Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1/Tingkat 2A

Nama Anggota :
1. Aprilia Putri A PO.71.24.3.20.001
2. Maulidia Larashati PO.71.24.3.20.002
3. Eki Widuri PO.71.24.3.20.003
4. Amalia Agustin PO.71.24.3.20.004
5. Monica Sandra PO.71.24.3.20.005
6. Rama Wulandari PO.71.24.3.20.006
7. Intan Putri Zahra PO.71.24.3.20.007
8. Deitra Alifia PO.71.24.3.20.008
9. Pipin Lestari PO.71.24.3.20.009
10. Fanny Sarahmadini PO.71.24.3.20.010
11. Maria PO.71.24.3.20.011
12. Septiani PO.71.24.3.20.012
13. Umiati Fitri Prilia PO.71.24.3.20.013

Dosen Pembimbing : Dahliana, SKM.,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI D-III KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Kesehatan Masyarakat” tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam
tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi
semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Khususnya kepada dosen
pembimbing yang telah membimbing dan membagi pengalamannya kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk
penyempurnaan makalah ini. Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Muara Enim, 25 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Kesehatan Masyarakat..........................................................................5
B. Tujuan Kesehatan Masyarakat...............................................................................6
C. Sejarah Kesehatan Masyarakat...............................................................................6
D. Perkembangan Kesehatan Masyarakat...................................................................8
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)....................................................................11
BAB III............................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
A. Kesimpulan..........................................................................................................19
B. Saran....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka


pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan
yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat.
Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah melalui perbaikan
keadaan atau kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan merupakan faktor
penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah
satu upaya penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk.
Lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja.

Menurut HL. Blum (1980) seorang ahli kesehatan masyarakat


menyatakan bahwa status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor dominan yaitu perilaku/gaya hidup (life style), faktor lingkungan
(sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan
dan kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan), dimana keempat faktor
tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan perorangan dan
derajat kesehatan masyarakat. Lingkungan yang sehat sangat berpengaruh
dalam kesehatan masyarakat di sekitarnya. Peningkatan kesehatan lingkungan
salah satunya dilaksanakan melalui upaya peningkatan sanitasi lingkungan,
baik lingkungan fisik, kimia, biologi, dan perilaku masyarakat.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kesehatan masyarakat ?

2. Apa tujuan Kesehatan Masyarakat ?

3. Bagaimana sejarah Kesehatan Masyarakat ?

4. Bagaimana perkembangan Kesehatan Masyarakat ?

5. Bagaimana contoh Satuan Acara Penyuluhan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan masyarakat.

2. Untuk mengetahui tujuan Kesehatan Masyarakat.

3. Untuk mengetahui sejarah Kesehatan Masyarakat.

4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Kesehatan Masyarakat.

5. Untuk mengetahui contoh Satuan Acara Penyuluhan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan


meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948). Kesehatan masyarakat
diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan
dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni)
yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat).

Menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sehat secara mental (kesehatan
jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain. Sehat secara sosial adalah
perikehidupan seseorang dalam masyarakat, yang diartikan bahwa seseorang
mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan
kehidupannya sendiri dan kehidupan keluarga sehingga memungkinkan untuk
bekerja, beristirahat dan menikmati liburan.

Berdasarkan dua pengertian kesehatan tersebut, dapat disarikan bahwa


kesehatan ada empat dimensi, yaitu fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan
ekonomi yang saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan
pada seseorang, kelompok, atau masyarakat. Oleh karena itu, kesehatan
bersifat holistik atau menyeluruh, tidak hanya memandang kesehatan dari segi

5
fisik saja. Misalnya: seseorang kelihatan sehat dari segi fisiknya, akan tetapi
ia tidak mampu mengendalikan emosinya ketika sedih maupun senang
dengan mengekspresikan ke dalam bentuk perilaku berteriak atau menangis
keras-keras, atau tertawa terbahak-bahak yang membuatnya sulit untuk bisa
kembali ke kondisi normal, maka orang tersebut tidak sehat.

Begitu pula orang yang kelihatan sehat dari segi fisiknya, akan tetapi
tidak mampu memajukan kehidupannya sendiri dengan belajar, bekerja,
ataupun berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, maka orang tersebut tidak
bisa dikatakan sehat.

B. Tujuan Kesehatan Masyarakat

Tujuan Kesehatan masyarakat baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif


dan rehabilitatif adalah tiap warga masyarakat dapat mencapai derajat
kesehatan yang setingitinggi baik fisik, mental, sosial serta diharapkan
berumur panjang. Adapun tujuan umum dan tujuan khusus kesehatan
masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat
kesehatan secara mandiri
2. Khusus
a. Meningkatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
pemahaman tentang pengertian sehat sakit.
b. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
c. Tertangani/terlayani kelompok keluarga rawan, kelompok khusus dan
kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan pelayanan
Kesehatan

C. Sejarah Kesehatan Masyarakat

Dalam membicarakan ilmu kesehatan masyarakat yang perlu dikenal adalah 2


toko metologi Yunani yaitu ASCLEPIUS dan HIGEIA. ASCLEPIUS dikenal

6
melakukan pengobatan penyakit setelah penyakit tersebut terjadi pada
seseorang. Artinya toko ini lebih mengutamakan pengobatan atau kuratif,
sedangkan HIGEIA lebih menganjurkan kepada pengikutnya dalam
pendekatan masalah melalui hidup seimbang, menghindari
makanan/minuman beracun, makan makanan yang bergizi, cukup istirahat
dan melakukan olah raga, HIGEIA lebih menganjurkan melakukan upaya-
upaya alamiah untuk menyembuhkan penyakit.

Toko ini lebih mengutamakan tindakan preventif atau pencegahan penyakit.


Berdasarkan cerita mitos Yunani ASCLEPIUS dan HEGEIA, muncul dua
aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan, yaitu:

1. Kelompok pertama (aliran I),


cenderung menunggu terjadinya penyakit. Oleh karena itu kelompok ini
dikenal menggunakan pendekatan kuratif (pengobatan). Pendekatan
kuratif pada umumnya:
a. Dilakukan terhadap sasaran secara individual, kontak terhadap sasaran
(pasien) pada umumnya hanya satu kali saja
b. Jarak antara petugas kesehatan (dokter, dokter gigi, psikiater dan
praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit) dengan
pasien atau sasaran cenderung jauh,
c. Cenderung bersifat reaktif, artinya kelompok ini umumnya hanya
menunggu masalah datang
d. Cenderung melihat dan menangani klien atau pasien lebih kepada
sistem biologis manusia atau pasien dilihat secara partial.
2. Kelompok ke dua (aliran II)
Yang cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit (preventif)
dan meningkatkan kesehatan (promotif) sebelum terjadinya penyakit.
Pendekatan preventif pada umumnya:
a. Sasaran atau pasien adalah masyarakat (bukan perseorangan)
b. Masalah yang ditangani pada umumnya juga masalah-masalah yang
menjadi masalah masyarakat, bukan masalah individu atau
perseorangan

7
c. Jarak antara petugas kesehatan masyarakat dengan masyarakat lebih
bersifat kemitraan, tidak seperti antar dokter-pasien
d. Lebih menggunakan pendekatan proaktif, artinya tidak hanya
menunggu pasien datang, tetapi harus turun ke masyarakat
e. Melihat klien sebagai manusia yang utuh, dengan pendekatan yang
holistik. Terjadinya penyakit tidak semata-mata karena terganggunya
sistem biologi, individual, akan tetapi dalam konteks yang luas seperti
aspek biologis, psikologis dan sosial.

Setelah Anda mengetahui sejarah tentang 2 toko mitologi Yunani dan dua
aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan yang
merupakan sejarah dalam ilmu kesehatan masyarakat. Di bawah ini akan di
jelaskan mengenai perkembangan kesehatan masyarakat.

D. Perkembangan Kesehatan Masyarakat

Perkembangan kesehatan masyarakat di bagi dalam tiga periode:

1. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan


Upaya untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan dan penyakit
telah dilakukan oleh negara-negara dengan kebudayaan yang paling luas
yakni pada zaman Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma, pada zaman
tersebut juga ditemukan dokumen-dokumen tertulis bahkan peraturan-
peraturan tertulis tentang pembuangan air limbah, drainase, pengaturan air
minum, pembuangan kotoran. Pada Zaman Romawi kuno telah
dikeluarkan peraturan yang mengharuskan masyarakat mencatat tentang
pembangunan rumah, binatang-binatang yang berbahaya bahkan ada
keharusan pemerintah kerajaan untuk melakukan supervisi atau peninjauan
kepada tempat minum masyarakat, warung makan dan tempat-tempat
prostitusi.
Pada abad ke tujuh kesehatan masyarakat makin dirasakan kepentingannya
karena berbagai penyakit menular makin menyerang sebagian besar
penduduk dan telah menjadi epidemi bahkan dibeberapa menjadi endemi
misal penyakit kolera. Pada abad ke 14 mulai terjadi wabah pes di India

8
dan China, namun upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara
menyuruh belum dilakukan oleh manusia yang hidup dalam zamannya.
2. Periode Ilmu Pengetahuan
Bangkitnya ilmu pengetahuan akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19
mempunyai dampak yang luas terhadap aspek kehidupan manusia,
termasuk kesehatan. Kalau pada abad-abad sebelumnya masalah kesehatan
khususnya penyakit hanya dilihat sebagai penomenal biologis dan
pendekatan yang lakukan secara biologis dan sempit, maka mulai abad ke
19 masalah kesehatan adalah masalah yang kompleks. Pada abad ini mulai
ditemukan berbagai penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah
penyakit. Louis Pasteur menemukan vaksin untuk mencegah penyakit
cacar, Josep Lister menemukan asam karbor untuk sterilisasi, William
Marton menemukan ether untuk anastesi.

Pada tahun 1832 dilakukan penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan


masyarakat oleh Edwin Chadwiech dkk, pada saat itu masyarakat Inggris
terserang penyakit epidemi wabah kolera, laporan hasil penyelidikannya
adalah masyarakat hidup dikondisi sanitasi yang jelek, sumur penduduk
berdekatan dengan air kotor dan pembuangan kotoran manusia, air limbah
mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di pasar banyak
dikerubung lalat di samping itu ditemukan sebagian besar masyarakat
miskin tidak mampu membeli makanan yang bergizi.

Pada tahun 1955 pemerintah Amerika telah membentuk Departemen


Kesehatan yang pertama kali yang berfungsi untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi penduduk. Pada tahun 1872 telah diadakan
pertemuan orang-orang yang mempunyai perhatian terhadap kesehatan
masyarakat di New York dan menghasilkan Asosiasi Masyarakat Amerika
(American Public Health Association)

9
3. Perkembangan di Indonesia
Sejarah perkembangan masyarakat di Indonesia dimulai sejak
pemerintahan Belanda pada abad ke 16. Kesehatan masyarakat di
Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya upaya pemberantasan
cacar dan kolera yang sangat ditakuti oleh masyarakat pada waktu itu.
Pada tahun 1851 didirikan sekolah dokter di Jawa untuk pendidikan dokter
pribumi selanjutnya pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter di Surabaya.

Kedua sekolah tersebut mempunyai andil yang sangat besar dalam


menghasilkan tenaga-tenaga dokter yang mengembangkan kesehatan
masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1888 didirikan laboratorium
pusat di Bandung yang mempunyai peranan sangat penting dalam dalam
langkah menunjang memberantas penyakit malaria, lepra, cacar dan
malaria bahkan untuk bidang kesehatan masyarakat yang lain seperti gizi
dan sanitasi. Pada zaman kemerdekaan Indonesia salah satu tonggak
penting perkembangan masyarakat di Indonesia adalah dengan
diperkenalkannya konsep Bandung pada tahun 1951 oleh dr. Y. Leimena
dan dr Patah, dalam konsep ini mulai dikenal konsep kuratif dan preventif.

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Cabang ilmu : Prodi DIII Kebidanan Muara Enim


Topik : Kesehatan lingkungan
Hari/Tanggal : Jum’at, 25 Maret 2022
Waktu  : 10.00 WIB
Tempat : Poskesdes Muara Lawai
Sasaran : Masyarakat Muara Lawai
Metode  : Ceramah, PPT, dan tanya jawab
Media   : Laptop dan Proyektor
Materi : Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat memahami dan mengerti
tentang pentingnya kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu :
1) Mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
2) Mengetahui 10 PHBS
3) Masyarakat Muara Lawai dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan
air bersih.
4) Masyarakat Muara Lawai dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan
jamban sehat.
5) Masyarakat Kelurahan Lakessi dapat menyadari tentang pentingnya rumah
bebas jentik nyamuk.
6) Masyarakat Kelurahan Lakessi dapat menyadari tentang pentingnya rumah
bebas asap rokok.
7) Mengetahui manfaat rumah sehat.

11
No Waktu Uraian Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat
. Kegiatan

1. 5 menit Pendahuluan Memperkenalkan Mendengarkan


diri dan menjelaskan
tujuan

2. 20 menit Penjelasan Menjelaskan materi Mendengar/


materi penyuluhan memperhatikan

3. 20 menit Evaluasi Tanya jawab Bertanya

4. 5 menit Penutup Menyimpulkan Memperhatikan

Kriteria hasil:
1) Masyarakat mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
2) Masyarakat mengetahui 10 PHBS
3) Masyarakat Muara Lawai dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan
air bersih
4) Masyarakat Muara Lawai dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan
jamban sehat
5) Masyarakat Kelurahan Lakessi dapat menyadari tentang pentingnya rumah
bebas jentik nyamuk.
6) Masyarakat Kelurahan Lakessi dapat menyadari tentang pentingnya rumah
bebas diare
7) Masyarakat mengetahui manfaat rumah sehat.

Materi Penyuluhan:

1. Apa itu perilaku hidup bersih dan sehat ?


a. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran.
b. PHBS jumlahnya banyak sekali setiap rumah tangga dianjurkan
melaksanakan PHBS.

12
2. Sepuluh perilaku hidup bersih dan sehat
a. Persalinan ditolong oleh bidan
b. Beri bayi dengan ASI ekslusif
c. Menimbang bayi dan balita
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik nyamuk
h. Makan buah dan sayur setiap hari
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok dalam rumah
3. Air bersih
a. Syarat-ayarat air bersih
1) Air tidak berwarna, harus bening dan jernih
2) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
dan kotoran lainnya.
3) Air tidak berasa
4) Air tidak berbau
b. Kegunaan air
1) Untuk diminum
2) Untuk dimasak
3) Untuk mandi
4) Untuk mencuci
5) Sumber air bersih
6) Mata air
7) Sumur gali
8) Sumur pompa
9) Penampungan air hujan
10) Air kemasan
c. Manfaat menggunakan air bersih
1) Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, dysentri,
typus, cacingan, penyakit mata, penyakit kulit, atau keracunan.

13
2) Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya
d. Cara menjaga kebersihan sumber air bersih
1) Letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah
paling sedikit adalah 10 meter.
2) Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran
3) Sumber air minum harus dijaga bangunannya.
4) Sumber air minum  harus dijaga kebersihannya
e. Cara menjernihkan air
1) Menyaring
2) Menjernihkan
3) Mengendapkan
4. Jamban sehat
a. Pengertian  Jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tampa leher angsa atau cemplung yang
dilengkapi dengan unuit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkanya.
b. Mengapa harus menggunakan jamban?
 Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau
 Tidak mencemari sumber air yang berada disekitarnya
 Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit
c. Syarat jamban sehat
 Tidak mencemari tanah disekitarnya
 Mudah dibersihkan dan aman digunakan
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung
 Penerangan dan ventilasi cukup
 Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
 Tersedia air, sabun dan alat pembersih

14
d. Cara memelihara jamban sehat
 Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
 Bersihkan jamban dengan teratur sehingga ruan jamban dalam
keadaan bersih
 Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat
 Tidak ada serangga dan tikus yang berkeliaran
 Tersedia alat pembersih
 Bila ada kerusakan, segera diperbaiki
5. Rumah bebas jentik nyamuk
a. Apa itu rumah bebas jentik
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
b. Pemeriksaan jentik berkala (PJB)
Adalah pemeriksaan jentik pada tempat-tempat perkembangbiakan
nyamuk (tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak
mandi (WC) vas bunga, tatakan kulkas, dll. Dan diluar rumah seperti
talang air, alas pot kembang, pagar bambu dll, yang dilakukan secara
teratur setiap minggu.
c. Siapa yang melakukan pemeriksaan jentik nyamuk dirumah?
Seluruh anggota  rumah tangga yang mampu melakukan pemeriksaan
jentik.
6. Cara menghindari gigitan nyamuk
a. Menggunakan kelambu
b. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di belakang pintu kamar
c. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
d. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
e. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
f. Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak
g. Menaburkan bubuk pembunuh jentik.

15
7. Diare
1) Pengertian diare.
Penyakit diare (mencret) adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan
bentuk tinja yang melembek sampai mencair dan frekwensi lebih dari
biasanya (lebih dari 3 x sehari semalam).
Sering juga anak yang mencret mengalami muntah-muntah, perut
kembung dan kejang serta kotoran berbau lebih busuk dari biasanya
2) Penyebab / etiologi diare
a. Masuknya kuman penyakit dalam perut
b. Makan makanan basi, beracun atau salah makan
c. Tidak tahan terhadap makanan tertentu misalnya susu
d. Faktor lain seperti penyediaan air bersih, kurangnya fasilitas sanitasi
dan kebersihan perorangan.
3) Tanda-tanda diare
a. Tanda-tanda anak yang baru mulai mencret :
 Anak mulai mencret 1-2 x sehari semalam
 Anak masih suka main
 Anak masih mau makan
b. Tanda- tanda anak diare dan lemas:
 Tinja cair, frekwensi 3 x sehari atau lebih
 Anak tidak mau makan
 Lesu dan lemas
 Kadang-kadang muntah 1-2 x sehari
 Badan kadang-kadang panas
c. Tanda-tanda penderita muntah berak (muntaber):
 Berak encer, cair terus menerus
 Muntah-muntah
 Setengah hari tidak kencing
 Pada bayi ubun-ubun cekung
 Mata cekung, bibir kering dan biru
 Panas tinggi sampai kejang.

16
4) Bahaya akibat diare
Diare/mencret yang terus menerus menyebabkan anak kekurangan cairan
dan akhirnya akan meninggal karena kekurangan cairan.

Upaya mengatasi diare secara sederhana


Pada anak yang baru mencret ibu dianjurkan memberi minum lebih banyak
dari biasanya. Minuman yang diberikan apa saja yang tersedia di rumah
seperti kuah sayur, air teh, air kelapa, larutan gula garam, air taji dan lain-lain.
ASI dan makanan diberikan seperti biasanya.
Kalau bayi/anak masih mencret terus menerus, berikan oralit 200 cc untuk 4
jam pertama 2-4 gelas, untuk selanjutnya berikan ½ - 1 gelas oralit atau
larutan gula garam.

5) Upaya pencegahan diare


a. Makanan
1. Dicuci bersih
2. Dimasak dengan benar
3. Disimpan dengan benar
4. Peningkatan pemberian  makanan pengganti ASI
b. Minuman
1. Minum dengan air yang dimasak
2. Berikan ASI pada bayi
3. Jangan memberikan susu botol pada anak dibawah 4 bulan
c. Kebersihan perorangan
1. Kuku yang panjang dipotong dan selalu bersih
2. Setiap selesai buang air besar harus mencuci tangan dengan
sabun
3. Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah makan
4. Gunakan sabun untuk cuci tangan dan mandi
d. Lingkungan
1. Buang air besar di jamban, kakus sehat (memakai tutup
2. Halaman pekarangan bersih dari sampah

17
3. Air kotor/limbah mengalir lancar
4. Tempat sampah tertutup
e. Cara membuat larutan gula garam
1. Cuci tangan dengan sabun
2. Sediakan air matang 1 gelas (air putih/air teh)
3. Masukkan 1 sendok teh gula
4. Masukkan garam dapur sedikit (1/4 sendok teh)
f. Cara membuat oralit
1. Cuci tangan dengan sabun
2. Sediakan air putih satu gelas (jangan air panas)
3. Tuangkan bubuk oralit sedikit demi sedikit sampai habis. Bila
muntah minumkan lagi. Oralit  bisa didapatkan di toko obat,
puskesmas dan posyandu.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan


meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948). Kesehatan masyarakat
diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan
dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni)
yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat)

B. Saran

Demikian materi yang dapat kami bahas dalam makalah ini, tentunya
dalam makalah ini masih banyak kesalahan karena terbatasnya pengetahuan
atau resensi yang ada hubungannya dengan makalah yang kami susun.
Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca dan dosen untuk
memberikan saran dan kritikannya yang membangun kepada kami, demi
mencapai kesempurnaan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi kami dan khususnya pada seluruh pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Perawatkitasatu.2017.https://www.perawatkitasatu.com/2017/10/satuan-acara-
penyuluhan-kesehatan.html?m=1. Diakses pada Jumat 25 Maret 2022

Pediailmu.2019.https://pediailmu.com/kesehatan/konsep-kesehatan-masyarakat/.
Diakses pada Jumat 25 Maret 2022

20

Anda mungkin juga menyukai