3
B. Komunikasi Kesehatan ......................................................................3
C. Prinsip Kesehatan Masyarakat ...........................................................5
D. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat .............................................6
E. Penerapan Ilmu Kesehatan Masyarakat .............................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .....................................................................................11
B. Saran ................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan masyarakat merupakan salah satu model pokok dalam


rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi - tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat. Kesehatan
masyarakat menjadi salah satu modal pokok dalam rangka pertumbuhan dan
kehidupan bangsa.
Menurut HL Blum (1980) seorang ahli kesehatan masyarakat di nyatakan
bahwa status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan yaitu
perilaku atau gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik,
budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor
genetik (keturunan), dimana keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang
mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari ilmu kesehatan masyarakat?


2. Bagaimana melakukan komunikasi kesehatan?
3. Bagaimana prinsip dari kesehatan masyarakat?
4. Apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat?
5. Bagaimana melakukan penerapan kesehatan masyarakat?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari ilmu kesehatan masyarakat


2. Untuk melakukan komunikasi kesehatan
3. Untuk mengetahui prinsip dari kesehatan masyarakat
4. Untuk mengetahui macam-macam ruang lingkup kesehatan masyarakat
5. Untuk dapat melakukan penerapan kesehatan masyarakat

1
D. Manfaat

1. Agar dapat mengetahui definisi ilmu kesehatan masyarakat


2. Agar dapat melakukan komunikasi kesehatan
3. Agar dapat mengetahui prinsip kesehatan masyarakat
4. Agar dapat mengetahui ruang lingkup kesehatan masyarakat
5. Agar dapat melakukan penerapan kesehatan masyarakat
E.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni dalam memelihara, melindungi,
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam menye-
diakan pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat mencakup semua kegiatan, baik
langsung maupun tidak langsung, sebagau bentuk upaya preventif, promotif, kuratid,
maupun rehabilitatif. Dari definisi tersebut terlihat bahwa ilmu kesehatan masyarakat
menyangkut sebuah kompleksitas yang sangat dalam.
Terdapat beberapa definisi kesehatan masyarakat menurut para ahli, salah satunya
Profesor Winslow dari Universitas Yale. Profesor Winslow menyatakan bahwa kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkat-
kan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir
untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan
individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan
perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial,
yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan
yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
B. Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran atau media tertentu pada komunikan dengan tujuan untuk
mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah
kepada suatu keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana individu dalam masyarakat
berupaya menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang berhubungan
dengan kesehatan.
Komunikasi kesehatan memberi kontribusi dan menjadi bagian dari upaya
pencegahan penyakit serta promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah kombinasi
proses perubahan yang di lakukan melalui organisasi, pendidikan, ekonomi, dan
lingkungan. Tujuan dari promosi kesehatan yaitu :

3
: pengetahuan, perilaku dan sikap
 Individu dan kelompok : jaringan dan informasi juga termasuk dukungan sosial,
kelompok kerja, dan kelompok sebaya
 Organisasi : kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas dan sumber
 Pemerintah : kebijaksanaan, program, fasilitas, sumber, koordinasi, peraturan
 Komunitas : kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas, dan sumber
Tujuan pokok dari komunikasi kesehatan ialah perubahan perilaku kesehatan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Komunikasi kesehatan merupakan usaha
untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu dan komunitas
masyarakat dengan menggunakan berbagai metode komunikasi baik komunikasi
interpersonal maupun komunikasi massa. Selain itu, komunikasi kesehatan juga dipahami
sebagai studi yang mempelajari bagaimana cara menggunakan pesan komunikasi untuk
menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat memperngaruhi individu dan
komunitas agar dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan
kesehatan. Komunikasi Kesehatan yang juga setiap saat bermunculan di beragam media,
sebagai pembawa pesan-pesan Kesehatan, nyatanya tidak memberikan dampak kearah
perbaikan kondisi perilaku masyarakat yang sesungguhnya memunculkan resiko besar
bagi diri mereka, terutama Kesehatan mereka secara phisik maupun psikologis.
Adapun beberapa ruang lingkup yang terdapat pada konsep kajian komunikasi
kesehatan masyarakat, yaitu :
1) Usaha-Usaha Kesehatan
Hal yang pertama terdapat dalam ruang lingkup komunikasi kesehatan
pada masyarakat adalah usaha-usaha kesehatan yang memiliki empat tingkatan.
Tingkat pertama adalah usaha pencegahan penyakit, tingkat kedua adalah
pengobatan, dimana hal ini dilakukan saat individu sudah terlanjur terkena suatu
penyakit tertentu yang menyerang sistem kesehatannya, tingkatan ketiga adalah
promotif, tingkat terakhir adalah rehabilitasi.
2) Pencegahan Terhadap Penyakit
Dalam melakukan kegiatan pencegahan ini, para pelaku kesehatan dapat
memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan penyakit tertentu. Misalnya saja, apa dan bagaimana ciri

4
orang yang mengalami penyakit tersebut, atau bagaimana tindakan pertama yang
dapat dilakukan untuk menolong orang yang menderita penyakit itu. Pencegahan
penyakit juga bisa dilakukan dengan mengajak serta semua lapisan masyarakat
untuk menggalakkan pola hidup sehat dan teratur, sehingga dapat terhindar dari
berbagai virus dan kuman yang menyebabkan penyakit. Dengan begitu,
masyarakat akan merasa menjadi bagian yang penting dalam proses penjagaan
kesehatan diri mereka sendiri maupun lingkungan sekitar karena telah dilibatkan.

C. Prinsip Kesehatan Masyarakat


Secara umum prinsip-prinsip ilmu kesehatan masyarakat terbagi menjadi 6 yaitu:
1. Ilmu kesehatan masyarakat lebih menekankan pada pemikiran dan tindakan yang
bersifat promotif (promosi kesehatan) dan preventive (pencegahan) dari pada kuratif
(pengobatan). Pendekatan kuratif merupakan fokus dari tenaga medis dan para medis
(Dokter/dokter gigi dan perawat/bidan)
2. Ilmu kesehatan masyarakat lebih fokus pada penanganan tingkat masyarakat atau
kumpulan orang, baik yang sehat maupun sakit atau yang bermasalah dari pada
kumpulan individu (perorangan) yang sakit saja.
3. Dalam ilmu kesehatan masyarakat, factor lingkungan memegang peranan yang
sangat penting dalam kejadian penyakit atau peristiwa kesehatan di masyarakat. Hal
ini sesuai dengan batasan kesehatan masyarakat yang tidak hanya melihat factor
penyebab masalah kesehatan masyarakat dari factor dari dalam saja (faktor internal)
akan tetapi faktor dari luar (faktor eksternal) juga harus di pertimbangkan sebagai
penyebab masalah kesehatan.
4. Ilmu kesehatan masyarakat menekankan pada upaya-upaya masyarakat yang
terorganisasikan. Pada prinsipnya, perorganisasian masyarakat itu mempunyai
orientasi kepada suatu kegiatan-kegiatan tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
5. Ilmu kesehatan masyarakat menganggap masyarakat baik sebagai objek dan
sekaligus subjek upaya kesehatan. Hal ini di artikan bahwa walaupun masyarakat
sebagai objek dalam melaksanakan program kesehatan masyarakat, akan tetapi
masyarakat juga harus sebagai subjek yang berpartisipasi aktif dalam mendukung

5
segala upaya yang bertujuan menciptakan kesehatan masyarakat tanpa adanya
dukungan dari masyarakat, maka program kesehatan masyarakat kesehatan tidak
akan terlaksana dengan baik.

6. Ilmu kesehatan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang multi sektoral yang
saling terkait dengan permasalahan lainnya (non kesehatan). Hal ini di mungkinkan
karena segala hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan selalu bersinggungan
dengan sektor lainnya. Misalnya masalah balita gizi buruk, tidak hanya sebagai
masalah di sektor kesehatan saja akan tetapi menjadi masalah di sector pertanian
sebagai penyedia pangan dan sector ekonomi sebagai pengambil kebijakan dalam
masalah penanggulangan masalah ekonomi masyarakat.

D. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat


Kesehatan masyarakat menjadi aplikasi terpadu antara ilmu kedokteran, sanitasi,
dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang dapat terjadi di masyarakat. Dalam
menjelaskan fenomena-fenomena kesehatan di masyarakat, ilmu kesehatan masyarakat
memiliki 7 pilar utama yakni :

1. Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi dan factor penyebab
(determinan) suatu masalah kesehatan (penyakit) yang menimpa sekelompok
penduduk/masyarakat dan penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehatan.
Tujuan mempelajari epidemiologi antara lain :
a. Mengetahui tingkat masalah kesehatan dalam suatu lingkungan masyarakat
b. Mempelajari secara mendalam etiologi suatu penyakit dan cara penyebarannya
c. Mempelajari riwayat alamiah suatu penyakit
d. Mengembangkan dasar-dasar program pencegahan
e. Mengevaluasi alat-alat pencegahan dan pengobatan yang baru dan cara-cara
pelayanan kesehatan

6
2. Biostatistik atau Statistik Kesehatan
Biostatistik atau statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang berkaitan
dengan cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan, dan interpretasi fakta-fakta
numerik, berhubungan dengan itu pada populasi manusia.
3. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh pada status kesehatan yang optimum. Usaha-usaha kesehatan
lingkungan yang dilakukan untuk mewujudkan kesehatan manusia yang optimal bagi
manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
antara lain :
a. Perumahan
b. Pembuangan kotoran manusia
c. Penyediaan air bersih
d. Pembuangan sampah
e. Pembuangan air kotor (limbah)
f. Kandang hewan ternak
g. Pencemaran udara, air, dan sebagainya
4. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Pendidikan kesehatan adalah usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dari sasaran
agar mereka berperilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan. Perilaku
keseharan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan
sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan lingkungan.
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
Administrasi kesehatan masyarakat adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang
mempelajari proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan
penilaian administrasi dalam bidang kesehatan.
6. Gizi Masyarakat
Gizi masyarakat merupakan ilmu yang mempelajari tentang nutrisi yang dibutuhkan
tubuh manusia dan manfaatnya terhadap kehidupan manusia. Hal ini terdiri dari :
a. Penyakit kurang kalori dan protein (KKP)
 Banyak terjadi pada anak-anak

7
 Terbagi dalam 3 tingkatan, yaitu ringan, sedang, burat/gizi buruk
b. Penyakit kegemukan/obesitas, dimana mengonsumsi kalori berlebih dibandingkan
dengan kebutuhan atau pemakaian energy
7. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu cabang ilmu kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk
melindungi setiap pekerja dari penyakit akibat kerja ataupun penyakit akibat dari
hubungan kerja dan mendamin pekerja terhindara dari resiko dan bahaya di tempat
kerja. Hal ini bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik
fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat di lingkungan
tersebut melalui usaha-usaha preventif, promotif, dan kuratif terhadap penyakit atau
gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja.

E. Penerapan Kesehatan Masyarakat


1. Pemberantasan Penyakit Baik Menular Maupun Tidak Menular
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah program Indonesia sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
2. Perbaikan Sanitasi Lingkungan
Sarana sanitasi merupakan sarana peturasan yang diperlukan dalam suatu rumah
tangga,kantor,dan fasilitas sosial. Dapat berupa sarana jamban keluarga (JAGA) atau
jamban institusi (JASI) yang dapat digunakan untuk keperluan 10-25 jiwa,tergantung
luas lahan dan jumlah pemakai yang direncanakan.
3. Perbaikan Lingkungan Pemukiman
Program sanitasi perkotaan berbasis masyarakat (SPBM) merupakan salah satu
komponen program urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) yang
diselenggarakan sebagai program pendukung PNPM mandiri. Program ini bertujuan
untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat baik secara
individu maupun kelompok untuk turut berpastisipasi memecahkan berbagai
permasalahan yang terkait pada upaya peningkatan kualitas kehidupan,kemandirian
dan kesejahteraan masyarakat.

8
4. Pemberantasan Vektor
Pemberantasan, pencegahan dan pengobatan penyakit yang terjadi dalam masyarakat
merupakan salah satu usaha kesehatan masyarakat. Vektor adalah hewan yang
berperan membawa dan menularkan suatu penyakit tetapi agen penyebab penyakit
tersebut tidak mengalami perkembangbiakan pada tubuh hewan tersebut.
5. Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat
Menurur WHO (1954) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), tujuan pendidikan
kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya
penyakit,mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada,memaksimalkan fungsi
dan peran pasien selama sakit serta membantu pasien dan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan.
6. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil,ibu bersalin,ibu menyususi bayi dan anak
balita serta anak pra sekolah pemberdayaan masyarakat bidang KIA masyarakat
dalam upaya mengatasi situasi gawat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan
persalinan.
7. Pembinaan Gizi Masyarakat
Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan
kesehatan termaksud gizinya. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi
yang merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan 2010-2014. Tujuannya
adalah untuk menurunkan prefalensi kurang gizi sesuai dengan Deklarasi Word Food
Summit 1996 yang dituangkan dalam milennium Development Goals (MDGs) pada
tahun 2015 yang menyatakan setiap Negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan
separuh dari kondisi 1990.
8. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah
kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit untuk mencegah akibat yang tibul dari
tempat-tempat umum.

9
9. Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Pergerakan dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan akan menghasilkan
kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dengan demikian penggerakan dan
pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan
hasil,karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada
dilingkungannya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni dalam memelihara, melindungi,
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam
menyediakan pelayanan kesehatan. Prinsip dari kesehatan masyarakat secara umum,
yaitu menekankan pada pemikiran dan tindakan yang bersifat promotif (promosi
kesehatan) dan preventive (pencegahan) dari pada kuratif (pengobatan), lebih berfokus
pada penanganan tingkat masyarakat atau kumpulan orang, faktor lingkungan memegang
peranan penting dalam kejadian penyakit atau peristiwa kesehatan di, menekankan
upaya-upaya masyarakat yang terorganisir, masyarakat menganggap masyarakat baik
sebagai objek dan sekaligus subjek upaya kesehatan, dan melihat masalah kesehatan
sebagai masalah yang multi sektoral yang saling terkait dengan permasalahn lainnya (non
kesehatan). Ruang lingkup kesehatan meliputi epidiemologi, biostatistik, atau statistik
kesehatan, kesehetan lingkungan, pendidikan kesehatan, dan ilmu perilaku, administrasi
kesehatan, gizi masyarakat, dan kesehatan kerja.

B. Saran
Ilmu kesehatan masyarakat sangatlah penting untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari- sehari tidak hanya diterapkan oleh tenaga kesehatan saja, tetapi juga diterapkan
oleh masyarakat dan diperlukan kesadaran tinggi bagi masyarakat mengenai pentingnya
kesehatan, sehingga tujuan utama dari kesehatan masyarakat untuk mecegah kesakitan
atau penyakit pada masyarakt dapat terlaksana.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hindayani, L., Haika, N.U., Herdati, J.L., Achmadi & Kurniawati, M.F. (2022). Komunikasi
Kesehatan di Masa New Normal. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 13478-13484

Sartika., Anggreny, D.E & Sani, A. (2022). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung : CV. Media
Sains Indonesia

12
MAKALAH IKM ( ILMU KESEHATAN MASYARAKAT)
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIOPSIKOSOSISAL SPRITUAL
DOSEN PENGAMPU: Asfandi Yuhadi,SKM.,M.Kes

KELOMPOK 3 :

1. JOICE ROSALIA 9. WAODE BELASI


2. INTAN 10. CING CAHYANTI
3. RAHMAWATI MELANI PUTRI 11. RASUL BAODIN
4. SULFA SALSABILA 12. SRI ERMAWATI
5. PUTRI MAJA UTAMI 13. ZAMNA
6. RAHMADIA LESTARI 14. MUHAMMAD ARSYADI
7. DWI MUTIARA RERE 15. WIDIYANTI LA TEA
8. ANDINI FEBRIYANTI

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2023

12
KATA PENGANTAR

Assalamualaiku Wr. Wb.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat
dan Hidayah-Nyalah kami diberi ilmu dan pengetahuan untuk menutut cita-cita.
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan makalah
kelompok yang berjudul “Manusia sebagai makhluk biopsikososial spritual” dengan
tepat waktu. Kami juga menyampaikan terima kasih pada pihak-pihak kelompok 3
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen mata
kuliah IKM : Asfandi Yuhadi,SKM.,M.Kes
Dalam penulisan makalah ini kami mendapatkan banyak ilmu pengetahuan
yang baru, dan kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, masukan dan saran dari teman-teman dan
bapak dosen sangat penting untuk makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya dan menjadi pedoman bagi yang membacanya.
Wassalamualikum Wr. Wb.

Kendari, 30 october 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Definisi manusia sebagai makhluk biopsikososial spiritual........................ 3
B. Ciri-ciri manusia sebagai makhluk biopsikososial spiritual........................ 5
C. Faktor-faktor manusia sebagai makhluk biopsikososial spiritual................ 10
BAB III PENUTUP................................................................................................ 16
A. Kesimpulan.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk biopsikososial dan spiritual yang utuh dalam
artian manusia sebagai satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik
karena mempunyai bebagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Manusia cenderung untuk mempertahankan budayanya pada
setiap saat dimanapun dia berada.
Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosio-spiritual memiliki arti bahwa
manusia merupakan makhluk yang utuh dimana di dalamnya terdapat unsur
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Terhindar dari ketegangan psikologis,
kebutuhan akan kemesraan dan cinta, kepuasan alturistik (kepuasan untuk
menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan), kehormatan serta kepuasan.
Sebagai `makhluk biopsikososial dan spiritual yang unik dan menerapkan sistem
terbuka serta saling berinteraksi, manusia selalu berusaha untuk mempertahankan
keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap orang atau
indvidu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dimana keadaan ini
disebut sehat. Manusia sebagai makhluk biopsikososial merupakan model umum
atau pendekatan yang berpendapat bahwa biologis , psikologis ( dalam hal ini
mencakup pikiran, emosi, dan perilaku), dan social factor, semua memainkan
peran penting dalam fungsi manusia dalam konteks penyakit. Kesehatan lebih baik
dipahami dalam hal kombinasi, psikologis, social dan spiritual factor biologi
daripada murni dalam istilah biologi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk biopsikososial
spiritual?
2. Apa saja ciri-ciri manusia sebagai makhluk biopsikososial spiritual?
3. Apa saja faktor-faktor manusia sebagai makhluk biopsikososial spritual?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manusia sebagai makhluk biopsikososial
spirtual
2. Untuk mengetahui ciri-ciri manusia sebagai makhluk biopsikososial
3. Untuk mengetahui faktor-faktor manusia sebagai makhluk biopsikososial
spritual

D. Manfaat
1. Agar mampu mengetahui pengertian manusia sebagai makhluk biopsikososial
spirtual
2. Agar mampu mengetahui ciri-ciri manusia sebagai makhluk biopsikososial
3. Agar mampu mengetahui faktor-faktor manusia sebagai makhluk
biopsikososial spritual

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manusia Sebagai Makhluk Psikososial Spiritual


Manusia merupakan makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh,
dalam arti merupakan satu kesatuan yang utuh baik lahiriah maupun batiniah dan
bersifat unik karena mempunyai jenis kebutuhan yang berbeda-beda tergantung
pada tingkat perkembangannya.
a. Manusia sebagai makhluk biologi
Bio adalah singkatan dari biologi dan menjelaskan berbagai faktor,
termasuk fisik, biokimia, dan genetik, yang mempengaruhi masalah klien. Hal
ini sesuai dengan sifat dasar pertumbuhan dan perkembangan manusia, konselor
tidak dapat mengabaikan aspek fisik permasalahan klien. Misalnya, ketika
seorang konselor sekolah mencoba menentukan apakah seorang siswa
mempunyai masalah penglihatan, seperti rabun jauh, hal ini dapat
mempengaruhi kemampuannya membaca apa yang tertulis di papan tulis anak-
anak, sehingga mengakibatkan hasil yang buruk. Begitu pula ketika konselor
memberikan informasi bimbingan karir, dimana profesi dan pekerjaan tertentu
memerlukan kondisi fisik tertentu, seperti tinggi badan tertentu, tentang mata
tanpa kacamata, tentu saja konselor harus menentukan hal tersebut untuk
membantu siswa merencanakan karirnya.
b. Manusia sebagai makhluk psikologis
Psikologi merupakan singkatan dari psikologi yang merupakan bidang
utama dari profesi bimbingan dan konseling. Konselor dilatih tentang cara
mengevaluasi dan memilih intervensi untuk masalah perkembangan dan
psikologis. Di bidang intervensi psikologis, konselor dapat memilih dari
berbagai teori masalah spesifik. Misalnya, konseling perilaku mengajarkan
teknik konsultan untuk mengubah perilaku yang tidak pantas; dan seperti teori

3
pilihan, teori ini juga berfokus pada bagaimana membantu klien membuat dan
menerapkan keputusan yang sehat.
Manusia adalah makhluk psikologis, artinya makhluk yang mampu
berpikir, merasakan, dan berkeinginan. Perilaku manusia ditentukan dan
dipengaruhi oleh pikiran dan emosi. Tentu saja, orang melalui serangkaian
proses berpikir untuk mengambil keputusan yang kemudian didasarkan pada
emosinya, yang hasilnya akan ditentukan oleh pola pikir dan dasar emosinya.
Semua status kemanusiaan tersebut berasal dari ALASAN yang diberikan
kepada setiap manusia sebagai suatu nilai tambah yang menciptakan dalam diri
manusia itu sendiri berbagai keistimewaan. Pada dasarnya alasan inilah yang
menyebabkan manusia memiliki aspek-aspek kehidupan yang kompleks
sehingga menyebabkan mereka menduduki banyak posisi berbeda dalam hidup
dan kehidupan.
c. Manusia sebagai makhluk Sosial
Sosial, Profesi konseling telah lama berfokus pada bidang sosial, seperti
teori sistem keluarga dan perspektif multikultural. Teori sistem keluarga sering
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pasangan dan
keluarga, meskipun intervensi keluarga ini kini juga banyak dipraktikkan oleh
konselor sekolah. Konselor menggunakan teori sistem untuk mengevaluasi
dampak dinamika keluarga terhadap masalah klien. Teori sistem telah
membantu konselor memahami bahwa komunikasi keluarga, penyelesaian
masalah keluarga, peran keluarga, dan batasan keluarga masing-masing dapat
mempunyai dampak yang signifikan terhadap masalah yang tampaknya tidak
berhubungan dengan kehidupan rumah tangga klien.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari pengaruh orang lain
dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena
ingin berinteraksi (engagement) dengan orang lain. Manusia sebagai makhluk
sosial berarti manusia memerlukan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai
sarana integrasi sosial. Sosialisasi di sini berarti memerlukan lingkungan sosial

4
sebagai salah satu lingkungan hidup kita, yaitu setiap orang saling
membutuhkan untuk berintegrasi dan berinteraksi. Manusia juga berfungsi
sebagai makhluk sosial yang terhubung dan terhubung dengan lingkungannya
dan tempat di mana ia tinggal. Manusia bertindak secara sosial, memanfaatkan
alam dan lingkungan untuk menyempurnakan dan meningkatkan kesejahteraan
guna menjamin kelangsungan hidup spesies. Namun, manusia hanya bisa
mengembangkan potensinya jika ia tinggal dan belajar di tengah masyarakat.
Untuk bisa berjalan, manusia harus belajar dari orang lain.
d. Spiritual
Spiritualitas merupakan pencarian manusia akan makna dan tujuan hidup,
sehingga memiliki kepribadian utuh yang diperoleh dari sejumlah pengalaman
hidup yang beragama. Aspek spiritual sendiri sangat penting bagi setiap
manusia di dunia ini karena latihan spiritual akan membantu kita membedakan
mana yang benar dan salah, benar dan salah, dan lain-lain. Untuk itulah aturan
dan standar Standar diciptakan untuk membantu kita memahami konsep benar.
dan salah, benar dan salah, dan sebagainya. Aspek yang berkaitan dengan
spiritualitas adalah moralitas, etika, dan nilai-nilai.

B. Ciri-ciri manusia sebagai makhluk biopsikososial spritual


1. Ciri cirri manusia sebagai makhluk biologi
Manusia adalah makhluk biologis, artinya manusia perlu makan, minum,
dan berhubungan seks seperti makhluk lain yang diciptakan Tuhan. Namun
selain itu manusia juga dibekali akal untuk mengendalikan kehidupannya,
sehingga selain sebagai makhluk biologis, manusia juga merupakan makhluk
ekonomi, politik, hukum, sosial, dan psikologis. Manusia merupakan makhluk
hidup yang dilahirkan, tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan
kebutuhannya. Manusia merupakan kumpulan sel-sel hidup yang membentuk
suatu jaringan tunggal dan jaringan-jaringan tersebut akan menyatu membentuk

5
organ dan sistem organ. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain :
a. Faktor lingkungan meliputi : Agama, budaya,idiologi, politik, ekonomi.
b. Faktor social: sosialisasi dengan masyarakat lain
c. Faktor fisik: iklim(cuaca)dan geografis.
d. Faktor fisiologis: sistem tubuh manusia
e. Faktor psikodinamik: Konsep diri, kepribadian,dan cita-cita.
f. Spiritual: pandangan, motivasi dan nilai-nilai.
2. Ciri cirri manusia sebagai makhluk psikologi
Manusia disebut makhluk psikologis karena mempunyai kepribadian dan
tingkah laku yang unik, yang merupakan perwujudan dari psikologi, daya pikir,
kecerdasan, dan kebutuhan psikologisnya untuk mengembangkan
kepribadiannya.
Ciri-ciri manusia sebagai makhluk psikologi adalah :
a. Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari Id ( aspek bio ), Ego ( aspek
psikologi) dan super ego ( aspek social ).
b. Dipengaruhi kata hati ataupun perasaan.
c. Memiliki Kecerdasan dan daya pikir.
d. Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang.
e. Kebutuhan psikologis terdiri dari Kepusan ego, pengurangan ketegangan,
kemesraan dan cinta, kepuasan alturistik, dan kehormatan.
f. Memiliki kepribadian atau tingkah laku yang unik
3. Ciri ciri manusia sebagai makhluk social
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak
bisa lepas dari pengaruh orang lain dalam kehidupannya. Manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial, juga karena ingin berinteraksi (engagement) dengan
orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain.
Seringkali didasarkan pada kesamaan karakteristik atau minat setiap orang.

6
Misalnya artis dan orang kaya cenderung berteman dengan orang kaya dan
mencari teman dengan artis lain.
Manusia sebagai makhluk sosial berarti membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana sosialisasi. Sosialisasi di sini berarti
membutuhkan lingkungan sosial sebagai lingkungan hidup, artinya setiap orang
saling membutuhkan untuk berintegrasi dan berinteraksi. Manusia juga
berfungsi sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan satu sama lain dan
terikat dengan lingkungan dan tempat di mana ia tinggal. Manusia bertindak
secara sosial, memanfaatkan alam dan lingkungan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kesejahteraan guna menjamin kelangsungan hidup spesies.
Namun, manusia hanya dapat mengembangkan potensinya jika hidup dan
belajar di tengah masyarakat. Untuk bisa berjalan, manusia harus belajar dari
orang lain. Tanpa bantuan orang lain, manusia tidak akan bisa berjalan lurus.
Dengan bantuan orang lain, orang dapat menggunakan tangannya,
berkomunikasi atau berbicara, dan mencapai potensi maksimalnya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk social
karena beberapa alasan diantaranya:
a. Manusia tunduk pada aturan, Norma social
b. Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari manusia lain
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi dengan manusia lain
d. Potensi manusia akan berkembang jika hidup di tengah-tengah manusia
lainnya

7
Manusia membutuhkan manusia lain di dalam menjalani kehidupannya.
Ciri cirri manusia sebagai makhluk social adalah:
a. Sebagai makhluk yang tidak terpisahkan dari makhluk lain, manusia
mempunyai cipta (kemampuan melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan
karsa (tujuan).
b. Manusia hidup berkelompok (keluarga, masyarakat)
c. Manusia selalu berinteraksi, membangun hubungan, beradaptasi, mencintai,
menghormati dan menghargai satu sama lain sejak masa kanak-kanak hingga
meninggal dunia.
Telah berabat abat konsep manusia sebagai makhluk social itu ada yang
menitikberatkan pada pengaruh masyarakat yang dominan terhadap individu.
Manusia mempunyai keharusan biologis sebagai makhluk social yang meliputi:
a. keinginan untuk makan
b. keinginan untuk mempertahankan diri
c. keinginan untuk melangsungkan jenis
Tahapan di atas menggambarkan bagaimana individu dan
perkembangannya sebagai makhluk sosial, dimana antar individu merupakan
komponen yang saling bergantung, sehingga komunikasi antar komunitas
bdasarkan peran manusia sebagai makhluk sosial. Dalam perkembangannya,
manusia juga mempunyai kecenderungan meniru masyarakat untuk membentuk
dirinya dengan melihat kehidupan sosial antara lain:
a. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-
bentuk pembaharuan dari luar, dari hal tersebut akan terbentuk sebuah
pengetahuan.
b. Penghematan energi, dalam hal ini adalah tindakan meniru untuk tidak
terlalu banyak menggunakan energi manusia agar aktivitas manusia di
masyarakat dapat berjalan secara efisien dan efektif. Secara umum,
keinginan untuk meniru akan terlihat jelas dalam ikatan kelompok, namun
juga akan terekspresikan dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya.

8
Dari penjelasan di atas terlihat jelas bahwa manusia sendiri juga memerlukan
komunikasi dan interaksi untuk membentuk dirinya melalui proses peniruan.
Dengan demikian jelaslah bahwa manusia sendiri mempunyai konsep
sebagai makhluk sosial.
Salah satu ciri manusia yang dapat dianggap sebagai makhluk sosial
adalah adanya bentuk interaksi sosial dalam hubungannya dengan makhluk
sosial lainnya atau dengan kata lain dengan manusia dan orang yang
berbeda. Secara umum, tiga faktor personal mempengaruhi interaksi
manusia:
1. Tekanan emosional, ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi anatara satu dengan lain.
2. Harga diri yang rendah, orang mempunyai keinginan yang kuat untuk
berinteraksi dengan orang lain ketika statusnya terhina, karena orang
yang direndahkan memerlukan kasih sayang orang lain atau dukungan
emosional untuk bangkit kembali pada kondisi semula.
3. Isolasi sosial, masyarakat yang terisolasi perlu melakukan interaksi
dengan orang-orang yang berpikiran sama dan berpengetahuan untuk
menciptakan lingkungan yang harmonis. Dalam kehidupan, manusia
tidak hidup sendiri, mereka mempunyai keinginan untuk berintegrasi
satu sama lain. Sudah menjadi sifat alamiah manusia untuk selalu ingin
berinteraksi atau berbaur dengan orang lain.
4. Ciri-ciri makhluk hidup sebagai makhluk spiritual
Sebagai makhluk spiritual, manusia mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan hasil pencarian,
berikut beberapa ciri-ciri manusia sebagai makhluk spiritual:
a. Hubungan dengan Sang Pencipta : Manusia memiliki hubungan dengan Sang
Pencipta, dan mereka menyadari bahwa ada kekuatan di luar dirinya yang
mempengaruhi kehidupannya

9
b. Altruisme : Manusia mempunyai rasa altruisme, yaitu keinginan untuk
memberi kepada orang lain dan menolongnya
c. Kapasitas refleksi : Manusia mempunyai kemampuan untuk merefleksikan
dirinya dan lingkungannya, yang memungkinkannya memahami tempatnya
di dunia dan tujuan hidupnya.
d. Keinginan akan makna : Manusia mempunyai kebutuhan akan makna dalam
hidupnya, dan mereka berusaha menemukan tujuan dan kepuasan
e. Kapasitas transendensi : Manusia memiliki kemampuan untuk melampaui
keberadaan fisiknya dan terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari
dirinya
f. Kapasitas untuk mencintai : Manusia memiliki kapasitas untuk mencintai,
yang merupakan kekuatan dahsyat yang dapat menyatukan manusia dan
menciptakan rasa persatuan
g. Kapasitas kreativitas : Manusia memiliki kemampuan untuk berkreasi dan
berinovasi, yang memungkinkan mereka mengekspresikan diri dan
menghadirkan ide-ide baru ke dunia.
h. Secara keseluruhan, manusia adalah makhluk kompleks yang memiliki
dimensi fisik, emosional, sosial, dan spiritual. Meskipun aspek fisik dan
emosional manusia sering kali ditekankan, dimensi spiritual juga merupakan
bagian penting yang menjadikan kita manusia

C. Faktor faktor manusia sebagai makhluk biopsikososial spiritual


1. Faktor faktor sebagai sebagai makhluk biologi
Manusia sebagai makhluk biologi dipengaruhi oleh berbagai faktor,
termasuk:
a. Genetika: Pewarisan genetik memainkan peran penting dalam menentukan
sifat fisik dan karakteristik individu, seperti warna mata, jenis rambut, dan
kecenderungan terhadap penyakit tertentu.

10
a. Lingkungan: Faktor lingkungan seperti iklim, cuaca, kualitas udara, dan
keadaan geografis dapat memengaruhi kesehatan dan kehidupan manusia.
Lingkungan yang buruk dapat menyebabkan penyakit dan gangguan
kesehatan.
b. Makanan dan Nutrisi: Pola makan dan asupan nutrisi sangat memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan manusia. Kekurangan atau
kelebihan gizi dapat berdampak negatif.
c. Penyakit dan Infeksi: Manusia dapat terkena berbagai penyakit dan infeksi
yang dapat memengaruhi kesehatan mereka. Imunisasi, kebersihan pribadi,
dan perawatan medis memainkan peran dalam pencegahan dan pengobatan
penyakit.
d. Faktor Sosial dan Budaya: Nilai, norma, dan budaya masyarakat tempat
individu tinggal dapat memengaruhi perilaku dan pilihan mereka dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal makanan, aktivitas fisik, dan
perawatan kesehatan.
e. Stres dan Kesejahteraan Emosional: Stres psikologis dan kondisi
kesejahteraan emosional individu dapat memengaruhi kesehatan fisik. Stres
yang berlebihan dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.
f. Aktivitas Fisik: Tingkat aktivitas fisik dan gaya hidup manusia dapat
memengaruhi kesehatan jantung, otot, dan kesejahteraan umum.
g. Penggunaan Obat dan Alkohol: Penggunaan obat-obatan terlarang, alkohol,
dan rokok dapat memiliki dampak kesehatan yang serius pada individu.
h. Perubahan Fisik dan Psikologis seiring Bertambahnya Usia: Proses penuaan
mengubah kemampuan fisik dan psikologis individu, dan faktor ini
memengaruhi kualitas hidup mereka.
2. Faktor faktor manusia sebagai makhluk psikologi
Manusia memiliki peranan dalam bidang psikologi karena memiliki sifat
sifat khusus yang membedakannya dari makhluk lain.

11
Beberapa faktor yang menjadikan manusia sebagai makhlik psikologi
antara lain:
a. faktor genetic: Manusia lahir dengan membawa faktor faktor keturunan yang
akan mempengaruhi perkembangannya teori nativis mengatakan bahwa
perkembangan manusia ditentukan oleh faktor faktor natives yaitu faktor
faktor keturunan yang dibawa ole individu pada saat dilahirkan.
b. faktor lingkungan: Selain faktor genetic,lingkungan juga berpengaruh
penting dalam perkembangan manusia contohnya lingkungan yang termasuk
didalam lingkungan pendidikan,teman sebaya,dan pengalaman hidup yang
akan mempengaruhi perkembangan psikologi seseorang.
c. Kebutuhan psikologis: Manusia memiliki kebutuhan sekunder atau
kebutuhan psikologis yang bersifat psikis. Kebutuhan ini mencakup
kebutuhan akan rasa aman,cinta pengakuan, dan aktualisasi diri sedangkan
untuk kebutuhan manusia terbagi menjadi lima yaitu kebutuhan
fisiologis,keamanan,social,penghargaan,dan aktualisasi diri.
d. Kemampuan kognitif: Dalam psikologi kognitif, manusia dipandang sebagai
makhluk yang selalu berusaha memahami lingkunganya dan makhluk yang
selalu berusaha memahami lingkunganya dan makhluk yang selalu
berpikir(homo sapiens)
3. Faktor faktor manusia sebagai makhluk social
Berikut adalah faktor-faktor yang menjadikan manusia sebagai makhluk
sosial:
a. Dorongan untuk berinteraksi : Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan sesamanya. Interaksi sosial ini membantu manusia
dalam memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan psikologisnya
b. Ketergantungan pada orang lain : Manusia tidak dapat hidup sendiri dan
selalu membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang lain. Ketergantungan
ini mendorong manusia untuk membentuk hubungan sosial dengan orang
lain

12
c. Kebutuhan untuk membentuk kelompok sosial : Manusia cenderung
membentuk kelompok sosial dalam upaya mempertahankan hidup dan
mengembangkan kehidupannya. Kelompok sosial ini membantu manusia
dalam memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, dan keamanannya
d. Adanya aturan dan norma sosial : Kepatuhan manusia pada aturan dan
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Aturan dan norma sosial ini
membantu menjaga kedamaian sosial dan memfasilitasi interaksi
antarmanusia
e. Kehidupan yang beragam : Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan,
seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan
keamanan, kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan kesehatan. Untuk
memenuhi kebutuhan kebutuhan ini, manusia perlu bekerja sama dengan
orang lain dalam konteks social
f. Sifat suka bergaul dan bermasyarakat : Manusia memiliki sifat alami yang
suka bergaul dan bermasyarakat. Sifat ini mendorong manusia untuk
mencari kebersamaan dengan orang lain dan membentuk hubungan sosial
yang harmonis
g. Tekanan emosional : Tekanan emosional dapat mempengaruhi bagaimana
manusia berinteraksi dengan orang lain. Dalam situasi tertentu, manusia
cenderung mencari dukungan dan bantuan dari orang lain untuk mengatasi
tekanan emosional yang dialami
h. Harga diri : Harga diri yang tinggi dapat mendorong manusia untuk mencari
pengakuan dan persetujuan dari orang lain. Hal ini dapat mempengaruhi
interaksi sosial manusia dalam upaya mempertahankan harga diri yang tinggi
i. Isolasi sosial : Isolasi sosial dapat mempengaruhi interaksi sosial manusia.
Manusia yang mengalami isolasi sosial cenderung merasa kesepian dan tidak
bahagia, sehingga mereka akan mencari interaksi dengan orang lain untuk
mengatasi perasaan tersebut,

13
4. Faktor faktor manusia sebagai makhluk spiritual
Berikut faktor faktor manusia sebagai makhluk spiritual yaitu sebagai
berikut:
a. Keimanan atau Keyakinan
b. Agama dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengekspresikan spiritualitas
melalui nilai-nilai yang dianut, diyakini dan diamalkan melalui prakt ik-
praktik ritual, yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar
tentang hidup dan mati.
c. Hal Positif atau Harapan
d. Memiliki harapan yang tinggi, merasa damai dan gembira, berpikir positif,
membutuhkan ruang tenang untuk meditasi atau introspeksi, bersyukur dan
bersyukur, memiliki selera humor.Harapan adalah oreintasi ke masa depan,
percaya pada makna, percaya dan berharap.
e. Tujuan Hidup
f. Pada penelitian yang dilakukan oleh Bukhardt (1994), ditemukan pada
analisis statistik bahwa ada hubungan yang positif dan terus bertahan, antara
memliki spiritual yang tinggi, dengan seseorang yang mencari tujuan hidup
(Miner-Williams, 2006).
g. Moral dan etika
h. Untuk hidup bermoral dan beretika, hidup dalam masyarakat dan
menjunjung tinggi moral dan etika yang ada di dalam masyarakat tersebut.
i. Penghargaan pada Kehindahan
j. Menghargai keindahan alam dan seni, gambaran hubungan dengan alam.
Meliputi keikutsertaan memelihara lingkungan sekitar dengan cara menanam
tumbuhan, pohon serta melindungi dari kerusakan, mengagumi alam sebagai
ciptaan, menghargai seni dengan menghargai musik.
k. Pemecahan Masalah atau Kematian

14
l. Pesan atau nasihat sebelum menghadapi kematian, mengakui adanya
kehidupan setelah kematian, mempunyai pemahaman yang dalam akan
kematian, dan memaafkan diri dengan orang lain

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang diatas mengenai manusia sebagai makhluk
biopsikososial spiritual dapat disimpulkan bahwa:
Manusia merupakan makhluk biopsikososisal yang utuh dan unik serta
mempunyai kebutuhan bio,psiko,sosio dan spiritual.manusia dipandang secara
holistic yang mempunyai siklus kehidupan yang terdiri sumber keturunan,
memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan dan menggunakan berbagai
mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun yang didapat secara
biologis,psikologis dan social.

16
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, R. R. (2022): Layanan Bimbingan dan Konseling Model Biopsikososial.
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application,
Puspitasari, R. 2017. Manusia Sebagai Makhluk Sosial. Jurnal Ilmu
Kesehatan Sosial, Voume11, Nomor 1. Halaman 81-87.
Mayangsari (2018): Penggunaan Tools Assesment Biopsikososial dan Spiritual Anak
yang Menjadi Korban Perceraian Orang Tua. Jurnal Ilmu Kesehatan
Sosial,Volume 7, Nomor 1. Halaman 1-24
Puspitasari, R. (2019): Manusia Sebagai Makhluk Sosial. Jurnal Ilmu Kesehatan
Sosial, Volume 1, Nomor 2. Halaman 1-9.

17

Anda mungkin juga menyukai