Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I


GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

Disusun Oleh :
Nama : Endah Nuritasari
NIM : A12020043
Kelas : 2A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA (REGUL


AR A)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2022
KASUS GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN

Tn. K, 50 tahun, seorang pekerja petani karet datang dengan keluhan

batuk tidak berdahak. Pasien mengatakan batuk dirasakan lebih sering pada
malam
mal am hari diband
dibanding
ingkan
kan pagi
pagi atau
atau siang
siang hari.
hari. Keluha
Keluhann terseb
tersebut
ut telah
telah
dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya pasien mengatakan batuk timbul
pada saat menyangkul dan bertambah berat pada saat menyemprot pestisida
pada kebunnya. Pasien juga mengatakan adanya demam, keringat malam,
penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan yang awalnya 50 kg
menjadi 47 kg dalam satu bulan. Pasien mempunyai kebiasaan yang tidak
baik seperti membuang dahak sembarangan, tidak memakai masker pada saat
batuk, kurangnya pengetahuan penyakit yang diderita oleh pasien, dukungan

keluarga yang kurang


keluarga kurang terhadap
terhadap pasien, dan keadaan
keadaan rumah pasien yang
lembab. Pasien juga mempunyai riwayat kontak dengan penderita TB yaitu
istrinya yang sudah meninggal dunia. Pada saat keluhan muncul pasien
dibawa oleh keluarganya ke RS kemudian dibawa ke Puskesmas untuk
mendapatkan pengobatan
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik yang telah dilakukan
dilakukan kepada
kepada pasien didapatkan
didapatkan hasil
berat badan pasien 47 kg, tinggi badan 163 cm, IMT 18,0 (underweight),
terlihat sakit ringan. Tekanan darah 110/70 mmHg,
mm Hg, nadi 80 x/menit, frekuensi
napas 17 x/menit, suhu tubuh 37,0oC. Konjungtiva mata anemis, sklera

anikterik. Telinga dan hidung dalam batas normal. Pada mulut tampak gigi
dan oral hygiene cukup. Tenggorokan, jantung, dan abdomen dalam batas
normal. Pada pemeriksaan paru, inspeksi dalam batas normal, palpasi dalam
batas normal, perkusi dalam batas normal, auskultasi adanya suara ronkhi
pada pulmo dekstra dan sinistra. Ekstremitas superior dan inferior dalam
batas normal, tidak sianosis, ti da k ad a oedem, dan akral hangat.
Hasil pemeriksaan foto rontgen anterior posterior (AP) dan didapatkan
adanya kavitas pada pulmo dekstra dan sinistra. Setelah dilakukan foto
rontgen, pasien datang ke Puskesmas untuk pemeriksaan BTA. Pengambilan

dahak dilakukan sebanyak dua kali dengan hasil BTA +2. Pasien diberikan
obat paket berupa Rifampicin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400
mg, Etambutol 275 mg. Pasien sudah mendapatkan pengobatan selama 1
bulan dan pada saat BAK berwarna merah.

A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.K
Umur
Umur : 50 tahu
tahun
n
Agama : Islam
Alamat : Kebumen
Pekerjaan : Petani Karet
B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan utama
Keluhan batuk tidak berdahak dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, batuk
dirasakan lebih sering dirasakan malam hari dibandingkan pagi atau
siang hari.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasi
Pasien
en Tn K usia
usia 50 tahu
tahun
n data
datang
ng ke RS PKU
PKU Muham
Muhammad
madiy
iyah
ah
Gombong jam 09:00 pada tanggal 21 Desember 2021, dengan keluhan
ad
adan
anya
ya de
dema
mam,
m, ke
keri
ring
ngat
at mala
malam,
m, pe
penu
nuru
runa
nan
n na
nafs
fsu
u ma
maka
kan,
n, da
dan
n
penurunan berat badan yang awalnya 50 kg menjadi 47 kg dalam satu
s atu

bulan. Dengan hasil pemeriksaan foto rontgen anterior posterior (AP)


dan didapatkan adanya kavitas pada pulmo dekstra dan sinistra.
Setelah dilakukan foto rontgen, pasien datang ke Puskesmas untuk
pemeriksaan BTA. Pengambilan dahak dilakukan sebanyak dua kali
dengan hasil BTA +2. dan pemeriks
pemeriksaan
aan TTV berupa nadi 80 x/menit,
x/menit,
frekuensi napas 17 x/menit, suhu tubuh 37,0oC.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat kesehatan dahulu.
4. Riwayat penyakit keluarga
Ri
Riwa
waya
yatt ko
kont
ntak
ak de
deng
ngan
an pe
pend
nder
erit
itaa TB ya
yait
itu
u ist
istri
riny
nyaa ya
yang
ng suda
sudah
h
meninggal.

C. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Henderson


1. Pola Oksigenasi
- Sebelum sakit : pasien bernafas dengan normal, tanpa alat bantu
pernafasan
- Saat sakit
sakit : pasien bernafa
bernafass dengan alat
alat bantu pernafasa
pernafasan.
n.
2. Pola Nutrisi
- Sebelum
Sebelum sakit
sakit : pasien
pasien mengatak
mengatakan
an tidak
tidak mengal
mengalami
ami ganggu
gangguan
an
makan dan minum, makan 3x sehari dan minum 8 gelas air perhari.
- Saat sakit
sakit : pasien
pasien men
mengat
gatakan
akan adanya
adanya penuru
penurunan
nan nafsu
nafsu makan
makan

sehingga BBnya menurun.


3. Pola Eliminasi
- Sebelum
Sebelum sakit : pasien mengatakan
mengatakan bab normal 2x sehari bewarna
kuning kosentrasi lunak dan bak 5x sehari.
sehari.
- Saat
Saat sak
sakit
it : pasi
pasien
en meng
mengat
atak
akan
an ba
bab
b nor
norma
mall 2x
2x seh
sehar
arii be
bewa
warn
rnaa kun
kunin
ing
g
konsentrasi lunak dan bak 5x sehari.
4. Pola Aktivitas
- Sebel
Sebelum
um saki
sakitt : pasi
pasien
en menga
mengata
taka
kan
n dapat
dapat be
bera
rakt
ktiv
ivit
itas
as secar
secara
a
mandiri tanpa bantuan orang lain.

- Saat sakit : pasien mengatakan


mengatakan dapat beraktivita
beraktivitass seperti biasanya
biasanya
tetapi dalam berkaktivitas dibantu oleh keluarganya.
5. Pola
Pola Isti
Istira
raha
hatt dan
dan Tid
Tidur
ur
- Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa tidur ±8 jam/hari tanpa
ada keluhan di malam hari.
- Saat sakit
sakit : pasien mengataka
mengatakan
n biasa tidur 5 jam/hari
jam/hari karena
karena pasien
terbangun akibat batuk.
6. Pola Mempertahankan Suhu
- Sebelum sakit : pasien mengatakan jika dingin memakai jaket dan
selim
selimut
ut.. Ji
Jika
ka pana
panass hany
hanya
a memak
memakai
ai ba
baju
ju ti
tipi
piss dan
dan menye
menyerap
rap

keringat.
- Saatt saki
Saa sakitt : pasi
pasien
en menga
mengatak
takan
an se
sela
lalu
lu mengg
menggun
unak
akan
an ja
jake
kett dan
dan
selimut.
7. Pola Berpakaian
- Sebelum
Sebelum sakit
sakit : pasien
pasien dapat
dapat berpak
berpakaia
aian
n secara
secara mandir
mandirii tanpa
tanpa
bantuan orang lain.
- Saat sakit
sakit : pasien
pasien berpakaian
berpakaian dibant
dibantu
u keluarga.
keluarga.
8. Pola
Pola Gera
Gerak
k dan
dan Kesei
Keseimb
mban
anga
gan
n
- Sebelum sakit : pasien mengatakan bergerak sesuai keinginan.

- Saat sakit
sakit : pasien mengatak
mengatakan
an bergerak
bergerak secara terbatas
terbatas..
9. Pola Personal Hygnie
- Sebelum sakit : pasien mandi 2x sehari pagi dan sore, gosok gigi
dan keramas.
- Saat sakit : pasien
pasien diseka
diseka 2x sehari
sehari oleh
oleh keluargan
keluarganya
ya setiap
setiap pagi
pagi
dan sore. Pasien belum keramas selama di rumah
ruma h sakit.
10. Pola Komunikasi
- Sebelum sakit : pasien berkomunikasi dengan lancar.
- Saatt saki
Saa sakitt : pasie
pasien
n berk
berkom
omun
unik
ikas
asii denga
dengan
n la
lanc
ncar
ar tetap
tetapii kadan
kadang
g

terganggu oleh batuk.


11. Pola Rasa Aman dan Nyaman
- Sebelum sakit : pasien tidak merasa gelisah, pasien merasa nyaman
didekat keluarga.
- Saatt saki
Saa sakitt : pasi
pasien
en menga
mengata
taka
kan
n ti
tida
dak
k nyam
nyaman
an karen
karena
a pasie
pasien
n
merasakan batuk, demam, dan adanya keringat malam.
12. Pola Bekerja
- Sebelum
Sebelum sakit
sakit : pasien
pasien dapat
dapat melaku
melakukan
kan kegiat
kegiatan
an rutin
rutin sepert
sepertii
biasanya sebagai petani karet.
- Saat sakit : pasien
pasien tidak
tidak dapat
dapat bekerja
bekerja dan
dan tidak
tidak dapat melakukan
melakukan
kegiatan seperti biasanya.
13. Pola Rekreasi

- Sebelum sakit : pasien biasanya pergi berekreasi ketempat wisata


paling tidak 2 minggu sekali.
sekali.
- Saat sakit
sakit : pasien hanya
hanya berjalan-j
berjalan-jalan
alan di rumah
rumah sakit.
sakit.
14. Pola Spritual
Spritual
- Sebelum sakit : pasien menjalankan shalat lima waktu dan
menjalankan ibadah sesuai ajaran yang dianutnya.
- Saat
Saat ssak
akit
it : pasi
pasien
en men
menja
jala
lank
nkan
an iba
ibada
dah
h diat
diatas
as tem
tempa
patt tidu
tidurr dan
dan berd
berdoa
oa
untuk kesembuhannya.
15. Pola
Pola Belajar
Belajar

- Se
Sebe
belu
lumm sa
saki
kitt : pasi
pasien
en meng
mengat
atak
akan
an mend
mendap
apat
at in
infr
from
omas
asii da
dari
ri TV,
TV,
koran, atau radio.
- Sa
Saat
at sa
saki
kitt : pasi
pasien
en meng
mengat
atak
akan
an belum
belum tahu
tahu bany
banyak
ak tent
tentan
ang
g pe
peny
nyak
akit
it
yang dideritanya.

D. Data
Data Obje
Objekt
ktif
if
a. Peme
Pemeri
riks
ksaa
aan
n Umu
Umum
1. Keadaan Umum : sakit ringan
2. Kesadaran : compos mentis/kesadaran penuh

3. TD : 110/70 mmHg
4. RR : 17x/ menit
5. S : 37,0oC
6. Nadi : 80x/menit
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala oval dan simetris
Palpasii : tidak ada benjolan/
Palpas benjolan/ massa tidak ada bekas
bekas luka , tidak ada
ada
pembengkakan.
2. Muka
Inspeksi : bentuk muka oval dan simetris.
Palp
Palpasi
asi : tida
tidak
k ad
adaa ny
nyeri
eri teka
tekan,
n, tida
tidak
k ad
adaa be
beka
kass luka
luka,, tida
tidak
k ad
adaa

pembengkakan.
3. Mata
Inspeksi : bentuk simetris, konjungtiva mata anemis, sklera anikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
4. Hidung
Inspeksi : tulang hidung berada tepat di tengah, tidak ada pernapasan
cuping hidung, lubang hidung sama besar.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di daerah sinus, tidak teraba lender.
5. Telinga

Inspeksi : bentuk daun telinga lengkap, tidak ada cairan yang keluar.
Palpasi : tidak ada pembengkakan
6. Mulut
Inspeksi : bibir kering pucat, tampak gigi, dan cukup bersih, tidak ada
peradangan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan
7. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar limfa.
Palpasi : pergerakan menelan bisa dilakukan dengan baik, tidak ada

pembesaran kelenjar getah bening.


8. Thorax
a) Par
aru
u-p
-paaru
- Inspek
Inspeksi
si : bent
bentuk
uk simet
simetris,
ris, warn
warnaa sama
sama dengan
dengan kulit
kulit lain,
lain, tida
tidak
k
ada jejas.
- Palp
Palpasi
asi : tidak
tidak ada
ada nyeri
nyeri teka
tekan
n dan ben
benjo
jola
lan,
n, tida
tidak
k ada vocal
vocal
premitus normal.
- Perk
Perku
usi : buny
bunyii sonor
onor..
- Auskultasi : adanya suara ronkhi pada pulmo dekstra dan

sinistra.
b) Jantung
- In
Insp
spek
eksi
si : ter
terli
liha
hatt ictu
ictuss cora
corais
is
- Palpasi : IC teraba

- Perkus
Perkusii : kont
kontigu
igurasi
rasi jantun
jantung g dalam
dalam batas
batas normal
normal
- Auskul
Auskultasi
tasi : ssuar
uaraa norm
normalal tidak
tidak ada suara
suara ttamb
ambaha
ahan
n
c) Abdomen
- In
Insp
spek
eksi
si : warn
warnaa kulit
kulit sawo mata
matang
ng,, tidak
tidak terjad
terjadii pembesa
pembesara
ran
n
area abdomen
- Palpas
Palpasii : tid
tidak
ak ada benjol
benjolan,
an, tidak
tidak ada nyeri
nyeri teka
tekan
n
- Perk
Perku
usi : bun
bunyi
yi timp
timpan
anii
- Ausk
Auskul
ulta
tasi
si : ssup
upel
el tida
tidak
k ada
ada ke
kela
lain
inan
an
d) Genetalia
Genetalia : normal,
normal, permuk
permukaan
aan bersih,
bersih, tidak
tidak terpasan
terpasang
g cateter.
cateter.

e) Ekst
Ekstrem
remita
itass : su
supe
peri
rior
or da
dan
n in
infe
feri
rior
or da
dala
lamm ba
bata
tass no
norm
rmal
al,, tida
tidak
k
sianosis, tidak ada edema dan akral hangat.
f) Kuli
Kulitt : turg
turgor
or bai
baik
k tida
tidak
k ada
ada luka
luka..

E. Pemer
Pemeriks
iksaan
aan Penun
Penunja
jang
ng
No. Hasil Pemeriksaan
1. Hasil pemeriksaan foto rontgen anterior posterior (AP) dan didapatkan
adanya kavitas pada pulmo dekstra dan sinistra. Setelah dilakukan foto
rontgen,
rontgen, pasien datang
datang ke Puskesmas untuk pemeriksaan BTA.
Pengambilan dahak dilakukan sebanyak dua kali dengan hasil BTA +2.

F. Pengob
ngobat
atan
an
1. Rifampicin 150 mg
2. Isoniazid 75 mg
3. Pirazinamid 400 mg
4. Etambutol 275 mg.
G. Anal
Analis
isa
a Data
Data
No Data Fokus Problem Etiologi
.
1 DS : Bers
Bersih
ihan
an ja
jala
lan
n Spas
Spasme
me ja
jala
lan
n
- Pasi
sieen men
eng
gatakan napas tidak napas
mengalami batuk tidak efektif berhubungan
berdahak sejak 3 bulan dengan batuk
yang lalu dan lebih sering tidak efektif
dirasakan pada malam disertai suara
hari ronkhi
DO :
- Adan
Adany
ya su
suar
araa naf
nafas
as ro
ronk
nkh
hi
pada pulmo dextra dan
sinstra
- Terd
Terdap
apat
at kav
avit
itas
as pad
pada
pulmo dextra dan sinistra
saat foto rontgen AP
- TD : 110/70 mmHg
RR : 17x/ menit
S : 37,0oC
Nadi : 80x/ menit

2 DS : Defisit Nutrisi Intake nutrisi


- Pasi
sieen men
eng
gatakan tidak adekuat
mengalami tidak nafsu berhubungan
makan dan penurunan dengan
berat badan. keengganan untuk
DO : makan yang
Pemeriksaan fisik yang di
dita
tand
ndai
ai de
deng
ngan
an
telah dilakukan kepada penurunan nafsu
pasien didapatkan hasil makan, dan
berat badan pasien 47 kg, penurunan berat
tinggi badan 163 cm, badan yang

IMT 18,0 (underweight). awal


aln
nya 50 kg
menjadi 47 kg
dalam satu bulan.

H. Diagno
Diagnosa
sa Keper
Keperawa
awata
tan
n
No Diagnosa Keperawatan
.
1. Ber
Bersih
sihan
an jal
jalan
an napas
napas tida
tidak
k efek
efektif
tif berhub
berhubung
ungan
an dengan
dengan spasme
spasme jal
jalan
an napas.
napas.

2 Defi
Defisit
sit Nutr
Nutris
isii b
berh
erhub
ubun
unga
gan
n den
denga
gan
n int
intak
akee nut
nutri
risi
si tida
tidak
k ade
adeku
kuat
at..

I. Inte
Interv
rven
ensi
si Kep
Keper
eraw
awat
atan
an
No Dx.Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi
.
1. Bersi
rsihan jalan Setelah dilakukan tindakan Observasi
napas tidak efektif
efektif keper
eperaw
awat
atan
an se
sela
lam
ma 1x
1x24
24 ja
jam
m, - Monitor pola
b.d spasme jalan diha
dihara
rapk
pkan
an be
bersi
rsiha
han
n ja
jalan
lan na
napa
pass napas
napas
apas d.d batu
atuk meni
mening
ngka
katt se
sesu
suai
ai de
deng
ngan
an kr
krit
iteri
eriaa (frekuensi,
tidak efektif hasil : kedalaman,
disertai suara usaha napas)
Kriteria Awal Target
ronkhi. Hasil - Monitor bunyi
Frekuensi 2 5
napas tambahan
pernapasan
- Monitor sputum
Pola napas 2 5
Batuk 2 5 Terapeutik
- Posisikan semi-
fowler atau
fowler
- Berikan minum
hangat
- Lakukan
fisioterapi dada,
jika perlu

- Berikan
oksig
sigen, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan
as
asu
upa
pan
n cair
cairan
an
20
2000
00ml
ml// har
ari,
i,
jika tidak ada
kontraindikasi

- Ajarkan Te
T eknik
batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator ,
ekspetoran,
muko
mukolt
ltik
ik,, jika
jika
perlu
2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan perawatan selama Observasi
berhubungan 1x24 jam diharapkan masalah Defisit - Monitor asupan
dengan Intake Nutrisi dapat teratasi dengan kriteria makanan.
nutrisi tidak hasil: - Monitor berat
adekuat Kriteria Awal Target badan.
berhubungan Hasil - Monitor hasil
Kehilangan 2 5
dengan pemeriksaan
berat badan.
keengganan
keengganan untuk laboratorium
makan yang Terapeutik
dita
ditand
ndai
ai deng
dengan
an - Sajikan
penurunan nafsu makanan
makanan secara
makan, dan menarik dan
penurunan berat suhu yang

badan yang sesuai.


awalnya 50 kg - Berikan
menjadi 47 kg suplemen
dalam satu bulan. maka
makana
nan,
n, jika
jika
perlu.
- Berikan
makana
makanan
n tinggi
tinggi
kalori dan tinggi
protein.

Edukasi
- Ajarkan diet
yang
diprogramkan.
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum

makan(mis.
Pered
edaa nyer
erii,
antlemetik), jika
perlu.
- Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori

dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika
perlu.

J. Implem
Implemen
entas
tasii Keper
Keperawa
awata
tan
n
Waktu Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
Selasa, 21 Bersihan 1. Memp
Mempos
osis
isik
ikan
an - Pasien
Desember jalan pasien semi- kooperatif
2021 napas fowler atau fowler - Pasien
Pukul tidak 2. Memonitor pola mampu
13.00- efektif. napas melakukan
14.00 3. Memo
Memoni
nito
torr bun
unyi
yi anjuran
napas dari
4. Memberi
rik
kan perawat
oksigen dengan
5. Memberi
rik
kan baik
nebulizer 10ml - Pasien
6. Memberi
rik
kan merasa
minum hangat le
lebi
bih
h le
lega
ga
7. Melakukan saat
fisioterapi dada bernafas
8. Mengajark
rkaan - Pasien
Teknik batuk mampu
efektif menerima
9. Meng
Mengan
anju
jurk
rkan
an penjelasan
asupan cairan dari
2000 ml/hari perawat
10.
10. Memb
Member
erik
ikaa ob
obat
at dengan
paket berupa baik
rifa
fam
mpicin 150 - Perawat
mg, Isonia
Isoniazid
zid 75 dan dokter
dokter
mg,,
mg Pira
Pirazi
zina
nami
mid
d dapat
400 mg, bekerja

Etambutol 275 sama


mg dengan
baik
pemberian
analgetic
Selasa, 21 Defisit 1. Monitor asupan - Pasien
Desember Nutrisi makanan. kooperatif
2021 2. Monitor berat - Pasien
Pukul badan. mampu
19.00- 3. Monitor hasil melakukan
20.00 pemeriksaan anjuran
laboratorium dari
4. Sajikan makanan perawat
se
secar
caraa mena
menari
rik
k da
dan
n dengan
suhu yang sesuai. baik
5. Beri
Berik
kan supl
suplem
emen
en - Pasien
makanan. merasa
6. Beri
Berik
kan mak
makan
anan
an lebih
tinggi kalori dan bertenaga.
tinggi protein. - Pasien
mampu
menerima
penjelasan
dari
perawat
dengan
baik
- Perawat
dan dokter
dokter
dapat
bekerja

sama
dengan
baik
pemberian
obat.

K. Evalua
Evaluasi
si Keper
Keperawa
awatan
tan
Waktu No Catatan Perkembangan
Rabu
Rabu,, 21 Desem
Desembe
berr 1 S : pasien men
mengatakan bat
batuk tid
tidak ber
berdahak,
2021 batuk dirasakan lebih sering pada malam hari
diband
dibanding
ingkan
kan pagi
pagi atau
atau siang,
siang, keluha
keluhan
n tel
telah
ah
dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.
O : keadaan umum : sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
RR : 17x/ menit
S : 37,0oC
Nadi : 80x/ menit
A : Masalah bersihan jalan napas tidak efektif
belum teratasi
P:
 melanjutkan intervensi

 monitor pola napas

 monitor bunyi napas

 monitor sputum

 melakukan kolaborasi pemberian

bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,


mukolitik,
jika perlu.
Rabu
Rabu,, 21 Desem
Desembe
berr 2 S : Pasien mengatakan sudah enakan.
2021 O : keadaan umum : sakit ringan

Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Berat badan : 47 kg
Tinggi badan : 163 cm
IMT : 18,0 (underweight)
TD : 120/90 mmHg
RR : 20x/ menit
S : 36,0oC
Nadi : 70x/ menit

A : Masalah bersihan jalan napas tidak efektif


dan masalah defisit nutrisi mulai teratasi.

P:
 melanjutkan intervensi

 monitor asupan makanan

 monitor berat badan

 Melakukan kolaborasi pemberian


suplemen, jika perlu


melanjutkan intervensi
 monitor pola napas

 monitor bunyi napas

 monitor sputum

 melakukan kolaborasi pemberian


bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
mukolitik,
jika perlu.

Kamis,
Kamis, 22 Desemb
Desember
er 3 S : Pasien mengatakan sudah lebih
lebih baik lagi

2021 dari hari kemarin.


O : keadaan umum : sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :

Berat badan : 47 kg
Tinggi badan : 163 cm
IMT : 18,0 (underweight)
TD : 120/90 mmHg
RR : 20x/ menit
S : 36,0oC
Nadi : 70x/ menit
A : Masalah bersihan jalan napas tidak efektif
dan masalah defisit nutrisi mulai teratasi.

P:
 melanjutkan intervensi

 monitor asupan makanan

 monitor berat badan

 Melakukan kolaborasi pemberian


suplemen, jika perlu
 melanjutkan intervensi

 monitor pola napas

 monitor bunyi napas

 monitor sputum

 melakukan kolaborasi pemberian


bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
mukolitik,
jika perlu.

Ju
Juma
mat,
t, 23 Desem
Desembe
berr 4 S : Pasien mengatakan sudah lebih tidak ada
2021 keluhan.
O : keadaan umum : sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Berat badan : 47 kg
Tinggi badan : 163 cm

IMT : 18,0 (underweight)


TD : 120/90 mmHg
RR : 20x/ menit
S : 36,0oC
Nadi : 70x/ menit
A : Masalah bersihan jalan napas tidak efektif
dan masalah defisit nutrisi telah teratasi.

P:


Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai